Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH :
RS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hak dan kewajiban pasien dan keluarga merupakan elemen dasar dari semua kontak di
rumah sakit, stafnya, serta pasien dan keluarganya. Dengan berlakunya peraturan perundang-
undangan yang mengatur secara eksplisit mengenai hak dan kewajiban pasien, maka rumah
sakit berkewajiban menjamin bahwa ada mekanisme pemenuhan hak dan kewajiban pasien &
keluarga di RSML. Peraturan perundang-undangan dimaksud diantaranya adalah undang-
undang nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, undang-undang nomor 29 tahun 2004
tentang Praktek Kedokteran dan beberapa peraturan negara lainnya.
Untuk itu, perlu disusun sebuah pedoman yang menjadi dasar dalam penerapan hak pasien
dan keluarga selama menjalani perawatan di RSML.
B. Tujuan Pedoman
1. Terpenuhinya hak pasien & keluarga di RS Muhammadiyah Lamongan;
2. Adanya Pedoman bagi staf RS Muhammadiyah Lamongan dalam rangka memenuhi hak
pasien dan keluarga selama di RS Muhammadiyah Lamongan.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman ini, meliputi :
1. Pedoman ini diterapkan kepada semua pasien/pengunjung/karyawan selama berada dalam
Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan;
2. Pelaksana Pedoman ini adalah semua karyawan yang bekerja di rumah sakit (medis
maupun non medis).
D. Batasan Operasional
Istilah-istilah yang disebutkan dalam Pedoman ini akan diartikan sebagaimana telah
didefinisikan dalam bab ini, kecuali apabila konteksnya menghendaki pengertian yang
berbeda:
1. Hak adalah Kekuasaan / kewenangan yang dimiliki oleh seseorang atau suatu badan
hukum untuk mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu.
2. Kewajiban adalah Sesuatu yang harus diperbuat atau yang harus dilakukan oleh
seseorang atau suatu badan hukum.
4. Dokter adalah Tenaga medis yang memberikan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
Muhammadiyah Lamongan, mencakup dokter dan dokter gigi.
6. Staff adalah seluruh karyawan yang bekerja di Rumah Sakit sesuai regulasi yang berlaku.
7. Informed Consent adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarga terdekat
setelah mendapat penjelasan secara lengkap mengenai tindakan kedokteran atau
kedokteran gigi yang akan dilakukan terhadap pasien.
8. Penelitian adalah usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap
sesuatu masalah. Sistematik, karena harus mengikuti prosedur dan langkah-langkah
sebagai suatu kebulatan prosedur di Rumah Sakit.
9. Donasi organ adalah pemindahan suatu jaringan atau organ manusia tertentu dari suatu
tempat ke tempat lain pada tubuhnya sendiri atau tubuh orang lain dengan persyaratan
dan kondisi tertentu di Rumah Sakit.
10. Barang milik pasien adalah benda bergerak yang dibawa pasien maupun keluarga pasien
selama perawatan di Rumah Sakit.
12. Lokasi terpencil atau terisolasi adalah lokasi di rumah sakit yang paling sedikit terjadi
aktivitas manusia.
E. Landasan Hukum
Landasan Hukum yang digunakan dalam pedoman ini adalah :
a. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
b. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
c. Undang-Undang RI Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran;
d. PerMenKes no 290/MenKes/Per/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;
e. PerMenKes no 280/MenKes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis
BAB II
RUMAH SAKIT MENGEDEPANKAN HAK PASIEN DAN KELUARGA
Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan memberikan hak pasien & keluarga dengan sebaik-
baiknya dan penuh rasa tanggung jawab sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku
dan mengatur hal tersebut. Diantaranya :
a. Hak pasien menurut Undang-Undang Rumah Sakit Nomor 44 tahun 2009 pada pasal 32
adalah :
Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku di Rumah Sakit.
Pasien berhak memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa
diskriminasi.
Pasien berhak memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien
tehindar dari kerugian fisik dan materi.
Pasien berhak memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas prilaku Rumah Sakit
terhadap dirinya.
Pasien berhak menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan
agama dan kepercayaan yang dianutnya.
Pasien berhak mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan
standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasien berhak menolak atau memberhentikan resusitasi atau bantuan hidup dasar.
Pasien dan keluarga berhak dilibatkan dalam pengambilan keputusan tentang pelayanan.
Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala aturan dan tata tertib Rumah
Sakit
Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala intruksi dokter dan perawat dalam
pengobatannya.
Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua biaya dan jasa
pelayanan Rumah Sakit / Dokter.
HAK DOKTER
Dokter berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
profesinya.
Dokter berhak untuk bekerja menuntut standar pelayanan serta berdasarkan hak otonomi
clinical appoinment).
Dokter berhak untuk menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan, profesi, dan etika.
Dokter berhak atas privacy, menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh pasien
dengan ucapan atau tindakan yang melecehkan atau memalukan.
Dokter berhak mendapat informasi lengkap dari pasien yang dirawatnya atau dari
keluarganya.
Dokter berhak atas informasi atau pemberitahuan pertama dalam menghadapi pasien
yang tidak puas terhadap pelayanan.
Dokter berhak untuk diperlakukan adil dan jujur baik oleh Rumah Sakit maupun oleh
pasien.
Dokter berhak untuk mendapat imbalan atas jasa profesi yang diberikannya berdasarkan
perjanjian dan atau ketentuan/peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.
KEWAJIBAN DOKTER :
Dokter wajib mematuhi peraturan Rumah Sakit sesuai dengan hubungan hukum antara
dokter dengan Rumah Sakit.
Dokter wajib memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar pelayanan kedokteran
dan menghormati hak-hak pasien.
Dokter wajib merujuk pasien ke dokter lain/Rumah Sakit lain yang mempunyai
keahlian/kemampuan yang lebih baik, apabila ia tidak mampu melakukan suatu
pemeriksaan atau pengobatan.
Dokter wajib memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat berhubungan
dengan keluarga dan dapat menjalankan ibadah sesuai keyakinannya.
Dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang penderita, bahkan
juga setelah penderita itu meninggal dunia.
Dokter wajib memberikan informasi yang adekuat tentang perlunya tindakan medic yang
bersangkutan serta resiko yang dapat ditimbulkannya.
Dokter wajib membuat rekam medis yang baik secara lengkap dan berkesinambungan
berkaitan dengan keadaan pasien.
Dokter wajib terus menerus menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan
ilmu kedokteran/kedokteran gigi.
Dokter wajib memenuhi hal-hal yang telah disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya.
Dokter wajib bekerja sama dengan profesi dan pihak lain yang terkait secara timbal-balik
dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
Rumah Sakit berhak menentukan jumlah, jenis dan kualifikasi sumber daya manusia
sesuai dengan klasifikasi Rumah Sakit.
Rumah Sakit berhak menerima imbalan jasa pelayanan serta menentukan remunerasi,
insentif dan penghargaan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Rumah Sakit berhak melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka
mengembangkan pelayanan.
Rumah Sakit berhak menerima bantuan dari pihak sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Rumah Sakit berhak untuk mempromosikan layanan kesehatan yang ada di Rumah Sakit
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Rumah Sakit berhak untuk mendapat insentif pajak bagi Rumah Sakit publik dan Rumah
Sakit yang ditetapkan sebagai Rumah Sakit pendidikan.
Rumah Sakit wajib memberikan informasi yang benar tentang pelayanan Rumah Sakit
kepada masyarakat.
Rumah Sakit wajib memberikan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, anti
diskriminasi dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar
pelayanan Rumah Sakit.
Rumah Sakit wajib memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan
kemampuan pelayanan.
Rumah Sakit wajib menyediakan saran dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu
atau miskin.
Rumah Sakit wajib melaksanakan fungsi sosial antara lain dengan memberikan fasilitas
pelayanan pasien tidak mampu/miskin, pelayanan gawat darurat tanpa uang muka,
pelayanan korban bencana dan kejadian luar biasa, atau bukti sosial bagi misi
kemanusiaan.
Rumah Sakit wajib membuat, melaksanakan dan menjaga standar mutu pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit sebagai acuan dalam melayani pasien.
Rumah Sakit wajib menyediakan sarana dan prasarana yang umum dan layak antar lain
darna ibadah, parkir, ruang tunggu, sarana untuk orang cacat, wanita menyusui, anak-
anak, dan lanjut usia.
Rumah Sakit wajib membuat, melaksanakan dan menjaga standar mutu pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit sebagai acuan dalam melayani pasien.
Rumah Sakit wajib menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi
dan etika serta peraturan perundang-undangan.
Rumah sakit wajib memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai hak dan
kewajiban pasien.
Rumah Sakit wajib melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan baik secara
regional maupun nasional.
Rumah Sakit wajib membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran
dan melaksanakan peraturan intern Rumah Sakit (hospital bylaws).
Rumah Sakit wajib melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas
rumah sakit dalam melaksanakan tugasnya di RSML.
Rumah Sakit wajib memberlakukan seluruh lingkungan Rumah Sakit sebagai kawasan
tanpa rokok.
Rumah Sakit dapat menolak mengungkapkan segala informasi kepada publik yang
berkaitan dengan rahasia kedokteran.
Pasien dan/atau keluarga yang menuntut Rumah Sakit dan menginformasikannya melalui
media massa, dianggap telah melepaskan hak rahasia kedokterannya kepada umum.
Penginformasian kepada media massa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) memberikan
kewenangan kepada Rumah Sakit untuk mengungkapkan rahasia kedokteran pasien
sebagai hak jawab Rumah Sakit.
Rumah Sakit tidak bertanggung jawab secara hukum apabila pasien dan/atau keluarganya
menolak atau menghentikan pengobatan yang dapat berakibat kematian pasien setelah
adanya penjelasan medis yang komprehensif.
Rumah Sakit tidak dapat dituntut dalam melaksanakan tugas dalam rangka
menyelamatkan nyawa manusia.
BAB III
III. 1. Pelepasan informasi medis kepada keluarga & pihak lain di RSML diatur
sebagai berikut :
Identifikasi dan menghormati nilai kepercayaan pasien di RSML diatur sebagai berikut :
1. Rumah sakit mendidik semua staf tentang hak pasien dan keluarganya yang
menyadarkan bahwa staf dapat mempunyai nilai-nilai dan kepercayaan yang berbeda
dari pasien yang mereka layani.
5. Tenaga bina rohani melakukan pelayanan kerohanian Islam baik yang bersifat rutin
(konsultasi, bimbingan ibadah saat sakit) maupun yang bersifat khusus (pendampingan
saat sakaratul maut, dan pemulasaraan jenazah) atas permintaan keluarga pasien dengan
mengisi form permintaan bimbingan kerohanian yang bersifat khusus.
Identifikasi harapan dan kebutuhan privasi pasien di RSML diatur sebagai berikut :
4. Pada saat transportasi baik antar ruangan di RSML maupun keluar RSML, privasi
pasien dijaga dengan menutupkan selimut ke tubuh pasien secara penuh kecuali wajah.
2. Pada pasien gawat darurat, One Day Surgery, dan rawat inap yg
tidak mampu melindungi barang-barangnya karena kondisi pasien lemah atau tidak
sadar dan tidak didampingi oleh keluarga maka barang bawaannya dicatat oleh petugas
ruangan dan keamanan barang tersebut menjadi tanggung jawab Rumah Sakit.
III. 8. Penjelasan kepada pasien dan keluarga terkait pelayanan dan pengobatan di
RSML
1. Staf RS (Perawat, dokter & petugas penunjang medis) harus assesment, mengakomodir
dan merespon keluhan nyeri pasien.
2. Assesment nyeri dicatat di dokumen rekam medis pasien dan dikomunikasikan dengan
DPJP agar mendapat penanganan.
III. 11. Assesment Pasien kondisi Terminal
1.
III. 12. RS Muhammadiyah Lamongan merespon kebutuhan unik pasien di akhir
hidupnya
1. Pasien yang sedang menghadapi kematian mempunyai kebutuhan yang unik untuk
untuk pelayanan yang penuh hormat dan kasih-sayang. Perhatian terhadap
kenyamanan dan martabat pasien mengarahkan semua aspek pelayanan pada tahap
akhir kehidupan pasien.
3. Ketentuan lebih lanjut terkait tanggungjawab ini diatur dalam SPO pelayanan
khusnul khotimah di RSML.
2. Untuk kemudian keluhan tersebut ditelaah, disampaikan kepada petugas terkait dan
sesegera mungkin diselesaikan.
3. Semua keluhan masuk diakumulasi oleh unit Pelayanan Pelanggan dan apabila
keluhan menimbulkan konflik, atau dilema lain bagi rumah sakit dan
pasien/keluarga, maka permasalahan harus disampaikan kepada direksi RSML,
untuk kemudian dilakukan pembahasan bersama guna penyelesaian permasalahan
bersama unit terkait lainnya.
4. Ketentuan lebih lanjut terkait tanggungjawab ini diatur dalam alur penyelesaian
keluhan pasien.
6. Ketentuan lebih lanjut terkait tanggungjawab ini diatur dalam SPO Persetujuan
Tindakan Kedokteran.
III. 15. Pemberian Kesempatan kepada pasien & keluarga untuk memperoleh second
opinion
1. Pasien mempunyai hak untuk meminta pendapat dokter lain terhadap penanganan
penyakitnya. Dokter dimaksud dapat berasal dari dokter RSML maupun dokter di
luar RSML. Permintaan terhadap second opinion harus disampaikan secara tertulis
kepada Petugas Ruangan RSML yang merawat pasien.
2. Petugas ruangan merespon permintaan second opinion kepada dokter lain yang
SIPnya ada di RSML. Dan mengkomunikasikan kepada dokter yang merawat
pasien.
3. Apabila pasien & keluarga berkeinginan untuk second opinion kepada dokter lain
yang SIPnya di luar RSML. Maka petugas ruangan menjelaskan kebebasan pasien
& keluarga untuk meminta second opinion tersebut secara mandiri.
4. Apabila permintaan sampai pada alih rawat dokter, maka petugas ruangan
memberikan form alih rawat dokter kepada pasien & keluarga untuk ditandatangani.
Daftar tindakan yang memerlukan persetujuan lisan & tertulis akan diatur tersendiri
diluar Pedoman ini.
BAB IV
1. Dengan dikeluarkannya pedoman ini maka setiap staf Rumah Sakit agar senantiasa
memperhatikan hak dan kewajiban pasien, dokter, dan Rumah Sakit sebagai panduan
dalam lingkup kerjanya masing-masing.
2. Pedoman hak dan kewajiban pasien, Dokter, dan Rumah Sakit ini agar dijalankan
sebaik-baiknya di lingkungan RS Muhammadiyah Lamongan.