Anda di halaman 1dari 27

PENUNTUN PRAKTIKUM

PENGEMBANGAN KONSEP
DASAR IPA

Disusun Oleh
Rahmani, S.Pd, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH
BANDA ACEH
2018
KATA PENGANTAR

“Saya dengar saya lupa, saya lihat saya ingat, saya lakukan saya
mengerti”. Pepatah Yunani ini mengingatkan kepada kita betapa pentingnya
praktikum atau “melakukan sesuatu” secara langsung untuk dapat memahami
dengan baik suatu konsep atau teori-teori yang telah dibaca.
Hal inilah yang mendasari penyusunan penuntun praktikum
“Pengembangan Konsep Dasar IPA” ini. Penuntun praktikum ini diharapkan dapat
memudahkan mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Serambi
Mekkah dalam mempelajari mata kuliah Pengembangan Konsep Dasar IPA.
Penuntun ini diyakini masih jauh dari sempurna, terutama karena
materinya disesuaikan dengan ketersediaan alat dan bahan praktikum yang akan
digunakan. Meskipun demikian demi perbaikan penuntun ini saya senantiasa
mengharapkan saran dari para pembaca/pengguna penuntun ini.
Kepada pihak yang telah membantu dalam pembuatan penuntun ini saya
ucapkan terima kasih.

Banda Aceh, 29 November 2018


Penyusun,

Rahmani, S.Pd, M.Pd

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................ ii


Daftar Isi...................................................................................................... iii
LKM 1 Larutan Dan Campuran .................................................................. 1
LKM 2 Klorofil Pada Daun......................................................................... 4
LKM 3 Mencegah Berubahnya Warna Apel Menjadi Coklat ................... 6
LKM 4 Kapilaritas ...................................................................................... 12
LKM 5 Gunung Berapi .............................................................................. 16
LKM 6 Reaksi Kimia Cangkang Telur dan Cuka....................................... 19
LKM 7 Lampu Lava Sederhana .................................................................. 22

iii
LEMBAR KERJA MAHASISWA 1

A. Topik: Larutan dan campuran

B. Tujuan: Untuk membuktikan sabun dapat mengikat lemak dan air

C. Teori Dasar:
a. Larutan adalah campuran dua zat atau lebih yang terdiri dari zat terlarut
dan pelarut. Ukuran partikel larutan sangat kecil, kurang dari 1 mm,
sehingga tidak dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop ultra
sekalipun dan tidak dapat dibedakan antara zat terlarut dan medium
pelarutnya. Contoh larutan gula, kita tidak bisa membedakan mana gula
mana air dalam larutan gula. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam
larutan disebut zat terlarut atau solute, sedangkan zat yang jumlahnya
lebih banyak dalam larutan disebut pelarut atau solvent.
Contoh larutan:
1) Larutan garam adalah campuran homogen dari garam dalam air.
2) Larutan gula adalah campuran homogen dari gula dalam air.
3) Larutan oralit adalah campuran homogen dari gula dan garam dalam
air.
b. Campuran adalah materi yang terdiri atas dua macam zat atau lebih dan
masih memiliki sifat-sifat zat aslinya. Jika kita mencapur minyak dengan
air, terlihat ada batas di antara kedua cairan tersebut. Jika kita
mencampur dengan alkohol, batas antara keduanya tidak terlihat. Minyak
dan air membentuk campuran heterogen.
1) Campuran heterogen adalah campuran yang tidak serbasama,
membentuk dua fasa atau lebih, dan terdapat batas yang jelas di
antara fasa-fasa tersebut. Alkohol dan air membentuk campuran
homogen. Contoh campuran heterogen: campuran tepung beras
dengan air, campuran kapur dengan pasir, dan campuran serbuk besi
dengan karbon

1
2) Campuran homogen adalah campuran yang serbasama di seluruh
bagiannya dan membentuk satu fasa.Contoh campuran homogen:
campuran gula atau garam dapur dengan air, air teh yang sudah
disaring, dan campuran gas di udara

D. Alat dan bahan:


1. Susu
2. Piring
3. Pewarna makanan (merah, kuning, hijau dan biru)
4. Sunlight
5. Cotton bud
6. Wadah kecil

E. Cara kerja :
1. Tuangkan susu ke dalam piring
2. Teteskan satu persatu dari pewarna makan ke dalam piring yang berisi
susu
3. Tuangkan sabun sunlight ke dalam wadah kecil
4. Celupkan ujung dari cotton bud ke dalam sunlight
5. Letakkan cotton bud yang sudah dicelupkan sunlight ke dalam piring
yang sudah berisi susu dan pewarna. Perhatikan apa yang terjadi pada
larutan tersebut!

F. Pertanyaan :
1. Apa yang terjadi apabila cotton bud diletakkan ke dalam larutan yang
berisi susu dan pewarna?
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................

2
2. Pewarna membentuk pola menjauhi cotton bud, mengapa demikian?
Jelaskan?
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................

G. Kesimpulan

Selamat Bekerja

3
LEMBAR KERJA MAHASISWA 2

A. Topik: Klorofil pada daun

B. Tujuan: Membuktikan zat klorofil pada daun

C. Teori Dasar:
Klorofil adalah pigmen warna hijau yang berperan dalam proses fotosintesis
dengan menyerap dan mengubah energi cahaya menjadi energi kimia.
Klorofil terdapat pada tumbuhan, alga dan bakteri fotosintetik. Istilah
“Klorofil” berasal dari bahasa Yunani yaitu “chloros” artinya hijau dan
“phyllos” artinya daun. Istilah ini pertama diperkenalkan tahun 1818. dimana
pigmen tersebut diekstrak dari tumbuhan dengan menggunakan pelarut
organik. Riset tersebut dilakukan oleh Hans Fischer peneliti klorofil yang
memperoleh nobel prize winner pada tahun 1915 berasal dari Technishe
Hochschule, Munich Germany.

D. Alat dan bahan


1. Kompor
2. Erlenmeyer
3. Gelas kimia
4. Korek api
5. Air
6. Alkohol
7. Penjepit
8. Tabung reaksi
9. Daun hijau

E. Lankah Kerja
1. Tuangkan air secukupnya ke dalam erlenmeyer lalu panaskan pada
kompor sampai mendidih

4
2. Masukkan daun ke dalam air yang mendidih sampai layu, kemudian
angkat jika sudah layu
3. Selanjutnya masukkan daun ke dalam tabung reaksi yang sudah di isi
alkohol untuk melarut zat klorofil pada daun
4. Kemudian masukkan kembali tabung reaksi ke dalam air sampai alkohol
dalam tabung reaksi mendidih.
5. Setelah 5 menit angkat daun dalam tabung reaksi! Amati apa yang
terjadi!

F. Pertanyaan
1. Bagaimana warna alkohol dalam tabung reaksi?
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................

2. Bagaimana warna daun?


......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................

G. Kesimpulan

5
Selamat Bekerja
LEMBAR KERJA MAHASISWA 3

A. Topik: Mencegah berubahnya warna apel menjadi coklat

B. Tujuan: Mahasiswa mengetahui cara mencegah berubahnya warna apel


menjadi coklat

C. Landasan Teori
Kandungan Buah Apel
Ape banyak memiliki kandungan vitamin dan mineral serta unsur
lain seperti fitokimian, serat, tanin, baron, flavoid, asam D-glucaric,
quercetin, asam tartar, dan lain-lainnya. Zat inilah yang sangat diperlukan
bagi tubuh kita untuk mencegah dan menanggulangi berbagai penyakit.
Untuk selanjutnya akan dibahas tentang apa saja yang terkandung dalam buah
apel?
Kaya vitamin
Buah apel kaya akan vitamin. Beberapa vitamin yang terdapat dalam
buah apel, misalnya vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin
B5, vitamin B6, vitamin B9, vitamin C.
Kaya mineral
Buah apel banyak mengandung mineral. Mineral dalam buah apel
antara lain kalsium, magnesium, protasium, zat besi, dan zinc.
Fitokimia
Buah apel juga mengandung fitokimia. Fitokimia merupakan
antioksidan untuk melawan radikal bebas yang berasal dari polusi atau
lingkungan sekitar. Zat ini juga berfungsi untuk menekan jumlah kolesterol
jahat (LDL) yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.
Kaya serat
Apel kaya akan serat, sehingga baik untuk orang yang sedang dalam
program diet. Hal ini disebabkan karena serat yang tinggi sehingga mencegah
lapar lebih cepat.

6
Serat untuk mengurangi lemak dan kolestrol
Buah apel mengandung serat yang berguna mengikat lemak dan
kolestrol jahat dalam tubuh untuk selanjutnya dibuang.
Tanin
Buah apel juga memiliki kandungan tanin. Tanin adalah zat yang
berfungsi membersihkan dan menyegarkan mulut, sehingga dapat mencegah
kerusakan gigi dan penyakit gusi.
Baron
Didalam buah apel terdapat baron. Apakah baron itu? Baron berfungsi
mempertahankan jumlah estrogen dalm tubuh seorang wanita.
Flavoid
Salah satu knadungan buah apel yang baik untuk mencegah penyakit
adalah flavoid. Flavoid merupakan zat yang berfungsi menurunkan risiko
kanker.
Asam D-glucaric
Apakah Asam D-glucaric itu? Asam D-glucaric merupakn zat yang dapat
menurunkan kadar kolesterol. Asam D-glucaric juga terdapat didalam buah
apel.
Quercetin
Quercetin merupakn zat yang dibutuhkan untuk meningkatkan kadar
antioksidan sehingga tubuh terasa lebih sehat dan mencegah berbagai
penyakit.
Asam tartar
Didalam buah apel juga terdapat asam tartar. Asam tartar yang dapat
menyehatkan saluran pencernaan, karena zat ini mampu membunuh bakteri
yang ada dalam saluran pencernaan.

Pencoklatan pada apel ketika apel dipotong atau dikupas


Proses pencokelatan yang dialami oleh apel merupakan proses
pencokelatan enzimatik yang dipengaruhi oleh kerja enzim fenolase. Ketika
apel dikupas atau dipotong, enzim yang tersimpan di dalam jaringan apel

7
akan terbebas. Apabila enzim tersebut mengalami kontak dengan oksigen di
udara, fenolase akan mengkatalisis konversi biokimia dari komponen fenolik
yang ada pada apel sehingga komponen tersebut berubah menjadi pigmen
coklat atau melanin. Proses ini pada umumnya terjadi pada pH antara 5,0-7,0
dan pada temperatur yang cenderung hangat. Sebagai tambahan, kontak
dengan besi atau tembaga akan mempercepat reaksi pencokelatan enzimatik.
Hal ini dapat diamati ketika apel dipotong menggunakan pisau yang telah
berkarat atau ditaruh di dalam mangkok tembaga lalu diaduk-aduk, proses
pencokelatan yang terjadi dapat terlihat dalam waktu yang lebih singkat.

Cara Pengendalian Reaksi Pencoklatan :


1. Pemanasan : blanching dan pasteurisasi
Contoh: puree pear
Pemanasan 80 °C selama 8 detik aktivitas fenolase tinggal ½ nya.
Pemanasan 90 °C selama 8 detik aktivitas fenolase hilang.
2. Penggunaan SO2 (sulfur dioksida)
Penggunaan SO2 dalam bentuk natrium sulfit, natrium bisulfit, natrium
metabisulfit merupakan inhibitor fenolase. Kerugian menggunakan SO2
Dapat merusak Vitamin B1 (thiamin).
3. Pembebasan O2
Merendam bahan dalam air, misalnya kentang. Dapat dilakukan dengan
perlakuan vakum dan pemakaian listrik.
4. Pemakaian NaC1 0,1%.
5. Metilasi subtrat fenolase
Aktivitas enzim relatif
Katekol = quaiakol
Asam kafeat - = asam fenilat bukan substrat fenolase
(3-ketogiutamat) = quinat
asam klorogenat = asam 3 feruloil + 5 adenosilmetionin
6. Penggunaan asam
Menurunkan pH sehingga aktivitas enzim tidak optimal.

8
Cara Pengendalian Reaksi Pencoklatan :
1. Letakkan buah yang dipotong dalam air
Dengan meletakkan buah yang telah dipotong dalam air akan mencegah
proses oksidasi. Akan tetapi cara ini dapat menyebabkan larutnya
beberapa vitamin dalam buah ke dalam air.
2. Gosoklah buah yang telah dipotong dengan jus lemon.
Asam yang terkandung dalam jus lemon akan menghambat proses kerja
enzim polyphenoloksidase.
3. Tambahkan garam ke buah yang terpotong
Garam akan menghentikan kerja enzim polyphenoloksida. Akan tetapi
rasa buah berubah asin.
4. Letakkan buah dalam toples kedap udara
Sebelum meletakkannya dalam toples, bungkus erat buah dengan plastik
untuk menjaga kontak oksigen dengan buah.
5. Jus buah
Dengan mengubah menjadi jus, warna buah yang mencoklat juga
tersamarkan. Selain itu, akan lebih nikmat untuk mngkonsumsi buah.

9
D. Alat dan Bahan
1. Pisau :1
2. Gelas akua : 14 buah
3. Air : 1 gelas akua
4. Apel : 2 buah
5. Jeruk nipis : 1,5 biji
6. Belimbing wuluh : 5 biji
7. Cuka :1
8. Garam : 0.5 sendok
9. Asam : 2 bungkus

E. Cara Kerja:
1. Sediakan:
Gelas 1 berisi : Tanpa larutan
Gelas 2 berisi : Air belimbing wuluh
Gelas 3 berisi : Air biasa
Gelas 4 berisi : Air asam
Gelas 5 berisi : Jeruk nipis + air
Gelas 6 berisi : Garam + air
Gelas 7 berisi : Cuka
2. Kupas buah apel
3. Potong menjadi 7 potong
4. Rendam masing-masing potongan apel kedalam larutan yg berbeda
selama 15 menit. Setelah 15 menit potongan-potongan apel di keluarkan
dari larutan
5. Mengamati perubahan warna masing-masing potongan apel

10
F. Tabel Hasil Pengamatan.
NO. PERUBAHAN WARNA RASA
Gelas Setelah 15 menit 15 menit
dikupas perendaman setelah
direndam
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Selamat Bekerja

11
LEMBAR KERJA MAHASISWA 4

A. Topik: Kapilaritas

B. Tujuan: Untuk membuktikan peristiwa kapilaritas

C. Teori Dasar:
Kapilaritas adalah gejala naiknya zat cair melalui celah sempit atau
pipa rambut. Celah sempit atau pipa rambut disebut sebagai pipa kapiler.
kapilaritas disebabkan oleh adanya gaya adhesi dan gaya kohesi antara zat
cair dengan dinding pipa kapiler.
Kohesi adalah gaya tarik menarik antara partikel-partikel yang sejenis.
Kohesi dipengaruhi oleh kerapatan dan jarak antarpartikel dalam zat. Gaya
kohesi zat padat lebih besar dibandingkan dengan zat cair dan gas. Gaya
kohesi mengakibatkan dua zat bila dicampurkan tidak akan saling melekat.
Contoh Kohesi:
 Tidak bercampurnya air dengan minyak
 Tidak melekatnya air raksa pada dinding pipa kapiler
 Tidak melekatnya air pada daun talas.

Adhesi adalah gaya tarik menarik antara partikel yang tidak sejenis.
Gaya adhesi akan mengakibatkan dua zat akan saling melekat bila
dicampurkan.
Contoh Adhesi :
 Bercampurnya air dengan teh/kopi
 Melekatnya air pada dinding pipa kapiler
 Melekatnya tinta pada kertas
 Melekatnya kapur pada papan tulis.
 Semen dapat melekatkan batu dan pasir.
 Melekatnya cat pada dinding.

12
Zat cair akan naik ke dalam pipa kapiler apabila zat cair membasahi
tabung yaitu ketika gaya adhesi zat cair lebih besar daripada gaya kohesi. Hal
ini disebabkan gaya tegangan permukaan sepanjang dinding tabung bekerja
ke arah atas. Ketinggian maksimum terjadi pada saat gaya tegangan
permukaan setara atau sama dengan berat zat cair yang berada dalam pipa
kapiler. Permukaan zat cair akan turun apabila zat cair tidak membasahi
tabung yaitu pada saat gaya kohesi lebih besar daripada gaya adesi.

Contoh kapilaritas dalam kehidpuan sehari-hari


a. Menetesnya air pada ujung kain ataupun ujung kertas.
b. Naiknya minyak tanah melalui sumbu pada kompor minyak tanah
c. Naiknya minyak pada sumbu lampu minyak.
d. Meresapnya air melalui dinding.
e. Naiknya air dan zat hara melalui akar pada tumbuhan hijau
f. Menyebarnya tinta di atas permukaan kertas
g. Air yang menggenang dapat diserap oleh kain pel maupun spons.

Manfaat kapilaritas:
a. Pada manusia
Hemoglobin akan mengambil oksigen dari paru-paru dan akan
dilepaskan pada saat sel darah merah (eritrosit) melewati pembuluh
kapiler
b. Pada ikan
Filamen pada pembuluh darah insang mengandung pembuluh kapiler
untuk memudahkan proses pertukaran oksigen dan karbondioksida.
c. Pada tumbuhan
Rambut akar dan batang tumbuhan terdiri dari pembuluh kapiler
sehingga air dan zat hara dari dalam tanah akan naik menuju batang,
dahan, dan ranting tumbuhan.

13
Kerugian kapilaritas:
a. Dinding rumah menjadi retak karena pori pori dinding menyerap air
dalam tanah
b. Lumut yang menempel pada dinding,
c. Cat pada dinding rumah menjadi rusak karena air yang diserap oleh
dinding

D. Langkah Kerja
1. Letakkan sembilan buah gelas berdampingan kemudian beri nomor
dengan spidol pada setiap gelas 1, 2, 3, 4, 5, 6 ,7, 8 dan 9
2. Isi air ke dalam gelas 1, 3, 5, 7 dan 9
3. Masukkan pewarna merah ke gelas 1 dan aduk
4. Masukkan pewarna biru ke gelas 3 dan aduk
5. Masukkan pewarna orange ke gelas 5 dan aduk
6. Masukkan pewarna hijau ke gelas 7 dan aduk
7. Masukkan pewarna kuning ke gelas 9 dan aduk
8. Letakkan ujung tisu di masing-masing di kedua gelas.
9. Amati bagaimana air berpindah dari gelas yang penuh air ke gelas
kosong hingga akhirnya akan sama. (butuh waktu sangat lama)

E. Pertanyaan
1. Bagaimana warna ujung tissue dalam gelas 2, 4, 6 dan 8?
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
2. Apakah gelas 2, 4, 6 dan 8 masih kosong?
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................

14
3. Apakah ukuran air dalam gelas 1, 3, 5, 7 dan 9 masih seperi semula?
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................

F. Kesimpulan

Selamat Bekerja

15
LEMBAR KERJA MAHASISWA 5

A. Topik: Gunung berapi


B. Tujuan: Agar mahasiswa memahami bagian-bagian gunung berapi beserta
fungsinya
C. Landasan Teori
Gunung adalah salah satu tonjolan yang ada di permukaan bumi. Pada
dasarnya, gunung berapi terbentuk dari magma, yaitu batuan cair yang
terdalam di dalam bumi. Magma terbentuk akibat panasnya suhu di dalam
interior bumi. Pada kedalaman tertentu, suhu panas ini sangat tinggi sehingga
mampu melelehkan batu-batuan di dalam bumi. Saat batuan ini meleleh,
dihasilkanlah gas yang kemudian bercampur dengan magma. Sebagian besar
magma terbentuk pada kedalaman 60 hingga 160 km di bawah permukaan
bumi. Sebagian lainnya terbentuk pada kedalaman 24 hingga 48 km.

Magma yang mengandung gas, sedikit demi sedikit naik ke


permukaan karena massanya yang lebih ringan dibanding batu-batuan padat
di sekelilingnya. Saat magma naik, magma tersebut melelehkan batu-batuan
di dekatnya sehingga terbentuklah kabin yang besar pada kedalaman sekitar 3
km dari permukaan. Magma chamber inilah yang merupakan gudang
(reservoir) darimana letusan material-material vulkanik berasal.

16
Magma yang mengandung gas dalam kabin magma berada dalam
kondisi di bawah tekanan batu-batuan berat yang mengelilinginya.
Tekanan ini menyebabkan magma meletus atau melelehkan conduit
(saluran) pada bagian batuan yang rapuh atau retak. Magma bergerak
keluar melalui saluran ini menuju ke permukaan. Saat magma mendekati
permukaan, kandungan gas di dalamnya terlepas. Gas dan magma ini
bersama-sama meledak dan membentuk lubang yang disebut lubang utama
(central vent). Sebagian besar magma dan material vulkanik lainnya
kemudian menyembur keluar melalui lubang ini. Setelah semburan
berhenti, kawah (crater) yang menyerupai mangkuk biasanya terbentuk
pada bagian puncak gunung berapi. Sementara lubang utama terdapat di
dasar kawah tersebut.

D. Alat dan Bahan


1. Plastisin
2. Cuka
3. Soda
4. Detergen
5. Pewarna kuning atau merah

E. Langkah Kerja
 Membuat Gunung Berapi
1. Bila menggunakan bubur kertas, maka siapkan lem yang dibuat dari
tepung kanji/sagu terlebih dahulu. Apabila menggunakan pasir atau
plastisin, maka lem tidak diperlukan.
2. Untuk membuat lem, campurkan tepung kanji/sagu dengan air panas lalu
aduk-aduk hingga rata.
3. Campurkan bubur kertas dengan lem yang sudah dibuat lalu aduk hingga
rata.
4. Letakkan 1 lembar koran/tripleks di atas tempat yang datar. Koran ini
digunakan sebagai alas.

17
5. Letakkan bubur kertas (yang sudah dicampur lem)/pasir/plastisin di atas
alas yang sudah disiapkan, lalu olah bubur kertas/pasir/palstisin tersebut
agar berbentuk seperti gunung.
6. Buat rongga di tengah gunung (dari puncak sampai ke dasar) sebagai
tempat “magma”.
7. Buat alur pada badan gunung untuk menambah efek “jalur lava”.
 Membuat Adonan Lava/Magma
1. Campur cuka makan, detergen, dan pewarna di mangkuk atau wadah
kecil yang telah disediakan (takaran bisa disesuaikan).
2. Masukan soda kue ke dalam lubang “magma” yang ada di gunung
buatan.
3. Masukan campuran cuka makan ke dalam lubang “magma” tersebut.
4. Tunggu beberapa saat, maka campuran cuka akan bereaksi dengan soda
kue yang ada di lubang “magma”. Reaksi tersebut akan menimbulkan
efek “gunung berapi”.

F. Kesimpulan

Selamat Bekerja

18
LEMBAR KERJA MAHASISWA 6

A. Topik: Reaksi kimia cangkang telur dan cuka

B. Tujuan: Agar mahasiswa mengetahui reaksi kimia cangkang telur dan cuka

C. Landasan Teori
Kulit telur mengandung kalsium karbonat (CaCO3 ). Saat cangkang
telur direndam didalam air cuka (CH3COOH), kalsium karbonat bereaksi
dengan air cuka membentuk garam kalsium karbonat larut sehingga yang
tersisa adalah protein pengikat yang elastis karena kulit telur rentan terhadap
asam cuka, seperti yang kita tahu jika asam dapat merusak suatu benda dan
merubah ketebalannya. Jadi asam cuka ini merombak kalsium dikulit telur
dan melunakkannya, sehingga bagian kulit telur yang cukup lama terkena
asam cuka akan melembek.
Karena cuka dikategorikan dalam zat-zat asam, berarti cuka memiliki
kemampuan untuk merusak beberapa zat seperti, kalsium yaitu komponen
utama penyusun kulit telur. Kulit telur sebagian besar terbuat dari kalsium
karbonat, dengan menggunakan asam maka kulit ini larut, tidak hanya dengan
asam cuka tetapi dengan HCL atau H2SO4 pun ini bisa terjadi.

D. Alat dan Bahan


1. Gelas Kimia
2. Telur rebus yang belum dikupas
3. larutan asam cuka

E. Langkah-langkah Percobaan
1. Masukkan telur rebus ke dalam gelas kimia.
2. Tuangkan asam cuka ke dalam gelas kimia hingga telur terendam.
3. Amati yang terjadi pada telur di dalam gelas kimia setelah beberapa saat

19
F. Pertanyaan
1. Zat kimia apa yang terkandung dalam cangkang telur?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
2. Tuliskan rumus kimia kalsium karbonat!
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
3. Tuliskan rumus kimia asam cuka!
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

4. Mengapa cangkang telur terkelipas dengan sendirinya setelah direaksikan


dengan asam cuka?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
5. Mengapa telur rebus yang direndam dalam asam cuka menimbulkan
gelembung?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
6. Zat apa yang dihasilkan dari reaksi antara cangkang telur dan asam cuka?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
7. Diskusikan bersama kelompok Anda reaksi yang terjadi antara cangkang
telur dan asam cuka, kemudian tuliskan persamaan reaksinya yang
setara!
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

20
G. Kesimpulan

Selamat Bekerja

21
LEMBAR KERJA MAHASISWA 7

A. Topik: Lampu lava sederhana

B. Tujuan:
1. Mengetahui prinsip hukum Archimedes yang bekerja
2. Mengetahui cara pembuatan dan cara kerja lampu lava sederhana

C. Dasar Teori
Bunyi hukum Archimedes yaitu “Suatu benda yang dicelupkan
sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang
besarnya sama dengan zat cair yang dipindahkan oleh benda
tersebut. Berdasarkan bunyi hukum Archimedes, suatu benda yang akan
terapung, tenggelam atau melayang di dalam zat cair tergantung pada gaya
berat dan gaya ke atas. Maka dari itu, berdasarkan hukum diatas, terciptalah 3
hukum turunan dari hukum archimedes yang berbunyi:
1. Benda akan terapung jika masa jenis benda yang dimasukan ke dalam air
lebih kecil dari massa jenis zat cair.
2. Benda akan tengelam jika massa jenis benda yang dimasukan ke dalam
air lebih besar dari pada massa jenis zat cair.
3. Benda akan melayang jika massa jenis benda yang dimasukan ke dalam
air sama dengan massa jenis zat cair.

D. Alat dan Bahan


1. Botol kaca bening
2. Senter
3. Minyak
4. CDR
5. Pewarna makanan

22
E. Langkah Kerja
1. Tuangkan air ke dalam botol sebanyak ¼ botol,
2. Tambahlah pewarna makanan ke dalam air dalam botol sebanyak 2 tetes
3. Tuangkan secara perlahan-lahan minyak sayur ke dalam botol hingga ¾
botol
4. Masuklah CDR perlahan. Perhatikan reaksi yang terjadi!

F. Pertanyaan:
1. Mengapa minyak tidak menyatu dengan air?
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................

2. Mengapa minyak goreng berada di atas air?


......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................

3. Mengapa terjadinya gelembung setelah memasukkan CDR? Jelaskan!


......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................

23
G. Kesimpulan

Selamat Bekerja

24

Anda mungkin juga menyukai