Anda di halaman 1dari 4

Wawancara adalah salah satu interaksi komunikasi yang biasanya diisi dengan sesi tanya jawab

untuk mendapatkan informasi dari sumbernya. Dalam komunikasi antar pribadi di dalam
wawancara, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi komunikasi di dalam wawancara.

ads

Faktor-faktor tersebut sangat menentukan bagaimana teknik wawancara yang akan digunakan
hingga hasil dari wawancara itu sendiri. Maka dari itu, seorang pewawancara, sangat perlu untuk
mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi komunikasi di dalam sebuah wawancara.

Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi komunikasi di dalam wawancara:

1. Waktu wawancara

Faktor pertama yang mempengaruhi komunikasi di dalam wawancara adalah waktu pelaksanaan
wawancara. Waktu perlu diketahui sebagai salah satu bentuk sapaan yang akan dilakukan di
dalam komunikasi dalam wawancara.

Begitu pula dengan waktu yang dimiliki oleh narasumber, harus dicocokkan dengan waktu
pelaksanaan wawancara. Jangan memaksakan jadwal Anda dengan jadwal narasumbernya.

Baca juga:

 Pengertian Media Menurut Para Ahli


 internet sebagai media komunikasi
 Saluran Komunikasi dalam Organisasi
 hambatan-hambatan komunikasi
 Hambatan Komunikasi Bisnis – Hambatan Komunikasi Organisasi

2. Tempat wawancara

Carilah tempat wawancara yang paling aman dan nyaman. Untuk sebuah wawancara formal,
berikan tempat wawancara yang jauh dari keramaian.

Berbeda halnya jika Anda melakukan wawancara yang memang merujuk pada narasumber yang
berada di keramaian. Namun dimana pun wawancara dilakukan, usahakan untuk membuat
tempat wawancara jauh dari berbagai gangguan agar narasumber juga lebih nyaman dalam
berkomunikasi.

3. Kehadiran orang lain

Perlu dipertimbangkan pula mengenai kehadiran orang lain. Misalnya saja jika Anda memiliki
dua narasumber, maka usahakan untuk terus berinteraksi pula dengan narasumber lainnya.

Begitu pula dengan orang lain yang ikut menyaksikan wawancara Anda, Anda bisa melakukan
interaksi komunikasi sekali-kali dengan penonton yang melihat langsung wawancara Anda.
Dengan mempertimbangkan kehadiran orang lain, maka wawancara yang dilakukan akan lebih
hidup. Komunikasi yang terjadi juga akan lebih santai dan tidak kaku.

4. Sikap masyarakat

Hal penting lainnya yang wajib diketahui saat akan melakukan wawancara adalah sikap dari
masyarakat sekitar. Jangan memaksakan diri untuk melakukan wawancara jika kegiatan yang
Anda lakukan tidak mendapatkan dukungan dari masyarakat sekitar.

Ingatlah bahwa Anda harus mengutamakan kenyamanan dari narasumber yang akan Anda mintai
informasinya, maka dari itu Anda juga harus mengkondisikan sikap masyarakat yang menerima
atau tidak menerima sesi wawancara yang dilakukan.

Meskipun terlihat mudah, namun terkadang ada saja masyarakat yang tidak menginginkan
diadakan wawancara di daerah mereka. Maka dari itu, untuk baiknya jika ingin melakukan
wawancara, mintalah ijin dari kepala lingkungan daerah setempat agar kegiatan yang Anda
lakukan lebih aman dan nyaman.

5. Karakteristik sosial

Faktor lain yang mempengaruhi komunikasi dalam wawancara adalah karakteristik sosial yang
dimiliki oleh pewawancara dan yang diwawancarai. Hal ini juga berkaitan dengan etika
komunikasi. Karakteristik sosial keduanya akan sangat mempengaruhi jalan diskusi atau
wawancara yang dilakukan.

Ketika seorang yang berpendidikan tinggi melakukan wawancara dengan orang yang memiliki
pendidikan atau jabatan tinggi, maka tentunya ia akan melakukan pendekatan komunikasi
dengan cara bicara yang formal.

Namun berbeda halnya ketika yang diwawancarai memiliki karakteristik sosial dengan
pendidikan rendah atau masih jauh dari modernisasi, maka pendekatan dalam wawancara yang
dilakukan adalah dengan menggunakan bahasa sehari-hari mereka.

Baca juga:

 Konsep dasar komunikasi organisasi


 Pola komunikasi organisasi
 Teori hubungan manusia dalam komunikasi organisasi

6. Motivasi

Komunikasi yang baik dalam sebuah wawancara baru akan terjadi jika terdapat motivasi pada
kedua belah pihak, baik yang melakukan wawancara maupun yang diwawancarai.
Ketika seseorang akan melakukan sebuah komunikasi, maka diperlukan niat, motivasi, atau
dorongan untuk mewujudkan komunikasi tersebut. Begitu pula komunikasi dalam sebuah
wawancara.

Jika tidak ada motivasi baik dari diri si pewawancara maupun yang diwawancarai, maka tujuan
dari wawancara tersebut pun tidak akan bisa dicapai. Bagaimana mungkin suatu peristiwa terjadi
tanpa adanya dorongan apapun.

Perencanaan yang baik yang dibalut dengan motivasi tinggi akan membuat komunikasi dalam
wawancara akan berjalan dengan sangat baik dan lancar sesuai dengan keinginan.

7. Rasa aman

Faktor selanjutnya adalah adanya rasa aman dari berbagai macam kemungkinan. Komunikasi
dalam sebuah wawancara hanya akan terjadi jika terdapat rasa aman dari yang akan
mewawancarai.

Baik itu rasa aman dari lingkungan sekitar lokasi wawancara maupun dari berbagai ancaman lain
yang mungkin muncul ketika seseorang wawancara dilakukan. Apalagi jika seseorang
melakukan komunikasi wawancara pada lokasi perang atau bentrokan.

Atau melakukan wawancara dengan narasumber yang penting yang memiliki kewenangan atau
pengaruh kuat pada satu bidang, misalnya pemimpin suatu gerakan pemberontakan. Tentunya
membutuhkan keberanian dan rasa aman yang kuat untuk melakukan wawancara.

Rasa aman dan nyaman sangat mempengaruhi jalannya komunikasi dalam sebuah wawancara.
Dengan rasa aman dan nyaman, maka pertanyaan dan jawaban yang akan didapatkan dalam
sebuah wawancara akan lebih lancar dan akurat.

8. Kemampuan menangkap dan menjawab pertanyaan

Faktor lain yang sangat mempengaruhi komunikasi dalam wawancara adalah kemampuan dari
yang diwawancarai. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan dalam menangkap dan
menjawab pertanyaan.

Kemampuan ini akan sangat mempengaruhi hasil dari wawancara dan menciptakan komunikasi
yang efektif. Komunikasi dalam sebuah wawancara tentunya menuju pada satu topik yang
menjadi tema dari wawancara itu sendiri. Kemampuan dari responden inilah yang harus dimiliki
agar tujuan dari wawancara dapat dicapai.

Namun kemampuan menangkap dan menjawab pertanyaan ini juga harus dibantu oleh
kemampuan yang mewawancarai untuk mengerti latar belakang pendidikan maupun sosial dari
orang yang akan diwawancarai.

Baca juga:
 Teori Public Relations
 Teori Komunikasi Massa
 Komunikasi Dakwah
 komunikasi antar budaya

9. Pertanyaan yang mudah dimengerti

Bukan hanya dipengaruhi oleh kemampuan dari personalnya, komunikasi dalam sebuah
wawancara juga dipengaruhi oleh pertanyaan yang dilontarkan. Pertanyaan yang mudah
dimengerti oleh orang yang diwawancarai akan memudahkan komunikasi.

Tujuan dari wawancara juga akan tercapai dengan baik jika pertanyaan yang akan diberikan
disusun dengan baik dan mudah dimengerti. Jangan menggunakan bahasa atau istilah yang
memang tidak dimengerti oleh orang yang akan diwawancarai.

10. Sumber kekhawatiran

Pertanyaan yang diberikan pada saat wawancara juga hendaknya tidak membuat orang yang
diwawancarai menjadi risih atau tidak nyaman. Pemilihan pertanyaan yang bersifat umum dan
tidak pribadi akan jauh lebih baik dan membuat komunikasi menjadi lebih nyaman.

11. Tingkat minat

Pertanyaan yang diberikan hendaknya merupakan pertanyaan yang menimbulkan rasa


ketertarikan atau minat orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan baik dan akurat.

Jangan gunakan pertanyaan yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik wawancara karena
biasanya orang yang diwawancarai tidak akan menjawabnya karena tidak diperlukan.

Baca juga:

 Pengertian Media Menurut Para Ahli


 Saluran Komunikasi dalam Organisasi
 hambatan-hambatan komunikasi
 Hambatan Komunikasi Bisnis – Hambatan Komunikasi Organisasi

12. Tidak menimbulkan keresahan masyarakat

Pertanyaan yang akan ditanyakan hendaknya bukanlah pertanyaan yang akan menimbulkan
keresahan, misalnya yang berbau SARA. Maka dari itu sangat penting membuat daftar
pertanyaan terlebih dahulu sebelum melakukan wawancara.

Anda mungkin juga menyukai