BAB II
KAJIAN TEORI
1. Pengertian Matematika
manthanein atau mathema yang berarti “belajar atau hal yang dipelajari,”
sedang dalam bahasa belanda, matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti,
matematika pada bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan
2
Depdiknas, dikutip oleh Ahmad Susanto dalam buku Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah
Dasar, (Jakarta:Kencana,2013), hlm.184
sistemnya.
dengan kurikulum dan pola pikir siswa. Mengajarkan matematika guru harus
kegiatan konsep dasar ini, media dan alat peraga diharapkan dapat membantu
dengan tujuan siswa lebih memahami suatu konsep matematika. Ada dua
dan pemahaman konsep. Dengan tujuan agar siswa lebih terampil dalam
untuk bertahan hidup dalam keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan
atau gagasan dengan menggunakan simbol, tabel, diagram dan media lain.
siswa mampu dan terampil menggunakan matematika. Selain itu juga, dengan
penerapan matematika.
berikut:
yang diperoleh.
hari.3
1. Bilangan
3
Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana, 2013),
hlm. 189-190
tabung, kerucut, bola), alat pengukuran waktu, panjang, dan berat, waktu,
3. Pengolahan data4
Pada aspek ini ada dua kompetensi yang perlu dicapai yakni: 1.
yang berkaitan dengan data untuk indikator kompetensi ini terdiri dari;
5. Materi Pecahan
4
PERMENDIKBUD Nomor 23 Tahun 2006 tentang SKL untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah
Bagian yang diarsir 75 bagian dari 100 bagian. Sebagai pecahan dibaca 75
100
Cara 1 Cara 2
dalam bentuk 1 , 1 , 1 .
Cara 1 Cara 2
3 = 3 x 25 = 75 = 0,75 0,75
4 4 25 100 43
Perhatikan contoh berikut.5 0
2 = 2 x 2 = 4 = 0,4 30
5 5 2 10 28
20
20
0
3 artinya 3 : 4 = 0,75
4
1. Pengertian Pemahaman
peserta didik dapat menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri atas apa
yang dibacanya atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang telah
lain.6
seseorang mampu memahami arti atau konsep, situasi serta fakta yang
diketahuinya. Dalam hal ini ia tidak hanya hafal secara verbalitas, tetapi
5
Lusia Tri Astuti, Matematika untuk Sekolah Dasar kelas V, (Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, 2009.), hlm. 97-99
6
Nana Sudjana, Penilaian hasil proses belajar mengajar, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,
1995), hlm. 24
kemampuan yang dicapai dari yang terendah sampai yang tertinggi. Dapat
sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah
representasi matematika.
7
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2012), cet. ke-17, hlm. 44
8
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali pers, 2009), Ed. ke-4, hlm.
50
konsep.9
siswa dapat dikatakan berhasil dalam belajar ketika mereka dapat mencapai
guru secara langsung dengan tanya jawab atau melalui tes sumatif dan tes
formatif yang diadakan oleh lembaga pendidikan dengan baik. Kategori baik
sebagai berikut:
a. Tujuan
kegiatan belajar siswa. Dalam hal ini tujuan yang dimaksud adalah
Khusus (TIK) ini dinilai sangat penting dalam proses belajar mengajar,
dengan alasan:10
dalam pembelajaran.
keberhasilan belajar.
b. Guru
satu berbeda dengan lainnya, untuk itu setiap individu berbeda pula
keberhasilan belajarnya.
10
Ivor K Davies, Pengelolaan Belajar, (Jakarta: CV Rajawali Pers, 1991) hlm. 96
11
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zaini, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 1996), hlm. 126
c. Peserta didik
Peserta didik adalah orang yang dengan sengaja datang ke sekolah untuk
belajar bersama guru dan teman sebayanya. Mereka memiliki latar belakang
yang berbeda, bakat, minat, dan potensi yang berbeda pula. Sehingga dalam
satu kelas pasti terdiri dari peserta didik yang bervariasi karakteristik dan
kepribadiannya.
Hal ini berakibat pada berbeda pula cara penyerapan materi atau tingkat
d. Kegiatan pengajaran
belajar siswa. Di mana hal-hal tersebut jika dipilih dan digunakan secara
12
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zaini..., hlm. 129
e. Suasana evaluasi
Keadaan kelas yang tenang, aman, dan disiplin juga berpengaruh terhadap
tingkat pemahaman peserta didik pada materi (soal) ujian yang sedang
mempengaruhi jawaban yang diberikan siswa. Jika hasil belajar siswa tinggi,
Bahan dan alat evaluasi adalah salah satu komponen yang terdapat dalam
essay. Dalam penggunaannya, guru tidak harus memilih hanya satu alat
evaluasi atau soal yang diberikan guru kepada siswa. Jika siswa telah mampu
mengerjakan atau menjawab bahan evaluasi dengan baik, maka siswa dapat
tidak sempurna.
kesenian.
4. Evaluasi Pemahaman
pengertian tersebut maka setiap kegiatan evaluasi merupakan suatu proses yang
13
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan..... hlm. 3
1) Evaluasi adalah kegiatan yang sistematis, ini berarti bahwa evaluasi adalah
dievaluasi.
Agar penilaian tidak hanya orientasikan pada hasil, maka evaluasi hasil
dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.
mengoperasikan mesin.
a. Ranah Kognitif
aktifitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Dalam ranah kognitif itu
terdapat enam jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang terendah sampai
14
Dimiyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999), hlm. 201
1) Pengetahuan (knowledge)
2) Pemahaman (Comprehension)
3) Penerapan (Aplication)
4) Analisa (Analysis)
5) Sintesis (Synthesis)
memproduksi.
6) Evaluasi (Evaluation)
Level ke-6 dari taksonomi Bloom pada ranah kognitif adalah evaluasi.
„manfaat‟ suatu benda/hal untuk tujuan tertentu berdasarkan kriteria yang jelas.
b. Ranah Afektif
Lima kategori ranah ini diurutkan mulai dari perilaku yang sederhana hingga yang
paling kompleks:
1) Penerimaan (Receiving)
2) Responsive (Responding)
Satu tingkat di atas penerimaan. Dalam hal ini siswa menjadi terlibat
Mengacu kepada nilai atau pentingnya kita menterikatkan diri pada objek
tidak menghiraukan.
4) Organisasi (Organization)
suatu sistem nilai internal, mencakup tingkah laku yang tercermin dalam suatu
filsafat hidup.
5) Karakterisasi (characterization)
berkembang nilai teratur sehingga tingkah laku menjadi lebih konsisten dan
c. Ranah Psikomotorik
keterampilan motorik dan kemampuan fisik. Ketrampilan ini dapat diasah jika
psikomotorik mulai dari tingkat yang sederhana hingga tingkat yang rumit.
1) Peniruan
otot-otot saraf. Peniruan ini pada umumnya dalam bentuk global dan tidak
sempurna.
2) Manipulasi
3) Ketetapan
4) Artikulasi
urutan yang tepat dan mencapai yang diharapkan atau konsistensi internal
5) Pengalamiahan
psikomotorik.
Individualization)
pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam kegiatan belajar mengajar.
Strategi menurut Wina Senjaya dalam Abdul Majid adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan
yang dianggap paling tepat dan efektif, sehingga dapat dijadikan pegangan
15
Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 120
pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah
menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi
dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja secara kelompok untuk saling
kooperatif.18
akan merasa terbantu dengan adanya kelompok yang bersatu padu yang
yang malu bertanya. Sebab, dengan sosok yang menjelaskan adalah teman
16
Jamal Ma‟mur Asmani, 7 Tips Aplikasi PAKEM, (Jogjakarta: DIVA Press, 2014), hlm.26-27
17
Agus Suprijono, Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM , (Celeban Timur:
PUSTAKA PELAJAR, 2009), hlm.54-55
18
Trianto, Mendesain Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta :PRENADA MEDIA GROUP,
2009), hlm. 56
sebayanya dan temannya sendiri, hal itu tentu lebih menyenangkan serta
Tidak hanya dari sisi peserta didik saja yang diuntungkan melainkan
setiap murid.19
Ada lima unsur penting dalam belajar kooperatif menurut Johnson &
belajar kooperatif siswa merasa bahwa mereka sedang bekerja sama untuk
19
N. Ardi Setyanto, Panduan Sukses Komunikasi Belajar-Mengajar , (Jogjakarta: DIVA Press,
2014), hlm.96
Keterampilan sosial yang diperluakan dalam Keterampilan sosial sering tidak secara
bekerja gotong royong seperti kepemimpinan, langsung diajarkan.
kemampuan berkomunikasi, memercayai
orang lain, dan mengelola konflik secara
langsung diajarkan.
Guru memerhatikan secara proses kelompok Guru sering tidak memerhatikan proses
yang terjadi dalam kelompok-kelompok kelompok yang terjadi dalam
belajar. kelompok-kelompok belajar.
20
Trianto, Mendesain Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta :PRENADA MEDIA GROUP,
2009), hlm. 61
Tabel 2.2
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif
oleh Miftahul Huda, TAI merupakan sebuah program pedagogik yang berusaha
21
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual (Jakarta
:PRENADA MEDIA GROUP, 2014), hlm. 117
berbagai masalah. Tes terakhir yang dilakukan akan tanpa bantuan dari teman satu
tim.23
1) TIM – dalam TAI, siswa dibagi ke dalam tim-tim yang beranggotakan 4-5
orang.
mereka pada tes ini. Pre-test yaitu tes yang diberikan sebelum pengajaran
pengajaran, dan setiap tim yang memenuhi kriteria sebagai “tim super”
rutin.
heterogen.
cukup sederhana.
24
Ngalim purwanto, Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi...... hlm.28
Kelebihan TAI
Kekurangan TAI
peserta didik merasa bingung dan juga sebagian peserta didik bisa saja
25
Asmadi Alsa “Pengaruh Metode belajar TAI terhadap prestasi belajar statistika pada
mahasiswa psikolog “, Jurnal Psikologi, Volume 38, No.1 (Juni 2011)