Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENDAHULUAN PENATAAN BANTARAN SUNGAI KEDAUNG HILIR

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga laporan pendahuluan Perencanaan

Bantaran Sungai Kedaung Hilir ini dapat terselesaikan.

Laporan pendahuluan ini memuat informasi mengenai data-data awal

program kerja yang akan dilaksanakan Konsultan Perencana untuk memberikan

informasi sebagai bahan evaluasi dalam melaksanakan langkah-langkah yang

diambil yang berkaitan dengan pekerjaan Perencanaan Bantaran Sungai Kedaung

Hilir

Harapan kami laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua yang terkait
dalam Kegiatan ini terutama bagi pihak Owner sebagai bahan masukan untuk
pertimbangan dalam rangka penyempurnaan pelaksanaan Kegiatan kedepan.

Atas kerja sama semua pihak, kami ucapkan banyak terima kasih.

Tangerang Selatan, 2017

Tim Penyusun
LAPORAN PENDAHULUAN PENATAAN BANTARAN SUNGAI KEDAUNG HILIR

DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran
1.3 Lingkup Pekerjaan
1.4 Sistematika Penulisan
1.5 Lokasi Pekerjaan Penataan Bantara

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Bantaran Sungai
2.2 Penataan Bantaran Sungai

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN


3.1 Kajian Pendahuluan
3.2 Pengukuran dan Survey
3.3 Pengumpulan Data dan Informasi
3.4 Analisis Data
3.5 DED dan RAB

BAB IV ORGANISASI PELAKSANA PEKERJAAN


4.1 Struktur Organisasi Pelaksana
4.2 Komposisi Tenaga Ahli
4.3 Jadwal Penugasan

BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN


5.1 Perencanaan
LAPORAN PENDAHULUAN PENATAAN BANTARAN SUNGAI KEDAUNG HILIR

5.2 Aplikasi Konsep

BAB VI GAMBAR RENCANA


6.1 Gambar Rencana
6.2 Kuantitas dan Harga

BAB VII PENUTUP

LAMPIRAN
LAPORAN PENDAHULUAN PENATAAN BANTARAN SUNGAI KEDAUNG HILIR

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Letak geografis Kota Tangerang Selatan yang berbatasan dengan


Provinsi DKI Jakarta pada sebelah utara dan timur memberikan
peluang pada Kota Tangerang Selatan sebagai salahsatu daerah
penyangga provinsi DKI Jakarta, selain itu juga sebagai daerah yang
menghubungkan Provinsi Banten dengan DKI Jakarta. Tangerang
Selatan juga menjadi salah satu daerah yang menghubungkan Provinsi
Banten dengan Provinsi Jawa Barat.
Bantaran sungai merupakan salah satu komponen DPS yang
berupa hamparan sebelah kiri dan kanan badan air sungai, mempunyai
peran yang penting terhadap karakteristik perilaku sungai dalam
mempertahankan bentuk dan fungsinya. kawasan ini sangat rentan
terhadap aktivitas manusia, baik yang berupa tindakan individu maupun
kelompok. Gangguan pada bantaran sungai berupa tindakan
pemanfaatan lahan di bantaran yang tidak memperhatikan aspek
kesesuaian dan peruntukannya, akan menimbulkan beberapa
permasalahan, di antaranya
a. menurunkan nilai estetika.
b. menimbulkan kerawanan longsoran tebing sungai,
c. menurunkan kualitas air sungai,
d. mengganggu kelancaran pengaliran air sungai,
e. menganggu fungsi drainase daratan,
Gangguan di sempadan seperti pemanfaatan lahan untuk
permukiman dan juga tempat membuang sampah, akan menimbulkan
permasalahan seperti hilangnya kawasan lindung sabuk hijau.
LAPORAN PENDAHULUAN PENATAAN BANTARAN SUNGAI KEDAUNG HILIR

Seiring berjalannya waktu, diiringi dengan laju penduduk yang


semakin meningkat menyebabkan adanya gangguan dibeberapa titik
bantaran sungai di wilaysh Tangerang Selatan. Untuk itu, dibutuhkan
penanganan serta perencanaan yang baik untuk mengembalikan
menjadi fungsi sebenarnya

1.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran

a. Maksud
Kegiatan Perencanaan Penataan bantaran Sungai Kedaung Hilir ini,
dimaksudkan untuk merencanakan suatu perencanaan penataan
dibantaran Sungai Kedaung Hilir yang berlokasi di Tangerang
Selatan Tahun Anggaran 2017.

b. Tujuan
Kegiatan perencanaan ini, bertujuan untuk

1) Terbentuknya suatu perencanaan yang fungsi dan


pemanfaatannya dapat mendukung kepemerintahan.

2) Menyiapkan Rencana pekerjaan, Rencana Anggaran Biaya


dan Analisa Kebutuhan Biaya.

3) Memberikan dukungan teknis perencanaan bangunan,


termasuk informasi mengenai kebutuhan ruang yang
disesuaikan dengan fungsi dan kebutuhan.

c. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan ini adalah :.
1) Terciptanya pedoman atau arahan teknis sebagai
acuan yang jelas dalam pelaksanaan proyek pekerjaan
penataan bantaran Sungai Kedaung Hilir.
LAPORAN PENDAHULUAN PENATAAN BANTARAN SUNGAI KEDAUNG HILIR

2) Terwujudnya hasil pelaksanaan kegiatan penataan


bantaran Sungai Kedaung Hilir yang sesuai dengan
perencanaan.

1.3 Lingkup Pekerjaan

a. Cakupan pekerjaan Penataan bantaran Sungai Kedaung Hilir adalah


sebagai berikut :

1) Persiapan
a) Meliputi internal administrasi dan personal yang akan
dilibatkan dalam tim kajian ini serta penetapan target yang
harus dilaksanakan.
2) Perencanaan Pekerjaan Fisik Di Lapangan
a) Survey
b) Gambar rencana (2D & 3D)
c) Analisa Rencana Anggaran Biaya (RAB)
3) Pembuatan Laporan
a) Laporan pendahuluan
b) Laporan akhir

1.4 Sistematika Penulisan


a. BAB I PENDAHULUAN
b. BAB II LANDASAN TEORI
c. BAB III METODOLOGI PERENCANAAN
d. BAB IV ORGANISASI PELAKSANA PEKERJAAN
e. BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN
f. BAB VI GAMBAR RENCANA
g. BAB VII PENUTUP
LAPORAN PENDAHULUAN PENATAAN BANTARAN SUNGAI KEDAUNG HILIR

1.5 Lokasi Pekerjaan Penataan Bantaran

Lokasi pekerjaan berada pada sekitar bantaran sungai Kedaung


Hilir yang berada pada Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten.
LAPORAN PENDAHULUAN PENATAAN BANTARAN SUNGAI KEDAUNG HILIR

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Bantaran Sungai


Sempadan sungai atau floodplain terdapat di antara ekosistem sungai dan
ekosistem daratan. Berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia
No. 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung, sempadan sungai
didefinisikan sebagai kawasan sepanjang kiri dan kanan sungai, termasuk sungai
buatan/kanal/saluran irigasi primer, yang mempunyai manfaat penting untuk
mempertahankan fungsi sungai.
Daerah sempadan mencakup daerah bantaran sungai yaitu bagian dari
badan sungai yang hanya tergenang air pada musim hujan dan daerah sempadan
yang berada di luar bantaran yaitu daerah yang menampung luapan air sungai di
musim hujan dan memiliki kelembaban tanah yang lebih tinggi dibandingkan
kelembaban tanah pada ekosistem daratan. Banjir di sempadan sungai pada
musim hujan adalah peristiwa alamiah yang mempunyai fungsi ekologis penting
dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan kesuburan tanah. Bantaran
ditentukan berdasarkan hubungan antara aliran banjir dan luas profil alur bawah,
biasanya 1,0 m-1,5 m diatas elevasi muka air rendah rata-rata.
Sedangkan menurut Peraturan Menteri P.U. No. 63/PRT/1993. yang
disebut bantaran sungai adalah lahan pada kedua sisi sepanjang palung sungai
sampai dengan kaki tanggul sebelah dalam. Menurut peraturan menteri P.U
nomer 63 tahun 1993 pasal 6 mengenai garis sempadan sungai bertanggul
dikawasan perkotaan ditetapkan sekurang-kurangnya 3 meter disebelah luar
sepanjang kaki tanggul, sedangkan menurut pasal 8 mengenai penetapan Garis
Sempadan Sungai tak bertanggul di dalam kawasan perkotaan didasarkan pada
kriteria sungai yang mempunyai kedalaman 3m - 20m, garis sempadan
ditetapkan sekurangkurangnya 15 meter dihitung dari tepi sungai pada waktu
ditetapkan
LAPORAN PENDAHULUAN PENATAAN BANTARAN SUNGAI KEDAUNG HILIR

2.2 Penataan Bantaran Sungai


Dalam rangka penataan bantaran dan sempadan sungai di suatu
DPS,harus diingat bahwa Daerah Pengaliran Sungai (DPS) sebagai suatu
kesatuan wilayah tata air merupakan ekosistem alam, dimana
keadaan,tindakan dan pengaruh yang berlaku pada satu unsur akan
mempengaruhiunsur yang lain. Oleh karena itu pengembangan DPS dengan
mengubah komponen tertentu yang ada di DPS tersebut haruslah menyimak
secara cermat semua aspek DPS sebagai suatu kesatuan dengan tidak
mengabaikan akibat kerusakan atau penyalahgunaan yang mungkin akan
ditimbulkan di masa yang akan datang. Bantaran sungai merupakan salah
satu komponen DPS yang berupa hamparan sebelah kiri dan kanan badan air
sungai, mempunyai peran yang penting terhadap karakteristik perilaku
sungai dalam mempertahankan bentuk dan fungsinya. kawasan ini sangat
rentan terhadap aktivitas manusia, baik yang berupa tindakan individu
maupun kelompok. Gangguan pada bantaran sungai berupa tindakan
pemanfaatan lahan di bantaran yang tidak memperhatikan aspek kesesuaian
dan peruntukannya, akan menimbulkan beberapa permasalahan, di
antaranya
f. menurunkan nilai estetika.
g. menimbulkan kerawanan longsoran tebing sungai,
h. menurunkan kualitas air sungai,
i. mengganggu kelancaran pengaliran air sungai,
j. menganggu fungsi drainase daratan,
Demikan juga dengan sempadan sungai, di kanan dan kiri sungai juga
memiliki peran yang penting karena sempai dan merupakan kawasan lindung
dari sungai tersebut. Gangguan di sempdan seperti pemanfaatan lahan untuk
permukiman dan juga tempat membuang sampah, akan menimbulkan
permasalahan seperti hilangnya kawasan lindung sabuk hijau.

2.3 Tujuan Penataan Bantaran Sungai


LAPORAN PENDAHULUAN PENATAAN BANTARAN SUNGAI KEDAUNG HILIR

tujuan perencanaan penataan bantaran sungai adalah upaya

melindungi dan melestarikan lingkungan alam. Berkaitan denganhal tersebut

adabeberapa dasar pertimbangan yang digunakan dalam menyusun prinsip-

prinsip perencanaan penataan bantaran sungai, antara lain:

a. Bentukt ipologi-morfologi bantaran sungai baik secara topografis,

karakteristik tanah, jenis vegetasi, serta bentuk tepi air sungai (landai

atau curam) akan mempengaruhi teknik, disain, dan konstruks

pembangunan kawasan tersebut.

b. Perancangan kawasan bantaran sungai harus memperhatikan

karakteristik lingkungan, sehingga karakter spesifik kawasan tetap

terjaga. Perlu ditetapkan fungsi peruntukan yang sesuai dengan

karakteristik setempat. Hal ini akan mempengaruhi sejauh mana

pemanfaatan kawasan bantaran sungai atau bahkan badan air

sungai/danau akan digunakan.

c. Kawasan tepi air mempunyai batasan-batasan atau aturan dalam

perancangannya baikdari sisiskala (ukuran) maupun kompleksitasnya.

Pembangunan di kawasan bantaran sungai haruslah ditujukan untuk

perlindungan terhadap lingkungan serta memanfaatkan lahan-lahan yang

kurang produktif.

d. Dampak kepada aktivitas penduduk serta kelestarian lingkungan perlu

dicermati. Pemanfaatan lingkungan tepi air sungai dilakukan dengan

menjaga kualitas air, penyediaan ruang terbuka, menjamin


LAPORAN PENDAHULUAN PENATAAN BANTARAN SUNGAI KEDAUNG HILIR

kemudahanakses/pencapaian, serta antisipasit erhadap bencana

(longsor, banjir) serta dampak sosial bagipenduduk di kawasan tersebut.

e. Harus diinventarisasi kegiatan-kegiatan sosial-budaya, peristiwa tertentu(

event ) dan/atau adat kebiasaan penduduk berupa ritual/upacara yang

dilakukan di tepi air dan/ataubadan air. Hal ini penting untuk dapat

mengakomodasikan kepentingan-kepentingan penduduk dalam upaya

pengembangan kawasan.

f. Orientasi bangunan sebaiknya kearahtepi air. Tepi air harusdijadikan

"latardepan” sehingga "penghargaan” terhadap lingkungantepi air

menjadilebih baik. Secarasosial, kontrol pemanfaatan ruangtepi air

menjadi lebihmudah dibandingkan jikatepi air di jadikan "daerah

belakang”.
LAPORAN PENDAHULUAN PENATAAN BANTARAN SUNGAI KEDAUNG HILIR

BAB III
METODOLOGI PERENCANAAN

Metode pada dasarnya merupakan cara untuk mendapatkan data


dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum data yang diperoleh dapat
digunakan untuk memahami, memecahkan, mengantisipasi suatu permasalahan
yang sedang di hadapi. Metode tersusun dalam suatu kerangka yang sistematis
agar proses dan hasil yang di peroleh nantinya akan sesuai dengan tujuan.

Kajian Pendahuluan
2

Survey dan Pengukuran


3
Pengumpulan Data dan
Informasi
4

Analisis Data
5

DED dan RAB

Gambar 1 Metodologi Perencanaan

1. Kajian Pendahuluan
Kajian pendahuluan, yaitu tahapan awal dimana perencana berusaha
memahami permasalahan sehingga akan ada langkah-langkah yang diambil.

2. Survey dan Pengukuran


Meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Investigasi, pengumpulan data, dan pengukuran komponen fisik lokasi
LAPORAN PENDAHULUAN PENATAAN BANTARAN SUNGAI KEDAUNG HILIR

b. Kajian terhadap struktur jaringan pendukung.


c. Kajian terhadap faktor eksternal (diluar bangunan) yang mempunyai
pengaruh interdependensi terhadap bangunan yang akan
direncanakan.
d. Kajian terhadap peraturan bangunan, lingkungan dan tata ruang yang
telah ada.

3. Pengumpulan data dan Informasi


Pengumpulan data dan informasi, meliputi data primer dan data sekunder
yang diperoleh melalui data-data existing dari instansi atau lembaga terkait
seperti BAPPEDA serta instansi lain yang terkait dengan pekerjaan penataan
bantaran sungai serta data dengan survei langsung pada lokasi.

4. Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah semua data diperoleh. Analisis menggunakan
pendekatan deskriptif dan kemudian diambil kesimpulan yang akan
digunakan dalam proses perencanaan.

5. DED dan RAB


DED dan RAB merupakan hasil dari konsultan yang digunakan dalam memuat
sebuah semua perencanaan detail yang dibuat dan pekerjaan konstruksi
lainnya.
LAPORAN PENDAHULUAN PENATAAN BANTARAN SUNGAI KEDAUNG HILIR

BAB IV
ORGANISASI PELAKSANA

4.1 Struktur Organisasi Pelaksana


Organisasi pelaksanaan dibentuk dalam rangka penentuan,
pengelompokan, dan pengaturan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan.
Hal diatas meliputi penugasan terhadap orang-orang dalam kegiatan serta
menunjukkan hubungan kewenangan yang dilimpahkan kepada setiap orang
yang ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
Dalam kegiatan Penataan Bantaran Sungai Kedaung Hilir, konsultan
bertanggung jawab terhadap penyelesaian seluruh proses pekerjaan dan
akan selalu berkoordinasi dengan pemberi tugas, Dinas Pekerjaan Umum
Kota Tangerang Selatan yang akan memonitor dan mengarahkan proses
kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak konsultan. Adapun struktur organisasi
konsultan untuk pekerjaan ini dapat dilihat pada bagan berikut

Team Leader
NENENG
SETIAWATI, ST

Administrator
SHAFIRA FRIDA, ST

Surveyor Surveyor Operator CAD


IWAN SAPUTRO RISBADIYONO, ST. SARJANI.

Gambar. 2 Bagan Struktur Organisasi Pelaksana


LAPORAN PENDAHULUAN PENATAAN BANTARAN SUNGAI KEDAUNG HILIR

4.2 Komposisi Tenaga Ahli


Tenaga yang akan ditugaskan untuk melaksanakan kegiatanini yang
dilaksanakan Pihak Konsultan, adalah merupakan tenagaprofesional yang
memiliki pengalaman dalambidang pekerjaan ini dan memiliki kualifikasi
seperti yang dipersyaratkan dalam KAK. Adapun enaga-tenaga yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas ini adalah sebagaiberikut:
Tabel 1. Komposisi Tenaga Ahli

No Jabatan Jumlah
A. TENAGA AHLI
1 Ketua Tim/ Team Leader 1
(Tenaga ahliArsitek)
B. TENAGA PENDUKUNG
1. CAD drafter 1
2. Surveyor 2
3. Administrasi 1

4.3 Jadwal Penugasan


Sesuai dengan beban pekerjaan yang akan di laksanakan, maka harus
terdapat pembagian tugas dan tanggung jawab di antara tenagaahli yang
terlibat. Adapun jadwal penugasan tenagaahli tersebut dapat di jelaskanpa
data berikut :

PRIODE 30 HARI
Orang /
DAFTAR NAMA JABATAN 1 2 3 4 Bulan
M1 M2 M3 M4
NENENG SETIAWATI, ST TEAM LEADER 1.0
IWAN SAPUTRO SURVEYOR 0.5
RISBADIYONO, ST SURVEYOR 0.5
SARJANI OPERATOR CAD 1.0
SHAFIRA FRIDA, ST ADMINISTRASI 1.0
LAPORAN PENDAHULUAN PENATAAN BANTARAN SUNGAI KEDAUNG HILIR

BAB V
KONSEP DASAR PERENCANAAN

5.1 Perencanaan
Perencanaan ialah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk
dilaksanakan pada suatu priode tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang
ditetapkan. Beberapa ahli memberikan pengertian perencanaan. Menurut
Bintoro Tjokroaminoto, perencanaan ialah proses mempersiapkan kegiatan-
kegiatan secara sistimatis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
tertentu.

Dilihat dari karakteristik konsep dasar perencanaan ada berbagai macam,


yaitu:
1. Fungsional.
2. Arsitektur Landscape Tropis.
3. Mengadopsi ornamen arsitektur Tradisional .
4. Sederhana dan tdakberlebihan.
5. Modern, Ramah Lingkungan

5.2 Aplikasi Konsep


Aplikasi konsep desain merupakan perwujudan karakteristik konsep dasar
yang dapat menghasilkan perencanaan penataan kawasan bantaran sungai
yang sesuaid engan peruntukan nya.
LAPORAN PENDAHULUAN PENATAAN BANTARAN SUNGAI KEDAUNG HILIR

BAB VI
GAMBAR DESAIN RENCANA

6.1 Gambar Rencana

Gambar Rencana merupakan gambar yang dibuat oleh Konsultan


Perencana yang terdiri dari berbagai gambar yang merupakan hasil dari data
survey, yang akan dilanjutkan dengan analisis data dan dituangkan dalam gambar
desain perencanaan

Semua data gambar desain perencanaan penataan bantaran Sungai Kedaung


Hilir akan dilampirkan pada bagian LAMPIRAN
LAPORAN PENDAHULUAN PENATAAN BANTARAN SUNGAI KEDAUNG HILIR

6.2 Kuantitas dan Harga

Merupakan rencana anggaran biaya dari perhitungan gambar desain


perencanaan yang di perlukan untuk bahan dan upah sertabiaya-biaya
laindengan pelaksanaan yang akan di laksanakan dalam perencanaan
penataan bantaran Sungai Kedaung Hilir

Semua data Kuantitas dan Harga pekerjaan penataan bantaran


Kecamatan Setu akan dilampirkan pada bagian LAMPIRAN
LAPORAN PENDAHULUAN PENATAAN BANTARAN SUNGAI KEDAUNG HILIR

BAB VII
PENUTUP

Demikian laporan Pendahuluan Penataan Bantaran Sungai Kedaung Hilir

telah kami susun. Semoga bukuini dapat dijadikan acuan pedoman umum dalam

pelaksanaan Penataan Bantaran Sungai Kedaung Hilir.

Besar harapan kami, laporan ini diterima oleh semua pihak untuk dapat

ditindak lanjuti dalam pelaksanaan kegiatan berikutnya mengingat bobot muatan

yang terkandung di dalamnya.

Laporan ini dibuat berdasarkan hasil survey yang kami dapat langsung di
lapangan, serta dengan informasi yang didapat dari warga sekitar. Data yang
kami peroleh juga real dan telah melewati tahapan-tahapan yang kami
kumpulkan langsung dari lokasi.

Anda mungkin juga menyukai