Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam
organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi pada suatu
organisme berbeda antara jantan dan betina.
Reproduksi adalah cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh
semua bentuk kehidupan; setiap individu organisme ada sebagai hasil dari suatu
proses reproduksi oleh pendahulunya. Cara reproduksi secara umum dibagi menjadi
dua jenis: seksual dan aseksual.
Dalam reproduksi aseksual, suatu individu dapat melakukan reproduksi tanpa
keterlibatan individu lain dari spesies yang sama. Pembelahan sel bakteri menjadi dua
sel anak adalah contoh dari reproduksi aseksual. Walaupun demikian, reproduksi
aseksual tidak dibatasi kepada organisme bersel satu. Kebanyakan tumbuhan juga
memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi aseksual.
Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua individu, biasanya dari jenis
kelamin yang berbeda. Reproduksi manusia normal adalah contoh umum reproduksi
seksual. Secara umum, organisme yang lebih kompleks melakukan reproduksi secara
seksual, sedangkan organisme yang lebih sederhana, biasanya satu sel, bereproduksi
secara aseksual.
1
Sistem reproduksi pria terdiri atas organ reproduksi yang berfungsi
menghasilkan gamet jantan (spermatozoa). Berdasarkan letaknya, organ reproduksi
pria di bedakan menjadi organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar.
2
2) Saluran reproduksi, terdiri atas:
- Epididimis, yaitu saluran panjang berkelok-kelok yang terdapat di dalam skrotum
yang keluar dari testis. Setiap testis mempunyai satu epididimis, sehingga jumlahnya
sepasang, kanan dan kiri. Saluran ini panjang dan berbelok-belok di dalam skrotum.
Di dalam epididimis ini sperma disimpan untuk sementara dan menjadi matang
sehingga dapat bergerak.
- Vas deferens, yaitu saluran yang merupakan lanjutan dari epididimis. Bagian
ujung saluran ini terdapat di dalam kelenjar prostata. Fungsi vas deferens ialah
sebagai jalan sperma dari epididimis ke kantung sperma (vesicula seminalis).
3) Kelenjar kelamin
Di samping saluran kelamin, alat kelamin dilengkapi dengan kelenjar kelamin, yang
bertugas menghasilkan sekrit (getah) yaitu:
- Vesicula seminalis (kantung sperma): berjumlah sepasang, dan menjadi satu
kantong. Dindingnya dapat menghasilkan cairan berwarna kekuningan yang banyak
mengandung makanan untuk sperma.
- Kelenjar prostat: getah yang dihasilkan dialirkan ke saluran sperma.
- Kelenjar bulbo uretra: menghasilkan getah
- Kelenjar Cowper: terdapat pada pangkal urethra. Getah yang diproduksi berupa
lendir dan dialirkan ke urethra.
Sperma bersama getah yang diproduksi oleh kelenjar kelamin tadi akan membentuk
suatu komponen yang disebut semen. Semen ini akan dipancarkan keluar melalui
uretra yang terdapat di dalam penis (alat kelamin luar pria).
4) Urethra
Urethra ialah saluran yang terdapat di dalam penis yang mempunyai dua fungsi,
yaitu:
- sebagai saluran urine dari kandung kemih (vesica urinaria) keluar tubuh
- sebagai saluran untuk jalannya semen dari kantong semen.
3
b. Organ reproduksi luar.
Organ reproduksi luar pada pria terdiri daro skrotum dan penis.
1) Sekrotum
Sekrotum adalah kantung yang di dalamnya terdapat
organ reproduksi pria,yaitu testis.
2) Penis
Merupakan organ yang berperan untuk kopulasi (persetubuhan).
Kopulasi adalah hubungan kelamin (senggama) antara pria dan wanita yang
bertujuan untuk memindahkan semen ke dalam rahim wanita. Dari dalam
penis terdapat uretra berupa saluran yang dikelilingi oleh jaringan yang
banyak mengandung rongga darah (korpus cavernosum). Apabila karena
sesuatu hal korpus cavernosum itu penuh berisi darah, maka penis akan
tegang dan mengembang disebut ereksi. Hanya dalam keadaan ereksilah penis
dapat melakukan tugas sebagai alat kopulasi. Alat reproduksi pada pria mulai
berfungsi semenjak masa puber (± 14 tahun) sampai tua selama manusia itu
dalam keadaan sehat. Penis tersusun atas tiga jaringan erektil yang berasal
dari vena dan kapiler darah, yaitu dua korpus kavernosum penis dan satu
korpus kavernosum uretra. Di bagian tengah penis terdapat uretra. Penis
ditutupi oleh kulit yang tebal. Gland penis (kepala penis) ditutupi oleh kulit
yang disebut preputium. Preputium yang dibuang ketika seorang pria
khitanan atau disunat.
4
3. Di sebelah depan dari vulva terdapat tonjolan yang disebut kelentit (klitoris),
yang sejarah terjadinya sama dengan perkembangan penis pada pria.
4. Ke dalam vulva ini bermuara dua saluran, yaitu saluran urine (urethra) dan
saluran kelamin (vagina).
5
- Rahim (uterus), bertipe simpleks, artinya hanya memiliki satu ruangan.
Berbentuk buah pir, dan bagian bawahnya mengecil disebut leher rahim (cervix).
Dinding rahim terdiri atas beberapa lapisan otot dan jaringan epitel. Lapisan
terdalam yang membatasi rongga rahim terdiri atas jaringan epitel yang disebut
endometrium atau selaput rahim. Lapisan ini banyak menghasilkan lendir dan
banyak mengandung pembuluh darah. Sebulan sekali, yaitu pada waktu
menstruasi (haid), lapisan ini dilepaskan yang diikuti dengan pendarahan.
Dinding rahim akan selalu mengalami perubahan ketebalan, dan peristiwanya
dipengaruhi oleh hormon.
- Vagina, merupakan akhir dari saluran kelamin dalam yang terdapat dalam
vulva dan merupakan organ persetubuhan bagi wanita. Karena fungsinya yang
penting yakni untuk melahirkan bayi, maka organ ini banyak mempunyai
banyak lipatan. Hal ini mempermudah wanita pada waktu melahirkan
bayinya, sehingga vagina tersebut tidak sobek. Dinding vagina mempunyai
banyak selaput lendir yang berkelenjar, salah satu kelenjar yang penting ialah
glandula Bartholini.
6
- Folikel yang sedang tumbuh tersebut memproduksi hormon estrogen. Fungsi
hormon estrogen ialah:
merangsang pertumbuhan endometrium dinding rahim
menghambat produksi FSH oleh pituitari
memacu pituitari untuk memproduksi hormon LH (Luteinizing
Hormone). Keluarnya LH dari hipofisis menyebabkan telur masak, dan keluar dari
dalam folikel, peristiwa inilah yang disebutovulasi.
- Setelah telur masak dan meninggalkan ovarium, LH mengubah folikel menjadi
badan berwarna kuning yang disebut korpus luteum. Dan sekarang tidak mampu
memproduksi estrogen lagi, tetapi mampu memproduksi hormon progesteron.
Hormon progesteron berfungsi untuk mempercepat dan mempertahankan
pertumbuhan endometrium.
- Bila sel telur yang keluar dari ovarium tidak dibuahi, produksi estrogen
terhenti. Hal ini menyebabkan kadar estrogen dalam darah sangat rendah, akibatnya
aktivitas hipofisis untuk memproduksi LH juga menurun. Penurunan produksi LH
menyebabkan korpus luteum tidak dapat memproduksi progesteron. Tidak adanya
progesteron dalam darah menyebabkan penebalan dinding rahim tidak dapat
dipertahankan, selanjutnya akan luruh dan terjadilah pendarahan. Inilah yang
disebut menstruasi.
- Bila terjadi pembuahan sel telur oleh sperma, maka zigot yang terbentuk akan
melakukan nidasi / transplantasi (penanaman diri) pada endometrium. Zigot akan
berkembang menjadi embrio, terus menjadi janin. Selanjutnya placenta janin yang
terbentuk akan menghasilkan HCG (Human Chorionic Gonadotropic)yang akan
menggantikan peran progesteron. Janin ini mendapat makanan dari tubuh induknya
dengan perantaraan plasenta (ari-ari / tembuni).
Selaput pembungkus embrio terdiri dari amnion, korion, sakus vitelinus dan alantois.
7
Sakus vitelinus (kantong kuning telur) terletak di antara amnion dan plasenta,
merupakan tempat pembentukan sel-sel darah dan pembuluh-pembuluh darah yang
pertama. Selaput-selaput tersebut berfungsi untuk:
Melindungi embrio terhadap kekeringan dan goncangan-goncangan.
Membantu proses pernapasan, ekskresi dan fungsi-fungsi penting
lainnyaselama kehidupannya didalam rahim.
Amnion
Merupakan selaput yang membatasi ruangan amnion di mana terdapat embrio.
Dinding amnion menghasilkan cairan berupa air ketuban yang berguna untuk
menjaga agar embrio tetap basah dan tahan goncangan.
Korion
Merupakan selaput yang terdapat di sebelah luar amnion. Korion dan alantois akan
tumbuh keluar membentuk jonjot dan berhubungan dengan dinding rahim. Jonjot-
jonjot korion menempel pada dinding rahim. Di dalamnya terdapat pembuluh-
pembuluh darah yang berhubungan dengan peredaran darah ibu dengan perantaraan
plasenta.
Alantois
Terletak di dalam tali pusat. Jaringan epitelnya menghilang dan yang menetap adalah
pembuluh-pembuluh darahnya yang berfungsi untuk menghubungkan sirkulasi
embrio dengan plasenta. Plasenta dengan embrio dihubungkan oleh tali pusat. Di
dalamnya terdapat 2 buah pembuluh nadi dan sebuah pembuluh balik yang
berhubungan dengan pembuluh-pembuluh darah di dalam plasenta. Zat makanan dan
oksigen dari pembuluh darah induknya melalui plasenta ke tali pusat dan selanjutnya
ke pembuluh darah embrio. Sedang zat sisa metabolisma dan CO2 dari pembuluh
darah embrio, ke tali pusat, terus ke plasenta, dan akhirnya dialirkan ke pembuluh
darah ibu. Bila pertumbuhan dan perkembangan janin telah sempurna, janin akan
keluar melalui vagina. Selubung janin akan pecah, diikuti keluarnya plasenta.
8
B. Mekanisme pembentukan gamet (Gametogenesisi)
Gamet jantan dibentuk di dalam testis pada skrotum, sedangkan gamet
betinadibentuk didalam ovarium. Pembentukan gamet jantan disebut
spermatogenesis danpembentukan gamet betina disebut oogesis.
C. Mekanisme Spermatogenesis
Proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa disebut spermatogenesis.
Padatubulus seminiferus testis terdapat sel-sel induk spermatozoa atau
spermatogonium, selSertoli yang berfungsi memberi makan spermatozoa juga
sel Leydig yang terdapat di antaratubulus seminiferus yang berfungsi
menghasilkan testosteron. Proses pembentukanspermatozoa dipengaruhi
oleh kerja beberapa hormone.Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon
perangsang folikel (Folicle StimulatingHormone/FSH) dan hormon lutein
(Luteinizing Hormone/LH). LH merangsang sel Leydiguntuk menghasilkan
hormon testosteron. Pada masa pubertas, androgen/testosteron
memacutumbuhnya sifat kelamin sekunder.
9
FSH merangsang sel Sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding
Protein)yang akan memacu spermatogonium untuk memulai proses spermatogenesis.
Prosespemasakan spermatosit menjadi spermatozoa disebut spermiogenesis.
Spermiogenesis terjadidi dalam epididimis dan membutuhkan waktu selama
2 hari.Proses Spermatogenesis :Spermatogonium berkembang menjadi sel
spermatosit primer. Sel spermatosit primerbermiosis menghasilkan spermatosit
sekunder, spermatosit sekunder membelah lagimenghasilkan spermatid, spermatid
berdiferensiasi menjadi spermatozoa masak. Bilaspermatogenesis sudah selesai, maka
ABP testosteron (Androgen Binding ProteinTestosteron) tidak diperlukan lagi, sel
sertoli akan menghasilkan hormon inhibin untuk memberi umpan balik kepada
hipofisis agar menghentikan sekresi FSH dan LH.Spermatozoa akan keluar melalui
uretra bersama-sama dengan cairan yang dihasilkanoleh kelenjar vesikula seminalis,
kelenjar prostat dan kelenjar cowper. Spermatozoa bersama cairan dari kelenjar-
kelenjar tersebut dikenal sebagai semen atau air mani. Pada waktuejakulasi, seorang
laki-laki dapat mengeluarkan 300 - 400 juta sel spermatozoa.
10
yang matang diselubungi oleh sel-sel folikel yang disebutFolikel Graaf,
Folikel Graaf menghasilkan hormon estrogen. Hormon estrogen
merangsangkelenjar hipofisis untuk mensekresikan hormon LH, hormon LH
merangsang terjadinyaovulasi.Selanjutnya folikel yang sudah kosong
dirangsang oleh LH untuk menjadi badankuning atau korpus luteum. Korpus
luteum kemudian menghasilkan hormon progresteronyang berfungsi
menghambat sekresi DSH dan LH. Kemudian korpus luteum mengecil
danhilang, sehingga aklurnya tidak membentuk progesteron lagi, akibatnya
FSH mulai terbentuk kembali, proses oogenesis mulai kembali.
Catatan :Pada laki-laki spermatogenesis terjadi seumur hidup, dan pelepasan
spermatozoadapat terjadi setiap saat. Pada wanita, ovulasi hanya berlangsung
sampai umur sekitar 45 - 5Otahun. Seorang wanita hanya mampu
menghasilkan paling banyak 400 ovum selamahidupnya, meskipun ovarium
seorang bayi perempuan sejak lahir sudah berisi 500 ribusampai 1 juta oosit
primer.Setiap bulan wanita melepaskan satu sel telur dari salah satu
ovariumnya. Bila seltelur ini tidak mengalami pembuahan maka akan terjadi
perdarahan (menstraasi). Menstruasiterjadi secara perfodik satu bulan sekali.
Saat wanita tidak mampu lagi melepaskan ovumkarena sudah habis tereduksi,
menstruasi pun menjadi tidak teratur lagi, sampai kemudianterhenti sama
sekali. Masa ini disebut menopause.
D. Siklus menstruasi
Setiap wanita pasti mengalami menstruasi. Menstruasi biasanya
dimulai pada masa pubertas (puber) dan biasanya terjadi di usia 11 tahun dan
berakhir hingga masa monopouse. Menstruasi mengacu pada pengeluaran
secara rutin darah dan sel-sel tubuh dari vagina yang berasal dinding rahim.
Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai
dengan pendarahan dan terjadi setiap bulannya secara rutin kecuali pada saat
kehamilan. Menstruasi terjadi secara terus-menerus setiap bulannya itu
disebut siklus menstruasi.
11
Normalnya, Menstruasi berlangsung selama 3–7 hari. Menstruasi
yang pertama kali (menarke) sering terjadi pada usia 11 tahun, tetapi bias juga
terjadi pada usia dibawah 11 thn atau bahkan lebih dari usia 11 tahun
misalnya saja usia 16 th. Hari pertama terjadinya pendarahan dihitung sebagai
awal menstruasi (hari ke 1). Siklus berakhir tepat sebelum siklus mens
berikutnya. Hampir dari 90 % siklus menstruasi pada wanita berkisar antara
25–35 hari dan hanya 10–15 % wanita yang memiliki tidak teratur yaitu
siklus 28 hari, hal ini merupakan indikasi bahwa adanya permasalahan pada
kesuburan.
12
folikel yang terus tumbuh dan yang lainnya akan hancur dengan
sendirinya. Pada suatu siklus sebagian endometrium dilepaskan
sebagao respon terhada[ penurunan kadar hormone estrogen dan
prosgesteron.endometrium terdiri dari 3 lapisan, lapisan paling atas
dan tengah akan dilepaskan sedangkan lapisan yang paling dasar
dipertahankan dan menghasikan sel – sel baru utk kembali
membentuk sel – sel yang telah dilepaskan. Darah yang hilang saat
menstruasi sebanyak 28 – 283 gram, darah menstruasi biasanya
tidak membeku kecuali jika pendarahannya sangat hebat.
2. Fase Ovulatoir
Diawali saat kadar LH meningkat dan pada fase ini dilepaskan sel
telur. Sel telur biasanya dilepaskan dalam waktu 16 sampai dengan
32 jam setelah terjadi peningkatan kadar LH. Folikel yang matang
akan menonjol dari permukaan ovarium yang akhirnya pecah dan
melepaskan sel telur.
3.Fase Luteal
fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung sekitar 14 hari
setelah melepasnya telurnya folikel yang pecah kembali menutup
dan membentuk korpus luteum yang menghasilkan sejumlah
besar progesterone. Progesterone menyebabkan suhu tubuh
sedikit meningkat selama fase luteal dan tetap tinggi sampai
siklus yang baru dimulai. Setelah 14 hari korpus luteum akan
hancur dan siklus yang barui akan dimulai kembali kecuali jika
terjadi pembuahan.
13
Gangguan Kelainan pada Alat Reproduksi Pria Wanita dapat
mengalami gangguan, baik disebabkan oleh kelainan maupun penyakit.
Penyakit pada sistem reproduksi manusia dapat disebabkan juga oleh virus
ataupun bakteri. Penyakit yang menyerang sistem reproduksi manusia
dinamakan juga penyakit kelamin. Pada umumnya, penyakit kelamin
ditularkan melalui hubungan seksual. Penyakit tersebut dapat menyerang pria
maupun wanita.
1. Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan
interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron. Gangguan ini
menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan.
Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormon.
2. Kriptorkidisme
Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga
abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani dengan
pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron. Jika
belum turun juga, dilakukan pembedahan.
3. Uretritis
Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering
buang air kecil. Organisme yang paling sering menyebabkan uretritis adalah
Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus herpes.
4. Prostatitis
Prostatitis adalah peradangan prostat yang sering disertai dengan peradangan pada
uretra. Gejalanya berupa pembengkakan yang dapat menghambat uretra sehingga
timbul rasa nyeri bila buang air kecil. Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti
Escherichia coli maupun bukan bakteri.
14
5. Epididimitis
Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria.
Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia.
6. Orkitis
Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Jika
terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.
7. Anorkidisme
Anorkidisme adalah penyakit dimana testis hanya bejumlah satu atau tidak ada
sama sekali.
8. Hyperthropic prostat
Hyperthropic prostat adalah pembesaran kelenjar prostat yang biasanya terjadi
pada usia-usia lebih dari 50 tahun. Penyebabnya belum jelas diketahui.
9. Hernia inguinalis
Hernia merupakan protusi/penonjolan isi rongga melalui defek atau bagian lemah
dari dinding rongga yang bersangkutan.
15
12. Impotensi
Impotensi yaitu ketidakmampuan ereksi ataupun mempertahankan ereksi penis
pada pada hubungan kelamin yang normal.
16
Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh
lapisan epitel serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk,
ovarium, sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul.
20. Fibroadenoma
Yaitu tumor yang bersifat jinak. Gejalanya berupa benjolan kenyal pada
payudara. Pengobatannya dengan operasi.
21. Endometriosis
Endometriosis adalah keadaan dimana jaringan endometrium terdapat di luar
uterus, yaitu dapat tumbuh di sekitar ovarium, oviduk atau jauh di luar uterus,
misalnya di paru-paru. Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit
17
dan nyeri pada masa menstruasi. Jika tidak ditangani, endometriosis dapat
menyebabkan sulit terjadi kehamilan. Penanganannya dapat dilakukan dengan
pemberian obat-obatan, laparoskopi atau bedah laser.
23. Condyloma
Yaitu tumbuhnya bejolan keras berbungkul seperti bunga kol atau jengger ayam
atau dikenal sebagai kutil kelamin. Kutil kelamin atau condyloma merupakan
penyakit menular seksual yang disebabkan oleh human papilloma virus (HPV), atau
virus yang menyebabkan keganasan pada jaringan. Penyakit ini ditularkan melalui
kontak langsung secara seksual dengan penderita HPV lainnya. Penyakit ini
ditemukan di seputar alat kelamin bagian luar, di dalam liang vagina, di sekitar anus,
hingga mulut rahim. Jika sampai menginfeksi leher rahim, dapat menyebabkan
kanker mulut rahim atau kanker serviks. Kutil kelamin dapat diobati dengan obat
oles, suntik, maupun tindakan operasi. Untuk tindakan operatif dapat dilakukan
dengan menggunakan alat kotter (pemotong) oleh tenaga medis. Pengobatan bisa
dilakukan dengan obat topikal (oles).
24. Bartolinitis
Yaitu infeksi pada kelenjar bartolin. Bartolinitis dapat menimbulkan
pembengkakan pada alat kelamin luar wanita. Biasanya, pembengkakan disertai
dengan rasa nyeri hebat bahkan sampai tak bisa berjalan. Juga dapat disertai demam,
seiring pembengkakan pada kelamin yang memerah. Bartolinitis disebabkan oleh
infeksi kuman pada kelenjar bartolin yang terletak di bagian dalam vagina agak
keluar. Penyakit ini disebabkan oleh Chlamydia, Gonorrhea, dsb. Bartolinitis dapat
18
menyumbat mulut kelenjar tempat diproduksinya cairan pelumas vagina. Akibat
penyumbatan ini, lama kelamaan cairan memenuhi kantong kelenjar sehingga disebut
sebagai kista (kantong berisi cairan). Untuk mengatasinya, pemberian antibiotik
untuk mengurangi radang dan pembengkakan. Jika terus berlanjut, dokter akan
melakukan tindakan operatif untuk mengangkat kelenjar yang membengkak.
25. Vulvovaginatis
Merupakan suatu peradangan pada vulva dan vagina yang sering menimbulkan
gejala keputihan (flour albus) yaitu keluarnya cairan putih/putih kehijauan dari
vagina. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme misalnya
Gardnerella vagimalis, Trichomonas vaginalis, Candida albicans, virus herpes,
Candyloma accuminata, dll.
19
28. Infertilitas (kemandulan)
Pada wanita infertilitas disebabkan oleh:
- Kerusakan pada ovarium karena infeksi, racun, atau sinar radio aktif sehingga
pembentukan ovum terganggu
- Penyumbatan pada tuba fallopi
- Gangguan sistemik, misalnya gangguan hormon, diabetes mellitus, dsb
Sexually Transmitted Disease
Selain kelainan-kelainan di atas, ada juga beberapa penyakit yang ditularkan
melalui hubungan kelamin (Sexually Transmitted Disease), yaitu:
29. Syphilis
Syphilis ialah penyakit menular yang disebabkan oleh suatu bakteri berbentuk
spiral yaitu Treponema pallidum. Penyakit ini dapat menyerang berbagai organ dalam
tubuh, dapat ditularkan melalui hubungan seksual atau badaniah yang intim (misalnya
ciuman), melalui transfusi darah, serta melalui plasenta dari ibu ke bayinya.
30. Gonorrhoea
Gonorrhoea ialah suatu penyakit akut yang menyerang selaput lendir dari uretra,
serviks, rectum, kadang-kadang mata. Penyakit ini disebabkan oleh Neisseria
gonorrhoeae.
20
antivirus. Pencegahannya dilakukan dengan menjaga daerah organ intim agar tidak
terlalu lembap dan tetap bersih.
21
Tahapan pertumbuhan dan perkembangan embrio dibedakan menjadi 2 tahap
yaitu :
1.Fase Embrionik yaitu fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selama
masa embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai dengan terbentuknya
janin di dalam tubuh induk betina.
Fase fertilisasi adalah pertemuan antara sel sperma dengan sel ovum dan akan
menghasilkan zygote. Zygote akan melakukan pembelahan sel (cleavage)
22
b.Blastula
Blastula adalah bentukan lanjutan dari morula yang terus mengalami pembelahan.
Bentuk blastula ditandai dengan mulai adanya perubahan sel dengan mengadakan
pelekukan yang tidak beraturan.
Di dalam blastula terdapat cairan sel yang disebut dengan Blastosoel.
Blastulasi yaitu proses terbentuknya blastula.
c.Gastrula
Gastrula adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah
semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh.
Gastrula pada beberapa hewan tertentu, seperti hewan tingkat rendah dan hewan
tingkat tinggi, berbeda dalam hal jumlah lapisan dinding tubuh embrionya.
Triploblastik yaitu hewan yang mempunyai 3 lapisan dinding tubuh embrio, berupa
ektoderm, mesoderm dan endoderm. Hal ini dimiliki oleh hewan tingkat tinggi seperti
Vermes, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata dan semua Vertebrata.
Diploblastik yaitu hewan yang mempunyai 2 lapisan dinding tubuh embrio, berupa
ektoderm dan endoderm. Dimiliki oleh hewan tingkat rendah seperti Porifera dan
Coelenterata.
Gastrulasi yaitu proses pembentukan gastrula.
23
Imbas embrionik yaitu pengaruh dua lapisan dinding tubuh embrio dalam
pembentukan satu organ tubuh pada makhluk hidup.
Contohnya :
a.Lapisan mesoderm dengan lapisan ektoderm yang keduanya mempengaruhi dalam
pembentukan kelopak mata.
Pertumbuhan dan perkembangan manusia
Setelah peristiwa fertilisasi, zygote akan berkembang menjadi embrio yang sempurna
dan embrio akan tertanam pada dinding uterus ibu. Hal ini terjadi masa 6 – 12 hari
setelah proses fertilisasi. Sel-sel embrio yang sedang tumbuh mulai memproduksi
hormon yang disebut dengan hCG atau human chorionic gonadotropin, yaitu bahan
yang terdeteksi oleh kebanyakan tes kehamilan.
HCG membuat hormon keibuan untuk mengganggu siklus menstruasi normal,
membuat proses kehamilan jadi berlanjut.
Janin akan mendapatkan nutrisi melalui plasenta/ari-ari. Embrio dilindungi oleh
selaput-selaput yaitu :
1.Amnion yaitu selaput yang berhubungan langsung dengan embrio dan
menghasilkan cairan ketuban. Berfungsi untuk melindungi embrio dari guncangan.
2.Korion yaitu selaput yang terdapat diluar amnion dan membentuk jonjot yang
menghubungkan dengan dinding utama uterus. Bagian dalamnya terdapat pembuluh
darah.
3.Alantois yaitu selaput terdapat di tali pusat dengan jaringan epithel menghilang dan
pembuluh darah tetap. Berfungsi sebagai pengatur sirkulasi embrio dengan plasenta,
mengangkut sari makanan dan O2, termasuk zat sisa dan CO2.
4.Sacus vitelinus yaitu selaput yang terletak diantara plasenta dan amnion.
Merupakan tempat munculnya pembuluh darah yang pertama.
24
Tahapan perkembangan pada masa embrio
Bulan pertama : Sudah terbentuk organ-organ tubuh yang penting seperti jantung
yang berbentuk pipa, sistem saraf pusat (otak yang berupa gumpalan darah) serta
kulit. Embrio berukuran 0,6 cm.
Bulan kedua : Tangan dan kaki sudah terbentuk, alat kelamin bagian dalam, tulang
rawan (cartilago). Embrio berukuran 4 cm.
Bulan ketiga : Seluruh organ tubuh sudah lengkap terbentuk, termasuk organ kelamin
luar. Panjang embrio mencapai 7 cm dengan berat 20 gram.
Bulan keempat : Sudah disebut dengan janin dan janin mulai bergerak aktif. Janin
mencapai berat 100 gram dengan panjang 14 cm.
Bulan kelima : Janin akan lebih aktif bergerak, dapat memberikan respon terhadap
suara keras dan menendang. Alat kelamin janin sudah lebih nyata dan akan terlihat
bila dilakukan USG (Ultra Sonographi).
Bulan keenam : Janin sudah dapat bergerak lebih bebas dengan memutarkan badan
(posisi)
Bulan ketujuh : Janin bergerak dengan posisi kepala ke arah liang vagina.
Bulan kedelapan : Janin semakin aktif bergerak dan menendang. Berat dan panjang
janin semakin bertambah, seperti panjang 35-40 cm dan berat 2500 – 3000 gram.
Bulan kesembilan : Posisi kepala janin sudah menghadap liang vagina. Bayi siap
untuk dilahirka
25
F. Kelahiran
Setelah tumbuh dalam rahaim selama sekitar 40 minggu atau 9bulan 10hari
maka bayi siap dilahirkan. Pada proses kelahiran terdapat beberapa hormon
yang akan mempermudah jalannya kelahiran, antara lain hormone relaksin,
estrogen, prostaklandin, dan oksitosin. Hormone relaksi berpengaruh terhadap
peregangan otot pada simpisis kubis. Peningkatan kadar estrogen dan
prostaklandin akan menurunkan kadar hormon progesterone yang dapat
menghambat kontraksi dinding rahim. Hormone oksitosin akan meningkat
kontraksi dinding rahaim.
G. Pemberian Asi
Asi merupakan singkatan darai air susu ibu. Asi banyak mengandung
taurin,AA,dan DHA. Taurin adalah asam amino yang berfungsi sebagai
neurotransmitter dan berperab penting untuk prosespematangan sel otak.
Asam dokosaheksaeoat (DHA) dan asam arakidonat (AA) berupa asam
lemak tak jenuh rantai panjang yang diperlukan untuk pembentukan
optimal sel-sel otak. Jumlah DHA dan AAn dalam asi sangat mencukupi
untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak.
26
ASI eksklusif juga berperan dalam mengoptimalkan hasil akhir
kesehatan. Bayi harus diberi ASI eksklusif (tanpa susu formula atau
makanan lain selama 6 bulan pertama), penambahan makanan
pendamping yang sesuai diberikan pada paruh kedua tahun pertama (usia
6 bulan ke atas).
ASI merupakan santapan pertama dan utama bagi bayi baru lahir serta
terbaik dan alamiah, mengandung semua zat gizi sesuai kebutuhan untuk
pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal. Permasalahan dalam
pemberian ASI eksklusif adalah masih rendahnya pemahaman ibu,
keluarga dan masyarakat tentang ASI. Kebiasaan memberi makanan atau
minuman secara dini pada sebagian masyarakat juga memberi pemicu dari
kurang berhasilnya pemberian ASI eksklusif.
ASI merupakan santapan pertama dan utama bagi bayi baru lahir serta
terbaik dan alamiah, mengandung semua zat gizi sesuai kebutuhan untuk
pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal. Permasalahan dalam
pemberian ASI eksklusif adalah masih rendahnya pemahaman ibu,
keluarga dan masyarakat tentang ASI. Kebiasaan memberi makanan atau
minuman secara dini pada sebagian masyarakat juga memberi pemicu dari
kurang berhasilnya pemberian ASI eksklusif.
27
Di Indonesia, pemberian ASI masih belum optimal, hanya 4% bayi
baru lahir yang disusui pada jam pertama kelahiran (26% pada hari yang
sama), hanya 39,5% yang menyusui secara eksklusif 0-6 bulan.
Rekomendasi WHO menyusui eksklusif pada 6 bulan pertama belum
optimal dilaksanakan.
28
H. Pengaturan kelahiran
Sejalan dengan perkembangan zaman,pertumbuhan penduduk pun mengalamiperkembangan
pesat. Dengan lahan hidupyang tetap maka pertumbuhan penduduk yangtinggi dapat
menimbulkan masalah sandang,pangan, papan dan kesehatan. Untukmengatasi masalah ini
maka dilakukan upayapengaturan kelahiran yang di Indonesiadisebut program Keluarga Berencana
(KB).
Program KB dapat dilakukan denganmenggunakan alat-
alat buatan maupun sistemkalende (tidak melakukan hubungan seksual disaat subur).
Selain itu pula ada metode KB yangsifatnya permanen yaitu vasektomi
dantubektomi.Vasektomi adalah pemotongan vasadiferensia dan kemudian tiap ujung
potongandiikat. Tubektomi adalah pemotongan ovidukdan kemudian tiap ujung potongan
diikat
1. Perkembangbiakan aseksual
29
Dengan regenerasi, yaitu sebagian tubuh terpisah dan selanjutnya bagian tadi
dapat tumbuh menjadi individu baru yang lengkap. Misalnya pada Planaria
dan Bintang Laut
2. Perkembangbiakan seksual
Pada reproduksi seksual tidak selalu terjadi pembuahan, namun kadang-kadang dapat
terbentuk individu baru tanpa adanya pembuahan, sehingga reproduksi secara kawin
pada hewan invertebrata dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Hydra
30
Selain berkembang biak secara aseksual (bertunas) Hydra juga dapat berkembang
biak secara seksual. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan
pembentukan testis dan ovarium, yang terdapat pada satu tubuh (hermafrodit). Alat
tersebut masing-masing menghasilkan spermatozoid dun ovum. Hasil pembuahannya
adalah zigot yang selanjutnya akan berkembang menjadi hewan baru.
b. Cacing pita
Tubuh cacing pita terdiri atas segmen-segmen yang disebut proglotid. Pada setiap
proglotid terdapat ovarium yang menghasilkan ovum dan testis yang menghasilkan
sel sperma. Bila sel telur dan sel sperma sudah masak, maka terjadilah pembuahan
didalam proglotid yang menghasilkan zigot.
31
c. Cacing tanah
Dalam tubuh cacing tanah terdapat beberapa segmen yang kulitnya menebal disebut
klitelum. Dalam segmen tersebut terdapat testis yang membentuk spermatozoid, dan
ovarium yang membentuk ovum. Walaupun ovum dan spermatozoid terdapat dalam
satu tubuh, cacing tanah tidak pernah mengadakan pembuahan sendiri, tetapi
melakukan perkawinan dengan mempertukarkan spermatozoid (perkawinan silang).
d. Serangga
Pada beberapa jenis serangga, misalnya lebah madu (Apis indica), terdapat koloni
yang terdiri atas ratu yang fertil, pejantan fertil dan mati setelah kawin, dan pekerja
yang mandul (steril). Pada waktu kawin, sperma dari jantan disimpan dalam kantung
sperma di induk betina. Sperma ini merupakan cadangan sperma selama ratu hidup.
Bila telur yang telah matang dibuahi oleh sperma, telur tersebut akan berkembang
menjadi calon ratu, calon pekerja atau prajurit, sedangkan yang tidak dibuahi
(partenogenesis) akan berkembang menjadi pejantan. Lebah pekerja dan prajurit
menjadi mandul (streril) karena pengaruh lingkungan, yaitu kurang makan.
32
J. Reproduksi pada Vertebrata
33
2. Ovovivipar (bertelur-beranak), ialah hewan yang menghasilkan telur, dan
embrio berkembang dalam telur. Pembeda dengan ovipar adalah kelompok
hewan ovovivipar tidak mengeluarkan telurnya dari dalam tubuh. Jadi embrio
tetap tumbuh di dalam telur tetapi tetap berada di dalam tubuh induk. Saat
menetas dan keluar dari tubuh induknya tampak seperti melahirkan. Misalnya,
ikan Hiu, kadal, dan beberapa jenis ular.
3. Vivipar (beranak), ialah hewan yang melahirkan anaknya. Embrio
berkembang di dalam tubuh induknya dan mendapatkan makanan dari
induknya dengan perantaraan plasenta (ari-ari). Misalnya, manusia dan hewan
menyusui lainnya.
a. Pisces
b. Amfibi
Seperti pada ikan, katak juga bertelur dengan fertilisasi eksternal. Telur yang
telah dibuahi akan bergerombol dipermukaan air. Setelah enam hari telur akan
menetas menghasilkan berudu atau kecebong. Berudu hidup di dalam air dan bernafas
dengan insang. Setelah mengalami metamorfosis selama 1- 3 bulan, ia akan berubah
bentuk menjadi katak. Pada umur satu tahun katak telah menjadi dewasa.
34
c. Reptilia
Ada yang meletakkan telur (ovipar) dan ada pula yang bersifat ovovivipar.
Pembuahan terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Telur dilindungi oleh
cangkang. Telur yang dikeluarkan ada yang disembunyikan didalam pasir, di dalam
lumpur, ada yang dierami. Pada kadal telurnya menetas di dalam tubuh (ovovivipar).
d. Aves
e. Mamalia
35
penutup
Kesimpulan
36
DAFTAR PUSTAKA
http://opensains.wordpress.com/2009/07/27/penyebab-penyakit-endokrin/, 24 Januari
2011.
http://www.indonesiaindonesia.com/f/11222-sistem-reproduksi/, diakses 22
Januari 2011.
37
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/sistem-reproduksi/, diakses 22
Januari2011.
38