Dampak Sedimentasi Bendungan Soedirman Terhadap Ke PDF
Dampak Sedimentasi Bendungan Soedirman Terhadap Ke PDF
3596
JEJAK
Journal of Economics and Policy
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jejak
Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15294/jejak.v7i1.3596
Abstract
Sedimentation is a material precipitation in which transported through water, wind, ice or glacier at a basin.
Delta, which is found at the estuary of a river, is resulted from material precipitation process and is carried by
watter from the river. Panglima Besar Soedirman (PBS) barrage, located in Banjarnegara regency, has undergone
a very critical sedimentation. The unstable soil making the trees unable to absorb water which has caused erosion
and sedimentation. Sedimentation happened at Bendungan Panglima Besar Soedirman affected economic aspect,
especially in the field of fishery and agriculture. Sedimentation will silt up in the dam area causing muddy water.
This will badly effect the fishery sector at dam. Besides, this caused Karamba- a raising fishing basket-decreased.
Further, agricultural sector, the irrigation system also underwent the impact from sedimentation at the dam.
Abstrak
Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material yang ditransport oleh media air, angin, es, atau gletser
di suatu cekungan. Delta yang terdapat di mulut-mulut sungai adalah hasil dan proses pengendapan material-
material yang diangkut oleh air sungai. Bendungan panglima Besar Soedirman (PBS) di kabupaten Banjarnegara
merupakan satu lokasi yang terkena sedimentasi sangat parah. Kerusakan lingkungan yang terjadi di daerah
aliran sungai merupakan penyebab utama dari sedimentasi di Bendungan PBS. labilnya kondisi tanah akibat tidak
adanya pohon penahan air mengakibatkan erosi yang menyebabkan sedimentasi.Sedimentasi di Bendungan
PBS ternyata juga sangat berdampak terhadap aspek perekonomian terutama dalam bidang perikanan dan
pertanian. Sektor perikanan dan pertanian adalah bidang-bidang yang terdampak dari sedimentasi Bendungan
PBS sebab sedimentasi menyebabkan pendangkalan pada area Bendungan yang menyebabkan air menjadi keruh
sehingga akan berdampak buruk terhadap sektor perikanan umum bendungan. Dan juga mengakibatkan lokasi
untuk kolam karamba ikan air tawar berkurang karena terjadi pendangkalan dan juga pertanian adalah sektor
andalan yang diperkirakan juga mengalami dampak dari adanya sedimentasi bendungan PBS. Sebab pengairan
irigasi yang diterapkan untuk sawah-sawah juga berasal dari aliran sungai yang menuju Bendungan PBS.
How to Cite: Dian, Sucihatiningsih W.P, dkk (2012). Dampak Sedimentasi Bendungan Soedirman Terhadap
Kehidupan Ekonomi Masyarakat. JEJAK Journal of Economics and Policy, 5 (2): 117-229 doi: 10.15294jejak.
v7i1.3596
Corresponding author : ISSN 1979-715X
Address: Kampus Unnes Sekaran, Semarang 50229
E-mail: avi_bs19@rocketmail.com
118 Sucihatiningsih Dian W.P, dkk, Dampak Sedimentasi Bendungan Soedirman Terhadap Kehidupan
ekonomi masyarakat Wilayah di Kalimantan Barat
PENDAHULUAN pintu penguras Lumpur (Power Intake)
yang berada di dasar bendungan. Namun
Bendungan dibangun sebagai jika tidak ada upaya pencegahan sedimen
salah satu sarana yang sangat vital untuk tasi secara komprehensif maka upaya-upaya
menunjang fungsi peng airan, pencegah yang telah dilakukan tidak akan dapat
banjir dan pembangkit listrik selain itu juga berjalan dengan optimal.
menunjang sektor perikanan, pariwisata Sektor ekonomi yang dalam hal
dan pertanian. Bendungan Panglima Besar ini diwakili oleh sektor perikanan dan
Soedirman (PBS) yang terletak di Kecamatan pertanian merupakan sektor yang sangat
Bawang Kabupaten Banjarnegara mulai strategis, dalam hal ini sektor perikanan
beroperasi pada tahun 1988 merupakan dan pertanian sangat berhubungan dengan
salah satu bendungan yang dibangun keadaan Bendungan, dengan adanya
dengan tujuan untuk memenuhi fungsi sedimentasi besar-besaran yang terjadi
tersebut. Bendungan yang menampung maka kedua sektor mengalami dampak yang
aliran air dari sungai Serayu, Merawu sangat besar megingat bidang perikan an
dan Lumajang pada awal beroperasinya dan pertanian membutuhkan pasokan air
mampu menampung debit air sebanyak dari bendungan Panglima Besar Soedirman
148,29 juta m3, dengan volume efektif untuk dan lokasi usaha perikanan karamba air
pembangkit listrik sebesar 46,30 juta m3. tawar berada didalam area waduk. Oleh
Namun dalam perjalanannya bendungan karena itu yang menjadi titik berat dari
ini mengalami sedimentasi yang sangat penelitian ini adalah sektor perikanan dan
parah. Sedimentasi adalah pengendapan sektor pertanian.
material ke dalam waduk akibat kerusakan Penelitian ini dimaksudkan untuk
lingkungan dan erosi yang terjadi di daerah mengetahui dampak-dampak sedimentasi
aliran sungai. Permasalahan yang berkaitan yang terjadi di bendungan Panglima Besar
dengan sedimentasi adalah pengangkutan Soedirman. Dampak yang muncul dapat
zat terutama phospor, logam berat, dan berupa dampak secara ekonomi yang
pestisida yang berdampak negatif pada meliputi sektor perikanan dan pertanian
kualitas air (Kimwaga. Et al 2007). Jumlah sekitar bendungan yang mengalami
sedimen dari hasil erosi di waduk akan penurunan pertumbuhan output (lihat tabel
menghasilkan suatu bentukan (morfologi) 1). Dampak lingkungan jangka panjang yang
tubuh tanah yang mnciptakan bentuk muka diprediksikan yang mungkin terjadi adalah
waduk yang baru (Nursa’ban, 2007). Dengan terjadinya banjir di wilayah Purbalingga
demikian mengakibatkan pendangkalan dan Banyumas seperti yang terjadi sebelum
di daerah waduk. Hingga saat ini volume pembangunan bendungan.
sedimentasi yang ada di dasar bendungan Sedimentasi yang terjadi di Bendungan
sudah mencapai setengah dari volume Panglima Besar Sudirman termasuk kategori
bendungan, sehingga sangat berpengaruh mengalami sedimentasi yang cukup parah.
terhadap kinerja dan umur produktif waduk. Daya tampung air di Waduk mengalami
Sedimentasi berdampak pada penurunan yang cukup signifikan sehingga
pengoperasionalan waduk menjadi tidak diperkirakan berdampak pada sektor perta
optimal (Wahid, 2006). Diperkirakan jika nian dan perikanan sebagai sektor yang
sedimentasi secara besar-besaran terus banyak diusahakan masyarakat dan terkait
terjadi maka umur bendungan tinggal 10 langsung dengan bendungan. Berikut
tahun lagi. PT. Indonesia Power selaku disajikan tabel mengenai perkembangan
pengelola bendungan Panglima Besar laju sedimentasi Bendungan Panglima Besar
Soedirman telah melakukan berbagai upaya Soedirman.
untuk mengurangi tingkat sedimentasi Dari Penelitian ini diharapkan akan
yang ada di dasar bendungan. Salah satu diketahui dampak dari adanya sedimentasi
upaya yang dilakukan adalah melakukan Bendungan Panglima Besar Soedirman,
pengurasan lumpur secara berkala melalui antara lain: (a) Dari segi perikanan. Sektor
JEJAK Journal of Economics and Policy 5 (2) (2012): 117-229 119
perikanan merupakan salah satu sector system karamba, sebab dengan adanya
ekonomi yang mengalami dampak paling sedimentasi membuat produktifitas ikan
besar dengan adanya sedimentasi yang menjadi menurun, output hasil panen tidak
terjadi di Bendungan Panglima Besar optimal sehingga akan berdampak terhadap
Soedirman.sebab sedimentasi yang terjadi pendapatan petani ikan air tawar di kawasan
membuat kualitas air di Bendungan Bendungan Panglima Besar Soedirman.
menjadi menurun karena terlalu banyak (b) Dari Segi Pertanian. Adanya
mengandung lumpur dan pekat selain sedimentasi akan berpengaruh pada faktor
itu kawasan bendungan juga menjadi alam seperti topografi, kesuburan tanah dan
dangkal. Hal ini sangat merugikan bagi aktivitas manusia (Jun Du, 2011). Penduduk
usaha perikanan karamba, dimana model sekitar Bendungan banyak yang bermata
kegiatan perikanan ini menggunakan air pencaharian sebagai petani, dengan
bendungan sebagai tempat pembesaran terjadinya sedimentasi di bendungan
ikan. Sedimentasi juga menyebabkan lokasi Panglima Besar Soedirman menyebabkan
lahan untuk perikanan menjadi berkurang penurunan debit air yang disalurkan oleh
karena terjadi pendangkalan bendungan. bendungan untuk sawah-sawah di kawasan
Sedimentasi yang terjadi secara sekitar bendungan. Karena pasokan air
tidak langsung maupun secara langsung untuk sawah-sawah berkurang atau sedikit
sedimentasi berdampak terhadap kondisi maka output dari hasil produksi pertanian
sosial ekonomi masyarakat (Kuwandari. Et al menjadi tidak optimal karena tanam
: 2012). Efek sedimetasi pada perekonomian an pangan kurang mendapatkan cukup
masyarakat sekitar Bendungan Panglima pasokan air. Hal ini juga akan berdampak
Besar Soedirman terjadi pada masyarakat terhadap pendapatan petani.pendapatan
yang umumnya bermata pencaharian petani akan mengalami penurunan
sebagai peternak ikan air tawar dengan karena menurunnya hasil panen yang
120 Sucihatiningsih Dian W.P, dkk, Dampak Sedimentasi Bendungan Soedirman Terhadap Kehidupan
ekonomi masyarakat Wilayah di Kalimantan Barat
disebabkan oleh sedimentasi. Selain itu populasi adalah keseluruhan subjek
terjadi kerusakan lingkungan baik itu lokasi penelitian. Populasi dalam pene litian ini
persawahan, perkebunan, hutan di sekitar adalah seluruh petani dan peternak ikan air
daerah aliran sungai. tawar di daerah sekitar Bendungan Panglima
Besar Soedirman. Dengan jumlah petani
Pengertian Sedimentasi yang tersebar di desa sekitar Bendungan
Sedimentasi adalah suatu proses Panglima Besar Soedirman dan peternak air
pengendapan material yang diangkut oleh tawar sebesar 67 peternak ikan air tawar.
media air, angin, es, atau gletser di suatu
cekungan. Delta yang terdapat di mulut- Sampel
mulut sungai adalah hasil dan proses Dalam pengambilan sampel maka
pengendapan material-material yang peneliti menggunakan sampel warga petani
diangkut oleh air sungai, sedangkan bukit sebanyak 10 orang dan warga peternak
pasir (sand dunes) yang terdapat di gurun ikan air tawar juga sebanyak 10 orang, hal
dan di tepi pantai adalah pengendapan dari ini mengingat homogenitas karakteristik
material-material yang diangkut oleh angin. sampel, dimana seluruh responden popu
lasi peternak ikan adalah sama-sama
Teori Produksi mengusahakan pertanian karamba jaring
Produksi adalah perubahan dari dua apung, mengusahakan jenis ikan yang
atau lebih input (sumberdaya) menjadi sama dengan metoda berternak yang sama
satu atau lebih output (produk). Menurut pula. Sedangkan untuk petani seperti telah
Soekartawi (2003) Produksi merupakan diketahui bahwa seluruh petani adalah
hasil akhir dari proses aktivitas ekonomi petani sawah irigasi dengan komoditas
dengan memanfaatkan beberapa masukan yang ditanam adalah padi. Pemilihan
atau input. Dari pengertian ini dipahami sampel masing-masing sebanyak 10 orang
bahwa kegiatan produksi adalah juga mengingat keterbatasan kemampuan
mengkombinasi berbagai input atau peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan
masukan untuk menghasilkan output. dana dan resiko yang harus ditanggung oleh
Menurut Boediono (2010) menyatakan peneliti serta mengingat luasnya wilayah
bahwa fungsi produksi adalah kaitan di pengamatan penelitian.
antara faktor-faktor produksi dan tingkat Penelitian ini mengunakan tiga
produksi yang diciptakan. Faktor-faktor metode pengumpulan data sebagai berikut
produksi dikenal dengan istilah input dan : (1) Observasi. Dalam pengumpulan data
hasil produksi sering dinamakan output. Peneliti mengunakan metode observasi.
Hubungan antara masukan dan keluaran Pada metode ini Peneliti me ngum pulkan
diformulasikan dengan fungsi produksi data dengan melakukan pengamatan
berikut (Nicholson, 2002): secara langsung ke obyek penelitian. Dalam
Q = f (K,L,M.......) metode ini Peneliti mengumpulkan data
Dimana Q mewakili keluaran selama mengenai data sedimentasi, data perikanan,
periode tertentu, K mewakili penggunaan data pertanian dan data mengenai tingkat
mesin (yaitu modal) selama periode tertentu, kerusakan lingkungan. (2) Dokumentasi.
L mewakili jam masukan tenaga kerja, M Dalam pengumpulan data Peneliti
mewakili bahan mentah yang dipergu mengunakan metode dokumentasi. Pada
nak an, dan notasi ini menunjukkan metode ini Peneliti mengambil data dari
kemungkinan variabel v ariabel lain buku-buku dan dokumen tertulis lainya
mempengaruhi proses produksi. dari pihak-pihak yang terkait (PT. Indonesia
Power, Dinas Pertanian, dan Bapeda
METODE PENELITIAN Kabupaten Banjarnegara). (3) Wawancara.
Dalam pengumpulan data Peneliti juga
Populasi menggunakan metode wawancara. Pada
Menurut Arikunto (2002: 108) metode ini Peneliti melakukan Tanya jawab
JEJAK Journal of Economics and Policy 5 (2) (2012): 117-229 121
mengenai aspek yang diteliti dengan pihak- pene litian bahwa sedimentasi bendungan
pihak terkait. PBS terus meningkat.
Analisis data dalam penelitian ini Kemudian dari Tabel 2 ternyata
menggunakan metode analisis deskriptif diperoleh data bahwa terdapat penurunan
kualitatif dan kuantatif. Metode analisis produksi ikan air tawar karamba sebesar
data deskriptif kualitatif dilakukan dengan 21,37%. Lalu digambarkan dalam Gambar 2.
mengambarkan / mendeskripsikan sumber Sektor perikanan merupakan sektor
– sumber yang diperoleh dalam bentuk non yang sangat berdampak dan mengalami
angka (hasil wawancara, dokumen tertulis, kerugian besar akibat sedimentasi yang
dan lain-lain) dalam penelitian ini secara terjadi di Bendungan PBS. Dengan adanya
mendalam. sedimentasi yang sangat besar berdampak
Adapun metode analisis kuantitatif pada pembudidayaan ikan dan orang-
yaitu mendeskripsikan hasil penelitian yang orang yang bergantung pada pembudiyaan
berupa angka disertai dengan penjelasan ikan untuk makan dan pendapatan yang
yang lebih mendalam. Metode analisis mengalami penurunan (Dugan, 2010).
deskriptif kuantitatif yang dilakukan Pendangkalan dasar bendungan yang
oleh tim peneliti dilakukan dengan disebabkan karena penum pukan material
melaksanakan penghitungan persentase. sedimen secara langsung maupu tidak
Dimana hasil penelitian diolah dengan langsung membuat penurunan kinerja
menggunakan rumus deskriptif persentase terutama dukungannya terhadap sektor
untuk mengetahui seberapa besar persen perikanan waduk yang dikelola oleh
tase perubahan output produksi perikanan masyarakat sekitar lokasi Bendungan PBS.
dan pertanian terhadap laju sedimentasi di Menurut responden penurunan produksi
bendungan PBS. ikan dikarenakan kondisi air menjadi
keruh yang disebabkan oleh terjadinya
HASIL DAN PEMBAHASAN sedimentasi. Sedangkan ikan membutuhkan
air yang terjaga kejernihan dan kualitasnya.
Dalam proses observasi yang dilakukan Dengan kondisi air yang keruh dan pekat
oleh tim peneliti dari lapangan diperoleh oleh material sedimen (pasir, batu,lumpur
beberapa hasil dari penelitian. Sedimentasi ) membuat kondisi ikan menjadi tidak
yang terjadi di bendungan PBS ternyata sehat dan kurang prima. Jumlah lokasi
tergolong sangat parah, sebab volume daya karamba mengalami penurunan kare
tampung bendungan sangat jauh berkurang na pendangkalan yang berimbas pada
dibandingkan ketika awal pembangunannya penurunan produksi (output).
dimana terjadi penurunan kapasitas waduk Dari penelitian yang dilakukan kepada
yang sangat kontinyu hingga pada tahun responden penurunan produksi perikanan
2007 terjadi penurunan kapasitas waduk di sekitar ben dungan mencapai rata-rata
mencapai 53,67 % dari kapasitas awal. 21,37%. Jadi berdasar kan penelitian ini
Dan rata-rata penurunan kapasitas waduk diperoleh hasil yaitu terjadi peningkatan laju
sebesar 2,82% per tahun. Sedimentasi di sedimentasi dari Bendungan PBS namun
Bendungan PBS disebabkan oleh volume hal tersebut diikuti dengan terjadinya penu
sedimen yang dihasilkan oleh sungai serayu, runan produksi ikan air tawar oleh peternak
merawu dan lumajang yang juga terus ikan di Bendungan PBS. Maka sedimentasi
meningkat, dimana rata-rata peningkatan Bendungan PBS berdampak negative
volume sedimen sebesar 4.219.302 m3. terhadap sektor perikanan air tawar oleh
Penumpukan material sedimen yang petani di sekitar Bendungan PBS.
sangat banyak terjadi sangat berdampak Namun terdapat hasil yang
terhadap kontinuitas kinerja Bendungan berkebalikan ketika dampak sedimentasi
Panglima Besar Soedirman terkait dengan dikaitkan dengan sektor pertanian. Sektor
fungsi-fungsi utama yang dimilikinya. Dari pertanian tidak mengalami penurunan
pernyataan diatas maka diperoleh hasil output produksi. Dari hasil wawancara
122 Sucihatiningsih Dian W.P, dkk, Dampak Sedimentasi Bendungan Soedirman Terhadap Kehidupan
ekonomi masyarakat Wilayah di Kalimantan Barat
Tabel 2. Penurunan produksi ikan air tawar peternak ikan di Bendungan PBS
Produksi ikan sebelum Produksi ikan setelah Persentase penurunan
Kode Respoden
sedimentasi (kg) sedimentasi (kg) produksi
01 500 kg 440 kg 12%
02 500 kg 440 kg 12%
03 500 kg 440 kg 12%
04 250 kg 200 kg 20%
05 250 kg 200 kg 20%
06 300 kg 200 kg 33,30%
07 400 kg 300 kg 25%
08 300 kg 250 kg 16,66%
09 130 kg 110 kg 15,38%
010 660 kg 400 kg 39,39%
Rata-rata 379 kg 298 kg
Total 3790 kg 2980 kg 21,37%
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
Sebelum sedimentasi(kg) Setelah sedimentasi (kg)
dengan responden ternyata output produksi sumber air dalam sistem pengairan untuk
cenderung mengalami peningkatan. Hal ini irigasi tidak diperoleh dari Waduk mrica
tentu saja tidak berdampak negatif terhadap melainkan irigasi dari sungai yang mengalir
sedimentasi yang terjadi di Bendungan PBS. sebelum menuju waduk mrica. Sedangkan
Dari hasil penelitian ternyata terjadi rata- peningkatan output lebih dikarenakan
rata peningkatan output produksi pertanian karena berkurangnya hama tanaman padi.
sebesar 15,75%. Hal ini berarti bahwa tidak Kemudian dari Tabel 3 dapat
ada dampak negatif dari adanya sedimentasi digambarkan laju kenaikan produksi padi
bendungan PBS terhadap sektor pertanian petani di daerah sekitar Bendungan PBS
padi di sekitar waduk. Dimana kenaikan seperti tersaji pada Gambar 3
laju sedimentasi juga diikuti dengan Sedimentasi sebenarnya merupakan
kenaikan output hasil panen padi. Menurut salah satu hal yang memang sangat alamiah
petani sedimentasi di Bendungan PBS tidak dan wajar, karena apabila dilihat lebih
berdampak terhadap sektor pertanian sebab lanjut partikel-partikel padat yang berada
JEJAK Journal of Economics and Policy 5 (2) (2012): 117-229 123
di darat akan larut dengan aliran air. Kemu berkurang drastis yang selain mengurangi
dian akan terbawa oleh aliran air menuju fungsinya juga membuat umur waduk juga
lokasi tertentu.dan akan berubah menjadi berkurang apabila tidak segera diatasi. Erosi
endapan-endapan material padat di dasar yang terjadi di kawasan hulu sungai serayu,
lokasi hilir aliran air. Namun hal itu menjadi merawu dan ,lumajang menjadi penyebab
sangat bermasalah seperti yang terjadi di utama dari sedimentasi parah di Bendungan
Bendungan PBS ketika sedimentasi yang PBS. Selain itu kawasan DAS (daerah aliran
terjadi sangat mengurangi kinerja umum sungai) juga menjadi penyumbang terbesar
bendungan bahkan hingga mengurangi dari sedimentasi. Kerusakan lingkungan
volume kapasitas maksimal debit air. yang terjadi di hulu sungai dan daerah aliran
Bendungan PBS mengalami sedimentasi sungai seperti rusaknya hutan, ditebangnya
yang sangat parah. Volume waduk pohon-pohon penopang tanah membuat
Tabel 3. Perubahan output pertanian padi petani di sekitar kawasan Bendungan PBS
Hasil panen sebelum Hasil panen setelah Persentase Kenaikan /
Kode Responden
sedimentasi (kg) sedimentasi (kg) penurunan panen
01 3000 kg 3500 kg 16,67%
02 800 kg 850 kg 6,25%
03 3400 kg 4000 kg 15,00%
04 2700 kg 3100 kg 14,81%
05 1300 kg 1600 kg 23,07%
06 1500 kg 1800 kg 20,00%
07 700 kg 900 kg 28,57%
08 800 kg 850 kg 6,25%
09 1000 kg 1200 kg 20,00%
010 1300 kg 1300 kg 0%
Rata-rata 1650 kg 1910 kg
Total produksi 16500 kg 19100 kg 15,75%