Proposal Tesis Nurmi
Proposal Tesis Nurmi
PROPOSAL PENELITIAN
Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Metodologi Penelitian Pendidikan Administrasi Perkantoran
OLEH:
NURMI, S.Si
NIM. 140246181
2
2.5 Kompetensi Kepribadian ....................................................................... 19
2.5.1 Pengertian Kompetensi Kepribadian .......................................... 19
2.5.2 Indikator Kompetensi kepribadian ............................................. 19
2.6 Kerangka Berpikir ................................................................................. 19
2.7 Hipotesis ................................................................................................ 23
3
3.10.1 Uji Simultan (Uji F) ................................................................... 33
3.10.2 Uji Parsial (Uji t) ........................................................................ 33
2
3.10.3 Koefisien Determinasi Simultan (R ) ........................................ 34
2
3.10.4 Koefisien Determinasi Parsial (r ) ............................................. 34
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 36
4
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia sampai saat ini
ini, dengan kondisi tersebut penyebaran tenaga pendidik atau guru dan
UNESCO tahun 2012 bahwa Indonesia berada di peringkat-64 dari 120 negara
Pembangunan Pendidikan.
kata lain SDM yang berpendidikan tinggi dan menguasai informasi, sistem
Total nilai EDI itu diperoleh dari empat kategori penilaian, yaitu angka
partisipasi pendidikan dasar, melek huruf usia 15 tahun keatas, angka partisipasi
menurut kesetaraan gender, angka bertahan siswa hingga kelas V (lima) sekolah
5
Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) Indonesia mengalami
penurunan dari peringkat 108 pada 2010 menjadi peringkat 124 pada tahun 2012
dari 180 negara. Dan pada 14 Maret 2013 dilaporkan naik tiga peringkat menjadi
urutan ke-121 dari 185 negara. Data ini meliputi aspek tenaga kerja, kesehatan,
kenaikan, tetapi jika dilihat dari jumlah negara partisipan, hasilnya tetap saja
6
Pendidikan yang berkualitas hendaknya memperhatikan komponen-
pendidikan. Salah satu komponen tersebut adalah guru, karena guru secara
komponen guru. Hal ini memang wajar, karena guru merupakan ujung tombak
yang berhubungan langsung dengan peserta didik yang menjadi objek dan subjek
Kompetensi Guru, ini dilakukan guna memperbaiki kualitas pendidikan yang ada
secara utuh dari 4 (empat) kompetensi utama, yaitu : (1) Kompetensi pedagogik,
(2) keperibadian, (3) sosial, dan (4) profesional. Keempat kompetensi tersebut
satunya adalah sekolah menengah kejuruan (SMK) dalam pasal 15 yang berbunyi
7
“jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi,
yang memiliki beberapa program keahlian, salah satunya adalah program keahlian
berada di kota Semarang hanya SMK Negeri 2 Semarang dan SMK Negeri 9
Semarang. Fasilitas dan sarana prasarana yang berada di sekolahan tersebut sudah
tidak dapat dipertanyakan, selain menjadi favorit para pendaftar peserta didik
baru, juga memiliki hubungan kerja sama terhadap beberapa industri besar yang
Penelitian ini lebih menekankan pada kompetensi yang dimiliki oleh guru
proses belajar mengajar yang dirasakan oleh peserta didik. Berdasarkan hasil
bahwa kinerja guru belum optimal, guru masih memiliki kendala-kendala yang
7
kompetensi kepribadian. Para guru program keahlian Administrasi Perkantoran di
Perkantoran pada SMK Negeri di kota Semarang yaitu terdapat pada kompetensi
kurang optimal, seperti halnya kurangnya interaksi guru dan metode pembelajaran
guru
3. Guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu hasil
psikis. Seringkali siswa hanya hadir secara fisik dikelas namun tidak secara
oleh setiap guru agar melaksanakan tugasnya dengan baik. Kurangnya atau
diharapkan.
9
1. Bagaimana kompetensi pedagogik, kompetensi professional, kompetensi
Semarang?
Semarang .
10
1.5 Kegunaan Penelitian
1. Manfaat Praktis
b. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan bagi para guru
kinerjanya
2. Manfaat Teoritis
11
BAB II
LANDASAN TEORI
atau “job performance” tetapi dalam bahasa Inggris sering disingkat menjadi
performance saja. Kinerja dalam bahasa Indonesia disebut juga “prestasi kerja”.
oleh kinerja anggotanya. Kinerja menurut Nina Oktarina dkk (2009) adalah
yang dimiliki.”
sebagai kemampuan kerja yang dapat dilihat dari tingkat pencapaian atau
12
penyelesaian tugas yang menjadi tanggung jawabnya, apakah sudah sesuai dengan
syarat yang telah ditetapkan dari suatu bidang pekerjaan. Syarat-syarat yang
ditetapkan itu bisa berupa tujuan atau target/sasaran pekerjaan yang harus
ketercapaian pendidikan.
peserta didik. Kinerja guru akan bermakna bila dibarengi dengan keinginan yang
ikhlas, serta selalu menyadari akan kekurangan yang ada pada diri guru, dan
berupaya untuk dapat meningkatkan atas kekurangan tersebut sebagai upaya untuk
meningkatkan kearah yang lebih baik dari kinerja hari kemarin, dan tentunya
kinerja masa dpan lebih baik dari kinerja hari ini. Menurut Sutisna (1993)
sebelumnya.
13
bekerja dengan siswa secara individu, (2) persiapan dan perencanaan
dalam berbagai pengalaman belajar, dan (5) kepemimpinan yang aktif dari guru.”
Dan menurut Mitchell (dalam Mulyasa, 2003), ada lima aspek yang dapat
Adapun menurut Nina Oktarina dkk. (2009) bahwa “kinerja guru dapat
tugas yang ditetapkan. Penilaian kinerja yang baik harus menghargai prestasi kerja
yang telah dicapai oleh guru dan tidak bermaksud mencari kesalahan, namun lebih
Kinerja Guru, bahwa “kinerja guru dapat dilihat dan diukur berdasarkan
spesifikasi /kriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru. Berkaitan
dengan kinerja guru, wujud perilaku yang dimaksud adalah kegiatan guru dalam
14
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, penilaian kinerja guru dapat diukur
pembelajaran secara efektif, (3) kemapuan guru dalam menguasai dan mengelola
kelas, (4) kemampuan guru dalam melakukan perbaikan dan pengayaan, (5)
Perkantoran, (6) kemapuan guru dalam membuat karya tulis ilmiah, dan (7)
evaluasi prestasi kerja adalah memberikan kepada yang dinilai dan penilai
yang hampir sama dikemukakan oleh seorang pakar bernama Secara lebih
(1) untuk memperoleh dasar bagi pertimbangan pada akhir suatu priode
kerja, (2) untuk menjamin cara kerja yang efektif dan efisien, (3) untuk
memperoleh fakta-fakta tentang kesukaran-kesukaran, (4) untuk
menghindari situasi yang dapat merusak, (5) untuk memajukan
kesanggupan para guru dalam menggembangkan organisasi sekolah.
15
Kinerja guru adalah perilaku nyata guru yang dapat diamati dalam
tugasnya sebagai guru bidang studi. Perilaku guru bidang studi sebagaimana
belajar, (4) mempu melaksanakan analisis hasil evaluasi belajar atau praktek, (5)
mengembankan kurikulum.
16
2.2 Kompetensi Pedagogik
siswa dilihat dari berbagai aspek seperti moral, emosional, dan intelektual”.
Menurut Slamet dalam seminar dan loka karyanya (2007:11) bahwa kompetensi
“kemampuan yang harus dimiliki guru dalam perencanaan dan pelaksanaan proses
menyampaikan pelajaran.
17
2.3.2 Indikator Kompetensi Profesional
1. kompetensi isi meliputi: menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir
keilmuan, yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
2. menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang
diampu,
3. mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan
tindakan reflektif,dan
4. memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
mengembangkan diri.
dalam berkomunikasi, bekerja sama, bergaul simpatik, dan mempunyai jiwa yang
kependidikan, orang tua peserta didik, masyarakat dan industri yang berkerja
sama.
Kriteria guru yang harus dilakukan merurut Depdiknas (2008:9) sebagai berikut :
18
2.5 Kompetensi Kepribadian
memiliki keprbadian ideal. Karena itu, pribadi guru sering dianggap sebagai
model atau panutan (yang di-gugu dan di-tiru)”. Sebagai model yang guru harus
dikatakan baik apabila memenuhi standar kompetensi yang sudah ditentukan oleh
19
Setiap guru dituntut untuk bersikap professional dalam mengembang
menyenangkan dalam proses pembelajaran. Karena dengan sosial yang baik guru
Satu hal yang tidak dapat ditinggalkan guna menunjang kinerja guru
yang baik, yaitu kompetensi kepribadian. Kompetensi kepribadian yang baik dan
berkarisma akan sangat membantu para guru untuk mengajar dengan perasaan
kepribadian yaitu seperti, bertindak sesuai peraturan, penampilan diri, etos kerja,
masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat dan dampak. Yang dapat dirasakan
langsung oleh peserta didik dan masyarakat, dimana guru mampu memberikan
20
bukti kualitas kinerja yang baik diberikan kepada para peserta didiknya. Apabila
guru tidak melaksanakan salah satu atau beberapa dimensi tersebut, maka dapat
dikatakan guru tersebut tidak dapat memberikan kinerja yang baik kepada peserta
kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian guru memiliki hubungan yang erat
terhadap kinerja guru, karena kinerja guru dapat dikatakan baik apabila keempat
komponen tersebut berjalan dengan selaras dan sesuai dengan peraturan yang
21
Kompetensi Pedagogik (X1)
Indikator :
a. moral
b. emosional
c. intelektual
(Slamet ,2007:11).
22
Kompetensi Profesional (X2)
Indikator :
a. Kompetensi isi
b. Standar kompetensi dan
kompetensi dasar
c. Pengembangan
d. Memanfaatan TIK
Kinerja Guru (Y)
(Slamet, 2007:170-173).
Indikator :
(Slamet, 2007:170-173).
Gambar 1.1
Kerangka Berpikir
23
2.7 Hipotesis
data yang terkumpul”. Bertolak dari kerangka berpikir di atas, maka dapat ditarik
Semarang”.
BAB III METODE
PENELITIAN
survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi
data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut,
penelitian berupa angket, dokumentasi dan analisis data bersifat kuantitatif yang
3.2.1 Populasi
atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh guru yang
3.2.2 Sampel
penelitian disebutkan “Apabila subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik
responden.
maka teknik penetapan sampelnya dengan teknik sensus atau sampel populasi
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
interaksi
3. Kompetensi Kepribadian (X4), meliputi : kepatuhan peraturan, penampilan,
oleh variabel independent. Dalam penelitian ini kinerja guru yang menjadi
variabel dependen (Y). Kinerja guru yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan proses pembelajaran yang dapat dilihat dari tingkat pencapaian atau
penyelesaian tugas yang menjadi tanggung jawabnya, apakah sudah sesuai dengan
syarat yang telah ditetapkan dari suatu bidang pekerjaan. kegiatan proses
hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,
kepribadian dan kinerja guru serta data-data lain yang dibutuhkan dalam
penelitian.
digunakan dalam penelitian ini adalah angket semi terbuka, dimana responden
masing. Responden memberi tanda (X) pada jawaban yang sudah disediakan dan
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Ordinal atau
Likert, yaitu skala yang berisi lima pilihan jawaban. “Prinsip pokok skala likert
terhadap objek sikap, mulai dari sangat negatif sampai dengan sangat positif”
pertanyaan dalam instrumen disediakan lima pilihan jawaban yaitu sangat setuju,
setuju, kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Untuk keperluan
Tabel 1.1
Rencana Penyusunan Instrumen
Variabel Indikator ∑ otal
Kompetensi Pedagogik 1. Moral 4
2. emosional 3 10
3. intelektual 3
Total 40 40
reliabilitas. Instrumen dalam penelitian ini diuji kepada guru program keahlian
yang tinggi, mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data
mengkorelasikan setiap butir dengan skor total. Menurut Ghozali (2011:53) untuk
mengetahui apakah kuesioner yang digunakan valid atau tidak maka “uji
untuk degree of freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel”. Pada
dengan df= 28 dan alpha= 0,05 didapat r tabel = 0,361 dan apabila r hitung > r
tabel maka instrumen dikatakan valid, apabila rhitung < r tabel maka intrumen
sedangkan butir pernyataan yang tidak valid dibuang atau tidak digunakan dalam
penelitian, karena setiap indikator sudah terwakili oleh butir pernyataan yang
valid.
jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu”.Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan One Shot atau
pengukuran sekali saja, disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya
statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
sebagaimana adanya tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk atau
Keterangan :
N : Skor total
d. Jarak interval antara kategori mulai dari awal sangat baik (SB) sampai sangat
(independen)”. Model regresi dapat dikatakan baik apabila tidak terjadi korelasi di
mendeteksi adanya multikolinearitas dapat dilihat dari “(1) nilai tolerance dan
lawannya (2) Variance Infaction Factor (VIF)”. Model regresi dinyatakan bebas
dari multikolinearitas jika nilai VIF kurang dari 10 dan nilai toleransinya lebih
dari 0,1.
2011:160). Mendeteksi data berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan cara
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
dapat dilakukan melalui pengamatan terhadap pola scater plot yang dihasilkan
scater plot membentuk pola tertentu, jika tidak ada pola yang jelas serta titik-tik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak”. Pengujian terhadap
antara variabel bebas dengan variabel terikat yaitu antara kompetensi pedagogik
Kepribadian (X4) terhadap kinerja guru (Y) dengan menggunakan rumus dari
Keterangan :
Y = Kinerja guru
a = Konstanta
b1, b2, b3 dan b4 = Koefisien persamaan regresi prediktor X1, X2 , X3 dan X4
X1 = Kompetensi Pedagogik
X2 = Kompetensi Profesional
X3 = Kompetensi Sosial
X4 = Kompetensi Kepribadian
sebagai berikut :
a. Nilai signifikansi F < 0,05 atau koefisien hitung signifikan pada taraf kurang
b. Nilai signifikansi F > 0,05 atau koefisien F hitung signifikan pada taraf lebih
a. Nilai signifikansi t < 0,05 atau koefisien t hitung signifikan pada taraf kurang
b. Nilai signifikansi t > 0,05 atau koefisien t hitung signifikan pada taraf lebih
dengan SPSS for Windows release 16 dapat dilihat dari besarnya R square.
2
3.10.4 Koefisien Determinasi Parsial (r )
kontribusi yang diberikan oleh masing-masing variabel bebas maka perlu dicari
Y dicari dengan menggunakan program SPSS Windows release 16, semakin besar
2
nilai r maka semakin besar variasi sumbangan terhadap variabel terikat. Hasil
Dessler, G. 1986. Manajemen Personalia: Teknik & konsep Modern. Alih Bahasa
Gibson, J.L. Invancevich, J.M & Donnelly, Jr. J.H. 1996. Organisasi : perilaku,
Unnes
Slamet, Achmad. 2007. Model Uji Kompetensi Guru Produktifi SMK bidang
Yogyakarta: BPFE
Sugiarto. 1992. Analisis Regresi Tahap Awal dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi
Offset
Sunyoto, Danang. 2013. Teori, Kuesioner dan Analisis Data Sumber Daya