BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
dengan teknik relaksasi nafas dalam pada pasien post operasi fraktur di
Jumat 20 Juni 2015 sampai dengan Senin 22 Juni 2015. Penulis ingin
1. Pengkajian
pasien yaitu nyeri akut. Menurut Smeltzer & Bare tahun 2002 nyeri
akut adalah nyeri yang biasanya awitannya muncul secara tiba tiba
prosedur pembedahan
tahun yang lalu dan klien mengerti jika kalien akan berhenti
kekeroposan tulang.
kiri terdapat balutan luka bekas operasi. Penulis tidak dapat melihat
4
luka post operasi fraktur pada pasien dikarenakan penulis pada saat
2. Diagnosa Keperawatan
pada luka operasi di pinggang kiri hilang timbul dengan nyeri skala
luka post operasi fraktur pada bagian pinggang kiri dengan panjang
dengan kata lain nyeri akut kan berdampak buruk bagi pasien jika
3. Intervensi
nyeri pada pasien terutama pada nyeri akut atau nyeri sedang.
pasien akan dalam kondisi rileks, pada saat kondisi pasien maka
8
cara untuk melakukan teknik nafas dalam dengan baik dan benar
menanarik nafas lagi dari hidung dan mengisi paru paru dengan
4. Implementasi
hilang timbul.
5. Evaluasi
dilakukan teknik nafas dalam dan nyeri klien mulai berkurang dari
skala nyeri pasien post operasi fraktur Ny. W dari skala 7 menjadi
skala 5-6 dengan di tandai dengan tanda tanda vital dalam batas
ulang skala nyeri yang diraskan oleh Ny. W dan melakukan teknik
W.
B. Kesimpulan
Data yang dapat diambil dari pengkajian kasus pada Ny. W dengan
masalah utama nyeri akut post operasi fraktur intra articular capsula pelvis
berikut :
kiri dengan nyeri yang cekot cekot dengan skala nyeri 7 (rentang skala
nyeri akut berhubungan agen injuri fisik (luka post operasi fraktur).
lebih nyaman sebelum dilakukan teknik nafas dalam dan nyeri klien
C. Saran
b. Institusi Pendidikan
c. Penulis