Anda di halaman 1dari 11

PELAKSANAAN DEMOKRASI

DI INDONESIA

Dalam era globalisasi, perlu kita ketahui apa yang harus dilakukan sebagai
warga negara agar mampu berperan aktif dalam kehidupan masyarakat di Indonesia.
Kemajemukan masyarakat merupakan sebuah anugerah dimana bangsa Indonesia
harus memiliki sikap toleransi tinggi untuk hidup berdampingan dan dan tidak saling
menghancurkan. Oleh karena itu, demokrasi sebagai alat pemersatu bangsa harus
diketahui dan dimengerti oleh setiap warga negara guna terciptanya masyarakat yang
kritis dan mampu berperan aktif sesuai dengan tujuan serta fungsi masyarakat pada
umunya.

Selalu terpikir dalam benak kita bahwa terjadi penyimpangan-penyimpangan


jabatan oleh politisi negara yang digunakan untuk memperkuat kepentingan mereka
masing-masing. Hampir setiap hari kasus dn skandal pejabat negara terungkap dan
hanya berakhir mengambang dan tak terselesaikan. Ironisnya, dalam berbagai media
masih banyak ditemui masyarakat yang merasa belum puas dengan kebijakan yang
dibuat oleh pemerintah dan mereka tak mengerti bagaimana cara menyampaikan
aspirasinya.

Kehidupan masyarakat tersebut menyiratkan bahwa pelaksanaan demorasi


yang ada di negara ini belum berjalan dengan optimal. Demokrasi yang mencakup
lima nilai dasar masyarakat Indonesia masih berjalan pincang karena terlihat belum
bisa terlaksana semuanya. Sebagai warga negara, tentu kita yang merasakan dampak
dan akibat kepincangan tersebut. Leh karena itu, perlu kita untuk mengetahui apa
yang harus kita lakukan untuk menanggulangi keberadaan demokrasi Pancasila agar
terus terlaksana dengan baik sesuai dengan tujuan Pancasila itu sendiri.

Maka, sangat menarik bila kita bahas tentang Pelaksanaan Demokrasi di


Indonesia saat ini agar kita mengerti secara sistematis pengertian demokrasi
Pancasila, keberadaannya, serta tanggung jawab kita dalam berperan aktif dalam
kehidupan berbangsa ini. Sehingga kita mampu mengerti apa yang harus kita lakukan
untuk melakukan perubahan kea rah yang lebih baik serta terciptanya masyarakat
yang sejahtera.

 Definisi Demokrasi

Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang mana rakyat adalah


pemegang kekuasaan penuh dalam proses menjalankan pemerintahan. Ada dua sistem
pelaksanaan Demokrasi, yaitu Demokrasi Langsung dan Demokrasi Perwakilan.

Istilah Demokrasi berasal dari bahasa Yunani δημοκρατία – (dēmokratía) yang


berarti “kekuasaan rakyat”, yang dibentuk dari kata δῆμος (dêmos) “rakyat” dan
κράτος (Kratos) “kekuasaan”, merujuk pada sistem politik yang muncul pada
pertengahan abad ke-5 dan ke-4 SM di negara kota Yunani Kuno, khususnya Athena,
menyusul revolusi rakyat pada tahun 508 SM. Pertama kali istilah Demokrasi
dieperkenalkan oleh Aristoteles sebagai suatu bentuk pemerintahan, yaitu
pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada di tangan orang banyak
(rakyat).

Abraham Lincoln dalam pidato Gettysburgnyamendefinisikan demokrasi


sebagai “pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”. hal ini dapat
diartikan bahwa dalam sistem demokrasi, rakyat memiliki hak, kesempatan, dan suara
yang sama untuk ikut dalam mengatur kebijakan pemerintahan tanpa ada yang
membeda-bedakan. Baik itu secara status social maupun ras dan suku. Melalui
demokrasi, keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak.

 Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia

Demokrasi merupakan terminologi yang sarat akan tafsir dan makna. Hal ini
dapat dilihat bahwa pengertiannya berkaitan erat dengan sistem social yang
mendukungnya. Oleh karena itu, disamping mengandung unsur-unsur universal,
demokrasi juga memuat unsur-unsur kontekstual. Sehingga, dalam pelaksanannya,
demokrasi memiliki berbagai istilah, seperti demokrasi liberal, demokrasi
konstitusional, demokrasi Pancasila, dan lain-lain.

Berdasarkan Pembukaan UUD 1945, telah dijelaskan bahwa bentuk


pemerintahan Indonesia adalah demokrasi Pancasila dengan sistem pemerintahan
presidensiil. Namun, dalam pelaksanaannya pernah terjadi penyelewengan demokrasi
Pancasila dengan mempraktekan:

 Demokrasi Liberal, kondisi ini ditunjukkan adanya kabinet parlementer yang


dipimpin oleh Perdana Menteri Syahrir. Selain itu, terjadi penggunaan konstitusi
Republik Indonesia Serikat da UUDS, dimana prinsip yang dipakai adalah suara
mayoritas yang berbeda dengan penekanan musyawarah mufakat yang terdapat
dalam demokrasi Pancasila

 Demokrasi Terpimpin, lahirnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Indonesia kembali


pada UUD 1945, namun lahir gagasan lahirnya demokrasi terpimpin yang intinya
tidak boleh melakukan pungutan suara, dan jika terjadi perbedaan pendapat yang
tidak mungkin dicari pemecahannya diserahkan kepada presiden. Hal ini
menunjukkan kecenderungan sistem pemerintahan kearah otoriter dimana
presidan merupakan seorang yang memiliki kuasa penuh untuk mengambil
keputusan.

Setelah era Reformasi, demokrasi di Indonesia mulai berkembang. Demonstrasi


yang terjadi pada tahun 1998, menginspirasi pemuda untuk terus mengawasi jalannya
pemerintahan di Indonesia. Dengan aktifnya masyarakat melakukan evaluasi terhadap
pemerintahan, hal ini menunjukkan demokrasi Pancasila telah terlaksana dengan baik.
Pesta Demokrasi juga sudah terlaksana dengan adanya pemilihan umum yang
terlaksana telah membuktikan bahwa dalam tubuh pemerintahan saat ini, rakyat
menjadi komponen utama terbentukya sistem.

 Demokrasi Pancasila Telah Terlaksana Namun


Belum Optimal
Kehidupan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat telah diatur
dalam pasal 28 UUD 1945. Namun, dalam pelaksanaannya, masih banyak ketakutan
yang terdapat dalam tubuh masyarakat terhadap pemerintah. Hal ini disebabkan
karena masih banyak pemikiran yang ada dalam masyarakat bahwa rakyat adalah
sosok yang lemah dibandingkan dengan orang-orang yang berada dalam tubuh
pemerintahan.

Ketimpangan sosial ini yang menyebabkan masih banyak ketidakpuasan


masyarakat terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah. Seharusnya, apabila pelksanaan
demokrasi Pancasila yang menekankan mufakat dan kekeluargaan dalam prinsip
sistemnya, pemerintah tidak akan selalu mendapatkan keluhan dan kitik dari
rakyatnya karena seharusnya masyarakat sudah dalam keadaan mufakat.

Fungsi Dewan Perwakilan Rakyat juga belum menuai hasil yang terbaik
karena dalam pelaksanaannya kepentingan politik partai yang membuat mereka duduk
di kursi parlemenlah yang lebih diutamakan. Hal ini disebabkan tidak adanya
komunikasi langsung antara rakyat dengan Dewan yang menjadi wakilnya. Sorotan
dan kabar dari media yang menjadi dasar pengambilan kebijakan mereka. Selain itu,
terjadi penyimpangan kembali dalam tubuh demokrasi Pancasila dengan adanya dwi
partai (oposisi dan koalisi) yang ada dalam sistem pemerintahan.

 Dampak Kurang Optimalnya Pelaksanaan


Demokrasi Pancasila
Kurang optimalnya pelaksanaan demokrasi Pancasila akan mengakibatkan
beberapa dampak yang kurang baik bagi tubuh pemerintahan. Seperti,

 Terjadi banyak penyelewengan kekuasaan. Kurang terbukanya pemerintahan


terhadap rakyat, menyebabkan banyak sekali kasus-kasus politik seperti korupsi,
penyalahgunaan wewenang, dan lain sebagainya yang akan merugikan negara dan
rakyatnya.

 Masyarakat semakin jauh dari hak dan kesempatannya sebagai pemilik kekuasaan
tertinggi. Hal ini akan mengakibatkan munculnya penguasa dalam sistem
pemerintahan dan pemimpin rakyat akan jauh dari tanggung jawabnya sebagai
pengayom masyarakat. Sehingga banyak bermunculan anggapan bahwa menjadi
anggota parlemen adalah untuk mendapatkan uang sebagai balik modal atas usaha
kampanyenya.

 Mulai memudarnya kepercayaan terhadap pemerintah. Hal ini terjadi sebagai


dampak kasus-kasus politik yag terjadi dalam tubuh pemerintahan. Sebagai contoh
pajak yang diselewengkan akan membuat masyarakat ragu untuk membayar
pajak. Padahal pajak adalah komponen utama dalam pelaksanaan pembangunan,
dengan keraguan masyarakat akan membayar pajak, pembangunan negara akan
macet dan program kerja pemerintahan tidak akan erlakana dengan baik.

 Banyak terjadi kasus yang berbau SARA. Demokrasi Pancasila banyak mengatur
tentang persatuan dan kesatuan dalam masyarakat Indonesia yang majemuk.
Berbagai ras, suku, dan agama akan hidup secara damai jika pelaksanaan
demokrai Pancasila, jika tidak, akan terjadi ketimpangan antar masyarakat seperti
adanya suatu kaum yang selalu dikhususkan dalam menentukan kebijakan. Hal ini
akan menimbulkan kecemburuan sosial yang menyebabkan konflik-konflik yang
berbau SARA.

 Program kerja pemerintah tidak bisa optimal dijalankan. Perlu ditelaah kembali
tentang adanya sistem koalisi dan oposisi, sebetulnya bagus apabila negara siap
untuk menjalankan, namun seperti yang kita lihat banyak sekali kemacetan
program kerja karena keputusan pemerintah yang hanya berladaskan partai-partai
mereka saja.

 Dll
 Upaya yang Harus Dilakukan agar Demokrasi
Berjalan Optimal

 Harus ada sosialisasi terhadap masyarakat untuk sadar demokrasi. Dengan adanya
sosialisasi yang dijalankan dalam masyarakat, mereka akan mengerti hak dan
kewajiban yang sama sebagai warga negara sehingga tidak ada ketakutan untuk
memberikan aspirasi terhadap pemerintah.

 Dibentuknya agen mediasi yang mampu mempertemukan antara dewan


perwakilan dan masyarakat secara langsung. Dengan adanya agen seperti ini,
masyarakat akan merasa puas karena aspirasinya akan merasa langsung ditanggapi
pemerintah dan mengurangi dampak kerusakan dan konflik yang diakibatkan
demo terbuka.

 Membubarkan kelompok-kelompok organisasi yang cenderung menimbulkan


konflik berbau SARA. Ketegasan pemerintah dalam memperhatikan kehidupan
masyarakat perlu diperhatikan guna pemerintahan dapat berjalan penuh dengan
kerukunan. Banyak timbulnya organisasi seperti NII, menunjukan bahwa ada
upaya dari suatu golongan masyarakat untuk mengubah Ideologi Pancasila, ini
berarti mereka telah menganggap Pancasila sudah tidak layak lagi untuk menjadi
Ideologi negara ini. Dengan dibubarkannya dan diberantas secara optimal,
organisasi seperti ini dan semacamnya akan mengurangi konflik-konflik yang
berbau SARA seperti terorisme dan adu domba yang sekarang banyak
bermunculan.

 Pendidikan Demokrasi harus diwajibkan untuk dipelajari di berbagai jenjang


pendidikan. Karena demokrasi mengandung nilai-nilai yang sangat penting, hal ini
harus ditanamkan kepada masyarakat sebagai dasar pendidikan disamping agama.
Sehingga pendidikan demokrasi akan tertanam dalam jiwa masyarakat dan
membenuk pribadi yang mengerti akan tata negara dan dapat memanfaatkan hak
dan kesempatannya sebagai warga negara dengan optimal kelak.

 Memberikan pelindungan dan sikap terbuka terhadap masyarakat. Ketidak


percayaan masyarakat sudah tidak dapat dipungkiri lagi, sehingga pemerintah
harus mengembalikan citranya untuk kembali dipercayai masyarakat. Sehingga
dengan sikap terbuka, maka nada interaksi yang baik antara rakyat dengan
pemerintah.

 Kesimpulan
Demokrasi Pancasila adalah sistem pemerintahan yang telah mengatur
berbagai sisi kehidupan masyarakat Indonesia yang memiliki komposisi majemuk.
Pada perjalanannya, negara ini telah mencoba beberapa sistem demokrasi untuk
mengatur pemerintahan di Indonesia, seperti demokrasi liberal dan demokrasi
terpimpin. Namun, sistem demokrasi pancasila dinilai paling cocok dengan keadaan
negara tersebut sehingga tujuannya mampu untuk mengatasi permasalahan
disintegrasi sosial yang sangat rawan terjadi pada masyarakat Indonesia.

Dalam pelaksanaannya, demokrasi pancasila belum mampu dijalankan secara


optimal. Sehingga masih banyak kekurangan yang dpat dilihat dari sistem
pemerintahan yang ada. Bukan karena tidak cocok atau Pancasila tidak mampu lagi
untuk mengatur negara ini, namun kurang optimalnya pelaksanaan demokrasi
Pancasilalah yang sebenarnya menjadi penyebab utama timbulnya kekurangan-
kekurangan tersebut.
Masih banyak lagi permasalahan jika hari terus berlanjut. Kehidupan dimana
demokrasi sekarang menjadi sebuaha kepentingan telah mencoreng arti demokrasi
Pancasila yang sebenarnya. Ironisnya, masyarakat hanya mampu menjadi saksi bisu
apa yang dilakukan oleh pejabat-pejabat negara. Entah karena kurangnya wadah
untuk menyampaikan aspirasinya atau memang kesadaran akan berdemokrasi telah
mengalami kejenuhan. Sehingga masyarakat hanya menganggap suara mereka adalah
suara yang percuma.

Sebagai pejabat, pemerintah kurang berhasil membawa masyarakatnya menuju


perubahan dimana mereka dapat selalu berkicau menghiasi iklim demokrasi di negara
ini. Namun, di sisi lain masyarakat juga mash kurang ilmu dalam sistem yang ada
sekarang ini. Masyarakat juga cenderung masih melakukan banyak penyimpangan
guna kepentingan mereka sendiri. Di sisi lain, juga masih banyak warga negara yang
meras takut untuk menyampaikan kritik kepada pemerintah guna kemajuan bersama.

Ketakutan-ketakutan dan penyimpangan-penyimpangan itulah yang tidak


sesuai dengan tujuan Pancasila sebagai dasar negara. Masyarakat tidak menyadari
bahwa secara sistem, rakyatlah yang memegang kekuasaan tertinggi dan seharusnya
selalu mampu menjadi pengawas pemerintah dalam menjalankan tugasnya.

 Saran
Sebagai masyarakat Indonesia, tentunya kita patut bangga memiliki sistem
demokrasi yang mampu mengayomi masyarakat majemuk Indonesia. Namun, agar
demokrasi berjalan dengan optimal, kita harus mampu mengerti apa yang harus kita
lakukan sebagai warga negara yang baik dengan sadar akan hak dan kewajiban
terhadap negara.

Sosialisasi terhadap masyarakat akan pentingnya pendidikan demokrasi harus


dilakuakan terhadap berbagai lapisan masyarakat. Pemikiran tua, dimana banyak rasa
takut akan beraspirasi dan merasa lemah dihadapan pemerintah perlu dihilangkan
guna kemajuan bersama. Sehingga keberhasilan akan tercipta saat melihat rakyat dan
pemerintah dapat berinteraksi secara langsung dengan hal-hal baru yang sesuai
dengan norma dan persatuan serta kesatuan.

Kesadaran dalam diri masyarakat Indonesia sendiripun seharusnya menjadi


faktor utama perubahan yang ada di negeri ini. Sistem dimana masyarakat yang
memiliki kekuasaan tertinggi seharusnya menjadikan masyarakat lebih memiliki
wibawa dan lebih terhormat dibandingkan mereka yang menjabat. Apabila
masyarakat mampu memiliki kesadaran tersebut, maka masyarakat akan membawa
perubahan positif dan kesadaran inilah yang akan menciptakan demokrasi secara
optimal.

Mahasiswa adalah pembawa perubahan yang paling potensial. Sehingga


sebagai seorang mahasiswa, kesadaran akan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat
Indonesia seharusnya tidak dicoreng dengan aksi yang penuh dengan kepentingan
pribadi. Perubahan-perubahan dalam menyampaikan aspirasi masyarakat secara tidak
langsung menjadi tanggung jawab kita karena secara langsung kita berhubungan
sangat dekat dengan masyarakat sebagai warga negara.

 Sumber
http://politik.kompasiana.com/2013/04/05/pelaksanaan-demokrasi-di-indonesia-
dalam-berbagai-kurun-waktu-548112.html

http://aanindriantogunadarma.blogspot.com/2012/05/demokrasi-dan-pelaksanaan-
demokrasi-di.html

http://gerakanrakyatmarhaen.wordpress.com/berita-marhaenis/pelaksanaan-
demokaris-di-indonesia-sejak-orde-lama-orde-baru-dan-orde-reformasi/

http://hellogoodbyemiral.blogspot.com/2013/06/pelaksanaan-demokrasi-di-
indonesia.html

https://sweeperjamnas.wordpress.com/2012/12/28/pelaksanaan-demokrasi-di-
indonesia/
https://gerakanrakyatmarhaen.wordpress.com/berita-marhaenis/pelaksanaan-
demokaris-di-indonesia-sejak-orde-lama-orde-baru-dan-orde-reformasi/

Anda mungkin juga menyukai