Anda di halaman 1dari 15

Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan mineral dan batuan ?


2. Apa yang dimaksud dengan batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf ?
3. Apa yang dimaksud dengan daur batuan ?
Tujuan
1. Menjelaskan pengertian mineral dan batuan.
2. Menjelaskan pengertian batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.
3. Menjelaskan pengertian daur batuan.
BAB II
2.1. Pengertian Mineral dan Batuan.
a. Mineral.
Mineral adalah terbentuk secara alamiah dari elemen anorganik, memiliki struktur kimia,
mengkristal, padat, mempunyai struktur dalam tertentu dan memiliki sifat fisik. Bisa terdiri dari
satu elemen saja. Komposisinya dapat terdiri dari hanya satu elemen seperti emas (Au),
tembaga(Cu), intan (C) dan belerang (S). Dalam ilmu bumi, mineral terdiri dari 5 karakteristik
yaitu :
a. Sesuatu yang terjadi secara alami ( bukan buatan )
b. Merupakan sebuah padatan
c. Mempunyai rangkaian komposisi kimia
d. Secara umum anorganik
e. Mempunyai sebuah karakteristik struktur Kristal ( atom, ion, molekul )
Di bawah ini merupakan beberapa jenis mineral:

Gambar 1. (a) mineral hematite dengan bentuk anggur-cluster. (b) Amethyst berbagai ungu kuarsa dengan
ujung runcing. (c) Pyrite atau Emas Mop yang membentuk kristal kubik ditandai dengan garis-garis
parallel. (d) Rosasite “ striations” berserat, hijau kebiruan kristal. (e) Rhodochrosite menampilkan kristal
rombohedral. (f) Asbes memiliki serat yang kuat dan tahan panas.

Pembentukan mineral ada dua macam, yaitu:


1. Kristalisasi
Kristalisasi di mulai dari satu kristal yang membentuk mikroskopik dimana bentuknya datar,
permukaan pipih. Kristal mineral terbentuk dari 2 sumber utama yaitu magma dan air solusi.
Magma berupa cairan panas dengan tekstur seperti bubur gandum. Magma utama berupa atom
yang bergerak bebas dari kelompok mineral silikat : silicon, oksigen, alumunium, potassium,
sodium, kalium, besi.
2. Kestabilan
Mineral akan stabil jika dan hanya jika kombinasi atom dapat menarik atom lainnya secukupnya
yang di berikan perlakuan kondisi sesuai dengan lingkungan. Suhu dan tekanan juga berpengaruh
besar pada stabilitas mineral.
1. Klarifikasi Mineral.
Terdapat 4000 lebih nama mineral dengan 1 yang teridentifikasi setiap tahunnya. Klasifikasi
susunan mineral yang luas berdasarkan komposisi kimianya dibagi menjadi dua divisi yaitu silikat
dan non silikat. Silikat terdiri atas gabungan silikon (Si) dan oksigen (O2) dimana keduanya
menyusun 75% dari komposisi kerak bumi. Silikon memiliki kecenderungan untuk mengikat
oksigen dimana silikon tidak pernah ditemukan sebagai elemen murni di alam dan selalu
berkombinasi dengan oksigen. Silikat pada umumnya merupakan gabungan mineral yang
komposisinya 92% di kerak bumi.
Silikat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu silikat feromagnesia dan silikat nonferomagnesia.
Silikat feromagnesia mengandung besi (Fe), atau magnesium (Mg), atau keduanya ini merupakan
tambahan dari standar atom oksigen dan silikon. Garnet misalnya, merupakan silikat
feromagnesia. Karena mengandung logam magnesium dan besi, silikat feromagnesia cenderung
gelap, tebal, dan memiliki kilauan seperti kaca. Silikat nonferomagnesia sangat biasa, biasanya
memiliki kepadatan yang rendah dan cahaya yang berwarna. Feldspar merupakan silikat
nonferomagnesia yang mengandung alumunium, sodium, potassium, dan atau kalsium, ditambah
silikon dan oksigen. Feldspar mencapai lebih dari 50% dari kerak. Kuarsa berada di urutan kedua
di kerak bumi dikomposisikan hanya untuk oksigen dan silikon (SiO2).
Mineral nonsilikat hanya mencapai 8% dari massa kerak bumi. Yang termasuk kedalam
nonsilikat adalah karbonat, oksida, dan elemen asli seperti emas dan perak, dan beberapa elemen
lain. Mineral karbonat memiliki struktur kimia yang sederhana dibandingkan dengan silikat lain.
Dua mineral karbonat yang terkenal yaitu calsite dan dolomit. Calsite berisi campuran bahan kimia
kalsium karbonat, CaCO3. Dolomit merupakan campuran kalsium karbonat dan magnesium
karbonat, CaMg(CO2)2. Calsite dan dolomit merupakan mineral utama yang ditemukan dalam
kelompok batuan yang disebut limestone (batu gamping kapur).
Dalam kelompok oksida, oksigen dapat dikombinasikan dengan satu atau lebih logam. Logam
ini termasuk besi, kromium, mangan, timah, dan uranium. Secara ekonomi, mineral oksida sangat
penting karena mengandung banyak biji besi. Sebagai contoh, besi didapat dari biji besi oksida
dan tembaga berasal dari tembaga oksida yang berasal dari bahan tambang, serta asas industri
logam kromium adalah mineral kromite-besi kromium oksida.
Keberadaan mineral yang mengandung silikat feromagnesia walaupun sedikit sangat
bermanfaat dalam kajian kemagnetan batuan dimana mineral yang mengandung silikat
feromagnesia merupakan komponen utama perekam arah dan intensitas medan magnetik bumi
selama proses pembentukan endapan. Perubahan arah dan intensitas medan magnetik bumi
terekam oleh mineral-mineral magnetik yang terkandung dalam material-material alam seperti
lava, sedimen laut dan endapan gua. Keberadaan mineral ferromagnetik pada endapan gua dapat
merekam arah medan magnetik bumi sampai sepanjang proses pembentukannya.
b. Batuan.
Lithos artinya batu-batuan. Karena kulit bumi itu terdiri dari batu-batuan maka disebut
lithosfir. Batuan itu berlainan artinya daripada batu. Batu mempunyai arti umumnya kompak
(compact), padat, sedangkan dalam ilmu bumi alam tanah gembur, pasir, tanah liat ataupun abu
disebut batuan.

Gambar 2. Bagian dari luar bumi.

Kulit bumi terdiri dari unsur-unsur misalnya: Zat asam, silisium, alumunium dan besi. Unsur-
unsur itu yang terpenting. Biasanya unsur-unsur logam itu bersenyawa dengan zat asam, misalnya
silisiumoksida atau kwarts. Sillisiumoksida itu biasanya bersenyawa dengan oksida logam lain.
Persenyawaan itu disebut silikat. Siliumoksida dengan kalsiumoksida menjadi kalkliat atau silikat
kapur. Jadi kulit bumi itu terutama terdiri dari silikat-silikat. Selain itu ada pula karbonat-karbonat
misalnya kalkspat, sulfat-sulfat, misalnya gibs, klorida-khlorida misalnya: batu garam, phospat,
zat arang, dan lain-lain. Adapun siklus dari batuan yaitu dari batuan beku, bantuan sedimen dan
batuan metamorf.
Gambar 3. Siklus batuan.

2.2 Batuan Beku, Batuan Sedimen, dan Batuan Metamorf.


A. Batuan Beku

Gambar 4. Batuan Beku.

Batuan beku terbentuk sebagai akibat pembekuan magma dalam permukaan bumi (dalam
batolit), pipa magma/kawah (vent), sill, dike (retas), dan diatas permukaan bumi (lelehan).
Sebagian besar batuan beku mempunyai struktur kristalin, namun teksturnya bervariasi.
Dengan melihat teksturnya Anda akan mampu mengenali dua jenis batuan beku. Salah satu
jenis mempunyai tekstur lebih kasar dibandingkan jenis lainnya. Tekstur masing-masing jenis
batuan ini berasal dari cara terbentuknya. Batuan beku bisa terbentuk dari pendinginan magma
atau lava. Dua jenis batuan beku tersebut adalah batuan beku intrusif dan batuan beku ekstrusif.
Batuan beku yang terbentuk dari magma disebut batuan beku intrusif
(dalam/abyssis/plubonis). Magma mendingin dan mengeras di bawah permukaan bumi.
Magma dapat menerobos ke dalam retakan-retakan atau rekahan-rekahan bawah tanah dan
terperangkap di dalamnya. Dikelilingi oleh batuan, magma mendingin secara perlahan.
Sejumlah magma yang terperangkap mendingin hanya beberapa derajat tiap abad. Akibatnya,
magma memerlukan ribuan tahun untuk mengeras menjadi batuan. Contoh-contoh batuan beku
instrusif adalah granit, gabro, portir, sienit, dan peridotit.
Karena batuan beku intrusif mendingin secara perlahan kristal-kristalnya memiliki waktu
untuk berkembang. Kristal-kristal besar menumbangkan batuan beku intrusif suatu tekstur
berbutir kasar.
Batuan beku yang terbentuk dari lava disebut batuan beku ekstrusif. Bilamana lava keluar
atau terdorong keluar dari suatu gunung api, lava itu akan segera tersingkap terhadap
temperatur yang lebih dingin. Lava mendingin secara cepat, mengeras dan menjadi batuan.
Contoh-contoh jenis batuan beku ekstrusif adalah obsidian, batu apung, basal, dan riolit.
Karena batuan beku ekstrusif mendingin secara cepat, kristal-kristalnya kecil-kecil.
Akibatnya batuan beku ekstrusif mempunyai tekstur berbutir halus.
Bagaimanakah komposisi batuan beku? Warna batuan tergantung pada warna mineral-
mineralnya. Oleh karena itu, warna batuan beku memberikan petunjuk kepada kita tentang
komposisinya. Batuan beku berwarna muda kaya akan kuarsa, feldspar, dan mineral-mineral
lain yang berwarna muda. Batuan beku berwarna gelap kaya akan biotit, mika, olivin, dan
mineral-mineral lain yang berwarna gelap. Tabel 1. menunjukkan beberapa contoh batuan beku
dan karakteristiknya.
Tabel 1. Beberapa Contoh Batuan Beku dan Karakteristiknya
Jenis Batuan Contoh Batuan Tekstur Warna Tempat
Beku Beku ditemukan
Instrusif Granit Kasar Muda sangat umum,
membentuk
sebagian
besar kerak
bumi di
bawah benua
Gabro Kasar Tua Amerika Serikat
dari daerah-
daerah
pegunungan
lainnya
Riolit Halus Muda Jarang
Ekstrusif Basal Halus Tua dalam kerak
bumi di bawah
dasar samudra,
di kepulauan
vulkanik seperti
Hawaii dan
Jepang
Obsidian Mirip Kaca Tua Yellowstone
Park dan
bagian-bagian
Colorado
Batu Apung Mirip Kaca Muda Didekat banyak
gunung api

B. Batuan Sedimen.

Gambar 5. Batuan Sedimen.

Sedimen diendapkan oleh air, angin atau pembawa yang lain. Sedimen yang diendapkan
cenderung membentuk lapisan-lapisan. Ini merupakan tahap pertama dalam perubahan
sedimen-sedimen menjadi batuan. Karena sedimen tertimbun makin dalam, sedimen itu
mengalami temperatur dan tekanan yang lebih tinggi. Dalam keadaan semacam itu, terjadi
perubahan dari sedimen-sedimen menjadi batuan. Dua proses yang membantu perubahan
sedimen menjadi batuan adalah pemadatan dan sementasi.
Pemadatan adalah pengurangan volume yang disebabkan oleh tekanan. Sedimen
membentuk lapisan-lapisan. Lapisan atas menekan lapisan-lapisan di bawahnya. Karena
terperas, sedimen-sedimen halus seperti lempung dan pasir saling melekat dan membentuk
batuan.
Sedimen-sedimen kasar tidak melekat bersama seperti sedimen-sedimen halus. Namun
demikian, sedimen-sedimen kasar itu akan melekat satu sama lain jika tersementasi. Sementasi
adalah proses tersambungnya sedimen-sedimen secara bersama-sama untuk membentuk
batuan. Sementasi terjadi selama mineral-mineral diendapkan di antara sedimen-sedimen.
Bilamana mineral-mineral ini mengeras, sedimen-sedimen tersebut tersemen bersama dan
batuan padat terbentuk.
Sedimen-sedimen bisa mengeras menjadi batuan dengan cara yang lain. Kerang-kerangan,
tulang-tulang, sisa-sisa tumbuhan dan hewan mengalami perubahan kimia selama bahan-bahan
itu melapuk. Perubahan-perubahan ini bisa menyebabkan sedimen-sedimen semacam itu
mengeras menjadi batuan. Beberapa sedimen yang terlarut dalam air mengkristal selama air
menguap. Kristal-kristal itu membentuk massa batuan padat.
Bagaimana karakteristik batuan sedimen? Anda dapat mengatakan bahwa suatu batuan
adalah batuan sedimen dengan mencari karakteristiknya. Banyak batuan sedimen mempunyai
lapisan-lapisan yang dapat dilihat. Lapisan-lapisan terbentuk ketika sedimen-sedimen yang
berlainan tertumpuk satu sama lain. Lapisan-lapisan semacam ini sering dapat terlihat setelah
sedimen-sedimen itu berubah menjadi batuan. Di samping itu, banyak batuan sedimen yang
mengandung fosil-fosil.
Bekas riak gelombang dan rekahan lumpur dapat juga ditemukan dalam sejumlah batuan
sedimen. Bekas-bekas riak gelombang ini dibentuk oleh air atau angin yang sedang bergerak
di atas sedimen-sedimen yang belum terlekat erat. Rekahan-rekahan lumpur terbentuk pada
permukaan lumpur basah selama lumpur ini mengering. Kadang-kadang bekas-bekas riak
gelombang dan rekahan-rekahan lumpur tertimbun di bawah lapisan sedimen baru. Bilamana
hal ini terjadi bekas riak gelombang dan rekahan itu bisa terekam dalam batuan.
Tabel 2. Jenis, Contoh, dan Komposisi Batuan Sedimen
Jenis Batuan Sedimen Contoh Batuan Sedimen Komposisi
Konglomerat Kerikil, kerakal, bongkahan
Batu Pasir Pasir
Klastik
Batu Lanau Lanau
Serpih Lempung
Garam Batuan Halit
Kimiawi
Gipsum Batuan Gipsum
Kokuina Kerang-kerangan laut
Organik
Batugamping organik Kalsit dari sisa-sisa hewan

Batuan sedimen dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu batuan sedimen klastik,
batuan sedimen kimiawi, dan batuan sedimen organik. masing-masing jenis ini terbentuk dari
jenis sedimen yang berlainan. Tabel 2. menunjukkan beberapa batuan sedimen dan
komposisinya.
Batuan sedimen klastik adalah batuan sedimen yang dibentuk dari sedimen-sedimen yang
telah terpadatkan atau tersementasi bersama. Sedimen-sedimen ini sering kali terpecah
berkeping-keping batuan dan mineral. Ukurannya bervariasi dari yang berukuran sangat besar
sampai berukuran sangat kecil. Tekstur batuan sedimen klastik biasanya berkerat.
Batuan sedimen kimiawi adalah batuan sedimen yang terbentuk dari mineral-mineral
yang pernah terlarut dalam air. Sejumlah batuan ini terbentuk bilamana air menguap dan
meninggalkan endapan endapan-endapan mineral. Garam batuan adalah contoh batuan
sedimen yang terbentuk dengan cara seperti ini.
Batuan sedimen kimiawi bisa terbentuk jika perubahan-perubahan kimia menyebabkan
mineral-mineral yang terlarut dalam air mengkristal. Kristal-kristal ini mengendap dan
membentuk lapisan-lapisan dan mengeras menjadi batuan. Sejumlah batu gamping terbentuk
dengan cara seperti ini.
Batuan sedimen organik adalah batuan sedimen yang terbentuk dari bahan-bahan yang
pernah menjadi bagian benda-benda hidup atau terbentuk dari benda-benda hidup. Sejumlah
batu gamping terbentuk dari benda-benda yang pernah hidup. Sebagai contoh, ketika hewan
sejenis kerang-kerangan mati, kerangka dan kulit-kerasnya tenggelam di dasar lautan. Selama
lapisan-lapisan kerangka dan kulit-keras terbentuk, lapisan-lapisan ini mengeras menjadi
batuan.
C. Batuan Metamorf.

Gambar 6. Batuan Metamorf.

Batuan metamorf terbentuk karena perubahan batuan beku, batuan sedimen, atau batuan
metamorf lainnya. Penyebab perubahan ini adalah temperatur tinggi, tekanan besar, dan kerja
kimia. Perubahan satu jenis batuan menjadi batuan lain karena pengaruh panas tinggi, tekanan
besar, dan perubahan kimia disebut metamorfisme.
Sebagian besar metamorfisme terjadi di bawah tanah pada temperatur antara 100°C dan
800°C. Metamorfisme terjadi dengan dua cara, yaitu metamorfisme regional dan metamorfisme
kontak. Metamorfisme regional terjadi bilamana batuan-batuan dalam daerah luas terkena
panas tinggi dan tekanan besar. Metamorfisme kontak terjadi bilamana batuan-batuan
terpanaskan setelah bersentuhan dengan magma atau lava.
Ada dua jenis batuan metamorf, yaitu batuan terfoliasi dan batuan tak-terfoliasi. Batuan
terfoliasi adalah batuan metamorf yang memiliki mineral-mineral yang tersusun dalam lapisan-
lapisan sejajar. Batuan terfoliasi ini terbentuk karena mineral-mineral mengkristal kembali, atau
teratakan karena pengaruh tekanan, atau mineral-mineral dengan kerapatan berbeda terpisah
menjadi lapisan-lapisan yang berperilaku seperti campuran air dan minyak. Contoh batuan
terfoliasi adalah batu sabak (Slate), Sekis, Genes. Batuan tak-terfoliasi adalah batuan metamorf
tanpa lapisan. Jenis batuan ini tidak terpecah menjadi lapisan-lapisan datar. Marmer dan kuarsit
adalah contoh batuan tak-terfoliasi. Tabel 3. menunjukkan jenis batuan metamorf.
Tabel 3. Jenis, Contoh, Tekstur, dan Pembentuk Batuan Metamorf
Jenis Batuan Contoh Tekstur Terbentuk dari
Metamorf
Terfoliasi Batu sabak Halus Serpih
Sekis Medium/kasar Gasal, Granit, Batu
sabak
Genis Kasar Biasanya Granit
Tak-Terfoliasi Kuarsit Medium Batu Pasir
Marmer Kasar Batu Gamping
2.3 Daur Batuan.
Batuan dari segi asal dan keterdapatan di lapangan dapat digolongkan menjadi 3 golongan
besar, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Perkembangan batuan mengikuti
suatu siklus/daur batuan yang secara sederhana dapat dilihat dalam Gambar 7. berikut.

Gambar 7. Daur batuan beku, sedimen, dan metamorf.


a) Batuan Beku.
Batuan beku berasal dari pembekuan magma. Mineral-mineral yang menghablur terutama
berupa silikat-silikat. Menurut Clarke dan Washington, kerak bumi sampai kedalaman sekitar
10 mil terdiri dari 95% batuan beku.
Klasifikasi batuan beku pada umumnya mendasarkan pada 2 faktor utama, yaitu tekstur
dan komposisi mineralogi. Rata-rata susunan mineralogis batuan beku adalah sebagai berikut:
17% olivin, piroksin, amfibol; 4% muskovit dan biotit; 60% felspat; 12% kwarsa; 7% mineral
asesoris.
a. Tekstur Batuan Beku.
Tekstur batuan beku dapat berupa faneris, porfiris, afanitis, dan glas. Tekstur batuan
berku dapat menunjukkan secara garis besar kondisi pendinginannya dan informasi cara
terjadinya. Ada 2 cara terjadinya batuan beku, yaitu:
1. batuan beku plutonik, yang terbentuk secara intrusif, dan
2. batuan beku vulkanik, terbentuk secara ekstrusif.
Selain itu, ada juga cara terjadinya batuan beku yang lain, yaitu hypabisal, yang terletak
antara plutonik dan vulkanik. Batuan yang dihasilkan adalah batuan beku gang.
b. Feneris
Jika batuannya secara keseluruhan kristalin, lebih dari 50% kristalnya dapat diamati
dengan mata biasa, dan dapat teridentifikasi baik dengan kaca pembesar maupun tidak.
Mikroskop hanya diperlukan untuk identifikasi kristal yang lain.
c. Porfiris
Batuannya mengandung fenokris (kristal-kristal besar) yang dikelilingi oleh massa
dasar yang lebih halus. Fenokris cukup besar untuk dilihat mata biasa, demikian pula
dengan massa dasar yang berbutir kasar. Identifikasi dengan mikroskop dilakukan untuk
massa dasar yang berbutir sangat halus.
d. Afanitis
Batuannya secara keseluruhan terdiri atas kristal yang berbutir sangat halus
(mikrokristalin), seluruhnya tersusun dari glass, atau tersusun dari kristal berbutir sangat
halus dan glass. Tidak ada kristal halus yang dapat diidentifikasi dengan mata biasa,
walaupun dengan bantuan kaca pembesar.
Berasosiasi dengan tekstur tersebut, berdasarkan keasamannya ada pembagian
komposisi batuan beku.
1. Asam (acidic), memiliki kandungan ortoklas > 2/3 dari jumlah feldspar; kwarsa banyak.
2. Menengah (intermediate), memiliki kandungan ortoklas dan plagioklas hampir
seimbang; kwarsa kurang berarti daripada dalam asam.
3. Basa (basic), memiliki kandungan plagioklas > 2/3 jumlah feldspar; kwarsa ada dalam
jumlah yang sangat kecil, tetapi mineral ferro-magnesia lebih banyak.
4. Ultra Basa (ultra basic), tidak memiliki feldspar dan kwarsa; piroksin dan olivin lebih
penting dan banyak magnetit, ilminet, serta kromit.
b) Batuan Sedimen
Batuan sedimen adalah batuan yang terjadi dari pengendapan mineral-mineral atau fragmen-
fragmen batuan di dalam air atau udara yang terjadi akibat erosi dari batuan yang lebih tua. Batuan
sedimen yang lain terjadi karena pengendapan bahan-bahan organic dari endapan kimiawi, Batuan
ini ditemukan pada kedalaman kerak bumi sampai 10 mil dengan jumlah kurang dari 5%. Batuan
sedimen terbentuk apabila akumulasi material yang diendapkan telah mengalami pembatuan atau
litifikasi yang dinamakan diagenesis.
Susunan batuan sedimen pada umumnya berpangkal pada mineral penyusunnya. Mineral-
mineral yang umum dijumpai dalam batuan sedimen, yaitu: kuarts, kalsit, dolomit, lempung,
feldspar, siderit, hematit, limonit, gypsum, kalsedon, dan halit. Atas dasar mineralnya, batuan
sedimen dapat berupa batuan yang tersusun oleh material klastis, khemikal, atau organik.
1. Material klastis, mencakup konglomerat, batupasir, batudebu, dan shale;
2. Material khemikal, mencakup kalsium karbonat, magnesium karbonat, silika, pelikan besi,
sodium klorida, kalsium sulfat, magnesium sulfat, potasium sulfat, dan senyawa klorida;
3. Material organik, mencakup endapan bergamping, bersilikat, dan berkarbon.
a. Tekstur Batuan Sedimen.
1. Tekstur ktastik, jika batuan sedimen tersusun oleh hasil hancuran (fragmen) batuan lain
yang sudah ada teriebih dahulu.
2. Tekstur non-klastik, jika batuan sedimen tersebut tersusun oleh hasil reaksi kimia yang
bersifat anorganik maupun biologik.
b. Struktur Batuan Sedimen.
Struktur sedimen umumnya dikelompokkan menjadi struktur internal, yang mencakup
perlapisan, ripple mark, konkresi, fosil, dan sebagainya; serta struktur eksternal, mencakup
ukuran, bentuk dan sifat-sifat dari batas-batas satuan batuan dan juga tipe lipatan yang terjadi pada
satuan batuan tersebut. Selain itu, struktur batuan sedimen juga dibedakan atas waktu
terbentuknya, yang dibedakan menjadi struktur primer dan struktur sekunder.
1. Struktur primer, yaitu struktur yang terbentuk sewaktu pengendapan, dan
2. Struktur sekunder, yartu struktur yang terbentuk setelah pengendapan.
c) Batuan Metamorf.
Batuan metamorf, kadang disebut juga batuan ubah/batuan malihan, adalah batuan yang terjadi
dikarenakan adanya perubahan-perubahan atau peralihan (kristalisasi kembali, pembentukan
mineral baru, atau perubahan struktur) dari batuan yang lebih tua, yang disebabkan oleh tekanan,
panas, atau kehilangan/pengambilan zat.
Metamorfisme dibagi menjadi tiga macam, yaitu metamorfisme termal/kontak/sentuh,
metamorfisme dinamo/kinematik, dan metamorfisme regional.
1. Metamorfisme termal
Batuan metamorf yang terbentuk pada zone kontak dengan magma, intrusi maupun
ekstrusi, yang memiliki tekanan 1.000 - 3.000 atm dan suhu 300°C -800°C.
2. Metamorfisme dynamo
Proses metamorfisme yang membentuk batuan trjadi pada daerah yang mengalami
pensesaran intensif.
3. Metamorfisme regional
Batuan metamorf yang terbentuk dihasilkan oleh proses metamorfisme pada daerah yang
luas akibat orogenesis, yang memiliki tekanan dan suhu yang tinggi.
Proses metamorfisme terjadi di dalam atau pada kerak bumi. Metamorfisme regional
terjadi di dalam kerak bumi di bawah zone pelapukan dan penyemenan, tetapi di atas zone
peleburan, yaitu pada kedalaman 30.000 - 40.000 kaki, dengan tekanan 2.000 -13.000 bar, dan
suhu 200°C - 800°C. Ditinjau dari strukturnya, batuan metamorf memiliki struktur sebagai berikut,
yaitu, schist, gneiss, hornfelsik, kataklastik, dan flaser. Mineral-mieral yang umum dijumpai pada
batuan metamorf adalah kuarts, peldspar potasium, plagioklas, kalsit, dolomit, muskovit, serivit,
biotrt, klorit, serpentin, hornblende, dan piroksen.
Allah SWT. Berfirman dalam surat Q.S. Al-A’raf: 54, Q.S. Yunus: 3, Q.S. Hud: 7, Q.S.
Al-Furqan: 59, Q.S. Qaf: 38, dan Q.S. Al-Hadid: 4. Sebagai berikut:
Surat Q.S. Al-A’raf: 54

َ ‫َار يَ ْطلُبُهُ َحثِيثًا َوالش َّْم‬


‫س َوا ْلقَ َم َر‬ َ ‫ع َلى ا ْل َع ْر ِش يُ ْغشِي اللَّ ْي َل النَّه‬ َ ‫ستَ َوى‬ ْ ‫ست َّ ِة أَيَّ ٍام ث ُ َّم ا‬
ِ ‫األرضَ فِي‬
ْ ‫ت َو‬
ِ ‫اوا‬ َّ ‫َّللاُ الَّذِي َخلَقَ ال‬
َ ‫س َم‬ َّ ‫{إِنَّ َربَّ ُك ُم‬
} )54( َ‫ب ا ْل َعالَ ِمين‬ ‫ر‬ ‫َّللا‬
ُّ َ ُ َّ َ‫ك‬ ‫ار‬ ‫ب‬
َ َ
َ ُ ْ َ ‫ت‬ ‫ر‬‫األم‬ ‫و‬ ‫ق‬
ُ ‫ل‬ْ َ
‫خ‬ ْ
‫ل‬ ‫ا‬ ُ ‫ه‬ َ ‫ل‬ ‫ال‬َ ‫أ‬ ‫ه‬
ِ ‫ر‬‫م‬َ
ِْ ِ‫أ‬‫ب‬ ‫ت‬ٍ ‫ا‬ ‫ر‬‫خ‬َّ ‫س‬
َ َ ُ َ‫م‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ج‬ُ ُّ ‫ن‬‫ال‬ ‫و‬
َ
Sesungguhnya Tuhan kalian ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam
masa, lalu Dia bersemayam (berkuasa) di atas Arasy. Dia menutupkan malam kepada siang yang
mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan, dan bintang-bintang;
(masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah
hak Allah. Mahasuci Allah. Tuhan semesta alam.
Surat Q.S. Yunus: 3
‫ت َخ َلقَ ٱلذِى ٱّللُ َرب ُك ُم ِإن‬ ِ ‫ض ٱلس َٰ َم َٰ َو‬ َ ‫َٰذَ ِل ُك ُم ۚ ِإذأ ِن ِهۦ َب أع ِد ِمن ِإّل‬
َ ‫ش ِفيع ِمن َما ۖ أٱْل َ أم َر يُدَ ِب ُر ۖ أٱل َع أر ِش َعلَى ٱ أست ََو َٰى ثُم أَيام ِست ِة ِفى َو أٱْل َ أر‬
ُ‫تَذَك ُرونَ أَفَ َل ۚ فَٱ أعبُدُوهُ َربُّ ُك أم ٱّلل‬
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,
kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang
akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian itulah Allah, Tuhan
kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?
Surat Q.S. Hud: 7
‫ض فِي ِس َّت ِة َأيَّا ٍم َو َكانَ عَ ْر ُشهُ عَ َلى ا ْل َما ِء ِليَ ْب ُل َو ُك ْم َأ ُّي ُك ْم َأ ْحسَنُ عَ َمال َو َلئِ ْن ُق ْلتَ إ ِ َّن ُك ْم َم ْبعُو ُثونَ ِم ْن بَعْ ِد‬
َ ‫األر‬
ْ ‫ت َو‬ َ ‫َوه َُو ا َّلذِي َخ َلقَ ال َّس َم‬
ِ ‫اوا‬
ٌ ِ ‫ت َليَ ُقو َل َّن ا َّلذِينَ َك َف ُروا إ ِ ْن َه َذا إِال ِسح ٌْر ُمب‬
‫ين‬ ِ ‫)ال َم ْو‬٧(ْ

Artinya:
Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, dan singgasana pemerintahan-
Nya (sebelum itu) terletak di atas air untuk menguji kamu, mana diantara kamu yang lebih baik
amalannya. Sungguh jika kamu bacakan kepada mereka: “ sesungguhya kamu akan dibangkitkan
(dihidupkan kembali) sesudah mati”, tentulah semua orang kafir menjawab: “ ini tidak lain sebagai
sihir yang nyata”.
Surat Q.S. Al-Furqan: 59

)59( ‫يرا‬ َّ ‫ض َو َما َب ْي َن ُه َما ِفي ِست َّ ِة أَي ٍَّام ث ُ َّم ا ْست ََوى َعلَى ْال َع ْر ِش‬
ً ‫الرحْ َمنُ فَاسْأ َ ْل ِب ِه َخ ِب‬ َ ‫ت َو ْاأل َ ْر‬ َّ ‫الَّذِي َخلَقَ ال‬
ِ ‫س َم َاوا‬
Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa,
kemudian dia bersemayam di atas 'Arsy, (Dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah
(tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia.

Surat Q.S. Qaf: 38


‫ت َخلَ أقنَا َولَقَدأ‬ َ ‫لُّغُوب ِمن َمسنَا َو َما أَيام ِست ِة فِى بَ أي َن ُه َما َو َما َو أٱْل َ أر‬
ِ ‫ض ٱلس َٰ َم َٰ َو‬
Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam
enam hari, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan.
Surat Q.S. Al-Hadid: 4

(4). َ‫ت خلقَ الَّذِي هُو‬ َّ ‫ستَّ َِة ِفي و أاْل أرضَ ال‬
َِ ‫سماوا‬ ِ َ‫ستوىَ ث ُ ََّم أ َّيام‬
‫ش على ا أ‬ َ ِ ‫ج ما ي أعل َُمَۚا ألع أر‬ َُ ‫ي أن ِز َُل وما ِم أنها ي أخ ُر‬
َ ِ ‫ج وما أاْل أر‬
َُ ‫ض ِفي ي ِل‬
َ‫اء ِمن‬
َِ ‫سم‬
َّ ‫ج وما ال‬ ََّ ‫ب ِصيرَ ت أعملُونَ ِبما و‬
َُ ‫َللاَُۚ ُك أنت ُ أَم ما أيأنَ مع ُك أَم وهُوََۖفِيها ي أع ُر‬

Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa; Kemudian Dia bersemayam di atas
`Arsy Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa
yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu
berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
Berdasarkan ayat-ayat tersebut, bumi dan seisinya diciptakan dalam enam masa. Tapi
berdasarkan penelitian dan bukti yang ada, berupa umur batuan tertua, bumi terbentuk sekitar 4,6
Milyar tahun yang lalu. Sehingga beberapa orang meragukan kebenaran Al-Quran. Pada dasarnya
orang-orang yang ragu tersebut, pasti belum memahami Al-Quran dan ilmu geologi. Karena
pastinya ada perbedaan antara masa/waktu Allah SWT. dengan masa/waktu yang dialami oleh
manusia. Selain itu, umur bumi tersebut pastinya berdasarkan umur batuan dalam fase padat.
Sesuai ilmu geologi, batuan terbentuk awalnya dari magma yang berfase cair yang membeku
menjadi batuan beku dan terus mengalami siklus batuan hingga menjadi batuan sedimen atau
metamorf.

Anda mungkin juga menyukai