I. TUJUAN
1. Menentukan titik leleh hasil ekstraksi kafein dari daun teh.
2. Menentukan nilai Rf senyawa hasil ekstraksi kafein dari daun teh dengan uji
kromatografi lapis tipis.
3. Mengetahui hasil uji alkaloid pada senyawa hasil ekstraksi kafein dari daun teh.
4. Membandingkan konsentrasi awal asam asetat glasial dengan konsentrasi asam
asetat glasial setelah ekstraksi cair-cair.
c. Uji Alkaloid
Hasil uji alkaloid = kuning, tidak berubah warna
d. Ekstraksi Cair-Cair
Titrasi dengan NaOH 0,315 M
Asam asetat awal
Vas.asetat = 5 ml
VNaOH = 12,5 ml
Hasil ekstraksi I (asam asetat + eter 15 ml)
Vas.asetat = 4,4 ml
VNaOH = 5,1 ml
Hasil ekstraksi II (asam asetat + eter 15 ml)
Vas.asetat = 10,4 ml
VNaOH = 11,75 ml
c. Ekstraksi cair-cair
Penentuan konsentrasi asam asetat awal
𝑉𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 𝑥 𝑀𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 = 𝑉𝑁𝑎𝑂𝐻 𝑥 𝑀𝑁𝑎𝑂𝐻
5 𝑚𝑙 𝑥 𝑀𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 = 12,5 𝑚𝑙 𝑥 0,0315 𝑀
𝑀𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 = 0,7875 𝑀
Penentuan konsentrasi asam asetat hasil ekstraksi I (asam asetat + eter 15 ml)
𝑉𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 𝑥 𝑀𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 = 𝑉𝑁𝑎𝑂𝐻 𝑥 𝑀𝑁𝑎𝑂𝐻
4,4 𝑚𝑙 𝑥 𝑀𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 = 5,1 𝑚𝑙 𝑥 0,0315 𝑀
𝑀𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 = 0,36511 𝑀
Penentuan konsentrasi asam asetat hasil ekstraksi II (asam asetat + eter 15 ml)
𝑉𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 𝑥 𝑀𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 = 𝑉𝑁𝑎𝑂𝐻 𝑥 𝑀𝑁𝑎𝑂𝐻
10,4 𝑚𝑙 𝑥 𝑀𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 = 11,75 𝑚𝑙 𝑥 0,0315 𝑀
𝑀𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 = 0,3558 𝑀
IV. PEMBAHASAN
b. Uji alkaloid
Pada uji alkaloid digunakan pereaksi meyer. Pereaksi meyer merupakan
senyawa yang mengandung logam Hg dan KI yang mampu memnbentuk endapan
kompleks berwarna kuning ketika bereaksi dengan senyawa alkaloid.
Reaksi dengan pereaksi Meyer :
HgCl2 + 2KI HgI2 + 2KCl
HgI2 + 2KI K2[HgI2]
K+
+ K2[HgI4] K2[HgI4] + -
Dari hasil percobaan, didapat satu titik noda berwarna kuning yang
kemungkinan merupakan kafein atau kurkumin. Akan tetapi, kemungkinan besar
noda tersebut berasal dari kurkumin, karena serbuk awalnya yang berwarna kuning.
Pengujian dengan menggunakan pereaksi Dragendorff juga untuk mendeteksi
aanya senyawa alkaloid. Dragendorff merupakan senyawa yang mengadung Bismut
(Bi) dan Kalium Iodida (KI). Apabila dragendorff bereaksi dengan senyawa alkaloid,
maka akan terbentuk endapan kompleks berwarna coklat muda sampai kuning.
Bi(NO3)3 + 3 KI BiI3 (coklat) + 3KNO3
BiI3 + KI KBI4
K+
+ KBI4 [BI4] -
+
(endapan kalium alkaloid)
Ekstraksi Cair-Cair
Pada percobaan ekstraksi cair-cair ini, dilakukan pemisahan asam asetat glasial
dari air dengan menggunakan pelarut eter. Pada umumnya, senyawa organik relatif
lebih larut dalam pelarut organik dibanding dalam air. Asam asetat adalah salah satu
contoh senyawa organik yang lebih larut di dalam eter dibanding air.
Hasil percobaan yang diperoleh yaitu konsentrasi awal asam asetat glasial sebesar
0,7875 M. Konsentrasi asam asetat glasial hasil ekstraksi pertama yaitu 0,36511 M,
sedangkan konsentrasi asam asetat glasial hasil ekstraksi kedua yaitu 0,3558 M. Dari
hasil tersebut terlihat bahwa terjadi penurunan konsentrasi setelah dilakukannya
ekstraksi. Hal ini disebabkan karena ada sebagian asam asetat yang masih tertinggal di
dalam pelarut air. Oleh karena itu, semakin banyak dilakukan pengulangan ekstraksi,
maka semakin banyak ekstrak yang dihasilkan.
V. KESIMPULAN
1. Titik leleh hasil ekstraksi kafein dari daun teh yaitu 216oC-220oC.
2. Percobaan uji kromatografi lapis tipis menghasilkan nilai Rf 0,9429.
3. Hasil uji alkaloid pada senyawa hasil ekstraksi kafein menunjukkan hasil negatif.
4. Konsentrasi asam asetat glasial hasil ekstraksi cair-cair yaitu 0,36511 M dan 0,3558
M yang menunjukkan adanya penurunan terhadap konsentrasi awal asam asetat
glasial yaitu 0,07875.
VI. DAFTAR PUSTAKA