Kimia
Kimia
Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas izin-Nya saya dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan ini
saya susun berdasarkan data dari hasil praktikum yang saya lakukan beberapa waktu lalu dan berbagai
sumber yang saya dapatkan dan saya mencoba menyusun data-data itu hingga menjadi sebuah karya
tulis ilmiah sederhana yang berbentuk Laporan ini.
Larutan elektrolit ini adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Larutan elektrolit
menghasilkan ion-ion yang dapat menghantarkan arus listriknya. Kejadian seperti ini banyak dijumpai di
dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca atau pun untuk teman-teman yang akan
melakukan praktikum dengan tema yang sama.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini sangat banyak kekurangannya,karena
pengetahuan saya yang kurang luas, oleh karena itu segala kritik dan saran sangat saya harapkan agar
dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut. Terima kasih.
Kata pengantar………………………………………………………………………………………………………………………………1
Daftar isi…………………………………………………………………………………………………………………………………………2
Bab I
Pendahuluan
a. Latar belakang…………………………………………………………………………………………………………..3
b. Tujuan ………………………………………………………………………………………………………………………3
c. Manfaat percobaan………………………………………………………………………………………………….4
BAB II
Kajian teori…………………………………………………………………………………………………………………………………….5
BAB III
Metodologi Praktikum
c. Prosedur kerja……………………………………………………………………………………………………………..8
BAB IV
a. Hasil……………………………………………………………………………………………………………………………………9
b. Pembahasan ……………………………………………………………………………………………………………………9
BAB V
Penutup
a. Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………………………..12
b. Saran ………………………………………………………………………………………………………………………………..13
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………………………………………………….14
Dokumentasi…………………………………………………………………………………………………………………………………..15
Lampiran-lampiran………………………………………………………………………………………………………………………16
Laporan sementara…………………………………………………………………………………………………………………………17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Judul
Laporan Hasil Uji daya hantar listrik pada larutan elektrolit dan non elektrolit
Larutan memiliki peran besar dalam kehidupan sehari-hari beberapa contoh diantaranya seperti air
mineral yang kita konsumsi sehari-hari, larutan elektrolit, dan air garam. Selain itu kita sering tidak
menyadari bahwa ternyata larutan-larutan di atas bisa menghantarkan listrik jika disambungkan dengan
alat uji tertentu.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui perbedaan antara larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit serta
mengetahui ciri-ciri dan jenis-jenis larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit.
BAB II
PEMBAHASAN
Larutan elektrolit adalah Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Svante Arrhenius, ahli kimia
terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit pada tahun 1884. Menurut Arrhenius, ‘‘larutan
elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang
disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion
negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral’’ Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan
arus listrik.
Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung gas dalam larutan.
Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan anion). Larutan ini dapat
bersumber dari senyawa ion (senyawa yang mempunyai ikatan ion) atau senyawa kovalen polar
(senyawa yang mempunyai ikatan kovalen polar)
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Hal ini
disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna (derajat ionisasi = 1) menjadi ion-ion sehingga
dalam larutan tersebut banyak mengandung ion-ion. Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus
listrik, maka daya hantarnya kuat.
Contohnya: NaCl
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan lemah. Hal ini
disebabklan karena zat terlarut akan terurai sebagian (derajat ionisasi = 0 < α < 1) menjadi ion-ion
sehingga dalam larutan tersebut sedikit mengandung ion. Hal ini disebabkan tidak semua terurai
menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat
menghantarkan arus listrik.
Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion
yang bermuatanyang dapat menghantarkan arus listrik. (derajat ionisasi = 0)
PENGAMATAN
Dalam proses pengamatan digunakan beberapa alat dan bahan sebagai berikut :
– Baterai
– Kabel listrik
– Elektroda karbon
– Tisu
– Gelas kimia
2. merangkai rangkaian alat penguji yakni baterai, kabel, lampu dan elektroda
3. menguji larutan dengan cara memasukkan kedua buah elektroda kedalam larutan tanpa membuat
keduanya saling bersentuhan
4. amati perubahan yang terjadi pada lampu apkah menyala terang, redup, atau tidak menyala
samasekali, dan pada elektroda apakah terdapat banyak gelembung, sedikit atau tidak ada gelembung
samasekali.
5. setelah menguji sebuah larutan maka kita harus membersihkan terlebih dahulu elektroda yang
digunakan dengan cara dibilas dengan air biasa lalu dikeringkan dengan tisu agar pada saat kita menguji
larutan lain, larutan tersebut tidak terkontaminasi/tercampur
BAB IV
Setelah dilakukan percobaan daya hantar listrik pada setiap larutan A, B, C, D, E dan F maka didapatkan
hasil sebagai berikut:
4.2 Pembahasan
Pertanyaan:
1. larutan A, merupakan larutan elektrolit kuat karena pada saat pengujian didapatkan bahwa indikator
lampu menyala terang dan terdapat banyak gelembung disekitar elektroda
2. larutan B, merupakan larutan elektrolit lemah karena meskipun lampu indikator tidak menyala namun
masih terdapat gelembung disekitar elektroda
3. larutan C, merupakan larutan elektrolit kuat karena pada saat pengujian didapatkan bahwa indikator
lampu menyala terang dan terdapat banyak gelembung disekitar elektroda
4. larutan D, merupakan larutan elektrolit lemah karena meskipun lampu indikator tidak menyala namun
masih terdapat gelembung disekitar elektroda
5. larutan E, merupakan larutan elektrolit lemah karena meskipun lampu indikator tidak menyala namun
masih terdapat gelembung disekitar elektroda
6. larutan F, merupakan larutan elektrolit lemah karena didapatkan bahwa pada indikator lampu menyala
redup namun terdapat banyak gelembung
Dari hasil diatas kita dapat mengetahui apa saja perbedaan antara larutan elektrolit kuat, lemah, dan
non elektrolit sebagai berikut :
1. larutan elektrolit kuat ialah larutan elektrolit yang terionisasi sempurna sehingga larutan tersebut
dapat menghantarkan arus listrik dengan baik yang ditandai dengan munculnya banyak gelembung
disekitar elektroda dan lampu indikator menyala terang
2. larutan elektrolit lemah ialah larutan elektrolit yang terionisasi tidak sempurna sehingga larutan
tersebut hanya dapat menimbulkan sedikit gelembung disekitar elektroda namun lampu indikator tidak
menyala
3. larutan non elektrolit ialah laritan yang tidak dapat terionisasi sehingga tidak terdapat ion-ion yang
dapat menghantarkan listrik hal ini ditandai dengan tidak menyalanya lampu dan tidak terdapat
gelembung disekitar elektroda
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Pada praktikum ini, didapatkan bahwa larutan A dan C merupakan larutan dengan tingkat hantaran listrik
kuat karena memiliki gelembung yang banyak disekitar elektroda dan bisa menyalakan indikator lampu
dengan sangat terang. Selain itu larutan B, D, dan E merupakan larutan dengan tingkat hantaran listrik
rendah yang hanya menampilkan gelembung yang sedikit di sekitar elektroda. Dan larutan F merupakan
larutan elektrolit lemah dengan adanya tanda pada indikator lampu berupa nyala yang redup meski
memiliki banyak gelembung di sekitar elektroda.
Lampiran-Lampiran