Anda di halaman 1dari 21

PENILAIAN FORMASI NO : PF 15

INTERPRETASI LOGGING SUMUR DI Halaman : 1 / 21


LOKASI UNTUK MENGHITUNG SATURASI Revisi/Thn : 2 / Juli 2003

(“QUICK LOOK”)

Meskipun dewasa ini kemudahan untuk menyediakan komputer pada situasi sekeras apapun dilokasi
pemboran sudah dapat diatasi, tetapi sangat manusiawi bila tetap memberikan peran terbesar kepada
engineer dengan membekali kemampuan melakukan interpretasi dan membuat keputusan cepat pada
situasi terburuk yang tidak bergantung pada komputer. Modul ini menguraikan panduan praktis, tetapi
hendaknya disadari bahwa hendaknya hasilnya diperlakukan sebagai informasi awal dan membutuhkan
penghalusan (refinement) keakuratannya lebih lanjut pada kesempatan pertama yang memungkinkan.

1. TUJUAN
Menghitung saturasi pada satu atau beberapa lapisan prospek

2. METODE DAN PERSYARATAN


2. 1. METODE
2. 1. 1. Metode Cross Plot
1
a. Cross plot φ terhadap
Rt

Karena φ merupakan fungsi linier ρb (FDC), ∆t (sonik) atau φN (SNP/CNL), maka


apabila harga tersebut di plot terhadap Rt pada skala khusus akan dapat menampilkan
kurva untuk berbagai saturasi.

b. Cross plot Rxo terhadap Rt


Sw
Pada lapisan air: Sw = Sxo = 1, berarti = 1 , sedang pada daerah hidrokarbon tak
S xo
Sw
bergerak (non movable) Sw = Sxo, berarti juga = 1 , maka dalam kedua hal tersebut
S xo
Rmf
R xo = Rt × , yang merupakan persamaan berbentuk garis lurus dengan
Rw
kemiringan 1 apabila diplot pada skala log-log (garis saturasi Sw = 100%).

Manajemen Produksi Hulu


PENILAIAN FORMASI NO : PF 15
INTERPRETASI LOGGING SUMUR DI Halaman : 2 / 21
LOKASI UNTUK MENGHITUNG SATURASI Revisi/Thn : 2 / Juli 2003

(“QUICK LOOK”)

Dengan alur yang sama, pada daerah hidrokarbon yang dapat bergerak (movable)
2
Sw Rmf ⎛ S w ⎞
< 1 dan R xo = Rt × ×⎜ ⎟⎟ , merupakan persamaan garis-garis untuk
S xo S xo ⎜⎝ S xo ⎠
berbagai harga saturasi yang sejajar dengan garis saturasi Sw = 100%.

2. 1. 2. Metode pembacaan langsung dengan mistar khusus.


Bila rekaman log resistivity berskala logaritmik, pembacaan dengan mistar khusus dapat
langsung memberikan perkiraan saturasi

2. 1. 3. Metode Grafis
a. Nomograph

Ro FRw
Didasarkan pada persamaan Archie tentang saturasi: S w = =
Rt Rt

b. Metode perbandingan (Ratio Method)

Didasarkan pada asumsi S xo = 5 S w

2. 1. 4. Metode dengan menggunakan mini-komputer (tidak dibahas dalam petunjuk kerja ini)

2. 2. PERSYARATAN
1. Lapisan dianggap bersih (clean-formation).
2. Ada lapisan air dengan Rw dianggap tetap; memiliki rekaman SP atau petunjuk lain untuk
pembanding Rw yang didapat (lihat PF 06),
3. Memiliki kombinasi sebagai berikut:
1
a. Untuk metode cross plot φ terhadap :
Rt
Resistivitas jangkauan dalam (Induction, Laterolog) dengan salah satu dari ketiga logging
berikut: ρb (FDC), ∆t (sonik) atau φN (SNP/CNL)

Manajemen Produksi Hulu


PENILAIAN FORMASI NO : PF 15
INTERPRETASI LOGGING SUMUR DI Halaman : 3 / 21
LOKASI UNTUK MENGHITUNG SATURASI Revisi/Thn : 2 / Juli 2003

(“QUICK LOOK”)

b. Untuk metode cross plot Rxo terhadap Rt:


Resistivitas jangkauan dalam (Induction, Laterolog) dan Rxo (Microlog, Proximity,
Microlaterelog, Micro SFL).
c. Untuk metode pembacaan langsung dengan mistar khusus: sama dengan butir 3.b tersebut
di atas, dinyatakan dalam skala log.

3. LANGKAH KERJA
3. 1. METODE CROSS PLOT
1
a. Cross Plot φ terhadap
Rt

1. Buat tabel : Kedalaman, Rt dan ρb (atau ∆tsonic dan φN).


Bacalah sebanyak mungkin harga-harga tersebut pada lapisan air paling sedikit 3 (tiga)
posisi kedalaman; selanjutnya bacalah pula harga pada lapisan prospek.
Rt diambil dari PF 07.

2. Pilihlah pola yang sesuai sebagai berikut:


0.62
Pola Gambar Sw-15, untuk matrik batupasir, dengan formula Humble F = dan ρmatrik
φ 2.15
= 2.65
1
Pola Gambar Sw-16, untuk batuan karbonat dengan matrik kalsit, dengan formula F =
φ2
dan ρmatrik = 2.70
Pola Gambar SW-16, untuk batuan karbonat dengan matrik dolomit, dengan formula
1
F= dan ρ matriks = 29
φ2
Bagilah skala absis sedemikian rupa sehingga harga ρb, terbesar masih dapat tercantum.

3. Plot ρb dan Rt pada pola langkah 2, dan tarik garis lurus dari sudut kiri bawah (ρmatrik)
menghubungkan titik-titik (umumnya di daerah kuadran 2: kiri atas bidang gambar)
Ini merupakan garis saturasi Sw = 100%.

Manajemen Produksi Hulu


PENILAIAN FORMASI NO : PF 15
INTERPRETASI LOGGING SUMUR DI Halaman : 4 / 21
LOKASI UNTUK MENGHITUNG SATURASI Revisi/Thn : 2 / Juli 2003

(“QUICK LOOK”)

4. Garis untuk saturasi Sw = 50% dibuat sebagai berikut:


Rt R
Dari Rw = × (S w ) , t dapat dihitung.
2

F F
Dipilih sembarang harga F untuk Menghitung pasangan harga Rt yang bersangkutan.
Selanjutnya tarik garis lurus menghubungkan titik sudut kiri bawah dengan titik pasangan F
dan Rt yang bersangkutan.
Cara analog dapat dikerjakan untuk saturasi Sw = 25%, dan seterusnya.

5. Plot pasangan Rt dan ρb lapisan prospek pola langkah 4, dari letak titik tersebut dapat
diperhitungkan saturasi lapisan.
Catatan: langkah kerja yang sama dapat diterapkan pada pasangan kedalaman, Rt dan ∆tsonic
atau φN (SNP/CNL).

b. Cross Plot Rxo terhadap Rt


1. Buat tabel : Kedalaman, Rt, Rxo
Baca sebanyak mungkin harga-harga tersebut pada daerah air paling sedikit 3 (tiga) posisi
kedalaman; selanjutnya baca pula pada lapisan prospek.

2. Pada kertas grafik log-log (contoh Gambar 1) tempatkan Rxo di sumbu tegak dan Rt di sumbu
mendatar. Plot pasangan Rt dan Rxo lapisan air dan tarik garis lurus dengan kemiringan 1
(45°) melewati sebanyak mungkin titik dengan resistivitas kecil (paling sedikit 2 buah titik).
Ini adalah garis saturasi Sw = 100%.

3. Garis saturasi Sw = 50% dibuat sebagai berikut:


⎛R ⎞
Tentukan harga ⎜⎜ xo ⎟⎟ , diperoleh pada sumbu tegak bila Rt = 1.
⎝ Rt ⎠ max

R xo Rmf R ⎛ R xo ⎞
Dari = (S w )58 , diisi mf = R xo dari aquifer, dan (S w )5 8 = 0.35 , didapat ⎜⎜ ⎟⎟
Rt Rw Rw Rt ⎝ Rt ⎠

Manajemen Produksi Hulu


PENILAIAN FORMASI NO : PF 15
INTERPRETASI LOGGING SUMUR DI Halaman : 5 / 21
LOKASI UNTUK MENGHITUNG SATURASI Revisi/Thn : 2 / Juli 2003

(“QUICK LOOK”)

Pilih sembarang Rt untuk menempatkan Rxo pasangannya. Dari titik ini dibuat garis saturasi
Sw = 50% sejajar garis pada langkah 2. Cara analog dapat dikerjakan untuk saturasi Sw = 25%

dengan (S w )
5
8 = 0.075 , dan seterusnya.

4. Plot pasangan harga Rxo dan Rt lapisan prospek pada pola langkah 3.
Dari letak titik tersebut dapat diperkirakan saturasi lapisan tersebut.

3. 2. METODE PEMBACAAN LANGSUNG DENGAN MISTAR KHUSUS


1. Apabila kurva resistivity, baik microresistivity (microlaterolog, proximity log atau micro SLF)
maupun Induction Log atau Laterolog, direkam pada skala log seperti Gambar 2, pilihlah
lapisan air dan tempatkan mistar eksponen 1 pada Gambar 3 dengan indeks 1 pada kurva
resistivity jangkauan dalam (Induction Log atau Laterolog), sedang perpotongan mistar dengan
Rmf
resistivity mikro menunjukkan harga ; catat harga dan spasinya.
Rw

2. Pilih lapisan prospek, tempatkan mistar eksponen 5/8 seperti pada Gambar 4 dengan indeks 1
pada resistivity jangkauan dalam, kemudian geserlah mistar ke kanan sepanjang selang yang
Rmf
jaraknya sama dengan jarak dari indeks 1 ke harga pada langkah 1.
Rw

Bacalah harga Sw pada perpotongan mistar dengan kurva resistivitas mikro.

3. 3. METODE GRAFIS
a. Nomograph
1. Tentukan Rw pada temperatur formasi (PF 06) dan φ (PF 03)
2. Gunakan nomograph Gambar SW-1: tarik garis dari titik Rw pada sumbu Rw melalui titik φ
pada sumbu φ (atau FR) hingga memotong sumbu Ro (yang menyatakan harga Ro = FR =Rw).
3. Tentukan harga Rt (PF 07). Tarik garis dari Ro pada langkah 2, melalui Rt pada sumbu Rt

Ro
hingga memotong sumbu Sw yang menyatakan harga S w = .
Rt

b. Metode Perbandingan (Ratio Method)


- Untuk batuan pasir bersih (clean sand):

Manajemen Produksi Hulu


PENILAIAN FORMASI NO : PF 15
INTERPRETASI LOGGING SUMUR DI Halaman : 6 / 21
LOKASI UNTUK MENGHITUNG SATURASI Revisi/Thn : 2 / Juli 2003

(“QUICK LOOK”)

1. Tentukan harga Rxo (PF 08) dan Rt (PF 07), serta Rmf dan Rw (PF 06)
Rxo Rmf
2. Gunakan grafik Gambar SW-2 : hitung , tempatkan pada sumbu tegak; hitung ,
Rt Rw

⎛ R Rmf ⎞
tempatkan pada sumbu mendatar untuk mendapatkan titik A ⎜⎜ xo , ⎟ ; dari titik

⎝ Rt Rw ⎠
tersebut tarik garis sejajar dengan garis diagonal Sw yang ada hingga memotong pinggiran
Gambar sebelah kanan, selanjutnya dari titik pada pinggiran gambar ini ditarik garis
mendatar hingga memotong garis tegak yang menyatakan pilihan harga Sor (yang
diperkirakan dari kebiasaan yang umum dipakai pada lapangan tersebut); harga Sw dapat
diperkirakan dengan interpolasi kurva Sw yang ada.

- Untuk batuan pasir lempung (shally sand):


1. Gunakan grafik Gambar SW-2:
Tempatkan harga SP pada absis paling bawah, ikuti alur yang ada hingga memotong garis
temperatur lapisan atau harga K yang bersangkutan (kalau diketahui); dari perpotongan ini
⎛ R ⎞
tarik ke atas hingga mendapatkan titik B ⎜⎜ SP, xo ⎟⎟ . Selanjutnya tempatkan SSP pada
⎝ Rt ⎠

absis paling bawah dan ikuti kembali alur yang ada hingga memotong garis temperatur
atau K, kemudian ditarik ke atas hingga berpotongan dengan garis baru yang ditarik dari
titik (1, 1) melalui titik B yang telah diperoleh di atas, ini akan memberikan titik C yang
Rxo
menunjukkan harga yang telah dikoreksi terhadap kandungan lempung (shaliness)
Rt

yang dapat dibaca pada sumbu tegak.


Tarik garis mendatar dari titik C hingga memotong garis tegak yang ditarik dari Rmf, ini
menunjukkan titik C’ yang dapat dipakai untuk memperkirakan interpolasi harga Sw dari
garis diagonal yang telah berskala. Bila diketahui Sor, langkah kerja terakhir bagi batuan
pasir bersih (clean sand) tersebut diatas dapat diterapkan disini.

Manajemen Produksi Hulu


PENILAIAN FORMASI NO : PF 15
INTERPRETASI LOGGING SUMUR DI Halaman : 7 / 21
LOKASI UNTUK MENGHITUNG SATURASI Revisi/Thn : 2 / Juli 2003

(“QUICK LOOK”)

4. DAFTAR PUSTAKA
1. Desbrandes, R., “Borehole Logging”, Technip., 1982
2. Schlumberger, “Well Evaluation Conference”, 1973
3. Schlumberger, “Log Interpretation Charts”, 1986.
4. John T. Dewan, “Essentials of Modern Open Hole Log Interpretation”, Pennwell books Penwell
Publishing Co. Tulsa, Oklahoma, 1983.
5. Schlumberger, “Log Interpretation Charts “, 1997
6. Adi Harsono, “Evaluasi Formasi dan Aplikasi Log - Edisi 8”, 1997

Manajemen Produksi Hulu


PENILAIAN FORMASI NO : PF 15
INTERPRETASI LOGGING SUMUR DI Halaman : 8 / 21
LOKASI UNTUK MENGHITUNG SATURASI Revisi/Thn : 2 / Juli 2003

(“QUICK LOOK”)

5. DAFTAR SIMBOL
φ = porositas
φN = porositas dari log neuron
φmf = porositas terisi filtrat lumpur
ρb = bulk density
ρma = ρmatriks = matrix density
ρmf = densitas filtrat lumpur
∆t = Sonic interval transit time
∆tma = Sonic interval transit time untuk batuan matriks
F = Formation Resistivity Factor
Rmf = Resistivitas Filtrat Lumpur
Rt = Resistivitas lapisan sebenarnya
RW = Resistivitas air formasi
Rxo = Resistivitas flushed zone
SW = Saturasi air
Sxo = Saturasi air flushed zone

Manajemen Produksi Hulu


PENILAIAN FORMASI NO : PF 15
INTERPRETASI LOGGING SUMUR DI Halaman : 9 / 21
LOKASI UNTUK MENGHITUNG SATURASI Revisi/Thn : 2 / Juli 2003

(“QUICK LOOK”)

6. LAMPIRAN
6.1. LATAR BELAKANG DAN RUMUS
6.1.1. Metode Cross Plot
1
a. Cross plot φ terhadap
Rt
Pada lapisan air, Sw = 100%
a ⋅ Rw
Rt = F ⋅ Rw =
φ2
1
Sehingga φ = a ⋅ Rw × (1)
Rt

Dari densitas diperoleh:


ρb = φ mf + (1 − φ )ρ ma (2)

= ρ ma − (ρ ma − ρ mf )φ

= ρ ma − (ρ ma − ρ mf )
1
a ⋅ RW × (3)
Rt

1
Terbukti ρb merupakan fungsi linier dan bila Rt Æ ∞, diperoleh ρb = ρma
Rt

Persamaan sejenis dapat diturunkan dengan ∆t (sonic) dan φN (SNP/CNL).


Penerapan formula ini untuk lapisan air memberikan garis perkiraan saturasi Sw = 100%.
Untuk lapisan yang mengandung hidrokarbon (Sw < 100%) diperoleh dari formula:
Rt
Rw = × Sw
2

F
dimana F = fungsi (φ)
φ = fungsi (ρb) pada persamaan (2),
dengan asumsi ρmf = 1 dan ρma diketahui.

Manajemen Produksi Hulu


PENILAIAN FORMASI NO : PF 15
INTERPRETASI LOGGING SUMUR DI Halaman : 10 / 21
LOKASI UNTUK MENGHITUNG SATURASI Revisi/Thn : 2 / Juli 2003

(“QUICK LOOK”)

b. Cross plot Rxo terhadap Rt:


2
R xo Rwf ⎛ S w ⎞
= ⎜ ⎟⎟ (4)
Rt Rw ⎜⎝ S xo ⎠
Sw
Pada lapisan air Sw = Sxo = 1, sehingga = 1 , juga pada lapisan hidrokarbon tidak
S xo

Sw
bergerak (non movable) S w = S xo , =1
S xo

Rmf
Dalam kedua hal tersebut R xo = Rt , dan hubungan antara Rxo dan Rt pada skala log
Rw

merupakan garis lurus dengan kemiringan 1 (45°).


Sw
Pada lapisan yang mengandung hidrokarbon yang dapat bergerak (movable), <1
S xo
2
Rmf ⎛S ⎞
dan R xo = Rt × ⎜⎜ w ⎟⎟ yang ternyata merupakan garis-garis yang sejajar dimana
Rw ⎝ S xo ⎠
Rmf
serta Sw diketahui.
Rw

R xo Rmf
Formula yang dipakai : = (S w )8 5 (5)
Rt Rw

Rmf
Dimana dan Sw diketahui.
Rw

6.1.2. Metode Pembacaan Langsung dengan Mistar Khusus


Pada lapisan air
R xo Rmf Rmf
= ; berarti log Rt + log (6)
Rt Rw Rw

Rmf
Mistar khusus pada Gambar 3 dengan eksponen = 1 menunjukkan harga = 1 , maka
Rw

mistar khusus pada Gambar 4 menunjukkan harga Sw menurut persamaan (5). Apabila

Manajemen Produksi Hulu


PENILAIAN FORMASI NO : PF 15
INTERPRETASI LOGGING SUMUR DI Halaman : 11 / 21
LOKASI UNTUK MENGHITUNG SATURASI Revisi/Thn : 2 / Juli 2003

(“QUICK LOOK”)

Rmf
≠ 1 , maka diperlukan koreksi dengan menggeser indeks pada mistar tersebut sejauh
Rw

Rmf
harga yang bersangkutan.
Rw

6.2. CONTOH PERHITUNGAN


6.2.1. Metode Cross Plot
1
a. Metode Cross Plot φ terhadap
Rt
Buatlah evaluasi saturasi suatu formasi pasir dari data log sebagai berikut:
No Kedalaman (kaki) Rt (Ω-m) Ρb (gr/cc) Catatan
1 2320 2.25 2.32
2 2291 1.22 2.16
3 2289 1.25 2.22
4 2287 1.18 2.30 lap. air
5 2252 1.25 2.17
6 2248 1.04 2.20 lap. air
7 2244 2.25 2.32
8 2186 0.90 2.20 lap. air
9 2180 2.02 2.28
10 2170 1.80 2.20
11 2163 1.55 2.26
12 2159 1.10 2.20 lap. air
13 2151 2.25 2.28
14 2144 6.80 2.39
15 2126 3.60 2.29
16 2124 4.20 2.22
17 2122 6.20 2.20
18 2109 175.00 2.12
19 2107 11.00 2.29
20 2105 55.00 2.16
21 2103 20.00 2.28
22 2081 120.00 2.15
23 2079 8.60 2.46
24 2076 300.00 2.11

Manajemen Produksi Hulu


PENILAIAN FORMASI NO : PF 15
INTERPRETASI LOGGING SUMUR DI Halaman : 12 / 21
LOKASI UNTUK MENGHITUNG SATURASI Revisi/Thn : 2 / Juli 2003

(“QUICK LOOK”)

Jawab :
1. Tabel lihat di atas
2. Pilih pola Gambar Sw-15 untuk matrik batuan pasir (ρmatrik = 2.65) dan formula
Humble :
0.62
F=
φ 2.15
3. Dibuat plotting data lapisan air, dan tarik garis saturasi Sw = 100%
4. Untuk ρb =2.32, φ = 20% dan F = 20.
Rt = 2 Ω-meter.
Rt 2
Dari Rw = diperoleh RW = = 0.1 Ω − meter
F 20
Rt
Rw = (S w )2
F

Untuk Sw = 50% Æ 0.1 =


Rt 1
F 2
( )2

Rt
= 0.1× 0.25 = 0.025
F
Bila diambil F = 20, pasangan Rt = 0.025 × 20 = 0.5
Tarik garis saturasi Sw = 50% dari sudut kiri bawah (ρma) melalui titik (20.05) yaitu:
(F = 20, Rt = 0.5).
Untuk Sw = 25%, ditarik garis dari sudut kiri bawah melalui (F = 25, Rt = 40)

Manajemen Produksi Hulu


PENILAIAN FORMASI NO : PF 15
INTERPRETASI LOGGING SUMUR DI Halaman : 13 / 21
LOKASI UNTUK MENGHITUNG SATURASI Revisi/Thn : 2 / Juli 2003

(“QUICK LOOK”)

5. Rekapitulasi evaluasi ditunjukkan pada Gambar 5 dengan tabulasi pada Tabel 1.


Tabel 1
Rekapitulasi hasil perhitungan
No Kedalaman (kaki) Rt (Ω-m) Ρb (gr/cc) Catatan Saturasi
1 2320 2.25 2.32 95
2 2291 1.22 2.16 90
3 2289 1.25 2.22 95
4 2287 1.18 2.30 lap. air 100
5 2252 1.25 2.17 90
6 2248 1.04 2.20 lap. air 100
7 2244 2.25 2.32 95
8 2186 0.90 2.20 lap. air 100
9 2180 2.02 2.28 90
10 2170 1.80 2.20 70
11 2163 1.55 2.26 95
12 2159 1.10 2.20 lap. air 100
13 2151 2.25 2.28 80
14 2144 6.80 2.39 70
15 2126 3.60 2.29 70
16 2124 4.20 2.22 50
17 2122 6.20 2.20 40
18 2109 175.00 2.12 15
19 2107 11.00 2.29 35
20 2105 55.00 2.16 20
21 2103 20.00 2.28 25
22 2081 120.00 2.15 20
23 2079 8.60 2.46 80
24 2076 300.00 2.11 15

Manajemen Produksi Hulu


PENILAIAN FORMASI NO : PF 15
INTERPRETASI LOGGING SUMUR DI Halaman : 14 / 21
LOKASI UNTUK MENGHITUNG SATURASI Revisi/Thn : 2 / Juli 2003

(“QUICK LOOK”)

b. Metode Cross Plot Rxo terhadap Rt


Buatlah evaluasi saturasi data logging berikut :
No Kedalaman Rxo (Ω-m) Rt (Ω-m) Catatan
1 3330 4.80 50.00
2 3300 6.80 25.00
3 3290 10.00 50.00
4 3250 2.60 32.00
5 3240 2.20 12.00
6 3230 40.00 23.00
7 3220 5.50 20.00
8 3214 1.80 12.00
9 3210 16.00 62.00
10 3200 1.85 2.10
11 3185 1.55 2.20
12 3180 4.00 1.80 lap. air
13 3170 1.50 0.43 lap. air
14 3166 1.50 0.65 lap. air
15 3162 4.00 1.60 lap. air
16 3160 1.50 0.55 lap. air

Jawab :
1. Dibuat tabel seperti pada data
2. Plot Rxo terhadap Rt skala grafik log-log dinyatakan pada Gambar 1. Garis saturasi Sw
= 100% diperoleh dengan membuat garis lurus dengan kemiringan 1 (45°) melalui
titik-titik 12, 13, 14, 15, dan 16.
⎛R ⎞
3. ⎜⎜ xo ⎟⎟ diperoleh sebesar 2.85 pada Rt = 1.
⎝ Rt ⎠ max

R xo ⎛ Rmf ⎞
⎟ ⋅ (S w ) 5
8
= ⎜⎜ ⎟
Rt ⎝ Rw ⎠
R xo
= 2.85 × 0.35 = 0.9975 ≈ 1
Rt

Garis saturasi Sw = 50% pada Rxo = Rt


R xo
Garis saturasi Sw = 25% Æ = 2.85 × 0.075 = 0.9975 ≈ 1
Rt

Manajemen Produksi Hulu


PENILAIAN FORMASI NO : PF 15
INTERPRETASI LOGGING SUMUR DI Halaman : 15 / 21
LOKASI UNTUK MENGHITUNG SATURASI Revisi/Thn : 2 / Juli 2003

(“QUICK LOOK”)

atau Rxo = 0,075 Rt

4. Rekapitulasi evaluasi dinyatakan pada Gambar 6, dengan tabulasi pada Tabel 2.

Tabel 2.
Rekapitulasi hasil perhitungan
No Kedalaman Rxo (Ω-m) Rt (Ω-m) Catatan Sw (%)
1 3330 4.80 50.00 12
2 3300 6.80 25.00 22
3 3290 10.00 50.00 20
4 3250 2.60 32.00 10
5 3240 2.20 12.00 20
6 3230 40.00 23.00 70
7 3220 5.50 20.00 22
8 3214 1.80 12.00 18
9 3210 16.00 62.00 22
10 3200 1.85 2.10 49
11 3185 1.55 2.20 47
12 3180 4.00 1.80 lap. air 100
13 3170 1.50 0.43 lap. air 100
14 3166 1.50 0.65 lap. air 100
15 3162 4.00 1.60 lap. air 100
16 3160 1.50 0.55 lap. air 100

Manajemen Produksi Hulu


PENILAIAN FORMASI NO : PF 15
INTERPRETASI LOGGING SUMUR DI Halaman : 16 / 21
LOKASI UNTUK MENGHITUNG SATURASI Revisi/Thn : 2 / Juli 2003

(“QUICK LOOK”)

6.3. GAMBAR YANG DIGUNAKAN

Gambar 1. Contoh grafik log-log

Manajemen Produksi Hulu


PENILAIAN FORMASI NO : PF 15
INTERPRETASI LOGGING SUMUR DI Halaman : 17 / 21
LOKASI UNTUK MENGHITUNG SATURASI Revisi/Thn : 2 / Juli 2003

(“QUICK LOOK”)

Gambar 2. Rekaman Log pada skala Logaritmik

Manajemen Produksi Hulu


PENILAIAN FORMASI NO : PF 15
INTERPRETASI LOGGING SUMUR DI Halaman : 18 / 21
LOKASI UNTUK MENGHITUNG SATURASI Revisi/Thn : 2 / Juli 2003

(“QUICK LOOK”)

Gambar 3. Mistar untuk problema pembagian biasa

Manajemen Produksi Hulu


PENILAIAN FORMASI NO : PF 15
INTERPRETASI LOGGING SUMUR DI Halaman : 19 / 21
LOKASI UNTUK MENGHITUNG SATURASI Revisi/Thn : 2 / Juli 2003

(“QUICK LOOK”)

Gambar 4. Mistar untuk pembagian dengan pangkat 5/8

Manajemen Produksi Hulu


PENILAIAN FORMASI NO : PF 15
INTERPRETASI LOGGING SUMUR DI Halaman : 20 / 21
LOKASI UNTUK MENGHITUNG SATURASI Revisi/Thn : 2 / Juli 2003

(“QUICK LOOK”)

1
Gambar 5. Rekapitulasi contoh metode cross plot φ terhadap
Rt

Manajemen Produksi Hulu


PENILAIAN FORMASI NO : PF 15
INTERPRETASI LOGGING SUMUR DI Halaman : 21 / 21
LOKASI UNTUK MENGHITUNG SATURASI Revisi/Thn : 2 / Juli 2003

(“QUICK LOOK”)

Gambar 6. Rekapitulasi contoh metode cross plot Rxo terhadap Rt

Manajemen Produksi Hulu

Anda mungkin juga menyukai