PENGUJIAN KEKERASAN
3.1 Tujuan
1. Mengetahui kekerasan pada suatu spesimen.
2. Mengetahui tata cara metode pengujian kekerasan.
12
3.3 Tata Cara Praktikum
Pada
Pada
Rockwell
Brinell
Beri waktu
tekanan 10 Tarik tuas
detik
13
3.3.2 Penjelasan Skema Proses
Penjelasan Skema Proses Rockwell :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Letakkan spesimen yang akan di uji pada Rockwell C
3. Lakukanlah kalibrasi pada Rockwell atur skala sehingga
mengenai jarum berwarna merah dan huruf C
4. Setelah itu tarik tuas dan biarkan spesimen tertekan oleh alat uji
5. Baca skala yang ditunjukkan oleh Rockwell C. Lakukan 3 kali
percobaan pada masing-masing spesimen yang berbeda
6. Lakukan perhitungan untuk mengubah skala Rockwell menjadi
brinell
14
3.4 Alat dan Bahan
3.4.1 Alat
Brinell
Rockwell C
3.4.2 Bahan
HSS
Baja 8407ZM
UB 3
Kuningan
AL
Mg+Al+Zn
15
3.5.2 Pengolahan Data
HSS
61,5
17,515 x HRc – 401 =
17,515 x 61,5 – 401 = 676,17 HRc
60,5
17,515 x HRc – 401 =
17,515 x 60,5 – 401 = 658,65 HRc
58,5
17,515 x HRc – 401 =
17,515 x 58,5 – 401 = 623,62 HRc
Rata – Rata
676,17 + 658,65 + 623,62
= 652,81 HRc
3
Baja 8470ZM
29,5
5,970 x Hrc + 104,7 =
5,970 x 29,5 + 104,7 = 280,81 HRc
33,5
8,570 x HRc + 27,6 =
8,570 x 33,5 + 27,6 =314,69 HRc
33,0
8,570 x HRc + 27,6 =
8,570 x 33,0 + 27,6 = 310,41 HRc
Rata – Rata
280,81 + 314,69 + 310,41
= 301,97 HRc
3
16
UB3
35
8,570 x HRc + 27,6 =
8,570 x 35 + 27,6 = 575, 95 HRc
35
8,570 x HRc + 27,6 =
8,570 x 35 + 27,6 = 575, 95 HRc
40
8,570 x HRc + 27,6 =
8,570 x 40+ 27,6 = 370,4 HRc
Rata – Rata
575, 95 + 575, 95 + 370,4
= 507,43 HRc
3
1,03
2P 2.250
2 2
= = 294,608 BHN
πD (D-√D -d 3,14.5 (5-√52 -1,032
1,01
2P 2.250
2 2
= = 308,895BHN
πD (D-√D -d 3,14.5 (5-√52 -1,012
Rata – Rata
291,10+294,608+308,895
=298,19 BHN
3
Mg + Al + Zn
1,03
17
2P 2.250
= = 289,51 BHN
πD (D-√D2 -d2 3,14.5 (5-√52 -1,032
3,00
2P 2.250
= =31,84 BHN
πD (D-√D2 -d2 3,14.5 (5-√52 -3,002
3,07
2P 2.250
= = 30,04 BHN
πD (D-√D2 -d2 3,14.5 (5-√52 -3,072
Rata – Rata
289,51 + 31,84 + 30,04
= 117,13 BHN
3
Alumunium
2P 2.250
= = 308,895 BHN
πD (D-√D2 -d2 3,14.5 (5-√52 -1,012
2P 2.250
= = 302,729 BHN
πD (D-√D2 -d2 3,14.5 (5-√52 -1,022
2P 2.250
2 2
= = 315,31 BHN
πD (D-√D -d 3,14.5 (5-√52 -1,022
Rata – Rata
308,895 + 302,729 + 315,31
= 308,978 BHN
3
18
PENGUJIAN KEKERASAN ROCKWELL C HSS
690
680
670
660
650
640
630
620
610
600
590
percobaan 1 percobaan 2 percobaan 3
310
300
290
280
270
260
percobaan2 percobaan 3
19
PENGUJIAN KEKERASAN ROCKWELL C UB3
700
600
500
400
300
200
100
0
percobaan 1 percobaan 2 percobaan 3
310
305
300
295
290
285
280
percobaan 1 percobaan 2 percobaan 3
20
PENGUJIAN KEKERASAN BRINELL AL
318
316
314
312
310
308
306
304
302
300
298
296
percobaan 1 percobaan 2 percobaan 3
300
250
200
150
100
50
0
percobaan 1 percobaan 2 percobaan 3
21
RATA - RATA ROCKWELL C
700
600
500
400
300
200
100
0
HSS Baja 8407ZM UB 3
300
250
200
150
100
50
0
kuningan Al Mg+Al+Zn
22
3.6 Analisa dan Pembahasan
Pada saat melaksanakan praktikum uji kekerasan, menggunakan 2 metode
yaitu dengan Rockwell dan Brinell, uji kekerasan ini bertujuan untuk mengetahui
kekerasan pada suatu material/spesimen, uji kekerasan ini berupa pembentukan
lekukan pada permukaan spesimen , beban ditekan dengan waktu selama 10 detik,
pada saat pengujian kekerasan jarak anatara indentasi yang diberikan terhatap
material/spesimen harus benar-benar di perhatikan. Apabila saat menguji
kekerasan untuk yang kedua kalinya pada tempat yang sama atau juga mendekati
maka kekerasan pada suatu spesimen dapat terpengaruhi.
Pada melaksanakan praktikum uji kekerasan ini menggunkan 2 metode yaitu
dengan Rockwell dan Brinell. praktikum uji kekerasan ini bertujuan untuk
mengetahui kekerasan pada suatu material/spesimen, uji kekerasan ini berupa
pembentukan lekukan pada permukaan spesimen, beban di tekan dengan waktu
selama 10 detik, pada saat pengujian kekerasan jarak anatara indentasi yang
diberikan terhadap material harus di perhatikan. Apabila saat menguji kekerasan
untuk yang kedua kalinya pada tempat yang sama atau juga mendekati maka
kekerasan pada suatu spesimen dapat terpengaruhi.
pada saat pengujian kekerasan dengan alat Rockwell C harus di kalibrasi
terlebih dahulu agar skala menunjukkan angka yang tepat, pada Rockwell jenis ini
jarum skala di arahkan pada huruf C sebab Rockwell yang digunakan adalah
Rockwell C, pada uji Rockwell tidak di perlukan perhitungan skala,cukup
membaca skala yang di tujukan oleh Rockwell C karena alat ini sudah otomatis
menghasilkan hasil skala, berbeda dengan Brinell pembacaan skala masih harus
dihitung secara manual. Jika skala sudah di baca pada Rockwell C lakukan
perhitungan pada masing-masing spesimen, hal ini ditujukan untuk mendapatkan
hasil yang akurat, pada pengujian dengan alat Brinell pun dilakukan perhitungan
sebanyak 3 kali, hal ini bertujuan agar mendapatkan hasil yang maksimal dan
dapat menentukan rata rata kekerasan dari tiap spesimen.
Praktikum kali ini telah didapatkan hasil dari pengukuran yaitu dalam 3 kali
pengukuran HSS dengan hasil 676,17 kemudian di pengukuran kedua dan ketiga
telah didapatkan hasil 658,65 dan 623,62, dan mendapatkan hasil rata-rata dari
keseluruhan perhitungan tadi adalah 652,81 HRc. Sedangkan di pengukuran
23
benda kedua yaitu baja, dalam 3 kali pengukuran baja mendapatkn hasil yang
berbeda-beda, untuk hasil yang petama 280,81 HRc, untuk yang kedua 314,69
HRc, untuk yang ketiga 310 ,41 HRc, dan telah didapatkan hasil rata-rata dari
keseluruhan adalah 301,97 HRc.
Untuk yang ketiga kami melakukan percobaan pada UB3 dimana dengan masing-
masing hasilnya adalah untuk yang pertama mendapatkan hasil 575,95 HRc,
untuk yang kedua 575,95 HRc, untuk yang ketiga 370,4 HRc, dan dengan
mendapatkan hasil rata-rata nya adalah 507,43 HRc, ini adalah hasil pengukuran
dari Rockwell.
Dan untuk yang terakhir itu menghitung Brinell dengan spesimen yaitu
kuningan dan Al, dalam 3 kali percobaan kuningan mendapatkan hasil yang
berbeda yaitu untuk hasil pengujian yang pertama adalah 291,10 BHN, untuk
hasil yang kedua 294,608 BHN, untuk hasil yang ketiga 308,895 BHN, dan untuk
hasil rata-ratanya adalah 298,19 BHN. Sama halnya dengan kuningan , Al pun
mendapatkan hasil yang berbeda-beda yaitu untuk hasil yang pertama adalah
308,895 BHN, untuk hasil yang kedua 302,729 BHN, untuk yang ketiga 315,31
BHN, dan untuk hasil rata-ratanya adalah 308,978 BHN.
3.7 Kesimpulan
Diantara semua material/spesimen yang telah di uji kekerasan, spesiman
HSS yang paling keras dan cukup kuat pada tekanan mesin uji kekerasan.
Pada pengujian kekerasan ini menggunakan dua metode yaitu:
1. Metode Rockwell
adalah metode yang di tunjukan untuk menentukan suatu kekerasan
suatu material/spesimen dalam bentuk daya tahan terhadap indentor bola
baja maupun kerucut intan. Standar pengujiannya ASTME18, Indentor
yang digunakan beban minor sebesar 10 kg dan 150 kg, dengan waktu
penekanan 10 detik.
24
2. Metode Brinell
adalah standar pengujiannya ASTME10, jenis indentornya yaitu adalah
bola baja diameter indentornya sebesar 5mm, beban sebesar 250kg,
dengan waktu penekanan 10 detik.
25