Anda di halaman 1dari 10

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INDONESIA MAJU (STIKIM) No. Dokumen : -


DEPARTEMEN
KEPERAWATAN
Tanggal : -
SOAL UJIAN AKHIR
SEMESTER Revisi : -
Halaman : 1
Mata Kuliah : Fitofarmaka
Jenis Ujian : Sit in
Kelas : Ekstensi 1 A dan B
Dosen Penanggung : Ns. Nur Hayati Dwi Handayani, S.Kep,
Jawab M.Si
SKS/Semester : 2/Ganjil
Tahun Akademik : 2018/2019
Hari/Tanggal :
Waktu :
Pukul :
Keterangan:
1. Bentuk soal esai.
2. Sifat ujian : Open book.
3. Jawaban dikirim ke email: hh.learning80@gmail.com
4. Referensi dapat berupa buku atau jurnal (bukan blog).
5. Apabila terdapat jawaban yang sama antar mahasiswa, maka nilai akan dikurangi.
6. Jawaban dikumpulkan paling lambat Minggu, 27 Januari pukul 12.00 WIB
7. Berdoalah sebelum mengerjakan
____________________________________________________________________________

Nama mahasiswa : Andri Purnamadi


Kelas : I-A
Nomor Induk : 08180100014
Mahasiswa

Jawablah dengan singkat & jelas!

1. Seorang laki-laki berusia 40 tahun, datang ke rumah sakit untuk melakukan chek-up
rutin. Pada chek-up tahun ini, pasien agak terkaget karena dari hasil pemeriksaan darah
terhadap HbAsg positif. Pasien didiagnosis menderita hepatitis B. (BOBOT SOAL: 30)

a. Bagaimana saran anda kepada penderita untuk menanggulangi masalah tersebut?


Jawaban: berikan penyuluhan kesehatan kepada penderita tentang hepatitis B,
Seseorang yang terinfeksi virus hepatitis B akan menghilangkan virus ini dengan
sendirinya dalam waktu 6 bulan dan akan meningkatkan daya tahan tubuhnya sendiri
untuk melawan virus ini pada orang dewasa. Setelah mereka sembuh, mereka tidak
dapat terinfeksi oleh virus hepatitis B lagi dan tidak dapat menularkannya ke orang
lain. pasien juga disarankan untuk menjaga kesehatan hati dengan cara:
 mengurangi minum minuman ber-alkohol atau tidak sama sekali
 mengkonsumsi makanan yang sehat seimbang dan mengurangi lemak yang
berlebihan
 menjaga berat badan yang sehat
 berhenti atau mengurangi merokok
 olah raga yang teratur
 mengatasi stress anda, mendapatkan dukungan dan beristirahat sebanyak
mungkin./li>
 melakukan vaksinasi hepatitis A, untuk melindungi anda dari virus-virus hepatitis
lainnya, yang dapat menyebabkan lebih parah dari penyakit hati .
b. Obat herbal atau simplisia apa yang akan anda sarankan untuk membantu
penyembuhan penyakit tersebut?
Jawaban :
 Meniran (Phyllanthus niruri, Linn)
Ekstrak meniran dalam pengobatan tradisional luar negeri digunakan untuk mengobati
ikterus. Penggunaan secara tradisional ini dicoba untuk dibuktikan secara ilmiah melalui
beberapa penelitian. Esktrak herba meniran telah terbukti mempunyai efek terapi pada
banyak uji klinis, yang paling menarik adalah meningkatkan sistem kekebalan tubuh hingga
mampu menangkal serangan virus, antihepatotoksik dan antihepatitis B. 9 Pada penelitian
eksperimental, dinyatakan bahwa ekstrak meniran dapat menghambat DNA polimerase
virus 45. Hasil tersebut mendasari dilakukannya penelitian klinis untuk membuktikan hal
tersebut. 10
 Temulawak (Curcuma xanthorrhiza, Roxb)
Rimpang temulawak mengandung beberapa senyawa kimia antara lain polisakarida, minyak
atsiri fellandrean dan turmerol, kamfer, glukosida, foluimetik karbinol kurkumin.14
Kurkumin diketahui sebagai kandungan yang banyak memberi manfaat terutama sebagai
antihepatitis dan antioksidan. 15
 Mengkudu (Morinda citrifolia, L)
Tanaman ini telah diketahui mengandung protein, polisakarida, skopoletin, asam askorbat,
β-karoten, larginin, prokseronin, dan prokseroninase, khususnya pada bagian buah.20 Pada
daun mengkudu terkandung protein, zat kapur, zat besi, karoten, dan askorbin. Pada kulit
akar terkandung senyawa morindin, morindon, aligarin-metileter, dan soranjideol. Pada
bunga mengkudu terkandung senyawa glikosida, antrakinon, asam kapron, dan asam
kaprilat.21 Efektifitas mengkudu sebagai antihepatitis
 Pegagan (Centella asiatica, L)
Pegagan memiliki kandungan kimia glukosida, asiaticoside, thankuniside, iso thankuniside,
madecassoside, brahmoside, brahmic acid, brahminoside, madasiatic acid, meso-inositol,
centelloside, carotenoid, hydrocotylin, vellarine, tanin serta garam mineral seperti kalium,
natrium, magnesium, kalsium dan besi. Asiaticoside dan glukosida merupakan kandungan
kimia yang banyak digunakan sebagai antihepatitis nonvirus.26 Efektifitas pegagan sebagai
antihepatitis

c. Sebutkan alasan mengapa Anda menyarankan penggunaan herbal tersebut baik dalam
bentuk tunggal maupun campuran serta dosis yang digunakan.
Jawaban:
Pada semua jenis herbal yang telah disebutkan diatas semuanya telah dilakukan uji klinik
adapun dosis penggunaannya adalah:
 Meniran (Phyllanthus niruri, Linn)
Manfaat dan khasiat Meniran sebagai obat Hepatitis dan cara pengolahannya rebuslah
sebanyak 30-60 gram daun meniran segar menggunakan 3gelas air dan biarkan hingga
tersisa 1 gelas. Biarkan mendingin kemudian saring air rebusan. air ramuan diminum
sekaligus 1 kali sehari selama satu minggu
 Temulawak (Curcuma xanthorrhiza, Roxb)
Pemberian dekok rimpang temulawak dengan dosis 2,6 g/kgBB dan 5,2 g/kgBB memiliki
efek hepatoprotektif terhadap hepar

d. Kandungan senyawa aktif apa yang berkhasiat sebagai obat dari herbal tersebut?
Jawaban:
1. Meniran (Phyllanthus niruri, Linn)
senyawa flavonoid, antara lain filantin, hipofilantin, kuercetin, isokuercetin, astragalin dan
rutin
2. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza, Roxb)
polisakarida, minyak atsiri fellandrean dan turmerol, kamfer, glukosida, foluimetik karbinol
kurkumin
3. Mengkudu (Morinda citrifolia, L)
protein, polisakarida, skopoletin, asam askorbat, β-karoten, larginin, prokseronin, dan
prokseroninase, khususnya pada bagian buah.20 Pada daun mengkudu terkandung protein,
zat kapur, zat besi, karoten, dan askorbin. Pada kulit akar terkandung senyawa morindin,
morindon, aligarin-metileter, dan soranjideol. Pada bunga mengkudu terkandung senyawa
glikosida, antrakinon, asam kapron, dan asam kaprilat
4. Pegagan (Centella asiatica, L)
Asiaticoside dan glukosida merupakan kandungan kimia yang banyak digunakan sebagai
antihepatitis nonvirus

e. Apakah sudah ada uji secara in-vitro atau in-vivo? sudah ada
https://media.neliti.com/media/publications/104519-ID-prospek-tanaman-obat-sebagai-
antihepatit.pdf

2. Seorang wanita berusia 45 tahun yang selalu rajin


memeriksakan kadar gula darah nya setiap 1 tahun
sekali. Wanita ini juga merasa ada perubahan pada kebiasaannya yaitu selama 2 bulan
terakhir wanita tersebut merasa selalu haus dan lapar. Disamping itu wanita tersebut juga
obesitas. Pada awal tahun, hasil tes toleransi glukosa, dua jam setelah pemberian glukosa
secara oral, kadar glukosa plasma 300 mg/dl. Wanita tersebut didiagnosis diabetes
mellitus. (BOBOT SOAL: 30)

a. Obat herbal / simplisia apa yang Anda sarankan untuk membantu penderita tersebut?
Jawaban:
1. Brotowali
2. Samiloto
3. daun salam
b. Mengapa anda menyarankan herbal tersebut? sertakan jurnal penelitian herbal tsb
Jawaban:
tanaman Brotowali, samiloto dan daun salam secara empiris telah dikenal sebagai ramuan yang
dapat menurunkan kadar glukosa darah (hipoglikemik).
https://media.neliti.com/media/publications/21169-ID-analisis-rasionalisasi-kandungan-
ramuan-diabetes-mellitus-di-laboratorium-peneli.pdf
c. Bagaimana cara mengolahnya bila diberikan secara tradisional?
Jawaban:
1. Brotowali
 Siapkan 5 cm batang brotowali, 8 helai daun kumis kucing, serta 10 helai daun sambiloto
 Cuci semua bahan yang telah disiapkan tersebut dengan air hingga benar-benar bersih
 Kemudian potong-potong batang brotowali dalam ukurang yang kecil
 Lalu rebus semua bahan ke dalam air 600 ml
 Biarkan mendidih hingga menyisakan air sekitar 400 ml saja
 angkat lalu saring air rebusan tersebut

2. Samiloto
 Ambil sekitar 5 helai daun sambiloto, dan cuci bersih
 Siapkan satu gelas air panas yang sudah matang
 Seduh daun sambiloto di dalam gelas berisi air panas tersebut
 Tunggu hingga dingin kemudian saring
 Air seduhan daun sambiloto ini dapat diminum dua kali dalam sehari, minum secar rutin
agar gula darah dalam tubuh dapat berkurang
3. daun salam
 Siapkan 10 -15 gram daun kelor atau segenggam tangan.
 Cuci daun kelor sampai bersih, tapi jangan diremas agar daun kelor tetap segar.
 Rebus daun kelor, kalau bisa menggunakan alat yang terbuat dari gerabah.
 Masukkan bersama dengan 3 gelas air dan tunggu hingga mendidih, sampai air menyusut
menjadi 1 gelas.
 Kemudian ulangi satu kali lagi pada sisa rebusan kedua, perebusan dilakukan berulang
agar senyawa yang terkandung dalam bahan herbal seluruhnya larut dalam air.
 Setelah matang kemudian angkat dan saring, tunggu sampai hangat dan setelah itu
minumlah secara rutin 3 kali sehari masing-masing satu gelas. Lakukan hingga 2-4
minggu.

d. Bagaimana agar obat herbal tersebut terjamin keamanannya?


Jawaban:
harus sudah dilakukan uji klinis terhadap bahan obat herbal tersebut.

3. Jika ada pasien meminta saran kepada Anda untuk memilihkan obat herbal untuk
hipertensi (BOBOT SOAL: 30),

a. Pilihlah 1 herbal yang akan Anda rekomendasikan dan sertakan jurnal penelitian herbal tsb.
Jawaban:
Cincau Hitam
Peranan Minuman Cincau Hitam Terhadap Penurunan Tekanan Darah – Septian, dkk Jurnal
Pangan dan Agroindustri Vol. 2 No 3 p.198-202, Juli 2014 198 PERANAN SENYAWA
BIOAKTIF MINUMAN CINCAU HITAM (Mesona palustris Bl.) TERHADAP
PENURUNAN TEKANAN DARAH TINGGI: KAJIAN PUSTAKA The Role of Black Jelly
Grass Drinks (Mesona palustris Bl.) for High Blood Pressure Reduction: A Review Bobby
Andi Septian1*, Tri Dewanti Widyaningsih1 1) Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, FTP
Universitas Brawijaya Malang Jl. Veteran, Malang 65145 *Penulis Korespondensi, Email:
baseptian@gmail.com ABSTRAK Penyakit tekanan darah tinggi atau yang biasa disebut
hipertensi merupakan kondisi dimana adanya peningkatan tekanan darah diatas normal yang
dapat berlanjut menjadi penyakit yang lebih berbahaya lagi seperti stroke, jantung koroner dan
lain-lain. Dewasa ini upaya sebagai penanggulangan hipertensi semakin banyak dilakukan.
Seperti banyaknya obat antihipertensi yang telah dibuat seperti kaptopril, beta-block agents
dan masih banyak lagi. Banyak langkah alternatif yang telah dicoba melalui jalur tanaman
herbal sebagai sumber penyembuhan hipertensi salah satunya adalah cincau hitam (mesona
palustris Bl) yang sudah dikenal dengan sebutan janggelan [1]. Dalam masyarakat, cincau
hitam dikenal dan teridentifikasi mampu menurunkan hipertensi. Banyak peneliti yang telah
mengembangkan produk pangan berbasis cincau hitam dalam bentuk minuman. Kandungan
bioaktif yang terkandung didalam tanaman tersebut diyakini bisa menurunkan tekanan darah.
Kata kunci: Cincau Hitam, Hipertensi, Senyawa Bioaktif ABSTRACT High blood pressure or
commonly referred as hypertension is a condition in which blood pressure is rising above
normal pressure and could further develop into dangerous diseases like stroke, coronary heart
and others. Nowadays efforts as tackling hypertension is getting a lot done. As the number of
drugs that have been created such as antihypertensive medications-kaptopril, beta-block agents
and many more. Black jelly grass plant (Mesona palustris Bl.) commonly referred as janggelan
is an bioactive compound-rich plant that have been widely exploited by researchers into
different products that are commonly called black jelly grass-based processed products. In the
community, black jelly grass is known and identified as capable of reducing hypertension.
Many researchers who have developed a black jelly grass-based processed products. Bioactive
compounds contained inside the plant is believed to be able to blood pressure reduction.
Keywords: Black Jelly Grass, Bioactive Compounds, Hypertension PENDAHULUAN
Penyakit darah tinggi atau yang biasa disebut hipertensi merupakan kondisi dimana adanya
peningkatan tekanan darah diatas normal (kronis) yang terjadi dalam jangka waktu yang lama
juga berlanjut pada organ seperti stroke, jantung koroner dan lain-lain. Data yang diperoleh
dari Bethesda Stroke Center pada tahun 2010 menunjukkan bahwa, pada tahun 2007 3 juta
kasus kematian penyebab utamanya dalah hipertensi. Dewasa ini upaya sebagai
penanggulangan hipertensi semakin banyak dilakukan. Seperti banyaknya obat antihipertensi
yang telah dibuat seperti kaptopril, beta-block agents dan masih banyak lagi. Peranan
Minuman Cincau Hitam Terhadap Penurunan Tekanan Darah – Septian, dkk Jurnal Pangan dan
Agroindustri Vol. 2 No 3 p.198-202, Juli 2014 199 Banyak langkah alternatif yang telah dicoba
melalui jalur tanaman herbal sebagai sumber penyembuhan hipertensi salah satunya adalah
cincau hitam (mesona palustris Bl.) yang sudah dikenal dengan sebutan janggelan [1].
Kandungan bioaktif yang terkandung didalam tanaman tersebut diyakini bisa menurunkan
tekanan darah. Banyak peneliti yang telah mengembangkan produk pangan berbasis cincau
hitam [2]. Pernyataan tersebut didukung oleh [3] yang melaporkan bahwa, pada saat ini
konsumen cenderung ingin mengkonsumsi produk yang mudah disimpan, dibawa, disajikan,
lebih praktis dan higienis. 1. Cincau Hitam Cincau hitam (Mesona palustris Bl.) yang sering
dikenal sebagai janggelan merupakan salah satu tanaman yang termasuk dalam suku Labiate.
Farmakologi Cina dan pengobatan tradisional mengatakan bahwa tanaman cincau bermanfaat
untuk anti demam, anti racun, bahkan menurunkan tekanan darah. Manfaat ini bisa didapatkan
dari penggunaan rimpang dan daunnya [4]. Pada sebuah penelitian [5] diketahui cincau hitam
dapat mengobati tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit gangguan hati. Dari penelitian
tersebut diketahui bahwa kandungan senyawa fenol dan antioksidan lain seperti KPG
(Komponen Pembentuk Gel) yang merupakan hidrokoloid berwarna coklat kehitaman pada
cincau hitam secara signifikan berkontribusi pada aktivitas antioksidan dan inhibitor hormon
maupun enzim dalam tubuh yang erat kaitannya dengan darah tinggi. Berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan, ekstrak Hsian tsao sejenis cincau hitam yang digunakan sebagai obat
herbal dalam obat tradisional Cina dapat mengobati panasshock, hipertensi, diabetes, penyakit
hati dan nyeri otot dan sendi [6]. Cincau hitam juga mengandung senyawa bioaktif polifenol,
oleanolic acid, ursolic acid dan ceffeic acid yang bersifat antioksidan, antikanker,
antimutagenik, antihipertensi, antidiabetes dan imunomodulator. Imunomodulator membuat
sistem imun tubuh lebih aktif dalam menjalankan fungsinya. Senyawa bioaktif pada cincau
hitam dapat bersifat sebagai imunomodulator karena mampu meningkatkan proliferasi sel
limfosit. Dalam pengaplikasiaanya, cincau hitam sangat potensial digunakan sebagai bahan
baku pembuatan minuman yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi atau antihipertensi.
Dikarenakan kandungan bioaktif salah satunya fenol yang dalam sebuah penelitian barubaru
ini [7] mengandung 217.80 µg/ml. 2. Hipertensi Secara umum, hipertensi merupakan suatu
keadaan dimana tekanan darah dalam arteri meningkat sehingga meningkatkan resiko terhadap
stroke, aneurisma, gagal jantung, dan kerusakan ginjal [8]. Tekanan darah adalah tekanan yang
digunakan oleh darah terhadap setiap satuan darah dinding pembuluh darah. Tekanan darah
dapat diukur dari 2 bagian yaitu sistolik dan diastolik. Tekanan darah sistolik adalah tekanan
darah puncak ventrikel jantung saat memompa darah untuk melampaui tekanan maksimal aorta
agar darah dapat mengalir menuju arteri. Sedangkan diastolik adalah tekanan darah minimal
aorta pada saat jantung mengisi darah kembali [9]. Tekanan darah ditulis sebagai tekanan
sistolik garis miring diastolik, yang dapat dicontohkan tekanan darah normal 100-140 mmHg/
60-90 mmHg. Akan dikatakan tekanan darah tinggi bila nilai tekanannya diatas 140 mmHg/ 90
mmHg secara berkelanjutan [8]. Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dibedakan menjadi 2,
hipertensi esensial (primer) dan hipertensi non esensial (sekunder) [10]. Hipertensi esensial
adalah suatu kondisi dimana adanya suatu peningkatan persisiten tekanan arteri yang
dihasilkan oleh ketidakteraturan mekanisme kontrol homeostatik. Hipertensi sekunder adalah
hipertensi persisten akibat kelainan yang disebabkan oleh penyakit lain. Salah satu contoh dari
hipertensi esensial adalah adanya retensi garam yang masuk kedalam tubuh dengan jumlah
yang berlebih. Larutan NaCl atau yang biasa dikenal dengan larutan garam merupakan larutan
yang bersifat hipertonis sehingga dapat menarik air yang ada pada bahan [11]. Pernyataan
tersebut diperkuat oleh sebuah penelitian , yang melaporkan bahwa natrium atau sodium
merupakan senyawa penarik air, sehingga ketika Peranan Minuman Cincau Hitam Terhadap
Penurunan Tekanan Darah – Septian, dkk Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 2 No 3 p.198-
202, Juli 2014 200 natrium berada dalam pembuluh darah, air juga akan terserap dan
menyebabkan peningkatan volume darah yang berakibat pada tingginya viskositas dalam darah
[12]. 3. Angeostensin Receptor Blocker (ARB) Dalam peranannya sebagai penurun hipertensi,
senyawa bioaktif berperan dalam 3 peran. Yang pertama sebagai Angeostensin Receptor
Blocker (ARB), sebagai senyawa yang membantu mempercepat pembentukan urin (diuretik),
dan juga menjadi antioksidan dalam proses stress oksidatif. Senyawa fenol pada cincau hitam
berperan penting dalam proses penurunan tekanan darah [1]. Hal tersebut didukung oleh
penelitian [13], bahwa salah satu senyawa turunan dari fenol (caffeic acid) berperan aktif
dalam penurunan tekanan darah melalui mekanisme kerja simpatolitik. senyawa bioaktif
memiliki peran penting dalam mekanisme antihipertensi. Cara kerja senyawa bioaktif langsung
menuju ke pusat jaringan, seperti jantung, vascular, dan sistem syaraf. Kenaikan tekanan darah
akan menyebabkan vasokonstriksi pada pembuluh darah. senyawa bioaktif langsung bekerja
pada sistem syaraf melalui mekanisme simpatolitik dan atau parasimpatomimetik, yaitu
relaksasi otot atau melalui syaraf pusat. Kerja simpatolitik yaitu dengan cara menurunkan
tekanan darah melalui penurunan curah jantung melalui penghambatan reseptor β1,
mendilatasi pembuluh darah melalui penghambatan reseptor α1 atau β2. Bisa juga dengan cara
menghambat pelepasan neurotransmitter andregenik [13] Pada proses penurunan tekanan
darah, senyawa bioaktif berperan sebagai penghambat reseptor α dan β serta membantu dalam
proses diuretik. senyawa bioaktif bekerja menuju pusat jaringan yaitu sebagai α1 blocker. Pada
mekanisme hipertensi, angeostensin II menempel pada reseptor α1 yaitu reseptor yang
mengatur kerja pembuluh darah sehingga akan menyebabkan vasokonstriksi. senyawa bioaktif
akan menempel pada reseptor tersebut, sehingga angeostensin II tidak bisa menempel kembali
yang mengakibatkan renggangnya kembali pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga darah akan
mudah mengalir kejantung. senyawa bioaktif juga menurunkan curah jantung yang menempel
pada reseptor β1 yaitu berfungsi dalam menurunkan tekanan perifer pada jantung sehingga
otot-otot pada jantung dapat memompa darah dengan mudah serta menurunkan kemungkinan
pecahnya arteri. Senyawa ini juga mempengaruhi reseptor β2. 4. Zat Pembentuk Diuretik
Diuretik sendiri mempunyai 2 arti dalam penerapannya, arti yang pertama yaitu menunjukkan
adanya penambahan volume urin yang diproduksi dan kedua menunjukkan jumlah pengeluaran
(kehilangan) zat-zat terlarut dalam air. Diuretik bermanfaat dalam pengobatan barbagai
penyakit yang berhubungan dengan retensi abnormal garam dan air dalam kompertemen
ekstraseluler salah satunya hipertensi [14]. Senyawa bioaktif yang berperan dalam diuretik
yaitu tannin. Tannin secara umum didefinisakan sebagai senyawa polifenol yang membentuk
kompleks dengan protein dan merupakan senyawa terbesar kedua yang menyusun fenol.
Senyawa yang diduga berpengaruh pada aktivitas diuretik adalah flavonoid [15]. Flavonoid
dapat meningkatkan urinasi dan pengeluaran elektrolit melalui penhgaruhnya terhadap
kecepatan filtrasi glomerulus (GFR) dalam kapsula bowman. Flavonoid berfungsi layaknya
kalium, yaitu meabsorbsi cairan ion-ion elektrolit seperti natrium yang yang ada didalam
intraseluler darah untuk menuju ekstraseluler memasuki tubulus ginjal [13]. Glomerular
Filtration Rate (GFR) yang tinggi akibat adanya aktivitas flavonoid tersebut menyebabkan
ginjal (pada tubulus proksimal sebanyak 65% dan ansa henle sebanyak 25%) mampu
mengeluarkan produk buangan daari tubuh dengan cepat, selain itu dapat menyebabkan semua
cairan tubuh dapat difiltrasi dan diproses oleh ginjal (pada tubulus kolingetes) sepanjang waktu
setiap hari hari serta mampu mengatur volume dan komposisi cairan tubuh secara tepat dan
cepat [9]. Peranan Minuman Cincau Hitam Terhadap Penurunan Tekanan Darah – Septian, dkk
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 2 No 3 p.198-202, Juli 2014 201 5. Antioksidan Senyawa
bioktif dalam peranan sebagai antioksidan, yaitu menghambat dihasilkannya agen oksidatif
seperti produksi Reactive Oxygen Spesies (ROS) oleh sel darah perifer, atau dengan
menghambat paparan oksidatif dalam tubuh yang melindungi lipid dan protein agar tidak
berubah menjadi lipid peroksida dan protein teroksidasi akibat paparan asap-asap seperti
rokok, gas CO2 bahkan juga bisa dari tingginya seseorang mengkonsumsi alkohol. senyawa
bioaktif membantu hormon endogen glutathione yang berfungsi menghilangkan peroksida
menjadi asam lemak hidroksil tidak beracun. Antioksidan lain yang dapat membantu turunnya
tekanan darah adalah serat pangan atau polisakarida. Serat pangan berpengaruh pada
peningkatan pengeluaran kolesterol melalui feses dengan jalan meningkatkan waktu transit
bahan makanan melalui usus kecil. Selain itu konsumsi serat sayuran dan buah akan
mempercepat rasa kenyang. Keadaan ini menguntungkan karena dapat mengurangi pemasukan
energy dan obesitas, dan akhirnya akan menurunkan resiko hipertensi dengan mengurangi
vasodilatasi pembuluh darah [16]. DAFTAR PUSTAKA 1) Setyorini, A. 2012. Efek
Antihipertensi Tablet Effervecent Herbal Cincau Hitam (Mesona palustris Bl.) Secara In Vivo
Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus). Skripsi Sarjana. UB. Malang 2) Widyaningsih, T., D.
2007. Olahan Cincau Hitam. Trubus Agrisarana. Surabaya 3) Rahmani. 2013. Pengaruh
Penambahan Pandan Wangi dan Kayu Manis Sebagai Flavouring Agent Pada Formulasi Teh
Instan Berbasis Cincau Hitam Terhadap Aktivitas Sistem Imun Pada Mencit (Balb/C) Yang
Diifeksi Salmonella typhimurium. Thesis Magister. UB. Malang 4) Ruhnayat. A. 2002. Cincau
Hitam Tanaman Obat Penyembuh. Penebar Swadaya. Jakarta 5) Hung, C. Y., and Yen, C. C.
2002. Antioxidant Activity of Phenolic Compound Isolated from Mesona rocumbens Hemsl.
Department Food Science. National Chung Hsing University. China 6) Yeh, C. T., Huang, W-
H., Yen, G. C. 2009. Antihypertensive Effect of Hsian-tsao And Its Active Compound in
Spontaneously Hypertensive Rats. Jurnal of Nutritional Biochamistry. Elsevier Inc. 7) Tasia,
W. R. N. 2014. Formulasi Minuman Teh Liang Cincau Hitam (Mesona palustris Bl.) Dengan
Penambahan Ekstrak Daun Pandan dan Kayu Manis Serta Pendugaan Umur Simpan Dengan
Pendekatan Arrhenius. Skripsi Sarjana. UB. Malang 8) Padmawinata, K. 1996. Pengendali
Hipertensi : Laporan Komisi Pakar WHO. ITB. Bandung 9) Guyton, A. C., and Hall, J. E.
1997. Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta. EGC: 285-286 10) Kumar V., Abbas A.K., Fausto
N. 2005. Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease. 7 th ed. Elsevier Inc. Pennsylvania
11) Suciati, P. 2003. Pengaruh Konsentrasi Perendaman NaCl Secara Bertingkat Terhadap Sifat
Fisik, Kimia dan Organoleptik Kripik Salak Budeng Kualitas Sub Grade. Skripsi Sarjana. UB.
Malang 12) Rachman, F. 2011. Efek Antihipertensi Dioscorin Yang Terikat Pada Ekstrak
Polisakarida Larut Air Gadung (Dioscorea hispida Dennst.) Secara In Vivo. Skripsi Sarjana.
UB. Malang 13) Iraz, M., Ersin F., Seda T., Burhan A., Selim E. 2001. Dose Dependent Effects
of Caffeic Acid Phenethyl Ester on Heart Rate and Blood Pressure in Rats. Faculty of
Medicine, Malatya, Turkey. Eur J Gen Med ; 2(2):69-75 14) Adha, A. C. 2009. Pengaruh
Pemberian Ekstrak Etanol Daun Alpukat (Persea Americana Mill.) Terhadap Aktivitas Diuretik
Tikus Putih Jantan Sprague-Dawley. Skripsi Sarjana. IPB. Bogor 15) Jouad H., MA Lacaille-
Dubois, Lyoussi, B., and Edduks, M. 2001. Effect of The Flavonoids Extract from Spregularia
purpurea Pers. on Arterial Blood Pressure and Peranan Minuman Cincau Hitam Terhadap
Penurunan Tekanan Darah – Septian, dkk Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 2 No 3 p.198-
202, Juli 2014 202 Renal Function in Normal and Hypertensive Rats [Abstract]. Journal of
Ethnopharmacology.76:159-163,http://www.sciencedirect.com /science/journal/0378874.
Tanggal Akses : 08/01/2014 16) Krisnatuti, D., dan Yenrina, S. 2005. Menyiapkan Makanan
Pendamping Asi. Pustaka Swara. Jakarta

b. Jelaskan alasannya mengapa memilih herbal tersebut!


Jawaban:
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ekstrak Hsian tsao sejenis cincau hitam yang
digunakan sebagai obat herbal dalam obat tradisional Cina dapat mengobati panasshock,
hipertensi, diabetes, penyakit hati dan nyeri otot dan sendi [6]. Cincau hitam juga mengandung
senyawa bioaktif polifenol, oleanolic acid, ursolic acid dan ceffeic acid yang bersifat
antioksidan, antikanker, antimutagenik, antihipertensi, antidiabetes dan imunomodulator

c. Jelaskan mekanisme kerja senyawa dalam herbal tersebut


sehingga dapat menurunkan tekanan darah?
Jawaban:
Dalam peranannya sebagai penurun hipertensi, senyawa bioaktif berperan dalam 3 peran. Yang
pertama sebagai Angeostensin Receptor Blocker (ARB), sebagai senyawa yang membantu
mempercepat pembentukan urin (diuretik), dan juga menjadi antioksidan dalam proses stress
oksidatif. Senyawa fenol pada cincau hitam berperan penting dalam proses penurunan tekanan
darah [1]. Hal tersebut didukung oleh penelitian [13], bahwa salah satu senyawa turunan dari
fenol (caffeic acid) berperan aktif dalam penurunan tekanan darah melalui mekanisme kerja
simpatolitik
Pada proses penurunan tekanan darah, senyawa bioaktif berperan sebagai penghambat reseptor
α dan β serta membantu dalam proses diuretik. senyawa bioaktif bekerja menuju pusat jaringan
yaitu sebagai α1 blocker. Pada mekanisme hipertensi, angeostensin II menempel pada reseptor
α1 yaitu reseptor yang mengatur kerja pembuluh darah sehingga akan menyebabkan
vasokonstriksi. senyawa bioaktif akan menempel pada reseptor tersebut, sehingga
angeostensin II tidak bisa menempel kembali yang mengakibatkan renggangnya kembali
pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga darah akan mudah mengalir kejantung.
Senyawa bioaktif yang berperan dalam diuretik yaitu tannin. Tannin secara umum
didefinisakan sebagai senyawa polifenol yang membentuk kompleks dengan protein dan
merupakan senyawa terbesar kedua yang menyusun fenol. Senyawa yang diduga berpengaruh
pada aktivitas diuretik adalah flavonoid [15]. Flavonoid dapat meningkatkan urinasi dan
pengeluaran elektrolit melalui penhgaruhnya terhadap kecepatan filtrasi glomerulus (GFR)
dalam kapsula bowman. Flavonoid berfungsi layaknya kalium, yaitu meabsorbsi cairan ion-ion
elektrolit seperti natrium yang yang ada didalam intraseluler darah untuk menuju ekstraseluler
memasuki tubulus ginjal [13]. Glomerular Filtration Rate (GFR) yang tinggi akibat adanya
aktivitas flavonoid tersebut menyebabkan ginjal (pada tubulus proksimal sebanyak 65% dan
ansa henle sebanyak 25%) mampu mengeluarkan produk buangan daari tubuh dengan cepat,
selain itu dapat menyebabkan semua cairan tubuh dapat difiltrasi dan diproses oleh ginjal
(pada tubulus kolingetes) sepanjang waktu setiap hari hari serta mampu mengatur volume dan
komposisi cairan tubuh secara tepat dan cepat [9]

d. Untuk mempercepat penyembuhan, saran-saran apa saja yang bisa saudara berikan?
Jawaban:
 Tinggalkan gaya hidup tidak sehat seperti merokok, minum minuman keras, dan makan
makanan tinggi lemak
 Lakukan olahraga secara teratur dan jaga berat badan normal
 konsumsi makanan rendah lemak dan kaya akan mineral dan vitamin alami seperti buah
dan sayur
 Melakukan pencegahan dengan tanaman obat, konsumsi setiap hari tanaman obat yang
dapat menurunkan tekanan darah, pilihlah tanaman obat yang aman untuk di konsumsi
dalam jangka waktu lama, gunakan dosis ringan dan kontiniu.

4. Jelaskan mengapa indikator keamanan herbal adalah fungsi hati dan fungsi ginjal? (BOBOT
SOAL: 10)
Jawaban:
Hati merupakan salah satu organ yang paling besar dalam tubuh manusia, berlokasi di abdomen
(perut) bagian atas kanan dan di balik rusuk-rusuk bagian bawah. Fungsi hati memetabolisme dan
mendetoksifikasi obat-obatan dan unsur-unsur yang berbahaya bagi tubuh, ia juga menghasilkan
faktor-faktor, protein dan enzim pembekuan darah, membantu keseimbangan hormon, serta
menyimpan vitamin dan mineral
organ ginjal merupakan organ yang dapat di pengaruhi oleh senyawa senyawa kimia yang berasal
dari obat obatan, ini juga dapat mengetahui tingkat toksititas dari pemakaian obat obatan herbal
yang telah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai