MAKALAH
Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodelogi PenelitianPendidikan
Dibina oleh Prof. Dra. Herawati Susilo,M.Sc.,Ph.D.
Disusun oleh
Kelompok 6 Offering C :
Ayu Purwanti (160341606006)
Dara Norisha (160341606000)
Destha Ramadanti Prasutri (160341606015)
Lia Damayanti (160341606027)
1
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayahnya sehingga
kami dapat membuat dan menyelesaikan makalah ini yang berjudul “VALIDITAS DAN
RELIABILITAS PENELITIAN” untuk memenuhi mata kuliah Metodologi Penelitian
Pendidikan yang di ampu oleh Prof. Dra. Herawati Susilo,M.Sc.,Ph.D.
Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pendidikan biologi.
Demikianlah tugas ini kami susun, kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam
penyusunan tugas ini. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari berbagai pihak yang membacanya.
Peneliti mengucapka banyak terima kasih kepada para mahasiswa dan mahasiswa serta
dosen yang telah membimbing dalam pembuatan makalah ini, kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
3
4
DAFTAR ISI
Cover ................................................................................................................................ 1
Kata pengantar................................................................................................................. 2
Daftas isi............................................................................................................................ 3
Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ......................................................................................................... 4
1.2 Rumusan masalah ................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ...................................................................................................................... 4
Bab II PEMBAHASAN
2. 1 Pengertian Validitas Penelitian ........................................................................... 5
2. 2 Jenis Validitas Penelitian ..................................................................................... 5
2. 3 Pengertian ReliabilitasPenelitian ........................................................................
11
2. 4 Jenis ReliabilitasPenelitian ..................................................................................
12
Daftar Pustaka
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini banyak ditemui di dalam suatu penelitian persoalan tentang alat ukur yang
digunakan untuk mengkaji gejala – gejala empiris dalam keilmuan. Pada penelitian
kuantitaif misalnya selalu bergantung pada dua alat ukur yaitu validitas dan reliabilitas.
Validitas menunjukkan sejauh mana nilai atau ukuran yang diperoleh benar – benar
menyatakan hasil pengukuran dari penelitian yang ingin diukur oleh peneliti. Sedangkan
reliablitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat di
percaya.
Validitas dalam penelitian kuantitatif menunjukkan sejauhmana tingkat interpretasi dan
konsep – konsep yang diperoleh mempunyai makna yang sesuatu dengan peneliti dan
partisipan atau dimaa partipan dan peneliti mempunyai kesesuaian dalam mendeskripsikan
peristiwa terutama dalam hal memaknainya. Dalam sutau penelitian, persyaratan minimal
yang harus dimiliki oleh suatu kuesioner yang dibuat sebagai alat ukur yaitu harus
mempunyai minimal dua keunggulan yaitu validitas dan reliabilitas. Sedangkaan instrumen
yang dibuat sebagai alat ukur harus memiliki konsistensi dari ebberapa kali pelaksanaan
pengukuran akan tetap menghasilkan hasil yang relatif sama dinamakan reliabel. Oleh
karena itu validitas dan reliabilitas adalah syarat minimal yang harus dimiliki oleh alat ukur
yang digunakan dalam penelitian. Lebih jelasnya lagi akan di bahas di Bab II.
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Validitas Penelitian
Pada prinsipnya dalam suatu penelitian dibutuhkan alat ukur atau instrumen penelitian
yang baik agar didapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Pengukuran atau
6
pengujian instrumen penelitian merupakan suatu tindakan lanjut setelah dilakukan
penyusunan instrumen penelitian. Suatu instrument dikatakan valid apabila alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1986). Menurut
Arikunto (2009) validitas adalah suatu keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen
bersangkutan yang mampu mengukur apa yang akan diukur. Sebuah instrumen dikatakan
valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Instrumen dikatakan valid apabila
dapat mengungkapakan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya
validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari
gambaran tentang validitas yang dimaksud.
Data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh
peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. (Sugiyono, 2010).
Suatu alat pengukur disebut valid bila alat itu mengukur apa yang hendak diukur, atau
mengukur secara tepat.
2.2 Jenis-jenis Validitas Instrumen Pengumpulan Data
2.2.1 Validitas Berdasarkan Cara Pengujian
Menurut Arikunto (2003) berdasarkan cara pengujiannya, validitas dibagi menjadi :
1. Validitas internal
Validitas internal merupakan hal yang esensial yang harus dipenuhi jika
peneliti menginginkan hasil studinya bermakna. Validitas internal mengacu pada
kemampuan desain penelitian untuk menyingkirkan atau membuat masuk akal
penjelasan alternatif hasil atau dugaan sementara. Validitas internal berkenaan
dengan derajat akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai. Instrumen
validitas internal dikembangan menurut teori yang relevan. Sehingga validitas
internal adalah tingkatan dimana hasil-hasil penelitian dapat dipercaya
kebenarannya.
Jika dalam desain penelitian dirancang untuk meneliti etos kerja tenaga
kependidikan, maka data yang diperoleh seharusnya adalah data yang akurat
tentang etos kerja tenaga kependidikan. Suatu instrument dapat dikatakan sebagai
suatu instrumen yang mempunyai validitas internal atau rasional apabila kriteria
yang ada dalam instrumen secara rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang
diukur. Jadi kriterianya ada di dalam instrumen itu. Menurut Sugiyono (2010),
suatu penelitian dikatakan memiliki validitas internal jika data yang dihasilkan
7
merupakan fungsi dari rancangan dan instrumen yang digunakan. Terdapat
beberapa factor yang mempengaruhi validitas internal:
a. Sejarah (History)
Peristiwa yang terjadi pada waktu yang lalu yang kadang-kadang dapat
berpengaruh terhadap variabel terikat. Oleh karena itu terjadinya perubahan
variabel terikat, kemungkinan bukan sepenuhnya disebabkan karena perlakuan
atau eksperimen, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor sejarah atau pengalaman
subjek penelitian terhadap masalah yang dicobakan, atau masalah-masalah lain
yang berhubungan dengan eksperimen tersebut.
b. Kematangan (Maturity)
Manusia, binatang, atau benda-benda lainnya sebagai subjek penelitian selalu
mengalami perubahan. Pada manusia perubahan berkaitan dengan proses
kematangan atau maturitas, baik secara biologis maupun psikologis. Dengan
bertambahnya kematangan pada subjek ini akan berpengaruh terhadap variabel
terikat. Dengan demikian, maka perubahan yang terjadi pada variabel terikat
bukan saja karena adanya eksperimen, tetapi juga disebabkan karena proses
kematangan pada subjek yang mendapatkan perlakuan atau eksperimen.
c. Seleksi (Selection)
Dalam memilih anggota kelompok eksperimen dan kelompok kontrol bisa
terjadi perbedaan ciri-ciri atau sifat-sifat anggota kelompok satu dengan
kelompok yang lainnya. Misalnya anggota-anggota kelompok eksperimen
lebih tinggi pendidikannya dibandingkan dengan anggota-anggota kelompok
kontrol, sehingga sebelum diadakan perlakuan sudah terjadi pengaruh yang
berbeda terhadap kedua kelompok tersebut. Setelah adanya perlakuan pada
kelompok eksperimen, maka besarnya perubahan variabel terikat yang terjadi
mendapat gangguan dari variabel pendidikan tersebut. Dengan kata lain,
perubahan yang terjadi pada variabel terikat bukan saja karena pengaruh
perlakuan, tetapi juga karena pengaruh pendidikan.
d. Prosedur Tes (Testing)
perubahan variabel terikat tidak hanya disebabkan oleh hasil eksperimen saja,
tetapi juga karena pengaruh dari pretes Pengalaman pada pretes dapat
mempengaruhi hasil postes, karena kemungkinan para subjek penelitian dapat
mengingat kembali jawaban-jawaban yang salah pada waktu pretes, dan
kemudian pada waktu postes subjek tersebut dapat memperbaiki jawabannya.
8
e. Instrumen (Instrumentation)
perubahan yang terjadi pada variabel terikat, bukan hanya disebabkan oleh
perlakuan atau eksperimen saja, tetapi juga karena pengaruh instrumen.
Sebagai contoh alat ukur atau instrumen pada pretes biasanya digunakan lagi
pada postes. Hal ini sudah tentu akan berpengaruh terhadap hasil postes
tersebut.
f. Mortalitas (Mortality)
Saat dilakukan proses eksperimen, atau pada waktu antara pretes dan postes
sering terjadi subjek yang “dropout” baik karena pindah, sakit ataupun
meninggal dunia. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap hasil eksperimen.
g. Regresi ke Arah Nilai Rata-rata (Regressien Toward The Mean)
Ancaman ini terjadi karena adanya nilai-nilai ekstrem tinggi maupun ekstrem
rendah dari hasil pretes (pengukuran pertama), cenderung untuk tidak ekstrem
lagi pada pengukuran kedua (postes), namun biasanya melewati nilai rata-rata.
Perubahan yang terjadi pada variabel terikat tersebut adalah bukan perubahan
yang sebenarnya, tetapi merupakan perubahan semu. Oleh sebab itu, regresi ke
arah nilai rata-rata ini juga disebut regresi semu (regression artifact).
2. Validitas eksternal
Validitas eksternal berkenaan dengan derajat akurasi apakah hasil penelitian dapat
digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi dimana sampel diambil. Bila
sampel penelitian representatif, instrumen penelitian valid, cara mengumpulkan dan
analisis data benar, maka penelitian akan memiliki validitas eksternal yang tinggi.
Apabila kriteria instrumen disusun berdasarkan fakta-fakta empiris yang telah ada,
maka itu merupakan instrumen yang memiliki validitas eksternal. Menurut
Sugiyono (2010) untuk mendapatkan validitas eksternal yang tinggi, peneliti harus
membatasi karakteristik peserta dan kondisi yang didesain untuk melakukan
penelitian, seperti situasi ruangan, waktu dan tempat.
Dari semua kondisi yang direncanakan secara ekuivalen di atas idealnya jika
grup yang sama mengambil dua tes tersebut maka rerata skor maupun variabilitas
skor yang dicapai dari kedua tes yang diambil mestinya sama. Jika dikehendaki,
sebenarnya kita dapat memilih, mengambil sampel, dan item yang berbeda dari ranah
tingkah laku yang sama. Yang perlu diperhatikan mestinya adalah dalam hal apakah
skor tergantung item pilihan atau pada penampilan atas item-item yang dapat
digeneralisasi pada lainnya. Jika item terpilih baik dan setiap setnya menggambarkan
ranah yang setaraf maka penggambaran tersebut mestinya benar.
Implikasi dari analisis di atas ialah bahwa sebuah tes diberikan lebih dari satu
kali pada grup yang sama. Pertama tes diberikan pada grup sebagai proses dan setelah
selang waktu tertentu diberikannya untuk yang kedua kalinya sebagai post- tes. Hal
lain yang perlu diketahui yaitu bahwa ada kemungkinan pengaruh kegiatan
intervening, ketika mengukur suatu hal yang esensinya sama dengan menggunakan
tes sama. Langkah-langkah proses melaksanakan tes reliabilitas secara ekuivalen
yaitu:
15
2) Bagi tes kedalam dua bagian yang sama, dalam bentuk subtes, setengah
bagian pertama berisi item-item yang ganjil, sedangkan item-item yang genap
pada setengah bagian kedua.
3) Hitung skors setiap obyek pada kedua sub bagian dimana setiap subjek
mendapat mendapat 2 skor, 1 skor untuk item ganjil, dan 1 skor untuk item genap.
4) Korelasikan 2 skor himpunan itu.
Hasil korelasi ialah koefisien konsistensi internal, yang bila tingi berarti instrument
itu mempunyai reliabilitas yang tinggi.
BAB III
16
PENUTUP
3.3 Kesimpulan
1. Menurut Arikunto (2009) validitas adalah suatu keadaan yang menggambarkan
tingkat instrumen bersangkutan yang mampu mengukur apa yang akan diukur.
2. Jenis – jenis validitas penelitian berdasarkan cara penetapannya ada validitas logis
dan validitas empiris. Jenis penelitian berdasarkan tujuan terdapat validitas isi, validitas
konstruk, validitas konkuren, dan validitas prediksi.
3. suatu data dinyatakan reliable apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang
sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilkan
data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang
tidak berbeda
4. jenis – jenis reliabilitas yaitu reliabilitas tes retes , reliabilitas bentuk ekuivalen,
dan reliabilitas belah tengah.
3.4 Saran
Sebagai seorang peneliti hendaknya menggunakan alat pengukuran data yang valid dan
reliabel dalam mengadakan penelitian supaya terpercaya dan keabsahannya terjamin dan
dapat di buktikan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2005. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Aneka Kraya
Arikunto, Suharsimi. 2003. Prosedur Penelitian, Suatu Praktek. Jakarta: Bina Aksara.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukardi. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi
Aksara.
18