Anda di halaman 1dari 4

Manajemen Investasi

Gilang Meilana Munazar

0115101376

1) Tidak, karena Kupon merupakan bunga yang dibayar secara regular oleh penerbit obligasi
kepada pemegangnya. Jadi setiap obligasi harus mempunyai kupon. Tetapi bisa saja obligasi
yang diterbitkan tidak memiliki kupon, atau kupon obligasi yang ditetapkan sebesar nol atau
tidak membayar kupon obligasi. Obligasi yang tidak memberikan bunga kupon dikenal
dengan sebutan zero cupon bonds.
2) Harga saham biasa : 2.000
Harga saham setelah 1 tahun : 1.800
Dividen : 1.000 per lembar
a) Dividen yield
𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 = 𝑥 100%
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
1.000
𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 = 𝑥 100% = 50%
2.000
b) Capital yield
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 − ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑖𝑎𝑠𝑎
𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 = 𝑥 100%
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑖𝑎𝑠𝑎
1.800 − 2.000
𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 = 𝑥 100% = −10%
2.000
c) Return persentase
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 = 𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 + 𝑐𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 = 50% − 10% = 40%
3) Fraksi harga adalah batasan rentang perubahan harga saham pada suatu saat.
Fungsi fraksi harga adalah untuk mengurangi volatilitas perubahan harga saham di pasar
modal serta menambah partisipasi masyarakat sebagai investor ritel sebab biaya investasi
menjadi lebih terjangkau, atau meningkatkan likuiditas dan aktivitas perdagangan saham.
Selain itu juga fungsi fraksi harga adalah agar tercipta perdagangan yang transparan, efisien
dan teratur.
4) Return terdiri dari dua komponen yaitu yield dan capital gain (loss).
Yield yaitu komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh
secara periodik dari suatu investasi.
Capital gain (loss) yaitu komponen return yang merupakan kenaikan (penurunan) harga suatu
surat berharga yang bisa memberikan keuntungan maupun kerugian bagi investor.
5) Risiko investasi adalah tingkat potensi kerugian yang timbul karena perolehan hasil investasi
yang diharapkan tidak sesuai dengan return harapannya.
Sumber-sumber risiko:
a) Risiko suku bunga. Perubahan suku bunga akan mempengaruhi harga saham secara
terbalik, ceteris paribus. Artinya, jika suku bunga meningkat maka harga saham akan
turun.
b) Risiko pasar. Fluktuasi pasar secara keseluruhan mempengaruhi variabilitas return suatu
investasi.
c) Risiko inflasi. Inflasi yang meningkat akan mengurangi kekuatan daya beli rupiah yang
telah diinvestasikan.
d) Risiko finansial. Risiko keuangan merupakan ketidakpastian yang muncul dari cara
perusahaan mendanai kegiatannya. Pendanaan perusahaan bisa berasal dari penerbitan
ekuitas atau penerbitan utang. Jika perusahaan menggunakan utang sebagai salah satu
sumber pendanaan, maka perusahaan harus mendahulukan pembayaran bunga kepada
kreditor daripada pemegang saham, dan akhirnya ketidakpastian imbal hasil pemegang
saham akan meningkat.
e) Risiko likuiditas. Risiko likuiditas merupakan ketidakpastian yang muncul saat menjadi
kas, yang akan digunakan untuk konsumsi saat ini atau investasi lainnya. Semakin cepat
dan mudah suatu aset diubah menjadi kas, berarti aset itu semakin likuid. Penilaian
likuiditas tersebut terdiri atas berapa lama waktu yang diperkenalkan untuk merubah aset
menjadi kas serta seberapa besar kepastian akan harga yang diperoleh.
f) Risiko nilai tukar mata uang. Hubungan nilai tukar dan investasi adalah negatif,
melemahnya rupiah memberikan pengaruh negatif terhadap pasar ekuitas, karena
menyebabkan pasar ekuitas menjadi tidak mempunyai daya tarik dan menyebabkan
keinginan untuk berinvestasi sangat kecil.
g) Risiko Negara. Risiko Negara muncul akibat perubahan yang terjadi pada Negara dimana
investor melakukan investasi. Risiko ini tidak bisa dihindari, namun bisa diturunkan
dengan memilih melakukan investasi di Negara-negara yang sudah mapan sehingga
kalaupun terjadi perubahan, tidak terlalu drastis.
6) Dalam konteks diversifikasi portofolio, ukuran koefisien korelasi ini akan menjelaskan
sejauh mana return dari suatu sekuritas terkait satu dengan yang lainnya. Sedangkan kovarian
dalam konteks diversifikasi portofolio menunjukkan sejauh mana return dari dua sekuritas
mempunyai kecenderungan bergerak bersama-sama.
7) Tidak setuju, karena untuk menurunkan risiko investasi investor perlu melakukan
diversifikasi portofolio yang bermakna bahwa investor perlu membentuk portofolio melalui
pemilihan kombinasi sejumlah aset sedemikian rupa hingga risiko dapat diminimalkan tanpa
mengurangi return harapan. Mengurangi risiko tanpa mengurangi return adalah tujuan
investor dalam berinvestasi.
8) Portofolio Efisien yaitu portofolio dengan return tertinggi pada resiko tertentu atau portofolio
dengan resiko terendah pada return tertentu. Dalam pembentukan portofolio, investor selalu
ingin memaksimalkan return harapan dengan tingkat risiko tertentu yang bersedia
ditanggungnya
Portofolio Optimal yaitu portofolio yang dipilih sesuai preferensi investor dari himpunan
portofolio set. Dalam pembentukan portofolio, investor memilih portofolio dari sekian
banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio efisien.
9) Preferensi investor menentukan pilihan portofolio investor terrhadap resiko yang terdapat
didalam kurva indeferen ditunjukan oleh kurva utilitas investor. Pilihan investor akan berada
pada atitik persinggungan antara kurva utilitas investor dengan garis permukaan efisien.
Pilihan portofolio investor akan semakin mendekati aset bebas risiko, demikian pula semakin
agresif seorang investor berarti semakin berani dia menanggung risiko, sehingga pilihan
portofolionya akan semakin mendekati portofolio paada aset berisiko.
10) Return Harapan
E (Rp) = -1 (0,075) + 2 (0,25)
= -0,075 + 5

= 4,925 atau 492,5%

Standar Deviasi
∂p = 2 ∂k
= 2 (0,075)
= 0,15 atau 15%

Anda mungkin juga menyukai