Laporan Tetap Praktikum Belerang Fix Ke 5
Laporan Tetap Praktikum Belerang Fix Ke 5
KIMIA ANORGANIK 1
Disusun Oleh:
Kelompok : 5 (Lima)
Anggota : 1. Meta Aprizulyanti (06101181621005)
2. Gita Anggaraini (06101181621058)
3. Khoiriyah (06101181621014)
4. Vika Nurjanah (06101181621015)
5. Setra Sari (06101281621022)
PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
I. Percobaan : Ke-4 (empat)
II. Judul Percobaan : Belerang
III. Tujuan Percobaan :
A. Tujuan Umum
Mahasiswa memahami beberapa karakteristik senyawa
belerang.
B. Tujuan Khusus
Setelah melakukan kegiatan laboratoris, mahasiswa (1) dapat
membedakan struktur belerang rombik dengan belerang
monoklin (2) menentukan karakteristik reaksi unsur belerang
pada pembentukan senyawa tiosulfat dan polisulfida.
VII. Tugas
Catat hasil amatan dan tarik kesimpulan untuk setiap percobaan dalam
kerja.
VIII. Hasil Pengamatan
No Perlakuan Pengamatan
1. Serbuk belerang dipanaskan kemudian - Serbuk belerang ketika dipanaskan
dituangkan kedalam air dingin berubah warna menjadi kuning-
kemerahan.
- Setelah dimasukkan ke dalam air
dingin menjadi kristal berwarna
kuning.
2. Air + Na2S2O3 + S - Setelah dipanaskan terbentuk
- Dipanaskan + saring endapan kuning dan setelah
Endapan kuning disaring, filtrat + HCl encer
- Filtrat + HCl - Awal terbentuk dua lapisan (bening
Larutan berwarna putih susu dan putih susu), setalh digoyang-
goyang terbentuk larutan putih susu.
3. - NaOH + S NaOH + S warna orange kemerahan,
- Dididihkan dan disaring disaring dengan warna filtratnya orange +
- Filtrat + HCl HCl 5M tetesdemi-tetes dan langsung
ditutup kertas saring yang ditetesi
AgNO3. Kertas saring tidak berubah
warna dan tercium bau busuk setelah
ditambah HCl dan filtrat terdapat 2
lapisan.
X. Pembahasan
Pada percobaan kali ini membahas unsur belerang atau sulfur, dimana
belerang yang dipakai dalam praktikum kali ini yang berbentuk serbuk atau
dalam wujud padat yang berwarna kuning. Ada tiga perlakuan yang dilakukan
dan takaran atau berat belerang yang digunakan pun bervariasi dari 1
gram, 0,3 gram hingga 0,25 gram serbuk belerang.
Pada perlakuan pertama mula – mula kita mereaksikan serbuk belerang
dengan berat 1 gram serbuk belerang yang berwarna kuning ini tidak
ditambah apapun hanya dimasukkan ke dalam tabung reaksi kosong lalu
dibakar dengan Bunsen, dari pembakaran ini tentunya ada O2 yang berupa gas
yang ikut bereaksi dengan belerang sehingga kondisi dalam keadaan suhu
panas maka belerang pun akhirnya meleleh dan menjadi larutan belerang
dengan berwarna kuning lalu belerang yang meleleh tadi langsung
dicampurkan dengan air ( tak berwarna ) sebanyak 10 ml ini, pada dasarnya
air biasa dikenal sebagai pelarut namun pada kondisi ini air tidak dapat
melarutkan belerang yang ada belerang berubah menjadi kristal blerang yang
berwarna kuning.
Pada perlakuan kedua, dalam hal ini diperlukan kristal putih Natrium
tiosulfat yang sebelum dicampur dengan belerang dilarutkan dulu dengan
air,= ( tak berwarna ) sehingga menjadi larutan Natrium Thiosulfat yang tak
berwarna, selanjutnya dimasukkan serbuk belerang kuning yang beratnya 0,3
gram dan tidak bercampur, lalu dipanaskan yangmenghasilkan kondisi
terpisah – pisah intinya masih tidak bercampur antara larutan dengan serbuk
belarang kemusian disaring dan didapat larutan tak berwarna lalu di
tambahkan larutan HCl yang tidak berwarna tetes demi tetes lalu digoyang-
goyangkan sehingga menghasilkan larutan putih susu dan ada sedikit sekali
yang mengendap.
Pada perlakuan terakhir serbuk belerang yang berwarna kuning dicampur
dengan larutan NaOH yang tak berwarna kondisi ini belerang juga tidak larut
namun setelah dipanaskan beberapa menit belerang yang berproses menjadi
gumpalan / kristal – kristal warna orange akhirnya pun larut dan menjadi
larutan orange pekat, kemudian disaring turunnya lrutan tersebut dari kertas
saring menuju tabung reaksi seperti tetesan – tetesan minyak dan
menghasilkan hasil saringannya larutan yang berwarna orange pekat. Setelah
itu ditambah larutan HCl yang tidak berwarna dan pada mulut tabung ditutup
dengan ketas atau tissue yang telah terlebih dahulu dibasahi dengan larutan
Perak Nitrat, beberapa saat menghasilkan larutan warna orange tapi mula –
mula terlihat dua fase ada beberapa serbuk belerang yang menggumpal diatas
tapi lama – lama menghilang dan pada kertas yang ditutup pada mulut
tabungnya terlihat bekas lingkaran mulut tabung dan tadinya kertas berwarna
putih berubah bekas yang ditutup tadi tidak berwarna dan ada bau yang
menyengat yang baunya busuk seperti gas H2S.
XI. Kesimpulan
1. Belerang kristal yang diperoleh dari lelehan belerang yang dituangkan ke
dalam air berisi rantai – rantai spiral µ-S.
2. Belerang membentuk senyawa dalam berbagai tingkatan oksidasi
3. Belerang bereaksi dengan basa kuat membentuk ion tiosulfat dan ion
potisulfida.
4. Ion tiosulfat stabil dalam keadaan basa atau netral, tetapi terurai dalam
asam.
5. Pada perlakuan ke 3 bau busuk berasal dari uap H2S.
DAFTAR PUSTAKA