Makalah
Diajukan untuk memenuhi tugas early exposure I dalam mata kuliah KDK II
Disusun Oleh:
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat
dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
Asuhan Keperawatan pada Tn. B dengan Gangguan Pemenuhan
Kebutuhan Perawatan Diri di Ruang Famili Bedah RSUD R.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi salahsatu tugas early exposure I
pada mata kuliah KDK II. Dalam penulisan makalah ini, tidak terlepas
bimbingan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil. Untuk itu dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Tidak ada gading yang tak retak, begitu pula dalam penulisan makalah
ini yang sangat jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu kami mengharapkan
saran dan kritik yang membangun demi tersusunnya makalah ini menjadi
lebih baik lagi. Besar harapan penulis sekiranya makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Hormat saya
Penulis
DAFTAR ISI
ETIOLOGI ........................................................................................................ 7
PATOFISIOLOGI ............................................................................................. 8
PENATALAKSANAAN ................................................................................ 10
PENGKAJIAN ................................................................................................ 12
KESIMPULAN ............................................................................................... 22
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosial-spriritual memiliki
banyak kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan dari
kebutuhan yang paling dasar seperti mandi, makan, minum, bernapas,
elimininasi, reproduksi dan istirahat
Manusia memiliki kebutuhan dasar yang bersifat heterogen. Setiap
orang pada dasarnya memiliki kebutuhan yang sama, akan tetapi karena
budaya, maka kebutuhan tersebutpun ikut berbeda. Dalam memenuhi
kebutuhan manusia menyesuaikan diri dengan prioritas yang ada. Jika
gagal memenuhi kebutuhannya, manusia akan berpikir lebih
keras dan bergerak untuk berusaha mendapatkannya.
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan
oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun
psikologis, yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan
dan kesehatan.
Berdasarkan teori Virginia Henderson ada 14 kebutuhan dasar
manusia dalam melakukan asuhan keperawatan yaitu:
1. Bernapas secara normal
2. Makan dan minum yang cukup
3. Eliminasi (buang air besar dan kecil)
4. Bergerak dan mempertahankan postur yang diinginkan
5. Tidur dan istirahat
6. Memilih pakaian yang tepat
7. Mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal dengan
menyesuaikan pakaian yang dikenakan dan modifikasi lingkungan
8. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
9. Menghindari bahaya dari lingkungan dan menghindari yang
membahayakan orang lain
10. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengekspresikan emosi,
kebutuhan, kekhawatiran dan opini
11. Beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan
12. Bekerja sedemikian rupa sebagai modal untuk membiayai
kebutuhan hidup
13. Bermain dan berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi
14. Belajar, menemukan atau memuaskan rasa ingin tahu yang
mengarah pada perkembangan yang normal, kesehatan, dan
penggunaan fasilitas kesehatan yang tersedia
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan
dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan
terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri
(Departemen Kesehatan, 2000).
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Kelompok Penulis
a. Mengetahui labih jauh lagi tentang asuhan keperawatan pada klien
dengan gangguan kebutuhan dasar, khususnya kebutuhan perawatan
diri.
b. Mengetahui asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan
kebutuhan dasar secara baik dan benar.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai koleksi tambahan buku-buku diperpustakaan dan sebagai
kerangka acuan dalam pembuatan Asuhan Keperawatan.
D. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan tugas makalah
ini adalah metode Deskrisif dan teknik pengumpulan data sebagai
berikut:
1) Wawancara
2) Observasi
3) Studi Dokumentasi
4) Studi Kepustakaan.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan tugas makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Perawatan kulit
Kulit merupakan organ aktif yang berfungsi sebagai pelindung
dari berbagai kuman atau trauma, sekresi, eksresi, pengatur
temperature, dan sensasi, sehingga diperlukan perawatan yang
adekuat dalam mempertahankan fungsinya. Tujuan perawatan kulit
adalah pasien akan memiliki kulit yang utuh, bebas bau badan,
pasien dapat mempertahankan rentang gerak, merasa nyaman dan
sejahtera, serta dapat berpartisifasi dan memahami metode
perawatan kulit.
2. Mandi
memandikan pasien merupakan perawatan higienis total. Mandi
dapat dikategorikan sebagai pembersihan atau terapeutik. Mandi
ditempat tidur yang lengkap diperlukan bagi pasien dengan
ketergantungan total dan memerlukan personal higiene total.
3. Hygiene mulut
pasien immobilisasi terlalu lemah untuk melakukan perawatan
mulut, sebagai akibatnya mulut menjadi terlalu kering atau teriritasi
dan menimbulkan bau tidak enak. Masalah ini dapat meningkat
akibat penyakit atau medikasi yang digunakan pasien. Perawatan
mulut harus dilakukan setiap hari dan bergantung terhadap keadaan.
Tujuan perawatan hygiene mulut pasien adalah pasien akan memiliki
mukosa mulut utuh yang terhidrasi baik serta untuk mencegah
penyebaran penyakit yang ditularkan melalui mulut (misalnya tifus,
hepatitis), mencegah penyakit mulut dan gigi, meningkatkan daya
tahan tubuh, mencapai rasa nyaman, memahami
praktik hygiene mulut dan mampu melakukan sendiri
perawatan hygiene mulut dengan benar.
4. Perawatan Rambut
penampilan dan kesejahteraan seseorang seringkali tergantung
dari cara penampilan dan perasaan mengenai rambutnya. Penyakit
atau ketidakmampuan mencegah seseorang untuk memelihara
perawatan rambut seharisehari. Menyikat, menyisir dan bersampo
adalah cara-cara dasar higienis perawatan rambut. Tujuan perawatan
rambut adalah pasien akan memiliki rambut dan kulit kepala yang
bersih dan sehat, pasien akan mencapai rasa nyaman dan harga diri,
dan pasien dapat berpartisifasi dalam melakukan praktik perawatan
rambut.
5. Kuku
Menjaga kebersihan kuku penting dalam
mempertahankan personal hygiene karena berbagai kuman dapat
masuk kedalam tubuh melalui kuku. Oleh sebab itu, kuku
seharusnya tetap dalam keadaan sehat dan bersih. Perawatan dapat
digabungkan selama mandi atau pada waktu yang terpisah. Tujuan
perawatan kaki dan kuku adalah pasien akan memiliki kulit utuh dan
permukaan kulit yang lembut, pasien merasa nyaman dan bersih,
pasien akan memahami dan melakukan metode perawatan kaki dan
kuku dengan benar.
6. Genitalia
perawatan genitalia merupakan bagian dari mandi lengkap. Pasien
yang paling butuh perawatan genitalia yang teliti adalah pasien yang
beresiko terbesar memperoleh infeksi. Tujuan perawatan genitalia
adalah untuk mencegah terjadinya infeksi, mempertahankan
kebersihan genitalia, meningkatkan kenyamanan serta
mempertahankan personal higiene.
B. Etiologi
Menurut Depkes (2000), penyebab kurang perawatan diri adalah:
1. Faktor Predisposisi
a. Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga
perkembangan inisiatif terganggu.
b. Biologis
penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu
melakukan perawatan diri.
c. Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan
kemampuan dalam perawatan diri.
2. Faktor presipitasi
Menurut Wartonah (2006) ada beberapa faktor persipitasi
yang dapat menyebabkan seseorang kurang perawatan diri. antara
lain:
a. Body image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi
kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga
individu tidak peduli terhadap kebersihannya.
b. Praktik sosial
Pada anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka
kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
c. Status sosial-ekonomi.
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun,
pasta gigi, sikat gigi, shampoo, alat mandi yqang semuanya
memerlukan uang untuk menyediakannya.
d. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting, karena
pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya
pada pasien penderita Diabetes Millitus ia harus selalu menjaga
kebersihan kakinya.
C. Patofisiologi
D. Manifestasi klinis
Menurut Depkes (2000), manifestasi klien dengan gangguan
perawatan diri adalah:
1. Fisik
a. Kulit kepala kotor dan rambut kusam,acak-acakan.
b. Hidung kotor dan telinga juga kotor.
c. Gigi kotor disertai mulut bau.
d. Kulit kusam dan tidak terawatt.
e. Kuku panjang dan tidak terawatt.
f. Badan kotor,bau dan pakaian kotor.
g. Penampilan tidak rapi.
2. Psikologi
a. Malas, tidak ada inisiatif.
b. Menarik diri, isolasi diri.
c. Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina.
3. Sosial
a. Interaksi kurang.
b. Kegiatan kurang.
c. Tidak mampu berprilaku sesuai norma.
d. Cara makan tidak teratur.
e. BAB/BAK disembarangan tempat.
E. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan
a. Budaya : sejumlah mitos yang berkembang di
masyarakat menjelaskan bahwa jika sedang sakit tidak boleh mandi
karenba dapat memperparah penyakitnya.
b. Status Sosial-Ekonomi : untuk melakukan personal hygiene yang
baik dibituhkan sarana dan prasarana yang memadai, serta
perlengkapan mandi yang memadai.
c. Agama : juga berpengaruh terhadap keyakinan
individu dalam melakukan kebiasaan sehari-hari.
d. Tingkat pegetahuan dan perkembangan individu : kedewasaan
seseorang akan berpengaruh terhadap kualitas diri orang tersebut,
salah satun ya adalah pengetahuan yang lebih baik.
e. Status kesehatan : kondisi sakit/ cedera akan menghambat
kemampuan individu dalam melakukan perawatan diri.
f. Kebiasaan : ini ada kaitannya dengan kebiasaan tiap
individu dalam menggunnakan produk-produk tertentu untuk
mmelakukan perawatan diri.
g. Cacat jasmani/ mental bawaan : kondisi cacat dan gangguan mental
menghambat kemampuian individu untuk melakukan perawatan diri
srcara maksimal.
F. Pemeriksaan fisik
a. Rambut
1) Amati kondisi rambut.
2) Keadan rambut yang mudah rontok.
3) Keadaan rambut yang kusam.
4) Tekstur rambut.
b. Kepala
1) Amati dengan benar kebersihan kulit kepala.
2) Normosepal.
3) Ketombe.
4) Berkutu.
5) Kebersihan.
6) Apakah ada nyeri tekan.
c. Mata
1) Apakah mata kanan dan kiri simetri.
2) Konjungtiva ananemis.
3) Sclera aninterik.
4) Seklera pada kelopak mata.
d. Hidung
1) Apakah pilek.
2) Apakah ada perubahan penciuman.
3) Kebersihan hidung.
4) Keadaan membrana mukosa apakah ada septum deviasi.
e. Mulut
1) Keadaan mukosa mulut.
2) Kelembapan.
3) Adanya lesi.
4) Kebersihan.
f. Gigi
1) Amati kondisi mukosa mulut dan kelembaban mulut.
2) Apakah ada karang gigi.
3) Apakah ada carries.
4) Kebersihan.
g. Telinga
1) Amati telinga kanan kiri apa simetris.
2) Apakah ada lesi.
3) Perhatikan adanya serumen atau kotoran pada telinga.
h. Kulit
1) Amati kondisi kulit (tekstur,turgon,kelembaban).
2) Apakah ada lesi.
3) Apakah ada luka.
i. Kuku, Tangan, dan Kaki
1) Amati kebersihan kuku.
2) Perhatikan adanya luka.
j. Tubuh secara umum
1) Amati kondisi dan kebersihan badan secara umum.
2) Perhatikan adanya klainan pada kulit pasien.
H. Penatalaksanaan
Tindakan keperawatan dengan melakukan perawatan pada kulit yang
mengalami atau beresiko terjadi kerusakan jaringan lebih lanjut khususnya
pada daerah yang mengalami tekanan (tonjolan). Dengan tujuan mencegah
dan mengatasi terjadinya luka dekubitus akibat tekanan lama dan tidak
hilang.
Tindakan keperawatan pada pasien dengan cara mencuci dan menyisir
rambut. Tujuannya adalah membersihkan kuman yang ada pada kulit
kepala, menambah rasa nyaman, membasmi kutu atau ketombe yang
melekat pada kulit dan memperlancar sistem peredaran darah di bawah
kulit.
Tindakan keperawatan pada pasien dengan cara membersihkan dan
menyikat gigi dan mulut secara teratur. Tujuan perawatan ini mencegah
infeksi pada mulut akibat kerusakan pada daerah gigi dan mulut, membantu
menambah nafsu makan dan menjaga kebersihan gigi dan mulut.
Tindakan keperawatan pada pasien yang tidak mampu merawat kuku secara
sendiri. Tujuannya adalah menjaga kebersihan kuku dan mencegah
timbulnya luka atau infeksi akibat garukan dari kuku.
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Tanggal Pengkajian : Senin, 23 Mei 2016
Jam Pengkajian : 12. 30
Pengkaji : Alifya
1. Data Demografi
a. Data Klien
Nama : Tn. B
Umur : 57 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sunda/ Indonesia
Pekerjaan : pedagang
Alamat : Kp.**, Cidahu
No. RM : A47**
Diagnosa Medik : Post Op Vp Shunt
Tanggal MRS : 17 Mei 2016
3. Pemeriksaan Fisik
1. Penampilan Umum : klien tampak lemah, terpasang
oksigen 3 lpm, terpasang infus 20 tpm, terpasang NGT dan
Kateter Urin.
2. Tingkat kesadaran
GCS E : 0 ; M: 1 ; V: 0 = Coma
3. TTV
TD: 90/70 mmHg
N : 98x/Menit
S : 37oC
R : 26x/menit
4. Pemeriksaan Fisik Head to Toe
a. Kepala : ada benjolan, ada luka jahit operasi, kulit
kepala tampak kotor
b. Wajah : tampak pucat, kusam dan berminyak
c. Mata : konjungtiva anemis
d. Hidung : tampak kotor,terpasang oksigen nasal kanul
(3Lpm) dan terpasang NGT
e. Mulut : mukosa bibir kering, bibir pecah-pecah
f. Telinga : kotor
g. Dada :tampak kotor
h. Ekstermitas atas: kulit tangan tampak kering dan kotor
terpasang Infus, kuku tangan terlihat panjang dan kotor
i. Ekstermitas Bawah: kulit kaki tampak kering dan kusam,
kuku kaki terlihat panjang dan kotor
j. Genetalia : Terpasang popok
4. Data Biologis
7. Manajemen Medik
1. Farmakologi
Tanggal : 23 Mei 2016
12.0 p. 12-14
1 Hemoglobin g/dl
L. 14-16
4 Hematokrit 35 40 - 45 %
B. Diagnosa Keperawatan
a. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 Ds : keluarga klien
mengatakan belum Gangguan
mandi selama 2 hari pemenuhan
Penurunan Tingkat perawatan
kesadaran diri
Do :
- Penurunan
Kelemahan sendi dan otot
tingkat
kesadaran
RR :26x/menit
TD :90/70 mmHg
S :37o C
b. Diagnosa Keperawatan
Gangguan pemenuhan perawatan diri b.d penurunan tingkat
kesadaran ditandai dengan tidak mampunya melakukan perawatan
diri.
C. Intervensi Keperawatan
No
Tujuan Intervensi Rasional
Dx
5. Jaga kebersihan
lingkungan, 5. Untuk memberikan
tempat tidur dan rasa nyaman pada
selimbut klien
D. Implementasi Keperawatan
7. Melakukan
massage kepada Agar aliran darah
klien lancar
8. Ganti baju klien
dengan yang
baru. Terlihat bersih
9. Perawatan
genitalia.
10. Mengganti popok Terlihat bersih
dan memakaikan
pakaian bawah Terlihat lebih nyaman
klien.
11. Membantu klien
untuk perawatan
rambut Terlihat lebih nyaman
12. Memberikan dengan rambutnya
bedak dan lotion yang bersih.
kepada klien. Kulit cerah dan tidak
lengket
Pukul 10.15 WIB
13. Melakukan
perawatan kuku.
14. Jaga kebersihan kuku pendek dan
lingkungan, bersih
tempat tidur dan
selimbut Terlihat lebih nyaman
dengan keadaan
Pukul 13.00 WIB lingkungan yang
15. Memantau bersih
kebersihan dan
kerapihan klien,
serta lingkungan,
16. Menganjurkan Lingkungan tetap
kepada keluarga terjaga
agar tetap kebersihannya.
menjaga
kebersihan diri
klien.
Lingkungan tetap
terjaga
kebersihannya.
Pukul 14.00 WIB
17. Berikan penkes
tentang perawatan
diri kepada
keluarga klien
Lingkungan tetap
terjaga
kebersihannya.
E. Evaluasi
No
Tanggal Catatan Perkembangan TTD
DX
24 Mei 1 Pukul 08.00 WIB
2016
S = tidak ada respon verbal karena klien
mengalami penurunan tingkat kesadaran
A = masalah teratasi
P = tindakan dihentikan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Personal Hygiene berasal dari bahasaYunani yaitu
personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat.
Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis. Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia
dalam memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan
kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi
kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika
tidak dapat melakukan perawatan diri. Macam personal hygiene
adalah perawatan yang mencakup seluruh bagian tubuh. Jenis-
jenisnya yaitu, perawatan pagi hari, siang hari, menjelang tidur, dan
dini hari. Dari mulai mandi, perawatan rambut, mulut dan gigi serta
perawatan kuku.
B. Saran
Demikian makalah yang telah saya susun, semoga dengan
makalah ini dapat menambah pengetahuan serta lebih bisa
memahami tentang pokok bahasan makalah ini bagi para
pembacanya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Mubarok, Wahit Iqbal. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Teori
dan aplikasi dalam praktek. Jakarta: EGC.