2045 1 12928 1 10 20180116
2045 1 12928 1 10 20180116
Abstrak
Website merupakan salah satu media dalam menyebarkan sebuah informasi, salah satunya yaitu website
Ki Purbo Asmoro. Namun, ditemukan beberapa keluhan dari para pengguna saat mengakses website
tersebut. Untuk mengetahui masalah apa saja pada website tersebut, dibutuhkan sebuah analisis user
experience dengan pendekatan usability melalui metode Heuristic Evaluation. Selain itu, untuk lebih
mengetahui akan kesan, tujuan, serta harapan pengguna dalam menggunakan website, dibentuklah
sebuah Persona sebagai representasi karakter fiksi pengguna potensial website tersebut. Evaluasi
dilakukan sebanyak 2 tahap. Evaluasi tahap 1 guna menemukan masalah pada website awal. Evaluasi
tahap 2 untuk menemukan masalah pada prototype perbaikan yang dibangun berdasarkan solusi atas
masalah yang ditemukan pada evaluasi tahap 1 dan Persona. Hasil pada evaluasi tahap 1, prinsip
heuristic yang banyak ditemukan masalah yaitu pada prinsip H4 - Consistency and Standards, dan pada
H8 - Aesthetic and Minimalist Design. Sedangkan pada evaluasi tahap 2 ditemukan masalah pada prinsip
H4 - Consistency and Standards, dan H7 - Flexibility and Efficiency of use. Perbaikan yang dilakukan
berpengaruh pada menurunya jumlah temuan masalah serta nilai severity ratings diantara kedua tahap
evaluasi.
Kata kunci: evaluasi, user experience, usability, heuristic evaluation, severity ratings, persona, ki purbo asmoro.
Abstract
Website is one of the media in spreading information, one of them is Ki Purbo Asmoro website. However,
some shortages were found by the users when accessing the website. To find out the problems on the
website, an analysis of user experience through Heuristic Evaluation method was needed. In addition,
to know further about the impression, goals, and expectations of the users in using the website, a
Persona as a fictional representation of the potential users of the website was formed. Evaluation was
done in 2 stages. The evaluation of the phase 1 was to find problems on the initial website. The
evaluation of the phase 2 was to find the problem on the repair prototype that built on the solution to
the problems found in phase 1 and Persona evaluations. In the result of the evaluation of the phase 1,
the most problems in the heuristic principle found were in the principle of H4 - Consistency and
Standards, and on H8 - Aesthetic and Minimalist Design. While in the evaluation of the phase 2 some
problems were found on the principle of H4 - Consistency and Standards, and H7 - Flexibility and
Efficiency of use. Some improvements were made to decrease the number of problem findings and
severity ratings between the two evaluation phases.
Keywords: evaluation, user experience, usability, heuristic evaluation, severity ratings, persona, ki purbo
asmoro.
dan budaya. Salah satu website yang mengusung persero yang dilakukan oleh Emalia Yulis
tema kebudayaan asli Indonesia yaitu situs Ambarwati (2017). Dalam penelitian tersebut,
website Ki Purbo Asmoro. Situs website ini evaluasi dilakukan sebanyak 2 tahap. Hasil yang
merupakan sebuah halaman yang memuat ditemukan, evaluasi tahap 2 telah menghasilkan
informasi mengenai budaya Indonesia, yaitu lebih sedikit temuan permasalahan karena
wayang kulit, dengan seorang tokoh dalang yang adanya perbaikan atas temuan masalah pada
dikenal dengan nama Ki Purbo Asmoro. Peran evaluasi tahap 1. Masalah yang muncul pada
dari website ini adalah sebagai sebuah halaman evaluasi tahap 2 disebabkan atas perbaikan yang
yang menyampaikan seputar informasi dilakukan dalam proses rekomendasi perbaikan.
mengenai Ki Purbo Asmoro seperti profil, Hal yang dapat diambil dari kedua
jadwal mendalang, agenda, dan lain-lain. Namun penelitian tersebut yaitu bahwa metode Heuristic
disisi lain, terdapat keluhan dari pengguna Evaluation merupakan salah satu metode yang
wesbite tersebut dimana dalam mengakses dapat digunakan untuk mengetahui dan
website terganggu akan beberapa masalah mulai menggali permasalahan usability pada sebuah
dari konten serta cara penyampaian informasi. sistem yang sedang diteliti. Dengan mengetahui
Hal ini mengakibatkan kesan serta pengalaman permasalahan yang ditemukan, diharapkan
dalam mengakses website tersebut masih kurang sebuah sistem dapat diperbaiki sesuai standar
optimal. yang ada dan nantinya dapat meningkatkan
Dengan adanya masalah tersebut, perlu kualitas sistem itu sendiri. Perbedaan antara
dilakukan sebuah penelitian user experience penelitian sebelumnya dengan penelitian yang
melalui sebuah metode evaluasi Heuristic dilakukan saat ini yaitu, pada penelitian ini
Evaluation. Website nantinya akan dievaluasi ditambahkan sebuah instrumen untuk menggali
berdasarkan standar guidelines yang ada oleh data atas pengguna potensial website guna untuk
para evaluator, dengan harapan nantinya hasil lebih memahami keinginan serta harapan dari
dari temuan dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengguna potensial atas website yang sedang
perbaikan, dan hasil perbaikan dapat lebih diteliti. Instrumen tersebut adalah Persona.
diterima oleh pengguna website. Selain itu, Menurut definisi dari ISO 9241-210 yang
untuk lebih mengetahui keinginan pengguna dibahas dalam penelitian Wiryawan (2011),
dalam menggunakan website, dan lebih User Experience adalah sebuah pemahaman
meningkatkan kepuasan pengalaman pengguna, seseorang atas penggunaan sebuah produk,
serta dapat meningkatkan kualitas produk, dalam sistem, atau jasa. Dalam user experience
metode yang diangkat, akan digabungkan terdapat penilaian aspek sampai mana
dengan sebuah metode yang disebut Persona. pemahaman, kepuasan, serta kenyamananya
Dalam penelitian yang dikerjakan, nantinya akan pengguna akan menggunakan sebuah poduk,
diketahui bagaimana karakteristik dan sistem, atau jasa. Dengan kata lain, didalam user
pengalaman awal pengguna saat mengakses experience dapat dilihat bagaimana pengguna
website Ki Purbo Asmoro. Selain itu, dari proses mendapatkan kemudahan dan efisiensi dalam
evaluasi menggunakan metode Heuristic berinteraksi dengan sebuah sistem. Dalam Teori
Evaluation nantinya juga akan didapatkan hasil Robert Rubinoff yang dibahas dalam penelitian
temuan masalah yang ada pada website Ki Purbo Firda (2016) mengenai user experience, terdapat
Asmoro. 4 elemen user experience yang saling
Pada penelitian sebelumnya, yang tergantung, antara lain :
dilakukan oleh Lilis Dwi Firda (2016), adalah 1. Branding, terdiri dari semua aspek
sebuah penelitian user experience dengan mengenai desain dan estetika yang tercakup
pendekatan usability pada website pariwisata di dalam website.
Asia Tenggara. Pada penelitian tersebut
2. Usability, mencakup syarat akan komponen
dilakukan evaluasi pada tiap website pariwisata
, fitur, navigasi, dan aksesbilitas website
antar tiap negara di Asia Tenggara. Metode yang
yang mudah digunakan oleh pengguna
digunakan adalah Heuristic Evaluation dan
dalam sebuah sistem.
Focus Group Discussion. Hasil dari penelitian
ini menyebutkan bahwa website pariwisata 3. Functionality, aspek yang membahas
Indonesia memiliki permasalahan usability lebih proses dan teknik dari sebuah prosedur
banyak dibandingkan dengan negara lain dengan kerja dalam sebuah sistem.
severity ratings sebesar 2. Penelitian lainya yaitu
sebuah penelitian pada sebuah aplikasi PT. PLN
2. Efisiensi, mencakup hal waktu, biaya , dan Don’t Agree : Bukan merupakan sebuah
0 permasalahan. Sistem nyaman
usaha yang dibutuhkan oleh pengguna digunakan.
dalam melakukan sebuah tujuan tertentu
Cosmetic Problem : Masalah yang tidak
dengan menggunakan sistem.
terlalu mempengaruhi pengguna.
3. Memorability, membahas aspek dimana 1
Perbaikan tidak terlalu dibutuhkan jika
daya ingat pengguna dalam menggunakan waktu yang dimiliki terbatas.
sistem. Kemampuan ini diarahkan dimana Minor Usability Problem : Adanya potensi
pola interface yang konsisten. pengguna mengalami kesulitan dalam
2 melakukan aktivitas pada sistem.
4. Errors, yaitu membahas mengenai
Dibutuhkan perbaikan dengan tingkat
penaganan kesalahan yang dilakukan oleh prioritas rendah.
pengguna dalam pengoprasian sebuah
Major Usability Problem : Terdapat
sistem. temuan masalah yang mengganggu
3
5. Satisfaction, adalah aspek dimana pengguna. Dibutuhkan adanya perbaikan
dilakukanya sebuah pengukuran feedback / dengan prioritas tingkat tinggi.
kepuasan yang didapat oleh pengguna Usability Catasthrope : Ditemukannya
sesaat setelah menggunakan sistem. 4
kesalahan fatal. Perbaikan wajib
dilakukan sebelum sistem digunakan oleh
Dalam penelitian ini, metode yang pengguna.
digunakan yaitu Heuristic Evaluation. Sistem ini
melibatkan para pakar (expert) dalam hal Jika dilihat dari segi aspek yang dibahas
usability / interface, dimana pakar tersebut dalam user experience, dalam irisan aspek
nantinya sebagai evaluator dalam mengevaluasi tersebut ada sebuah keterkaitan dengan prinsip
website yang akan diuji. Dalam metode ini yang diusung dalam teori metode Heuristic
terdapat 10 aspek usability yang diekmbangkan Evaluation. Keterkaitan antar aspek tersebut
oleh Jacob Neilsen guna untuk mengevaluasi dapat dilihat pada Tabel 2.
sebuah sistem. 10 prinsip tersebut antara lain :
Tabel 2. Keterkaitan antara user experience dengan
• H1 – Visibility of System Status Heuristic Evaluation
• H2 – Match Between System and The Real
Aspek User Prinsip Sumber
World Experience Heuristic
• H3 – User Control and Freedom Branding H4 (Rubinoff,
• H4 - Consistency and Standards 2004)
Pada evaluasi ini melibatkan 3 evaluator yang konsisten. Tidak hanya pada evaluator, hal
bertugas untuk menemukan masalah yang ada serupa juga ditemukan oleh para pengguna
pada website yang sedang diuji. Terdapat 4 potensial yang terdapat pada data Persona.
temuan masalah yang sama pada tiap evaluator Dalam mengakses website tersebut, para
pada evaluasi tahap 1, yaitu : pengguna potensial mengeluhkan tata letak
konten yang belum rapi, sehingga mengganggu
Tabel 4. Contoh temuan permasalahan Heuristic kenyamanan saat mengeksplor isi dari website
Evaluation tahap 1 tersebut. Dengan adanya keluhan tersebut,
Severity masalah tersebut penting diperbaiki dengan
Temuan masalah
Ratings merekomendasikan susunan tata letak (layout)
H8 = Terdapat informasi yang baru pada prototype yang dibangun. Solusi
3
kurang lengkap. perbaikan yang diusulkan yaitu merubah layout
H5 = Kurang jelasnya peringatan dengan tampilan layout yang lebih rapi dan
3
maupun suggestion pada sistem. kosisten.
H4 = Isi/konten dari sisi tata letak
(layout) tidak konsisten dengan 3
halaman lainya.
H4 = Penggunaan bahasa yang tidak
3
konsisten
teknik desain yang tepat untuk mengoptimalkan penggunaan fasilitas tersebut. Rekomendasi
pengalaman pengguna yang baik, dengan perbaikan yang tepat untuk permasalahan terkait
meminimalisir desain atau fungsi yang tidak yaitu dengan memberikan pesan kesalahan
perlu, dapat membuat akses halaman lebih cepat, langsung dimana poin kesalahan itu muncul dan
tampilan lebih bersih dan tertata, dan memberikan suggestion. Contoh pengisian
memungkinkan pengguna mudah untuk format e-mail yang benar. Dengan diterapkan hal
beradaptasi pada sistem (Clum, 2013). Dalam ini diharapkan pengguna dapat lebih memahami
sebuah survey uji website menyatakan, peserta dengan masalah yang timbul. Hasil prototype
uji website lebih nyaman dan lebih cepat perbaikan dapat dilihat pada Gambar 6.
menyelesaikan tugas nya pada website dengan Setelah dilakukan sebuah perbaikan,
tampilan yang tidak berantakan (Leavitt, dkk., langkah selanjutnya yaitu melakukan evaluasi
2006). Prototype perbaikan dapat diamati pada tahap 2. Evaluasi tahap 2 dilakukan pada hasil
Gambar 4. prototype perbaikan yang diusulkan. Hasil
temuan masalah pada evaluasi tahap 2 dapat
2. Perbaikan masalah 2
dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Hasil evaluasi tahap 2
Severity
Masalah
ratings
H7 = Logo “search” kurang menunjukan
2
fungsi dari logo tersebut.
H4 = Tata tulisan tahun beserta tujuan
negara yang pernah dalang lakukan
1
kurang rapi. (Contoh pada halaman
menu internasional) .
H4 = Header pada konten di menu
navigasi tidak sesuai dengan isi konten.
2
(Contoh pada menu galeri pada sub
konten aktifitas mendalang).
Gambar 5. Temuan masalah 2
Masalah yang ditemukan pada proses
evaluasi cukup beragam. Berdasarkan jumlah
masalah yang ditemukan oleh evaluator, pada
tiap tahap evaluasi menghasilkan jumlah
permasalahan yang berbeda. Masalah yang
berhasil ditemukan tersebar diantara 10 kategori
prinsip Heuristic Evaluation. Dengan
mengetahui dimana letak jumlah permasalahan
yang banyak pada tiap prinsip Heuristic
Evaluation, nantinya akan diketahui pada aspek
mana yang perlu membutuhkan perbaikan yang
cukup banyak.
Setelah kedua tahap evaluasi dilakukan,
langkah selanjutnya yaitu menganalisis hasil
perbandingan dari kedua evaluasi.
Berdasarkan pada Gambar 7, dapat dilihat, bahwa ada penurunan jumlah total severity
pada evaluasi tahap 1 terdapat temuan ratings pada nilai 2 (Minor Usability Problem)
permasalahan yang cukup banyak. Jumlah yang semula memiliki jumlah total severity
temuan permasalahan terbanyak pada evaluasi ratings sebanyak 5, menjadi 2 pada hasil
tahap 1 yaitu pada prinsip H4 (Consistency and evaluasi tahap 2.
Standards, dan juga pada prinsip H8 (Aesthetic
and Minimalist Design). Hal ini membuktikan 4. KESIMPULAN
bahwa kondisi awal website Ki Purbo Asmoro Berdasarkan penelitian yang sudah
lemah dalam aspek usability prinsip H4, dimana dilikakuan, maka hasil kesimpulan yang dapat
kondisi website belum konsisten dan belum diambil yaitu :
memiliki standar yang baik, dan informasi yang Pengalaman awal pengguna saat mengakses
disajikan pada website masih bersifat kurang website Ki Purbo Asmoro antara lain yaitu,
optimal. Berbeda halnya dengan temuan jumlah merasa komposisi warna tema pada website
masalah pada evaluasi tahap 2. Pada tahap 2 kurang menarik, penggunaan font yang tidak
terdapat penurunan temuan masalah yang cukup nyaman dilihat, bahasa yang digunakan tidak
drastis. Temuan masalah yang berhasil digali konsisten, beberapa gambar tidak muncul, layout
yaitu pada prinsip H4 (Consistency and yang masih kurang rapi, dan konten multimedia
Standards), dan H7 (Flexibility and Efficiency of seperti foto dan video masih menyebar sehingga
use ) dengan jumlah masalah yang lebih sedikit. tidak terpusat pada satu menu yang membuat
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa dengan pengguna merasa kebingungan.
adanya perbaikan atas temuan masalah pada Pada evaluasi tahap 1, prinsip prinsip yang
evaluasi tahap 1, dapat mengurangi berhasil ditemukan adanya suatu permasalahan
permasalahan yang ada pada website Ki Purbo yaitu pada prinsip H4 (Consistency and
Asmoro. Semula pada evaluasi tahap 1, temuan Standards), H5 ( Error Prevention), H6
masalah pada prinsip H4 sebanyak 7, sedangkan (Recognition Rather Than Retail), H7
pada evaluasi tahap 2 ditemukan 2 (Flexibility and Efficiency of use), H8 (Aesthetic
permasalahan. Dan juga pada prinsip H7 and Minimalist Design), dan H10 (Help and
terdapat 2 temuan masalah pada evaluasi tahap Documentation). Sedangkan pada evaluasi tahap
1, kemudian pada evaluasi tahap 2 terdapat 2 yang dilakukan, terjadi penuruan temuan
temuan 1 masalah. permasalahan. Permasalahan pada evaluasi
Perbandingan berdasarkan total jumlah tahap 2 yang muncul terletak pada prinsip H4
masalah pada tiap severity ratings dapat diamati (Consistency and Standards) dan H7 (Match
pada Gambar 8. Flexibility and Efficiency of use).
Solusi perbaikan tidak hanya bersumber
dari temuan masalah evaluator, tetapi juga
digabungkan dengan keluhan serta saran dari
para pengguna potensial (Persona). Dengan
dilakukanya sebuah perbaikan, hal ini dapat
menyelesaikan masalah yang terdapat pada
website Ki Purbo Asmoro. Selisih yang didapat
pada kedua evaluasi yang dilakukan yaitu
sebesar 19 masalah. Jika dilihat dari
perbandingan jumlah severity ratings pada tiap
Gambar 8. Perbandingan berdasarkan jumlah
evaluasi, maka juga ada penurunan jumlah nilai
severity ratings severity ratings antara evaluasi tahap 1 dengan
tahap 2.
Berdasarkan pada Gambar 13, dapat dilihat Dengan menggunakan metode Heuristic
bahwa mayoritas level severity ratings pada Evaluation dan Persona, pada penelitian ini
evaluasi tahap 1 yaitu pada nilai 2 (Minor dapat menemukan sekumpulan masalah yang
Usability Problem) dan 3 (Major Usability ada pada website Ki Purbo Amoro, dimana
Problem). Sedangkan pada evaluasi tahap 2, masalah tersebut mempengaruhi pada aspek user
nilai severity ratings ditemukan pada 1 experience. Selain itu, masalah tidak hanya
(Cosmetic Problem) dan 2 (Minor Usability didapatkan dari para expert yang memahami
Problem). Dari gambar tersebut dapat diamati aspek usability, namun masalah berhasil