TINJAUAN PUSTAKA
Higiene adalah suatu usaha yang dilakukan untuk melindungi, memelihara, dan
dibutuhkan oleh manusia setiap saat dan memerlukan pengolahan yang baik dan
benar agar bermanfaat bagi tubuh manusia, karena makanan sangat diperlukan
kegiatannya pada kebersihan dan kutuhan makanan itu sendiri (Anonim, 1993).
minuman dari segala bahaya yang dapat mengganggu atau merusak kesehatan,
pada saat di mana makanan dan minuman tersebut siap untuk dikonsumsikan
(1986), sanitasi makanan ini bertujuan untuk menjamin keamanan dan kemurnian
7
8
Higiene sanitasi makanan yaitu upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang,
penyakit atau gangguan kesehatan. Aspek higiene sanitasi makanan adalah aspek
Depkes (2004) menyatakan bahwa ada 4 bagian aspek higiene sanitasi makanan
yaitu :
1. Kontaminasi
cadmium, arsen; serta pencemaran radioaktif seperti radiasi, sinar alfa, sinar
2. Keracunan
telah mengandung unsur-unsur seperti fisik, kimia dan biologi yang sangat
membahayakan kesehatan.
9
3. Pembusukan
seluruhnya pada makanan dari keadaan yang normal menjadi keadaan yang
tidak normal. Pembusukan dapat terjadi karena pengaruh fisik, enzim dan
4. Pemalsuan
makanan dapat dilihat dari jumlah kuman atau mikroba patogen yang terdapat pada
melalui makanan. Salah satu bakteri tersebut adalah bakteri coliform (Wiardani,
air dan makanan. Bakteri coliform dapat berasal dari hewan atau tanaman yang
10
sudah mati, misalnya Enterobacter aerogenes. Bakteri ini apabila terdapat pada
Kimia dalam Makanan, bahwa hasil pemeriksaan sampel makanan dinilai baik
apabila telah memenuhi persyaratan, yaitu standar makanan olahan yang siap
Sedangkan coliform dengan jenis Escherichia coli dapat berasal dari kotoran
manusia dan hewan. Bakteri ini merupakan bakteri patogen yang menyebabkan
flagela, ada yang mempunyai kapsul, dapat menghasilkan gas dari glukos, dan
pula yang bersifat patogen terhadap manusia. E.coli merupakan flora normal
didalam usus dan akan menimbulkan penyakit apabila masuk kedalam organ atau
jaringan lain. E.coli menjadi patogen jika jumlah bakteri ini dalam saluran
pangan yang tercemar, misalnya daging mentah, daging yang dimasak setengah
matang, susu mentah, dan cemaran fekal pada air dan pangan. Selain itu, dapat
11
wadah, dan peralatan lain (BPOM, 2008). Berdasarkan Peraturan Kepala Badan
tentang Penetapan Batas Maksimum Cemaran Mikroba dan Kimia dalam Makanan,
bahwa hasil pemeriksaan sampel makanan dinilai baik apabila telah memenuhi
persyaratan, yaitu standar makanan olahan yang siap dikonsumsi untuk cemaran
makanan dari segala bahaya yang dapat mengganggu kesehatan yang menyangkut
orang yang secara langsung berhubungan dengan makanan dan peralatan mulai dari
Laila, 2004: 20) : “seorang penjamah makanan harus mempunyai tempramen yang
meliputi : kebersihan panca indra, kulit, tangan, rambut dan pakaian kerja; serta
Kontaminasi terhadap makanan oleh peralatan, penjamah makanan dan air harus
dihindari selama proses pengolahan baik dalam hal mencuci, meracik maupun
memasak makanan.
Dalam mencuci bahan makanan, hal-hal yang perlu diperhatikan bila bahan
makanan tersebut akan dimakan langsung, maka gunakan air yang didihkan + 30
menit atau air yang mengandung klor + 50 ppm. Sedangkan bila bahan makanan
masih akan diolah dicuci dengan air yang mempunyai sisa klor 0,02 ppm (Anwar
dkk., 1989).
sebagai berikut :
b. Penjepit makanan
c. Sendok garpu
a. Celemek
b. Tutup rambut
13
c. Sepatu dapur
atau mengunyah, tidak memakai perhiasan kecuali cincin kawin polos, tidak
mencuci tangan sebelum bekerja dan setelah keluar dari kamar kecil, selalu
memakai pakaian kerja dan pakaian pelindung dengan benar, selalu memakai
pakaian kerja yang bersih dan tidak digunakan diluar tempat jasa boga
(Anonim, 2004).
menjadi makanan jadi yang lazim disebut dengan dapur (Aswar, 1983). Adapun
1. Lantai harus terbuat dari bahan yang keras atau rapat air dan mudah
dibersihkan, tahan akan kerusakan atau korosif dan luas lantai 35% sampai
3. Atap dan langit-langit dibuat dari bahan yang rapat air dan tidak bocor, anti
bayangan.
5. Ventilasi yang memenuhi syarat akan efektif dan cocok untuk memelihara
kenyamanan.
makanan adalah aman sebagai alat atau perlengkapan pemroses makanan. Adapun
1. Bahan yang digunakan anti karat, kedap air, halus, mudah dibersihkan, tidak
3. Bila digunakan “kayu sebagai bahan” maka dianjurkan sebagai bahan yang
permukaan.
toksik yang disebabkan atau dianggap disebabkan oleh konsumsi makanan atau air.
15
Gejala keracunan makanan ditandai dengan pusing, mual, muntah, nyeri lambung
Kantin sekolah adalah bangunan atau ruangan yang berada di sekolah maupun
perguruan tinggi, di mana menyediakan makanan pilihan atau makanan sehat untuk
tersedianya tempat pencucian peralatan makan dan minum dengan air yang
makanan siap saji dan tertutup, tersedia tempat penyimpanan peralatan makan dan
makanan jajanan yang disajikan harus dalam keadaan baik dan tidak kadaluarsa,
tempat penyimpanan makanan yang dijual harus selalu terpelihara dan selalu dalam
keadaan bersih terhindar dari debu, bahan kimia berbahaya, serangga dan hewan,
tempat pengolahan makanan harus bersih dan memenuhi syarat kesehatan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, peralatan yang telah dicuci dengan air bersih yang
mengalir atau dalam dua wadah yang berbeda dan menggunakan sabun, peralatan
yang sudah bersih harus disimpan ditempat yang bebas pencemaran, peralatan yang
digunakan untuk mengolah dan menyajikan makanan jajanan harus sesuai dengan
peruntukkannya.
16
2.6. Sikap
objects. Artinya sikap adalah sekumpulan respon yang konsisten terhadap obyek
sosial. (Jan Mei Soon, 2012). Selain itu, definisi sikap adalah sebagai hasil evaluasi
terhadap obyek sikap yang diekspresikan ke dalam proses kognitif, afektif (emosi)
Menurut Thimoteo, (2014) sikap terdiri dari 3 komponen yang saling menunjang
yaitu:
a. Komponen Kognitif
b. Komponen Konatif
dimiliki oleh seseorang. Aspek ini berisi tendensi atau kecenderungan untuk
c. Komponen Afektif
Menurut Siew Lian Tan (2013) dalam Azwar S (2011, p.30) faktor-faktor yang
a. Pengalaman pribadi
c. Pengaruh kebudayaan
masyarakat asuhannya.
d. Media massa
Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga agama
f. Faktor emosional
Kadang kala, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari emosi