Anda di halaman 1dari 12

55

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Model Pengembangan

Desain pengembangan dalam penelitian ini menggunakan model

pengembangan ADDIE. Berdasarkan model pengembangan ADDIE, maka

prosedur pengembangan yang dilakukan pada penelitian ini mengikuti 5 tahapan

utama yang meliputi: Analyze (Analisis), Design (Desain), Development

(Pengembangan), Implement (Implementasi), Evaluate (Evaluasi). Dalam bentuk

bagan, dapat dilihat pada bagan yang terdapat pada Gambar 3.1 berikut:

Gambar 3.1 Bagan pengembangan ADDIE

3.2 Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan yang digunakan dalam mengembangkan buku

ajar berbasiskan kearifan lokal ini berupa tahapan analisis, desain atau
56

perancangan, pengembangan dan implementasi serta tahap evaluasi yang

dijabarkan sebagai berikut:

1. Tahap Analisis

Pada tahap analisis, dilakukan pendefinisian permasalahan instruksional,

tujuan instruksional, sasaran pembelajaran serta dilakukan identifikasi lingkungan

pembelajaran dan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa. Tahap analisis

permasalahan yang dilakukan di SMPN 7 Muaro Jambi bertujuan untuk

mengetahui perlunya pengembangan buku ajar berbasiskan kearifan lokal. Pada

tahap ini dilakukan penelitian pendahuluan yaitu observasi terhadap rendahnya

literasi sains siswa serta observasi kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung.

Penelitian ini memperoleh beberapa aspek analisis permasalahan yaitu sebagai

berikut:

a) Analisis karakter siswa, yaitu menganalisa perbedaan individu siswa yang

berupa sikap dan motivasi siswa.

b) Analisis kebutuhan guru dan siswa, yaitu mengindentifikasi kebutuhan

buku ajar seperti apa yang diharapkan oleh guru dan siswa.

2. Tahap Desain

Tahap desain adalah tahap perancangan kerangka buku ajar berbasiskan

kearifan lokal yang akan dikembangkan. Perancangan produk pada tahapan ini

tidak lepas dari hasil analisis permasalahan. Desain produk yang disusun yaitu

sebagai berikut:

a) Bagian luar buku, bagian luar buku terdapat tiga jenis bagian yaitu cover

depan, cover belakang, dan cover punggung buku. Cover depan diberikan
57

judul utama, anak judul, nama penulis, serta ilustrasi atau gambar.

Sedangkan cover belakang diberikan judul dan sinopsis buku. Selain itu

untuk cover punggung buku ditulis judul utama buku yang dikembangkan.

b) Bagian dalam buku, bagian dalam buku terdiri atas bagian awal, dalam dan

akhir. Pada bagian awal buku terdapat halaman kata pengantar, halaman

daftar isi, halaman daftar tabel, dan halaman daftar gambar. Pada bagian

dalam terdapat Bab-bab yang menjadi pembahasan materi yang ingin

diinformasikan. Setiap bab terdiri atas pendahuluan yang berisikan

apersepsi, Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), dan peta

konsep. Selain itu juga terdri atas penyajian yang berisikan pengertian

dasar, komponen-komponen materi, contoh soal, rangkuman, dan soal

latihan. Terakhir, terdiri atas penutup yang berisikan tes uji kompetensi

dan uji literasi sains setiap babnya. Sedangkan pada bagian akhir buku

diberikan halaman glosarium dan halaman daftar pustaka.

c) Model penomoran yang akan diberikan yaitu model penomoran angka

romawi-huruf.

3. Tahap Pengembangan

Tahapan pengembangan produk awal buku ajar berbasis kearifan lokal

dengan menerapkan desain produk dan tahap validasi ahli. Berikut tahapan yang

dilakukan:

a) Pengembangan dan penerapan desain, pada tahapan ini dilakukan

pengumpulan bahan, pengumulan materi, dan perancangan. Rancangan

awal produk ini menggunakan Software Adobe Photoshop CS5 serta

bantuan dari Microsoft word 2007.


58

b) Validasi ahli, tahapan ini berguna untuk mengetahui kelayakan buku ajar

yang dikembangkan dan mendapatkan saran perbaikan produk awal

sebelum diujikan kepada siswa. Validasi ahli terdiri atas validasi ahli

media dan ahli materi.

c) Revisi, tahapan ini merupakan tahapan perbaikan produk berdasarkan

saran dan masukan dari ahli buku ajar atau ahli materi yang didapatkan

pada tahap validasi ahli.

3.3 Subjek Uji Coba

Subjek dari penelitian ini yaitu yaitu siswa SMPN 7 Muaro Jambi. Siswa

yang menjadi subjek penelitian adalah siswa yang telah melalui pelajaran kelas

VII Semester I.

3.4 Jenis data dan Sumber Data

Sesuai dengan tujuan penelitian pengembangan ini, maka data yang

diperoleh teridiri dari dua macam, yaitu:

a. Data mengenai kelayakan produk buku ajar IPA berbasis kearifan lokal

dengan pendekatan SETS kelas VII Semester I dengan kriteria yang telah

ditentukan, termasuk dari ahli buku ajar dan ahli materi.

b. Data persepsi mengenai produk buku ajar IPA berbasis kearifan lokal

dengan pendekatan SETS kelas VII Semester I sesuai dengan hasil uji

penggunaan buku ajar oleh guru dan siswa SMPN 7 Muaro Jambi.
59

Sumber data dalam penelitian ini adalah angket, lembar validasi, angket

persepsi, lembar observasi, dan lembar wawancara.

3.5 Instrumen Pengumpulan Data

Instrument pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Angket, tujuan penyebaan angket ialah mencari informasi yang lengkap

mengenai suatu masalah dari siswa dengan menggunakan daftar

pertanyaan. Angket yang akan dibuat peneliti menggunakan daftar

checklist (√) yaitu daftar yang berisikan subjek dan aspek-aspek yang akan

diamati.

2. Lembar Validasi Ahli, yaitu lembaran hasil perbaikan dari ahli media dan

ahli materi yang digunakan untuk mengetahui relevansi buku ajar terhadap

kompetensi yang diharapkan.

3. Lembar Observasi, lembar ini berupa daftar petanyaan yang dapat

langsung diisi oleh siswa dengan tujuan melakukan penyebaran lembar

observasi ini ialah bertujuan mengidentifikasi konsep-konsep sains siswa

sudah sesuai atau tidak dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

yang ada.

4. Angket Uji Coba Persepsi, angket ini bertujuan untuk melihat tanggapan

siswa mengenai buku ajar yang telah dikembangkan apakah sesuai dengan

materi yang diajarkan.


60

3.6 Teknik Analisis Data

3.6.1 Angket Tim Ahli

Angket tim ahli pada penelitian pengembangan ini menghasilkan data

kualitatif yang berupa saran dari para tim ahli. Setelah para ahli memberikan

validasi ataupun penilaian terhadap buku ajar yang dikembangkan, maka akan

dilakukan revisi sesuai dengan data kualitatif yang didapatkan dari tim ahli. Dari

data ini, maka dilakukanlah perbaikan terhadap buku ajar yang dikembangkan

hingga selanjutnya divalidasi kembali oleh tim ahli sampai diperolehnya

kesimpulan bahwa buku ajar tidak perlu direvisi kembali. Pada angket yang

digunakan, digunakan pilihan jawaban bagi tim ahli berupa: Sangat Kurang (1),

Kurang (2), Cukup (3), Baik (4), dan Amat Baik (5).

Buku ajar akan dinyatakan layak untuk dilanjutkan pada tahap selanjutnya

apabila tim ahli telah memberikan jawaban dengan hasil baik maupun baik sekali

dan memberikan izin untuk dilanjutkan ke tahap uji coba untuk pengambilan data

persepsi. Selain memberikan penilaian dengan memilih jawaban yang telah

disediakan, tim ahli juga akan memberikan saran terhadap buku ajar di bagian

kolom penilaian dan saran yang telah disediakan di dalam angket.

Menurut Direktorat Pembinaan SMA (2010) langkah selanjutnya yaitu

menentukkan interval untuk memodifikasi skala likert berdasarkan kurva normal

seperti pada gambar berikut ini.


61

Gambar 3.2 Kurva Normal

Kurva normal memiliki standar luas 5 SD. Oleh karena ketika ingin

memodifikasi model skala likert menjadi 5 kriteria maka luas masing-masing

interval kriteria tersebut adalah 1,2 SD. Sehingga kriterianya dapat dirumuskan

sebagai berikut.

Tabel 3.1 Tabel Rentang Skor


No Rentang Skor Kriteria
1 Mi  1,8SDi  M  Mi  3,0Sdi Amat Baik
2 Mi  0,6SDi  M  Mi  1,8Sdi Baik
3 Mi  0,6SDi  M  Mi  0,6Sdi Cukup
4 Mi  1,8SDi  M  Mi  0,6Sdi Kurang
5 Mi  3SDi  M  Mi  1,8Sdi Sangat Kurang

Maka untuk pernyataan yang memiliki rentang skor 1-5. Maka skor

maksimal yang diperoleh adalah sebesar 5 dan skor minimal adalah sebesar 1.

Oleh karena itu dapat dihitung Mean Ideal (Mi) dan Standar Deviasi Ideal (SDi)

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Mi = ½ (skor maksimal + skor minimal) (3.1)

SDi = 1/6 (skor maksimal – skor minimal) (3.2)


62

Dengan menggunakan persamaan (3.1) serta persamamaan (3.2) maka

dapat diperoleh bahwa interval yang digunakan berdasarkan kateorinya yaitu

seperti tabel 3.2 berikut ini.

Tabel 3.2 Tabel Kriteria Skor


No Rentang Skor Kriteria
1 4,206  M  5 Amat Baik
2 3,402  M  4,206 Baik
3 2,598  M  3,402 Cukup
4 1,794  M  2,598 Kurang
5 1  M  1,794 Sangat Kurang

3.1.1 Angket Persepsi Siswa

Setelah buku ajar yang dikembangkan dinyatakan layak untuk diuji

cobakan berdasarkan hasil angket tim ahli, maka langkah selanjutnya adalah

menguji cobakan buku ajar serta menyebarkan angket persepsi kepada para siswa

yang dijadikan subjek uji coba. Dari hasil penyebaran angket persepsi ini akan

diperoleh data kuantitatif. Data kuantitatif yang diperoleh inilah yang nantinya

akan dianalisis. Namun sebelum angket disebarkan kepada para responden, angket

perlu diuji dengan menganalisis validitas dan reliabilitasnya.

1. Uji Validitas

Menurut (Arikunto, 2010) validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah

instrumen valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat

mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Dalam penelitian ini

uji validitas yang dilakukan adalah validitas logis. Dalam hal ini, peneliti

melakukan uji validitas instrumen penelitian yang digunakan dengan dosen

pembimbing.
63

2. Reliabilitas angket

Selain menguji validitas instrumen, peneliti juga harus menguji reliabilitas

instrumen agar data yang diperoleh dapat dipercaya. Menurut (Arikunto, 2010)

reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut

sudah baik. Instrumen dikatakan dapat dipercaya (reliable) jika memberi hasil

yang tepat atau konsisten apabila diteskan berkali-kali.

Menguji reliabilitas instrumen dipergunakan rumus Cronbach’s Alpha

dengan bantuan program komputer yaitu IBM SPSS Statistic 24. Indeks reabilitas

instrumen dapat dilihat pada output kotak Reliability Statistic, pada kolom

Cronbach’s Alpha. Untuk mengetahui apakah instrumen reliabel atau tidak

langkah selanjutnya adalah mengkonsultasikan dengan harga kritik atau standar

reliabilitas. Harga kritik atau indeks reliabilitas instrumen adalah 0,7. Artinya

suatu instrumen dikatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien Alpha

sekurang-kurangnya 0,7 (Widoyoko, 2010). Koefisien reliabilitas tes berkisar

antara 0,00 – 1,00 dengan perincian korelasi diperlihatkan pada tabel berikut ini

(Arikunto, 2013)

Tabel 3.3 Interpretasi nilai r


Besarnya nilai r Interpretasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup
Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Agak rendah
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah (Tak berkorelasi)
64

3. Analisis Skala Angket

Data yang diperoleh dari penyebaran angket persepsi siswa terhadap buku

ajar yang dikembangkan yaitu berupa skor pada setiap pernyataan yang terdapat

di dalam angket. Data berupa skor ini akan diubah menjadi pernyataan akhir yang

merupakan data kualitatif. Berikut adalah langkah-langkah menganalisis data

angket persepsi siswa.

1) Mengkuantitatifkan hasil checking pada angket menjadi skor sesuai bobot

yang telah ditentukan.

2) Membuat tabulasi data.

3) Menghitung skor rata-rata masing-masing indikator

4) Mengkategorikan kriteria skor

Menurut Direktorat Pembinaan SMA (2010) menentukan kriteria skor

langkah awalnya yaitu menentukkan interval untuk memodifikasi skala likert

berdasarkan kurva normal seperti pada gambar berikut ini.

Gambar 3.3 Kurva Normal


65

Kurva normal memiliki standar luas 5 SD. Oleh karena ketika ingin

memodifikasi model skala likert menjadi 5 kriteria maka luas masing-masing

interval kriteria tersebut adalah 1,2 SD. Sehingga kriterianya dapat dirumuskan

sebagai berikut.

Tabel 3.3 Tabel Rentang Skor


No Rentang Skor Kriteria
1 Mi  1,8SDi  M  Mi  3,0Sdi Amat Baik
2 Mi  0,6SDi  M  Mi  1,8Sdi Baik
3 Mi  0,6SDi  M  Mi  0,6Sdi Cukup
4 Mi  1,8SDi  M  Mi  0,6Sdi Kurang
5 Mi  3SDi  M  Mi  1,8Sdi Sangat Kurang

Maka untuk pernyataan yang memiliki rentang skor 1-5. Maka skor

maksimal yang diperoleh adalah sebesar 5 dan skor minimal adalah sebesar 1.

Oleh karena itu dapat dihitung Mean Ideal (Mi) dan Standar Deviasi Ideal (SDi)

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Mi = ½ (skor maksimal + skor minimal) (3.1)

SDi = 1/6 (skor maksimal – skor minimal) (3.2)

Dengan menggunakan persamaan (3.3) serta persamamaan (3.4) maka

dapat diperoleh bahwa interval yang digunakan berdasarkan kateorinya yaitu

seperti tabel 3.4 berikut ini.

Tabel 3.4 Tabel Kriteria Skor


No Rentang Skor Kriteria
1 4,206  M  5 Amat Baik
2 3,402  M  4,206 Baik
3 2,598  M  3,402 Cukup
4 1,794  M  2,598 Kurang
5 1  M  1,794 Sangat Kurang
66

Anda mungkin juga menyukai