Anda di halaman 1dari 6

PSEJ 1 (1) (2016) 12-17

Pancasakti Science Education Journal

http://e-journal.ups.ac.id/index.php/psej
email: adminpsej@upstegal.ac.id

ANALISA KADAR LOGAM TIMBAL (Pb)


DALAM TANAMAN LIDAH MERTUA (SANSIVIERA Sp.) DI KOTA TEGAL
DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM (SSA)

Kusnadi

Prodi Farmasi
Politeknik Harapan Bersama Tegal, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
SejarahArtikel: Pencemaran logam berat terhadap alam lingkungan merupakan suatu proses yang erat kaitannya dengan
DiterimaJuli 2016 aktivitas manusia. Timbal (Pb) merupakan logam berat yang bersifat toksik yang berasal dari gas hasil
pembuangan kendaraan bermotor dan industri. Tanaman yang dapat menyerap Pb di udara maupun di dalam
DisetujuiAgustus 2016 tanah, salah satunya adalah Sansiviera. Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) digunakan untuk penentuan unsur-
DipublikasikanOktober unsur logam dan metaloid yang berdasarkan pada penyerapan absorbs radiasi oleh atom bebas. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kadar logam Pb dalam Sansiviera yang terdapat dalam Sansiviera yang ditanam di Kota
2016
Tegal dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
________________ eksperimen dengan menggunakan variabel bebas yaitu; tanaman Sansiviera yang diperoleh di pinggir Jalan Gajah
Kata Kunci: Mada, Jalan Kolonel Sugiyono dan Taman Alun-alun KotaTegal. Variabel tergantung yaitu; untuk mengetahui
keberadaan dan jumlah kadar residu Pb dalam tanaman Sansiviera di Kota Tegal. Hasil uji analisa pada 3 sampel
Logam Pb, Sansiviera, menunjukan adanya kandungan logam Pb pada masing-masing sampel. Dengan kadar logam Pb tertinggi pada
Spektrofotometri sampel Sansiviera yang ditanam di Taman Alun-alun Kota Tegal dengan kadar 3,289 ppm, pada Jalan Gajah Mada
dengan kadar 1,666 ppm dan kadar logam Pb terendah ada pada sampel di Jalan Kolonel Sugiyono dengan kadar
1,615 ppm. Hal ini menunjukan bahwa kadar logam Pb seluruh sampel masih berada di atas ambang batas normal.
Keywords:
Pb, Sansiviera,
Spektrofotometri Abstract
____________________ ___________________________________________________________________
Heavy metal pollution of the natural environment is a process that is closely related to human life. Lead (Pb) is a
heavy metal that is toxic gases emanating from the exhaust of motor vehicles and industry. Plants can absorb Pb
in the air and on the ground, one of them is Sansiviera. Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) is used in
this method analizingto determine metal elements and metalloid that is based on radiated absorptionby free
atomic. This research aims to determine the levels of Pbwhich is contained in Sansivierathat is planted in Tegal
using Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). The method usedfree variables; it is Sansiviera that
obtained in theside of Gajah Mada, Colonel Sugiyono street and Park Square Tegal. The dependent variableis to
determine the presence and the amount of residue level of Pb in Sansiviera in Tegal. The research result
showsthere is Pb content in each sample. The highest level of Pb metal in the samples is Sansivierathat is planted
in the Garden Square Tegal grading 3.289 ppm, and then at Gajah Madastreet with1.666 ppm level and teh last
is the sample atColonel Sugiyono Street with1,615 ppm level. It is concluded that the level of Pb entire all
samples and still above normal threshold .
© 2016UniversitasPancasaktiTegal


Alamat korespondensi: ISSN 2528-6714
D3 Farmasi Politeknik Harapan Bersama
Jl. Mataram No 9 Kota Tegal 52142, Indonesia
Telp. (0283) 352000
E-mail: kusnadi.adi87@gmail.com
E

12
Kusnadi / PSEJ 1 (1) (2016) 12-17

PENDAHULUAN Selain berfungsi sebagai tanaman hias,


Sansiviera juga memiliki kemampuan untuk
Pencemaran logam berat terhadap menyerap Pb dan logam berat lain sehingga
alam lingkungan merupakan suatu proses yang dapat dijadikan sebagai indikator kadar Pb yang
erat kaitannya dengan aktivitas manusia. ada lingkungan sekitarnya, terutama yang ada
Dengan meningkatnya aktivitas manusia akan di udara. Pengukuran kadar Pb di udara perlu
meningkat pula perkembangan transportasi, dilakukan untuk mengetahui apakah kadarnya
yang akhirnya meningkatkan sumbangan masih berada dalam ambang batas ataukah
manusia terhadap pencemaran lingkungan. sudah melewati ambang batas (Palar, 2008).
Pencemaran lingkungan baik air, tanah dan Terdapat beberapa metode yang
udara oleh logam berat menyebabkan berbagai dikembangkan untuk penentuan kadar Timbal
kerugian pada kehidupan organisme. (Pb) diantaranya adalah metode
Logam berat yang ditemukan di alam, Spektrofotometer Serapan Atom (SSA).
diketahui merupakan penyebab sakitnya Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)
seseorang, jika terdapat dalam kadar yang merupakan suatu alat yang digunakan pada
cukup tinggi. Unsur logam di alam terdapat metode analisis untuk penentuan unsur-unsur
dalam kadar tinggi atau telah melebihi ambang logam dan metalloid yang berdasarkan pada
batas dalam siklusnya, unsur tersebut menjadi penyerapan absorbs radiasi oleh atom bebas.
polutan yang potensial (Khan et al., 2009). Spektrofotometer serapan atom (SSA)
Diantara logam tersebut adalah : Ag, As, Au, B, merupakan teknik analisis kuantitafif dari
Bi, Cd, Co, Cr, Cu, Fe, Hg, Mn, Mo, Pb, Sb unsur-unsur yang pemakainnya sangat luas di
dan Zn. Dari sejumlah logam tersebut di atas, berbagai bidang karena prosedurnya selektif,
beberapa unsur telah banyak dipelajari secara spesifik, biaya analisisnya relative murah,
insentif, antara lain Cu, Hg dan Pb. Hal ini sensitivitasnya tinggi (ppm-ppb), dapat dengan
mengingat bahaya yang ditimbulkan akibat mudah membuat matriks yang sesuai dengan
toksisitasnya(Arisandiet al., 2012). standar, waktu analisis sangat cepat dan mudah
Timbal (Pb) merupakan logam berat dilakukan. SSA pada umumnya digunakan
yang bersifat toksik yang berasal dari gas hasil untuk analisa unsur, spektrofotometer absorpsi
pembuangan kendaraan bermotor dan industri. atom juga dikenal system single beam dan double
Pb terdapat dalam udara, air dan tanah. Pb beam layaknya Spektrofotometer SSA
dapat menyebabkan berbagai penyakit jika (GandjardanRohman, 2007).
kadarnya dalam tubuh melebihi ambang batas. Berdasarkan uraian diatas maka perlu
Penggunaan senyawa Pb secara luas untuk adanya penelitian guna menentukan besarnya
bahan penolong dalam proses produksi bahan kandungan kadar Timbal (Pb) dalam tanaman
bakar bensin karena dapat meningkatkan nilai Sansivera dengan menggunakan metode
oktan bahan bakar sekaligus berfungsi Spektrofotometer Serapan Atom (SSA).
mencegah terjadinya ledakan saat Harapannya dengan metode eksperimen ini
berlangsungnya pembakaran dalam mesin dapat memberikan informasi tentang cara
(Arisandiet al., 2012). Bagi manusia, mengurangi pencemaran yang diakibatkan oleh
termakannya senyawa timbale dalam logam berat. Rumusan masalah yang akan
konsentrasi tinggi, dapat mengakibatkan gejala dijadikan focus dalam penelitian ini adalah (1)
keracunan timbale seperti iritasi gastrointestinal Apakah terdapat logam Pb dalam Sansiviera
akut, rasa logam pada mulut, muntah, sakit yang ditanam di Kota Tegal? (2 Apakah kadar
perut dan diare (Panjaitan, 2009). logam Pb dalam Sansiviera dengan metode
Terdapat beberapa tanaman yang dapat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) tersebut
menyerap Pb di udara maupun di dalam tanah, sudah melebihi batas maksimum yang
salah satunya adalah Sansiviera. Sansiviera ditentukan?
banyak ditanam di taman kota dan tepi jalan.

13
Kusnadi / PSEJ 1 (1) (2016) 12-17

METODE goyangkan dan tambahkan lagi air bebas ion


Alat-alat yang digunakan dalam hingga tepat 100 ml dgan Standar pokok 1.000
penelitianini adalah botol, labu ukur 100 mL, ppm Pb (titrisol).Larutanstandar Pb 1000 ppm
gelaskimia, cawan porselen, oven, desikator diencerkan menjadi 100 ppm.Kemudianlarutan
danAtomic Absorption Spectrophotometer seri baku induk Timbel (Pb), yaitularutan
(AAS).Bahan-bahan yang digunakanadalah standar Pb konsentrasi 100 ppm yang telah
sampel Tanaman Sansiviera, serbuk Pb, HClO4 dibuat sebelumnya kemudian diencerkan
pekat, HNO3 pekat, HCl dan air aquades. kembali sehingga diperoleh 5 variasi konsentrasi
Penelitianiniadalahpenelitian eksperimen larutan, yaitu 0,2 ppm, 0,4 ppm, 0,8 ppm, 1,2
dengan sampel daun tanaman Sansiviera yang ppm, 1,6 ppm. Masing-masing larutan dibuat
ditanam dipinggir jalan raya dan taman kota sebanyak 50 ml. Kemudian
sekitar Tegal. Sampel tempat pengambilan melakukanpengukuran absorbansi pada panjang
Sansiviera diperoleh dari pinggir jalan atau gelombang 217 nm untuk membuat kurva
taman kota Tegal, seperti di Jalan Gajah Mada, kalibrasi (SNI 6989.8 : 2009).
Jalan Kolonel Sugiyono dan Taman Alun-alun Perlakuan Sampel
Kota Tegal.Populasi yang digunakan adalah Sampel yang berupa serbuk kering Lidah
tanaman Sansiviera yang ditanam di Kota Tegal. mertua ditimbang sebanyak 1 gram. Tambahkan
Metode Pengambilan Sampel 5 ml HNO3 dan 0,5 ml HClO4, kocok-kocok dan
Pengumpulan data pada sampel yang biarkan semalam. Panaskan pada block digestor
dilakukan terdiri dari beberapa tahapan, yaitu mulai dengan suhu 100 0C, setelah uap kuning
tahap pengambilan sampel Sansiviera yang habis suhu dinaikkan hingga 200 0C. Destruksi
meliputi bagian daun sampai akar, kemudian diakhiri bila sudah keluar uap putih dan cairan
tahapan pencucian sampel pencucian dilakukan (ekstrak cair) yang berwarna ke abu-abuan
untuk menghilangkan tanah dan pengotor dalam labu tersisa sekitar 0,5 ml. Dinginkan dan
lainnya yang melekat pada bahan. Pencucian encerkan dengan H2O dan volume ditepatkan
dilakukan dengan air bersih yang mengalir. menjadi 50 ml, kocok hingga homogen, biarkan
Pisahkan antara akar dengan seluruh bagian semalam atau disaring dengan kertas saring W-
tanaman. Perajangan sampel diambil pada 41 agar didapat ekstrak jernih.Sampel siap
seluruh bagian tanaman tanpa akar dilakukan diukur dengan AAS menggunakannyala udara-
untuk mempermudah proses pengeringan. Lalu asetilen.
tahapan pengeringan, tujuan pengeringan ialah Analisis Data
untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah Kandungan Logam Pb = ppm kurva x ml
rusak, sehingga dapat disimpan dalam waktu ekstrak 1.000 ml-1 x 1000 g g contoh-1 x Fp x Fk
yang lebih lama. Pengeringan Sansiviera dengan Keterangan:
cara dijemur di bawah sinar matahari langsung ppmkurva = kadar contoh yang didapat dari
hal ini dikarenakan karena Sansiviera yang kurva regresi hubungan antara kadar deret
mengandung banyak air sehingga dilakukan standar dengan pembacaannya setelah dikurangi
penjemuran di bawah sinar matahari blanko.
langsung.Pada pembuatan serbuk dilakukan fp = factor pengenceran (bila ada)
dengan cara menghaluskan simplisia fk = factor koreksi kadar air = 100/(100 – %
keringdengan menggunakan blender kemudian kadar air)
mengayak serbuk kasar dengan ayakan nomor
60 mesh, lalu menimbang serbuk sebanyak 1g.
PembuatanKurvaKalibrasi HASIL dan PEMBAHASAN
Pembuatan larutan baku induk Timbel Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
(Pb)1000 ppm dengan cara Pipet 10 ml HClO4 menentukan kadar Pb unsur di dalam suatu
pekat (60 %) ke dalam labu ukur 100 ml yang tanaman Sansiviera menggunakan Spektrometri
telah berisi air bebas ion kira-kira setengahnya, Serapan Atom (SSA). Dalam pelaksanaannya,

14
Kusnadi / PSEJ 1 (1) (2016) 12-17

Sampel yang dapat dianalisis dalam instrumen Tabel 1. Data AbsorbansiLarutan Seri Baku Pb
SSA harus berwujud cair. Oleh karena itu, No Konsentrasi (ppm) Absorbansi
sampel Sansiviera sebelumnya harus didestruksi
1 0 -0,0001
terlebih dahulu dengan menggunakan HNO3
dan HClO4 pekat sambil dipanaskan. Proses 2 0,2 0,0014
destruksi ini bertujuan untuk mempersiapkan 3 0,4 0,0033
sampel Sansiviera agar dapat dianalisis 4 0,8 0,0069
(berwujud cair).
5 1,2 0,0105
Tujuan penggunaan HNO3 dan HClO4
pekat ini adalah untuk melarutkan serbuk 6 1,6 0,0140
Sansiviera serta untuk menghilangkan senyawa Pada Hukum Lamber-Beer disebutkan
organik yang ada pada tanaman Sansiviera jika konsentrasi suatu zat bertambah, maka nilai
sehingga benar-benar diperoleh kandungan Pb absorbansi akan bertambah dan sebaliknya jika
yang terukur dalam sampel Sansiviera. Selain nilai transmisi akan berkurang. Hasil absorbansi
itu, dalam proses destruksi ini juga dilakukan terbesar didapat pada konsentrasi 1,6 ppm.
dengan pemanasan menggunakan penangas Dibuat konsentrasi sekecil mungkin untuk
pasir. Pemanasan berfungsi untuk mempercepat memudahkan dalam penggunaannya sebagai
dan menyempurnakan proses destruksi. pembanding pada sampel. Karena konsentrasi
Digunakan penangas pasir dalam proses kecil dengan absorbansi kecil dapat digunakan
pemanasan karena panas yang diterima lebih untuk membaca sampel yang
merata. Setelah semua serbuk tanaman memilikiabsorbansi besar. Di bawah ini, grafik
Sansiviera larut dan diperoleh larutan yang yang menyatakan hubungan antara konsentrasi
bening, kemudian larutan tersebut diencerkan. dan absorbansi.
Sampel yang telah didestruksi tersebut
kemudian diukur dengan alat SSA.Prinsip kerja
SSA adalah sampel cair yang memasuki alat
pertama kalidikabutkan di nebulizer. Titik-titik
air yang halus dihasilkan dari nebulizer
yangmenghisap larutan cuplikan yang
kemudian disemburkan ke bagian
tengahpembakar (burner) yang telah menyala
dan mengalami deatomisasi. Laludireaksikan
dengan sumber energi eksternal yang berupa
HCl maka atom padakeadaan dasar
membutuhkan energi yang besar dan untuk
mendapatkan energitersebut, atom akan
menyerap energi dari sumber cahaya yang ada
Gambar 1. Grafik Hubungan Konsentrasi
pada SSA.Sebelum melakukan pengukuran
dengan Absorbansi
absorbansi larutan sampel, terlebih
dahulumelakukan pengukuran absorbansi
Dari kurva tersebut didapatkan
larutan seri baku standar Pb pada panjang
persamaan regresi y = 0,0089x+0,0002 dengan
gelombang 217 nm. Setelah diketahuiabsorbansi
koefisien kolerasi (R) 0,9997, persamaan ini
dari larutan seri baku standar, kemudian dibuat
digunakan untuk menghitung kadar logam Pb
kurva kalibrasinya.Dibawah ini merupakan data
dalam sampel. Dimana (y) menyatakan nilai
absorbansi 6 konsentrasi larutan seri baku Pb.
absorbansi dan (x) menyatakan kadar logam Pb
dalam sampel dengan nilai x=0. Koefisien
kolerasi (R) 0,9936 ini menunjukkan garis linier

15
Kusnadi / PSEJ 1 (1) (2016) 12-17

pada rentang konsentrasi dan tingkat akurasi logam Pb dalam setiap sampel dapat dihitung
tinggi proses pengukuran absorbansi larutan seri dengan menggunakan persamaan garis y =
baku karena memenuhi kriteria penerimaan 0,0089x+0,0002. Di bawah ini merupakan data
yaitu ≥ 0,98, sehingga penggunaan metode ini kadar logam Pb dalam sampel A, B, dan C.
dapat digunakan untuk analisis logam Pb
dengan hasil yang baik.
Selanjutnya dilakukan pengukuran
absorbansi pada sampel filtrat, maka kadar

Tabel 2. Data Kadar LogamPbDalamSampel


Konsentrasi Kadar
No Kode TempatSampel Absorbansi
(ppm) (ppm)
1 A Jalan Kolonel Sugiyono 00,006446 0,0.8075 1,615
2 B Jalan Gajah Mada 0,00666 0.833 1,666
3 C Taman Alun-alun Kota Tegal 0,0131 1,6454 3,289

Dari data yang diperoleh dapat dilihat jaringan Avicennia marina (forsk.) Vierh di
bahwa absorbansi terbesar pada sampel C yang Perairan Pantai Jawa Timur yaitu sebesar 5,890
berlokasi di Taman Alun-alun Kota Tegal. Dari ppm.
absorbansi yang diperoleh kemudian dapat Proses masuknya unsur Pb ke dalam
untuk menghitung kadar Sansiviera untuk jaringan tumbuhan bisa melalui xylem ke semua
masing-masing sampel. Perhitungan dilakukan bagian tumbuhan Sansiviera sampai ke daun
dengan menggunakan persamaan kurva atau dengan cara penempelan partikel tersebut
kalibrasi y = 0,0089x+0,0002. pada daun dan masuk ke dalam jaringan
Dari absorbansi yang diperoleh kemudian melalui stomata (Dedy et al., 2013). Selain daun,
dihitung kadar Sansiviera untuk masing-masing akumulasi Pb terbanyak ditemukan pada bagian
sampel. Dari table 2. Di atas diperoleh kadar akar. Hal ini berhubungan dengan ekskresi yang
logam Pb tertinggi pada sampel C dengan kadar dilakukan oleh tumbuhan. Pengeluaran ion
3,289 ppm dan kadar logam Pb terendah ada toksik selain melalui daun dilakukan melalui
pada sampel A yang berlokasi di Jalan Kolonel akar, yaitu ion-ion tersebut secara aktif ditarik
Sugiyono dengan kadar 1,615 ppm. Dari hasil dari xylem kembali ke xylem parenchym dan
yang didapat yang terkecil hingga terbesar kemudian dilepaskan dari akar kembali ke
adalah A < B < C. Semakin tinggi absorbansi media.
suatu sampel maka akan semakin tinggi kadar Unsur timbal/Pb pada pada tumbuhan
yang terkandung dalam sampel. Hal ini sesuai cenderung bersifat racun, konsentrasi Pb sebesar
dengan hukum Lambert-Beer dimana 1 ppm berdampak besar dalam proses tumbuhan
absorbansi sebanding dengan konsentrasi suatu tersebut termasuk proses fotosintesis dan
larutan. respirasi. Selanjutnya tercantum dalam SNI
Dengan melihat nilaiambang batas 7387: 2009, kandungan logam berat Pb yang
tersebut, Jalan Raya dan Taman Kota Tegal mencemari lingkungan batas konsentrasi
beradadi atas ambang batasnormal.Hasil maksimumnya adalah 0,1-10 ppm. Pernyataan
penelitian mengenai kandungan logam berat Pb yang sama juga dikemukan oleh Greenland dan
yang terdapat dalam tanaman Sansiviera yang Hayes (1981) bahwa konsentrasi Pb pada
berlokasi di Kota Tegal ini lebih rendah tumbuhan yang masih dapat ditolerir adalah
dibandingkandengan penelitian yang dilakukan sekitar 0,1-10 ppm bahan kering. Dari hasil data
Arisandi et al.(2012) yangmenyebutkan bahwa pada table 2. menunjukan bahwa kadar logam
kandungan logam berat Pb yang terdapat pada Pb seluruh sampel masih beradadi atas ambang

16
Kusnadi / PSEJ 1 (1) (2016) 12-17

batasnormal, karena kadar yang didapatkan


kurang dari 10 ppm.

DAFTAR PUSTAKA
Arisandi,K.R. Herawati, E.Y. danSupriyanto, E.
2012. Akumulasi logam berat timbal (Pb)
dan gambaran histology pada jaringan
Avicennia marina (forsk.) Vierh di
perairan pantai Jawa Timur. Jurnal
Penelitian Perikanan, 1 (1) (2012) : 15-25.
Universitas Brawijaya. Malang.
Dedy, K. Santoso, A. dan Irwani. 2013. Studi
akumulasi logam Tembaga (Cu) dan
efeknya terhadap struktur akar mangrove
(Rhizophoramucronata). Journal of
marine research, 2 (4) (2013) : 8-15.
Universitas Diponegoro. Semarang.
Gandjar, I. G. dan Rohman, A. 2007. Kimia
Farmasi Analisis. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Greenland, D.J and N.H.B. Hayes. 1981. The
chemistry of soil processes. John Wiley &
Sons Ltd, New York.
Khan, S. Farooq, R. Shahbaz, S. Khan, M.A.
and Sadique, M. 2009. Health risk
assessment of heavy metals for population
via consumption of vegetables. World
Appl. Sci. J., 6 (12) : 1602-1606.
Panjaitan, G.Y. 2009. Akumulasi logam berat
Tembaga (Cu) dan Timbal (Pb) pada
pohon Avicennia Marina di hutan
mangrove. (Skripsi). Universitas Sumatera
Utara.
Palar, Heryando. 2008. Pencemaran dan
Toksikologi Logam Berat.Jakarta: PT
Rineka Cipta.
SNI 6989.8-2009 Air dan air limbah- Bagian 8:
Cara uji timbale (Pb) Secara
Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-
nyala.
SNI 7387-2009 Batas Maksimum Cemaran
Logam Berat (Pb).

17

Anda mungkin juga menyukai