Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS AGREGAT PLANING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN

METODE PROGRAMA DINAMIS DI CV KAYU PERKASA RAYA


Ibnu Hajar Al Asqolani¹), Nurwidiana ST. MT2), Andre Sugiono, ST., MT., Phd 2)
1)
Mahasiswa Jurusan Teknik Industri FTI UNISSULA
2)
Dosen Jurusan Teknik Industri UNISSULA

Abstrak
Aktifitas organisasi sebagai suatu bagian dari fungsi organisasi perusahaan bertanggungjawab terhadap
pengelolaan bahan baku menjadi produk jadi yang dapat meningkatkan nilai dari bahan baku itu sendiri.
Untuk melkasanakan fungsi tersebut di perlukan rangkaian kegiatan yang yang membentuk suatu sistem
produksi. Agregat planing sebagai suatu perancangan taktis adalah bertujuan memberikan keputusan yang
optimal berdasarkan sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam memenuhi permintaan akan produk yang
dihasilakan. Yang dimaksud dengan sumber daya yang miliki adalah kepasitas mesin, tenaga kerja dan
teknologi yang miliki.

Pada CV. Kayu Perkasa Raya yang memproduksi berdasarkan pesanan (make to order )sangat
membutuhkan suatu perencanaan taktis agar perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan. Untuk
membuat perencanaan agregat ini digunakakan suatu metode yaitu programa dinamis tanpa menggunkan
backorder. Dengan menngunkan metode programa dinamis tanpa backorder diadaptkan perencanaan produksi
sesuai permintaan tanpa ada keterlambatan ataupun peningkatan biaya produksi yang signifikan. Dengan
metode ini dapat ditemukan alternatif-alternatif perencanaan produksi untuk tiap bulan. Alternatif optimal
adalah alternatif yang memberikan total cost produksi minimum.

Kata Kunci : CV Kayu Perkasa Raya,, Make to Order, Programa dinamis tanpa Backorder
1. Pendahuluan dan efisien, hal ini dapat dilihat dengan seringnya
1.1 Latar Belakang terjadi keterlambatan dalam pemenuhan kebutuhan
Peningkatan daya saing industri, salah satunya permintaan dan dalam lain waktu terjadi
dapat dicapai melalui perencanaan produksi. penumpukkan barang dalam gudang, terutama
Perencanaan produksi berhubungan dengan volume, dalam memenuhi permintaan kursi Lounger dan
ketepatan waktu penyelesaian, utilisasi kapasitas, kursi Taman dimana permintaan kedua kursi
dan pemerataan beban. Keberhasilan perencanaan tersebut terus ada dalam setiap bulannya.
dan pengendalian produksi membutuhkan Kekurangan ataupun kelebihan kapasitas, akan
perencanaan kapasitas yang efektif, agar mampu memberika dampak negatif bagi perusahaan,
mampu memenuhi jadwal produksi yang ditetapkan. sehingga perencanaan kapasitas yang efektif adalah
CV. Kayu Perkasa Raya merupakan menyediakan kapasasitas sesuai kebutuhan dengan
perusahaan yang bergerak dibidang industri waktu yang tepat.
perkayuan yang sifat produksinya make to order Dalam pernecanaan kapasitas, perlu
yang menghsilakan produk-produk garden furniture. diperhatikan bahwa kekurangan kapasitas akan
Perusahaan ini semakin dipercaya untuk membuat menyebabkan kegagalan dalam memenuhi target
produk-produk pesanan tersebut. Perusahaan ini produksi, keterlambatan pengiriman ke pelanggan
juga semakin dituntut untuk menepati jadwal dan kehilangan kepercayaan yang mengkibatkan
pengiriman barang ke konsumen. Karena reputasi dari perusahaan akan menurun atau hilang
permintaan pasar yang terus meningkat dan adanya sama sekali. Pada sisi lain kelebihan kapasitas akan
keinginan untuk mengembangkan usaha, maka mengakibatkan tingkat utilisasi sumber daya yang
perusahaan membuka pabrik unit produksi di Jalan rendah, biaya meningkat, harga produk tidak
Raya Juwana – Jakenan Km 2 Desa Karang kompetitif, kehilangan pangsa pasar, penurunan
Kecamatan Juwana Kabupaten Pati pada tahun 2001 keuntungan dan efek negatif lainnya.
sampai sekarang. Perusahaan yang berdiri di Juwana Penanganan masalah ini, perusahaan harus
tersebut berawal dari pemilik tunggal, Bpk. Suwarso lebih memperhatikan bagaimana melakukan
Subur. perencanaan produksi agregat dengan tepat dimana
Dengan seiring meningkatnya jumlah produksi perencanaan dititik beratkan pada kuantitas waktu
dan untuk memenuhi kebutuhan permintaan pemenuhan permintaan sehingga dengan kepasitas
terhadap produk yang dihasilkan, perusahaan juga persediaan yang sesuai dapat digunakan untuk
dituntut dapat memenuhi tingkat permintaan yang mengatasi fluktuasi permintaan.
berfluktuasi dengan tujuan mampu menepati jadwal Satu hal yang perlu diingat bahwa perencanaan
penyerahan produk tepat pada waktunya atau relatif produksi agregat sering kali dilakukan terhadap
lebih singkat dari jadwal pengiriman barang. family produk, dimana produk-produk yang
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, memiliki kemiripan kebutuhan disatukan dalam
perusahaan CV Perkasa kayu Raya belum tujuan perencaan. Dalam perencanaan sumber daya
menerapkan perencanaa kapasitas yang optimum produksi dan aktifitas-aktifitas yang berhubungan,
perlu dilakukan penyeimbangan antara biaya
pemenuhan permintaan dan penyimpanan terhadap 1.5 Manfaat Penelitian
biaya-biaya pengaturan tingkat aktifitas untuk Manfaat utama dari penelitian ini adalah :
mengatasi flutuasi permintaan.
1. Mendapatkan
Dari uraian diatas maka penulis melakukan
perencanaan produksi yang optimal guna
pneltian dengan mengambil judul “ANALISIS
memnuhi permintaan pasar yang tidak
AGREGAT PLANING UNTUK
menentu atau fluktuatif.
MEMINIMALKAN BIAYA PRODUKSI
2. Tercapainya biaya
MENGGUNAKAN METODE PROGRAMA
produksi yang minimal guna mendapat
DINAMIS DI CV KAYU PERKASA RAYA”
keuntungan yang maksimal tanpa mengurnagi
1.2 Rumusan Masalah
kualitas dari produk.
Berdasakan latar belakng masalah yang ada,
1.6 Sistematika Penulisan
permasalahan yang sering dihadapi perushaan
BAB I PENDAHULUAN
adalah sebagai berikut :
Menjelaskan tentang hal-hal yang
1. Perencanaan produksi yang tidak tepat
melatarbelakangi dilakukannya penelitian ini,
sehingga menyebabkan ketidakpastian
perumusan masalah yang di teliti, batasan masalah
persediaan produk di perusahaan.
yang digunakan dalam penelitian, tujuan dan
2. Ketiakpastian persediaan berimplikasi
manfaat penelitian, serta sistematika penyusunan
terhadap ongkos simpan produk ataupun
laporan.
kekurangan persediaan.
BAB II LANDASAN TEORI
3. Keterlambatan penyerahan produk karena
Tujuan dari tahap ini adalah untuk
ketidakpastian persediaan produk
mendapatkan pengetahuan dari penelitian yang telah
diperusahaan.
dilakukan sebelumnya, kajian ilmiah yang yang
Perencanaan produksi akan mudah dibuat bila
diperlukan dalam pelaksanaan penelitian. Dengan
tingkat permintaan bersifat konstan atau
demikian diperoleh landasan teori yang bermanfaat
terjadwalnya waktu produksi yang yang tidak
sebagai bahan referensi. Dalam penelitian ini
terbatas. Tetapi kedua kondisi ini jarang terjadi
metode yang digunakan adalah konsep Agregat
dalam keadaan sebenarnya, dimana secara nyata
planing yang di lakukan di departemen production
tingkat permintaan akan berfluktuasi dan perusahaan
planing control (PPC) dan ditunjang dengan metode
selalu dibatasi oleh tingkat waktu penyerahan
programa dinamis. Literatur yang dijadikan
produk.
referensi berasal dari buku, jurnal dan web.
1.3 Pembatasan Masalah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Agar pembahasan masalah dapat mengarah
Pada bab ini berisikan tahapan-tahapan
pada tujuan semula dan jelas maka batasan masalah
penelitian secara sistematis yang digunakan untuk
yang diperlukan adalah sebagai berikut:
memecahkan permasalahan yang ada dalam
1. Produk yang diteliti adalah kursi
penelitian ini. Tahapan-tahapan tersebut merupakan
Adirondack ( kusi malas )
kerangka yang dijadikan sebagai pedoman dalam
2. Agregat Planing dilakukan untuk periode
penelitian.
bulanan.
BAB IV HASIL PENELITIAAN DAN
3. Pembahasan Agregat Planing dilakukan
PEMBAHASAN
pada departemen production planing
Pada tahap ini diperoleh data – data dan
control ( PPC ) dan secara lebih khusus
informasi yang berhubungan dengan topik penelitian
pada departemen assembly.
yang akan dilakukan. Data yang diperlukan adalah
4. Pengolahan data dengan menggunakan
elemen-elemen kerja, biaya kualitas dan reject pada
metode programa dinamis dengan
produk. Pengambilan data ini dilakukan dengan tiga
algoritma Wagner Within dan dibantu
cara, yaitu :
dengan software POM, Agregat Planing.
1. Pengamatan (Observasi langsung)
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam Pengamatan dilakukan dengan melihat
penelitian tugas akhir ini adalah : langsung pada bagian produksi.
1. Mendapat pernecanaan produksi yang 2. Wawancara
optimal berdasrkan sumberdaya yang
dimiliki. Wawancara dilakukan dengan pihak – pihak
2. Mampu membuat Agregat Planing dan yang terkait dengan data yang dibutuhkan.
perencanaan kebutuhan sumberdaya. 3. Data historis
3. Memahami Agregat Planing dan
perencanaan kebutuhan sumberdaya. Data ini diperoleh dari bagian PPC
Sedangkan Pengolahan data menggunakan
metode programa dinamis. Metode ini bertujuan
untuk mengatasi masalah utama yang sering di
hadapi perusahaan yaitu perencanaan produksi yang produksi menjadi
tidak tepat yang mengakibatkan tidak stabilnya terarah sesuai dengan yang diharapkan. Peran
persediaan diperusahaan sehingga ongkos simpan manajeman puncak dapat dilihat dari perencanaan
atau kelebihan persediaanpun terbebankan dalam mengenai penentuan pabrikasi, pemasaran dan
biaya produksi, selain itu ketidakstabilan produksi keuangaanya. Jika dipandang dari sudut pabrikasi,
ini juga terkadang mengakibtkan keterlambatan perencanaan produksi membantu menentukan
dalam penyarahan produk ke konsumen dampak berapa peningkatan kapasitas yang dibutuhkan dan
buruknya bisa merusak citra dan kreedibilitas nama penyesuaian-penyesuaian kapasitas apa saja yang
baik perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, maka sangat diperlukan dan akan dilakukan. Dari sudut
perlu dibuat suatu metode perencanaan agregat yang pandang pemasaran, perencanaan produksi
dapat membantu perusahaan dalam hal penyesuaian menentukan berapa jumlah produk yang akan
kemampuan. disediakan untuk memenuhi permintaan. Dan jika
BAB V PENUTUP dipandang dari keuangan, perencanaan produksi
Pada bab ini berisikan kesimpulan dari hasil mengidentifikasikan besarnya kebutuhan dana dan
yang didapatkan pada penelitian tugas akhir ini, memberikan dasar dalam pembuatan anggaran.
yang selanjutnya dari kesimpulan tersebut dapat (Hakim, 2008) dalam Prianggono (2011).
diberikan suatu saran atau usulan kepada pihak Perencanaan produksi yang tidak tepat akan
perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan mengakibatkan tinggi rendahnya ingkat persediaan,
perawatan tersebut. sehingga mengakibatkan peningkatan ongkos
simpan, ongkos kehabisan persediaan. Dan yang
2. Landasan Teori lebih fatal, hal tersebut dapat mengurangi pelayanan
2.1 Perencanaan Produksi kepada konsumen karena keterlambatan penyerahan
2.1.1Pengertian Perencanaan Produksi produk (Hakim, 2008) dalam Prianggono (2011).
Perencanaan produksi adalah pernyataan 2 Metodologi penelitian
rencana produksi kedalam bentuk agregat.
Pernecanaan produksi dilakukan dengan tujuan
untuk menentukan arah awal dari tindakan-tindakan
yang harus dilakukan dimasa yang akan datang,
dengan mempertimbangkan apa yang harus
dilakukan dan kapan harus melakukan. Karena
perencanaan ini berkaitan dengan masa mendatang,
maka perencanaan akan disusun atas darar perkiraan
yang di buat berdasarkan data masa lalu dengan
menggunakan beberapa asumsi. Oleh sebab itu
perncanaan tidak akan selalu memmberikan hasil
sebagaimana yang diharapakan dalam perencanaan
tersebut, sehingga setiap perencanaan yang dibuat
harus dievaluasi secara menyeluruh secara berkala
dengan jalan melalkukan pengendalian (Gaspers,
2001). Beberapa fungsi lain perencanaan produksi
adalah :
1. Menjamin rencana penjualan dan rencana
produksi konsisten terhadap rencana
strategis perusahaan.
2. Sebagai alat ukur performansi proses
perencanaan produksi.
3. Menjamin kemampuan produksi konsisten
terhadap rencana produksi.
4. Memonitor hasil produksi actual terhadap
rencana produksi dan membuat
penyesuaian.
5. Mengatur persediaan produk jadi untuk
mencapai target produksi dan rencaan
strategis.
6. Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan
jadwal induksi produksi (Ginting, 2007).
Dalam menjalankan fungsi-fungsi dari
perencanaan produksi diperlukan keterlibatan
manajeman puncak sehingga dalam perencanaan
Pada bab ini akan diuraikan metodologi peneliti dalam menentukan konsep-konsep teoritis
penelitian atau tahap-tahap penelitian yang akan yang ditelaah dan memilih metode penguji data
dilalui dari awal sampai akhir. Metodologi yang tepat, masalah penelitian sebaiknya dinyatakan
penelitian perlu ditentukan terlebih dahulu, Setiap dalam bentuk pertanyaan yang mengekspresikan
penelitian dapat dikatakan signifikan apabila secara jelas hubungan antara dua variabel atau lebih.
langkah-langkah yang ditempuh dapat dikategorikan Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, maka
tepat. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang dapat dirumuskan permasalahan pada penelitian ini
baik, diperlukan urutan tahapan penelitian yang adalah bagaimana menentukan produksi yang tepat
tepat dan jelas. Langkah-langkah penelitian yang untuk mengatasi permintaaan yang berfluktuasi dan
dilakukan mulai dari observasi awal (pengamatan bagaimana
pendahuluan) sampai dengan penarikan mengoptimalkan biaya produksi.
kesimpulandan saran yang diterangkan melalui sub- 3.5 Menetapkan Tujuan Penelitian
sub bab di bawah ini : Setelah merumuskan masalah yang didapat
3.1 Pengamatan Pendahuluan dari hasil identifikasi masalah maka dapat
Pengamatan pendahuluan dilakukan melalui ditentukan tujuan yang akan dilakukan untuk
pengamatan terhadap situasi dan kondisi dari CV. menjawab masalahmasalah yang telah dirumuskan
Perkasa Kayu Raya, Pati. Pengamatan dilakukan yaitu ádalah melakukan perencanaan produksi tepat
untuk memperoleh informasi-informasi mengenai untuk mengatasi permintaan yang berfluktuasi dan
perencanaan produksi yang diterapkan oleh juga melakukan perencanaan produksi yang efektif
perusahaan. Dari hasil pengamatan pendahuluan dan efisien.
tersebut, penulis menemukan fenomena
permasalahan, dimana terdapat permintaan yang
berfluktuatif, dengan kondisi berfluktuatif ini 3.6 Pengumpulan Data
perusahaan mengalami kesulitan dalam melakukan Data merupakan salah satu komponen
perencanaan produksi yang tepat. Setelah penulis penelitian yang penting, data yang akan digunakan
menemukan fenomena permasalahan, maka dalam riset haruslah data yang akurat karena data
selanjutnya penulis membuat judul penelitian yaitu yang tidak akurat akan menghasilkan informasi
“Analisi Agregat Planing Untuk Meminimalkan yang salah. Dalam penelitian ini data yang
Biaya Produksi Mengggunkan Metode Programa dibutuhkan adalah data primer dan data sekunder.
Dinamis DI CV. Kayu Perkasa Raya.” 3.6.1 Pengumpulan Data Primer
3.2 Studi Pustaka Data primer dalam penelitian ini adalah Data
Studi Pustaka dilakukan dengan tujuan untuk jam kerja reguler, biaya tenaga kerja, dan data
memperoleh teori-teori yang sesuai dengan tentang proses produksi.
permasalahan yang diteliti, sehingga mencapai 3.6.2 Pengumpulan Data Sekunder
tujuan penulisan. Secara umum fungsi studi Data sekunder : Profil Perusahaan, data
kepustakaan adalah untuk mempertajam permintaan produk dan data bahan baku.
permasalahan, mencari dukungan fakta, informasi 3.7 Pengolahan Data
atau teori-teori dalam menentukan landasan Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan
teori atau kerangka berpikir. Penulis menjadikan dari perusahaan, selanjutnya penulis melakukan
skripsi/tugas akhir, jurnal ilmiah dan buku-buku pengolahan data. Pengolahan data dalam penelitian
literatur sebagai bahan untuk studi pustaka. Teori- ini mengikuti tahap-tahap berikut
teori yang mendukung agregat planing dan tentang 1. Formulasi programa Dinamis tanpa backorder
programa dinamis. 2. Perhitung Programa dinamis tanpa backorder
3.3 Identifikasi Masalah menggunakan algoritmitma wagner within dan
Tahap ini merupakan suatu kegiatan berupa dengan bantuan software POM for windows
mencari sebanyak-banyaknya masalah yang
sekiranya dapat dicarikan jawabannya melalui 3.8 Analisa
penelitian. Pencarian masalah-masalah ini tertumpu Setelah pengolahan data dilakukan, maka tahap
pada masalah pokok yang tercermin pada bagian selanjutnya adalah dilakukan analisa terhadap hasil
latar belakang masalah di atas. Dari hasil pengolahan data. Analisa dilakukan terhadap
pengamatan pendahuluan yang dilakukan, peneliti perencanaan produksi yang menggunakan metode
menemukan adanya masalah yang terjadi pada CV. Progrma Dinamis tanpa Backorder.
Kayu Perkasa Raya terutama berkaitan dengan 3.9 Kesimpulan dan Saran
perencanaan produksi. Untuk itu perlu dilakukan Tahap akhir penelitian adalah membuat
penelitian mengenai agregat planing dengan kesimpulan dari hasil penelitian berdasarkan tujuan
menggunakan metode programa dinamis. yang ingin dicapai. Pada penelitian ini akan
3.4 Perumusan Masalah diketahui perencanaan produksi yang tempat setelah
Kriteria penelitian yang baik menghendaki menggunakan metode programa dinamis Tanpa
rumusan masalah atau pertanyaan penelitian yang backorder.
jelas dan tidak ambiguitas. Agar memudahkan 4. Hasil Penelitian Dan Pembahasan
4.1 Pengumpulan Data rangka sandaran samping dan lenggung penyangga
4.1.1 Sejarah Perusahaan kaki.
CV. Kayu Perkasa Raya merupakan - Proses pelubangan dengan mesin bor, meliputi
perusahaan yang bergerak dibidang industri membuat lubang pada rangka sandaran atas,
perkayuan yang memproduksi produk-produk lengkung rangka sandaran samping dan pada kaki
garden furniture seperti meja, kursi, dan accessories kursi atas.
lainnya. Perusahaan ini pertama kali berdiri di Jalan -Proses Handsanding merupakan proses
Komodo No. 4A, Desa Pejaksan Kecamatan penghalusan permukaan kursi.
Juwana. Perusahaan ini kemudian mulai - Pengepakan dan pemeriksaan (Quality Control)
mengembangkan dan menjual hasil produksinya ke Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui
berbagai daerah lokal bahkan mencoba sampai ke bahwa produk telah memenuhi standar mutu yang
luar negeri. sudah ditetapkan kemudian setelah mengalami
Karena permintaan pasar yang terus meningkat pemeriksaan ulang, produk jadi dipacking dengan
dan adanya keinginan untuk mengembangkan usaha, menggunakan kertas kardus dan dimasukkan dalam
maka perusahaan membuka pabrik unit produksi di gudang barang siap kirim, menunggu untuk dikirim
Jalan Raya Juwana – Jakenan Km 2 Desa Karang kepada pihak pemesan. untuk produk rusak (reject)
Kecamatan Juwana Kabupaten Pati pada tahun 2001 dimasukkan kedalam gudang reject.
sampai sekarang. Perusahaan yang berdiri di Juwana Gambar 4.1 Kursi Lounger dan Kursi
tersebut berawal dari pemilik tunggal, Bpk. Suwarso Taman
Subur. Pada awal tahun 2000 bangunan untuk
perusahaan ini sudah ada, karena merupakan
bangunan bekas yang dibeli untuk pengembangan
usaha tersebut. Tetapi awalnya bangunan tersebut
bukan merupakan perusahaan kayu.
Perusahaan ini awalnya merupakan home
industri dengan jumlah karyawan 10 orang dan
menggunakan peralatan sederhana. Seiring
perkembangan teknologi perusahaan yang semula
merupakan industri keluarga menjadi perusahaan
yang berskala internasional dengan jumlah
karyawan 150 orang dan mempunyai market sampai
ke Asia, Amerika, dan Eropa. Perusahaan ini dikenal
sebagai salah satu produsen mebel dengan kualitas
tinggi di Indonesia, dan atas dedikasinya yang tinggi
sehingga perusahaan ini telah memenuhi standar
ISO 9001 : 2000 / SNI 19-9001-2001. Perusahaan
ini juga dapat diakses melalui website dengan
alamat domain www.kayuperkasaraya.com
4.2.2 Proses Produksi Kursi Lounger dan Kursi
Taman
Kayu jati merupakan bahan dasar yang
digunakan dalam pembuatan kursi Lounger 39 dan
Taman. Setelah bahan baku disiapkan kemudian
dilakukan pengukuran kayu, baik panjang diameter
maupun penentun kualitas kayu. Proses selanjutnya 4.3 Data Permintaan
adalah pembelahan kayu menjadi potongan kayu di Departement Production Planning Control
sawmill. Setelah pemotongan kemudian dimasukkan merupakan bagian yang bertugas untuk mencatat
ke oven untuk dikeringkan sampai kadar air menjadi semua permintaan tiap bulan yang datang pada CV.
10%. Setelah proses pengeringan kemudian Kayu Perkasa Raya. dari departemen ini diperoleh
memasuki proses produksi. Sistem oven yang data permintaan bantuan bulanan periode Juli-
digunakan adalah sistem tradisional, untuk Desember sebagai berikut.
meminimumkan biaya produksi tetapi resiko
kebakaran tinggi. Langkah-langkah proses Tabel 4.1 Data Pesanan
produksinya adalah sebagai berikut: Jumlah Jumlah Jumlah
- Proses pembentukan menggunakan mesin gergaji Bulan Pesanan Pesanan
circle, mesin ini berfungsi untuk membentuk Lounger Taman
komponen dengan bentuk diluar standar seperti Juli 975 250 1.225
lengkung, lingkaran dan elips. Pembentukannya Agustus 925 250 1.175
meliputi lengkung rangka sandaran atas, lengkung September 915 180 1.095
Oktober 1150 300 1.450
November 900 310 1.210 TK Reguler
Desember 1020 220 1.240
Jumlah 5885 1510 7.395 4.3.4 Kebijakan Biaya
1.Biaya tenaga kerja reguler = Rp1.420.000
4.3.1 Kebijakan Perusahaan setiap bulan
1. Jumlah tenaga kerja = 20 orang Jadi biaya tenaga kerja reguler per jamnya
2. Jam Efektif = 7 jam/hari = 1420000/ (24 x 7) = Rp 8453 per jamnya
3. Hari efektif kerja = 24 hari/bulan Kapasitas produksi 1200 unit perbulan
4. Jumlah maksimum tenaga kerja baru (Max
Hiring) = 4 orang 1 unit =
5. Jumlah maksimal tenaga kerja = 20 orang
6. Jumlah maksimal pemecatan tenaga kerja (Max
Firing) = 3 orang
7. kapasitas reguler time = 1200 unit/bulan Jadi biaya kerja normal = 2.8 x Rp8.453 = Rp
8. Kapasitas overtime = 240 unit/bulan 24.000 unit / bulan
9. Kapasitas sub kontrak = 900 unit/bulan 2.Biaya simpan (holding cost) = 2 persen x
10. Rata-rata produksi = 5 unit/jam harga jual produk
4.3.2 Kebijakan Produksi - Kursi lounger= 2% x Rp1.350.000
Reguler jam orang = (jam kerja) x (jumlah = Rp27.000
hari/bulan) - Kursi taman = 2% x Rp1.350.000
= 7 x 24 = 168 jam orang =Rp27.000
Mak. Reguler jam orang = (Jam kerja) x (hari 3.Biaya subkontrak = Rp75.000 unit/bulan
kerja/bulan) x Max t.k 4.Biaya tenaga kerja= Rp55.000 hari/orang
= 7 x 24 x 20 = 3360 jam orang 5.Biaya hiring = Rp1.200.000
Secara ringkas hasil kebijakan produksi 6.Biaya firing = Rp1.500.000
dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini:
Tabel 4.2 Kebijakan Produksi 7.Overtime = x upah x 1,5
Periode Waktu
Keterang
Ju Ag Se Ok No De
an = x 1.420.000x 1,5
l t p t v s
Produksi 84 840 840 840 840 840 = Rp12.500/jam
max. 0
Produksi 8.Biaya overtime = Biaya Produksi +
Min. Overtime
Inventori 10 100 100 100 100 100 = Rp24.000 + Rp12.500
Max. 0 = Rp36.500/unit/bulan
Inventori 0 0 0 0 0 0
Min.
Dari kebijakan produksi dan biaya-biaya yang
Overtime 24 240 240 240 240 240 terlibat, maka di dapat rekapitulasi dari CV Kayu
0 Perkasa Raya sebagai berikut :
Sub Kontrak 90 900 900 900 900 900
0
Tabel 4.4 Rekapitulasi Biaya-Biaya yang
4.3.3 Kebijakan Jam Kerja Terlibat
Keterang Periode Waktu
1. Tenaga Kerja Awal = 20 orang an Jul Agt Sept Okt Nov Des
2. Jam Kerja = 08.00-16.00 WIB Biaya 7500 7500 7500 7500 7500 7500
Istirahat = 12.00-13.00 WIB Subkontr 0 0 0 0 0 0
ak
Biaya 2700 2700 2700 2700 2700 2700
Tabel 4.3 Kebijakan Tenaga Kerja Simpan 0 0 0 0 0 0
Periode Waktu Biaya 1500 1800 1200 1000 2000 1500
Keterangan
Juli Agt Sep Okt Nov Des setup 00 00 00 00 00 00
Max. Hiring 4 4 4 4 4 4
Min. Hiring
Max. Firing 3 3 3 3 3 3
Min. Firing 4.4 Pengolahan Data
Max. Tenaga 24 24 24 24 24 24 Untuk mendukung permasalahan agregat
Kerja planing maka diperlukan data yang cukup dan
Min. Tenaga 17 17 17 17 17 17
Kerja
aktual. Dalam bab ini akan diberikan beberapa data
Kapasitas 240 240 240 240 240 240 yag diperoleh dari penelitin dilapangan dan
Overtime wawancara atau keterangan dari supervisor dan para
Jam TK 168 168 168 168 168 168 operator yang telah diberi wewenang dari pihak
Reguler
perusahaan.
Max. Jam 3360 3360 3360 3360 3360 3360
Untuk menyelesaikan masalah agregat planing 4. Total biaya pada Periode 4
pada departemen Production Planning and Control, Alternatif 1 Z*0 + C04
pengolahan data yang diperoleh akan di hitung = A1 + C1 (D1 + D2 + D3 +D4) + h1 (D2 + D3
dengan menggunakan metode programa dinamis + D4) + h2 (D3 + D4) h3 (D4)
tanpa backorder dengan algoritma Wagner Within = 2 + (24 + 36,5) (4,945) + 27 (3,720) + 27
dan dibantu dengan software POM for Window. (2,545) + 27 (1,450)
4.4.1 Metode Programa Dinamis Tanpa = 2 + 299,1725 + 68,715 + 39,15
Backorder = 409,0375
Dari data permintaan dan biaya-biaya yang Alternatif 2 : Z*1 + C14
terlibat pperencanaan produksi pada Bulan Juli- = Z*1 + A2 + C2 (D2 + D3 + D4) + h2 (D3 + D4)
Desember, maka didapat rekapitulasi dari CV. Kayu + H3 (D4)
Perkasa Raya sebagai berikut: = 76,1125 + 2 + (24 + 36,5) (3,720) + 27
Data permintaan dan biaya diatas dalam (2,545) + 27 (1,450)
ribuan. Biaya reguler time dan biaya overtime = 76,1125 + 2 + 225,06 + 68,715 + 39,15
merupakan biaya variabel ( ). = 411,0375
Alternatif 3 : Z*2 + C24
Kapasitas produksi dalam satu bulan adalah = Z*2 + A3 +C3 (D3 + D4) +h3 (D4)
1200 unit, dari kapasitas tersebut maka: = 91,325 + 2 + (24 + 36,5) (2,546) + 27
 Jika Demand (D) ≤ 1200 unit maka yang (1,450)
digunkan adalah biaya reguler time (Creg) = 91,325 + 2 + 154,033 + 39,15
 Jika Demand(D) ≥ 1200 unit maka kekurangan = 286,508
permintaan akan dipenuhi overtime, maka Alternatif 4 : Z*3 + C34
biaya total menjadi biaya reguler time (creg) + = Z*3 + A4 + C4 (D4)
biaya Overtime (Cover). = 119,605 + 2 + (24 + 36,5) (1,450)
Adapun alternatif-alternatif lain yang bisa = 119,605 + 2 + 87,725
dilakukan dalam pecencanaan produksi adalah = 209,33*
sebagai berikut : 5. Total biaya pada periode 5
1. Total biaya pada periode 1 Alternatif 1 : Z*0+C05
Z1 : C01 = A1 + C1 ( D1 + D2 + D3 + D4 + D5) h1 (D2 +
= A1 + C1 (D1) D3 + D4 + D5) + h2 (D3 + D4 + D5) + h3 (D4 +
= 2 + (24+36,5) (1,225) D5) + h4 (D5)
= 2 + 74,1125 = 2 + (24 + 36,5) (6,155) + 27 (4,930) + 27
= 76,1123* (3,755) + 27 (2,660) + 27 (1,210)
2. Total biaya pada periode 2 = 2 + 372,3775 + 133,11 + 101,385 + 71,82
Alternatif 1 : Z*0 + C02 + 32,67
= A1 + C1 (D1+ D2) + h1 (D2) = 713,3625
= 2 + 24 (2,400) + 27 (1,175) Alternatif 2 : Z*1 + C15
= 2 + 57.6 + 31.725 = Z*1 + A2 + C2 (D2 + D3 + D4 + D5) + h2 (D3
= 91,325* + D4 + D5) + h3 (D4 + D5) + h4 (D5)
Alternatif 2 : Z*1 + C12 = 76,1125 + 2 + (24 + 36,5) (4,930) + 27
= Z*1 + A2 + C2 (D2) (3,755) + 27 (2,660) 27 (1,210)
= 76,1125 + 2 + 24 (1,175) = 76,1125 + 2 + 298,265 + 101,385 + 71,82
= 106,3127 + 32,67
3. Total alternatif pada periode 3 = 582,2525
Alternatif 1 : Z*0 + C03 Alternatif 3 : Z*2 +C25
= A1 + C1 (D1 + D2 + D3) +h1 (D2 + D3) + h2 = Z*2 + A3 + C3 (D3 + D4 + D5) + h3 (D4 + D5)
(D3) + h4 (D5)
= 2 + 24 (3,495) + 27 (2,270) + 27 (1,095) = 91,325 + 2 + (24 + 36,5) (3,755) + 27
= 2 + 83,88 + 61,29 + 29,565 (2,660) + 27 (1,210)
= 176,735 = 91,325 + 2 + 227,1775 + 71,82 + 32,67
Alternatif 2 : Z*1 + C12 = 424,9925
= Z*1 + A2 + C2 (D2 + D3) + h2 (D3) Alternatif 4 : Z*3 + C35
= 76,1125 + 2 + 27 (2,270) + 27 (1,049) = Z*3 + A4 + C4 (D4 + D5) + h4 (D5)
= 76,1125 + 2 + 61,29 + 28,323 = 119,605 + 2 + (24 + 36,5) (2,660) + 27
= 167,735 (1,210)
Alternatif 3 : Z*2 + C23 = 119,605 + 2 + 160,93 + 32,67
= Z*2 + A3 + C3 (D3) = 315,205
= 91,325 + 2 + 24 (1,095) Alternatif 5 : Z*4 +C45
= 91,325 + 2 + 26,28 = z*4 + A5 + C5 (D5)
= 119,605* = 209,33 + 2 + (24 + 36,5) (1,210)
= 209,33 + 2 + 73,205 dengan menggunkan POM for windows yaitu
= 284,535* dengan memilih menu module, agregat planing,
6. Total biaya pada periode 6 open file, file new problem, title dan masukkan
Alternatif 1 : Z*0 +C06 banyaknya periode waktu yang akan direncanakan
= A1 + C1 ( D1 + D2 + D3 + D4 + D5 + D6) + pada member of past periode. Program perencanaan
h1 (D2 + D3 + D4 + D5 + D6) + h2 (D3 + D4 + ditujukan dibawah ini :
D5 +D6) + h3 (D4 + D5 + D6) + h4 (D5 + D6) + Tabel 4.6 langkah pengerjaan POM for windows
h5 (D6)
= 2 + (24 + 36,5) (7,395) + 27 (6,170) + 27
(4,995) + 27 (3,900) + 27 (2,450) + 27
(1,240)
= 2 + 447,3975 + 166,59 + 134,865 +
105,3 + 66,15 + 33,48
= 915,7825
Alternatif 2 : Z*1 + C16
= Z*1 + A2 + C2 (D2 + D3 + D4 + D5 + D6) +
h2 (D3 + D4 + D5 + D6) + h3 (D4 + D5 + D6) +
h4 (D5 + D6) + h5 (D6)
= 76,1125 + 2 + (24 + 36,5) (6,170) + 27
(4,995) + 27 (3,900) + 27 (2,450) + 27
(1,240)
= 76,1125 + 2 + 373,285 + 134,865 + 105,3
+ 66,15 + 33,48
= 791,1925 Dalam pembehasan ini akan digunakan metode
Alternatif 3 : Z*2 + C26 Constan Reg then OT, and sub. Program agregat
= Z*2 + A3 + C3 (D3 + D4 + D5 + D6) + h3 (D4 planing POM Windws dengan layar data entri
+ D5 + D6) + h4 (D5 + D6) + h5 (D6) ditampilkan pada tabel 4.7 di bawah ini
= 91,325 + 2 + (24 + 36,5) (4,995) + 27 Tabel 4.7 Input Agregat Planing
(3,900) + 27 (2,450) + 27 (1,240)
= 91,325 + 2 + 302,1975 + 105,3 + 66,15 +
33,48
= 600,4525
Alternatif 4 : Z*3 +C36
= Z*3 + A4 + C4 (D4 + D5 + D6) + h4 (D5 + D6)
+ h5 (D6)
= 119,605 + 2 + (24 + 36,5) (3,900) + 27
(2,450) + 27 (1,240)
= 119,605 + 2 + 235,95 + 66,15 + 33,48
= 457,185
Alternatif 5 : Z*4 + C46
=Z*4 + A5 + C5 (D5 + D6) + h5 (D6)
= 209,33 + 2 + (24 + 36,5) (2,450) + 27
Dari input data pada tabel 4.7 akan didapatkan
(1,240)
output POM for Windows dengan langkah solve the
= 209,33 + 2 + 148,225 + 33,48
problem, terdapat 4 pilihan metode solve, yaitu
= 393,035
Smoot Production ( Average GROOS Demand),
Alternatif 6 : Z*5 + C56
Smoot Production ( Average NET Demand ), Chase
= Z*5 + A6 + C5 (D6)
CURRENT Demand (Let Workforce Very) dan
= 284,535 + 2 + (24 + 36,5) (1,240)
metode Constant Reg, Time Then OT, and sub.
= 284,555 + 2 + 75,02
Berikut output dari masing-masing metode.
= 361,555*
Tanda * : Menunjukkan solusi optimum
4.4.2 Pengolahan Data dengan Software POM
Modul POM for windows dalam agregat
planing memberikan sampai pilihan sampai dengan
12 periode waktu dengan kumpulan permintaan
untuk periode dimasa depan. Dalam perencanaan ini
dapat dicoba berbagai rencana dalam menentukan
rencana yang biayanya paling rendah berdasarkan
biaya penyimpanan, kekurangan bahan baku,
produksi dan perubahan. Langkah pengerjaan
Tabel 4.8 Smoot Production ( Average GROOS Tabel 4.11 Constant Reg, Time Then OT, and sub
Demand)

Tabel 4.9 Smoot Production ( Average NET 4.4.3 Analisa Perencanaan Produksi
Demand ) Menggunakan Metode Programa Dinamis tanpa
Backorder algoritma Wagner Within
Berdasarkan iterasi terakhir (bulan ke-6)
diperoleh perencanaan produksi optimal dengan
memberikan biaya minimal (Rp.361.555.000,00)
maka didapatkan rekapitulasi hasil dari
penghitungan jumlah produksi yang harus dilakukan
untuk masing-masing periode:
 = 361.555.000 harus membuat 1.240
unit pada periode 6 untuk periode 6
 = 284.535.500 harus membuat 1.210
unit pada periode 5 untuk periode 5
 = 209.330.000 harus membuat 1.450
unit pada periode 4 untuk periode 4
 = 119.605.000 harus membuat 1.095
unit pada periode 3 untuk periode 3
Tabel 4.10 Chase CURRENT Demand (Let  = 91.325.000 harus membuat 2400
Workforce Very) unit pada periode 2 untuk periode 1 dan 2
Hasil optimal adalah sebagai berikut:
Tabel 4.12 Hasil Optimal Perencanaan
Produksi
Bulan Permintaan Perencanaan
(Unit) Produksi (Unit)
Juli 1.225 2400
Agustus 1.175 0
September 1.095 1.095
Oktober 1.450 1.450
November 1.210 1.210
Desember 1.140 1140

Dari hasil perencanaan produksi diatas dapat


diuraikan sebagai berikut:
1. Bulan Juli
Pada Bulan Juli perusahaaan memproduksi
dengan dua metode yaitu melalui reguler time
production dan overtime production. Dimana
jam kerja normal perusahaan akan melakukan
produksi sebanyak 2400 unit sedangkan sisa
permintaan dipenuhi dengan melakukan kerja memperhatikan biaya inventory dalam produksi
lembur (overtime) yaitu sebanyak 1200 unit. sehingga menghasilkan total reguler time pada bulan
Pada bulan ini perusahaan memproduksi Juli sampai Bulan Desember sebesar 6995 unit
sebanyak 2.400 untuk unit untuk memenuhi dengan perincian reguler time production per
permintaan pada Bulan September dan Oktober. periode untuk Bulan Juli sebesar 1125 unit. Pada
2. Bulan Agustus Bulan Agustus sebanyak 1.175 unit, sedangkan pada
Pada Bulan Agustus terdapat permintaan bulan Oktober sebanyak 1.200 tetapi perusahaan
sebanyak 1.175 unit tetapi perusahaan tidak perusahaan pada bulan ini harus melakukan
melakukan produksi karena permintaan pada overtime production sebanyak 240 unit dan
Bulan Agustus sudah dikerjakan pada Bulan Juli, Subcontrakting 10 unit untuk memenuhi jumlah
sehingga perencanaan produksi pada bulan ini permintaan, pada bulan November memproduksi
besar 0 unit. sebanyak 1.200 unit unit disertai overtime
3. Bulan September production sebanyak 10 unit, sedangkan pada bulan
Pada Bulan Semtember terdapat permintaan desember sebanyak 1.200 unit dengan overtime
sebanyak 1.095 unit maka perusahaan akan sebesar 40 unit
memproduksi melalui reguler time production Dengan menggunakan metode ini total cost
(waktu kerja normal) sebanyak 1.095 unit. yang digunakan sebesar Rp Rp172.255.000,00
4. Bulan Oktober dengan perincian untuk biaya produksi sebesar Rp
Pada Bulan Oktober perusahaan memproduksi Rp167.880.000,00 dan biaya overtime Rp
dengan dua metode yaitu: melalui reguler time 3.625.000,00 dan biaya Subkontak Rp750.000.
production dan overtime production. Dimana
jam kerja normal perusahaan akan melakukan
produksi sebanyak 1.200 unit sedangkan sisa
permintaan dipenuhi dengan melakukan kerja
lembur (overtime) yaitu sebanyak 250 unit.
1. Bulan November
Pada Bulan November perusahaan memproduksi
dengan dua metode yaitu: melalui reguler time
production dan overtime production. Dimana
jam kerja normal perusahaan akan melakukan
produksi sebanyak 1.200 unit sedangkan sisa
permintaan dipenuhi dengan melakukan kerja
lembur (overtime) yaitu sebanyak 10 unit.
2. Bulan Desember
Pada Bulan Desember perusahaan memproduksi
dengan dua metode yaitu: melalui reguler time
production dan overtime production. Dimana
jam kerja normal perusahaan akan melakukan
produksi sebanyak 1.240 unit sedangkan sisa
permintaan dipenuhi dengan melakukan kerja
lembur (overtime) yaitu sebanyak 40 unit. Grafik 4.1. Chase CURRENT Demand (Let
4.4.4 Analisis Output Agregat Planing dengan Wokforce Vary)
Software POM for Windows 4.4.5 Analisis Perbandingan Agregat Planning
Dari 4 Metode Output pengolahan data Menggunakan Software POM dan
Agregat Planing melalui software POM for Perhitungan Manual
Windows, menghasilkan total biaya pada Smoot Dengan melihat tabel 4.10 pada perhitungan
Production (Average GROOS Demand) sebesar dengan menggunakan Metode Chase CURRENT
Rp198.781.500,00. Smoot Productin (Total NET Demand (Let Wokforce Very) pada bulan Juli sampai
Demand) sebesar Rp188.027.500,00. Chase bulan Desember dimana perusahaan memproduksi
CURRENT Demand (Let Wokforce Vary) sebesar barang berdasarkan kapasitas produksi tanpa
Rp172.255.000,00. Constan Reg Time,Then OT and memperhatikan adanya Inventory sehingga
Reg sebesar Rp184.255.500,00 menghasilkan total reguler time sebesar 6995 unit,
Dalam kasus ini metode yang terpilih Overtime 290 Unit, dan Subcontrak sebanyak 10
adalah metode yang menghasilkan outpun biaya unit dengan mengggunakan metode ini total cost
paling minimal yaitu Chase CURRENT Demand yang digunakan sebesar Rp172.255.000,00 dengan
(Let Wokforce Vary) dengan total biaya perincian untuk biaya produksi sebesar
Rp172.255.000,00. Hasil perhitungan dengan Rp167.880.000,00 biaya overtime Rp3.635.000,00
mengggunkan metode Chase CURRENT Demand dan biaya subcontrak sebesar Rp750.00,00.
(Let Wokforce Vary) perusahaan memproduksi Sedangkan perhitungan dengan metode programa
barang berdasarkan kapasitas produksi tanpa dinamis tanpa backorder algoritma Wagner Within,
total cost yang didapatkan sebesar adalah Rp284.535.000,00, dan untuk Bulan
Rp361.555.000,00 pada perhitungan manual dengan Desember (A6) adalah Rp361.555.000,00.
programa dinamis tanpa backorder algoritma 4.Kebijakan yang harus dilakukan perusahaan
Wagner Within melibatkan biaya setup dalam untuk memenuhi pesanan konsumen tiap
perhitungannya, tetapi pada perhitungan dengan bulannya yaitu dengan ongkos biaya tiap
Metode Chase CURRENT Demand (Let Wokforce bulannya adalah sebesar jumlah dari hasil
Very) pada inputnya tidak melibatkan biaya setup. perkalian antara biaya tiap inventory, biaya
Tabel 4.13 Perbandingan Perhitungan setup, dan biaya variable. Biaya variable ini
Metode Programa Dinamis tanpa Backorder dan terdiri dari biaya regular time dan biaya
Chase CURRENT Demand (Let workforce vary) overtime. Dari hasil perhitungan manual
Bulan Jumlah Perencaan Produksi programa dinamis tanpa backorder algoritma
Programa Dinamis Chase CURRENT Wagner Within yang diperoleh total biaya
tanpa Backorder Demand (Let
workforce vary) produksi sebesar Rp361.555.000,00, sedangkan
Juli 2400 1125 pada perhitungan dengan mnggunakan metode
Agustus 0 1175 Chase CURRENT Demand (Let workforce vary)
September 1095 1095 dimana metode ini perusahaan memproduksi
Oktober 1450 1450 barang berdasarkan kapasitas produksi tanpa
November 1210 1210
Desember 1140 1240
memperhatikan permintaan menghasilkan total
Total Biaya Rp361.555.000,00 Rp172.225.000,00 biaya produksi sebesar Rp 172.225.000,00
Produksi 5.2. Saran
Dari hasil analisis diatas, maka penulis
5. Kesimpulan Dan Saran memberikan saran yang mungkin berguna untuk
5.1. Kesimpulan kemajuan perusahaan nantinya. Saran yang
Dari pengolahan data, analisa dan pembahasan maka diberikan adalah sebagai berikut:
dapat diambil kesimpulan: 1. CV. Kayu Perkasa Raya harus mampu
1.Hasil Perencanaan Produksi dengan mengantisipasi peningkatan permintaan yang
menggunakan metode programa dinamis tanpa tidak stabil. Adanya keterbatasan-keterbatasan
backorder dapat menghasilkan prencanaan perusahaan perlu adanya perencanaan
produksi untuk Bulan Juli sebesar 2400 unit, pengendalian produksi yang tepat, sehingga
untuk Bulan Agustus 0 unit, Bulan September kelancaran proses produksi dapat terwujud.
1.095 unit, Bulan Oktober sebesar 1.450, untuk 2. Dari hasil pengolahan data dan analisa
Bulan November sebesar 1.210 unit dan untuk perencanaan produksi dilihat berdasar
Bulan Desember sebesar 1140 unit, hal ini kapasitas produksinya hal ini dapat dijadikan
berarti perencanaan produksi dilakukan sesuai masukan bagi perusahaan bahwa volume yang
dengan permintaan. akan diproduksi harus disesuaikan dengan
2.Hasil perencanaan produksi dengan kapasitas produksi perusahaan dan permintaan
menggunakan metode Chase CURRENT pasar.
Demand (Let workforce vary) menghasilkan
jumlah produksi yang harus produksi reguler DAFTAR PUSTAKA
sebanyak 6995 unit tanpa memperhatika adanya Annisyah, Eka Mariska. 2010. “Perancangan dan
biaya inventory dengan, tetapi menimbulkan Perencanaan Fasilitas”, (online),
overtime dan subkontrak dengan rincian Juli (http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?
1125 unit, Agustus, 1175 unit, September 1095 option=com_content&view=article&id=669:fa
unit, Oktober 1200 Unit dengan ditambah silitas&catid=25:industri&Itemid=14, diakses
overtime 240 unit dan subkontrak 10 unit, 15 Oktober 2013).
November 1200 unit dengan overtime 40 unit, Atiyani, Agus, 1987, Managemen Produksi seri
dan Desember 1200 unit dengan overtime 10 pernecanaan sistem produksi, BPFE,
unit. Yogyakarta.
3.Dengan menggunakan metode programa Atamaji,1983, Dasar-dasar Managemen Industri,
dinamis tanpa backorder algoritma Wagner BPFE, Yogyakarta.
Within didapatkan beberapa alternatif Michael Hammer and James Champy
perencanaan produksi. Alternatif yang optimum (1993). Reengineering the Corporation: A
adalah alternatif yang memberikan total cost Manifesto for Business Revolution, Harper
produksi minimum. Jadi hasil biaya produksi Business
minimum pada Bulan Juli (A1) adalah Purnomo, Hari. 2003. Pengantar Teknik Industri.
Rp76.112.500,00, Bulan Agustus (A2) adalah Yogyakarta : Graha Ilmu.
Rp91.325.000,00, Bulan September (A3) adalah Yamit, Zulian, Managemen Produksi dan Operasi,
Rp 119.605.00,00, Bulan Oktober (A4) adalah Edisi Pertama Cetakan Kedua, Ekonesia, UII,
Rp209.330.000,00, Bulan November (A5) Yogyakarta.
LEMBAR PENGESAHAN
Semarang, September 2018

Menyetujui
Pembimbing I

Nurwidiana, ST, MT

Pembimbing II

Andre Sugiono, ST, MT, Phd.

Anda mungkin juga menyukai