PEMBIMBING :
dr. Ida Nugrahani, Sp. M
Disusun Oleh :
Aldyan Muharram Atmadja, S.Ked
J510185044
REFERAT
UVEITIS ANTERIOR
Diajukan Oleh :
Telah disetujui dan disahkan oleh Bagian Program Pendidikan Profesi Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pembimbing :
Dipresentasikan dihadapan :
dr. Flora Ramona S. P., M. Kes, Sp. KK Dipl. STD-HIV AIDS (.............................)
BAB I
PENDAHULUAN
Neuropati optic tersebut disebabkan oleh tekanan intraocular (TIO) yang relatif
tinggi, yang ditandai oleh kalainan lapang pandang yang khas dan atrofi papil saraf
optic. Pada keadaan ini TIO tidak harus selalu tinggi. Tetapi TIO relative tinggi untuk
individu tersebut. Misal untuk populasi normal TIO sebesar 18 mmHg masih normal,
tetapi pada individu tertentu tekanan sebesar itu sudah dapat menyebabkan glaucoma,
yang disebut dengan glaucoma normotensi, atau glaucoma tekanan rendah.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Terdapat beberapa obat yang berpotensi menyebabkan peningkatan tekanan
intraokular (TIO), yang dapat terjadi melalui mekanisme sudut terbuka atau mekanisme
sudut tertutup. Glaukoma yang diinduksi steroid adalah bentuk glaukoma sudut terbuka
yang biasanya dikaitkan dengan penggunaan steroid topikal, tetapi dapat berkembang
dengan pemberian steroid inhalasi, oral, intravena, periokular, atau intravitreal. Obat-
obatan yang diresepkan untuk berbagai kondisi sistemik (misalnya, depresi, alergi,
penyakit Parkinson) dapat menghasilkan dilatasi pupil dan memicu serangan glaukoma
penutupan sudut akut pada mata yang memiliki kecenderungan anatomis yang memiliki
sudut sempit. [1] Suplemen makanan juga dilaporkan menyebabkan glaukoma sudut
tertutup.
Makin tinggi tekanan bola mata makin cepat terjadi kerusakan pada serabut
retina saraf optik. Pada orang tertentu dengan tekanan bola mata normal telah
memberikan kerusakan pada serabut saraf optik (Normal tension glaucoma – glaukoma
tekanan rendah).
Tekanan bola mata pada glaukoma tidak berhubungan dengan tekanan darah.
Tekanan bola mata yang tinggi akan mengakibatkan gangguan pembuluh darah retina
sehingga mengganggu metabolisme retina, yang kemudian disusul dengan kematian
saraf mata. Pada kerusakan serat saraf retina akan mengakibatkan gangguan pada fungsi
retina. Bila proses berjalan terus, maka lama-kelamaan penderita akan buta total.
Klasifikasi glaukoma menurut Voughen terdapat beberapa macam antara lain
yaitu, glaucoma primer, glaucoma sekunder dan glaucoma congenital. Glaukoma
sekunder adalah peningkatan tekanan intraokular yang terjadi sebagai suatu manifestasi
dari penyakit mata lain. Glaukoma sekunder adalah glaukoma yang disebabkan oleh
penyakit mata lain atau faktor-faktor seperti inflamasi, truma, perdarahan, tumor, obat-
obatan, dan pengaruh fisik atau kimia.
2.2 EPIDEMIOLOGI
Di Amerika Serikat, kira-kira 2.2 juta orang pada usia 40 tahun dan yang lebih
tua mengidap glaukoma, sebanyak 120,000 adalah buta disebabkan penyakit ini.
Banyaknya Orang Amerika yang terserang glaucoma diperkirakan akan meningkatkan
sekitar 3.3 juta pada tahun 2020. Tiap tahun, ada lebih dari 300,000 kasus glaukoma
yang baru dan kira-kira 5400 orang menderita kebutaan. Glaukoma akut (sudut tertutup)
merupakan 10- 15% kasus pada orang Kaukasia. Persentase ini lebih tinggi pada orang
Asia, terutama pada orang Burma dan Vietnam di Asia Tenggara.. Glaukoma pada orang
kulit hitam, lima belas kali lebih menyebabkan kebutaan dibandingkan orang kulit putih.
Humor aqueous (HA) adalah suatu cairan jernih yang mengisi kamera anterior
dan posterior mata. Volumenya adalah sekitar 250 uL, dan kecepatan pembentukannya,
yang bervariasi diurnal, adalah 1,5-2 uL/menit. Tekanan osmotik sedikit lebih tinggi
daripada plasma. Komposisi humor akueus serupa dengan plasma kecuali bahwa cairan
ini memiliki konsentrasi askorbat, piruvat dan laktat yang lebih tinggi dan protein, urea,
dan glukosa yang lebih rendah.
Sekresi HA 80% oleh epitel siliaris non pigmentasi melalui proses metabolik aktif yang
bergantung pada banyaknya sistem enzimatik (enzim karbonik anhidrase) dan 20% oleh
proses pasif dari ultrafiltrasi dan difusi.
2. 4 PATOFISIOLOGI GLAUKOMA
Tekanan intra okular normal rata-rata 15 mmHg pada orang dewasa lebih tinggi
secara signifikan daripada tekanan rata-rata jaringan pada hamper setiap organ lain di
dalam tubuh. Tekanan tinggi ini penting untuk pencitraan optikal dan membantu untuk
memastikan:
1. Keteraturan kurvatura dari permukaan kornea
2. Ketetapan jarak antara kornea, lensa, dan retina
3. Ketetapan kesejajaran dari fotoreseptor dari retina dan epitel berpigmen pada
membran Bruch, yang dalam keadaan normal bertautan dan rata.
Humor aqueous dibentuk oleh prosesus siliaris dan disekresi ke dalam bilik posterior.
Kecepatannya rata-rata 2-6 µL/menit dan volume total HA pada bilik anterior dan
posterior rata-rata 0,2-0,4 mL, sekitar 1-2% HA diganti setiap menit.
Humor aqueous melewati pupil ke bilik anterior. Selama permukaan posterior iris
cenderung ke arah permukaan anterior lensa, HA tidak dapat melawan resistensi pupil
(resistensi fisiologis pertama) sampai tekanannya cukup adekuat untuk mengngkat iris
dari permukaan lensa.
Peningkatan resistensi dari aliran keluar pupil (pupillary block) mangakibatkan
peningkatan tekanan pada bilik posterior; iris menggembung ke arah anterior pada
pangkalnya dan menekan trabekular meshwork. Hal ini merupakan pathogenesis dari
glaukoma sudut tertutup primer.
Patogenesis glaukoma sudut tertutup sekunder sama seperti glaukoma sudut tertutup
primer. Peningkatan tekanan intraokular disebabkan oleh obstruksi dari trabekular
meshwork. Namun, konfigurasi primer dari bilik anterior bukan marupakan faktor yang
harus ada.
2. 6 DIAGNOSIS
2. 6. 1 Anamnesis
Rasa sakit pada penderita glaucoma mempunyai derajat yang berbeda-beda. Sakit
ini terdapat disekitar mata, pada alis mata atau didalam bola mata dengan atau tanpa
sakit kepala. Mata merah terutama akibat injeksi siliar yang terjadi pada peninggian TIO
yang cepat, sering disertai mual muntah.
a. Biomikroskopi
Pada kasus glaukoma berbagai perubahan dapat dijumpai misalnya injeksi siliar,
pelebaran pembuluh darah konjungtiva dan epislera, edema kornea, keratik presipitat,
sinekia iris, atropi iris, neovaskularisasi iris, pelebaran pupil, ekstropion uvea, dan
katarak glaucomatous.
Kehilangan penglihatan yang disebabkan oleh atropi serabut saraf optik tidak
disadari penderita, sampai kelainan sudah lanjut yaitu hilangnya penglihatan sentral.
Kadang-kadang pada beberapa penderita mungkin sudah mengeluh adanya skotoma-
skotoma di daerah Bjerrum (parasentral pada lapang pandangnya). Tetapi umumnya
gangguan penglihatan baru dirasakan bila sudah ada kekeruhan media atau kelainan
macula. Kehilangan proyeksi penglihatan ini umumnya dimulai dibagian nasal,
kemudian disebelah atas atau bawah, bagian temporal biasanya bertahan cukup lama
sampai menghilang sama sekali. Dalam keadaan ini tajam penglihatan sudah ditingkat
menghitung jari, bahkan bisa lebih buruk lagi.
c. Tonometri
Pengukuran ini dikenal dengan palpasi atau finger tension. Pengukuran ini
memberikan hasil yang kasar, dan memerlukan banyak pengalaman. Walaupun tidak
teliti, cara palpasi ini masih bermanfaat pada keadaan di mana pengukurn tekanan
dengan alat tidak dapat dilakukan, misalnya menghindari penularan konjungtivitis dan
infeksi kornea.
- Kedua jari telunjuk pemeriksa diletakkan di atas kelopak mata atas, tepat di bawah
rima orbita. Kedua telunjuk ini sedikit ditekan sampai permukaan sklera terasa.
o Bila tinggi : N +
o Bila rendah : N -
Dengan cara ini, TIO dapat diukur secara langsung, dengan kanulasi ke bilik
mata depan yang dihubungkan dengan manometer, atau secara tak langsung, melalui
kornea dengan alat tonometer. Banyak alat dirancang untuk cara tak langsung seperti
tonometer Schiotz, tonometer Maklakof, tonometer anaplasi Goldmann, tonometer
anaplasi Hand Held, tonometer Mackay Marg, dan lail-lain.
d. Funduskopi
e. Perimetri
Gonioskopi adalah pemeriksaan biomikroskopi sudut bilik mata depan, tempat dilalui
cairan intraokular sebelum keluar ke kanal Schlemm. Dengan gonioskopi dapat
ditentukan apakah sudut bilik mata depan tertutup atau terbuka.
g. Tonografi
h. Tes Provokasi
- Penderita diminta meminum air sebanyak 1 liter dalam waktu 5-10 menit.
- Bila ada kenaikan TIO lebih dari 8 mmHg tes dianggap positif.
o Tes midriasis:
- Di dalam kamar gelap, kenaikan TIO lebih dari 8 mmHg dianggap positif.
2.7 Tatalaksana
Frekuensi pemantauan TIO harus sesuai dengan faktor risiko pasien terhadap
steroid yang meningkatkan tekanan sertaobat-obatan dengan potensi yang sama, dosis,
cara pemberian, dan waktu paruh dan lama pengobatan.
Sebaliknya, pasien berisiko tinggi yang menerima injeksi intravitreal
memerlukan pemeriksaan 1 hari dan 1 minggu setelah pengobatan dan pemeriksaan
tindak lanjut setidaknya setiap bulan setelah penghentian obat ini. Dalam beberapa kasus
di mana TIO pasien tidak kembali normal setelah penghentian steroid atau pada pasien
yang harus terus menggunakan steroid, obat antiglaukoma topikal dipertimbangkan.
Pada individu denganTIO lebih dari 20% di atas pengukuran dasar mereka, atau
mereka yang memiliki bukti klinis atau fungsional kerusakan nervus optikus selama atau
setelah pengobatan dengan steroid, tindakan bijaksana pertama adalah untuk
menghentikan atau meminimalkan paparan pasien terhadap obat sesegera mungkin.
Tentu saja, langkah ini tidak dapat mudah dicapai dengan steroid intravitreal. Terapi
penurun tekanan topikal harus dimulai segera, dengan pemantauan ketat dan interval
reguler untuk mengukur keberhasilan pengobatan. Kebanyakan pasien respon terhadap
terapi penurun TIO topikal. Dokter harus melakukan gonioscopy pada pseudofakia atau
postvitrectomy mata untuk memeriksa mekanisme obstruksi jala trabecular. Pasien yang
tidak respon terhadap terapi maksimal topikal harus di evaluasi ulang.
Terapi Medis
Terapi medis pada peningkatan tekanan intraokuler termasuk :
1. Analog prostaglandin
2. Penyekan adrenergic β (non selektif dan selektif)
3. Obat Parasimpatomimetik (miotik), termasuk kolinergic dan agen antikolinesterase
4. Penghambat anhidrase carbonat (oral dan topikal )
5. Agonis adrenergic (non selektif dan selektif α-2 agonis)
6. Obat-abatan kombinasi
7. Obat-obat hiperosmotik
Epinephrine, 0,25-2% diteteskan sekali atau dua kali sehari, peningkatan aliran
keluar aqueous humor sedikit banyak disertai penurunan pembentukan aqueous humor.
Dipivefrin adalah suatu prodrug epinephrine yang dimetabolisme secara intraokuler
menjadi bentuk aktifnya. Baik epinephrine maupun dipivefrin tidak boleh digunakan
untuk mata yang sudut bilik mata depan sempit.
Terapi Laser
Untuk glaukoma sudut terbuka yang disebabkan steroid, Argon Laser
trabeculoplasty atau laser yang trabeculoplasty selektif dapat diterapkan dengan tidak
adanya peradangan mata jika TIO suboptimal dengan obat. Dalam glaukoma sudut
tertutup, Argon Laser Peripheral Iridoplasty (ALPI) dapat diterapkan untuk
memperdalam bilik anterior dan melebarkan sudut. Iridotomy Laser (LI) dapat dilakukan
untuk mengembalikan blok pupil atau mencegah blok pupil. Gambar 2.6 menunjukkan
bukti argon laser iridoplasty perifer (hijau) dan laser iridotomy (merah).
Gambar 2.6 Foto Slit Lamp menunjukkan tanda Argon Laser Iridoplasty (lingkaran
hijau) dan Inferior Laser Iridotomy (lingkaran merah)
Terapi Bedah
Jika terapi medistidak efektif dalam menurunkan TIOke tekanan yang ditargetkan
atau pasien tidak toleransi terhadap terapi medis, maka terapi pembedahan diindikasikan.
Pada pasien yang gagal menurunkan TIO baik terapi medis dan laser, pengobatan bedah
dibenarkan. Biasanya, trabeculectomy dengan atau tanpa intraoperatif anti metabolites
adalah prosedur utama. Dalam kasus mata dengan neovascularisation aktif atau
peradangan, glaukoma drainase implan dapat digunakan sebagai prosedur utama.
2. 8 Prognosis
Tanpa pengobata, galukoma dapat berkembang secara perlahan hingga akhirnya
menimbulkan kebutaan total. Apabila obat tetes antiglaukoma dapat mengontrol TIO
mata yang belum mengalami kerusakan glaukomatosa luas, prognosisnya akan baik
(walaupun penurunan lapangan pandang dapat terus berlanjut pada TIO yang telah
normal). Apabila proses penyakit terdeteksi secara dini, sebagian besar pasien glaukoma
dapat ditangani dengan baik secara medis. Trabekulektomi merupakan pilihan yang baik
bagi pasien yang mengalami perburukan meskipun telah menjalani terapi medis.
2. 9 Pencegahan
Penggunaan steroid jangka panjang yang tidak perlu harus dihindari.
Pemeriksaan ophthalmic direkomendasikan untuk pasien yang di obati dengan steroid
jangka panjang terutama dengan faktor risiko seperti riwayat keluarga dengan galukoma.
Laser iridotomy profilaksis dapat dilakukan pada pasien yang sering membutuhkan
midriasis seperti pemeriksaan fundus yang sering untuk retinopati diabetik. Obat yang
menyebabkan glaukoma sekunder sudut tertutup dihindari pada individu yang rentan.
KESIMPULAN
Glaukoma adalah suatu neuropati optik kronik didapat yang ditandai oleh
pencekungan (cupping) diskus optikus dan pengecilan lapangan pandang ; biasanya
disertai dengan peniingkatan tekanan intraokuler. Steroid-induced glaukoma atau
glaukoma yang disebabkan steroid adalah bentuk glaukoma sudut terbuka terjadi sebagai
efek samping dari terapi kortikosteroid baik secara topikal, oral, intravena, dihirup, atau
periokular dengan menyebabkan penurunan aliran keluar aqueous humor. Steroid
menyebabkan peningkatan TIO dengan mengurangi aliran keluar aqueous humor.
Steroid menyebabkan peningkatan TIO secara bertahap sehingga gejala yang
ditimbulkan sedikit.
Diagnosis glaucoma yang disebabkan steroid ditegakkan melalui anamnesis ada
nya riwayat penggunaan steroid jangka panjang, pemeriksaan mata secara lengkap
seperti pemeriksaan tajam penglihatan, reflex pupil, pemeriksaan tonometri, diskus
optikus, pemeriksaan dengan slit lamp, genioscopy, perimetri dan pemeriksaan
penunjang seperti OCT, UBM dan ASOCT. Penatalaksaan glaucoma yang disebabkan
steroid harus di mulai dengan menghentikan pengunaan steroid sesegera mungkin,
biasanya TIO akan kembali normal. Jika TIO tidak kembali normal setelah penghentian
steroid maka penggunaan terapi topical penurun TIO dapat dipertimbangkan. Terapi lain
yang dapat dilakukan adalah terapi laser dan bedah dengan indikasi. Menghindari
pengunaan steroid jangka panjang dapat menjadi alternatif pencegahan terhadap
glaucoma yang disebabkan steroid.
DAFTAR PUSTAKA