Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ERGONOMI
ANTROPOMETRI

Disusun Oleh :

Adistie Putri Pabita (10516183)


Afifah (10516276)
Dendy Saren Gani (11516803)
Elisabeth Rotua Tarida B. (12516305)
Febby Fitriyani P.R (12516741)

Kelas : 3PA05

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2019
A. Definisi Antropometri
Menurut Sritomo Wignjosoebroto istilah antropometri berasal dari "anthro" yang
berarti manusia dan "metri" yang berarti ukuran. Secara definitif antropometri dapat
dinyatakan sebagai satu studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh
manusia. Manusia pada dasarnya akan memiliki bentuk, ukuran (tinggi, lebar dsb.)
berat dll. Yang berbeda satu dengan yang lainnya. Antropometri secara luas akan
digunakan sebagai pertimbangan-pertimbangan ergonomis dalam proses
perancangan (desain) produk maupun sistem kerja yang akan memerlukan interaksi
manusia. Data antropometri yang berhasil diperoleh akan diaplikasikan secara luas
antara lain dalam hal :
1. Perancangan areal kerja ( work station, interior mobil, dll )
2. Perancangan peralatan kerja seperti mesin, equipment, perkakas (tools) dan
sebagainya.
3. Perancangan produk-produk konsumtif seperti pakaian, kursi/meja
komputer dll.
4. Perancangan lingkungan kerja fisik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data antropometri akan menentukan
bentuk, ukuran dan dimensi yang tepat yang berkaitan dengan produk yang
dirancang dan manusia yang akan mengoperasikan atau menggunakan produk
tersebut. Dalam kaitan ini maka perancangan produk harus mampu
mengakomodasikan dimensi tubuh dari populasi terbesar yang akan menggunakan
produk hasil rancangannya tersebut.

B. Data Antropometri
Manusia pada umumnya aan berbeda-beda dalam hal bentuk dan dimensi tubuhnya.
Di sini ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi ukuran tubuh manusia,
sehingga sudah semestinya seorang perancang produk harus memperhatikan faktor-
faktor tersebut yang antara lain adalah:

1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Suku/bangsa (ethnic)
4. Posisi tubuh (posture)
Dibawah ini adalah gambar anthropometri yang diperlukan untuk perancangan
produk/ fasilitas kerja.

1|P age
Keterangan :

1. Dimensi tinggi tubuh dalam posisi tegak (dari lantai s/d ujung kepala )
2. Tinggi mata dalam posisi berdiri tegak
3. Tinggi bahu dalam posisi berdiri tegak
4. Tinggi siku dalam posisi berdiri tegak (siku tegak lurus)
5. Tinggi kepalan tangan yang terjulur lepas dalam posisi berdiri tegak (dalam
gambar tidak ditunjukkan).
6. Tinggi tubuh dalam posisi duduk (diukur dari alas tempat duduk/pantat
sampai dengan kepala).
7. Tinggi mata dalam posisi duduk.
8. Tinggi bahu dalam posisi duduk
9. Tinggi siku dalam posisi duduk (siku tegak lurus)
10. Tebal atau lebar paha.
11. Panjang paha yang diukur dari pantat s/d ujung lutut.
12. Panjang paha yang diukur dari pantat s/d bagian belakang dari lutut/betis.
13. Tinggi lutut yang bisa diukur baik dalam posisi berdiri ataupun duduk.
14. Tinggi tubuh dalam posisi duduk yang diukur dari lantai sampai dengan
paha.
15. Lebar dari bahu (bisa diukur dalam posisi berdiri ataupun duduk)
16. Lebar pinggul/pantat

2|P age
17. Lebar dari dada dalam keadaan membusung (tidak tampak ditunjukkan
dalam gambar).
18. Lebar perut.
19. Panjang siku yang diukur dari siku sampai dengan ujung jari-jari dalam
posisi siku tegak lurus.
20. Lebar kepala.
21. Panjang tangan diukur dari pergelangan sampai dengan ujung jari.
22. Lebar telapak tangan.
23. Lebar tangan dalam posisi tangan terbentang lebar-lebar kesamping kiri-
kanan (tidak ditunjukkan dalam gambar).
24. Tinggi jangkauan tangan dalam posisi berdiri tegak, diukur dari lantai
sampai dengan telapak tangan yang terjangkau lurus keatas (vertikal).
25. Tinggi jangkauan tangan dalam posisi duduk tegak, diukur seperti halnya
no 24 tetapi dalam posisi duduk (tidak ditunjukkan dalam gambar).
26. Jarak jangkauan tangan yang terjulur kedepan diukur dari bahu sampai
ujung jari tangan.
Data antropometri dibuat sesuai dengan ukuran tubuh laki-laki dan perempuan,
harga rata-rata, standard deviasi serta percentile tertentu (5th, 95th, dan
sebagainya).

C. Masalah dalam antropometri


Masalah antropometri yaitu berkaitan dalam perancangan stasiun kerja, fasilitas
kerja, dan desain produk agar diperoleh ukuran-ukuran yang sesuai dan layak
dengan dimensi anggota tubuh manusia yang akan menggunakannnya. Hal ini
dilakukan agar tercapai suatu kondisi yang enak, nyaman, aman, dan sehat bagi
manusia serta menciptakan kondisi kerja yang efisien dengan hasil efektif untuk
mencapai keadaan yang ergonomis.

Contoh dampak negatif apabila kita mendesain stasiun kerja (interaksi antara
operator dengan kursi, meja dan seperangkat komputer) tidak menggunakan
antropometri manusia adalah desain worksatation tersebut apabila tidak ergonomis
dapat menyebabkan penyakit Occupational Ceruicobbrachial Syndrome (OCS),
dan kelelahan mata akibat dari lamanya menatap layar monitor atau akibat dari
posisi monitor yang tidak sesuai dengan user (Suasmini, 2012).
Contoh dampak negatif apabila kita mendesain jok mobil tidak menggunakan
antropometri manusia adalah tempat duduk mobil untuk driver yang tidak
ergonomis dan tidak nyaman untuk ukuran dimensi tubuh dan sudut jok mobil.

3|P age
Apabila kita mendesain baju ataupun kaos tidak menggunakan antropometri
manusia adalah baju atau kaos uang dihasilkan tidak sesuai dengan ukuran tubuh
sehingga akan menyebabkan ukuran baju tersebut longgar maupun kesempitan.

D. Special region
Penerapan data Antropmetri harus dilakukan dengan hati-hati karena setiap
populasi memiliki karakteristik fisik yang berbeda-beda. Menurut sanders dan
mecomic (1992) terdapat tiga prinsip umum untuk mengaplikasikan data ke dalam
suatu rancangan, tiap-tiap prinsip diaplikasikan dalam situasi yang berbeda-beda.
1. Rancangan untuk orang ekstrem (designing for extreme individuals)
Dalam peristiwa tertentu sebuah perancangan yang spesifik itu dapat
menjadi sebuah masalah atau batasan bagi orang-orang tertentu. Batasan ini
dapat menjelaskan apakah nilai variabel atau karakteristik dari sebuah
populasi yang dibicarakan. Rancangan untuk populasi dengan nilai
maksimum adalah strategi yang tepat jika fitur atau fasilitas yang
menggunakan nilai maksimum tersebut harus berakomodasi dengan semua
orang. Misalnya, tinggi pintu, tingga ruangan, tinggi lorong, ukuran untuk
lubang melarikan diri untuk angkatan pesawat terbang, kekuatan untuk alat-
alat penunjang (seperti tali tangga, rekstok gantung, atau bangku kerja).
Sebaliknya, Rancangan untuk populasi dengan nilai minimum adalah
strategi yang tepat jika fitur atau fasilitas yang menggunakan nilai minimum
tersebut harus berakomodasi dengan semua orang. Misalnya jarak dari
tombol kontrol ke operator dan kekuatan yang dibutuhkan untuk
mengoperasikan control

2. Merancang untuk jarak yang disesuaikan (designing adjustable range)


Fitur tertentu yang terdapat pada sebuah alat atau fasilitas dapat dirancang
untuk menyesuaikan penggunannya. Rancangan ini bertujuan untuk
menyesuaikan karakterisitik yang relevan (ketinggian posisi duduk,
rentangan tangan dll) populasi percentil ke 5 perempuan dan persentil ke 95
laki-laki. Hal ini dilakukan untuk menanggulangi kasus ekstrem.
Penggunaan jangka tersebut secara khusus relevan apabila terdapat masalah
teknis dalam mencoba mengakomodasi kasus-kasus yang sangat ekstrem
misalnya 100% dari populasi, sering kali masalah teknis yang terlibat dalam
mengakomodasi kasus-kasus ekstrem tidak sesuia dengan keuntungan yang
didapatkan dalam melakukan hal tersebut. Umumnya, merancang jangka
yang dapat disesuaikan adalah metode yang paling disukai tapi tentu saja
tidak selalu memungkinkan.

4|P age
3. Merancang untuk rata-rata (designing for the average)
Seseorang mungkin akan sama rata pada satu atau dua dimensi, tapi karena
tidak adanya korelasi sempurna sebenarnya tidak memungkinkan untuk
menemukan seseorang yang berada di garis rata-rata pada lebih dari satu
dimensi. Seringkali para designer merancang dengan metode seperti ini
untuk menghindari kesulitan dalam data antropometric. Sebaliknya, sebuah
analisis yang teliti dapat membuktikan bahwa nlai rata-rata dapat diterima.
Suatu situasi mungkin melibatkan pekerjaan yang tidak sulit sehingga tidak
membutuhkan rancangan untuk para ekstrem dan dimana ketidaksesuaian
tidak praktis.

E. Variabilitas
Dalam pengumpulan data antropometri yang akan digunakan untuk mendesain
suatu produk, harus memperhitungan variabilitas populasi pemakai seperti
variabilitas ukuran tubuh secara umum, variasi jenis kelamin, variasi umur dan
variasi ras atau etnik.
Faktor-faktor penyebab variabilitas :

a. Keacakan/Random
Walaupun telah terdapat dalam satu kelompok populasi yang sudah jelas
sama jenis kelamin, suku atau bangsa, kelompok usia dan pekerjaannya,
namun masih ada perbedaan yang signifikan antara berbagai macam
masyarakat. Distribusi frekuensi secara statistic dari dimensi kelompok
anggota masyarakat jelas dapat diapromasikan dengan menggunakan
Distribusi Normal, yaitu dengan menggunakan data persentil yang telah
diduga, jika mean (rata-rata) dan SD (Standar Deviasi) telah dapat
diestimasi.

b. Jenis Kelamin
Secara distribusi statistic ada perbedaan yang signifikan antara dimensi
tubuh pria dan wanita. Dimensi ukuran tubuh laki-laki umumnya akan lebih
besar dibandingkan dengan wanita. Oleh karenanya data antropometri
untuk kedua jenis kelamin tersebut selalu disajikan secara terpisah.

c. Suku Bangsa
Setiap suku bangsa ataupun kelompok etnik akan memiliki karakteristik
fisik yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Suatu contoh sederhana
bahwa dengan meningkatnya jumlah penduduk yang migrasi dari Negara
Vietnam ke Australia untuk mengisi jumlah satuan angkatan kerja maka
akan mempengaruhi antropometri secara Nasional.

5|P age
d. Usia
Pengelompokan usia digolongkan seperti dibawah ini :
1. Balita
2. Anak-anak
3. Remaja
4. Dewasa, dan
5. Lanjut Usia
Hal ini sangat berpengaruh terutama jika desain diaplikasikan untuk
antropometri anak-anak. Antropometrinya akan cenderung terus
meningkat samapi batas usia dewasa. Namun setelah menginjak usia
dewasa, tinggi badan manusia mempunyai kecenderungan untuk
menurun yang antara lain disebabkan oleh berkurangnya elastisitas
tulang belakang, berkurangnya dinamika gerakan tangan dan kaki.

e. Jenis Pekerjaan
Beberapa jenis pekerjaan tertentu menuntut adanya persyaratan dalam
seleksi karyawan atau sifatnya seperti misalnya : pekerja yang bekerja di
dermaga/pelabuhan adalah harus mempunyai postur tubuh yang relative
lebih besar dibandingkan dengan karyawan perkantoran pada umumnya.

f. Pakaian
Hal ini merupakan sumber variabilitas yang disebabkan oleh bervariasinya
iklim atau musim yang berbeda dari satu tempat ke tempat yang lainnya
terutama untuk daerah dengan empat musim. Misalnya, pada waktu musim
dingin manusia akan memakai pakaian yang relatif lebih tebal dan ukuran
yang relatif lebih besar.

g. Faktor Kehamilan Pada Wanita


Faktor ini sudah jelas akan mempunyai pengaruh perbedaan yang berarti
kalau dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil. Terutama yang
berkaitan dengan analisis perancangan produk (APP) dan analisis
perancangan kerja (APK).

h. Cacat Tubuh Secara Fisik


Dimana data antropometri disini akan diperlukan untuk perancangan
produk bagi orang-orang cacat (Kursi roda, kaki atau tangan palsu, dan lain-
lain).

6|P age
DAFTAR PUSTAKA

Sanders, M. S & McCormick, E. J. (1992). Human factors in engineering


and design, 7th edition. Singapore: McGraw Hill Inc
Nurmianto, E. (1996). Ergonomi, konsep dasar dan aplikasinya. Jakarta:
Guna Widya
Wignjosoebroto, S. (2000). Ergonomi, studi gerak dan waktu. Surabaya:
Prima Printing

7|P age

Anda mungkin juga menyukai