Konstruksi Utilitas Bangunan
Konstruksi Utilitas Bangunan
Sekolahan 57
Sekolahan+Kafetaria 95
Apartemen 133
Kantor 57-125
Taman Umum 19
Taman dan shower 38
Kolam renang 38
Apartemen mewah 570/unit
Rumah susun 152/unit
Hotel 380/kamar
Pabrik 95
Rumah sakit umum 570/unit
Rumah perawat 285/unit
Restoran 95
Dapur hotel 38
Motel 190/tmpt tidur
Drive in Pertokoan 19/mobil
Servis station 38
Airprt 11-19/penumpang
Gereja 19-26/tmpt duduk
Rumah tinggal 150-285
1. Air Limbah
Air limbah adalah air bekas buangan yang bercampur kotoran. Air bekas/air
limmbah ini tidak diperbolehkan dibuang sembarangan/dibuang ke seluruh
lingkungan tetapi harus ditampung ke dalam bak penampungan.
Untuk bangunan rumah tinggal, satu atau dua titik buangan cukup
diperlukan septic tank dengan volume 1 – 1,5 m3 dengan dibuat perembesan.
a. Air Limbah khusus
Air limbah khususdalah air bekas buangan dari kebutuhan-kebutuhan
khusus , seperti restoran yang besar, pabrik industry kimia, bengkel, rummah
sakit dan laboratorium.
b. Air hujan
Air hujan adalah air dari awan yang jatuh dipermukaan tanah. Air tersebut
dialirkan kesaluran-saluran tertentu. Air hujan yang jatuh pada rumah tinggal
atau komplek perummahan disalurkan melalui talang-talang-talang vertical
dengan deameter 3” (minimal) yang diteruskan ke saluran-saluran horizontal
dengan kemiringan 0,5-1% dengan jarak terpendek menuju ke saluran
terbuka lingkungan.
Dalam menghitung besar pipa pembuangan air hujan harus diketahui
atap yang menampung air hujan tersebut dalam luasann m2. Sebagai standar
ukuran pipa peambuangan dibuat table sebagai berikut:
Diameter Luasan Atap Volume
(inci) (m2) (liter/menit
3 (7,62 cm) s.d.-180 255
4(10,16 cm) 385 547
5(12,70 cm) 698 990
6(15,24 cm) 1135 1610
8 2445 3470
PENERANGAN/PENCAHAYAAN
1. Matahari
Matahari adalah sumber cahaya atau penerangan alami yang paling
mudah didapat dan banyak manfaatnya. Oleh karena itu harus dimanfaatkan
semaksimal mungkin. Apalagi Indonesia sebagai daerah trofis yang terletak
digaris katulistiwa matahari memancarkan sinar sepanjang tahun.
Tujuan pemanfatan cahaya matahari sebagai penerangan alami dalam
bangunan adalah sebagai berikut:
a. Menghemat energy dan biaya operasional bangunan
b. Menciptakan ruang yang sehat mengingat sinar matahari mengandung
ultraviolet yang memberikan efek psikologis bagi manusia dan memperjelas
kesan ruang
c. Menggunakan cahaya alami sejauh mungkin ke dalam bangunan, baik sebagai
penerangan langsung maupun tidak langsung.
2. Cahaya Buatan
Cahaya buatan dikelola atau diperoleh dari perusahaan listrik
adalah Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang menyelenggarakan dan
menyiapkan suatu tenaga pembangkit listrik dengan system Pembangkit
Listrik Tenga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan
pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
Diluar negeri ataupun di Negara kita baru-baru ini mengembangkan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya, Pembangkit Listrik Tenaga Angin dan
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.
Auditorium
- T. duduk (umum) 9 – 22,5 100-180 -
- Panggung 180 – 360 - 2,25
Wisma Seni 35 – 55 45-65 4,50
Bank 22,5 – 55 45-65 18
Kafetaria 27 – 45 55-90 4,50
Gereja 13,5 – 27 45-65 4,50
Daerah Komputer 7 – 55 110-180 13,50
Toko serba ada
- Basemen 35 – 55 - 13,50
- Lantai dasar 22,5 – 40 45-65 9
- Lantai tingkat 18 – 35 - 4,50
Rumah susun
- 0-270 m2 27 - 4,50
- 271- 13.000 m2 18 - 2,25
- 13.000 m2 keatas 9 - 1
Gedung parkir 4,5 - 1
Rumah sakit 18 – 27 45-65 9
Hotel
- Loby 55 – 72 45-75 4,5
- Kamar 9 – 22,5 27-45 4,5
Bangunan industry 13,5 – 22,5 - 9
Laboratorium 27 – 45 55-90 45-180
Perpustakaan 22,5 – 40 45-65 4,5
Pusat Kesehatan 22,5 – 36 36-65 13,5
Motel ` 9 – 22,5 55-90 2
Bangunan kantor 22,5 – 36 36-65 18
Restoran 13,5 – 22,5 55-90 2
Sekolah 18 – 36 32-45 13,5
Pertokoan
- Salon 27 – 45 45-80 9
- Pakaian 18 – 45 - 4,5
- Apotik 27 - 4,5
- Sepatu 27 - 4,5
Pergudangan 2-9 - 2