Anda di halaman 1dari 9

BAB V

PENGUJIAN METALOGRAFI

5.1. Metalografi Kualitatif


5.1.1. Tujuan
1.

5.1.2. Teori Dasar


Metalografi adalah bidang ilmu metalurgi yang mempelajari struktur dan
fasa logam,serta mempelajari pula sifat-sifat ysng berkaitan dengan
struktur/fasanya.
Secara umum metalografi dibagi atas 2 kelompok:

Metalografi kualitatif, merupakan bidang metalografi yang
mempelajari struktur dan fasa logam.
 Metalografi kuantitatif, merupakan bidang metalografi yang
mempelajari sifat-sifat logam berdasarkan struktur dan fasanya.
Pemeriksaan struktur dan fasa dari spesimen logam dalam metalografi
kualitatif ini adalah mengunakan mikroskop dengan langkah langkah
penyimpanan spesimen, yaitu sebagai berikut:
 Analisa pendahuluan, dilakukan untuk menetukan bagian mana yang
di analisisis secara metalograpi. Proses yang di lakukan pada suatu
komponen akan menyebabkan struktur mickro berbeda, sehingga
perlu berhati hatian dalam menentukan daerah yang akan di
analisa.keselamatan dalam pengambilan sampel akan memberikan
informasi yang salah
 pemotongan,dalam proses memotong, hal-hal yang perlu di
perhatikan:
a.harus dicegah kemungkinan deformasi dan panas yang berlebihan
(diberikan pendingin oli/oli dilarutkan kedalam air).
b.untuk logam logam kekerasan <400 BHN, sebaikan pemotongan
secara manual
c.apabila pemotongan dilakukann dengan api (las gas),maka
pemotongan daerah yang cukup besar supaya dapat di potong lagi
dengan cara lain

44
BAB V PENGUJIAN METALOGRAFI Kelompok 6

 pembingkaian,jika spesimen terlalu kecil atau terlalu tipis , maka


perlu pemegang/pembingkai dengan material pembikaian antara lain
dari jenis resin,gip,bakelit atau dengan logam paduan dengan titik cair
rndah. Yang penting adalah antara material pembingkai dengan
spesimen jangan sampai memiliki kekerasan dan ketahanan abrasi
yang sangat berbeda.
jenis-jenis pembikaian yang dapat di pilih:
a. pembigkaian cor (cast mounting)
b. pembikaian tekanan ( compression mounting)
c. pembikaian jepit (clamp mounting)
d. pembingkaian konduktif (untuk SEM(scaning electron
microscope))
 penggerindaan/penghamplasan,proses penggerindaan (grinding)
menggunakan mesin gerinda putar dengan media gerinda berupa kertas
amplas mulai amplas kasar(ukuran grit 80 dan 120 mesh)sampai
hamplas (ukuran grit 180,240,320,400 dan 600 mesh).
 Pemolesan,proses pemolesan dilakukan diatas kain poles pada
piringan poles dengan menambahkan pasta poles selama proses
berlangsung, tujuan utama pemolesan adalah untuk menghilangkan
goresan yang terbentuk pada waktu proses penghamplasan,sehingga
permukaan sampel menjadi mengkilat, jenis kain yang di poles pada
umumnya dipakai antara lain beludru,biliard,katun,kanvas dan
nilon.sedangkan pasta polesnya adalah pasta intan
,alumina,magnesiumoksida dan kron oksida.
 Pengetsaan,pengetsaan kimia di lakukan dengan cara mencelupkan
spesimen kedalam larutan etsa (dengan mengunakan penjepit nikel
atau baja tahan karat) dan dianjurkan untuk mengerak gerak spesimen
dalam larutan esta tersebut. Lamanya pengetasan adalah “drajat
keburaman” dari permukaan spesimen yang di etsa, stelah pengetasan
dilakukan pencucian dengan air , pembersihan dengan al-kohol dan
pengeringan dengan udara panas.
larutan etsa yang sering dicampur dengan alkohol atau air, hal ini
bermaksud untuk memperlambat kecepatan reaksi diantara permukan
spesimen yang dipoles dengan larutan tersebut. Selama proses
pengetsaan,ion-ion 𝐻 + ,𝑂𝐻 − ,𝐶𝐿− dan sebgainya akan menuju tempat-
tempat yang anodik dan katodik pada permukaan yang di poles
dengan demikian proses etsa dapat memberikan gambaran/konfigurasi
batas butir (batas butir merupakan tempat-tempat yang berenergi

Laboratorium Logam Teknik Metalurgi T.A. 2018-2019 45


BAB V PENGUJIAN METALOGRAFI Kelompok 6

tinggi) atau gambaran/konfigurasi permukaan butir (misalnya orentasi


dan sebagainya).
Sebagai perbandingan dapat digunakan beberapa buku di bawah ini :
 Metal heandbook ASM VOL.8 “ metallografy,struktur of phase
diagram “.
 Metal heandbook ASM VOL.7 ”atlas of microstruktur of metal
alloys”.
 Vander voort, G.F.,”metallography,principles&practices”,Mcgraw-
hill.

5.1.3. Tata Cara Praktikum

5.1.4. Alat dan Bahan


5.1.4.1. Alat
1. Mesin pengampelasan : 1 buah
2. Mesin pemolesan : 1 buah
3. Gergaji : 1 buah
4. Cetakan : 1 buah
5. Hairdryer : 1 buah
6. Mikroskop optic : 1 buah
5.1.4.2. Bahan
1. Baja : 1 buah
2. Besi Cor Kelabu : 1 buah
3. Resin : Secukupnya
4. Air : Secukupnya
5. Ampelas 80 mesh : 1 buah
6. Ampelas 400 mesh : 1 buah
7. Ampelas 800 mesh : 1 buah
8. Ampelas 1000 mesh : 1 buah
9. Ampelas 1200 mesh : 1 buah
10. Larutan nital 3% : Secukupnya
11. Alkohol : Secukupnya
12. Tisu : Secukupnya
5.1.5. Pengumpulan dan Pengolahan Data

Laboratorium Logam Teknik Metalurgi T.A. 2018-2019 46


BAB V PENGUJIAN METALOGRAFI Kelompok 6

5.1.5.1. Pengumpulan Data


Tabel 5.1. Hasil Percobaan Metalografi Kualitatif

Hasil Pemeriksaan Struktur Mikro dan Fasa yang


No. Keterangan
Terbentuk

Larutan Etsa : Nital 3 %

Pembesaran Mikroskop : 200 X

Fasa : Ferit dan Perlit

Refensi ASM Metal Handbook Vol. 2


: Gambar 242 Halaman 33

5.2. Metalografi Kuantitatif

5.2.2. Teori Dasar

5.2.3. Tata Cara Praktikum


5.2.3.2. Penjelasan Skema Proses
5.2.4. Alat dan Bahan
5.2.4.1. Alat
1. Alat tulis 1 Paket
2. Kalkulator 1 Buah
3. Alat ukur Point Count 1 Lembar
5.2.4.2. Bahan
1. Gambar 6 struktur mikro baja karbon UNS G10150
2. Gambar 10 struktur mikro IF – Steel

5.2.5. Pengumpulan dan Pengolahan Data

Laboratorium Logam Teknik Metalurgi T.A. 2018-2019 47


BAB V PENGUJIAN METALOGRAFI Kelompok 6

5.2.5.1. Pengumpulan Data

Table 5.2. Hasil Percobaan Metalografi Kuantitatif

Hasil Pemeriksaan Struktur Mikro dan Fasa yang


No. Keterangan
Terbentuk

Spesimen dan Treatment-


nya : Baja Karbon UNS
G10150

Metode : Point Count

5.2.5.2. Pengolahan Data


1. Metode Heyn (IF – Steel)
n=4
L =85 mm
V = 400
∑𝑝𝑘 =60
𝑛𝑥𝑙
LK = ∑𝑝 𝑥 𝑉
𝑘

4 𝑥 85
LK = 60 𝑥 400
340
LK = 24000

LK = 0.01416 mm
LK = 14.16 𝜇𝑚

2. Metode Point Count (UNS G10150)


Jumlah titik perlit : 93.5
Total titik uji perlit : 238
Jumlah titik ferit : 139
Total titik uji ferit : 238
1. Pengujian pada perlit
1 1 1 1
Garis 1 = +0+ + +0+0+0+1+0+1+0+1+1+0+0+ +
2 2 2 2

0 = 5.5

Laboratorium Logam Teknik Metalurgi T.A. 2018-2019 48


BAB V PENGUJIAN METALOGRAFI Kelompok 6

1 1 1 1
Garis 2 = 0 + 1 + 0 + + +1 + 1 + +0+0+ +0+0+0+ +0+0+
2 2 2 2

0=5
1 1 1 1 1 1 1 1
Garis 3 = + +1+ + +0+ + +0+ +0+0+1+1+0+ +
2 2 2 2 2 2 2 2
1
0+ += 7.5
2
1 1 1 1
Gari 4 = +0+1+0+2+0+2+0+0+1+0+0+0+2+0+0+0+
2

0=4
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Garis 5 = 2 + 2 + +0 + 0 + 2 + 2 + 2 + 0 + 1 + 2 + 2 + 2 + 0 + 2 + 1 + 2 = 7
1 1 1 1 1 1 1 1 1
Garis 6 = 0+ 2 + 0 + 1 + 2 + 1 + 2 + 1 + 2 + 1 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 0 + 0 =

8.5
1 1 1 1 1 1 1 1 1
Garis 7 = 0 + 0 + 1 + 2 + 0 + 2 + 0 + 1 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 0 + 2 + 2 = 6.5
1 1 1 1 1 1 1
Garis 8 = 1 + 2 + 2 + 0 + 1 + 2 + 2 + 0 + 2 + 2 + 1 + 2 + 0 + 0 + 0 + 1 = 7.5
1 1 1 1 1 1 1 1
Garis 9 = 1+0+ 2 + 2 + 2 + 0 + 2 + 1 + 2 + 1 + 1 + 2 + 0 + 1 + 2 + 2 + 1 = 10
1 1 1 1 1 1 1 1
Garis 10 = 0+0+ 2 + 2 + 2 + 0 + 2 + 1 + 2 + 1 + 1 + 0 + 0 + 2 + 2 + 2 + 1 = 8
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Garis 11 = +1+ + + +1+1+ +0+ +0+ +1+ + + +1+
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

0 = 10
1 1 1 1
Garis 12 = 0 + 0 + 0 + 0 + 2 + 0 + 1 + 0 + 2 + 0 + 0 + 0 + 2 + 1 + 0 + 2 +

0=4
1 1 1 1 1 1
Garis 13 = 2 + 0 + 0 + 2 + 0 + 0 + 0 + 0 + 2 + 0 + 2 + 2 + 0 + 2 + 1 + 0 = 4
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Garis 14 = 2 + 0 + 1 + 2 + 2 + 2 + 0 + 2 + 0 + 2 + 2 + 2 + 2 + 0 + 2 = 6
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑢𝑗𝑖
Hitam (Perlit) = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑢𝑗𝑖
x100%

= 93,5
238
x100%

= 39,7 %

2. Pengujian pada ferit


1 1 1
Garis 1 = + 1 + + + 1+1+1+0+1+0+1+0+1+0+0+
2 2 2
1
1+1+ + 1 = 11
2

Laboratorium Logam Teknik Metalurgi T.A. 2018-2019 49


BAB V PENGUJIAN METALOGRAFI Kelompok 6

1 1 1 1
Garis 2 = 1+0+1+2+0+0+ +1+1+ +1+1+ +1+1+1+
2 2 2
1
= 12
2
1 1 1 1 1 1 1 1
Garis 3 = +2+0+2+2+1+2+2+1+2+1+1+0+0+1+2+1+
2
1
= 10.5
2
1 1 1 1
Garis 4 = 2 + 1 + 0 + 1 + 2 + 1 + 2 + 1 + 1 + 0 + 1 + 1 + 1 + 2 + 1 + 1 + 1 +

1 = 13
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Garis 5 = + + 1 + 1 + + + + + 1 + 0 + + + + + 1 + + 0 + = 9
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1
Garis 6 = 1 + 2 + 1 + 0 + 2 + 0 + 2 + 0 + 2 + 0 + 2 + 2 + 2 + 2 + 1 + 1 + 1 =

9
1 1 1 1 1 1 1 1 1
Garis 7 = 1 + 1 + 0 + 2 + 1 + 2 + 1 + 0 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 1 + 1 + 2 + 2 =

10.5
1 1 1 1 1 1 1
Garis 8 = 0 + 2 + 2 + 1 + 0 + 2 + 2 + 1 + 2 + 2 + 0 + 2 + 1 + 1 + 1 + 0 = 8.5
1 1 1 1 1 1 1 1
Garis 9 = 0 + 1 + 2 + 2 + 2 + 1 + 2 + 0 + 2 + 0 + 0 + 2 + 1 + 0 + 2 + 2 = 7
1 1 1 1 1 1 1 1
Garis 10 = 1 + 1 + + + + 1 + + 0 + + 0 + 0 + 1 + 1 + + + + 0 =
2 2 2 2 2 2 2 2

9
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Garis 11 = +0+2+2+2+0+0+2+1+2+2+1+0+2+2+2+0+
2

1=8
1 1 1 1 1 1
Garis 12 = 1 + 1 + 1 + 1 + 0 + 2 + 0 + 2 + 2 + 2 + 1 + 1 + 2 + 0 + 1 + 2 = 10
1 1 1 1 1 1 1 1
Garis 13 = 2 + 1 + 1 + 2 + 1 + 1 + 1 + 1 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 1 + 1 + 2 + 0 =

12
1 1 1 1 1
Garis 14 = 0 + 1 + 0 + 2 + 0 + 0 + 1 + 1 + 1 + 1 + 2 + 2 + 1 + 1 + 2 + 2 =

9.5

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑢𝑗𝑖


Putih (Ferit) = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑢𝑗𝑖
x100%

= 139
238
x100%

= 58,4

Laboratorium Logam Teknik Metalurgi T.A. 2018-2019 50


BAB V PENGUJIAN METALOGRAFI Kelompok 6

Total = 98,1%

3. Metode Jeffries
m = 400
𝑛1 = 100
𝑛2 = 37
L = 𝜋𝑟 2
=3,14 . 3²
=28,26 cm²
Faktor Jeffries (f)
𝑚²
f = 𝐴.𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛
400²
= 28,26

=5661,7 cm²
𝑛₂
NA = f (n₁ + )
2
37
= 5661,7 (100 + )
2

= 566,7 (100 + 118,5 )


= 670911,45 cm²
1
∅ = 1
𝑁𝐴2
1
=
√670911,45
1
=819,09

= 1,22 x 10−3
= 1,22 x 10−3 x 10000
= 12200 x 10−3
= 12,2 𝜇m

5.2.6. Analisa dan Pembahasan

Laboratorium Logam Teknik Metalurgi T.A. 2018-2019 51


BAB V PENGUJIAN METALOGRAFI Kelompok 6

5.2.7 Kesimpulan

Laboratorium Logam Teknik Metalurgi T.A. 2018-2019 52

Anda mungkin juga menyukai