Anda di halaman 1dari 5

FORM FAILURE MODE & EFFECT ANALYSIS

Unit Kerja Laboratorium


Proses yang dianalisis Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam Pelayanan Laboratorium
Tim FMEA Nama Peran
Ketua Sigit.W Ketua
Anggota 1. Gede Artana Anggota
2. Riwan
3. Heldawat
4. Julian
5. Heri Susanto
6. Joko
7. Bari

Petugas pencatat (notulis) Dea

I. Alur Proses yang sekarang:

1. Pasien menyerahkan permohonan pemeriksaan lab dan petugas mencocokan identitas pasien
2. Petugas menyiapkan alat
3. Petugas mengambil sampel darah vena dan member label pada sampel
4. Pemeriksaan specimen.
5. Penyerahan hasil pemeriksaan kepada pasien
II. Identfikasi failure modes:

No Tahapan Proses Failure Modes


1 Menerima Formulir Pemeriksaan Laboratorium Salah identitas
Formulir Tertukar

2 Menyiapkan Alat Alat Rusak/tidak berfungsi


Salah dalam mengambil reagen

3 Pengambilan sampel Darah vena tidak dapat terambil sesuai volume darah yang di butuhkan

4 Pemeriksaan Terkontaminasi bahan kimia


Terkena api Bunsen
Salah specimen

5 Menyerahkan Hasil pemeriksaan Salah menuliskan hasil pemeriksaan


Hasil pemeriksaan tertukar/Labeling
Tidak melakukan identifikasi sebelum menyerahkan hasil pemeriksaan
III. Matriks FMEA

Tahapan Failure Modes Akibat S (Severty) Kemungkinansebab O Upayakendaliygsdhdilakuk D RPN (Risk


Proses (Occurrence) an (Detectability) Priority
Number)

Menerima Salah identitas Salah pemberian hasil 9 Nama salah dan tdk 4 Penyusunan & Sosialisasi 2 72
Formulir pemeriksaan dilakukan SOP
Pemeriksaa pengecekan
n
Laboratori
um

Formulir Pengulangan 6 Petugas tidak sempat 4 Adanya croschek ulang 5 120


tertukar pengambilan sampel melakukan croschek form.

Menyiapka Alat Rusak/tidak Hasil tidak akurat 9 Kurangnya 2 Kajian masa pakai alat 7 126
n Alat berfungsi pemeliharaan dan dan jadwal pemeliharaan.
kalibrasi alat.

Salah dalam Salah dalam 10 Petugas tidak teliti 2 Pembuatan SOP pelabelan 2 40
mengambil reagen pemeriksaan dan system dan penyimpanan reagent
penyimpanan reagen
tidak teratur
Pengambil Darah vena tidak Sampel harus diambil 7 Kurangnya ketelitian 6 Meningkatkan 9 378
an sampel dapat terambil ulang dan ketrampilan ketrampilan petugas
sesuai volume petugas
darah yang di
butuhkan

I. Menetapkan cut off point dengan diagram pareto:

No Failure modes: RPN KumulatiF Persentase Keterangan


(urutkan dari RPN tertinggi ke terendah) kumulatif

1 Darah vena tidak dapat terambil sesuai volume darah yang di 378 378 51,35%
butuhkan
2 Alat Rusak/tidak berfungsi 126 504 68,47 %
3 Formulir tertukar 120 624 84,78 % Cut of
4 Salah identitas 72 696 94,56%
5 Salah dalam mengambil reagen 40 736 100 %

II. Alur Proses yang baru

SOP Lama
1. Pasien menyerahkan permohonan pemeriksaan lab dan petugas mencocokan identitas pasien
2. Petugas menyiapkan alat
3. Petugas mengambil sampel darah vena dan memberi label pada sampel
4. Pemeriksaan specimen.
5. Penyerahan hasil pemeriksaan kepada pasien

SOP Baru
1. Petugas menerima permohonan pemeriksaan lab
2. Petugas mengidentifikasi ulang idntitas pasien
3. Petugas menyiapkan alat
4. Petugas memastikan alat berfungsi dengan baik
5. Petugas memastikan lokasi/titik pengambilan sampel darah
6. Petugas mengambil sampel darah
7. Petugas memberi label pada sampel
8. Petugas melakukan pemeriksaan specimen.
9. Petugas menyerahkan hasil pemeriksaan kepada pasien

Anda mungkin juga menyukai