Anda di halaman 1dari 18

SOAL DAN JAWABAN

MENGENAI MATERI KEWIRAUSAHAAN

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

DOSEN PEMBIMBING
Drs. Idrus Puluhulawa
Benyamin Parubale, SE, M.Si

OLEH
I Made Rai Adnyana ( A 231 12 039 )

Kelas A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
Juni, 2015
SOAL

1. Uraikan faktor pendorong seseorang untuk memulai suatu usaha sehingga


mau dan mampu menjadi seorang pengusaha!
2. Jelaskan secara lengkap jenis-jenis bidang usaha yang ada dengan contohnya!
3. Uraikan pengertian badan usaha dan jenis-jenis badan usaha yang anda
ketahui secara lengkap!
4. Uraikan pula jenis izin-izinnya dan dokumen yang dibutuhkan dalam usaha!
5. Uraikan mengapa banyak pengusaha memilih menggunakan badan usaha
berbentuk PT, kemukakan secara lengkap!
6. Uraikan proses dan syarat-syarat mendirikan PT secara lengkap dengan
contohnya!
7. Uraikan dari mana saja sumber dana dapat diperoleh secara lengkap, bila
perlu dengan contohnya!
8. Uraikan pula manfaat modal bagi dunia usaha secara lengkap dengan contoh
konkritnya!
9. Jelaskan pengertian modal sendiri dan modal pinjaman dan jenis-jenis modal
tersebut!
10. Uraikan secara lengkap apa saja keuntungan dan kerugian masing-masing
modal baik modal sendiri maupun modal pinjaman!
11. Jelaskan pengertian pasar dan jenis-jenis pasar yang anda ketahui!
12. Uraikan alasan mengapa sebelum melakukan kegiatan usaha harus disertai
lebih dahulu ada tidaknya pasar!
13. Jelaskan bagaimana mengetahui ada tidaknya pasar dan besarnya pasar yang
dimasuki!
14. Uraikan pengertian total pasar, pasar nyata, dan potensi pasar beserta
contohnya!
15. Untuk menentukan besarnya potensi pasar dan pasar nyata, langkah-langkah
apa yang perlu dilakukan!
16. Dalam menjalankan setiap usaha selalu mendapatkan risiko kerugian. Anda
diminta untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan risiko kerugian secara
lengkap dan jelas!
17. Uraikan penyebab terjadinya risiko dalam usaha dan dengan contoh secara
lengkap!
18. Jelaskan bagaimana menghindari atau menyelamatkan diri dari risiko yang
dihadapi!
19. Uraikan jenis-jenis risiko yang akan dihadapi oleh pengusaha secara lengkap
dengan contoh!
20. Uraikan maksud asuransi dan serta mengasuransikan jiwa dan harta benda
milik perusahaan/pengusaha!

JAWABAN SOAL

1. Ada lima faktor pendorong atau sebab atau cara seseorang untuk memulai
merintis usahanya, yaitu:
a. Faktor keluarga pengusaha
Seseorang memulai usaha karena keluarga mereka sudah memiliki usaha
sebelumnya. Orang tua atau saudara pengusaha tersebut menganjurkan
keluarga lainnya untuk membuka usaha sendiri. Keluarga sengaja
mengader anggota keluarga lain untuk meneruskan usaha atau membuka
cabang atau usaha baru. Dengan demikian, mulai dari modal, suplai
bahan-bahan, sampai manajemen sang pengusaha pemula tinggal
mengikuti yang sudah ada.
b. Sengaja terjun menjadi pengusaha
Seseorang dengan sengaja mendirikan usaha, biasanya mereka belajar
dari kesuksesan orang lain. Mereka mengikuti contoh dari pengusaha
yang ada dengan mencari modal atau bermitra dengan orang lain.
Kesuksesan dan kegagalan orang lain menjadi tuntunan dan pedoman
pengusaha ini dalam menjalankan kegiatan usahanya.
c. Kerja sampingan (iseng)
Usaha ini biasanya dilakukan oleh mereka yang mencoba menjual atau
memproduksi sesuatu skala kecil untuk mengisi waktu luang. Akan
tetapi, usaha ini ternyata terus meningkat. Meningkatnya pesanan atau
permintaan ini terus pula direspon oleh pemilik dengan menambah modal
dan kapasitas produksinya.
d. Coba-coba
Usaha ini biasanya dilakukan oleh mereka yang belum memiliki
pengalaman, mereka yang kesulitan mencari pekerjaan, atau mereka yang
baru terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Namun demikian, tidak
sedikit.
e. Terpaksa
Mereka biasanya membuka usaha karena kehilangan pekerjaan atau
menganggur. Langkah melakukan wirausaha dijalankannya dengan
setengah hati. Namun, kenyataan bahwa usahanya memberikan hasil
yang lumayan dalam waktu relatif singkat membuatnya bersemangat. Hal
itu menjadi motivasi yang kuat untuk memajukan usahanya.
2. Jenis-jenis bidang usaha, antara lain:
a. Sektor kecantikan
Usaha di sector kecantikan contohnya membuka usaha salon dan SPA
atau kecantikan lainnya.
b. Sektor keterampilan
Contoh usaha di sektor keterampilan antara lain sektor jasa perbaikan
(service), seperti service elektronik (televise, radio, kulkas, AC), motor
(sepada motor atau mobil), atau service mesin-mesin.
c. Sektor konsultan
Usaha di bidang konsultan maksudnya adalah menjadi penasehat untuk
berbagai bidang usaha. Misalnya, konsultan manajemen, konsultan
hukum, konsultan psikiater, konsultan teknik, dan konsultan lainnya.
Pendirian konsultan jelas harus memiliki latar belakang bidang ilmu yang
akan mendukung usahanya.
d. Sektor industri
Sektor industri sangatlah luas dan beragam. sektor ini akan
menghasilkan suatu produk olahan. Untuk usaha kecil dan menengah
misalnya membuka pabrik makanan seperti tahu, tempe, kerupuk, roti
atau usaha industri batu bata, genteng dan garment.
e. Sektor tambang
Sektor tambang juga dapat dilakukan untuk usaha kecil dan menengah,
seperti usaha penambangn pasir, kaolin, timah, emas, atau batubara.
f. Sektor kelautan
Usaha yang dapat dilakukan di sektor kelautan adalah usaha
penangkapan ikan dengan menyediakan kapal-kapal penangkapan ikan
bagi para nelayan, baik untuk skala kecil kecil maupun menengah.
g. Sektor perikanan
Usaha di sektor perikanan antara lain membuka usaha tambak ikan atau
udang, baik di air tawar maupun air laut. Usaha perikanan di air tawar
misalnya budidaya ikan lele, emas, gurami, bawal, patin, dan lainnya,
sedangkan di air laut misalnya budi daya rumput laut dan mutiara. Selain
itu, juga dapat dibuka usaha pemancingan ikan atau budidaya ikan hias.
h. Sektor agribisnis
Usaha di sektor agribisnis dapat dilakukan dengan membuka pertaniaan
jangka pendek, menengah, atau jangka panjang. Untuk jangka pendek
misalnya usaha penanaman sayur-mayur, jangka menengah misalnya
penanaman jeruk, pisang, nanas, cokelat, dan untuk jangka panjang
misalnya penanaman karet, cengkeh, lada, dan kelapa sawit.
i. Sektor perdagangan
Usaha di sektor perdagangan dapat dilakukan dengan membuka took atau
kios, membuka usaha seperti bakso, mie ayam, es pisang ijo, martabak,
restoran, wartel, rumah makan, sea food, dan sektor perdagangan lainnya.
j. Sektor pendidikan
Usaha di sektor pendidikan yang dapat dilakukan adalah membuka
lembaga pelatihan atau kursus-kursus, mendirikan sekolah taman kanak-
kanak (TK), sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP),
sekolah menengah atas (SMA) atau perguruan tinggi (akademi, sekolah
tinggi, atau universitas).
k. Sektor percetakan
Usaha di sektor percetakan dapat dilakukan dengan membuka usaha foto
kopi, sablon percetakan buku, majalah, koran, atau percetakan lainnya.
l. Sektor seni
Bagi mereka yang memiliki bakat seni, usaha yang dapat dilakukan
antara lain mengerjakan seni lukis, musik, ukir, atau menjadi penulis
cerita.
m. Sektor kesehatan
Meskipun sektor ini sebaiknya dilakukan oleh mereka yang memiliki
latar belakang kesehatan, orang umum juga bisa melakukannya, misalnya
membuka klinik-klinik kesehatan, praktik dokter bersama, rumah sakit
dan apotik.
n. Sektor pariwisata
Usaha di sektor pariwisata yang dapat dijalankan antara lain membuka
biro perjalanan, usaha wisata, membuka tempat penginapan, motel, atau
hotel. Selain itu, juga dapat didirikan tempat-tempat hiburan, seperti
karaoke, bar, diskotek atau bilyard.
o. Sektor usaha lainnya.
3. Badan usaha adalah payung hukum yang membawahi usaha yang akan
dijalankan. Payung hukum ini penting ini penting agar perusahaan tidak
melanggar hukum dalam menjalankan aktivitasnya, artinya di mata hokum
perusahaan yang dijalankan sah. Jika suatu hari terdapat tuntutan hukum,
usaha tersebut dapat dilindungi.
Jenis-jenis badan usaha/hukum di Indonesia, sebagai berikut:
a. Perusahaan perseorangan d. Koperasi
b. Firma (Fa) e. Yayasan
c. Perseroan komanditer (CV) f. Perseroan terbatas (PT)
4. Dalam praktiknya dokumen-dokumen yang diperlukan oleh suatu usaha
adalah:
a. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
b. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
c. Bukti diri
Disamping dokumen izin-izin perusahaan lainnya harus segera diurus sesuai
dengan bidang usahanya. Izin-izin yang dimaksud antara lainnya:
a. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), diperoleh melalui Departemen
Perdagangan.
b. Surat Izin Usaha Industri (SIUI), diperoleh melalui Departemen
Perindustrian.
c. Izin domisili, di mana perusahaan atau lokasi proyek berada, diperoleh
melalui keluruhan setempat.
d. Izin gangguan diperoleh melalui kelurahan setempat di mana perusahaan
berdomisili.
e. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) diperoleh melalui pemerintah daerah
setempat.
f. Izin dari departemen teknis sesuai dengan bidang usaha, seperti:
1) Izin usaha tambang diperoleh melalui Departemen Pertambangan.
2) Izin usaha perhotelan dan pariwisata diperoleh melalui Departemen
Pariwisata.
3) Izin usaha farmasi dan rumah sakit diperoleh melalui Departemen
Kesehatan.
4) Izin usaha pertanian diperoleh melalui Departemen Pertanian.
5) Izin usaha perternakan diperoleh melalui Departemen Pertanian.
6) Izin usaha pendidikan diperoleh melalui Departemen Pendidikan
Nasional.
7) Izin tenaga kerja asing jika perusaahan menggunakan tenaga kerja
asing diperoleh melalui Departemen Tenaga Kerja.
5. Berikut antara lain alasan pemilihan PT dalam bisnis:
1) Amanat dari Undang-undang
Untuk beberapa bidang usaha diwajibkan untuk menggunakan badan
usaha berupa PT sebagaimana diatur dalam undang-undang. Misalnya,
bank, rumah sakit, penyelenggara outsourcing dan Penanaman Modal
Asing serta Penanaman Modal Dalam Negeri.
2) Pemakaian Nama PT dilindungi oleh UUPT
Berbeda dengan badan usaha lainnya, untuk pemilihan nama PT harus
disetujui dulu oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
(“Kemenkumham”) sebelum memulai proses pendiriannya. Oleh karena
itu, pengusaha tidak perlu khawatir nama PT nya digunakan oleh pihak
lainnya, baik dari segi nama PT atau merk dagang dalam bisnis orang lain.
Karena dalam ketentuan pendaftaran merk dinyatakan bahwa suatu merk
tidak boleh menggunakan nama suatu badan hukum seperti PT.
3) Legitimasi dari Pemerintah
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas (“UUPT”), jenis dan kegiatan usaha serta tata cara pelaksanaan
kegiatan PT diatur dalam anggaran dasar yang dibuat dalam akta notarial
dan harus didaftarkan serta disahkan oleh Kemenkumham. Berbeda
dengan badan usaha yang tidak berbentuk badan hukum (Firma, CV,
Persekutuan perdata, dan lain-lain), anggaran dasar para pendiri tidak
membutuhkan pengesahan dari Kemenkumham. Guna memenuhi asas
publisitas, akta pendirian badan usaha cukup didaftarkan kepada panitera
pengadilan sesuai domisili badan usaha tersebut.
4) Tanggung jawab yang terbatas
Di dalam PT terdapat pemisahan kekayaan pribadi pemegang saham
dengan PT itu sendiri. Berbeda halnya dengan badan usaha yang tidak
berbentuk badan hukum, dalam pemenuhan tanggung jawab oleh para
pendiri tidak dibatasi berdasarkan besar kekayaan yang ditanamkan dalam
badan usaha, tetapi dapat mencakup kekayaan pribadi dari para pendiri.
Merujuk pada Pasal 3 ayat (1) UU 40/07 menyatakan bahwa “Para
pemegang saham tidak bertanggung jawab secara pribadi atas tindakan PT
dan perikatan yang dilakukan oleh PT melebihi dari saham yang dimiliki
oleh masing-masing pemegang saham”.
Berdasarkan ketentuan di atas, kami memahami bahwa besar tanggung
jawab pemegang saham dalam PT hanya sebatas pada besar saham yang
dimiliki dan tidak dapat mencakup kekayaan pribadi dari pemegang
saham.
5) Lebih Bonafit dan Profesional
PT dalam menjalankan kegiatan usahanya dijalankan oleh organ perseroan
yang terdiri dari:
a. Rapat Umum Pemegang Saham;
b. Dewan Komisaris; dan
c. Direksi.
Dari ketiga organ perseroan di atas, masing-masing organ memiliki
kapasitas dan kewajiban masing-masing dalam menjalankan kegiatan
usaha perseroan. Berbeda halnya dengan badan usaha yang tidak berbadan
hukum yang dalam menjalankan kegiatan usahanya hanya dijalankan oleh
paling sedikit 2 (dua) orang dan pengambilan keputusan dapat dilakukan
langsung oleh pesero/sekutu aktif dalam badan usaha non-badan hukum
tersebut.
Namun dengan adanya organ PT yang terpisah, maka fungsi pengawasan
dalam PT membuat PT dinilai lebih profesional dari segi
pertanggungjawabannya.
6) Struktur Saham untuk pengembangan Bisnis
Tambahan Modal untuk pengembangan bisnis dengan menggunakan
badan hukum berbentuk PT sangatlah disarankan, karena pada prinsipnya,
modal pada PT dibagi dalam lembar saham, dimana lembar saham tersebut
akan dijual kepada pihak investor untuk meningkatkan modal usaha.
Dengan menggunakan struktur pemberian modal melalui saham di atas,
keuntungan didapatkan oleh kedua belah pihak, baik pihak investor dan
pihak pengusaha yang ingin melakukan pengembangan bisnis. Bagaimana
tidak, investor mendapat bagian saham yang dibeli dari sebuah PT,
kemudian mendapat hak-hak nya yaitu beberapa diantaranya, dividen, hak
suara dalam rapat umum pemegang saham.
Selain dari sisi keuntungan, kenyamanan juga didapat bagi investor yang
melakukan investasi pada sebuah PT, berupa kepastian kepemilikan saham
pada PT. Karena pada dasarnya setiap pemilik saham pada PT, data-data
kepemilkan tersebut tercatat pada Kementerian Hukum dan HAM.
Berbeda dengan badan usaha lainnya, modalnya tidak dibagi-bagi ke
dalam lembar saham, sehingga kepemilkan dalam sebuah usaha sulit untuk
dibuktikan.
6. Proses mendirikan perseroan terbatas (PT), yakni:
1) Mengadakan rapat umum pemegang saham
Para calon pemegang saham bersepakat untuk membicarakan
pembentukan usaha dengan segala hak dan kewajibannya dalam rapat
umum pemegang saham. Hasil rapat ini dibuatkan notulennya, mulai dari
awal sampai akhir sebagai bukti kesungguhan mereka untuk mendirikan
badan usaha.
2) Dibuatkan akte notaris
Setelah ada kesepakatan untuk mendirikan badan usaha, kesepakatan itu
dituangkan dalam akte notaris. Di dalam akte pendirian tersebut
dicantumkan nama-nama pendiri, komisaris, dereksi, bidang usaha dan
tujuan perusahaan didirikan.
3) Didaftarkan di pengadalian negeri
Selanjutnya oleh notaris akte ini didaftarkan di pengadilan negeri untuk
mendapatkan pengesahan sebagai badan hukum yang sah. Segala
persyaratan harus segera dipenuhi, seperti dokumen dan izin domisili,
surat Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP) berikut bukti diri masing-masing.
4) Diberitakan dalam lembaran Negara
Badan usaha yang telah memperoleh legalitas dari Departemen
Kehakiman akan diberitakan dalam berita negara.
Persyaratan dan tata cara untuk mendirikan perseroan terbatas (PT) yang
harus dipenuhi adalah:
a. PT didirikan sekurang-kurangnya oleh 2 orang
b. Pendirian PT dituangkan dalam Akte Notaris
c. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia
d. Mencantumkan perkataan “PT” dalam Akte Notaris
e. Disahkan oleh Menteri Kehakiman
f. Didaftarkan berdasarkan Undang-undang Wajib Daftar Perusahaan
g. Diumumkan dalam Berita Negara
h. Memiliki modal dasar sekurang-kurangnya Rp. 20.000.000,00 (dua puluh
juta rupiah).
i. Modal ditempatkan sekurang-kurangnya 25 persen (dua puluh lima
persen) dari modal dasar.
j. Menyetor modal setor 50 persen (lima puluh persen) dari modal
ditempatkan pada saat perusahaan didirikan.
7. Kebutuhan modal, baik modal investasi maupun modal kerja, dapat dicari
dari berbagai sumber dana yang ada, yaitu modal sendiri atau modal pinjaman
(modal asing). Modal sendiri adalah modal dari pemilik usaha sedangkan
modal asing adalah modal dari luar perusahaan.
Pada awalnya untuk usaha baru, biasanya perusahaan lebih menitikberatkan
pada modal sendiri. Hal ini terjadi karena sulitnya memperoleh modal
pinjaman, terutama dari bank. Bank biasanya jarang memberikan pinjaman
untuk usaha baru, mengingat bank belum mengenal dan nasabah belum
berpengalaman. Namun, perusahaan dapat memperoleh pinjaman dari
perusahaan nonbank atau lembaga keuangan bukan bank, seperti leasing atau
pegadaian.
8. Manfaat modal dalam bentuk uang bagi dunia usaha diperlukan untuk
membiayai segala keperluan usaha, mulai dari biaya prainvestasi, pengurusan
izin-izin, biaya investasi untuk pembelian aktiva (harta). Biaya ini
dikeluarkan untuk mengoperasikan perusahaan atau sebagai tempat atau alat
untuk melakukan kegiatan, seperti pembelian tanah, pendirian bangunan atau
gedung, pembelian mesin-mesin, dan peralatan kantor. Disamping itu, modal
juga diperlukan untuk membiayai operasi usaha pada saat bisnis tersebut
dijalankan. jenis biaya ini misalnya biaya bahan baku baku, biaya tenaga
kerja dan biaya lainnya.
9. Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan
cara mengeluarkan saham. Adapun jenis modal sendiri, yakni:
a. Setoran modal (saham) d. Modal sumbangan
b. Cadangan laba e. Hibah
c. Laba yang belum dibagi
Modal asing atau modal pinjaman adalah modal yang diperlukan oleh dari
pihak luar perusahan dan bisanya diperoleh dari pinjaman. Adapun jenis
modal asing atau modal pinjaman, yakni:
a. Pinjaman dari dunia perbankan
b. Pinjaman dari lembaga keuangan lainnya
c. Pinjaman dari perusahan nonkeuangan
10. Kelebihan modal sendiri, antara lain:
a. Tidak ada biaya seperti biaya bunga atau biaya administrasi sehingga
tidak menjadi beban perusahan
b. Tidak tergantung kepada pihak lain, artinya perolehan dana diperoleh
dari setoran pemilik modal
c. Tanpa memerlukan persyaratan yang rumit dan memakan waktu yang
relatif lama.
d. Tidak ada keharusan pengembalian modal, artinya modal yang ditanam
pemilik akan tertanam lama dan tidak ada masalah seandainya pemilik
modal mau mengalihkan ke pihak lain.
Kekurangan modal sendiri, antara lain:
a. Jumlahnya terbatas, artinya untuk memperoleh dalam jumlah tertentu
sangat tergantung dari pemilik dan jumlahnya relative terbatas.
b. Perolehan dari modal sendiri dalam jumlah tertentu dari calon pemilik
baru (calon pemegang sahan baru) relatif lebih sulit karena mereka akan
mempertimbangkan kinerja dan prospek usahanya.
c. Kurang motivasi, artinya pemilik usaha yang menggunakan modal
sendiri motivasi usahanya lebih rendah dibandingan dengan
menggunakan modal asing.
Kelebihan modal pinjaman, antara lain:
a. Jumlahnya tidak terbatas, artinya perusahan dapat mengajukan modal
pinjaman ke berbagai sumber. Selama dana yang diajukan perusahan
layak, perolehan dana tidak terlalu sulit. Banyak pihak berusaha
menawarkan dananya keperusahaan yang dinilai memiliki prospek cerah.
b. Motivasi usaha tinggi. Hal ini merupakan kebalikan dari menggunakan
modal sendiri. Jika menggunakan modal asing, motivasi pemilik untuk
memajukan usaha tinggi, ini disebabkan adanya beban bagi perusahaan
untuk mengembalikan pinjaman. Selain itu, perusahaan juga berusaha
menjaga image dan kepercayaan perusahaan yang memberikan pinjaman
agar tidak tercemar.
Kekurangan modal pinjaman, antara lain:
a. Dikenakan berbagai biaya seperti bunga dan biaya administrasi.
Pinjaman yang diperoleh dari lembaga lain sudah pasti disertai berbagai
kewajiban untuk membayar jasa, seperti bunga, biaya administrasi, biaya
provisi dan komisi, materai dan asuransi.
b. Harus dikembalikan. Modal asing wajib dikembalikan dalam jangka
waktu yang telah disepakati. Hal ini bagi perusahaan yang sedang
mengalami likuiditas merupakan beban yang harus ditanggung.
c. Beban modal. Perusahaan yang mengalami kegagalan atau masalah yang
mengakibatkan kerugian akan berdampak terhadap pinjaman sehingga
akan menjadi beban moral atas utang yang belum atau akan dibayar.
11. Pasar adalah himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu
produk. Pasar dapat diartikan pula sebagai suatu mekanisme yang terjadi
antara pembeli dan penjual atau tempat pertemuan antara kekuatan-kekuatan
pemintaan dan penawaran. Pengertian pasar lainnya adalah bahwa pembeli
dan penjual tidak harus bertemu di suatu tempat untuk melakukan transaksi
tetapi cukup melalui sarana elektronik, seperti telepon, facsimile, atau
melalui internet. Adapun jenis-jenis pasar sebagai berikut:
a. Pasar konsumen c. Pasar reseller
b. Pasar industrial d. Pasar pemerintah
12. Alasan mengapa sebelum melakukan kegiatan usaha harus disertai lebih
dahulu ada tidaknya pasar adalah agar usaha yang akan berdiri bisa berjalan
sesuai harapan baik dalam jangka pendek atau panjang serta untuk mengukur
seberapa besar potensi usaha tersebut baik dalam situasi mendukung maupun
situasi yang tidak mendukung, dan untuk menghindari risiko kerugian
keuangan di masa datang yang penuh ketidakpastian. Kondisi ini ada yang
dapat diramalkan akan terjadi atau terjadi tanpa dapat diramalkan.
13. Untuk mengetahui ada tidaknya pasar dan besarnya pasar yang dimasuki,
terlebih dahulu perlu dilakukan penelitian atau riset pasar. Penelitian pasar
dapat dilakukan dengan berbagai cara, yakni:
a. Melakukan survei dengan terjun langsung ke pasar untuk melihat kondisi
pasar yang ada (jumlah pembeli dan pesaing).
b. Melakukan wawancara dengan berbagai pihak yang dianggap memegang
peranan penting (misalnya kepada calon pesaing secara diam-diam).
c. Menyebarkan kuesioner ke berbagai calon konsumen untuk mengetahui
keinginan dan kebutuhan konsumen saat ini (termasuk untuk mengetahui
jumlah konsumen, daya beli, dan selera mereka).
d. Menawarkan produk dengan pemasangan iklan, seolah-olah barangnya
sudah ada (untuk melihat respons konsumen dengan cara pembeli harus
inden lebih dahulu).
Jika jawabannya pasar ada, jumlahnya cukup besar, dan kondisi
persaingannya cukup kondusif atau relatif kecil, perusahaan layak masuk ke
industry tersebut. Selanjutnya perusahaan harus memasang strategi untuk
memasuki pasar dan memenangkan persaingan yang ada.
14. Pengertian total pasar, pasar nyata, dan potensi pasar, antara lain:
1) Total pasar adalah besarnya kesempatan pasar yang dimiliki oleh suatu
produsen dalam menjual produknya di pasaran. Contoh Indofood dengan
produk Indomie telah meraup sebesar 75% dari total pasar mie instan,
berarti besarnya kesempatan Indofood pada produksi mie instan sangat
besar.
2) Pasar nyata atau pasar konkrit adalah tempat pertemuan antara penjual dan
pembeli yang dilakukan secara langsung. Penjual dan pembeli bertemu
untuk melakukan transaksi jual beli (tawar menawar). Contoh pasar nyata
yaitu supermarket, pasar tradisional, dan swalayan. Pasar nyata yang
menjual satu jenis barang contohnya adalah pasar buah dan pasar sayuran.
3) Potensi pasar adalah peluang pertumbuhan di luar permintaan pasar saat
ini. Sekali membeli item baru. review positif dari kelompok konsumen
juga dapat mendorong permintaan pasar jika item baru membawa nilai
bagi konsumen. Ini penjualan ekstra jatuh di bawah perkiraan potensi
pasar, perusahaan berusaha untuk mengisi potensi pasar karena
menghasilkan penjualan di atas permintaan pasar sebenarnya untuk barang
atau jasa.
15. Pasar potensi adalah ungkapan mengenai peluang penjualan maksimum untuk
produk atau jasa tertentu selama periode waktu yang ditentukan (misal: 1
tahun). Langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan mengestimasi potensi
pasar adalah sebagai berikut:
1) Identifikasi pemakai akhir tertentu dari produk atau jasa
Langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah identifikasi pelanggan
potensial.
2) Identifikasi segmen pasar pokok, yaitu, kategori pelanggan yang relatif
homogen
Setelah pelanggan potensial dapat ditetapkan, langkah kedua adalah
mengklasifikasikan pelanggan pelanggan yang dalam kategori
homogen/masing masing mempunyai karakteristik yang sama.
Karakteristik tersebut meliputi lokasi pelanggan, karakteristik demografi,
saluran distribusi dimana mereka bisa dicapai dengan baik dan media
periklanan yang paling responsif. Kategori pelanggan potensial sangat
penting karena memungkinkan usaha baru untuk memilih segmen pasar
dengan cara menyesuaikan kemampuan dari usaha tersebut terhadap apa
yang diperlukan untuk menarik dan mendapatkan loyalitas dari pelanggan
atau konsumen.
3) Menemukan atau memperkirakan volume pembelian potensial dalam tiap-
tiap segmen pasar dan volume total dari semua segmen
Langkah ketiga ini terkait dengan perkiraan konsumen potensial dari
produk atau jasa baru oleh tiap-tiap segmen pasar pada periode sekarang
dan yang akan datang. Salah satu cara untuk mendapatkan informasi ini
adalah dengan memilih perwakilan untuk menguji pasar.
16. Pengertian resiko dapat adalah sesuatu atau peluang yang kemungkinan
terjadi dan berdampak pada pencapaian sasaran. Resiko merupakan
kemungkinan terjadinya sesuatu dan tidak dapat diduga/tidak diinginkan di
masa depan. Jadi merupakan ketidakpastian atau kemungkinan terjadinya
sesuatu, yang jika terjadi akan menimbulkan keuntungan/kerugian.
Ketidakpastian mengakibatkan adanya resiko bagi pihak-pihak yang
berkepentingan. Resiko yang merugikan adalah faktor penyebab terjadinya
kondisi yang tidak diharapkan (unexpected condition) yang dapat
menimbulkan kerugian, kerusakan, atau kehilangan.
17. Dalam praktiknya risiko dapat terjadi karena dua hal, yaitu:
a. Karena ada unsur sengaja yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu,
misalnya oleh karyawan atau pihak-pihak yang tidak atau tidak suka
kepada perusahaan kita seperti masyarakat umum atau pesaing.
b. Risiko karena tidak sengaja, seperti terjadi kebakaran, kehilangan,
kerusakan, atau kejadian alam. Untuk risiko yang tidak sengaja memang
agak sulit untuk dikendalikan karena terjadinya tidak dapat kita prediksi
sebelumnya.
18. Agar segala risiko dapat dihindarkan dan kerugian dapat diminimalkan, usaha
yang kita jalankan, baik jiwa maupun harta yang terkandung di dalamnnya,
perlu diberikan payung hukum perlindungan. Payung untuk melindungi usaha
dapat dilakukan dengan berbagai cara berikut:
a. Menetapkan prosedur dan tata tertib kerja
Dengan mematuhi dan melaksanakan semua prosedur dan tata tertib kerja
secara disiplin oleh seluruh karyawan, kemungkinan terjadi kesalahan
dapat diperkecil. Hal ini berarti dapat meminimalkan risiko kerugian.
b. Menyediakan alat pengamanan
Perusahaan hendaknya menyiapkan alat bantu bagi seluruh karyawan
agar bila terjadi sesuatu, fungsi alat ini dapat melindungi karyawan dan
harta perusahaan dari risiko kerugian, misalnya perusahan perlu
menyediakan alat pemadam kebakaran.
c. Meminta pertanggungan perusahaan asuransi
Perusahaan hendaknya mengasuransikan karyawan, harta, dan seluruh
kegiatan perusahaan kepada pihak asuransi tertentu.
19. Risiko yang akan dihadapi oleh seorang pengusaha adalah sebagai berikut:
a. Risiko jiwa
Artinya jiwa pengusaha dan seluruh karyawannya akan terancam pada
saat mereka melakukan pekerjaan (sedang bekerja). Risiko jiwa yang
dapat terjadi antara lain kecelakaan dalam menjalankan tugas akibat
penggunaan mesin, tersengat listrik, tertabrak kendaraan di jalan atau
menabrak orang atau benda pada saat membawa kendaraan, terbakar,
tenggelam, dan risiko jiwa lainnya. Risiko jiwa ini dapat menyebabkan
seseorang menjadi cacat sementara, cacat seumur hidup atau
menyebabkan kematian
b. Risiko kehilangan harta
Maksudnya kemungkinan harta milik perusahaan hilang karena kecurian,
tenggelam, terbakar atau kelalaian lainnya. Faktor kecurian dapat terjadi
pada peralatan hasil produksi, sarana transportasi seperti mobil, atau
kehilangan barang muatan karena tenggelam, kehilangan sejumlah harta
karena terbakardan berbagi bentuk kehilangan lainnya seperti kesalahan
dalam penyetoran, pembayaran, atau akibat kesalahan pencatatan
keuangan.
c. Risiko kerusakan harta
Disebabkan oleh berbagai hal sehingga merugikan perusahaan.
Kerusakan harta dapat terjadi karena kebakaran atau kebanjiran yang
menyebabkan kerusakan kualitas atau nilai harta tersebut. Risiko
kerusakan harta lainnya dapat pula terjadi akibat pengangkutan atau
kelalaian karyawan dalam proses produksi. Semakin banyak kerusakan,
semakin besar pula tingkat kerugian yang diderita perusahaan.
d. Risiko penggantian kepada pihak lain
Disebabkan oleh kesalahan perusahaan, dalam hal ini karyawan yang
menyebabkan pihak lain menderita kerugian. Misalnya karyawan
perusahaan (sopir) menabrak orang lain yang mengakibatkan kerugian
dipihak lain, baik jiwa ataupun harta benda. Risiko ini dapat pula timbul
karena terlambat melakukan pengiriman barang kepada pihak pelanggan
(tidak tepat waktu). Orang atau benda yang mengalami kerugian patut
dan wajib mendapatkan ganti rugi dari perusahaan.
e. Risiko lainnya
20. Asuransi merupakan simpanan yang pada saat jatuh tempo dapat diambil
berlaku untuk jenis asuransi tertentu. Asuransi dapat menghindarkan
pengusaha dari risiko kerugian. Jika tidak terjadi risiko, pengusahan hanya
mengalami kerugian atas premi yabg disetor. Sementara itu, bila terjadi risiko
kerugian, tidak sebesar harta yang mengalami kerugian. Tujuan
mengasuransikan karyawan dan harta benda milik perusahaan adalah untuk
memberikan rasa tenang dalam berusaha, melindungi karyawan dan harta
perusahaan dari risiko kerugian, dan menjaga masa depan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai