Anda di halaman 1dari 10

IDENTITAS

1. Nama : Fatimah Nurjanah

2. NIM : 16302241036

3. Perguruan Tinggi: Universitas Negeri Yogyakarta

4. Kelas : Pendidikan Fisika A 2016

5. Kelompok : Gelombang Mekanik


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA N/S
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas /Semester : XI/Genap

A. Kompetensi Inti
NO Kompetensi Inti
KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI-3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI-4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Materi
(KD) Kompetensi (IPK) Pokok
3.8 Menganalisis 3.8.17 Menjelaskan penyebab Gelombang
karakterisitik terjadinya interferensi gelombang. mekanik
gelombang mekanik 3.8.18 Menjelaskan prinsip
superposisi.
3.8.19 Membedakan interferensi
gelombang konstruktif dan
destruktif.
3.8.20 Menghubungkan gejala alam
dengan interferensi gelombang.
4.8 Mengajukan 4.8.1 Mengajukan gagasan
gagasan penyelesaian penyelesaian masalah tentang
masalah tentang interferensi gelombang.
karakteristik gelombang
mekanik misalnya pada
tali

C. Analisis Karakteristik Siswa


Analisis karakteristik siswa menurut teori para ahli:
1. Teori kognitif Piaget
Pada waktu SMP peserta didik sudah diajarkan dasar dari materi fisika
gelombang. Peserta didik mulai mengerti materi gelombang meskipun pada
awalnya hanya melihat gambar regangan dan rapatan, serta bentuk gelombang
pada umumnya. Pada waktu SMA, peserta didik diajak untuk mengenal lebih
dalam mengenai materi gelombang dan macam-macamnya. Contohnya yaitu
peserta didik mulai mengerti regangan dan rapatan secara real dengan
menggunakan pegas. Kemudian peserta didik dapat diajak untuk melakukan
percobaan tali untuk mengetahui secara real bentuk gelombang ‘sinusoidal’.
2. Teori Kognitif Vigotsky
Peserta didik SMA dapat belajar secara mandiri pada materi fisika gelombang
mekanik, terutama tentang pengertian gelombang dan macam-macam
gelombang. Akan tetapi, untuk materi gelombang yang sulit misalnya difraksi
dan interferensi dibutuhkan waktu yang lama dan bantuan serta bimbingan dari
guru dan teman-teman untuk mempelajari materi tersebut.
3. Teori Sosial Eriksen
Usia peserta didik SMA (16-18 tahun) masih dalam tahap labil dimana pengaruh
emosipanl dalam diri peserta didik sangat dominan. Oleh karena itu, saat
keadaan ini peserta didik diharapkan memiliki motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik yang kuat. Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang tumbuh dari
dalam diri. Contoh motivasi intrinsik yaitu keinginan yang besar untuk meraih
cita-cita. Sedangkan motivasi ektrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar
diri peserta didik. Contoh dari motivasi ekstrinsik yaitu keluarga, teman dekat,
guru dan lain-lain. Motivasi diatas diharapkan dapat membantu peserta didik
agar tidak kehilangan arah dalam belajar.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan penyebab terjadinya interferensi gelombang
berdasarkan hasil diskusi dengan benar.
2. Siswa dapat menjelaskan prinsip superposisi berdasarkan hasil diskusi
dengan benar.
3. Siswa dapat membedakan interferensi gelombang konstruktif dan destruktif
berdasarkan gambar ilustrasi yang diberikan dengan benar.
4. Siswa dapat menghubungkan gejala alam dengan interferensi gelombang
berdasarkan hasil diskusi dengan benar.
5. Siswa dapat mengajukan gagasan penyelesaian masalah tentang interferensi
gelombang dengan benar setelah diberi penjelasan oleh guru.
E. Materi Pembelajaran
Peta Konsep

Interferensi Gelombang Mekanik


Interferensi terjadi ketika dua gelombang bergabung atau mengalami superposisi.
Menurut prinsip superposisi, jika dua gelombang atau lebih berjalan dalam suatu
medium, maka gabungan fungsi gelombang adalah penjumlahan aljabar tiap fungsi
gelombang tersebut. Terdapat dua kemungkinan ketika dua gelombang
berinterferensi yaitu:
1. Interferensi Konstruktif
Interferensi konstruktif terjadi apabila penjumlahan simpangan dua gelombang
menghasilkan lebih besar dari pada simpangan semula. Ketika titik tertinggi (bukit)
dari dua gelombang bertemu, kedua gelombang tersebut akan mengalami
superposisi atau bergabung menjadi gelombang yang lebih besar. Misalkan ada dua
buah gelombang yang memiliki amplitudo atau simpangan A yang sama besar.
Apabila dua gelombang ini bertemu, maka akan terjadi interferensi konstruktif
menjadi sebuah gelombang dengan amplitudo 2A.

2. Interferensi Destruktif
Interferensi dekstruktif terjadi ketika penjumlahan simpangan dua gelombang
menghasilkan nol. Ketika titik tertinggi (bukit) sebuah gelombang bertemu dengan
titik terendah (lembah) gelombang lain maka akan terjadi interferensi destruktif
dimana kedua gelombang tersebut akan saling menghapuskan atau menghilangkan.
Misal ada dua buah gelombang dengan amplitudo atau simpangan masing-masing
A dan -A. Ketika dua gelombang ini bertemu maka kedua gelombang ini akan
saling meniadakan.
Contoh gejala alam interferesni gelombang:
1. Pelangi
Proses terjadinya pelangi bermula dari
cahaya matahari yang melewati sebuah
tetes hujan yang kemudian dibelokkan
atau dibiaskan menuju tengah tetes hujan
tersebut, yang memisahkan cahaya putih
itu menjadi sebuah warna spektrum.
Kemudian, warna-warna yang terpisah ini memantul di belakang tetes hujan dan
memisah lebih banyak lagi saat meninggalkannya. Akibatnya, cahaya tampak
melengkung menjadi kurva warna yang disebut sebagai pelangi. Cahaya dengan
panjang gelombang terpendek seperti ungu, terdapat di bagian kurva dan yang
memiliki panjang gelombang terpanjang seperti merah terdapat pada bagian luar.

2. Gelembung sabun
Interferensi merupakan sifat cahaya yang
dapat diamati ketika perbedaan
gelombang cahaya dicampur bersamaan.
Contoh interferensi yang lain adalah
spekrum warna pelangi dalam gelembung
sabun. Di sebagian area pola interferensi,
gelombang cahaya berada dalam fase, dengan bukit dan lembah saling menguatkan,
membentuk daerah yang berkilau. Di daeah lain, di luar fase, dengan bukit dan
lembah yang berlawanan, membentuk daerah yang suram. Terdapat berbagai
variasi cara untuk memperagakan interferensi, pada bagian daerah yang terang
maupun daerah suram, dan perbedaan warna menggambarkan perbedaan panjang
gelombang cahaya.

F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model Pembelajaran : Model Pembelajaran Langsung
3. Metode : Ceramah, Diskusi, Eksperimen, Tanya Jawab,
penugasan

G. Media, Alat dan Bahan Pembelajaran


1. Media LCD projector.
2. Laptop
3. Bahan tayang
4. Whiteboard
5. Spidol

H. Sumber Belajar
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku Guru Mata Pelajaran fisika
kelas XI Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku siswa Mata Pelajaran
f.isika kelas XI Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Internet.
4. Buku teks pelajaran yang relevan.

I. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
1. Pertemuan Ke-4 (1x50 menit)
Waktu
Kegiatan Pendahuluan
a. Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan
berdoa untuk memulai pembelajaran.
b. Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin.
c. Guru menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
d. Guru mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya
dengan pelajaran yang akan dilakukan. 10
e. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari menit
pelajaran yang akan dipelajari.
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung.
g. Guru memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
h. Guru memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung.
i. Guru melakukan pembagian kelompok belajar.
Kegiatan Inti
Sintak Kegiatan Pembelajaran
Menyampaikan Tujuan Guru menyampaikan tujuan dari
Pembelajaran materi pembelajaran yang sedang
berlangsung
Menjelaskan Materi Guru mengarahkan siswa untuk
Baru membuka web lms.
Guru mengarahkan siswa untuk
membuka materi interferensi
gelombang pada web lms.
Guru mendampingi siswa dalam
30
mempelajari materi yang ada di web
menit
lms.
Menyediakan Praktik Guru mengarahkan siswa untuk
Mandiri membuka atau mengunduh LKPD
interferensi gelombang sebagai
tambahan kegiatan di luar jam
pelajaran.
Menilai performa siswa Guru menginstruksikan siswa untuk
mengerjakan evaluasi materi
interferensi gelombang di web lms.

Kegiatan Penutup
a. Guru menginstruksikan siswa untuk membuat
rangkuman/simpulan pelajaran tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan.
b. Guru memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung
10
diperiksa.
menit
c. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
d. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjutdalam bentuk
tugas kelompok / perseorangan (jika diperlukan).
e. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya

J. Evaluasi
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
1) Tes Tertulis
a) Pilihan ganda
b. Penilaian Kompetensi Keterampilan
1) Proyek, pengamatan, wawancara’
 Mempelajari buku teks dan sumber lain tentang materi pokok
 Menyimak tayangan/demo tentang materi pokok
 Menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan pengamatan dan
eksplorasi
2) Portofolio / unjuk kerja
 Laporan tertulis individu
2. Instrumen Penilaian
a. Pertemuan Pertama (Terlampir)
b. Pertemuan Kedua (Terlampir)
c. Pertemuan Ketiga (Terlampir)
d. Pertemuan Keempat (Terlampir)
e. Pertemuan Kelima (Terlampir)
Yogyakarta,17 Oktober 2018
Mengetahui
Kepala SMA N/S Guru Mata Pelajaran

NIP/NRK. NIP/NRK

Anda mungkin juga menyukai