Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
Diantara gangguan yang sering terjadi adalah kista ovarium, sindrom ovarium
menutupi dinding lateral pelvis,di belakang dari ligament dan bagian anterior
ovarium.3
a. usia
b. riwayat keluarga
c. infertility
d. nulipara
f. obat obatan.
ovarium) dan sebagian kecil berbentuk tumor padat. Tumor jinak ovarium
terdapat ± 80-85 % dari seluruh tumor ovarium dan 2/3 dari tumor ovarium
terjadi pada usia 20-40 tahun. Tumor ganas ovarium terjadi pada usia >45
tahun dan <15 tahun. Sekitar 15-25% kista ovarium merupakan kista ovarium
musinosum dan 10% kista ovarium serosum. Kista Ovarium sering ditemukan
pada wanita berusia 20-50 tahun dan jarang sekali pada usia
prapubertas..6,7,8,17
2.5. Klasifikasi .
• kista folikel
• kista endometrium
1.Kistik:
• Kista endometroid.
• Kista dermoid.
2.Solid:
• Fibroma,Leimioma,Fibroadenoma,Papiloma,Angioma,Limfangioma.
• Tumor brenner.
fisiologis, kista ini disebabkan oleh karena kegagalan folikel untuk pecah atau
regresi. Secara umum ukuran kista ovarium fisiologis kurang dari enam (6)
tumor ovarium yang kecil. Sebagian besar gejala dan tanda adalah akibat dari
sebuah kista dermoid yang tidak seberapa besar tetapi terletak di depan
miksi. Sedang suatu kista yang lebih besar tetapi terletak bebas di rongga
edema pada tungkai. Pada tumor yang besar dapat terjadi penurunan atau
ketidakteraturan haid..1,3,
tumor.
2.8. Diagnosis
Definisi :
Faktor Resiko :
Gejala Klinis :
Di jumpai adanya nyeri abdomen yang dapat menjadi nyeri yang hebat,
nyeri pada bagian pelvis, dapat terjadi demam tinggi yang di sertai
Pemeriksaan penunjang :
tegas.
Komplikasi :
Penatalaksaan :
TOA yang belum pecah. Pada tahun 2006 The Center For Disease
kurang dari 24Jam secara intra vena. Tidak terdapat spesifik antibiotika
Nyeri hebat pada perut bagian bawah, nyeri tersebut dapat terasa
Pemeriksaan Penunjang :
kehamilan seseorang
Penatalaksanaan :
mioma ini berbentuk bulat atau bundar, warnanya putih seperti buah
pear, padat, dan bagian terluarnya dibungkus oleh lapisan jaringan ikat
sekitarnya.
Patogenesis :
Faktor Risiko :
4. Riwayat keluarga
progesteron
Klasifikasi :
uteri dan uterus itu sendiri. Jika tumor ini hanya menempel
uteri.
Gejala Klinis:
siklus menstruasi.
implantasi.
Diagnosis :
keduanya.
Pemeriksaan Penunjang :
Penatalaksanaan :
Terapi dengan obat: anti inflamasi non steorid (NSAID), obat kombinasi
krioterapi. 24,25.
Tumor tuba adalah kanker yang tumbuh dengan cepat dan tidak
reproduksi wanita yaitu pada tuba fallopi, ini sangat jarang terjadi
tumor Adneksa.
Etiologi
Patofisiologi
dijumpai pada semua umur (dari 19-80), dengan rata – rata puncaknya
dari tuba fallopi. Kanker harus terletak dalam tuba, dan uterus serta
Klasifikasi
Gejala Klinis
3. nyeri.
demam dan rasa nyeri pada uterus bagian kiri dan kanan. Diikuti
Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan pelvik
b. Test papanicolau
d. Endoskopi
ovarium.
secara cepat ke dalam rongga rahim dan tuba falopi. Prosedur ini
Pengobatan
• Abses Appendiks.
terletak di ileocaecum,
Etiologi :
Patofisiologi :
saat inilah terjadi apendisitis akut fokal yang ditandai oleh nyeri
khas yaitu di sisi kanan bawah (titik Mc Burney). Bila kemudian aliran
Bila dinding yang telah rapuh itu pecah, akan terjadi apendisitis
perforasi.
Bila semua proses di atas berjalan lambat, omentum dan usus yang
Manifestasi klinik
1. Tanda awal
Pemeriksaan :
A. Pemeriksaan Fisik
1.Inspeksi
atauabses periapendikuler.
2.Palpasi
- Nyeri yang terbatas pada regio iliaka kanan, bisa disertai nyeri
tekan lepas.
parietale.
4. Auskultasi
- Sering normal
5. Rectal Toucher
- Ampula kolaps
dubur.
6. Uji Psoas
nyeri.
7. Uji Obturator
apendiks.
Pemeriksaan Penunjang :
1.Laboratorium
a. Pemeriksaan darah
atau batu ginjal yang mempunyai gejala klinis yang hampir sama
dengan appendicitis.
- Scoliosis ke kanan
sebagainya.
c.Barium enema
d. CT-Scan
bilaterjadi abses.
e. Laparoscopi
Diagnosis Banding :
1. Gastroenteritis akut
2. Kehamilan Ektopik
3. Adenitis Mesenterium
Penatalaksanaan :
1. Sebelum operasi
a. Observasi
b. Antibiotik.
perforasi.
3. Pascaoperasi
baik bila dalam 12 jam tidak terjadi gangguan. Selama itu pasien
Komplikasi :
• Penyakit crohn.
Definisi :
manapun dari saluran pencernaan, mulai dari mulut sampai anus, dan
penyebab :
yaitu:
- Infeksi
- Makanan.
Gejala awal yang paling sering ditemukan adalah diare menahun, nyeri
Komplikasi :
Yang sering terjadi dari peradangan ini adalah penyumbatan usus, saluran
Fistula bisa menghubungkan dua bagian usus yang berbeda. Fistula juga
permukaan kulit, terutama kulit di sekitar anus. Adanya lobang pada usus
terutama fistula dan lecet (fissura) pada lapisan selaput lendir anus.
- nodul kulit yang meradang pada tangan dan kaki (eritema nodosum)
Diagnosis :
Diagnosis ditegakkan berdasarkan adanya kram perut yang terasa nyeri dan
diare berulang, terutama pada penderita yang juga memiliki peradangan pada
- anemia
diagnostik awal.
Penatalaksanaan :
alkohol dan codein. Obat-obat ini diberikan per-oral (melalui mulut) dan
berspektrum luas.
pada usus besar. Tetapi obat-obat ini kurang efektif pada penyakit Crohn
panjang memiliki efek samping yang serius. Biasanya dosis tinggi dipakai
dari sistim kekebalan tubuh, efektif untuk penyakit Crohn yang tidak
obat ini sering tidak memberikan keuntungan selama 3-6 bulan dan bisa
putih.26
• PID :
fallopi. Inflamasi dapat timbul kapan saja dan pada titik manapun di
traktus genitalia.
Faktor Resiko :
penyakit menular seksual. PID juga sering timbul pada wanita yang
resiko PID 2-3 kali lipat pada empat (4) bulan pertama setelah
Etiologi :
adalah :
a. Salpingitis
kontrasepsi. Gejala meliputi nyeri perut bawah dan nyeri pelvis yang
akut. Nyeri dapat menjalar ke kaki. Dapat timbul sekresi vagina. Gejala
dan infertilitas.
Abses ini dapat muncul setelah onset salpingitis, namun lebih sering
dengan antibiotik. Jika massa tidak mengecil setelah dua atau tiga (2-
Diagnosis :
1. Pemeriksaan Fisik
2. Pemeriksaan Laboratorium
untukmenyingkirkan PID.
3. Pemeriksaan Radiologi
4. Prosedur Lain
Penatalaksanaan
serviks.
tuba yang terisi cairan dengan atau tanpa cairan bebas pada
yangmemperlihatkan endometritis.
• Kehamilan
• Imunodefisiensi
14 hari.
cairan.
Terapi Pembedahan :
membaik.24
2.10. Komplikasi
- perdarahan.
- ruptur.
- keganasan.
2.11. Penatalaksanaan
ada diantaranya yang pecah namun tidak akan menimbulkan gejala yang
Jerman, Semm(1987) sejak tahun 1960 sampai dengan 1977 dengan tekhnik
penggunaan laparoskopi.
massa di ovarium.1
2.11.2.Indikasi Laparoskopi .
sebelumnya.
• Miomektomi, histerektomi.
sebelumnya.
kistaovarium.
2.11.4.Kontraindikasi Laparoskopi
pembekuandarah.
dindingabdomen.
dihilangkan.
2.11.5.Komplikasi Laparoskopi
harus dilakukan.
2.) Pembuluh darah terutama yang terdapat pada dasar kista harus
dilanjutkan denganlaparotomi.
tindakan hemostasis.
4-5 liter.
dan sangat penting untuk memeriksa seluruh abdomen dan memeriksa kedua
ovarium.
Pada wanita < 35 thn dengan tumor ovarium sangat jarang menjadi
histologi pada kasus-kasus tumor ovarium ganas. Bila lesi terjadi bilateral
Keuntungan :
untuk kasus-kasus tertentu pasien tidak perlu rawat inap di rumah sakit tetapi
dengan operasi laparoskopi, dalam dua (2) minggu pasca tindakan pasien
sudah bisa beraktifitas seperti sebelum operasi, hal ini berbeda jika pasien
operasi laparoskopi merupakan operasi pilihan bagi wanita karier yang harus
ini penting bagi wanita-wanita yang belum pernah hamil atau belum punya
dibandingkan laparoskopi.8,10,12,13,14,
Kerugian:
Biaya yang dibutuhkan untuk operasi laparoskopi ini relatif lebih mahal
sistim kamera, sistim lampu dsb. Selain itu operasi laparoskopi ini relatif lebih
laparoskopi yang terlatih dan terampil maka lama operasi tidak berbeda jauh
Belahan yang beasr ini mungkin menegak atau melintang dan diperlukan
sakit.8,10,,12,13,14