LANGKAH PERTAMA : menetapkan unit kerja dan kategori tenaga. Kita ambil
contoh unit kerja yang digunakan adalah unit kerja
teknis (hematologi, kimia klinik, mikrobiologi,
imunoserologi) dan kategori tenaga yang dipilih adalah
Analis Kesehatan.
LANGKAH KEDUA : menetapkan waktu kerja yang tersedia bagi tenaga
Analis Kesehatan selama satu tahun. Data yang
dibutuhkan untuk menetapkan waktu kerja yang tersedia
adalah :
1. Hari kerja ( A ). Suatu contoh, di suatu instalasi
laboratorium rumah sakit, pelayanan dilaksanakan
selama 24 jam yang dibagi dalam 3 shift sehingga
dalam seminggu terdapat 7 hari kerja.
2. Cuti tahunan ( B ). Jumlah cuti tahunan adalah 12
hari dalam satu tahun.
3. Pendidikan dan pelatihan ( C ). Sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit, Pranata
Laboratorium memiliki hak untuk mengikuti
pendidikan dan pelatihan selama 5 hari kerja per
tahun.
4. Hari libur nasional ( D ). Dalam waktu satu tahun
terdapat 15 hari libur nasional.
5. Ketidakhadiran kerja ( E ). Dengan adanya sistem
shift, sesudah bertugas pada sore dan malam hari
seorang Pranata Laboratorium mendapatkan ekstra
libur selama 1 hari. Di Instalasi Patologi Klinik rata-
rata ketidakhadiran kerja dalam satu bulan selama 7
hari
6. Waktu kerja ( F ) Pada umumnya waktu kerja selama
sehari adalah 8 jam.
Berdasarkan data-data tersebut selanjutnya dilakukan
penghitungan untuk menetapkan waktu tersedia dengan
rumus sebagai berikut :
Waktu kerja tersedia = A - (B+C+D+E) x F
Tabel berikut menunjukkan jumlah waktu kerja yang
tersedia dalam setahun.
Jumlah 0.104
LANGKAH KELIMA : menghitung kebutuhan tenaga per unit kerja yang
bertujuan untuk memperoleh jumlah dan kategori tenaga
Analis Kesehatan per unit kerja sesuai dengan beban
kerja selama 1 tahun. Sumber data yang diperlukan
untuk penghitungan kebutuhan tenaga ini terdiri dari:
1. data yang diperoleh dari langkah-langkah
sebelumnya, yaitu waktu kerja tersedia, standar beban
kerja dan standar kelonggaran;
2. kuantitas kegiatan pokok selama kurun waktu satu
tahun, dimana penulis mengambil data kuantitas
kegiatan pokok selama satu tahun.
Data kegiatan pada pelayanan di tiap unit teknis yang telah
diperoleh, Standar Beban Kerja , dan Standar Kelonggaran merupakan sumber
data untuk menghitung kebutuhan tenaga Pranata Laboratorium dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Kebutuhan tenaga = (Jumlah kegiatan pokok : standar beban kerja)
+ Standar Kelonggaran. Selanjutnya kebutuhan tenaga untuk tiap kegiatan
pokok dijumlahkan terlebih dulu sebelum ditambahkan dengan Standar
Kelonggaran.