Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dari tindakan-tindakan politis yang dilakukan negara tersebut. Hal ini disadari
sejak setelah Perang Dunia Kedua, dimana terjadinya fenomena politik baru
dalam politik global berupa kerjasama dan integrasi negara dalam suatu
nasional pada awalnya merupakan hal yang dapat dipenuhi sendiri, dan
perbedaan jarak, zona waktu, bahasa, dan segala perbedaan yang disebabkan
dapat terlihat jelas dalam arus modal dan barang antar negara, bahkan tenaga
peperangan, atau cara suatu negara dalam upaya menguasai negara atau
1
hard power dianggap tidak lagi efisien, sehingga muncul cara baru yang lebih
yang sangat menjanjikan dalam arus globalisasi saat ini karena metode -
metode secara fisik ataupun kekerasan sudah tidak efisien untuk dilakukan.
lebih mudah dan lebih cepat dilakukan. Tujuan dari propagandanis adalah
tentara baru bagi negara kuat untuk menaklukkan negara lain yang lemah dan
tertinggal. Kini tujuan perang telah bergeser dari peguasaan teritori menjadi
adalah perusahaan ritel LotteMart yang kini banyak dibangun dibeberapa kota
besar di Indonesia.
setelah Cina dan India memiliki potensi yang sangat besar bagi pasar ritel.
2
yang berpengaruh pada pola belanja, kegiatan bisnis ritel atau bisnis eceran
perdagangan eceran modern di kota-kota besar dan pada awal 1990-an sampai
Adanya krisis global bukan berarti industri ritel tidak bisa berekspansi,
persen. 2
perbelanjaan ritel, baik skala kecil yang dimainkan pengusaha lokal maupun
pemain besar oleh investor asing. Bahkan, sejumlah peritel besar Asia
Industri (Kadin) Sulsel Ilham Alim Bachrie mengatakan, peluang pasar ritel
2
Sigit. 2010. Berita Pasar Modal (Laba Bersih Hero Supermarket Naik 78%). [Online].
http://www.businessreview.co.id/berita-pasar-modal-
232.html?page=rubrik_read&id=232&add=kom. Diakses pada tanggal 3 Oktober
2012 pukul 22.15 Wita
3
asal Korea Selatan membuka Lotte Mart di Makassar, banyak peritel lainnya
ritel di Grandaria City di Jakarta adalah cabang ke-20 mereka sejak mereka
Grandaria City di Jakarta dibuka hanya pada bulan Agustus tetapi penjualan
beroperasi sejak awal 1990-an. Namun pada 2011, hanya dalam waktu tiga
sebelumnya.4
merupakan hasil akuisisi perusahaan ritel asal Korea Selatan itu dengan PT
menyusul kondusifnya perekonomian kota ini. Tahun lalu, pasar Lotte Mart di
3
Seputar Indonesia. Pasar Ritel Kian Menjamur Di Makssar. [Online]. http://www.seputar-
indonesia.com/edisicetak/content/view/534690/ Diakses pada tanggal 27 Oktober
2012 pukul 23.15 Wita.
4
TEMPO. Korean Wave. [Online]
http://www.asiaviews.org/index.php?option=com_content&view=article&id=34609:
the-korean-wave . Diakses pada tanggal 11 September 2012 pukul 19.47 Wita
4
Makassar tumbuh 10 persen dan tahun ini, ditargetkan tumbuh lebih pesat.5
Dari fakta tersebut diketahui bahwa ternyata Lotte Mart berkembang pesat di
yang cukup signifikan. PT Lotte Shopping Indonesia, pengelola gerai ritel dan
2011, naik 9% dibanding kuartal I 2010 yang sebesar Rp 4,87 triliun. Direksi
sama kartu kredit yang dibuat Januari 2011 antara Lotte dengan salah satu
miliar, sementara penjualan ritel mencapai Rp 700 juta yang dilayani oleh tiga
bentuk investasi oleh MNCs, juga digunakan untuk membangun citra home
country MNCs tersebut. Bentuk soft power melalui brand image yang
yang digunakan oleh MNCs tersebut untuk membangun citra home country.
Melalui brand image yang didukung oleh fasilitas yang serba digital
mengandung nilai budaya negara asal perusahaan korporasi. Bentuk ini adalah
5
LotteMart Investasi Rp.50 Miliar di Panakkukang. [Online] http://www.fajar.co.id/read-
20110626093827-lotte-mart-investasi-rp50-miliar-di-panakkukang Diakses 19
Januari 2013 pukul 20.07 Wita.
6
Penjualan LotteMart naik 9%. [Online].
http://old.indonesiafinancetoday.com/read/7930/Penjualan-Lotte-Mart-Naik-9
Diakses 20 Januari 2013 pukul 21.35 Wita
5
unsur yang tidak melupakan nilai - nilai tradisional di tengah pesatnya
Modernisasi tidak akan menghapus nilai - nilai tradisional suatu negara bila
modernisme.
dihasilkan oleh negara yang terkait. Tanpa sadar produk-produk impor yang
ritel tersebut sebagai bentuk propaganda budaya mereka yang telah dibentuk
oleh media. Dalam bidang share budaya, MNC mempunyai hegemoni yang
budaya pop. Dalam bidang politik, MNC telah mendobrak gaya diplomasi
secara konvensional.
bidang seperti distribusi makanan dan rekreasi. Saat ini, perusahaan ini
6
sedang berkembang menjadi perusahaan global yang memperkaya kehidupan
diplomatik antara Korea dan Jepang pada tahun 1965, Pemilik Lotte, Shin
afiliasi bisnis pertama, Lotte Confectionery di Korea. Pada saat itu, Korea
Investasi Mr. Shin adalah sebuah langkah pertama menuju modernisasi besar-
globalisasi, Korean Wave sebagai identitas lokal Korea yang disebar melalui
perusahaan korporasi seperti Lotte Mart yang ingin penulis teliti. Mengingat
7
LOTTE MART. [Online]. http://www.lottemart.co.id/lotte/index.php?link=about&type=about-
lotte-group diakses pada tanggal 10 November 2013 pukul 23.40 Wita
8
Anthony Giddens. 2001. Runaway World. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hal: 8.
7
LotteMart merupakan perusahaan yang sangat pesat perkembangannya saat
ini.
gerai baru ritel pertama di luar Pulau Jawa tidak hanya pada statusnya sebagai
ibukota Sulsel. Makassar telah menjadi hub utama ke daerah kawasan timur
menjamah Makassar cukup pesat. Hal ini bisa dilihat dari menjamurnya gerai-
gerai Lotte Mart. Perkembangan ini tentu memberi pengaruh pada hubungan
9
Lotte Perkuat Jaringan Ritel di Makassar. [Online]. http://www.fajar.co.id/read-20110623020134-
lotte-perkuat-jaringan-ritel-di-makassar diakses pada tanggal 10 November 2012
pukul 23.55 Wita
8
1. Apa yang menjadi faktor pendorong hadirnya Lotte Mart di Makassar
2. Apa strategi Lotte Mart dalam membangun brand image home country
1. Tujuan Penelitian
2. Kegunaan Penelitian
a. Dapat menjadi salah satu bahan referensi bagi pelajar studi ilmu
9
b. Dapat menjadi sumbangsih informasi dan bahan kajian bagi para
D. Kerangka Konseptual
Pada dasarnya setiap negara akan saling membutuhkan satu sama lain.
Hubungan yang terjadi pada dasarnya dilatar belakangi oleh kebutuhan tiap-
10
pembangunan ekonomi. Dapat pula dinyatakan bahwa ekonomi-politik
terdapat hubungan timbal balik antara politik dan ekonomi. Negara dan pasar
11
dikatakan bahwa hubungan internasional mengandung interaksi yang bersifat
kajian pada pasar dan aktor-aktor yang sangat kuat. Selain itu, isu-isu yang
antara politik dan ekonomi, sehingga isu-isu yang terdapat di dalam politik
Keberadaan MNCs ini bukanlah suatu hal yang benar-benar baru, karena
jauh sebelum abad ke-20 pun, praktik MNC telah ada dan mencapai
adalah suatu perusahaan yang mempunyai pusat operasi di lebih dari suatu
negara. Banyak pendapat yang pro dan kontra mengenai keberadaan MNCs
11
Ibid.
12
pekerjaan. Selain itu, MNCs juga meningkatkan mutu yang lebih efisien dan
MNCs ini. Dampak luar biasa yang ditimbulkan oleh kapasitas produksi
keberadaan MNCs bukan hanya karena besarnya ukuran mereka, namun lebih
MNCs dapat dilihat dari tiga teori yang diutarakan oleh Spero dan Hart
daur hidup produk (product cycle theory), dan obsolescing bargain theory.
konsumen dengan harga yang masuk akal dalam artian para konsumen tidak
mendapatkan barang atau jasa dengan tingkat harga, kualitas, dan ketepatan
diawali dengan adanya tawar menawar konsesi kerjasama antara MNCs dan
13
negara tujuan dikarenakan adanya keuntungan yang akan diperoleh kedua
belah pihak.12
dari itu, salah satu kiat untuk mengunggulkan perusahaan adalah memperkuat
jasa dan organisasi lokal maupun global. Merek dibuat agar konsumen dapat
dengan perusahaan yang lain. Selain dalam hal persaingan, brand image
intervensi dalam hal budaya. Brand image ini merupakan daya tarik
12
Yulius P. Hermawan. 2007. Transformasi dalam Studi Internasional: Aktor, Isu dan
Metodologi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal. 217.
14
(seperti yang telah dijelaskan sebelumnya) dapat menciptakan brand
image yang kuat bagi konsumen.13
Negara sebagai sebuah entitas politik, tentu tak dapat dipisahkan dari
dalam lingkup yang terpisah, namun seringkali memiliki keterkaitan yang erat
anarki. Dan anarki sangat sulit untuk diatur walalupun dengan rezim yang
akan menjadi berbeda menurut keadaan yang spesifik dari industri akan
proteksi, tarif prinsip dan quota telah menjadi cara yang konvensional untuk
13
Bahan Kuliah Manajemen Pemasaran. [Online] http://jurnal-
sdm.blogspot.com/2009/05/membangun-brand-image-produk.html. Diakses pada
tanggal 2 Oktober 2012 pukul 14.56 Wita
14
Drs. T. May Rudy. 2003. Hubungan Internasional Kontemporer dan Masalah-Masalah Global.
Bandung: PT Refika Aditama. Hal 11.
15
dari ancaman-ancaman pesaingnya. Maka sangat wajar apabila sebagian
dunia dengan esensi yang belum berubah sejak formalisasi dari sistem negara
E. Metode Penelitian
1. Tipe Penelitian
budaya yang saat ini sedang marak dilakukan oleh negara-negara sebagai
15
Ibid.
16
mengenai masalah-masalah dan fakta-fakta yang terjadi saat ini mengenai
telaah pustaka yaitu dengan cara mengumpulkan data dari literatur yang
buku-buku, dokumen, jurnal dan surat kabar atau majalah yang menunjang
secara langsung juga menjadi salah satu teknik pengumpulan data yang
17
dimaksudkan untuk memperoleh data tentang tanggapan konsumen Lotte
Mart. Orang –orang yang diwawancara adalah pegawai Lotte Mart yaitu
yaitu Ayu Riska Wahyudiya, salah seorang pelanggan setia Lotte Mart.
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan
data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh melalui wawancara
16
Husain Umar. 2002. Metode Riset Komunikasi Organisasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Hal. 131.
18
dari berbagai terbitan resmi yang terdiri dari buku, dokumen, jurnal,
data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai
19
data berdasarkan tema yang disesuaikan dengan penelitian ini. Penyajian
data yang diperoleh dalam penelitian kualitatif ini akan disajikan dalam
20
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
jalinan yang saling tergantung dan tidak dapat dipisahkan antara faktor
ekonomi dan politik, serta antara negara dengan pasar semakin diakui.18
18
Anak Agung Banyu Perwita. 2005. Pengantar Ilmu Hubungan Internasional. Bandung; PT
Remaja Rosdakarya. Hal.75.
21
Ekonomi politik internasional selalu mengalami dinamika
dimana sistem pasar dan negara tetap menjadi aktor utama. Penstudi
pasar akan menentukan kegiatan ekonomi. Hal ini akan menjadi fenomena
Meskipun tak ada dunia muncul dalam bentuk murni, pengaruh relatif
ini, sejumlah pakar seperti Garu Becker, Anthony Downs dan Bruno Frey
19
Robert Gilpin. 1987. The political Economy of Internasional Relations. NJ: Princeton University
Press. Hal. 3
22
ekonomi yang disebut model aktor rasional, untuk semua tipe perilaku
masalah yang dikaji dengan campuran yang lengkap metode analitik dan
teori-teori dari disiplin ekonomi dan politik, misalnya dalam masalah isu
berikut:
20
Joan Edelman Spero. 1985. The Politics of International Economic Relations. NJ: Princeton
University PressHal. 10
23
1) Struktur dan operasi sistem ekonomi internasional dipengaruhi
ekonomi.
politik.
Menurut Rudi,
21
T. May Rudi. 1992. Teori Etika dan Kebijakan Hubungan Internasional. Bandung: Angkasa
Grup. Hal. 52-53
24
perlu adanya pendekatan level analisis terhadap individu, negara
dan sistem internasional.22
Menurut Balaam, ekonomi politik internasional adalah
kepada masalah yang sama namun analisa ekonomi berfokus pada tidak
masyarakat.
didasarkan pada satu kerangka masalah, isu dan kejadian dimana unsur
sederhana. Kontak antar perbatasan dan antar nilai yang berbeda bahkan
Ilmu sosial berusaha untuk memahami pola dan karakter kondisi manusia
22
David N. Balaam. 1996. Introduction to International Political Economy. Jersey; Prentice Hall.
Hal. 3
25
di muka bumi dengan menganalisa penyebab dan sumber konflik serta
ideologi ini akan memberikan penafsiran yang sangat kontras satu dengan
lain dalam melihat posisi ekonomi dan politik. Dalam hal ini, aktor dari
ekonomi, yakni pasar, dan negara sebagai aktor utama dalam politik, akan
signifikan.
sekaligus sebagai objek sasaran pelaku atau kajian pokok. Selain itu juga,
maju dan negara-negara berkembang satu sama lain telah merebak menjadi
isu internasional, baik yang pro maupun yang kontra khasnya dalam
26
konteks studi ekonomi politik, MNC dapat dikategorikan sebagai subjek
aktor bukan negara (non state actors) yang memiliki peran yang sangat
B. MNCs
karena belum adanya kesatuan pendapat dari para pakar dibidang tersebut.
27
the production of goods or services in more than one country”.23 Sama
seperti pemahaman PBB yang dimaknai oleh Stephen Gilland dan Daivd
factories, mines, sales offices and the like- in two or more countries.”24
produk dan strategi pasarnya dengan apa yang dianggap oleh para manajer
23
Malcolm Waters. 1995. Globalization. London: Routledge. Hal: 76.
24
Yanuar Ikbar. 2002. Ekonomi Politik Internasional: Studi Pengenalan Umum. Jatinangor: PT
Universitas Padjadjaran. Hal: 320.
25
Donald A. Ball, et. al. 2004. Bisnis Internasional: Tantangan Persaingann Global, terjemahan
Syahrizal Noor. Jakarta: PT Salemba Emban Patria. Hal: 5
28
sedikit 10 persen sebagai syarat awal untuk pengendalian aset-aset dalam
konteks ini.26
sendiri dengan saham yang terdiri dari beberapa negara ( lebih dari satu
dilihat dari aktivitas, besarnya operasi modal diluar negeri yang mencakup
Dari segi politik fokus sentral kepada FDI sebagai subjek dalam
hubungan internasional, terkalit dengan kekuatan politiknya di
tingkat nasional dan internasional, serta pola manajemennya yang
terpusat sehingga membawa pengaruh pada penguasaaan informasi
sebagai kekuatan politik, pun kekuatan ekonomi bagi perusahaan
tersebut terhadap pihak yang dihadapinya. Dari segi hukum, fokus
sentralnya terletaak pada FDI sebagai badan hukum yang dapat
merupakan cabang, usaha patungan atau perusahaan yang dimiliki
umum ( public company)... Sedangkan dari segi ekonomi, fokus
sentralnya pada aspek-aspek faktor produksi, modal keahlian
manajemen dan keahlian teknologi, serta praktek-praktek usaha
yang terkait dengan persaingan, besarnya pasar, monopoli, dan
sebagainya.28
Sama seperti belum adanya definisi baku MNCs, hingga saat ini
26
Donald A. Ball. Ibid. Hal: 7
27
Sumantoro. 1987. Kegiatan Perusahaan Multinasional: Problema Politik, Hukum, dan Ekonomi
dalam Pembangunan Nasional. Jakarta: PT. Gramedia Press.
28
Sumantoro. Ibid.
29
pertama kali. Tak ada yang tahu pasti akan hal itu. Oleh karena tidak
bukanlah hal yang baru. Para sejarawan menunjukkan bahwa beberapa tipe
MNCs dan penanaman modal langsung telah ada sejak abad terakhir dan
Historian are eager to point out some types of MNCs and foreign
direct investment (FDI) existed already during the last century and
even earlier. For French historian Fernand Braudel, the world
economy emerged, along with capitalism, during the sixteenth
century, before the formation of nation-state.29
cabang di Asia. Pada saat yang hampir sama, yakni tahun 1600, British
Templar yang didirikan pada tahun 1118 oleh Hugues de Payens sebagai
29
Charles-Albert Michalet. 1994. Transnasional Corporations ( Transnational corporationand the
changing international economic system). United Nations: Volume 3, number 1.
Hal: 10
30
Donald A. Ball. Op Cit. Hal: 9
30
MNCs yang pertama. Knights Templar mejadi sebuah perusahaa
tahun 1135. Meski demikian, sejak masa sebelum Masehi - jika ini dapat
mejual barang-barang.
perusahaan MNCs memperluas market nya hingga luar negeri, yang mana
free from its home country and has become a powerful independent force
31
determining both international economy and political affair? Or MNCs
product of its home base and reflects its social, economic, and political
values”.31
MNCs baik untuk mengekspor produk dari home market- nya atau untuk
industri dan strategic trade theory, yang ditandai dengan kemajuan inovasi
semakin sadar akan penting nya MNCs. Hal tersebut dikarenakan MNCs
disadari sebagai alat untuk mengurangi biaya transaksi, yang mana dirasa
31
Gilpin, Robert. 2001. “The State and The Multinationals”, dalam Global Political Economy:
Understanding The International Economic Order. Princeton: Princeton University Press,
hal. 278-279
32
lebih murah dengan mengorgansasikan semuanya melalui FDI
oleh para pakar seperti Raymod Vernon, John Dunning, dan Micheal
bahwasanya,
These giant firms and their global strategies have become major
determinants of trade flows and of the location of industries and
other economis activities. Most FDI is in capital and technology-
intensive sectors. These firms have become central in the expansion
of technology flows to both industrialized and industrializing
economies and therefore are important in determining the economic,
political, social welfare of many nations. Controlling much of the
world’s investment capital, technology, and access to global
markets, such firms have become major players not only in
international economic but in international political affairs as well,
and this has triggered a backlash in many countries.32
C. Brand Image
32
Ibid. Hal. 290
33
merek yang terbentuk pada benak konsumen.33 Menurut Setiadi, brand
yaitu34:
1. Atribut
karakteristik produk dan jasa yang ada saat proses pembelian dan
33
John C. Mowen. 1995. Consumer Behaviour 4th ed. Jersey: Prentice Hall. Hal: 82
34
Azka Nabila Islami. 2011. Pengaruh Citra Merek (Brand Image) Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Sophie Martin Pada Mahasiswa Lembaga Pendidikan Politeknik
MBP Medan.
[Online].http://www.academia.edu/1147849/Pengaruh_Citra_Merek_Brand_Image_
Terhadap_Keputusan_Pembelian_Produk_Sophie_Martin_Pada_Mahasiswa_Lemba
ga_Pendidikan_Politeknik_MBP_Medan. Diakses pada tanggal 6 November 2012
pukul 13.55 Wita.
34
a. Atribut Produk Asosiasi, produk terbentuk secara langsung
produk :
produk.
2. Manfaat
35
Manfaat fungsional mengacu pada kemampuan fungsi produk yang
3. Nilai
nilai yang akan diterimanya. Merek yang memiliki nilai yang tinggi
berbeda,yaitu :
36
2. Nilai adalah mendapatkan apa yang diinginkan dari suatu
yang telahdiberikan.
4. Kepribadian
37
hidup konsumennya dengan nilai emosional merek. Jika terdapat
konsumen.
5. Budaya
6. Pemakai
simbol, yang mempengaruhi proses pemilihan suatu produk atau jasa yang
38
dan penjualnya. Menurut Durianto, merek menjadi sangat penting saat ini,
Kotler, promosi adalah bagian dari komunikasi yang terdiri atas pesan-
jasa perusahaan.36
Dari teori-teori di atas, maka kita dapat menarik inti dari brand
merek yang dibuat konsumen yang didasarkan atas apa yang mereka lihat
35
http://thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2009-2-00358-MN%20Bab%202.pdf Diakses pada tanggal 6
November 2012 pukul 14.05 Wita.
36
Philip Kotler. 2002. Manajemen Perusahaan Edisi Milenium. Jakarta: PT. Prenhallindo. Hal: 22.
39
yang sesuai, begitu juga dengan evaluasi, perasaan dan emosi yang
merek itu;
tersebut.37
dalam ingatan dengan sesuatu yang berhubungan dengan jasa atau produk
37
Noble. 1999. Development in Marketing Science. Vol. 22, Corall Gables. Florida: Academy of
Marketing Science. Hal. 1-5.
38
Keller. 2003. Strategic Brand Management: intl ed. Building, Measuring and Managing Brand
Equity 2nd ed. New Jersey: Pearson Education. Hal. 2
40
1. Favorability of brand association / Keunggulan asosiasi merek.
suatu saat tiba pada sikap preferensi ke arah alternatif merek melalui
tentang suatu merek. Brand knowledge terdiri dari dua komponen yaitu
39
Philip Kotler. Op. Cit
40
Keller. Op.Cit. Hal: 2
41
Keller mengemukakan dimensi dari citra perusahaan (corporate
image) yang secara efektif dapat mempengaruhi brand equity yaitu terdiri
dari :
(customer orientation).
adalah:
yang bagus.
42
perbedaan/keunikan baru yang diciptakan perusahaan akan
mengembangkan produk.
informasi yang tersedia mengenai produk, jasa dan perusahaan dari merek
yang dimaksud. Informasi ini didapat dari dua cara; yang pertama melalui
banyak merek, media dan lingkungan dimana merek tersebut dijual dapat
41
Hogan. 2005 Employees and Image: Bringing Brand Image To Life. The 2nd Annual Strategic
Public Relation Conference. Chicago: Lippincot Mercer
43
itu sendiri dapat berupa seni artistik, pendidikan, bahasa kesusastraan,
hingga budaya pop yang fokus ke bentuk hiburan untuk masyarakat umum
memiliki daya tarik bagi pihak lain maka hal tersebut dapat meningkatkan
popularitas suatu negara karena daya tarik yang dibentuk melalui budaya
tersebut.42
D. Negara
dengan ruang lingkup jelas teritorial dan penduduk serta pemernitah yang
yang kolektif dan perilaku politik yang terjadi pada banyak tingkat.
42
Ibid. Hal. 11
43
Goldstein, Joshua S. 2005. International Relations. Pearson/Longman. Hal. 10
44
Minix, Dean dan Hawley, Sandra M. 1998. Global Politics. West/Wadsworth: West Publishing,
chap. 3.Hal. 77
44
dengan negara lain. Lembaga yang dimaksud disini adalah pemerintahan
aturan dalam batas tertentu. Tetapi, agar bisa disebut negara, negara harus
45
Op. Cit. Goldstein. Hal. 10
46
Opcit. Minix dan Hawley
45
kepentingan keamanan nasional.47 Berbeda dengan realis, paradigma
boleh jadi aktor yang paling penting dalam hubungan internasional, tetapi
negara.49
latin klasik adalah suatu istilah yang menunjukkan keadaan yang tegak dan
tetap.50 Sejak Cicero (104 SM-43 M) kata “status” atau “statum” itu lazim
istilah “Status Civitatis” atau “Status Republicae”51. Dan baru pada abad
pengertian ini diberikan sejak itu pula kata negara lazim ditafsirkan dalam
47
Anak A.B. Perwita dan Yanyan M. Yani. 2005. Pengantar Ilmu Hubungan Internasional.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Hal. 27
48
Ibid
49
Op. Cit. Goldstein. Hal. 12
50
F. Isjwara. 1999. Pengantar Ilmu Politik. Bandung: Bina Cipta. Hal. 90
51
J.W. Garner. Political Science and Government. Calcutta: World Press. Hal. 47
52
Ernest Barker. Principles of Social and Political Theory. Oxford: Clarendon Press. hal. 90-91
46
dipersamakan dengan bangsa, dan negara dipergunakan sebagai istilah
federal.53
53
F.Isjwara. Ibid. Hal.92
47
BAB III
tersebut daripada sektor lainnya yang hanya digeluti lebih sedikit MNCs.
disetiap sektor meskipun efek-efek itu saling terkait dan saling melengkapi
dunia dan tiga kali lebih cepat dari perdagangan dunia. Di tahun 1995,
54
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/espa4216/41.htm. Diakses 17 November pukul 07.33 Wita
48
Bangsa-Bangsa (PBB), ada hampir 40.000 MNCs atau hampir tiga kali
angka dua puluh lima tahun yang lalu. Secara bersamaan perusahaan-
$ 5,5 triliun, yang hampir sama banyak dengan GDP Amerika Serikat.55
total modal investasi langsung luar negeri seluruh dunia sebanyak 2 triliun
sepertiga dari modal ini.56 Pada tahun 2000, total aset perusahaan afiliasi
triliun.
induk perusahaan yang memiliki setegah juta afiliasi di luar negeri, yang
55
John Micklewaith dan Andra Wooldridge.1998. The Witch Doctors, terjemahan Soesanto B.,
Jakarta: Elex Media Komputindo, hal. 103
56
Kompas. Privatisasi Pelayanan Publik. A. Prasetyantoko, 24 September 2003.
49
adalah MNCs dan sebanyak 70 persen dari perdagangan global dikontrol
oleh hanya sekitar 500 perusahaan. Lalu setengah dari seluruh FDI di
diukur dari aset mereka diluar negeri, memegang posisi dominan dalam
57
Susan George. Republik Pasar Bebas : Menjual Kekuasaan Negara, Demokrasi danCivil
Society kepada Kapitalisme Global, terjemahan Esti Sumarah. Jakarta: INFID. Hal.
xv.
58
Donald A. Ball, et. al., Bisnis Internasional: Tantangan Persaingan Global, terjemahan
Syahrizal Noor. 2004. Jakarta: PT. Salemba Emban Patria. Hal: 14.
50
Tabel 1. Perbandingan Perekonomian Nasional dengan Perusahaan – Perusahaan
Industri Terbesar Di Dunia Tahun 1983.59
Ranking Unit Analisis Milliar Ranking Unit Analisis Milliar
(1983) Dollar (1983) Dollar
1. Amerika Serikat 3.363 38. Finlandia & British 49
2. Uni Soviet 1.715 Petroleum
3. Jepang 1.016 39. Ford 44
4. Jerman Barat 648 40. Aljir 43
5. Perancis 542 41. Columbia, IBM & 40
6. Inggris 483 Texaco
7. Italia 347 42. Yunani & Filipina 39
8. China 313 43. Thailand 38
9. Brazil 295 44. Bulgaria & Du Post 35
10. Kanada 289 45. Irak 30
11. Polandia 187 46. Kuwait 28
12. Spanyol 180 47. Libya, Pakistan, Gulf 27
13. Meksiko 168 Oil dan Standard
14. Jerman Timur 166 Oil
15. Australia 153 48. Malaysia, Alantic 25
16. Chekoslowakia 147 Richfield, ENI (
17. Rumania 138 Roma) & IRI (Roma)
18. Belanda 137 49. Chili 24
19. Argentina 130 50. Portugal 23
20. Saudi Arabia 120 51. Israel 22
21. Swiss 96 52. Shell Oil, Toyota 20
22. EXXON 88 dan Unilever
23. Belgia 85 53. Occidental 19
24. Swedia 81 Petroleum
25. Royal Dutch & Shell 80 54. Selandia Baru, 18
26. Afrika Selatan 77 Francaise de
27. General Motors 75 Petroles dan Elf-
28. Nigeria 74 Aquitaine (French)
29. Korea Selatan 71 55. Matsushita Electric 17
30. India dan Indonesia 70 dan US Steel
31. Venezuela 69 56. Hitachi, Nissan 16
32. Austria 67 Motors, PEMEX (
33. Hongaria 65 Mexico City),
34. Norwegia 56 PETROBRAS ( Rio
35. Mobil Oil 55 de Jenairo), Philips
36. Turki & Yugoslavia 54 Elctric,dan
37. Taiwan 50 Volkswagen
59
Theodore Colombus dan James H. Wolfe . “The World’s Largest Industrial Corporations”,
Fortune 110 ( 20 Agustus 1984); dan United States, Central Intelligence Agency, The World
Fact Book: 1984 (April 1984). Pengantar Hubungan Internasional: Keadilan dan Power.
Hal 377.
51
(petroleum refining) diposisi 25 dan General Motors (motor vehicle and
Hal serupa terjadi pada tahun 2000, meski dengan pola ukur yag
berbeda yakni Gross Domestic Product (GDP). Saat itu hanya 20 negara
yang memiliki produk domestik bruto lebih besar dari penjualan total
penjualan terbesar didunia. Pada tahun 2000 itu juga, jumlah uang yang
Peru, dan Pakistan.60 MNCs terbesar didunia hingga saat ini masih
Berdasarkan data Fortune, 100 MNCs pada tahun 2007 berasal dari
Britania Swiss, Italia, Belgia, Rusia) dan dari Asia ( Jepang, China, Korea
Selatan). Lima dari sepuluh MNCs terbesar didunia berasal dari Amerika
Serikat lalu disusul oleh Belanda, Britania, Jepang, Jerman, Perancis yang
60
Ibid. Hal: 15
52
tenaga kerja lokal di host country tidak terlalu diuntungkan oleh karena
digunakan MNCs, tidak kalah kuat dan pentingnya. Meski demikian, dapat
dilihat bahwa MNCs cukup berperan besar dalam penciptaan lahan kerja
diseluruh dunia.
53
memberikan keuntungan kepada MNCs ke daerah-daerah yang
selain kepemilikan tunggal juga apa yang dikenal sebagai joint venture
61
Yulius P. Hermawan. 2007. Transformasi dalam Studi Internasional: Aktor, Isu dan
Metodologi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal. 212
62
Ibid. Hal. 213
54
primer. Daerah lain yang menjadi lokasi cabang usaha/
(periphery).
63
Yanuar Ikbar. Op Cit. Hal: 323
55
MNCs dapat dibedakan ke dalam berbagai jenis atau tipe,
lepas dari sifat yang mengarah pada motif ekonomi. Lalu, karena
tujuan-tujuan:
64
John Dunning. 1974. The Multinational Enterprises. George Allen & Unwin, ltd. New Jersey:
Routledge. Hal: 420 - 426
56
a. Mencari keuntungan sebesar-besarnya, baik keunggulan
pola hubungan MNCs dengan negara tuan rumah, maka cukup logis
dan konflik kerap terjadi. Hal itu dapat dijelaskan sebagai berikut.
upah yang lebih tinggi, yang setimpal dengan apa yang diperoleh oleh
pihak perusahaan.
65
Yanuar Ikbar. Op.cit. Hal: 324
57
2. Pertumbuhan MNC
58
beberapa jenis pengetahuan yang tidak dapat dijual dan yang
d. Menjaga Reputasi
baik.
e. Mengeksploitasi Reputasi
59
dalam negosiasi perdagangan global untuk liberalisasi
f. Perlindungan Kerahasiaan
60
h. Ketersediaan Modal
i. PMA Strategis
61
halangan masuk mengacu pada biaya tetap yang besar. Akses ke
j. Faktor Organisasional
l. Menghindari Regulasi
perusahaan manufaktur.
62
m. Fleksibilitas Produksi
terlalu sulit.
n. Hubungan Simbiosis
63
3. Motif MNC
daerah baru. Secara sederhana, motif MNCs dapat dibagi menjadi dua
faktor. Pertama adalah faktor permintaan dan kedua adalah faktor biaya.
diluar negeri jelas akan mengurangi biaya produksi suatu produk. Mulai
Dengan dikurangi biaya operasional tadi maka harga jual produk MNCs
64
B. Perusahaan Ritel
perusahaan yang tengah bersaing ketat dalam usaha ritel. Dalam konteks
industri Indonesia.
yang sangat penting bagi kawasan ini, bahkan bias mencapai dua pertiga
ketiga setelah Cina dan India. Negeri ini, disebut pertumbuhan dengan
235,5 juta jiwa. Pendapatan per kapita penduduk Indonesia juga terus naik
65
menunjang penjualan ritel bahan pangan. Sektor ritel lain yang bakal
ritel dan populasi penduduk. Hingga kini rasio populasi ritel di Indonesia
Asia Pasifik. Di Indonesia satu juta penduduk baru dilayani oleh 50 peritel
Taiwan, di mana setiap penduduk dilayani oleh 400 ritel modern. Jika
dilihat secara total nasional rata-rata populasi ritel modern di Jawa masih
yang harus terus digarap, sehingga rasio ritel dan populasi akan
pasar potensial bagi bisnis ritel modern. Dalam sepuluh tahun terakhir
jenis supermarket dan minimarket. Saat ini bisnis ritel tumbuh pesat di
67
Global Retail Expansion. [Online]. http://www.atkearney.com/consumer-products-retail/global-
retail-development-index. Diakses pada tanggal 13 November 2012 pukul 23.35.
66
Dengan dibukanya pintu masuk bagi para peritel asing sebagaimana
dari negative list bagi Penanaman Modal Asing (PMA), maka sejak itu
ritel asing mulai marak masuk ke Indonesia.68 Masuknya ritel asing dalam
atau meningkatnya permintaan barang dan jasa ritel. Karena itu, banyak
pasar ritel, baik dalam arti mendorong maupun dalam arti menghambat.
dan hal ini mengakibatkan pesaingan antar ritel yang terjadi di semua
peritel yang sekelas dengannya, hingga pada tingkat mikro antara sebuah
68
INDONESIAN COMMERCIAL NEWSLETTER Juni 2011. [Online]
http://www.datacon.co.id/Ritel-2011ProfilIndustri.html Diakses pada tanggal 10
November 2012 pukul 14.25 Wita
67
warung dan warung lainnya. Bukan hanya itu saja, peritel dari suatu kelas
tidak hanya bersaing dengan peritel sesama kelasnya tapi juga dengan
peritel dari kelas yang berbeda, misalnya suatu supermarket tidak cuma
dan modern seperti Mal Ratu Indah, Panakkukang Mal, Makassar Town
ke Makassar.
68
di Makassar juga dapat dilihat dengan kian ramainya tempat-tempat
maupun pemain besar oleh investor asing. Bahkan, sejumlah peritel besar
C. Lotte Mart
Pada 2009 satu lagi ritel asing yaitu Grup Lotte dari Korea Selatan
dimiliki oleh SHV Holding dari Belanda senilai US$ 223 juta. Setelah
bulan Juni 1948, oleh seorang pengusaha Korea, Shin Kyuk-Ho, yang juga
Korea (1965), normalisasi relasi antar Jepang dan Korea memberi angin
Mart merupakan divisi Lotte Co. Ltd. Dengan aneka penganan yang lazim
dijumpai, divisi Lotte Co. Ltd berkembang menjadi layanan belanja yang
tak asing lagi di Korea Selatan dan Jepang bahkan hingga merambah ke
69
Pasar Ritel Kian Menjamur Di Makassar. [Online]. http://www.seputar-
indonesia.com/edisicetak/content/view/534690/ Diakses 24 Desember pukul 14.22
Wita
70
Ibid.
69
beberapa negara Asia lainnya. Berawal dari sebuah bisnis kecil, Lotte
Group kini terdiri atas lebih dari 60 unit usaha yang mempekerjakan
minuman), kini Lotte telah diakui baik dalam industri manufaktur dibidang
cabang diluar negeri. Sejak saat itu, Lotte Mart semakin menunjukkan
Gerard Darel.
71
LOTTE MART Salah Satu Bisnis Retail Yang Terus Berkembang. [Online].
http://cybersulut.com/8943915 Diakses pada tanggal 29 November pukul 00.31 Wita
70
Dalam pengoperasiannya, Lotte Group diawasi oleh keluarga Shin
Rusia, Filipina, Pakistan dan Polandia. Pada Juni 2010, Lotte membeli
D. Korean Culture
budaya pop Korea di luar negeri. Genre Korean wave berkisar dari film,
drama televisi, dan musik pop (K-pop). Perkembangan yang sangat pesat
71
peningkatan posisi Korea Selatan di forum internasional secara umum dan
Selatan kini terbesar ketiga di Asia dan ke-13 di dunia.74 Hal penunjang
sektor kebudayaannya melalui Korean wave. Pada tahun 2004, ekspor film
statistik Bank Of Korea dari bidang ekspor budaya dan jasa hiburan,
industri musik K-pop telah menghasilkan US$ 794 juta tahun 2011 dan
mengalami peningkatan 25% dari US$ 637 juta di tahun 2010 seiring K-
luar negeri dan menjadi salah satu penunjang utama berhasilnya gerakan
73
KOCIS. Korean wave. [Online]. http://www.korea.net/Government/Current-Affairs/Korean-
Wave?affairId=209. Diakses pada tanggal 19 Desember 2011 pukul 14.15 Wita.
74
BBC News. South Korea Profile. [Online]. http://www.bbc.co.uk/news/world-asia-pacific-
15289563. Diakses pada tanggal 25 Desember 2011 pukul 21.14 Wita.
75
VOA News. 2006. Asia Goes Crazy Over K-Pop. [Online].
http://english.chosun.com/site/data/html_dir/2006/01/07/2006010761003.html.
Diakses pada tanggal 20 Februari 2012 pukul 20.04 Wita.
76
Chosun Ilbo. 2012. K-Pop Leads Record Earnings from Cultural Exports. [Online].
http://english.chosun.com/site/data/html_dir/2012/02/07/2012020700892.html.
diakses pada tanggal 20 Februari 2012 pukul 17.45 Wita.
72
adalah televisi, yang menayangkan drama-drama Korea. Kesuksesan
itu punsemakin beragam, yaitu VCD, DVD, dan yang paling fenomenal,
tentu saja, internet. Internet bahkan bisadisebut sebagai media yang paling
Hal ini pun berlaku di Indonesia. Meskipun salah satu stasiun televisi
negeri. Oleh karena itu, saluran persebaran lain yang paling efektif adalah
trending topic kedua dalam hal musik. Super Junior hanya dikalahkan oleh
Justin Bieber, penyanyi remaja Amerika yang disebut sebagai raja twitter
Korea merilis teaser dan music video (MV) di YouTube, dalam beberapa
73
hari saja dapat ditonton oleh lebih dari 1 juta orang dan bahkan seringkali
yang paling banyak dibajak dan dijual dalam bentuk kepingan DVD.
video tersebut agar dapat diunggah oleh para penggemar acara TV Korea
majalah.
dengan media dan Korean Wave ini adalah banyaknya situs-situs berbasis
popular Korea. Tercatat ada sekitar puluhan situs dan blog di Indonesia
yang rutin memuat informasi dan berita mengenai dunia hiburan Korea. Di
74
(asianfansclub.wordpress.com) dan yang lebih menarik, situs tersebut
seperti Lotte Mart. Saat ini Lotte Mart merupakan perusahaan ritel Korea
konsumen lokal sangat tertarik untuk dengan gaya hidup Korea bahkan
Indonesia.77
77
TEMPO. Korean Wave. [Online]
http://www.asiaviews.org/index.php?option=com_content&view=article&id=34609:
the-korean-wave. Diakses pada tanggal 11 September 2012 pukul 19.47 Wita
75
BAB IV
lebih dari 200 juta penduduk, retail industri dihadiri oleh berbagai macam
(franchise). Hal ini terjadi karena potensi dari bisnis pasar modern ini pun
76
negara penerima yang dapat mempengaruhi operasi, tujuan, dan profit
negara bila situasi dan kondisi negara itu menunjang untuk pengembangan
usaha.
tahun 2009 lalu, Economist Intelligent Unit (EIU) mengukur bahwa tahun
2010 sektor ritel tumbuh sebesar 10% dan sampai dengan 2015 diprediksi
sektor ritel akan tumbuh sebesar 12 – 15%.78 Konsumen yang selama ini
78
http://www.datacon.co.id/Ritel-2011ProfilIndustri.html Diakses pada tanggal 27 Desember 2013
pukul 22.45 Wita.
77
usahanya di sektor ritel dimana terlihat pada saat itu PMA Perancis yaitu
pasar potensial bagi bisnis ritel modern. Dalam sepuluh tahun terakhir
jenis supermarket dan minimarket. Saat ini bisnis ritel tumbuh pesat di
dari negative list bagi Penanaman Modal Asing (PMA), maka sejak itu
ritel asing mulai marak masuk ke Indonesia. Masuknya ritel asing dalam
kemudian bergabung adalah Lotte Mart dari Korea Selatan, dan Sogo dari
asing ini kemudian berdampingan dengan peritel lokal yang sudah berdiri
seperti Matahari yang merupakan peritel terbesar dilihat dari market value-
menjadi semakin populer sejak diperkenalkan pada tahun 2003. Saat ini
79
Ibid
78
format hypermarket telah membukukan 40% dari penjualan sektor ritel di
pada tahun 2010 yaitu sebesar 40%. Perubahan gaya hidup masyarakat dan
Tercatat 60% dari total pengeluaran untuk sektor ritel mengalir ke pasar
2015. Mini market dan convenience store juga tidak ketinggalan dengan
meningkat sampai dengan US$ 513 miliar. Peningkatan ini didorong oleh
80
Membangun Bisnis Ritel. [Online].
http://www.manadopost.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=84883 Diakses pada
tanggal 2 Desember 2012 pukul 21.53 Wita
81
Ibid
79
kredit. Sebagai contoh, Carrefour melakukan kerjasama dengan Bank
sedangkan Lotte Mart bekerja sama dengan BNI. Para pemegang kartu
modern.82
terhindarkan dari serbuan ritel asing. Dengan kekuatan yang besar dari
Serbuan ritel modern di Indonesia bukan kali ini terjadi, setiap dekade
mempersempit ruang gerak pasar dan ritel tradisionil. Pada waktu itu
80
yang ditawarkan oleh Lotte Mart berbeda dengan supermarket terutama
yang murah.
2018. Saat ini, jumlah toko Lotte Mart di Indonesia baru 24 unit. Rencana
tersebut merupakan bagian dari tujuan utama peretail asal Korea Selatan
yang akan meningkatkan jumlah tokonya sebanyak 1.000 unit pada tujuh
berharap bisa mencapai 300 toko di Korea Selatan. Sementara itu, mereka
Vietnam, dan 70 toko di India. Peretail asal Korea Selatan itu berharap
Sementara penjualan untuk seluruh Lotte Mart pada 2018 diharapkan US$
tahun ini, Lotte Mart menargetkan akan membuka 223 toko di Korea,
Cina, Indonesia, Vietnam, dan India. Terdiri dari 99 toko di Korea dan
124 toko di luar Korea. Penghasilan yang diperoleh dari toko di Korea
saja mencapai US$ 7 miliar pada 2011. Kontribusi pendapatan dari toko
83
Lotte Mart Targetkan Buka 100 Toko di Indonesia. [Online]. http://www.tempo.com/lottemart-
targetkan-buka-100-toko-di-indonesia Diakses 9 Januari 2013 pukul 21.15 Wita.
81
Lotte selama beroperasi mulai tahun 2008 telah mengalami
waktu pertama kali hanya ada 11 ribu jenis barang. Pengunjung pusat
grosir ini juga tercatat naik dari 1.200 orang per hari menjadi 1.300 orang
Indonesia merupakan salah satu dari empat negara yang akan menjadi
fokus bisnisnya. Tiga negara lainnya adalah China, Vietnam, dan India.
Sampai saat ini memang penjualan masih kurang, tapi Lotte Mart akan
kerja sama kartu kredit yang dibuat Januari 2011 antara Lotte dengan
salah satu bank milik pemerintah. Setiap hari penjualan grosir di 19 gerai
84
LOTTE Mart Bidik Omset US$ 660 Juta. [Online]. http://www.tempo.com/view/1041799/lotte-
mart-bidik-omset-us-660-juta Diakses pada tanggal 10 Januari pukul 00.04 Wita
85
Lotte Mart Akan Buka 100 Toko di Indonesia. [Online].
http://properti.kompas.com/index.php/read/2012/08/13/11313080/lotte-mart-akan-
buka-100-toko-di-Indonesia Diakses pada tanggal 9 Januari pukul 21.35 Wita.
86
http://www.antaranews.com/berita/1316765130/lotte-mart-korea. Diakses pada tanggal 10
Januari 2013 pukul 12.56 Wita
82
Pada tahun 1990-an, Lotte siap untuk melompat ke depan sebagai
sebuah super grup yang terbaik dari abad ke-21, berdasarkan kompetensi
rantai Lotte Hotel dan Lotte Shopping diperluas secara nasional dan
tinggi. Korea Seven, Lotte Logistics, dan Lotte Fresh Delica didirikan
untuk menciptakan sistem logistik makanan yang baru dan aman. Bahkan
setelah awal dari krisis keuangan Asia tahun 1997, Lotte tidak berhenti
berkembang didasarkan pada daya saing dalam inti bisnis strategis dan
struktur keuangan yang kokoh. Hal ini dapat dicapai dengan memilih
entitas bisnis kelas satu yang kompetitif, tangguh dalam sektor makanan,
87
LotteMart. [Online]. http://www.lottemart.co.id/lotte/index.php?link=about&type=greeting-
from-ceo. Diakses pada tanggl 12 Desember 2012 pukul 23.20 Wita.
83
ritel, pariwisata, konstruksi dan kimia berat. Tak satupun yang puas begitu
inovatif, dan investasi yang kuat. Pada saat yang sama, Lotte juga tumbuh
dan modern seperti Mal Ratu Indah, Panakkukang Mal, Makassar Town
88
Ibid
84
birokrasi perijinan di berikan untuk menggaet lebih banyak investor masuk
ke Makassar.
Lotte Mart tentu saja tidak akan membuang kesempatan untuk mulai
1. Lokasi Usaha
besar di Makassar.
a. Terlihat
85
Panakukang) ini adalah pusat perbelanjaan yang paling
c. Fasilitas umum
d. Akses
90
Silvia Paramita, wawancara tanggal 20 Februari 2013.
91
Endah Trisna Ayu, wawancara, tanggal 2 Maret 2013
92
Indah Lestari, wawancara, tanggal 21 Februari 2013
86
lalu lintas atau halangan langsung ke lokasi toko, seperti
e. Infrastruktur
pengunjungnya.94
87
di sekitar Jalan Pettarani memilih berbelanja di LotteMart
95
Febi, wawancara 2 Maret 2013
88
Lotte Mart merupakan hypermarket yang menjual hampir
dan tentu saja sebagai konsumen hal itu akan sangat menarik.96
96
Ibid
89
Gambar 2. Promosi Produk
3. Suasana toko
musik ataupun mengatur tata cahaya toko. Ada dua hal yang perlu
90
Lotte Mart dari sejak pintu masuk maka kesan pertama
setia LotteMart.97
97
Brahma Kasim, wawancara 22 Februari 2013
91
mata melihat barang-barang yang unik di LotteMart,”
yang ditawarkan.99
menarik.
98
Ibid
99
Op. Cit. Yulianti
92
Selain eksterior dan interior toko, faktor penting lainnya
ritel atau usaha eceran di Indonesia mulai berkembang pada kisaran tahun
100
Ibid
101
http://swa.co.id/tag/asosiasi-pengusaha-ritel-indonesia-aprindo Diakses pada tanggal 15 Januari
2013 pukul 21.24 Wita.
93
gaya hidup masyarakat kelas menengah ke atas, terutama di kawasan
modern. Perubahan pola belanja yang terjadi pada masyarakat tidak hanya
bidang seperti distribusi makanan dan rekreasi. Saat ini perusahaan ini
brand image Lotte Mart karena Lotte Mart merupakan hypermart asal
korea yang tergolong baru bagi masyarakat. Dengan brand Lotte Mart,
harga rendah, biaya rendah, melayani diri sendiri, belanja secara tunai.
Terbuka untuk konsumen dan institusi yang telah terdaftar, lapangan parkir
yang luas.
94
Hal tersebutlah yang kemudian dimanfaatkan oleh Lotte Mart untuk
Strategi Lotte Mart dalam membangun brand image home country adalah
salah satunya dengan memasang iklan. Mulai dari promosi, fasilitas yang
masyarakat dalam hal berbelanja. Namun pihak Lotte Mart Makassar tidak
LotteMart.
95
Tidak tepat jika periklanan hanya ditujukan untuk mempengaruhi
iklan itu sendiri. Pendekatan yang lebih tepat adalah apabila tujuan
menentukan tahap mana yang perlu digarap lewat iklan. Tujuan periklanan
antara lain102 :
lama.
102
Yulianti (LotteMart Supervisor). Wawancara, tanggal 23 Desember 2012
96
kualitas, bentuk, dan harga dari produk yang diinginkan.
LotteMart.103
103
Nori Palayukan, wawancara 18 Februari 2013.
97
memang menjual hampir seluruh barang-barang kebutuhan
Melihat dari logo Lotte Mart bisa dikenali bahwa logo Lotte Mart
berwarna yang sama dengan bendera Korea Selatan. Selain itu, ketika memasuki
Lotte Mart kita juga disuguhi oleh jingle Lotte Mart yang berbahasa Korea. Selain
booming di pasaran. “Sudah beberapa kali saya masuk ke LotteMart dan sedang
terputar lagu-lagu Korea yang laku dipasaran. Saya juga pernah mendengar lagu
tema LotteMart berbahasa Korea. Saya bisa langsung tahu itu lagu tema
saya sangat penasaran sampai mencarinya di Google, sayang saya tidak bisa
menemukan link untuk mendownload lagu tersebut,” kata mahasiswi salah satu
LotteMart.
104
Yulianti (LotteMart Supervisor), (Wawancara, tanggal 23 Desember 2012)
105
Diani, (wawancara, tanggal 22 Februari 2013)
98
C. Pengaruh Lotte Mart Terhadap Brand Image Home Country di
Makassar
ratus tahun yang lalu, semisal di Indonesia adanya VOC, suatu perusahana
dengan kebijakan ekonomi dan kebijakan luar negeri asal negara MNCs
tersebut. Adanya ikatan yang kuat antara MNCs dengan negara asalnya
106
Muhittin Ataman, The Impact of Non-State Actors to World Politic: A Challenge to Nation-
States. http://www.alternativejournals.net/volume2/number1/ataman2.htm.
99
Kecenderungan MNCs membuat perusahaan yang berhasil dan
tidak dimiliki oleh negara-negara host country. MNC ini bisa mendorong
kecil di host country semisal ketika ada MNCs yang bergerak dibidang
dilakukan secara massal oleh MNCs dan juga perusahaan kecil yang
di host country.
diupayakan juga peran pemerintah biar tidak terjadi zero zum, dimana
hanya satu pihak yang diuntungkan, assistensi pemerintah dalam hal ini
100
tiap negara untuk merangsang agar MNCs ini menginvestasikan atau
tradisional. Kita bisa melihat dari posisi Carefour saat ini. Berbagai
Indonesia.
101
Ekspansi bisnis di luar Korea merupakan salah satu upaya Lotte
nomor satu di Asia pada tahun 2010 dan masuk dalam jajaran 6
bisnisnya tetap pada usaha grosir seperti yang dilakukan Makro sebelum
promosi yang mereka lakukan itu pun sudah cukup karena masyarakat
107
Asing Di Tanah Retail Indonesia. [Online].
http://www.lintas.me/article/wartaekonomi.co.id/asing-di-tanah-retail-indonesia/1
Diakses tanggal 5 Desember 2012 pukul 20.06 Wita
108
Ibid
109
Yulianti (LotteMart Supervisor), (Wawancara, tanggal 23 Desember 2012)
102
disekitar secara otomatis akan berbelanja di Lotte Mart tanpa perlu adanya
Makassar Korean Lovers) mengakui sendiri bahwa sejak ada Lotte Mart
dia mengetahui kalau Korea berasal dari Korea berdasarkan iklan, film dan
beli oleh para penggemar Korea tersebut adalah produk makanan. Memang
khas Korea dan mereka tentu saja senang bisa mendapatkan kuliner Korea
yang biasa disajikan di drama-drama Korea. Maka dari itu, ketika melihat
meskipun hal itu tidak lepas dari faktor K-Pop lainnya. Bahkan salah satu
110
ibid
111
Ibid
112
Nori Palayukan, M. Ridha Anugrah L.,Nur Awaliah, (wawancara, tanggal 18 Februari 2013
113
Harni Nur Auliah Sari, (wawancara, tanggal 21 Februari 2013)
103
mayoritas korean brand. Makanan brand korea hanya bisa didapatkan di
ala Korea), adalah makanan atau cemilan korean brand yang bisa
114
Ayu Riska Wahyudiya, (Wawancara, 3 Januari 2013)
115
http://facebook/groups/makassarkoreanlover
116
Quddus Rahman Fattah, wawancara 21 Februari 2013.
104
Pada tahun 2011 Korean Trade-Investment Promotion Agency
Berdasarkan hal ini, Lotte Mart mampu untuk mendapatkan citra merek
pelanggan, bukan hanya apa yang mereka butuhkan dan inginkan. K-Pop
adalah keinginan generasi muda Indonesia saat ini Korea cerdas dalam
117
The Korean Wave. [Online]. http://asiaviews.org/business/8-on-business/34609-the-korean-
wave?tmpl=component&print=1&page= Diakses pada tanggal 20 November 2012
pukul 23.44 Wita
105
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
negara yang akan menjadi fokus bisnisnya. Kota makassar tak jauh beda
beberapa pusat perbelanjaan besar dan modern seperti Mal Ratu Indah,
Makassar Trade Center, Panakkukang Trade Center, Trans Mal, dan pusat-
Makassar.
Lotte Mart saat ini sangat berkembang pesat, bisa dilihat dari
banyaknya pengunjung Lotte Mart setiap harinya. Tentu saja banyak faktor
106
yang mendukung perkembangan tersebut, seperti format hypermarket yang
yang masuk di Makasar. Selain itu, tentu Lotte Mart juga memiliki usaha-
usaha tersendiri untuk menarik konsumennya sebagai salah satu tolak ukur
harga yang terjangkau serta interior toko yang sangat menarik pelanggan.
Tentu saja tujuan yang paling penting dari promosi Lotte Mart
tersebut. Hal ini bisa dillihat dari logo Lotte Mart ataupun barang-barang
Korea yang tidak bisa didapatkan di swalayan lain, selain itu harganya
107
3. Pengaruh Brand Image Home Country yang Dilakukan Oleh Lotte Mart di
Makassar
bukan hanya apa yang mereka butuhkan dan inginkan. K-Pop adalah
,meskipun hal itu tidak lepas dari faktor K-Pop lainnya. Meskipun dampak
tersebut tidak terlalu siginifikan karena LotteMart hanya sebagai salah satu
B. Saran
mempunyai cara yang unik dan menarik untuk memberikan pesona pada
sebagai bentuk pencitraan Korea. Hal ini tentu akan lebih menarik pelanggan
yang tertarik untuk mengenal Korea. Pemerintah Korea tentu seharusnya bisa
mengambil kesempatan seperti ini untuk lebih banyak bekerja sama dengan
108
khasnya disamping strategi-strategi lain yang telah dilakukan oleh pemerintah
Korea seperti yang telah banyak kita lihat dan rasakan saat ini. Tentu saja
Melihat keberhasilan Korea yang sangat pesat tentu saja Indonesia bisa
Indonesia di luar Indonesia agar Indonesia bisa dikenal secara luas mengingat
bahwa banyak pula turis asing yang penasaran dengan budaya lokal
109
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Azwar,Saefuddin. 2001. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Balaam, David N. 1996. Introduction to International Political Economy. Jersey;
Prentice Hall.
Ball, Donald A., et. al. 2004. Bisnis Internasional: Tantangan Persaingann
Global, terjemahan Syahrizal Noor. Jakarta: PT Salemba Emban
Patria.
Edelman Spero, Joan. 1985. The Politics of International Economic Relations. NJ:
Princeton University Press.
Dunning, John. 1974. The Multinational Enterprises. George Allen & Unwin, ltd.
New Jersey: Routledge.
Hayati, Sri dan Ahmad Yani. 2007. Geografi Politik. Bandung: PT.Refika
Aditama.
Hogan. 2005 Employees and Image: Bringing Brand Image To Life. The 2nd
Annual Strategic Public Relation Conference. Chicago: Lippincot
Mercer
110
Jackson, Robert dan Georg Sorensen. 2009. Pengantar Studi Hubungan
Internasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Jemadu, Aleksius. 2008. Politik Global dalam Teori dan Praktik. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Keller, K.L. 2003. Strategic Brand Management: intl ed. Building, Measuring and
Managing Brand Equity 2nd ed. New Jersey: Pearson Education.
Mowen, John C. 1995. Consumer Behaviour 4th ed. Jersey: Prentice Hall.
Noble. 1999. Development in Marketing Science. Vol. 22, 1 -5, Corall Gables.
Florida: Academy of Marketing Science.
Nye, Joseph S. 2004. Soft power: The Means to Succes In World Politics. New
York: Public Affairs.
Perwita, Anak Agung Banyu dan Yanyan M.Yani. 2005. Pengantar Ilmu
Hubungan Internasional. Bandung: Rosdakarya.
111
Priyono, B. Herry. 2003. Anthony Giddens : Suatu Pengantar. Jakarta: KPG (
Kepustakaan Populer Gramedia).
Steans, Jill dan Lloyd Pettiford. Hubungan Internasional: Perspektif dan Tema.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
JURNAL
Charles & Albert Michalet. 1994. Transnasional Corporations ( Transnational
corporationand the changing international economic system). United
Nations: Volume 3, number 1.
ARTIKEL
Prasetyantoko, A. Privatisasi Pelayanan Publik. Kompas, 24 September 2003.
112
KORESPONDENSI DAN KOMUNIKASI PERSONAL
SITUS
Sigit. 2010. Berita Pasar Modal (Laba Bersih Hero Supermarket Naik 78%). [Online].
http://www.businessreview.co.id/berita-pasar-modal
232.html?page=rubrik_read&id=232&add=kom. Diakses pada tanggal 3
Oktober 2012 pukul 22.15 Wita
113
Susanto Pudjomartono. 2011. Soft diplomacy. [Online]. http://www.suarakarya-
online.com/news.html?id=293039. Diakses pada tanggal 11
September pukul 22.13 Wita.
Azka Nabila Islami. 2011. Pengaruh Citra Merek (Brand Image) Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Sophie Martin Pada Mahasiswa
Lembaga Pendidikan Politeknik MBP Medan. [Online].
http://www.academia.edu/1147849/Pengaruh_Citra_Merek_Brand_Im
age_Terhadap_Keputusan_Pembelian_Produk_Sophie_Martin_Pada_
Mahasiswa_Lembaga_Pendidikan_Politeknik_MBP_Medan . Diakses
pada tanggal 6 November 2012 pukul 13.55 Wita.
LOTTE MART Salah Satu Bisnis Retail Yang Terus Berkembang. [Online].
http://cybersulut.com/8943915 Diakses pada tanggal 29 November
pukul 00.31 Wita
114
BBC News. South Korea Profile. [Online]. http://www.bbc.co.uk/news/world-
asia-pacific-15289563 . Diakses pada tanggal 25 Desember 2011
pukul 21.14 Wita.
Chosun Ilbo. 2012. K-Pop Leads Record Earnings from Cultural Exports.
[Online].
http://english.chosun.com/site/data/html_dir/2012/02/07/20120207008
92.html . diakses pada tanggal 20 Februari 2012 pukul 17.45 Wita.
http://bangka.tribunnews.com/2011/01/27/bni-dan-lotte-mart-kerjasama-terbitkan-
kartu-kredit/ Diakses pada tanggal 5 Desember 20 57 Wita
http://thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2009-2-00358-MN%20Bab%202.pdf. Diakses
pada tanggal 6 November 2012 pukul 14.05 Wita
115