Anda di halaman 1dari 5

MENGENAL ORGANISASI IFAC

IAPI merupakan anggota International Federation of Accountants (IFAC), yang


merupakan organisasi profesi akuntan dunia yang mempresentasikan lebih 2,5 juta
akuntan yang bernaung dalam 167 asosiasi profesi akuntan yang tersebar di 127
negara. Sebagai amggota IFAC, IAPI memiliki komitmen untuk melaksanakan
semua standar internasional yang ditetapkan demi kualitas tinggi dan penguatan
profesi akuntan di Indonesia. IFAC didirikan pada tanggal 7 Oktober 1977 di
Munich, Jerman pada saat berlangsungnya Word CongresS OF Accountants
(Kongres Akuntan Sedunia) yang ke XI. Misi dan Visi IFAC adalah:

 Misi
Misi IFAC adalah melayani kepentingan umum dengan menyumbang
pengembangan, pengadopsian, dan penerapan standar serta petunjuk
internasional yang berkualitas tinggi, menyumbang pengembangan
organisasi profesional akuntansi dan kantor akuntan, dan kepada praktik-
praktik berkualitas tinggi oleh akuntan profesional.
 Visi
Visi IFAC adalah profesi akuntan global diakui kepemimpinannya dalam
nilai-nilai luhur dalam mengembangkan organisasi, pasar uang, pasar modal
dan perekonomian yang kuat dan berkesinambungan.

Badan – Badan Pembuat Standar IFAC

IFAC mempunyai beberapa bada pembuat standard ( independent standard setting


board)

1. The International Auditing and Assurance Standard Board (IAASB)


2. The International Accounting Education Standards Board (IAESB)
3. The International Ethics Standards Board for Accountants (IESBA)
4. The International Public Sector Accounting Standards Boards (IPSASB)

Untuk mengembangkan standar bermutu tinggi bagi kepentingan umum, semua


bada pembuat standar tersebut melakukan due process yang ketat, terbuka, efisien,
dan efektif. Secara kolektif IAASB, IAESB, IESBA, dan IPSASB dikenal sebagai
Public Interest Activity Committees (komite kegiatan kepentingan umum).

STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)

Standar professional yang berlaku di Indonesia telah berkali – kali


mengalami perubahan sejarah dengan perkembangan dunia pengauditan dan
organisasi profesi akuntan di Indonesia. Perubahan pesat terjadi di lingkungan
bisnis di awal dekade tahun 90, menuntut profesi akuntan public untuk
meningkatkan mutu jasa audit atas laporan keuangan historis.

Pada tanggal 1 Agustus 1994 lahirlah Standar Profesional Akuntan Publik


(SPAP) yang pertama. SPAP tersebut terdiri dari:

1. Standar Auditing
2. Standar Atestasi
3. Standar Jasa Akuntansi dan Review
4. Pedoman Audit Industri Khusus

Masing – masing standar diatas dirinci dalam bentuk pernyataan standar yang
disebut Pernyataan Standar Auditing (PSA), Pernyataan Standar Atestasi (PSAT),
dan Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review (PSAR). Dalam kelahirannya
yang pertama ini pernyataan standar yang diterbitkan terdiri dari PSA No. 1 sampai
No. 60, PSAT No. 1 sampai No. 5 dan PSAR No. 1. Standar auditing tersebut,
sebagian besar mengadopsi standar auditing yang berlaku di Amerika Serikat
sebagaiman ditetapkan oleh The Auditing Standard Board (ASB), sebuah badan
penyusun standar yang berada di bawah The AICPA (American Institute of
Certified Public Accountants)

Himpunan Pernyataan ( Pronouncements ) International Auditing and


Assurance Standards Board (IAASB)

IAASB menerbitkan sejumlah pernyataan (pronouncements ) yang


berkaitan dengan audit, review, jasa asuransi lain, dan penugasan jasa lainnya yang
dilakukan sesuai dengan Standar Internasional. Himpunan pernyataan yang
diterbitkan oleh IAASB terdiri dari:
1. International Standards on Auditing (ISAs) diterapkan dalam audit atas
informasi keuangan historis
2. International Standards on Review Engagements (ISREs) yang diterapkan
dalam review atas informasi keuangan historis
3. International Standards on Assurance Engagements (ISAEs) yang
diterapkan dalam penugasan asurans selain dari audit atau review atas
informasi keuangan historis
4. International Standards on Related Service (ISRSs) perikatan kompilasi,
perikatan yang menerapkan prosedur yang disepakati dan perikatan lainnya
terkait yang ditetapkan IAASB
5. International Standards on Quality Control (ISQCs) yang diterapkan untuk
semua jasa dalam lingkup Standar Penugasan IAASB

STANDAR PENGENDALIAN MUTU


Sebagian upaya untuk menjaga mutu pekerjaan kantor akuntan publik
(KAP), organisasi profesi mewajibkan setiap KAP untuk memiliki suatu sistem
pengendalian mutu. Sebagai pedoman, IAASB telah menerbitkan International
Standard on Quality Control (ISQC) No. 1 yang mulai berlaku tanggal 1 januari
2009. Secara garis besar struktur ISQC adalah sebagai berikut:
 Pendahuluan yang terdiri dari lingkup, otoritas, dan tanggal efektif
 Tujuan
 Definisi
 Ketentuan
 Penerapan dan Penjelasan lain

a) LINGKUP ISQC
 ISQC berhubungan dengan tanggung jawab KAP untuk sistem
pengendalian mutu untuk audit dan review atas laporan keuangan, dan
penugasan asurans serta jasa lain yang bersangkutan.
 Peryataan IAASB lain menetapkan standard an pedoman lain mengenai
tanggungjawab personal KAP tentang prosedur pengendalian mutu untuk
tipe penugasan spesifik.
 Sistem pengendalian mutu terdiri dari kebijakn yang dirancang untuk
mencapai tujuan serta prosedur yang diperlukan untuk
mengimplementasikan dan memantau kesesuaian dengan kebijakan
tersebut.

b) OTORITAS ISQC
ISQC berlaku bagi semua KAP akuntan professional dalam kaitannya dengan
audit dan review laporan keuangan dan penugasan asurans dan jasa lain yang
berhubungan. Sifat dan luas kebijakan dan prosedur yang dikembangkan oleh
seorang individu KAP agar sesuai dengan ISQC akan tergantung pada
berbagai faktor, seperti besarnya dan karakteristik operasi KAP, dan apakah
KAP tersebut merupakan bagian dari jaringan kantor akuntan.

c) TUJUAN
Tujuan KAP menetapkan dan memelihara suatu sistem pengendalian mutu
adalah untuk memberikan asurans yang layak bahwa:
 KAP dan personalianya mematuhi standar profesional serta ketentuan
perundang-undangan dan peraturan yang berlaku; dan
 Laporan yang diterbitkan oleh KAP atau partnernya sudah tepat
sesuai dengan situasi yang dihadapi

d) KETENTUAN
ISQC memuat 47 ketentuan.(ISQC 1.13 – ISQC 1.59)yang terbagi dalam
beberapa kategori sebagai berikut:
 Penerapan, dan kepatuhan denganketentuan yang relevan
 Elemen sistem pengendalian mutu
 Tanggungjawab kepemimpinan untuk mutu dalam KAP
 Ketentuan etika yang relevan
 Penerimaan klien dan keberlanjutan hubungan dengan klien serta
penugasan khusus
 Sumberdaya manusia
 Pelaksanaan penugasan
 Dokumentasi sistem pengendalian mutu

ELEMEN PENGENDALIAN MUTU


KAP harus menetapkan dan memelihara suatu sistem pengendalian mutu yang
mencakup kebijakan dan prosuder yang mengatur aetiap elemen di bawah ini :
a)Tanggungjawab kepemimpinan untuk mutu dalam KAP
b)Ketentuan etika yang relevan
c)Penerimaan dan keberlanjutan hubungan dengan klien serta penugasan tertentu.
d)Sumberdaya manusia
e)Pelaksaan penugasan
f)Pemantauan

Anda mungkin juga menyukai