Vol 1 No 2 hlm 11 - 23
Abstrak
Kesehatan adalah salah satu hak yang harus dipenuhi oleh negara untuk warganya.
Ketersediaan fasilitas kesehatan berkualitas seperti rumah sakit adalah salah satu upaya yang
dilakukan pemerintah. Masih adanya keluhan terk=hadap layanan rumah sakit adalah indikasi
umum ketidakpuasan terhadap fasilitas kesehatan. Berdasarkan fenomena, studi ini
bermaksud untuk menentukan tingkat kepuasan layanan rawat jalan di RSUD Surakarta, yang
merupakan salah satu fasilitas kesehatan Badan Layanan Umum pemerintah kota Surakarta.
Studi ini menerapkan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan metode survei, penyebaran
kuesioner pada responden. Atribut pertanyaan yang disusun berdasarkan lima dimensi mutu
berdasarkan teori0teori Zeithaml, Berry dan Parasuraman. Data yang digunakan adalah data
primer dan data sekunder yang diperoleh dari indikator kualitas pelayanan publik dan/atau
data terkait untuk oasien atau masyarakat. Studi ini mengambil sampel responden sebanyak
241 yang dirawat di RSUD Surakarta. Abalisa data dilakukan dengan teknik Importance
Performance Analysis (IPA) dan didukung dengan SPSS. Berdasarkan analisis Cartesian
diagram menunjukkan bahwa ada 2 pertanyaan di kuadran A, 2 kuadran di B, 5 pertanyaan di
kuadran C, 9 pertanyaan dikuadran D, 2 pernyataan dalam kuadran A menujukkan bahwa
atribut ruang tunggu nyaman dan ketepatan waktu keakuratan tenaga medis adlah prioritas
harapan pasien yang belum memuaskan karena kinerja RSUD belum maksimal. Dari total
nilai rata0rata kinerja penilaian adaah 4.0 dan harapan 4.14, artiya tingkat harapan masih lebi
besar dari tingkat kinerja RSUD Surakarta. Oleh karena itu berdasarkan hasil penelitian,
dapat disimpulkan bahwa pasien belum puas dengan layanan RSUD Surakarta.
Kata kunci: Kepuasan, kualitas layanan, pelayanan kesehatan
A. Pendahuluan
Hak Asasi Manusia/ HAM pada dasarnya setiap warga negaranya. Di Indonesia,
adalah hak yang melekat pada diri manusia dalam UU Nomor.23 Tahun 1992 tentang
sejak dia di lahirkan.Oleh sebab itu kesehatan, di definisikan bahwa kesehatan
perlindungan akan HAM untuk seluruh merupakan kondisi sejahtera dari badan
umat manusia di muka bumi ini perlu ,jiwa dan sosial yang memungkinkan
diperhatikan dan dihargai keberadaanya. setiap orang produktif secara ekonomi.
HAM sendiri terdiri dari beberapa hak,
namun tentu hak pertama adalah hak untuk Dari definisi tersebut dapat disimpulkan
hidup, hak untuk hidup ini juga dapat bahwa ha katas kesehatan mutlak untuk di
dijabarkan lagi secara spesifik sesuai penuhi, sebab jika hak kesehatan tidak
perkembangan jaman, mislkan hak terpenuhi maka secara kondisional
memperoleh pekerjaan dan tempat tinggal, manusia tersebut tidak sederajat, karena
hak untuk berkumpul, hak untuk berpotensi kehilangan hak-hak lainya
melajutkan keturunan, hak memperoleh akibat dari tidak terpenuhinya hak
pendidikan dan hak kesehatan. Hak kesehatan tersebut.Secara garis besar
Kesehatan salah satu dari sekian HAM artinya, manusia yang tidak sehat, maka
yang wajib di penuhi oleh Negara kepada akan menghambat dirinya untuk
11
Jurnal Wacana Publik
Vol 1 No 2 hlm 11 - 23
menjalankan dan menikmati kehidupanya. cukup banyak, hal ini di sebabkan karena
Di kota Surakarta sendiri saat ini terdapat RSUD tersebut adalah RS rujukan pertama
17 Puskesmas, 2 Rumah sakit umum dan 2 dari puskesmas di wilayah Surakarta,
Rumah sakit khusus, Apabila dilihat dari RSUD yang kini memiliki status BLUD,
data, kota dengan luas 44km² ini berdasarkan Perwali Nomor 10-c tahun
mempunyai fasilitas kesehatan yang 2013 ini masih ditemukan keluhan dari
cukup. Meskipun demikian, fungsi utama masyarakat terkait pelayanan yang kurang
dari fasilitas kesehatan, khususnya Rumah maksimal.
sakit yaitu penyembuhan tidak boleh
terabaikan, baik dari sisi profesionalitas Selain itu, terdapat keluhan dari keluarga
maupun kualitas pelayanan, sebab asas pasien lainnya, sepertiadanya dugaan
kepercayaan yang tinggi dari masyarakat malpraktik saat persalinan, serta pasien
perlu di jaga dengan cara menjaga yang mengeluhkan sistem antrian panjang
kepuasan pemaikainya, yaitu masyarakat dan tidak modern, sehingga harus berdiri
itu sendiri. Sebagai salah satu fasilitas untuk mengantri. Keluhan diatas
public, rumah sakit umum daerah perlu merupakan bentuk dari ketidakpuasan
mengadopsi paradigma administrasi masyarakat yang terjadi selama pelayanan
Negara, New Public Service RSUD Kota Surakarta, Menurut Day
(NPS).Paradigma NPS memperlakukan dalam Tse dan Wilton yang dikutip dari
publik pengguna layanan publik sebagai buku Manajemen Publik mengatakan
warga negara (citizen) bukan sebagai bahwa Kepuasan atau ketidakpuasan
pelanggan (customer). Administrasi negara pelanggan adalah respon pelanggan
tidak hanya memiliki tujuan untuk terhadapevaluasi ketidaksesuaian yang
memuaskan pelanggan semata, akantapi dirasakan antara harapan sebelumnya dan
juga memberikan hak warga negara untuk kinerja aktual produk yang
mendapatkan pelayanan publik. Sedangkan dirasakansetelah pemakaianya (2005:212).
dari sisi manajemen pelayanan, perlunya
penekanan pada konsep Pelayanan Prima. Dengan memperhatikan kondisi lapangan
dengan di dukung informasi yang telah
Salah satu rumah sakit umum di kota penulis dapatkan dari informan, maka
Surakarta adalah RSUD Kota Surakarta/ penulis yang merupakan mahasiswa prodi
biasanya di sebut RSUD Ngipang, oleh Administrasi Negara tertarik untuk
karena letak rumah sakit seluas 8900 m² melakukan studi tentang tingkat kepuasan
ini berada di Jalan Lettu Sumarto no.1 masyarakat terhadap pelayanan yang di
Ngipang, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta. berikan oleh RSUD Ngipang. Berdasarkan
RSUD yang dulu termasuk kategori kelas uraian yang menjadi latar belakang diatas,
“D” ini memiliki 4 Kelas, Kelas VIP 3 maka dapat dirumuskan suatu
kamar, kelas I 6 kamar, Kelas II 16 kamar, permasalahan yaitu: bagaimana Tingkat
Kelas III 77 kamar. Meskipun belum kepuasan pasien rawat jalan RSUD Kota
memiliki akreditasi, RSUD yang kini Surakarta?
termasuk dalam kategori RS kelas “C” ini,
per November 2016 telah melayani pasien B. Tinjauan Pustaka
rawat jalan sebanyak 45061 pasien, rawat a. Kepuasan
inap 4030 pasien. RSUD Ngipang juga Kata kepuasan atau satisfaction berasal
memiliki 8 ICU,14 tempat tidur bayi, 7 dari bahasa latin satis (cukup memadai)
Kamar bersalin, 2 Ruang Operasi serta 2 dan facio (memperlakukan atau membuat),
Ruang Isolasi (rsonline/data). sehingga secara sederhana dapat diartikan
sebagai “upaya pemenuhan sesuatu”.
Berdasarkan data yang ada, RSUD Menurut Irawan (2003), kepuasan adalah
Ngipang memiliki jumlah pasien yang perasaan senang atau kecewa dari
12
Jurnal Wacana Publik
Vol 1 No 2 hlm 11 - 23
13
Jurnal Wacana Publik
Vol 1 No 2 hlm 11 - 23
14
Jurnal Wacana Publik
Vol 1 No 2 hlm 11 - 23
15
Jurnal Wacana Publik
Vol 1 No 2 hlm 11 - 23
16
Jurnal Wacana Publik
Vol 1 No 2 hlm 11 - 23
17
Jurnal Wacana Publik
Vol 1 No 2 hlm 11 - 23
Tanggapan ketepatan
6 16 200 25 0 0 955 12 223 6 0 0 970
petugas dalam melayani
Petugas menanggapi
7 2 239 0 0 0 966 11 218 12 0 0 963
keluhan dengan baik
Pelayanan Pegawai RSUD
8 13 228 0 0 0 977 14 218 8 1 0 968
baik
Pelayanan yang
diberikan
9 206 35 0 0 0 1170 13 201 26 1 0 949
cepat dan sesuai
prosedur
Jaminan saat melakukan
10 32 190 18 1 0 976 17 222 2 0 0 979
pemeriksaan di RSUD
Petugas RSUD
memberikan
11 2 180 59 0 0 907 12 224 5 0 0 971
rasa percaya kepada
pasien
Petugas berkomunikasi
16 dengan baik tanpa 25 206 10 0 0 979 15 220 4 2 0 971
memandang status sosial
Petugaas RSUD
memahami yang
17 10 202 27 2 0 943 11 224 4 2 0 967
dibutuhkan dan
diinginkan pasien
Petugas memahami
18 keluhan 123 97 20 1 0 1065 11 226 3 1 0 970
pasien
18
Jurnal Wacana Publik
Vol 1 No 2 hlm 11 - 23
19
Jurnal Wacana Publik
Vol 1 No 2 hlm 11 - 23
Gambar 1. Analisis Diagram Kartesius Kepuasan Pasien Rawat Jalan RSUD Kota
Surakarta
20
Jurnal Wacana Publik
Vol 1 No 2 hlm 11 - 23
21
Jurnal Wacana Publik
Vol 1 No 2 hlm 11 - 23
22
Jurnal Wacana Publik
Vol 1 No 2 hlm 11 - 23
23