MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG BOUGENVILLE RSUD DORIS SYLVANUS
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktik Keperawatan 10
Oleh :
Kelompok 1
A. Latar Belakang
Manajemen keperawatan adalah proses bekerja melalui anggota staf keperawatan
untuk memberikan asuhan keperawatan secara professional. Profesionalisme dalam
pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan mengoptimalkan peran dan fungsi perawat,
terutama peran dan fungsi mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik
melalui komunikasi yang fektif antar perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain.
Salah satu bentuk komunikasi yang harus ditingkatkan efektivitasnya adalah saat
pergantian shift (timbang terima pasien) (Nursalam, 2008: 195).
Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan
dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien.
Tujuan dari timbang terima adalah agar semua perawat dapat mengikuti
perkembangan klien secara paripurna, meningkatkan kemampuan komunikasi antar
perawat dan yang lebih penting adalah agar terjadi suatu hubungan kerjasama antar
perawat serta terlaksananya asuhan perawatan terhadap klien yang berkesinambungan .
Ruang Bougenville sebagai satu unit pelayanan keperawatan yang merupakan
salah satu ruangan percontohan yang sudah mulai menerapkan sistem/metode MPKP,
yang memungkinkan bagi perawat untuk menerapkan ilmu dan kiat, untuk itu diperlukan
ilmu dan kiatnya secara optimal. Untuk itu diperlukan bentuk kerjasama yang
berkesinambungan dan saling mempunyai komitmen yang tinggi demi perkembangan
pelayanan keperawatan dalam melaksanakan timbang terima yang benar.
B. Nama Kegiatan
Pelaksanaan timbang terima pada saat pergantian dinas di ruang Bougenville
(Penyakit Dalam Wanita).
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Meningkatkan kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan yang komprehensif
2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.
b. Meningkatkan hubungan kerjasama yang bertanggung jawab antar anggota tim
perawat serta terlaksana asuhan keperawatan terhadap klien yang
berkesinambungan.
D. Manfaat
1. Bagi Perawat
- Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat
- Menjalin hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat.
- Pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien yang berkesinambungan.
- Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna.
2. Bagi Pasien
- Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang belum
terungkap.
LANDASAN TEORI
A. Pengertian
Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima suatu
laporan yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima merupakan kegiatan yang
harus dilakukan sebelum pergantian shift. Selain laporan antar shift, dapat disampaikan
juga informasi-informasi yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau belum
dilaksanakan.
B. Langkah-langkah
a. Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap.
b. Shift yang akan menyerahkan perlu mempersiapkan hal-hal apa yang akan
disampaikan.
c. Katim menyampaikan kepada penanggung jawab shift selanjutnya meliputi :
1) Kondisi atau keadaan klien secara umum.
2) Tindak lanjut atau dinas yang menerima operan.
3) Rencana kerja untuk dinas yang menerima operan.
d. Penyampaian operan di atas harus dilakukan secara jelas dan tidak terburu-buru.
e. Katim dan anggota kedua shift dinas bersama-sama secara langsung melihat keadaan
klien.
D. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara lain :
Catatan timbang terima, status klien dan kelompok shift timbang terima. Kepala
ruangan memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada pergantian shift
yaitu pagi ke sore. Sedangkan kegiatan timbang terima pada shift sore ke malam
dipimpin oleh katim.
b. Evaluasi Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan dilaksanakan oleh seluruh
perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shift. Katim menyerahkan ke
katim berikutnya yang akan mengganti shift.Timbang terima pertama dilakukan di
nurse station kemudian ke bed klien dan kembali lagi ke nurse station. Isi timbang
terima mencakup jumlah klien saat ini (partial care, minimal care dan total care), data
subyektif dan obyektif masalah keperawatan, intervensi yang sudah dilakukan dan
yang belum dilakukan serta pesan khusus bila ada kemudian evaluasi. Setiap klien
dilakukan timbang terima tidak lebih dari 5 menit saat klarifikasi ke klien.
c. Evaluasi Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap perawat dapat
mengetahui perkembangan klien. Komunikasi antar perawat berjalan dengan baik.
Klien
Yang belum/akan
Yang telah dilakukan dilakukan
Perkembangan
keadaan klien
Masalah
1. Teratasi
2. Belum teratasi
3. Teratasi sebagian
4. Timbul masalah baru
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Pelaksanaan Kegiatan
Hari / tanggal : Kamis, 23 Mei 2018
Pukul : 14.00 WIB
Topik : Timbang terima
Tempat : Ruang Bougenville
B. Pengorganisasian
Kepala Ruangan :
Katim (Pagi) :
Perawat pelaksana pagi :
Katim (Sore) :
Perawat pelaksana sore :
Katim (Malam) :
Perawat pelaksana Malam :
2) Media :
a. Materi disampaikan secara lisan.
b. Dokumentasi klien (status).
c. Buku Timbang Terima
D. Mekanisme Kegiatan Timbang Terima
Pra 1. Kedua kelompok dinas sudah siap dan 10 menit Nurse Perawat
Timbang berkumpul di Nurse Station Station anggota
Terima 2. Karu mengecek kesiapan timbang Karu
terima tiap perawat pelaksana.
3. Kelompok yang akan bertugas Katim
menyiapkan catatan (Work Sheet),
katim yang akan mengoperkan,
menyiapkan buku timbang terima &
nursing kit.
4. Kepala ruangan membuka acara Karu
timbang terima dilanjutkan dengan
doa.
5. Karu melaporkan jumlah pasien dan
tingkat ketergantungan.
6. Karu mempersilahkan katim pagi
untuk melaporkan kondisi pasien dan
membuka diskusi.
Pelaksanaan 1. Katim dinas pagi melakukan timbang 15 menit Nurse Katim
Timbang terima kepada katim dinas sore. Hal- Station
Terima hal yang perlu disampaikan katim
pada saat timbang terima :
a. Identitas klien dan diagnosa medis
termasuk hari rawat keberapa atau
post op hari keberapa.
b. Masalah keperawatan.
c. Data yang mendukung.
d. Tindakan keperawatan yang
sudah/belum dilaksanakan.
e. Rencana umum yang perlu
dilakukan: Pemeriksaan penunjang,
konsul, prosedur tindakan tertentu.
2. Karu membuka dan memberi salam ke Disamping Karu
pada klien, katim pagi menjelaskan tempat
tentang klien, Katim sore tidur klien
mengenalkan anggota timnya dan
melakukan validasi data.
3. Lama timbang terima setiap klien
kurang lebih 5 menit, kecuali kondisi
khusus yang memerlukan keterangan
lebih rinci.
A. Presensi
1.
2.
3.
4.
5.
B. Hasil Evaluasi
1. Evaluasi struktur
2. Evaluasi proses
No Waktu Kegiatan
1 Pelaksanaan timbang terima
WIB
2 Diskusi dan klarifikasi dari supervisor serta perawat ruangan:
Pembimbing 1
WIB
Pembimbing 2
Pembimbing 3
3. Evaluasi hasil
DAFTAR PUSTAKA