GOWA
2019
GEOKIMIA EKSPLORASI: BATUAN
Mifta Achmad Faiz1)
Departemen Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin
faizma15d@student.unhas.ac.id
Abstrak
Penyusunan paper dengan judul Geokimia Eksplorasi: Batuan ini bertujuan untuk
memberikan informasi mengenai geokimia eksplorasi pada umumnya dan metode survey
batuan pada khususnya. Latar belakang diadakannya penyusunan paper ini karena
masih kurangnya informasi mengenai Geokimia eksplorasi secara umum dan
terkhususnya lagi mengenai salah satu metode geokimia eksplorasi yaitu survey batuan.
Disamping itu penyusunan paper ini diharapkan dapat menjadi bahan diskusi dalam
dalam pelaksanaan mata kuliah geokimia eksplorasi, Departemen Teknik Pertambangan
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Geokimia merupakan salah satu disiplin ilmu
yang ada saat ini. Geokimia berasal dari dua buah disiplin ilmu yaitu ilmu geologi dan
kimia. Hal ini bukan merupakan penggabungan ilmu, namun merupakan disiplin ilmu
yang hanya membantu menjelaskan fenomena fenomena geologi yang terjadi dan
ditinjau dari sisi kimianya. Pengertian eksplorasi geokimia dapat diartikan sebagai
penerapan praktis prinsip-prinsip geokimia teoritis pada eksplorasi mineral dengan
tujuan agar mendapatkan endapan mineral baru dari logam-logam yang dicari dengan
metoda kimia. Metoda tersebut meliputi pengukuran sistematik satu atau lebih unsur
kimia pada batuan, stream sediment, tanah, air, vegetasi dan udara. Metode Geokimia
dipakai dalam kegiatan eksplorasi karena adanya Dispersi Geokimia baik dispersi primer
maupun sekunder. Studi kasus yang diangkat adalah investigasi komposisi geokimia dari
Amfibol-Sekis di sekitar area Utara Nigeria dengan kemungkinan penemuan trace
elements seperti Pb, Ag, Bi, Hg, Re, Pd, Ru dan Au pada lokasi penelitian.
i
I. Pendahulan
Eksplorasi adalah suatu kegiatan lanjutan dari prospeksi yang meliputi
pekerjaan-pekerjaan untuk mengetahui ukuran,bentuk, posisi, kadar rata-rata dan
esarnya cadangan serta “studi kelayakan” dari endapan bahan galian atau mineral
berharga yang telah diketemukan. Salah satu metode eksplorasi adalah Geokimia
Eksplorasi.
Pengertian geokimia eksplorasi/prospeksi geokimia diartikan sebagai
penerapan praktis prinsip-prinsip geokimia teoritis pada eksplorasi dengan tujuan
agar mendapatkan endapan mineral baru dari logam-logam yang dicari dengan
metode kimia. Karena memberikan suatu informasi, maka bidang geokimia sangat
dibutuhkan didalam aspek untuk eksplorasi geokimia sumberdaya mineral dan
mengidentifikasi kandungan mineral agar pemanfaatan sumberdaya mineral dapat
berjalan dengan optimal guna untuk pembangunan berkelanjutan didalam dunia
perindustrian.
Oleh karena itu, perlu adanya tulisan ini untuk mengetahui lebih dalam
mengenai metode eksplorasi yang satu ini. Tentu saja setelah melihat contoh
penelitian yang menggunakan metode ini sehingga urgensi dari penggunaan metode
ini semakin terlihat jelas.
3
III. Studi Kasus
Studi kasus pada paper ini berasal dari jurnal yang berjudul Litho-
Geochemistry, Petrogenesis and Mineralisation Potential of Amphibolite-Schists
Around Gadaeregi Area, North-Central Nigeria oleh Muhammed Akimi Olose, Hamidu
Abdulkadir, Mohammed Suleiman Chaanda, Idzi Orame Alaku, Yunusa Adinoyi
Omanayin dan Robert Obeka Iyah tahun 2017.
Studi kasus yang diangkat adalah investigasi komposisi geokimia dari Amfibol-
Sekis di sekitar area Utara Nigeria dengan luas 134,4 km2. Atau lebih tepatnya
latitudes 9o 22ꞌ 00ꞌꞌN - 9o 28ꞌ 00ꞌꞌN dan longitudes 6o 17ꞌ 00ꞌꞌE - 6o 24ꞌ 00ꞌꞌE. Studi
kasus ini bertujuan untuk mengetahui evolusi petrogenetik, geotektonik dan potensi
asosiasi mineralisasinya.
Relif area ini adalah daerah dataran rendah. Bagian utara (Gadaeregi – Dogon)
adalah hamparan tanah kering dengan elevasi sekitar 300 – 600 ft di atas permukaan
laut. Area ini dipisahkan oleh dua sungai besar, yaitu Sungai Chancaga mengalir di
barat daya dan Sungai Dagga yang mengalir dari utara ke barat daya. Iklim dari
daerah ini adalah tropis yang terbagi menjadi musim hujan dan musim kemarau.
Unit litologi yang teridentifikasi pada lokasi penelitian ada tiga, yaitu migmatit-
gneiss, amfibolit-sekis dan granit. Berikut Peta Geologi dari lokasi penelitian
4
Gambar 2. Peta Geologi Lokasi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur, rock
sampling/pemetaan dan analisis di laboratorium. Pemetaan dilakukan pada skala
1:25.000 untuk menentukan berbagai jenis batuan yang berada pada lokasi
penelitian. Batuan yang diambil dijadikan sebagai sampel dan disimpan hingga
tahapan analisis. Kemudian sampel dipersiapkan dan dianalisis pada National
Geosciences Research Laboratorium (NGRL), Kaduna dengan metode XRF (X-Ray
Fluorescence) spektometri. Sampel kemudian diayak pada ayakan 100µm mesh untuk
mendapatkan sampel dengan berat 60 gram. Kemudian sampel dianalisis untuk
mengetahui konsentrasi major oksida dan trace elements. Setelah diadakan analisis
sampel, didapatkan bahwa kandungan major oksida dari amfibolit-sekis sebagai
berikut.
Tabel 1. Konsentrasi Major Oksida dari Amfibol-Sekis di Area Gadaeregi, Nigeria Utara
5
Komposisi geokimia dari sampel amfibolit-sekis didominasi oleh Silika,
Alumina, Magnesia dan Besi Oksida. Hal ini mengindikasikan bahwa endapan ini
terbentuk dari magma yang bersifat basalt pada lingkungan pengoksidasi.
Berdasarkan hasil analisis juga, menujukkan bahwa Amfibol-sekis berasal dari
petrogenetik yang berbeda dan telah terkontaminasi secara signifikan selama proses
evolusi dari progenitor.
Selanjutnya untuk kandungan trace elements dari amfibolit-sekis dapat di lihat
di tabel di bawah. Berdasarkan tabel di bawah, potensial mineralisasi yang
kemungkinan terjadi adalah Ag, Bi, Au, Hg, Re, Pd dan Ru karena menunjukkan
anomali konsentrasi pada amfibolit-sekis ketika dibandingkan dengan Clarke’s Value
oleh Wedepohl (1975). Potensial mineralisasi untuk Emas (Au) lebih tinggi daripada
unsur lain dikarenakan tingginya anomali pada beberapa sampel. Ini mendukung teori
bahwa potensi mineralisasi dari Au tinggi pada sabuk sekis Nigeria.
Tabel 2. Konsentrasi Trace Elements dari Amfibol-Sekis di Area Gadaeregi, Nigeria Utara
IV. Kesimpulan
6
tujuan agar mendapatkan endapan mineral baru dari logam-logam yang dicari
dengan metode kimia.
2. Lithogeochemistry atau survey batuan didefinisikan sebagai studi yang
mempelajari tentang komposisi kimia dari batuan dasar sebagai referensi
khusus dalam mencari cadangan bijih. Pola geokimia pada batuan dasar dapat
digunakan sebagai referensi mineralisasi yang merujuk pada dispersi primer.
3. Unit litologi yang teridentifikasi pada lokasi penelitian ada tiga, yaitu migmatit-
gneiss, amfibolit-sekis dan granit. Potensial mineralisasi yang kemungkinan
terjadi pada lokasi penelitian adalah Ag, Bi, Au, Hg, Re, Pd dan Ru.
V. Daftar Pustaka
Chaussier, J.B, and Jean Morer., Mineral Prospecting Manual., North Oxford Academic
Publisher Ltd., 1987.
Fletcher, W.K., S.J Hoffman., M.B Mehtens., Exploration Geochemistery : Design and
Interpretation of Soil Surveys., Society of Economic Geology, 1986.
Govett, G.J.S. and Nichol, Ian, Lithogeochemistry in mineral exploration; in
Geophysics and Geochemistry in the Search of Metallic Ores; Peter J. Hood,
editor; Geological Survey of Canada, Economic Geology Report 31, p. 339-
362, 1979.
Joyce, A.S., Exploration Geochemistry., Techpress, Australia, 1974.
Olose, M.A., Abdulkadir, H., Chaanda, M.S., Alaku, O.A., Omanayin, Y.A., Iyah, R.O.,
Litho-Geochemistry, Petrogenesis and Mineralisation Potential of Amphibolite-
Schists Around Gadaeregi Area, North-Central Nigeria., Journal of Environment
and Earth Science., Nigeria., 2017.