Anda di halaman 1dari 9

1

HUBUNGAN TIMBAL (Pb) DI UDARA DAN YANG ADA


DI DALAM DARAH TERHADAP KEJADIAN ANEMIA
PEGAWAI UPTD DINAS PERHUBUNGAN

Aryanto Purnomo

Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Pontianak, Jl. 28 Oktober Siantan Hulu Pontianak
e-mail : arypwt@yahoo.co.id

Abstract : Relationships Lead ( Pb ) Available In The Air And Blood In Genesis Against Anemia Em-
ployees UPTD Department of Transportation . The aims of this study was to determine Pb in ambient air
and its relationship with Pb in the blood and anemia on employees UPTD Transportation Agency Pontianak
2014. The study used cross sectional design . Population and sample are employees UPTD Department of
Transportation , with a sample size of 44 people with a total sampling method and using the Chi -square test
. The results showed no significant correlation between the levels of Pb in ambient air in the work environ-
ment with high levels of lead in blood of employees , there is a significant correlation between blood levels
of Pb in blood hemoglobin levels in employees , and no significant relationship between age and levels of
Pb in blood on UPTD employees . While there is no significant relationship between smoking habits , wear
a mask , with high levels of lead in blood of employees UPTD.

Keywords : UPTD, anemia, transportation, lead

Abstrak: Hubungan Timbal (Pb) Di Udara Dan Yang Ada Didalam Darah Terhadap Kejadian Ane-
mia Pegawai Uptd Dinas Perhubungan. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui Pb di udara ambien
dan hubungannya dengan Pb dalam darah serta kejadian anemia pada pegawai UPTD Dinas Perhubungan
Kota Pontianak Tahun 2014. Penelitian menggunakan desain cross sectional. Populasi dan sampel adalah
pegawai UPTD Dinas Perhubungan, dengan besar sampel sebanyak 44 orang dengan metode total sam-
pling dan menggunakan uji Chi square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan signifikan antara ka-
dar Pb di udara ambien pada lingkungan kerja dengan kadar Pb dalam darah pada pegawai, ada hubungan
yang signifikan antara kadar Pb dalam darah dengan kadar Hb darah pada pegawai, dan ada hubungan yang
signifikan antara umur dengan kadar Pb dalam darah pada pegawai UPTD. Sedangkan yang tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara kebiasaan merokok, memakai masker, dengan kadar Pb dalam darah pada
pegawai UPTD.

Kata kunci : UPTD, anemia, perhubungan, timbal

Pencemaran udara, khususnya di kota-kota besar, su- oleh penggunaan bensin bertimbal, sehingga makin
dah merupakan masalah yang perlu segera ditanggu- besar konsumsi energi BBM dari bensin (bertimbal),
langi. Hal ini akibat dari meningkatnya aktivitas ma- maka makin tinggi tingkat pencemaran Pb di udara
nusia, pertambahan jumlah penduduk, perkembangan ambien. Hal ini dikarenakan sekitar 70% Pb yang
ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pertambahan ada dalam bahan bakar yang dibakar dalam mesin
industri dan sarana transportasi. Kegiatan kecil yang kendaraan akan diemisikan ke udara. Adapun bahan
dilakukan perorangan juga menyebabkan pencemaran pencemar yang dikeluarkan oleh kendaraan bermo-
udara, seperti pembakaran sampah, merokok, dan ke- tor selain Pb adalah ; CO, NOx, Hidrokarbon (HC)
giatan rumah tangga lainnya (SLHI 2004, KLH, 2005 dan partikulat debu yang didalamnya mengandung
: 64). logam berat seperti Pb. Asap hitam yang dikeluarkan
Kontribusi pencemaran udara oleh gas buang kendaraan bermotor merupakan gambaran parahnya
kendaraan bermotor dari penggunaan bahan bakar emisi yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor terse-
minyak (BBM) menyumbang kontribusi terbesar but (Kusnoputranto, H. 2000).
(49%) dari total penggunaan di seluruh dunia (Eku- Timbal yang mencemari udara terdapat dalam
wasbang, 1997). Seperti kita ketahui bahwa saat ini dua bentuk, yaitu berbentuk gas dan partikel-partikel.
penggunaan BBM di Indonesia masih didominasi Gas timbal terutama berasal dari pembakaran bahan

45
46
2 jurnal vokasi Kesehatan, Volume I Nomor 2 Maret 2015, hlm. 45 - 53

aditif bensin kendaraan bermotor yang terdiri dari Anemia yang disebabkan oleh timbal, bisa jadi
tetraetil-Pb dan tetrametil-Pb (Fardiaz, S. 2006). merupakan konsekuensi langsung dari hambatan ter-
Timbal biasanya digunakan sebagai bahan aditif hadap biosintesis haemoglobin; dan tidak selalu dise-
pada bensin sebagai octane booster (peninggi angka babkan oleh kekurangan zat besi. Timbal juga memi-
oktan) pada bensin dan menjadi solusi bagi permasa- liki hubungan dengan gangguan pada sintesis globin
lahan knocking (bunyi ketukan) atau detonasi dari (Albahary, 1972). Efek timbal terhadap sistem haemo-
mobil dengan starter otomatis. poetic menyebabkan berkurangnya synthesis haemo-
Bahan aditif yang biasa dimasukkan ke dalam globin dan menyebabkan anemia. Anemia seringkali
bahan bakar kendaraan bermotor pada umumnya ter- disebut-sebut sebagai dampak dari ekspos terhadap
diri dari 62% tetra etil-Pb, 18% etilen dikhlorida, 18% timbal. Efek ini mudah didiagnosa secara klinis, dan
etilen dibromida dan sekitar 2% campuran tambahan dikenal sebagai indikator dalam mengidentifikasi
dari senyawa-senyawa lain. Tidak musnahnya Pb da- keracunan timbal. Anemia bisa disebabkan oleh pe-
lam peristiwa pembakaran pada mesin menyebabkan nurunan produksi haemaglobin, atau bisa juga kare-
jumlah Pb yang dibuang ke udara melalui asap buan- na peningkatan tingkat kerusakan erythrocytes (EHC
gan kendaraan bermotor menjadi sangat tinggi (Palar, 165, WHO, 1995 : 144 - 146).
2004). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Dampak dari menurunnya kesehatan masyarakat timbal (Pb) di udara ambien dan hubungannya dengan
oleh bensin mengandung timbal ialah biaya kesehatan timbal (Pb) dalam darah serta kejadian anemia pada
yang sangat besar yang harus ditanggung oleh mas- pegawai UPTD Dinas Perhubungan Kota Pontianak
yarakat. Menurut studi Bank Dunia pada tahun 1990, Tahun 2014.
biaya ini hingga mencapai US $ 62.400.000,- (Kusn-
oputranto, H. 2000). METODE
Timbal diserap dengan efektif oleh mukosa
saluran pernapasan dan beredar ke seluruh tubuh. Penelitian ini menggunakan desain Cross sec-
Dampak dari timbal organik adalah hipertensi, ane- tional, yaitu pengukuran dan pengumpulan data kadar
mia, penurunan intelegensia pada anak-anak, serta timbal (Pb) di udara ambien pada lingkungan kerja,
gejala neurologik lainnya. (Achmadi, UF. 2005). kadar timbal (Pb) dalam darah, kasus anemia (ka-
Peningkatan jumlah timbal di udara tidak ter- dar Hb darah), dan faktor-faktor resiko lainnya pada
lepas dari pertambahan jumlah kendaraan bermotor pegawai UPTD Dinas Perhubungan Kota Pontianak
yang semakin meningkat, asap yang berasal dari knal- yang dilakukan dalam kurun waktu bersamaan. Pop-
pot kendaraan telah melepaskan Pb ke udara secara ulasi dan sampel dalam penelitian ini adalah pegawai
terus-menerus. UPTD Dinas Perhubungan Kota Pontianak. Besar
Saat ini volume kendaraan tertinggi di Kota Pon- sampel sebanyak 44 pegawai, diambil secara total
tianak tercatat 2.180 satuan mobil menit/km (smp. sampling.
menit/km), dengan pertambahan kendaraan bermotor
per tahun mencapai 3,48%, sedangkan pertambahan HASIL
panjang jalan sejak tahun 2005 sebesar 0,02% per ta-
hun (Dinas Perhubungan Kota Pontianak, 2012). Gambaran Kadar Timbal (Pb) Di Udara Ambi-
en Pada Lingkungan Kerja Pegawai UPTD Dinas
Perhubungan Kota Pontianak.

Gambar 1.
Kadar Timbal (Pb) Di Udara Ambien Pada Lingkungan Kerja
Pegawai UPTD Dinas Perhubungan Kota Pontianak
Purnomo, Hubungan Timbal (Pb) di Udara,...347

Tabel 1. Gambaran Anemia (Kadar Hb Darah) Pegawai UPTD


Distribusi Kadar Timbal (Pb) Di Udara Ambien Dinas Perhubungan Kota PontianakTahun 2014.

Mean Min – Tabel 5.


SD 95% CI
Varia- Median Mak Distribusi Statistik Deskriptif Kadar Hb Dalam Darah
(µg/m3/ (µg/m3/
bel (µg/m3/ (µg/m3/ Pegawai UPTD Dinas Perhubungan Kota Pontianak
5jam) 5jam)
5jam) 5jam)
Kadar 0,7700 0,1167 0,61 - 0,6724 - Mean Min –
Timbal 0,7950 0,91 0,8676 SD 95% CI
Variabel Median Mak
(Pb) ( gr/dl ) ( gr/dl )
( gr/dl ) ( gr/dl )
Kadar Hb 14,890 1,413 12,40 – 14,460 –
Tabel 2. Darah 15,185 17,87 15,319
Distribusi Pegawai Menurut
Kadar Timbal (Pb) Di Udara Ambien
Untuk mengkategorikan kadar Hb dalam darah
pegawai UPTD Dinas Perhubungan Kota Pontianak
Kadar Timbal (Pb) digunakan kadar Hb pada laki-laki sebesar 14 gr/dl
Frekuensi %
Di Udara Ambien
(Wintrobe, M.M., Clin. Hematology, Le & Febinger,
≥ 0,795 µg/m3/5jam 27 61,4 Philadelphia, Pa. 4th Edit, 1956). Dari hasil pengola-
< 0,795 µg/m3/5jam 17 38,6 han data, gambaran kadar Hb dalam darah pegawai
Total 44 100,0 UPTD Dinas Perhubungan Kota Pontianak dapat di
lihat pada Tabel 5.
Gambaran Kadar Timbal (Pb) Dalam Darah
Pegawai UPTD Dinas Perhubungan Kota Pontianak Tabel 6.
Tahun 2014. Distribusi Kasus Anemia (Kadar Hb Darah)
Tabel 3. Pegawai UPTD Dinas Perhubungan Kota Pontianak
Distribusi
Kadar Timbal (Pb) Dalam Darah Kadar Timbal (Pb)
Frekuensi %
Pegawai UPTD Dinas Perhubungan Kota Pontianak Dalam Darah
< 14 gr/dl 16 36,4
Mean Min – ≥ 14 gr/dl 28 63,6
SD 95% CI
Variabel Median Mak Total 44 100,0
(µg/dl) (µg/dl)
(µg/dl) (µg/dl)
Kadar Timbal 25,7909 5,83202 15,19 – 24,0184 –
(Pb) 29,1500 34,82 27,5634
Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa pega-
Dalam Darah wai UPTD Dinas Perhubungan Kota Pontianak yang
terindikasi menderita anemia (kadar Hb < 14 gr/dl)
Timbal bisa menimbulkan anemia pada level sebanyak 16 orang (36,4%).
PbB 40 µg/dl. Dari hasil pengukuran didapat bahwa
kadar timbal (Pb) dalam darah pegawai UPTD Dinas Analisis Kadar Timbal (Pb) Di Udara Ambien
Perhubungan Kota Pontianak seluruhnya < 40 µg/dl. Pada Lingkungan Kerja Dengan Kadar Timbal
Untuk itu, dalam mengkategorikan kadar timbal (Pb) (Pb) Dalam Darah
dalam darah pegawai UPTD Dinas Perhubungan Kota
Pontianakdigunakan nilai median sebesar 29,15 µg/ Tabel 6.
dl. Dari hasil pengolahan data, gambaran kadar timbal Distribusi Kadar Timbal (Pb) Di Udara Ambien Pada
(Pb) dalam darah pegawai UPTD Dinas Perhubungan Lingkungan Kerja Dan Kadar Timbal (Pb)
Kota Pontianak dapat di lihat pada Tabel 4. Dalam Darah Pegawai

Tabel 4. Kadar timbal (Pb)


Kadar timbal dalam darah OR P
Distribusi Kadar Timbal (Pb) Dalam Darah Total
Pegawai UPTD Dinas Perhubungan Kota Pontianak (Pb) ≥29,15µg/ <29,15µg/ 95%CI value
di udara dl dl

Kadar Timbal (Pb) n % n % n %


Frekuensi %
Dalam Darah ≥0,795 µg/
13 48,1 14 51.9 27 100 6,964
≥ 29,15 µg/dl 15 34,1 m3/5 jam
1,328 – 0,031
< 29,15 µg/dl 29 65,9 <0,795µg/ 36,529
2 11,8 15 88.2 17 100
m3/5jam
Total 44 100,0
Jumlah 15 34,1 29 65,9 44 100
48
4 jurnal vokasi Kesehatan, Volume I Nomor 2 Maret 2015, hlm. 45 - 53

Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh p = Pada saat dilakukan pengukuran kadar timbal
0,031, dengan demikian p value lebih kecil dari al- (Pb) di udara ambien pada lingkungan kerja, karak-
pha (0,031 < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bah- teristik metereologi (cuaca, kelembaban, dan kece-
wa ada hubungan yang signifikan antara kadar timbal patan angin) tidak diukur atau dalam hal ini diabai-
(Pb) di udara ambien pada lingkungan kerja dengan kan. Padahal karakteristik metereologi tersebut sangat
kadar timbal (Pb) dalam darah pada Pegawai UPTD berpengaruh terhadap penyebaran kadar timbal (Pb)
Dinas Perhubungan Kota Pontianak Tahun 2014. Se- di udara ambien. Pengukuran kadar timbal (Pb) di
lanjutnya dari hasil analisis didapat bahwa nilai OR = udara ambien pada lingkungan kerja hanya dilakukan
6,964; artinya pegawai yang bekerja pada lingkungan sekali pengukuran, sehingga tidak bisa dibuat suatu
dengan kadar timbal (Pb) di udara ambien ≥ 0,795 µg/ trend kondisi kadar timbal (Pb) di udara ambien pada
m3/5jam mempunyai peluang 6,964 kali untuk men- lingkungan kerja untuk beberapa hari. Selanjutnya
galami kadar timbal (Pb) dalam darahnya ≥ data sekunder kadar timbal (Pb) di udara ambien pada
29,15 µg/dl dibandingkan dengan pegawai yang bek- lingkungan kerja tidak ada, sehingga tidak ada data
erja pada lingkungan yang kadar timbal (Pb) di udara pembanding pada penelitian ini.
ambien pada < 0,795 µg/m3/5jam. Besar sampel sebanyak 44 pegawai yang diam-
bil secara total sampling dari populasi, dirasakan ke-
Analisis Hubungan Kadar Timbal (Pb) Dalam Darah cil sehingga tidak mampu menggeneralisasikan hasil
Dengan Anemia (Kadar Hb Darah) penelitian kedalam populasi yang lebih besar.

Tabel 7. Pencemaran Debu dan Timbal (Pb) Di Udara Ambien


Distribusi Kadar Timbal (Pb) Dalam Darah
Pencemaran kadar timbal (Pb) di udara san-
Dan Anemia (Kadar Hb Darah)
gat ditentukan oleh jumlah akumulasi kadar debu di
udara ambien. Dari hasil pengukuran dan analisa pada
Kadar Anemia (kadar hb
darah) Total
OR P 8 (delapan) lokasi didapat bahwa kadar debu dalam
timbal 95%CI value
(Pb) <14g/dl ≥14g/dl
udara ambien di lingkungan kerja pegawai UPTD
di udara Dinas Perhubungan Kota Pontianak berkisar antara
n % n % n %
256,18 - 309,03 µg/m3/5jam. Merujuk pada Peratur-
≥29,15 µg/
dl
9 60,0 6 40 15 100 4,714 an Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun
1,237 – 0,044 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, mem-
<29,15 µg/ 17,970
dl
7 24,1 22 75,9 29 100 perlihatkan bahwa kadar debu dalam udara ambien di
Jumlah 16 36,4 28 63,6 44 100
lingkungan kerja pegawai UPTD Dinas Perhubungan
Kota Pontianaktelah melebihi nilai baku mutu.
Hampir semua timbal di udara merupakan par-
Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh p =
tikel dengan diameter kurang dari 1 um. Ukuran
0,044; dengan demikian p value lebih kecil dari al-
partikel-partikel ini bervariasi tergantung sumber dan
pha (0,000 < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bah-
usia partikel sejak diemisikan. Kebanyakan merupa-
wa ada hubungan yang signifikan antara kadar timbal
kan timbal in-organik, dan sumber utamanya adalah
(Pb) dalam darah dengan kadar Hb darah pada Pega-
dari`pembakaran tertraethyllead dan tetramethyllead
wai UPTD Dinas Perhubungan Kota Pontianak Tahun
yang digunakan sebagai zat tambahan bahan bakar
2014. Selanjutnya dari hasil analisis didapat bahwa
(EPA 1986, WHO 1987).
nilai OR = 4,714; artinya pegawai yang kadar timbal
Dari hasil pengukuran kualitas udara ambien di
(Pb) dalam darahnya ≥ 29,15 µg/dl mempunyai pel-
lingkungan kerja pegawai UPTD Dinas Perhubungan
uang 4,714 kali mengalami kadar Hb darahnya < 14
Kota Pontianakdidapat kadar timbal (Pb) di udara
g/dl dibandingkan dengan pegawai yang kadar timbal
ambien berkisar antara 0,61 – 0,91 µg/m3/5jam, ka-
(Pb) dalam darahnya < 29,15 µg/dl.
dar timbal (Pb) tersebut kondisinya masih berada di
bawah nilai baku mutu. Perbedaan kadar timbal (Pb)
PEMBAHASAN
di udara ambien tersebut berbeda di setiap tempat
dimungkinkan terjadi akibat tingkat kepadatan lalu
Penelitian ini mempunyai kelemahan pada pen-
lintas yang berbeda di setiap lokasi. Berdasarkan
gukuran dan pengumpulan data kadar timbal (Pb) di
hal tersebut, bisa disimpulkan bahwa sampai saat ini
udara ambien pada lingkungan kerja, kadar timbal
belum terjadi pencemaran timbal (Pb) di udara am-
(Pb) dalam darah, kasus anemia (kadar Hb darah),
bien pada lingkungan kerja pegawai UPTD Dinas
dan faktor-faktor resiko lainnya pada pegawai UPTD
Perhubungan Kota Pontianak. Namun demikian aku-
Dinas Perhubungan Kota Pontianak. Pengukuran dan
mulasi dari paparan timbal (Pb) pada pegawai UPTD
pengumpulan data tersebut hanya dilakukan sekali
Dinas Perhubungan Kota Pontianakperlu diwaspadai,
saja.
Purnomo, Hubungan Timbal (Pb) di Udara,...5 49

karena walaupun kadar timbal (Pb) di udara ambien tara beberapa orang terpapar timbal melalui hobi atau
berada dibawah nilai baku mutu tetapi telah dirasakan aktivitas pekerjaan. (EHC 165, WHO, 1995).
dampaknya terhadap kesehatan pegawai. Dengan de-
mikian, perlu adanya upaya pengendalian dan pence- Kasus Anemia (Kadar Hb Darah)
gahan terhadap paparan timbal (Pb) pada pegawai Anemia adalah penyakit kurang darah, yang
UPTD Terminal Dinas Perhubungan Kota Pontianak. ditandai dengan kadar haemoglobin (Hb) dan sel da-
rah merah (eritrosit) lebih rendah dibandingkan nor-
Kadar Timbal (Pb) Dalam Darah mal. Jika kadar haemoglobin kurang dari 14 g/dl dan
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa, ra- eritrosit kurang dari 41% pada pria, maka pria terse-
ta-rata kadar timbal (Pb) dalam darah pegawai UPTD but dikatakan anemia. Anemia umumnya disebabkan
Dinas Perhubungan Kota Pontianak sebesar 25,79 µg/ oleh perdarahan kronik. Gizi yang buruk atau gang-
dl. Kadar timbal (Pb) dalam darah yang paling rendah guan penyerapan nutrisi oleh usus juga dapat menye-
sebesar 15,19 µg/dl terjadi pada pegawai yang bertu- babkan seseorang mengalami kekurangan darah.
gas di Terminal Batulayang, sedangkan yang paling Untuk mengkategorikan kadar Hb dalam darah
tinggi sebesar 34,82 µg/dl terjadi pada pegawai yang pegawai UPTD Dinas Perhubungan Kota Pontianak-
bertugas di Penyeberangan Feri Siantan. Hal tersebut digunakan kadar Hb pada laki-laki sebesar 14 gr/dl
dapat dimungkinkan, karena lokasi penyeberangan (Wintrobe, M.M., Clin. Hematology, Le & Febinger,
berada didalam area padat kendaraan. Bisa jadi aku- Philadelphia, Pa. 4th Edit, 1956).
mulasi timbal (Pb) di udara menyebar di dalam kan- Dari hasil pengukuran yang dilakukan pada
tor dan menempel pada dinding dan peralatan kantor Pegawai UPTD Dinas Perhubungan Kota Pontianak
lainnya. didapat bahwa rata-rata kadar Hb dalam darah peg-
Timbal (Pb) bisa berpindah dari udara, keatas awai UPTD Dinas Perhubungan Kota Pontianak
permukaan lingkungan, baik endapan basah maupun sebesar 14,89 gr/dl. Berdasarkan data yang ada,
kering, meski endapan basah tampaknya lebih banyak ditemukan pegawai UPTD Dinas Perhubungan Kota
menyerap timbal dari udara. Antara 40-70% timbal Pontianak yang terindikasi menderita anemia (kadar
di udara mampu terserap oleh endapan basah, tergan- Hb < 14 gr/dl) sebanyak 16 orang (36,4%). Kejadian
tung lokasi geografis dan kadar emisi di daerah terse- tersebut bisa jadi merupakan konsekuensi langsung
but. Karena sulit untuk larut, timbal kemudian banyak dari hambatan terhadap biosintesis haem; dan tidak
mengendap pada permukaan tanah dan sedimen, atau selalu disebabkan oleh kekurangan zat besi. Timbal
menempel pada bahan-bahan organik. Akibatnya tim- juga memiliki hubungan dengan gangguan pada sin-
bal tidak mudah hilang dan cenderung terakumulasi tesis globin (Albahary, 1972). Efek timbal terhadap
di ekosistem dimana ia mengendap (EHC 165, WHO, sistem haemopoietic menyebabkan berkurangnya
1995 : 60 - 62). synthesis haemaglobin dan menyebabkan anemia.
Timbal bisa menimbulkan anemia pada level Anemia seringkali disebut-sebut sebagai dampak dari
PbB sebesar 40 µg/dl. Dari hasil pengukuran didapat ekspos terhadap timbal. Efek ini mudah didiagnosa
bahwa kadar timbal (Pb) dalam darah pegawai UPTD secara klinis, dan dikenal sebagai indikator dalam
Dinas Perhubungan Kota Pontianak seluruhnya < 40 mengidentifikasi keracunan timbal. Anemia bisa dise-
µg/dl. Untuk itu, dalam mengkategorikan kadar tim- babkan oleh penurunan produksi haemaglobin, atau
bal (Pb) dalam darah pegawai UPTD Dinas Perhubu- bisa juga karena peningkatan tingkat kerusakan eryth-
ngan Kota Pontianak digunakan nilai median sebesar rocytes. (EHC 165, WHO, 1995 : 144 - 146).
29,15 µg/dl. Dengan demikian, kadar timbal (Pb) da-
lam darah pegawai UPTD Dinas Perhubungan Kota Pengaruh Timbal (Pb) Di Udara Ambien
Pontianak≥ 29,15 µg/dl sebanyak 15 orang (34,1%). Dari hasil pengukuran, menunjukkan bahwa
Walaupun persentasenya kecil, tetapi kondisi tersebut kualitas udara di lingkungan kerja pegawai UPTD Di-
merata di seluruh lokasi kerja pegawai UPTD Termi- nas Perhubungan Kota Pontianak dapat dikategorikan
nal Dinas Perhubungan Kota Pontianak. buruk bila dilihat dari akumulasi pencemaran debu,
Akumulasi kadar timbal (Pb) dalam darah pada sedangkan kadar timbal (Pb) di udara masih di bawah
pegawai UPTD Dinas Perhubungan Kota Pontianak nilai baku mutu.
tidak dapat dipastikan hanya berasal dari pencemaran Berdasarkan hasil analisa, disimpulkan bahwa
udara. Karena berdasarkan teori yang ada, tingkat pa- ada hubungan yang signifikan antara kadar timbal (Pb)
paran timbal (Pb) dalam suatu populasi bisa sangat di udara ambien pada lingkungan kerja dengan kadar
bervariasi karena faktor, fisiologis, perilaku, atau fak- timbal (Pb) dalam darah pada Pegawai UPTD Dinas
tor lainnya. Konsumsi rokok dan alkohol juga mampu Perhubungan Kota PontianakTahun 2014. Tetapi per-
meningkatkan paparan terhadap timbal, pola makan lu juga diperhatikan bahwa pada kondisi kenyataan
tertentu bisa mempengaruhi tingkat paparan, semen- dilapangan tidak dapat dipastikan bahwa akumulasi
50
6 jurnal vokasi Kesehatan, Volume I Nomor 2 Maret 2015, hlm. 45 - 53

kadar timbal (Pb) dalam darah pegawai tersebut aki- (Pb) dalam darah pada Pegawai UPTD Terminal Di-
bat terpapar timbal (Pb) di udara ambien, bisa jadi nas Perhubungan Kota Pontianak. Pada kondisi ini,
hal tersebut akibat paparan dalam bentuk yang lain variabel umur sangat mempengaruhi keterpaparan
(makanan, minuman, dll). Pada saat penelitian, hanya pegawai oleh timbal (Pb) di udara ambien. Secara te-
menghubungkan ketika pegawai bekerja di lapangan, ori disebutkan bahwa anak-anak lebih rentan terhadap
sehingga peneliti berhipotesis bahwa akumulasi kadar paparan timbal (Pb). Bisa jadi hasil tersebut meng-
timbal (Pb) dalam darah akibat paparan timbal (Pb) gambarkan bahwa pegawai yang berumur ≥ 36 tahun
di udara ambien pada lingkungan kerja. Selanjutnya rentan terhadap kekurangan phospor dan kalsium.
dari hasil analisis didapat bahwa nilai OR = 6,964; Rendahnya phospor dan kalsium, tingginya vi-
artinya pegawai yang bekerja pada lingkungan den- tamin D, rendahnya Fe dan protein memudahkan Pb
gan kadar timbal (Pb) di udara ambien ≥ 0,795 µg/ terserap dalam tubuh (EHC 3, WHO : 96, 1977).
m3/5jam mempunyai peluang 6,964 kali untuk men- Selanjutnya dari hasil analisis didapat bahwa
galami kadar timbal (Pb) dalam darahnya ≥ 29,15 µg/ nilai OR = 5,667; artinya pegawai dengan umur ≥ 36
dl dibandingkan dengan pegawai yang bekerja pada tahun mempunyai peluang 5,667 kali kadar timbal
lingkungan yang kadar timbal (Pb) di udara ambien (Pb) dalam darah ≥ 29,15 µg/dl dibandingkan den-
pada < 0,795 µg/m3/5jam. gan pegawai dengan umur < 36 tahun.

Pengaruh Timbal (Pb) Dalam Darah Pengaruh Masa Kerja


Pada penelitian ini, hanya meneliti kaitan antara Pada penelitian ini didapatkan bahwa tidak ada
kadar timbal (Pb) dalam darah sebagai penyebab ane- perbedaan kadar timbal (Pb) dalam darah pada pega-
mia. Anemia yang disebabkan oleh timbal, bisa jadi wai UPTD Dinas Perhubungan Kota Pontianak antara
merupakan konsekuensi langsung dari hambatan ter- masa kerja pegawai < 8 tahun dengan masa kerja ≥ 8
hadap biosintesis haem; dan tidak selalu disebabkan tahun atau dengan kata lain tidak ada hubungan yang
oleh kekurangan zat besi. Timbal juga memiliki hubu- signifikan antara masa kerja dengan kadar timbal (Pb)
ngan dengan gangguan pada sintesis globin (Albaha- dalam darah pada Pegawai UPTD Dinas Perhubun-
ry, 1972). gan Kota Pontianak. Hal tersebut bisa terjadi, karena
Anemia seringkali disebut-sebut sebagai dampak secara teori umur timbal dalam darah dan jaringan tu-
dari ekspos terhadap timbal. Efek ini mudah didiag- buh berkisar antara 28-36 hari. Sehingga akumulasi
nosa secara klinis, dan dikenal sebagai indikator da- timbal (Pb) dalam darah lebih dipengaruhi pada lama
lam mengidentifikasi keracunan timbal. Anemia bisa paparan seketika. Begitu terserap, tidaklah terdistri-
disebabkan oleh penurunan produksi haemaglobin, busikan secara merata ke seluruh tubuh. Kebanyakan
atau bisa juga karena peningkatan tingkat kerusakan terserap oleh darah dan jaringan tubuh lunak, diikuti
erythrocytes. oleh redistribusi pada tulang. Tulang mengakumulasi
Berdasarkan data yang ada, ditemukan pega- timbal sepanjang hidup manusia, dan bertindak se-
wai UPTD Dinas Perhubungan Kota Pontianak yang bagai sumber timbal untuk tubuh. (EHC 165, WHO,
terindikasi menderita anemia (kadar Hb < 14 gr/dl) 1995 : 28- 29)
sebanyak 16 orang (36,4%). Dari analisis yang ada, Dari data yang ada juga dimungkinkan tidak
didapat bahwa ada hubungan yang signifikan antara dapat dianalisa dengan baik, karena data masa kerja
kadar timbal (Pb) dalam darah dengan kadar Hb da- pegawai hampir homogen. Ada sebanyak 31 pegawai
rah pada Pegawai UPTD Dinas Perhubungan Kota (70,5 %) sedangkan masa kerja < 8 tahun.
Pontianak Tahun 2014. Selanjutnya dari hasil anali-
sis didapat bahwa nilai OR = 4,714; artinya pegawai Pengaruh Jam Kerja Di Lapangan
yang kadar timbal (Pb) dalam darahnya ≥ 29,15 µg/ Hasil analisis hubungan jam kerja dengan kadar
dl mempunyai peluang 4,714 kali menyebabkan ka- timbal (Pb) dalam darah pada pegawai UPTD Dinas
dar Hb darah < 14 g/dl dibandingkan dengan pegawai Perhubungan Kota Pontianak diperoleh bahwa tidak
yang kadar timbal (Pb) dalam darahnya < 29,15 µg/ ada perbedaan kadar timbal (Pb) dalam darah pada
dl. pegawai UPTD Dinas Perhubungan Kota Pontianak
antara jam kerja di lapangan selama < 12 jam dengan
Pengaruh Umur jam kerja di lapangan selama ≥ 12 jam atau dengan
Pada penelitian ini didapat bahwa ada perbedaan kata lain tidak ada hubungan yang signifikan antara
kadar timbal (Pb) dalam darah pada pegawai UPTD jam kerja di lapangan dengan kadar timbal (Pb) dalam
Dinas Perhubungan Kota Pontianak antara pegawai darah pada Pegawai UPTD Terminal Dinas Perhubu-
yang berumur umur < 36 tahun dengan pegawai yang ngan Kota Pontianak. Hasil tersebut cukup bertentan-
berumur ≥ 36 tahun atau dengan kata lain ada hubun- gan dengan teori yang ada, karena semakin lama wak-
gan yang signifikan antara umur dengan kadar timbal tu paparan timbal (Pb) maka akan berdampak secara
Purnomo, Hubungan Timbal (Pb) di Udara,...751

signifikan pada kadar timbal (Pb) dalam darah. Dari dalam darah pada pegawai UPTD Dinas Perhubungan
data yang ada juga dimungkinkan tidak dapat dianali- Kota Pontianak antara yang memakai masker dengan
sa dengan baik, karena data jam kerja pegawai hampir yang tidak memakai masker atau dengan kata lain
homogen. Ada sebanyak 24 pegawai (54,5 %) memi- tidak ada hubungan yang signifikan antara memakai
liki jam kerja yang sama, yaitu selama 12 jam. masker dengan kadar timbal (Pb) dalam darah pada
Pegawai UPTD Dinas Perhubungan Kota Pontianak.
Pengaruh Kebiasaan Merokok Hampir seluruh responden tidak memakai masker
Tingkat ekspos timbal (Pb) pada kelompok ter- atau sebanyak 42 orang (95,5%) tidak menggunakan
tentu dalam suatu populasi bisa sangat bervariasi ka- masker ketika bertugas di lapangan, sehingga tidak
rena faktor, fisiologis, perilaku, atau faktor lainnya. dapat dianalisa secara jelas hubungan pemakaian
Konsumsi rokok dan alkohol meningkatkan ekspos masker dengan kadar timbal (Pb) dalam darah.
terhadap timbal, pola makan tertentu bisa mempen-
garuhi tingkat ekspos, sementara beberapa orang SIMPULAN
terekspos timbal melalui hobi atau aktivitas peker-
jaan. (EHC 165, WHO, 1995 : 66). Dari hasil penelitian tentang timbal (Pb) di udara
Pada penelitian ini didapatkan bahwa tidak ada ambien dan hubungannya dengan timbal (Pb) dalam
hubungan yang signifikan antara kebiasaan merokok darah serta kejadian anemia pada Pegawai UPTD Di-
dengan kadar timbal (Pb) dalam darah pada Pegawai nas Perhubungan Kota Pontianak Tahun 2014, dapat
UPTD Terminal Dinas Perhubungan Kota Pontianak. diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
Hal ini dimungkinkan terjadi, karena kebanyakan re- Rata-rata kadar debu di udara ambien pada
sponden menghisap rokok ketika masa istirahat atau lingkungan kerja pegawai UPTD Dinas Perhubun-
ketika tidak berada di jalanan. Sehingga pada saat gan Kota Pontianak sebesar 283,80 µg/m3/5 dengan
merokok relatif kecil terpapar timbal (Pb) di udara. median 282,98 µg/m3/5jam. Kadar debu di udara am-
Dari data yang ada juga dimungkinkan tidak bien terendah 256,18 µg/m3/5jam pada pos TPR Se-
dapat dianalisa dengan baik, karena data pegawai labintana dan tertinggi 309,02 µg/m3/5jam pada ter-
yang merokok hampir homogen. Ada sebanyak 37 minal Batulayang.
orang (84,1%) pegawai yang merokok. Rata-rata kadar timbal (Pb) di udara ambien pada
lingkungan kerja pegawai UPTD Dinas Perhubungan
Pengaruh Pemakaian Masker Di Lapangan Kota Pontianak adalah 0,77 µg/m3/5jam dengan me-
Jika melihat dari sudut pandang keseimbangan dian 0,79 µg/m3/5jam. Kadar timbal (Pb) tertinggi
massa, media transportasi dan distribusi utama dari pada Pos TPR Jalan Arief Rahman Hakim (0,91 µg/
sumber emisi timbal adalah atmosfer (udara). May- m3/5jam), sedangkan terendah pada Pos TPR Jalan
oritas timbal yang dilepaskan ke atmosfer terkumpul Selabintana (0,61 µg/m3/5jam).
di sekitar sumber, dan 20% sisanya tersebar secara Rata-rata kadar timbal (Pb) dalam darah pega-
luas jarak tempuh partikel timbal tergantung pada wai UPTD Dinas Perhubungan Kota Pontianak sebe-
besarnya partikel, dimana partikel yang besarnya sar 25,79 µg/dl dengan median sebesar 29,15 µg/dl.
kurang dari 2 um lebih banyak terkumpul di sekitar Kadar timbal (Pb) dalam darah yang paling rendah
sumber emisi. Sementara antara 20-60% emisi ken- sebesar 15,19 µg/dl dan yang paling tinggi sebesar
daraan terkumpul hingga jarak 25 m dari jalan. (EHC 34,82 µg/dl. Kadar timbal (Pb) < 29,15 µg/dl dalam
165, WHO, 1995 : 60 - 62). darah pegawai UPTD Dinas Perhubungan Kota Pon-
Udara bisa jadi merupakan jalan utama distri- tianaksebanyak 29 orang (65,9%) dan yang kadar
busi timbal di lingkungan. Hampir semua timbal di timbal (Pb) ≥ 29,15 µg/dl sebanyak 15 orang (34,1%).
udara merupakan partikel dengan diameter kurang Rata-rata kadar Hb dalam darah pegawai UPTD
dari 1 um. Ukuran partikel-partikel ini bervariasi ter- Dinas Perhubungan Kota Pontianak sebesar 14,89
gantung sumber dan usia partikel sejak di emisikan. gr/dl dengan median sebesar 15,185 gr/dl. Kadar Hb
Kebanyakan merupakan timbal in-organik, dan sum- dalam darah yang paling rendah sebesar 12,40 gr/dl
ber utamanya adalah dari pembakaran tertraethyllead dan yang paling tinggi sebesar 17,87 gr/dl. Pegawai
dan tetramethyllead yang digunakan sebagai zat tam- UPTD Dinas Perhubungan Kota Pontianak yang ter-
bahan bahan bakar (EPA 1986, WHO 1987). indikasi menderita anemia (kadar Hb < 14 gr/dl) se-
Dari kondisi tersebut di atas, pemakaian masker banyak 16 orang (36,4%).
pada saat bertugas memiliki kontribusi dalam peng- Ada hubungan yang signifikan antara kadar
hambatan terjadinya pencemaran, karena dengan di- timbal (Pb) di udara ambien pada lingkungan kerja
gunakan masker berarti ada filtrasi debu yang masuk dengan kadar timbal (Pb) dalam darah pada Pegawai
ke dalam tubuh. Tetapi, hasil penelitian ini menun- UPTD Dinas Perhubungan Kota Pontianak Tahun
jukkan bahwa tidak ada perbedaan kadar timbal (Pb) 2014, dan pegawai yang bekerja pada lingkungan
52
8 jurnal vokasi Kesehatan, Volume I Nomor 2 Maret 2015, hlm. 45 - 53

dengan kadar timbal (Pb) di udara ambien ≥ 0,795 µg/ ta.


m3/5jam mempunyai peluang 6,964 kali untuk men- Kementrian Lingkungan Hidup (2005). Program
galami kadar timbal (Pb) dalam darahnya ≥ 29,15 µg/ Penghapusan Timbal Dalam Bensin. Maka-
dl dibandingkan dengan pegawai yang bekerja pada lah. diakses 9 Maret 2014; www. menlh.
lingkungan yang kadar timbal (Pb) di udara ambien go.id.
pada < 0,795 µg/m3/5jam. Kementrian Lingkungan Hidup (2004). Himpunan
Ada hubungan yang signifikan antara kadar tim- Peraturan Tentang Pengendalian Pencema-
bal (Pb) dalam darah dengan kadar Hb darah pada ran Udara. Jakarta.
Pegawai UPTD Dinas Perhubungan Kota Pontianak Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Tahun 2014, dan pegawai yang kadar timbal (Pb) Nomor 1406/MENKES/SK/XI/2002 Ten-
dalam darahnya ≥ 29,15 µg/dl mempunyai peluang tang Standar Pemeriksaan Kadar Timah
4,714 kali menyebabkan kadar Hb darah < 14 g/dl Hitam Pada Spesimen Biomarker Manu-
dibandingkan dengan pegawai yang kadar timbal (Pb) sia.
dalam darahnya < 29,15 µg/dl. Kusnoputranto, H dan Susanna, D (2000). Kesehatan
Ada hubungan yang signifikan antara umur Lingkungan. FKM-UI, Jakarta.
dengan kadar timbal (Pb) dalam darah pada Pegawai Kusnoputranto, H (2000). Penghapusan Bensin Ber-
UPTD Dinas Perhubungan Kota Pontianak Tahun timbal Sebagai Suatu Keharusan. Makalah,
2014, dan pegawai dengan umur ≥ 36 tahun mempun- diakses 9 Maret 2014; www.kpbb.org.
yai peluang 5,667 kali kadar timbal (Pb) dalam darah Lu, F (1995). Toksikologi Dasar. UI-Press, Jakar-
≥ 29,15 µg/dl dibandingkan dengan pegawai dengan ta.
umur < 36 tahun. Mukono (1997). Pencemaran Udara dan Pengaruhnya
Tidak ada hubungan yang signifikan antara ka- Terhadap Gangguan Saluran Pernapasan.
dar timbal (Pb) di udara ambien pada lingkungan Airlangga University Press, Surabaya.
kerja dengan anemia (kadar Hb darah) pada Pegawai Mulia, R (2005). Kesehatan Lingkungan. Graha Ilmu,
UPTD Dinas Perhubungan Kota Pontianak Tahun Jakarta.
2014. Notoadmodjo, S (2005). Metodologi Penelitian Ke-
Tidak ada hubungan yang signifikan antara; sehatan. Edisi Revisi. Rineka Cipta, Jakar-
(masa kerja, jam kerja di lapangan, kebiasaan mer- ta.
okok, dan memakai masker) dengan kadar timbal Palar, H (2004). Pencemaran dan Toksikologi Logam
(Pb) dalam darah pada Pegawai UPTD Dinas Per- Berat. Rineka Cipta, Jakarta.
hubungan Kota Pontianak Tahun 2014. Pelangi (2003). Udara Bersih Hak Kita Bersama. Pel-
angi, Jakarta.
DAFTAR RUJUKAN Samin (2006). Analisis Mengenai Dampak Lingkun-
gan. UMM Press, Malang.
Achmadi, UF (2005). Manajemen Penyakit Berbasis Setiono K; Masjhur J; dan Alisyahbana (1998). Ma-
Lingkungan. Kompas, Jakarta. nusia, Kesehatan dan Lingkungan. Alumni,
Darmono (2001). Lingkungan Hidup dan Pencema- Bandung.
ran. UI-Press, Jakarta. Soemirat, J (2005). Epidemiologi Lingkungan. Gad-
Dinas Tata Ruang, Lingkungan Hidup dan Pemukiman jah Mada University Press, Yogyakarta.
(2006). Status Lingkungan Hidup Kota Suk- Soemirat, J (2005). Toksikologi Lingkungan. Gadjah
abukmi 2005. Pontianak. Mada University Press, Yogyakarta.
Ecoton (2003). Mewaspadai Racun Timbal Di Udara Soemirat, J (2004). Kesehatan Lingkungan. Gadjah
Kita. Artikel. diakses 9 Maret 2014; www. Mada University Press, Yogyakarta.
ecoton.or.id. Soedomo, M (2001). Pencemaran Udara. ITB, Band-
Ecoton (2003). Mewaspadai Bahaya Polusi Timbal ung.
Di Surabaya. Artikel. diakses 9 Maret 2014; Sutanto (2001). Analisis Data. FKM UI, Jakarta.
www.ecoton.or.id. Sutanto dan Luknis (1999). Modul (MA.2600) Bio-
Fardiaz, S (2006). Polusi Air dan Udara. Kanisius, statistik dan Statistika Kesehatan. FKM UI,
Yogyakarta. Jakarta.
Haryanto, B (2005). Dampak Kesehatan Pencemaran Wardhana (2004). Dampak Pencemaran Lingkungan.
Udara. UAQ-i Health Edisi Revisi. Andi, Yogyakarta.
Kementrian Lingkungan Hidup dan KBPP (2006). In- WHO (1995). Inorganic Lead. Environmental Health
donesian Fuel Quality Report. Jakarta. Criteria 165. Genewa.
Kementrian Lingkungan Hidup (2005). Status Lin- WHO (1989). Lead – Environmental Aspects. Envi-
gkungan Hidup Indonesia (SLHI). Jakar- ronmental Health Criteria 85. Genewa.
Purnomo, Hubungan Timbal (Pb) di Udara,...953

WHO (1983). Guidelines On Studies In Environmen-


tal Epidemiology. Environmental Health
Criteria 27. Genewa.
WHO (1980). Recommended Health-Based Limits In
Occupational Exposure To Heavy Metals.
Technical Report Series 647. Genewa.
WHO (1977). Lead. Environmental Health Criteria 3.
Genewa.
WHO (1972). Nutritional Anaemias. Technical Re-
port Series 503. Genewa.

Anda mungkin juga menyukai