Anda di halaman 1dari 7

VII.

TEKNIK PENCETAKAN

Pencetakan gigi yang telah dipersiapkan dimaksudkan untuk dapat menduplikasi dari
keadaan geligi di dalam mulut pasien.
Pencetakan diperlukan:
 sendok cetak
 bahan cetak
 bahan pengisi

Hasil Pencetakan:
 cetakan negatif
 reproduksi positif (model kerja)

A. PERSIAPAN PENCETAKAN
Di periksa dulu keadaan geligi dan jaringan lunak sekitarnya; sehat, bebas dari
radang, tepi preparasi harus rapi, dan garis Batas gusi preparasi harus tampak jelas.
Pertama-tama celah gusi gigi abutmen perlu dibuka dengan: benang retraksi (retraction
cord) yang direndam dalam bahan kimia. Benang secara fisik menekan gusi ke samping,
sedangkan bahan kimia mengontrol jangan sampai ada cairan dalam celah gusi yang
berasal dari dinding celah gusi dan urituk pengerutan gingiva.

Bahan kimia terdiri dari:


- Epineprin 8%
- Alum (alumunium potassium sulfat)
- Adrenalin
Bahan kimia ini dapat menimbulkan kenaikan tekan darah pada celah gusi yang
rusak dan dapat thenyebabkan reaksi alergi.

B. Cara Retraksi Gusi


1. Daerah operasi dikeringkan dengan pengisap Judah dan diisolasi dengan gulungan
kapas atau kasa.
2. Benang dipotong kurang lebih 5 cm dan dipilin dan dibengkokkan seperti huruf U dan
ditempatkan melingkari gigi abutment. Kemudian benang ditekan ke dalam celah gusi
dengan alat tumpat plastik (plastic filling instrument).
3. Penekanan dari mesio-proksimal terus ke lingual akhirnya ke distal. Kemudian ke bukal
dan sampai ke mesio-proksimal kembali.

Universitas Gadjah Mada 1


4. Pemotongan kelebihan benang, bila masih tersisa sedikit yang dapat ditekan di atas
ujung yang lain.
5. Benang direndam bahan kimia selama 2 menit. Pengambilan benang ditunggu sekitar 5
-10 menit.

C. Tipe Bahan Cetak


Beberapa bahan cetak yang digunakan untuk pembuatan GTC antara lain :
1. Irreversible hydrocoloid
2. Reversible hydrocoloid
3. Polysulfide Rubber Base
4. Silicone Rubber Base
5. Polyether Rubber Base

1. Irreversible hydrocolloid (Alginate)


Komposisi bahan ini terdiri dari Sodium alginat, Calcium Sulphate,
Trisodium phosphat dan bahan pengisi tariah diatomae.
Sifat-sifat algihat antara lain :
- Waktu mengeras : 2,5 — 5 menit
- Deformasi permanen kurang 3%
- Fleksibilitas tergantung dari ratio air/bubuk
- Compresive strength : 3500 gr/cm2
- Tear strength : 358 — 716 gr/cm2
- Perubahan dimensi, kurang akurat disbanding agar, polisulfide
- Reproduksi detail cukup baik

2. Reversible hydrocoloid-
Bentuk padat (gel) diubah ke bentuk cair (sol) kemudian didinginkan sehingga
kembali ke bentuk pada (gel). Bahan cetak ini diperdagangkan dalam kemasan tube
polietilen. Bahan ini perlu dimasukkan ke alat khusus (hydrolicoloid conditioner) yaitu tempat
untuk membuat jadi cair (sol), dalam kondisi seperti ini belum dapat digunakan untuk
mencetak. Untuk itu dilakukan pendinginan dulu melalui dua tahap:

a). Tube bahan cair disimpan dulu pada suhu 62°C.


b). Setelah dimasukkan sendok cetak, perlu diredakan dulu selama 5 menit pada suhu
36°C. Peredaan suhu sol ini disebut tempering untuk menambah viskositas bahan
dalam sendok cetak.
Universitas Gadjah Mada 2
Sendok cetak digunakan yang ke dalam dindingnya dapat dialirkan air untuk
mendinginkan bahan cetak; bentuk sol berubah jadi gel, yang menandakan sat cetakannya
dapat dilepaskan dari mulut.

Hidrokoloid mengandung 55% air dan keseimbangan air ini sangat menentukan
ketepatan cetakan. Air dapat hilang dari permukaan cetakan karena sinengenis atau
menguap. Sebaliknya dapat menghisap air karena imbibisi. Cetakan segera diisi gips keras
untuk menghindari perubahan dimensi. Alat yang dipakai untuk persiapan
reversiblehydrocoloid terdiri dari 3 bagian:
a) bagian perendaman untuk pencairan tube bahan cetak serta alat suntik khusus yang
telah terisi dipanaskan selama 10 menit.
b) bagian perendam-simpanan tube-tube dipindahkan ke bagian ini yang suhunya 150° C.
c) bagian perendam-redaan. Sendok cetak yang telah terisi dengan bahan cetak
hydrocoloid diredakan pada suhu 110 - 115°C. Suhu alat harus dicek dengan
termometer karena variasi suhu dapat mempengaruhi viskositas dan cara pencetakan.

Cara Pencetakan :
a) Sendok cetak : yang sesuai untuk pasien.
b) Sendok cetak : dibuat stop (penahan) 3 tempat, untuk mencegah penekanan yang
terlalu dalam, dan stop/penahan harus berkontak dengan gigi yang tidak dipreparasi.
c) Penempatan sendok cetak yang telah diisi hidro koloid memerlukan waktu 10 menit;
konsistensi bahan cetak dipengaruhi waktu dan suhu.
d) Benang retraksi dan gulungan kapas dikeluarkan.
e) Segera alat suntik yang telah terisi bahan cetak disuntikkan ke dalam celah gusi dimulai
dari interproksimal; hindari terjadinya gelembung udara.
f) Sendok cetak yang berisi bahan cetak dikeluarkan dari tempat peredaan, lalu
dicetakkan ke dalam mulut.
g) Sendok cetak dihubungkan dengan pipa plastik yang mengalirkan air untuk
pendinginan.
h) Sendok cetak dipegang stabil, mungkin sampai tercapai bentuk gel.
Universitas Gadjah Mada 3
i) Kalau bentuk gel telah tercapai, sendok cetak dikeluarkan dengan cepat.
j) Geligi rahang antagonis dicetak dengan alginat.

Cetakan Rubber Base:


a. Sendok individual jarak dinding sendok dan gigi yang dicetak harus 2-3 mm dan dibuat
terlebih dulu.
b. Dibuat dari akrilik khusus untuk sendok cetak, dengan ketebalan 3 mm.

Persiapan Sendok Cetak:


a) Malam merah 2 lapis dilunakkan di atas api spiritus dan ditekan merata pada gigi model
kerja.
b) Malamnya dibuat kurang lebih 3 lubang pada 3 tempat : yaitu 2 di belakang dan 1 di
depan berfungsi sebagai penahan.
c) Lubang diletakkan pada gigi yang tidak dipreparasi.
d) Tepi malam sampai melebihi leher gigi yang dicetak.
e) Adonan akrilik dibuat; setelah merata diambil dengan tangan dan dibentuk berupa
batang yang sama panjang dengan deretan gigi geligi; pada lubang malam akrilik
ditekan supaya adonan menyentuh gigi model kerja.
f) Bila akrilik sudah keras, sendok cetak akrilik diangkat dari model kerja dan malamnya
dilepas.
g) Malam berfungsi untuk membuat jarak 2-3 mm.
h) Sendok cetak dirapikan dengan batu pemotongan; dicek di mulut pasien.
i) Bagian sendok cetak diberi lem khusus biasanya sudah ada dari pabriknya, gunanya
agar supaya bahan cetak rubber base stabil dalam sendok cetak.

3. Polysulfide Rubber Base


 Suatu elastomer yang disebut merkaptan atau tiokol.
 Terdiri dari dua tube : dasar (base) dan pemercepat reaksi (accelerator)
 Bahan dasarnya mengandung polimer polisulfida yang dicampur bahan pengisi (inert
filler).
 Kedua bahan 1 dan 2 dicarhpur dan diaduk di kertas khusus dengan spatula.
 Bila konsistensinya sudah kenyal; tanda polimerisasi sudah selesai; saatnya
melakukan pelepasan dari mulut pasien.
 Proses polimerisasi bersifat eksotermik dan dipengaruhi kelembaban.
 Polysulfide rubber base mempunyai kestabilan tinggi (dimensinya).
 Sebaiknya dicor dalam 1 jam setelah dilepaskan.

Universitas Gadjah Mada 4


 Sebaiknya undercut ditutup dengan malam lunak; supaya tidak terkunci waktu
cetakan dikeluarkan

Cara Pencetakan :
a) Cek sendok dalam mulut; kedudukan sudah baik; penahan/stop sudah ditempat yang
betul.
b) Diisolasi; benang retraksi dicetakkan dalam celah gusi abutment.
c) Bahan cetak dikeluarkan dari tube masing-masing sepanjang 4 cm pada kertas khusus
kemudian diaduk dan dimasukkan ke dalam alat suntik dengan kertas corong.
d) Pada kertas lain disiapkan bahan dasar untuk sendok cetak dan diaduk.
e) Bahan cetak dalam alat suntik disuntikkan ke celah gusi, mulai dari proksimal
mengelilingi seluruh gigi yang dipreparasi sampai menutup semua permukaan gigi yang
dipreparasi.
f) Sendok cetak yang telah diisi bahan cetak dicetakkan dalam mulut dengan tekanan
ringan dan ditunggu 8-10 menit.
g) Sisa bahan cetak diambil dan ditaruh di kertas/kaca sebagai kontrol apakah sudah
kenyal atau belum.
h) Kekenyalan menandakan sudah saatnya untuk mengeluarkan sendok cetak dari mulut
pasien.
i) Sendok cetak dikeluarkan dengan gerakan cepat; dicuci dengan air dan dikeringkan.
j) Cetakan gigi antagonis dengan alginat.

4. Silicon Rabbet Base


a. Bahan dasar silicone
b. Cairan polimer silicone dicampur dengan bahan pengisi.
c. Reaktornya terdiri dari etilsilikat dan oktoat timah (tinoctoate) berupa cairan viskus.
d. Kestabilannya kalah dengan polysulfide; sehingga segera dicor / diisi setelah
dikeluarkan dari mulut.
e. Ketahanan simpan terbatas.
f. Dapat dipengaruhi air; hindarkan dari air.
g. Cara pembersihan hasil cetak cukup dihembus udara.
h. Sifat cair hampir sama dengan polysulfide.
i. Dalam kemasan disertai silicone putty, yang dalam pencetakan dilapisi dengan
adonan silicone tipis-tipis.
j. Cetakan putty yang dicetakkan lebih dulu, sebagai gantinya sendok cetak individual.

Cara Pencetakan:
Universitas Gadjah Mada 5
a) Dipilih sendok cetak yang cocok.
b) Permukaan sendok cetak sebelah dalam diolesi dengan bahan ahesif khusus.
c) 2 takar mangkok plastik penuh (tersedia dalam kemasan) bahan putty disiapkan 1 takar
mangkok diperlukan 6 tetes pemercepat (accelerator)
d) Diaduk pada kertas khusus dengan spatula.
e) Adonan diambil diremat-remat dengan tangan selama 30 detik.
f) Dibuat gulungan batang dan diletakkan pada sendok cetak dan ditekan-tekan.
g) Di atas permukaan bahan cetakan tadi ditaruh selembar polietilen tipis, lalu dicetakkan
selama 2 menit lalu cetakan dikeluarkan dan lembaran polietilen dilepas.
h) Benang retraksi dan isolasi dipasang di daerah yang akan dicetak.
i) Pasta silicone base 10 mm dibubuhi pemercepat 1 tetes setiap 2,5 cm diaduk di atas
kertas khusus selama 30 detik.
j) Sepertiga bahan cetak yang telah diaduk dimasukkan ke dalam cetakan putty.
k) Benang retraksi dan isolasi diambil, suntikkan pada gigi yang dipreparasi pada cetakan
gigi tertutup.
l) Bahan cetak dalam sendok dicetakkan di atas bahan cetak suntik, ditunggu 6 menit
satnpai terjadi polimerisasi.
m) Sendok cetak dikeluarkan dengan gerakan cepat.
n) Dibersihkan dengan air tapi jangan terlalu lama karena dapat mempengaruhi dimensi
bahan cetak; kemudian dicor dengan gips keras.

5. Polyether Rubber Base.


 Sedikit lebih unggul dalam ketepatan dari pada bahan cetak lainnya; kestabilan
dimensi tinggi.
 Sangat mudah menyerap air.

Cara Pencetakan:
a). Cukup cepat mengeras; maka perlu kerja cepat.
b). Sendok cetak dari akrilik permukaan dalam diolesi adhesif khusus.
c). Pada kertas khusus dikeluarkan masing-masing bahan dasar dan pemercepat
sepanjang 9,5 cm
d). Diaduk selama 1 menit.
e). Adonan dimasukkan dalam alat suntik dengan spatula dan tidak dengan corong kertas
karena cepat mengeras.
f). Isolasi dan benang retraksi dilepas, segera disuntikkan pada gigi atbumen, dan diikuti
pencetakan bahan dasar dalam sendok cetak di atasnya.
g). Setelah 4 menit sendok cetak dikeluarkan dengan gerakan cepat.
Universitas Gadjah Mada 6
h). Cetakan segera dikeringkan, sebab poliether mempunyai kecenderungan menyerap air.
i). Gigi antagonis dicetak dengan alginat.
Setelah gigi dicetak dan diafdruk, model kerja dipasang pada artikulator, yaitu alat yang
dapat menirukan pergerakan rahang di luar mulut dan sebaiknya menggunakan artikulator
perseorangan (artikulator dentatus ARL)

Model Malam
Memodel malam ada dua cara:
- tak langsung, yaitu pada model keija
- langsung, yaitu di dalam mulut (hanya untuk tempatan twang yang sederhana)

Universitas Gadjah Mada 7

Anda mungkin juga menyukai