Anda di halaman 1dari 13

1.

alat kelengkapan peradilan


 Kekuasaan kehakiman tertinggi Indonesia adalah Mahkamah Agung. Badan
peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung meliputi badan peradilan
dalam lingkungan peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer, dan
peradilan tata usaha negara.
 Pengadilan negeri berkedudukan di kota atau ibukota kabupaten dan daerah
hukumnya meliputi wilayah kota atau kabupaten.
 pengadilan tinggi berkedudukan di ibukota provinsi dan daerah hukumnya
meliputi wilayah provinsi yang dibentuk dengan undang-undang.
 Susunan pengadilan negeri terdiri atas pimpinan (ketua dan wakil ketua),
hakim anggota, panitera, sekretaris, dan juru sita. Juru sita tidak terdapat di
pengadilan tinggi. Juru sita bertugas melaksanakan semua perintah yang
diberikan oleh ketua sidang dengan cara menyampaikan pengumuman-
pengumuma, teguran-teguran, pemberitahuan putusan pengadilan, dan
melakukan penyitaan.
 Tugas Pengadilan negeri memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara
pidana dan perkara perdata di tingkat pertama.
 Tugas Pengadilan tinggi bewenang mengadili perkaa pidana dan perkara
perdata di tingkat banding. mengadili di tingkat pertama dan terakhir.
 Kekuasaan kehakiman dalam peradilan agama dilakukan oleh pengadilan
agama yang terdiri atas badan peradilan tingkat pertama dan badan peradilan
tingkat banding. Pengadilan agama mempunyai daerah hukum yang sama
dengan pengadilan negeri, mengingat pelaksanaan putusan pengadilan agama
masih memerlukan pengukuhan dari pengadilan negeri.
 Tugas dan wewenang pengadilan agama pada pokoknya adalah memeriksa
dan memutus sengeta antara oang-orang yang beragama Islam mengenai bidang
hukum perdata tertentu yang harus diputus berdasarkan syariat Islam.
 Susunan sidang Mahkamah Militer dan Mahkamah Militer Tinggi terdiri
atas tiga orang hakim, seorang oditur, jaksa tentara, dan seorang panitera.
Peradilan militer mempunyai wewenang memeriksa dan memutus perkara pidana
terhadap kejahatan dan pelanggaran yang dilakukan oleh anggota militer sebagai
berikut.
 Tugas Mahkamah militer mengadili dalam tingkat pertama perkara-perkara
tingkat kejahatan dan pelanggaran. Mahkamah militer tinggi memutus di tingkat
pertama perkara kejahatan dan pelanggaran, apabila terdakwa atau salah satu
terdakwa pada waktu melakukan perbuatan adalah perwira yang berpangkat
mayor ke atas. Dalam peradilan tingkat kedua, mahkamah militer tinggi
memeriksa dan memutus semua perkara yang telah diputus oleh mahkamah
militer oleh daerah hukumnya yang dimintakan pemeriksaan ulang. Dalam tingkat
pertama dan terakhir, mahkamah militer tinggi memeriksa dan memutus
perselisihan tentang kekuasaan mengadili antara beberapa mahkamah militer
dalam daerah hukumnya.
 Peradilan tata usaha negara merupakan pengadilan tingkat pertama dalam
peradilan tata usaha negara (administrasi). Pengadilan tingkat banding adalah
pengadilan tinggi tata usaha negara. Setiap putusan tingkat terakhir pengadilan
dapat dimohonkan kasasi dari Mahkamah Agung.
 Alat-alat kelengkapan peradilan teridiri dari hakim, jaksa dan polisi
2. Lembaga Suprastruktur Politik menjalankan output berupa pengambilan dan
pelaksanaan keputusan. Fungsi output dapat diperinci ke dalam:
§ Fungsi pengambilan keputusan (Decision or rule making), dijalankan oleh
lembaga legislative= MPR.
§ Fungsi pelaksanaan keputusan (Rule application), yang dijalankan oleh
eksekutif= Presiden Wapres, DPR.
§ Fungsi pengawasan pelaksanaan keputusan (Rule adjudication) yang
dijalankan oleh badan-badan kehakiman yudikatif= MA,MK,KY dan pengadilan
dibawah MA.
3. Budaya politik partisipan adalah budaya politik yang ditandai dengan kesadaran
masyarakat yang tinggi. Masyarakat yang memliki budaya politik partisipan ini
cenderung aktif dalam berbagai macam kegiatan politik di Indonesia.
ciri-ciri budaya politik partisipan yang ada di Indonesia
1. Masyarakat memiliki kesadaran politik yang sangat tinggi.
2. Masyarakat cukup peka dalam memahami isu-isu politik yang beredar di
masyarakat.
3. Masyarakat sadar bahwa kewajibannya sebagai warga negara harus
dilaksanakan tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
4. Masyarakat memiliki rasa tenggang rasa yang sangat tinggi, menerima
berdasarkan kesadaran dan mampu menolak melalui penilaian yang objektif.
5. Masyarakat berperan aktif dalam berbagai macam kegiatan politik.
6. Masyarakat cukup disiplin dalam menjalankan kegiatan-kegiatan politik.
7. Pengetahuan masyarakat tentang sistem politik sangat tinggi.
8. Masyarakat aktif dalam mengontrol isu negatif yang dapat memecah belah
kesatuan negara.
9. Masyarakat berperan aktif dalam memberikan kritik yang membangun terhadap
pemerintah.
10. Pemerintah tidak dapat mengekang hak individu karena demokrasi sangat
berjalan sesuai dengan semestinya.
11. Menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum
12. Menciptakan disiplin dalam segala aspek kehidupan
13. Berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan pembangunan.
14. Menggunakan hak pilih dalam pemilihan pemimpin dengan sebaik-baiknya.
15. Bermusyaewarah untuk menyelesaikan segala permasalahan.
16. Taat dan patuh pada aturan yang berlaku.
Contoh Budaya Politik Partisipan
1. Masyarakat menggunakan hak pilihnya dengan penuh kesadaran dan tanpa
adanya paksaan. seperti pada saat memilih presiden (pilpres)
2. Berupaya mempengaruhi keputusan pemerintah dalam berbagi persoalan-
persoalan yang meyangkut sebagian besar orang sehingga mampu
mempercepat pembangunan di daerah. Seperti aspirasi masyarakat yang
meminta terhadap pemerintah untuk membangun infrastruktur yang berada di
desanya supaya tidak tertinggal oleh kehidupan modern di kota.
3. Masyarakat ikut serta memberikan kritik yang dapat memperbaiki masalah ,dan
tidak memberikan kritik yang menjatuhkan bahkan menghina pemerintah.
4. Para politisi bergerak aktif dalam mempengaruhi proses pemilihan suara seperti
yang dilakukan dalam kampanye sebelum pemilihan umum.
5. Ada beberapa warga masyarakat yang beregrak aktif dalam mencari dukungan
untuk calon pemimpin tertentu.
Partisipan, yaitu orang yang ikut berpartisipasi dalam suatu kegiatan . budaya
politik dalam suatu masyarakat tidak lahir dengan sendirinya. Orientasi
pendidikan politik yang melahirkan kesadaran dan partisipasi politik tentu iikut
mewarnai budaya politik yang lahir. Oleh karena itu, rangkaian budaya poloitik
lebih baik menuju ke tingkat yang mapan, yaitu budaya partisipasi yang sesuai
dengan etika dan norma-norma dalam masyarakat suatu Negara.
4. Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial
a. Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak bertanggung jawab
pada parlemen
b. Lama masa jabatan eksekutif lebih jelas dan dalam jangka waktu tertentu
c. Penyusunan program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu
masa jabatannya
d. Legislatif bukan tempat kaderisasi jabatan.
Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensial
a. Kekuasaan eksekutif mutlak
b. Pembuatan kebijaksanaan publik memerlukan waktu yang lama
c. Sistem pertanggungjawabannya kurang jelas

5. Perbandingan Sistem Pemerintahan Indonesia dan Sistem


PemerintahanNegara-negara di Kawasan Eropa.
N Kategori Indonesia Inggris Prancis
o
1. Bentuk negara Kesatuan Kesatuan Bentuk negara
dengan kesatuan terdiri 22
otonomi luas wilayah atau daerah.
mempunyai 33
propinsi.
2. Bentuk Republik Monarki Bentuk
pemerintahan Konstitusional pemerintahan
republik dengan
sistem demokrasi
presidensial

3. Sistem Presidensial, Parlementer Demokrasi


pemerintahan dengan masa untuk masa presidensial untuk
jabatan 5 jabatan 5 tahun masa jabatan 5
tahun. tahun
4. Eksekutif Presiden Raja/Ratu Presiden adalah
sebagai kepala sebagai kepala kepala negara,
negara dan negara dan sedangkan kepala
kepala perdana pemerintahan adalah
pemerintahan menteri sebagai perdana menteri.
yang dipilih kepala Tanggung jawab
langsung oleh pemerintahan penyelenggaraan
rakyat. negara tertinggi
berada di tangan
presiden. Presiden
dipilih langsung oleh
rakyat untuk masa
jabatan lima tahun.
Perdana menteri
diusulkan oleh
mayoritas anggota
Majelis Nasional dan
diangkat oleh
Presiden.
5. Legislatif/Parle Bikameral, Bikameral Sistem parlemen
men yaitu DPR dan terdiri atas menggunakan
DPD. Anggota Majelis sistem bikameral
DPR dan Tinggi(House of yang terdiri atas
anggota DPD Lord) dan Senat dan Majelis
menjadi Majelis Nasional. Senat
anggota MPR. Rendah(House adalah perwakilan
of Commons) dari teritori, daerah,
dan wilayah
administratif. Masa
jabatan Senat adalah
sembilan tahun, di
mana sepertiganya
dipilih tiap tiga
tahun. Majelis
Nasional adalah
perwakilan rakyat
yang dipilih melalui
pemilu untuk masa
jabatan lima tahun.

6. Yudikatif Mahkamah Supreme Badan kehakiman,


Agung dan Courts of meliputi Supreme
badan-badan England, Wales Court of Appeals or
peradilan di and Northern Cour de Cassation,
bawahnya, dan Ireland, Constitutional
sebuah Scotland’s Council or Conseil
Mahkamah Court of Constitutionnel, dan
Konstitusi. Session and Council of State or
Court of the Conseil d’Etat.
Justiciary

6. sistem politik negara :


1. Sistem Politik Liberal
Menurut Cambridge Dictionary, sistem politik liberal adalah suatu bentuk sistem
perwakilan demokrasi bekerja atas prinsip liberalisme, yaitu melindungi hak
individu dengan menuangkannya pada aturan.
Salah satu ciri utama dari sistem politik liberal adalah kekuasaan negara yang
terletak pada parlemen. Adapun kelebihan dari sistem politik liberal ini yaitu kecil
kemungkinan terjadinya penyalahgunaan kekuasaan, hal ini karena kekuasaan
tidak berada pada satu pemegang kekuasaan saja. Sedangkan kekurangan dari
sistem politik liberal adalah memicu adanya monopoli kekuasaan oleh sekelompok
pemangku kekuasaan yang bekerja sama. (Baca juga : sistem pemilu di indonesia)
2. Sistem Politik Komunis
Sistem politik komunis adalah sistem politik yang memposisikan negara sebagai
pengatur dan penguasa penuh atas segala aspek kehidupan bernegara.
Dalam sistem politik ini negara tidak hanya menguasai dan mengatur aspek
ekonomi dan politik saja, tapi juga kepercayaan/paham warga negaranya serta
hal-hal yang dinilai baik buruk dalam kehidupan sosial masyarakat. Hal yang
mencolok dalam sistem politik komunis adalah keadaan dimana masyarakat
merupakan pelayan negara. Bentuk pelayanan ini merujuk kepada rakyat yang
bekerja di lembaga pemerintahan, mereka diberikan berbagai tugas yang melebihi
kapasitasnya. (Baca juga : pentingnya pendidikan anak usia dini)
3. Sistem Politik Parlementer
Sistem politik parlementer adalah sistem politik yang menjadikan parlemen
sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Dalam sistem politik terdapat seorang
presiden sebagai kepala negara, dan seorang perdana menteri sebagai kepala
pemerintahan.
Adapun kelebihan sistem politik parlementer yaitu memiliki fleksibilitas yang
tinggi terhadap pendapat publik. Sedangkan kelemahan dari sistem politik ini
adalah proses pelaksaaan pemerintahan yang tidak stabil serta tidak ada
perbedaan yang jelas antara kekuasaan eksekutif dan kekuasaan legislatif. (Baca
juga : pancasila sebagai ideologi nasional)
4. Sistem Politik Presidensial
Sistem politik presidensial adalah sistem politik yang memisahkan antara
kekuasaan legislatif dan kekuasaan eksekutif. Sistem politik presidensial memiliki
nama lain yaitu sistem kongresional. Dalam sistem politik presidensial, presiden
merupakan kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.
Presiden menduduki kekuasaan terkuat yang tidak dapat dijatuhkan oleh
lembaga lainnya yang berada dalam pemerintahan negara tersebut. Presiden
dapat dilengserkan dari kursi kekuasaannya hanya jika ia terlibat dalam
pelanggaran berat seperti : pelanggaran konstitusi, pengkhianatan terhadap
negara dan terlibat masalah kriminal. (Baca juga : fungsi bi menurut uud 1945)
Keutamaan dari sistem politik ini adalah presiden memiliki jaminan
kewenangan legislatif oleh konstitusi, dan presiden berwenang untuk mengangkat
pejabat-pejabat pemerintahan yang akan membantunya dalam menjalankan
pemerintahan. (Baca juga : dampak korupsi bagi negara)
5. Sistem Politik Otoriter/Totaliter
Sistem politik otoriter adalah sistem politik dimana segala bentuk peraturan
dan kebijakan yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
berasal dari satu sumber, yakni dari pemangku kekuasaan tertinggi. Sistem politik
otoriter dikenal juga dengan sistem politik diktator karena pada sistem politik ini
dipimpin oleh seseorang yang diktator. (Baca juga : peran ayah dalam keluarga)
Sistem politik otoriter memiliki satu ciri khas yakni kekuasaan politik tak
terbatas oleh sang pemimpin atau partai politik yang berkuasa. Menurut Theodore
M. Vestal dalam bukunya berjudul Ethiopia: A Post-Cold War African State, ciri-ciri,
yaitu sebagai berikut :
1. infrastruktur dan fasilitas pemerintahan dikendalikan secara terpusat
2. mengikuti 4 prinsip :aturan datang dari seseorang, bukan dari hukum,
pemilihan umum bersifat kaku, semua keputusan politis ditentukan oleh satu
pihak dan berlangsung tertutup, penggunaan kekuatan politik yang seolah-olah
tidak terbatas
3. pemimpin dipilih sendiri atau menyatakan diri
4. tidak ada jaminan kebebasan sipil maupun toleransi untuk oposisi
5. tidak ada kebebasan membentuk suatu kelompok, organisasi atau partai
politik selain dari partai politik yang incumbent
6. kestabilan politik dipertahankan melalui :kontrol penuh terhadap dukungan
pihak militer untuk mempertahankan keamanan sistem dan kontrol terhadap
masyarakat, birokrasi dikuasai oleh orang-orang yang mendukung rezim, kendali
terhadap oposisi dari internal negar, pemaksaan kepatuhan kepada publik
melalui berbagai cara sosialisasi
6. Sistem Politik Anarki
Menurut Alexander Wendt, anarki adalah segala hal yang dilakukan oleh
negara. Hal ini berarti bahwa anarki bukanlah sebuah sistem yang berlaku secara
internasional melainkan hanya sebuah sistem ciptaan suatu negara.
Sistem politik anarki adalah sistem politik yang merujuk pada konsep anarki
yakni tidak memiliki pemimpin dan tidak memiliki pemerintahan yang berdaulat.
Dalam sistem politik anarki ini tidak ada kekuatan dan kekuasaan koersif secara
hierarki yang bertugas menyelesaikan segala permasalahan yang terjadi,
memberlakukan hukum, dan menata sistem pemerintahan seperti halnya yang
terjadi di negara-negara lain. (Baca juga : syarat menjadi presiden dan wakil
presiden menurut uud)
7. Sistem Politik Demokrasi
Sistem politik demokrasi merupakan sistem politik yang memberikan hak
setara kepada seluruh warga negara atau rakyatnya dalam proses pengambilan
suatu kebijakan atau keputusan yang menyangkut kepentingan bersama dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Suatu negara yang menerapkan konsep sistem politik demokrasi, rakyat
mendapatkan hak untuk berpartisipasi dalam merumuskan, mengembangkan,
membuat, dan menentukan suatu hukum baik secara langsung ataupun
perwakilan.
Salah satu ciri utama dari sistem politik demokrasi ini adalah adanya wakil-
wakil rakyat dalam lembaga pemerintahan. Wakil rakyat ini merupakan
perpanjangan tangan dari rakyat, yang bertugas mengawasi jalannya
pemerintahan serta menyampaikan aspirasi rakyat dalam berbagai kegiatan
pemerintahan baik bidang politik, ekonomi, sosial maupun hukum. (Baca juga
: pengertian jaksa)
8. Sistem Politik Demokrasi Transisi
Sistem politik demokrasi transisi adalah sistem politik yang belum stabil,
dimana sistem ini diberlakukan pada masa transisi antara satu orde pemerintahan
ke orde pemerintahan selanjutnya. Tidak jelasnya orde pemerintahan yang akan
berlaku di masa yang akan datang disebut sebagai suatu rangkaian berbagai
kemungkinan. Masa politik transisi ini dapat mengarah kepada terjadinya
penciptaan sejenis demokrasi, kembali pada masa rezim otoriter yang pernah
terjadi sebelumnya maupun munculnya suatu sistem politik alternatif yang lebih
revolusioner. (Baca juga : macam macam ideologi di dunia). Menurut Rustow,
masa demokrasi transisi ini melalui tiga tahapan, yakni : terjadinya polarisasi antar
pemain-pemain politik baru, terjadinya kompromi dan negosiasi, habituasi
(pembiasaan) terhadap aturan-aturan main demokratis

6. Nilai demokrasi menurut Henry B. Mayo:


1. menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga
2. menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu
masyarakat yang sedang berubah
3. menyelenggarakan pergantian pemimpin secara teratur
4. membatasi pemakaian kekerasan sampai meminum
5. mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman
6. menjamin tegaknya keadilan

7. Demokrasi Pancasila secara essensial menjamin bahwa rakyat mempunyai hak


yang sama untuk menentukan dirinya sendiri. Rakyat berhak atas haknya dan dimana
setiap anggota masyarakat memiliki kedudukan yang sama dan tidak ada yang
diistimewakan. setiap rakyat memiliki persamaan dalam hukum dan pemerintahan.

8. Kendala dalam mewujudkan masyarakat madani di Indonesia diantaranya :


1. Kualitas SDM yang belum memadai karena pendidikan yang belum merata
2. Masih rendahnya pendidikan politik masyarakat
3. Kondisi ekonomi nasional yang belum stabil pasca krisis moneter
4. Tingginya angkatan kerja yang belum terserap karena lapangan kerja yang terbatas
5. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak dalam jumlah yang besar
6. Kondisi sosial politik yang belum pulih pasca reformasi
7. Masih adanya sikap mental penyelenggara negara yang mengedepankan budaya
paternalistik,
8. Penggusuran tanah rakyat secara paksa, dan
9. Sikap mental warganegara yang acuh tak acuh dengan kebijakan pembangunan dan
sebagainya.
9. Pers menurut no 40 tahun 1999, Pers adalah lembaga sosial dan wahana
komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan meyampaikan informasi baik
dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun
dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik dan segala
jenis saluran yang tersedia.

10. Dampak Positif Desentralisasi kekuasaan


1) Setiap daerah bisa memaksimalkan potensi masing-masing.
2) Pembangunan untuk daerah yang punya pendapatan tinggi akan lebih cepat
berkembang.
3) Daerah punya kewenangan untuk mengatur dan memberikan kebijakan tertentu.
4) Adanya desentralisasi kekuasaan.
5) Daerah yang lebih tau apa yang lebih dibutuhkan di daerah itu, maka diharapkan
dengan otonomi daerah menjadi lebih maju.
6) Pemerintah daerah akan lebih mudah mengelola sumber daya alam yang dimilikinya,
jika SDA yang dimiliki daerah telah dikelola secara optimal maka PAD dan
pendapatan masyarakat akan meningkat.
7) Dengan diterapkannya sistem otonomi dareah, biaya birokrasi menjadi lebih efisien.
8) Pemerintah daerah akan lebih mudah untuk mengembangkan kebudayaan yang
dimiliki oleh daerah tersebut. (Kearifan lokal yg terkandung dalam budaya dan adat
istiadat daerah).

11. Contoh Sikap Positif Terhadap Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka


Menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan bahwa setiap warga sudah seharusnya
mempunyai cara berpikir, sikap dan perilaku yang menjunjung tinggi nilai-nilai
ketuhanan Yang Maha Esa Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan yang sesuai dengan
sifat ideologi Pancasila terbuka, sehingga senantiasa mendudukkan manusia sebagai
mitra sesuai dengan harkat dan martabatnya. Menjunjung tinggi nilai persatuan
Indonesia pada sifat ideologi Pancasila terbuka, yang mengharuskan setiap warga
negara wajib mempertahankan keutuhan dan tegak-kokohnya NKRIMenjunjung tinggi
nilai permusyawaratan/perwakilan yang dimaknai untuk menghormati dan
mengedepankan kedaulatan negara sebagai perwujudan kehendak seluruh
rakyat. Menjunjung tinggi nilai keadilan sosial pada sifat ideologi Pancasila terbuka
untuk terwujudnya kesejahteraan lahir dan batin yang berkeadilan seluruh rakyat
Indonesia tanpa terkecuali.

12. nilai-nilai yang dikandung oleh sila ketiga Pancasila:


● Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan serta keselamatan bangsa dan Negara
di atas kepentingan yang sifatnya pribadi atau pun golongan.
● Rela berkorban demi untuk kepentingan bangsa dan juga Negara.
● Cinta terhadap tanah air dan juga bangsa.
● Bangga dalam bertanah air Indonesia serta bangga menjadi bangsa Indonesia.
● Memajukan pergaulan demi untuk kesatuan dan persatuan bangsa dalam semboyan
Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu.

13. Makna Alinea ketiga Pembukaan UUD 1945.


Intinya : masyarakat yang berketuhanan (religius).
Dalam alinea ketiga tersurat pernyataan yang menggambarkan karakter bangsa
indonesia yang religius,yaitu : "atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa dan dengan
di dorongkan oleh keinginan luhur,supaya berkehidupan kebagsaan yang bebas,"

14. Hubungan Pembukaan dengan Pasal UUD 1945


Pembukaan uud'45 adalah wujud dri cita cita bangsa,dan pandangan bangsa ke
depannya,serta mengandung ideologi bangsa pembukaan uud'45 itu menjadi sumber dri
cara berfikir serta paradigma hukum di indonesia,untuk itu dibuatlah pasal2 uud'45 yang
memperjelas dan melengkapi inti dan cita cita luhur bangsa pasal pasal itu dibuat untuk
mengatur lajur pemerintahan agar tidak terjadi tumpang tindih kekuasaan dan
kewenangan,sebagaimana merupakan citacita bangsa yang terangkum di dalam
pembukaan uud'45

15. Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan HAM dan menolak Pelanggaran
HAM
Dari pembukaan UUD 1945, yang berbunyi :”Bahwa kemerdekaan itu ialah hal
segala bangsa, oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena
tidak sesuai dengan pri kemanusiaan dan perikeadilan” kalimat tersebut menunjukkan
keteguhan dan kuatnya motivasi bangsa Indonesia untuk melawan penjajahan untuk
merdeka, dengan demikian segala bentuk penjajahan haram hukumnya dan segera harus
dienyahkan dari muka bumi ini karena bertentangan dengan nilai-nilai kemanusian dan
keadilan.

16. Bunyi Pasal 1 ayat 3 dan pasal 27 ayat 1


Pasal 1 ayat 3 : "negara indonesia adalah Negara hukum"
pasal 27 ayat 1 : "Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya."
Kesimpulannya adalah Indonesia adalah negara hukum sehingga Warga negara
berkedudukan dan wajib memiliki hak yang sama dihadapan hukum
Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/7619069#readmore

17. perangkat perwakilan diplomatik terdiri atas:


a. Duta Besar (Ambassador) adalah tingkat tertinggi dalam perwakilan diplomatik yang
mempunyai kekuasaan penuh dan luar biasa serta ditempatkan pada negara yang
menjalin banyak hubungan timbal balik.
b. Duta (Gerzant) adalah wakil diplomatik yang pangkatnya setingkat lebih rendah dari
duta besar. Duta diakreditasikan kepada menteri luar negeri. Dalam menyelesaikan
segala persoalan kedua negara dia harus berkonsultasi dengan pemerintahnya.
c. Menteri Residen dianggap bukan sebagai wakil pribadi kepala Negara karena hanya
mengurus urusan Negara serta tidak berhak mengadakan pertemuan dengan kepala
negara tempat mereka bertugas
d. Kuasa usaha (Charge d’Affair) adalah perwakilan tingkat rendah yang ditunjuk oleh
menteri luar negeri dari pegawai negeri lainnya. Kuasa usaha dibagi atas kuasa usaha
tetap (Charge d’affaires en pied) dan kuasa usaha sementara
e. Pejabat Pembantu (Atase-Atase) merupakan pejabat pembantu dari duta besar
berkuasa penuh dan terdiri atas atase pertahanan (perwira militer) dan atase teknis.

18. Demokrasi Indonesia


Pada orde Orde baru merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk memisahkan
antara kekuasaan masa Sukarno dengan masa Suharto. Ciri-ciri demokrasi pada Orde
baru:
1. Pemusatan kekuasaan di tangan presiden.
2. Pembatasan hak-hak politik rakyat dengan penggunaan intimidasi bagi lawan politik
yang merupakan tindakan pelanggaran HAM
3. Pemilu yang tidak demokratis dan kurang bersih karena adanya upaya intervensi
dari pihak yang berkuasa
4. Pembentukan lembaga ektrakonstitusional dan penafsiran tunggal konstitusi oleh
penguasa.
5. Maraknya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)
6. Hak kebebasan berpendapat dan berorganisasi dibatasi dan juga dikekang.
Era reformasi adalah era perubahan yang radikal dan menyeluruh untuk perbaikan.
Pada era ini, dianut demokrasi Pancasila. Ciri-ciri Demokrasi pada era Reformasi:
1. Adanya partai politik yang independen, tidak dipengaruhi kekuasaan birokrat militer
dan mempunyai dukungan luas dari masyarakat.
2. Adanya konsensus atau persetujuan umum mengenai aturan main politik
menyangkut pengambilan keputusan dan nilai-nilai ekonomi, sosial dan budaya.
3. Adanya pemberdayaan masyarakat sipil melalui penyampaian informasi secara
transparan sehingga bisa mengambil sikap terhadap permasalahan politik negara.
4. Adanya penguatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat sehingga dapat
melaksanakan fungsi kontrol dengan baik.
5. Pemilihan langsung kepala pemerintahan.

19. Tata Urutan Perundang Undangan menurut TAP MPR No III Tahun 2000
1. Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) .
2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (TAP
MPR-RI)
3. Undang-Undang (UU)
4. Peraturan Pusat (Perpu)
5. Peraturan Pemerintah (PP)
6. Keputusan Presiden (Keppres)
7. Peraturan Daerah

20. Unsur Terbentuknya Negara


Unsur konstitutif=rakyat,wilayah,pemerintah yang berdaulat
unsur deklaratif= pengakuan dari negara lain

21. Asas pemilu setelah amandemen UUD 1945


Pemilihan umum di Indonesia menganut asas " LUBER" yang merupakan
singkatan dari " Langsung, U mum, Be bas dan R ahasia".
22. Bunyi Pasal 22 E UUD 1945
(1) Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan
adil setiap lima tahun sekali.
(2) Pemilihan umum diselenggarakan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan
Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah.
(3) Peserta pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan
anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah partai politik.
(4) Peserta pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Daerah adalah
perseorangan.
(5) Pemilihan umum diselenggarakan oleh suatu komisi pemilihan umum yang bersifat
nasional, tetap, dan mandiri.
(6) Ketentuan lebih lanjut tentang pemilihan umum diatur dengan undang-undang.

Anda mungkin juga menyukai