Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK MARMET

A. Pengertian

Teknik marmet awalnya diciptakan oleh seorang ibu yang harus mengeluarkan
ASI nya karena medis. Teknik memerah ASI dengan tangan tersebut yaitu teknik
marmet. Teknik tersebut lebih nyaman, aman, praktis dan mudah dilakukan. Terknik
marmet dilakukan karena kesulitan dalam mengeluarkan ASI nya saat bayi menyusu.
Kemudian ia menemukan suatu metode memijat dan menstimulasi agar refleks keluarnya
ASI lebih optimal (Suryoprajogo, 2009). ASI bisa keluar lancar dan membutuhkan waktu
sekitar masing-masing payudara 15 menit. Cara ini sering disebut juga dengan back to
nature karna caranya sederhana dan tidak membutuhkan biaya (Rahayu, 2008).

B. Manfaat Teknik Marmet

Teknik marmet yaitu memadukan pemijatan dan memerah payudara (sel-sel


pembuat ASI dan saluran ASI) untuk meningkatkan hormon oksitosin (Roesli, 2009).
Hormone oksitosin bekerja merangsang otot polos untuk memeras ASI yang berisi ASI
yang dikeluarkan melalui putting susu (Purwanti, 2004). Disaat yang sama untuk
pengeluaran ASI merupakan tugas hormon prolaktin yang terstimuli oleh hormon
oksitosin. Pengeluaran hormon prolaktin diharapkan akan merangsang mammary alveoli
untuk memproduksi ASI. (La Leche Leageu International, 2013 dalam Widiastuti, Arifah
& Rachmawati)

C. Indikasi
1. Ibu - Ibu dengan masalah produksi ASI
D. Kontraindikasi
1. Kanker Payudara
2. Memiliki lesi/luka di sekitar payudara
E. Alat dan Bahan
1. Perlengkapan cuci tangan
2. Lap/tisu
3. Air hangat
4. Handuk kecil
5. Baskom
F. Prosedur Teknik Marmet

1) Mencuci tangan.

2) Usahakan rileks dan pilihlah tempat

atau ruangan yang tenang dan

nyaman untuk memerah ASI.

3) Mengompres payudara dengan air hangat dengan handuk kecil atau kain lembut.

4) Cara memerah ASI dengan Teknik Marmet (Roesli, 2009):

a. Pijat payudara
b. Perah payudara selama 5-7 menit
c. Pijat payudara
d. Perah payudara selama 3-5 menit
e. Pijat payudara
f. Perah payudara selama 2-3 menit

Cara memijat payudara (Roesli, 2009)

a. Mulai dari pangkal payudara, tekan payudara menggunakan dua jari (Gambar
1.3) atau tiga jari (Gambar 2.4) ke permukaan dada. Buat gerakan melingkar
pada satu daerah payudara. Pijat selama beberapa detik kemudian pindahkan
jari ke daerah lain. Lakukan pijatan dengan arah pijatan spiral seperti
(Gambar 1.2), dilanjutkan dengan mengelilingi payudara atau secara radial
(Gambar 3.4) menuju ke puting susu.
b. Kepalkan tangan, kemudian tekan ruas ibu jari kedinding dada (Gambar
5). Pindahkan tekanan berturut dimulai dari telunjuk, jari tengah, jari
manis dan kelingking kearahputing (Gambar 6). Ulangi gerakan tersebut pada
daerah lain dengan cara yang sama. Untuk bagian bawah payudara tekanan
dimulai dari tekanan ruas jari kelingking sampai ke ibu jari.

Cara memerah ASI dengan teknik marmet (Nurdiansyah, 2011).

a. Sebelum memerah payudara, lakukan pemijatan payudara menggunakan


tangan dengan gerakan memutar dari arah dada menuju aerola.
b. Memijat daerah aerola dengan jari telunjuk dan ibu jari untuk menonjolkan
puting.
c. Perah payudara dengan menggunakan telapak tangan dengan posisi ibu ajari
berada diatas payudara.
d. Arahkan gerakan mulai dari pangkal payudara menuju aerola sampai ASI
keluar.

G. Sumber

Risnawati, I & Tristanti, I. (2018). Efek Teknik Marmet terhadap Produksi Air Susu Ibu
pada Ibu Nifas. Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. XI, No. 1 : 27-34

Mardiyaningsih E, Setyowati S, Sabri L.(2011) Efektifitas Kombinasi Teknik Marmet dan


Pijat Oksitosin terhadap Produksi ASI Ibu Post Seksio di Rumah Sakit wilayah Jawa
Tengah. Jurnal Keperawatan Sudirman.
Purwanti, H.S. (2004). Konsep Penerapan ASI Eksklusif Buku Saku Bidan. Jakarta : EGC

Roesli, U. (2009). Panduan Praktis Menyusui (Rev). Jakarta: Pustaka Bunda

Suryoprajogo. 2009. Kekuatan Menyusui . ISBN. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai