Anda di halaman 1dari 3

NOTULEN PERTEMUAN KOMITE MEDIK

TANGGAL 27 NOVEMBER 2015

Peserta:
1. dr. Bernard AS Dakhi, Sp.PD, FINASIM
2. dr. Yustitia, MARS
3. dr. Rudy, Sp.An
4. dr. Benry P. Simbolon, SPA
5. dr. Damson, Sp.S
6. dr. Andrew, SpB
7. dr. Elizabeth
8. dr. Yessi Octavianti
9. dr. Syam Hakim
10. dr. Lasmaria
11. dr. Ikhlak Muluk
12. dr. Elis
13. drg. Anne
14. drg. Endah
15. dr. Christian

1. dr. Bernard AS Dakhi, Sp.PD, FINASIM

 Waktu pertemuan komdik selanjutnya hendaknya disepakati dan minta kesepakatan


waktu kepada setiap dokter spesialis agar pertemuan sesuai kesepakatan bersama
 Mohon agar teman sejawat dapat memberi sedikit kepedulian, karena pertemuan
komdik adalah untuk kemajuan bersama, tidak perlu waktu yang lama, cukup satu jam
saja yang penting efektif

2. drg. Endah

 Karena pasien poli gigi bertambah banyak, mohon agar diadakan perawat gigi, karena
selama ini semua tindakan sampai menyeterilkan alat dilakukan sendiri oleh dokter gigi
tanpa bantuan assisten

3. dr. Rudy, SPAn

 Mohon kejelasan batas waktu jam pelayanan anastesi karena secara pribadi pelayan
anastesi selama 24 jam adalah berat

dr. Elizabeth : RS. Citama berencana untuk menambah lagi dr. spesialis anastesi, agar
pelayanan anastesi bisa full 24 Jam

 Untuk komitmen dalam hal Cito, jika dalam keadaan True Emergency maka tidak
mengapa (siap), namun demikian sering kali tindakan Cito justru dikerjakan melampaui
waktu seharusnya.

dr. Bernard AS Dakhi, Sp.PD, FINASIM : Hal tersebut tidak dapat disetujui mengingat Cito
dimaksud bukan merupakan Cito yang sebenarnya sebagaimana aturan KKI

Page 1 of 3
4. dr. Elizabeth

 Sosialisasi tentang konsul pasien baru by phone oleh dokter IGD:


1. Dokter jaga IGD wajib melakukan konsul pasien baru via telp., kepada konsulen;
2. Dokter konsulen wajib menerima konsultasi sesuai jadwal konsulen yang sudah
ditentukan;
3. Untuk pasien emergency, apabila dokter konsulen setelah 3 (tiga) kali panggilan
dengan jeda waktu 5 (lima) menit tidak ada jawaban, maka pasien akan dialihkan ke
dokter konsulen lain;
4. Untuk pasien rawat inap yang non-emergency dengan kondisi stabil yang telah
dicoba dikonsulkan di IGD dengan dokter konsulen, namun belum terhubung, maka
akan dikonsulkan oleh dokter ruangan kepada konsulen yang sama apabila tetap
belum tersambung dan dokter konsulen belum visit, maka dokter ruangan akan
memberikan terapi sementara;
5. Apabila ada permintaan khusus dari pasien, sedangkan dokter konsulen yang
bertugas hari ini belum bisa dihubungi dalam waktu 1 (satu) jam maka dokter
ruangan dapat mengalihkan ke dokter konsulen yang lain;
6. Setelah dilakukan konsultasi via telp., maka pasien menjadi tanggung jawab
konsulen tersebut, selanjutnya akan dicatat pada lembar konsultasi dan diberikan
stample DPJP;
7. Dokter ruangan wajib mengikuti SPO penerimaan pasien baru dirawat inap;
8. Dokter konsulen wajib menandatangani advice (perintah lisan) yang sudah tertulis
dilembar konsultasi by phone dengan stampel konfirmasi pada saat visit pasien.

dr. Bernard AS Dakhi, Sp.PD, FINASIM :


- Dilembar konsul by phone tidak hanya terapi yang diucapkan oleh konsulen saja yang
dicatat tetap apa saja yang dilaporkan oleh dokter jaga wajib ditulis dilembar konsul by
phone
- Bagian YanMed agar sering memeriksa rekam medis dan pastikan bahwa rekam medis
terbaca

5. dr. Rudy, SpAn

- Jika ada pasien yang ingin dioperasi dikonsulkan ke bagian anastesi dan dokter dari
spesialis anastesi tidak sanggup untuk melangsungkan proses operasi karena tidak ada
fasilitas siapa yang bertanggung jawab untuk merujuk bagaimana sistem atau alurnya

dr. Elizabeth : Jika pasien yang mau dioperasi tidak di acc oleh dokter spesialis anestasi maka
yang bertanggung jawab merujuk adalah dokter operator yang melakukan operasi

dr. Bernard AS Dakhi, Sp.PD, FINASIM :


- Jika ada pasien yang di tangani oleh DPJP, maka harus ada DPJP utama pada proses
operasi dokter spesialis anestesi merupakan DPJP saat operasi.
- DPJP utama hendaknya dalam bekerja ketika memutuskan sesuatu, sebelumnya
bertanya dulu kepada DPJP yang kedua, untuk menyepakati.
- Setiap pasien yang dioperasi yang emergency tidak usah dikonsulkan ke dokter spesialis
penyakit dalam, jika pasien tidak layak dioperasi di RS. Citama, lebih baik dirujuk ke
rumah sakit lain.

Page 2 of 3
- Himbauan kepada DPJP, jangan memberikan terapi kepada penyakit yang bukan
kompetensinya, sehingga pasien baru dikonsulkan setelah DPJP utama menyerah, maka
baru konsul ke DPJP yang lain.

6. dr. Syam Hakim

- Pada kasus rekam medis yang tulisannya tidak jelas, hendaknya dokter ruangan menulis
ulang terapi yang telah diberikan oleh masing-masing DPJP, karena sulit untuk DPJP
mengubah karakter tulisannya.

dr. Bernard AS Dakhi, Sp.PD, FINASIM :


- Jika ada niat tulisan bisa diperbaiki konsepnya adalah DPJP yang akan dimintai
pertanggungjawaban atas tulisannya di rekam medis.

7. dr. Andrew, SpB

 Jika pasien yang ingin di operasi tidak di acc oleh manajemen maka siapa yang akan
bertanggung jawab untuk menjelaskan kepada pasien?

dr. Syam Hakim :

- Pasien yang tidak di acc untuk dioperasi oleh manajemen, maka yang akan menjelaskan
ke pasien adalah pihak manajemen

dr. Elizabeth : Jika ada pasien yang datang ke IGD memerlukan fasilitas diluar kemampuan
kita hendaknya dirujuk, kalau keluarga menolak atau belum dapat tempat rujukan pasien
tetap di observasi di IGD sampai batas waktu yang tidak diterntukan

Mengetahui,
Wakil Ketua Komite Medik RS Citama

dr. Bernard AS Dakhi, Sp.PD, FINASIM

Page 3 of 3

Anda mungkin juga menyukai