Anda di halaman 1dari 17
Vv RESEP PENGERTIAN UMUM MENGENAI RESEP Resep dalam arti yang sempit ialah suatu permintaan tertulis dari dokter, dokter ‘8g, atau dokter hewan kepada apoteker untuk membuatkan obat dalam bentuk sediaan tertentu dan menyerahkannya kepada penderita. Saturesep umumnya hanya diperuntukkan bagisatu penderita. Pada kenyataannya resep lebih besar maknanya dari yang disebutkan di atas, arena resep merupakan perwujudan akhir dari kompetensi + pengetahuan + keahlian dokter dalam necerapkan pengetahuannya dalam bidang farmakologi dan terapi. Selain sifu-sifat obat yang diberikan dan dikaitkan dengan variabel dari penderita, maka dokter yang menulis resep idealnya perlu pula mengetahui penyerapan dan nasib ‘bat dalam tubub, ekskresi obat, toksikologi serta penentuan dosis regimen yang rasional bagi setiap penderita secara individual. Resep juga perwujudan hubungan profesiantara dokter, apoteker, dan penderita. Mesurut undang-undang yang dibolehkan menulis resep ialah dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, dan dokter hewan. Bagi dokter umum dan dokter spesialis tidak ada pembatasan mengenai jenis obat yafig boleh diberikan kepada penderitanya, Bagi dokter gigi ada pembatasan, yaitu dokter gigi hanya boleh nenuliskan resep berupa jenis obat yang berhubungan dengan penyakit gigi Juga tapi dokter hewan ada pembatasan, tetapi bukan terletak pada jeais obatnya nelainkan pada penderitanya; dokter hewan hanya boleh menuliskan resep untuk {eperluan hewan semata-mata. , KERTAS RESEP Resep dituliskan di atas suatu kertas resep. Ukuran kertas yang ideal ialah lebar 10-12 cm dan panjang 15-18 cm. Untuk dokumentasi, pemberian obat kepada penderita memang scharusnya dengan resep; permintaan obat melalui telepon hendaknya dihindarkan, [ARS PRESCRIBEND! ‘Adaiah suatu hal yang terpuji bila dokter yang menulis resep untuk penderita ‘menuliskannya rangkap dua, satu untuk penderta dan satu turunan tinggal watuk dokumentasi dari dokter sendiri mengenai terapi yang diberikan pada tiap pederitanya. Blangko kertas resep hendaknya oleh dokter disimpan di tempat yang aman untuk ‘menghindarkan dicuri untuk disalahgunakan olch orang yang tidak bertanggung jawab, antara lain dengan menuliskan resep palsu meminta obat bius. Dj Apotek, bila obatnya sudah diserahkan kepada penderita, menurut Peraturan Pemerintah kertas resep harus disimpan, diatur menurut urutantanggal dan nomor lurut pembuatan, serta harus disimpan sekurang-kurangnya selama tiga tabun. Kegunaan hal akhir ini ialah untuk memungkinkan penelusuran kembali bila setelah sekian waktu terjadi sesuatu akibat dari obat yang diberikan, Setelah lewat wwaktu tiga tahun, resep-resep oleh Apotek boleh dimusnahkan dengan membuat proses verbal (berita acara) pemusnahan. (SK. Menkes R.J. no. 280/MenKes/ SK/V/1981 mengenai penyimpanan Resep di Apotek). APOGRAPH (RESEP SALINAN) Di Apotek, perlakuan yang sama dengan kertas resep asli dari dokter, diharuskan pula menyimpan salinan resep atau kopi-resep atau Apograph. Suatu apograph

Anda mungkin juga menyukai