Anda di halaman 1dari 11

DAVID AUSUBEL:

BELAJAR BERMAKNA
Oleh:
HARISH MAWADDAH
0402515034
POKOK BAHASAN

1. BELAJAR
MENURUT
AUSUBEL

2. MENERAPKAN
TEORI AUSUBEL
DALAM
MENGAJAR
DASAR PEMIKIRAN

Pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya, dan


mengaitkan pengalaman yang relevant tersebut kedalam
struktur kognitif baru.
1. BELAJAR MENURUT AUSUBEL
Inti dari teori Ausubel adalah tentang
BELAJAR BERMAKNA (Meaningful Learning)

Dimensi belajar menurut Ausubel :


(1) Penerimaan/ penemuan & (2) hafalan/
bermakna

Belajar akan menjadi bermakna apabila pebelajar


dapat mengaitkan informasi baru yang
diterimanya dengan konsep-konsep (subsumer-
subsumer) relevan yang terdapat dalam struktur
kognitif yang dimilikinya.

Namun, bila pebelajar tidak mampu mengaitkan


informasi baru dengan konsep yang telah dimiliki
maka kondisi ini diatakan sebagai belajar hafalan
a. Bagaimana Subsumer terbentuk ?

Subsumer dapat terbentuk,


melalui :
1. Formasi 2. Asimilasi
Konsep Konsep
Dalam belajar
Informasi yang baru diasimilasikan
bermakna
dengan subsumer-subsumer
terjadi
relevan yang telah ada dalam
PROSES
struktur kognitif
SUBSUMSI

Informasi yang dipelajari secara bermakna, akan lebih LAMA


DIINGAT, dari pada yang dipelajari secara hafalan

Namun, suatu saat adakalanya pebelajar tidak dapat mengeluarkan


memori yang tersubsumsi (lupa) karena subsumer telah terintegrasi
dengan yang lainnya maka kondisi ini disebut subsumsi obliteratif
(subsumsi yang telah rusak)
b. Apa saja faktor yang membengaruhi belajar
penerimaan yang bermakna ?

Struktur kognitif yang ada, stabilitas, dan


kejelasan pengetahuan dalam suatu bidang studi
tertentu dan pada waktu tertentu

c. Apa saja prasyarat dalam belajar penerimaan


yang bermakna ?
• Informasi harus bermakna logis
• Mengetahui tujuan dalam melaksanakan
belajar bermakna
d. Apa saja kelebihan teori Ausubel ?
Menurut Ausubel dan Novak, ada 3 (tiga) kebaikan
dari belajar bermakna, yaitu:

1. Informasi yang dipelajari secara bermakna akan lebih lama diingat.

2. Informasi yang tersubsumsi berakibatkan peningkatan diferensiasi


dari subsumer-subsumer, jadi memudahkan proses belajar
berikutnya untuk materi pelajaran yang mirip.
3. Informasi yang dilupakan setelah subsumsi obliteratif,
meninggalkan efek residual pada subsumer, sehingga
mempermudah belajar hal-hal yang mirip, walaupun telah terjadi
peristiwa “lupa”.

(Dalam Dahar, 2011)


2. MENERAPKAN TEORI AUSUBEL DALAM
MENGAJAR
Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan untuk menerapkan teori
Ausubel
(Dahar, 2011)
>> Mengarahkan siswa ke materi yang
1. Pengatur Awal
akan dipelajari , membantu mereka
(Advance organizer)
untuk mengingat kembali informasi
yang sudah ada kemudian
mengasimilasi dengan informasi
baru

2. Diferensiasi >> Mengajarkan konsep (urutan


Progresif belajar) dari yang lebih umum ke
khusus
3. Belajar >> Belajar terjadi bila konsep-konsep
Superordinat sudah dipelajari sebelumnya

4. Penyesuaian >> Memulai dengan konsep yang


Integratif paling umum, tetapi juga
memperhatikan bagaimana
terkaitnya konsep subordinat,
kemudian bergerak kembali ke
contoh-contoh dan arti baru bagi
konsep yang tingkatnya lebih
tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-teori Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: Erlangga

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/1
95910301986011-
HARUN_IMANSYAH/Sampel_Teaching_Materials/Handout
_2_BPF.pdf

Anda mungkin juga menyukai