CaOCl2 adalah senyawa kimia yang biasa disebut kaporit atau kalsium
hipoklorit. Kalsium hipoklorit berbentuk padatan putih, meskipun sediaan komersial
tampak kuning. Berbau klorin kuat, karena mengalami dekomposisi lambat dalam
udara lembab. Sangat sukar larut dalam air dan lebih banyak digunakan dalam air
dengan kesadahan rendah hingga sedang. Senyawa ini tersedia dalam dua bentuk,
anhidrat dan hidrat.
Senyawa ini luas digunakan untuk pengolahan air dan sebagai zat pemutih
(serbuk pemutih). Zat kimia ini dianggap relatif stabil dan mengandung klor
yang lebih banyak ketimbang natrium hipoklorit (cairan pemutih).
Kaporit dan Klorin adalah istilah yang digunakan untuk menyebut zat yang
sama. Kaporit adalah bahasa awam dari Kalsium hipoklorit yaitu senyawa klorin (Cl 2)
yang banyak digunakan sebagai pemutih dan desinfektan. Klorin adalah unsur
halogen yang paling banyak terdapat dialam namun jarang ditemui dalam bentuk
bebas. Pada umumnya klorin di temukan dalam bentuk garam halida dan ion klorida.
Sumber utama klorin adalah air laut.
Klorin pada suhu kamar berbentuk gas. Pada suhu dibawah -34'C berbentuk
cair dan pada suhu dibawah -103'C berbentuk kristal berwarna kekuningan. Untuk
mendapatkan gas klorin dapat dilakukan dengan melakukan reaksi elektrolisis
garam dapur atau dengan cara menambahkan larutan asam klorida (HCl) pada
lempeng mangan oksida(MnO2). Dari beberapa hasil penelitian di ketahui bahwa
elektrolisa garam merupakan cara paling efektif dalam memperoleh gas klorin.
Berikut ini adalah contoh reaksi yang menghasilkan gas klorin
Klorin pertama kali di identifikasi oleh seorang ahli farmasi Swedia, Carl
Wilhem Scheele pada tahun 1774 namun baru pada tahun 1810 diberi nama chlorin
oleh Sir Humphrey Davy seorang ahli kimia Inggris. Istilah chlorin berasal dari
bahasa Yunani khloros yang berarti hijau hal yang diambil dari warna gas klorin yang
kuning kehijauan.
Sifat
A. Sanitasi
B. Kimia Organik
BAB II
a. Cl2
b. Ca(OH)2
c. NaCl
d. MgO
e. H2SO4
a. Gelas Kimia
b. Erlenmeyer
c. Labu Destiliasi
d. Statif dan Klem
e. Spiritus
f. Penyangga Kaki Tiga
Reaksi akhir
klorida:
1
Ca(ClO)2 + 4 HCl → CaCl2 + 2 H2O + 2 Cl2
Kation Ca2+
2
Dengan mendidihkan, endapan muncul lagi
karenakarbondioksida keluar selama proses itu
sehingga reaksi berlangsungkearah kiri. Ion-ion barium
dan sromtium bereaksi serupa. Endapan larut dalam
asam, bahkan dalam asam asetat :
CaCO3 + 2H+ → Ca2+ + H2O + CO2
CaCO3 + 2CH3COOH Ca2+ + H2O + CO2 +
2CH3COO-
Kalsium karbonat larut sedikit dalam larutan garam-
gaaram amonium dari asam kuat.
3) Asam sulfat encer : endapan putih kalsium sulfat :
Ca2+ + SO42- → CaSO4
CaSO4 larut cukup berarti dalam air (0,61 gram Ca2+,
2,06gram CaSO4 atau 2,61 gram CaSO4.2H2O l-1, Ks =
2,3 x 10-6) yaitu larut lebih banyak dari pada barium
atau strontium sulfat. Dengan adanya etanol,
kelarutannya menjadi jauh lebih sedikit. Endapan
melarut dalam asam sulfat pekat, panas:
CaSO4 + H2SO4 ↔ 2H+ + [Ca(SO4)2]2-
Kompleks yang sama akan terbentuk jika endapan
dipanaskan dengan larutan ammonium sulfat 10%
CaSO4 + SO42- ↔ [Ca(SO4)2]2-
Meskipun pelarutan dalam ammonium sulfat mungkin
tak sempurna, ion-ion kalsium dapat dideteksi
dalam filtrat dengan oksalat, setelah dinetralkan dengan
amonia.
4) Larutan ammonium oksalat: endapan putih kalsium
oksalat, segera dari larutan-larutan pekat dan lambat
dari larutan-larutan encer:
Ca2+ + (COO)22- → Ca(COO)2
3
Pengendapan dipermudah dengan menjadikan larutan
bersifat basa dengan amonia. Endapan praktis tak
larut dalam air (6,53 mg Ca(COO)2 L-1, Ks = 2,6 x 10-
9), tak larut dalam asam asetat, tetapi larut dengan
mudah dalam asam-asam mineral
BAB III
2
Namun demikian, kadar kaporit dalam air kran perkotaan yang
cukup tinggi seringikali berdampak pada kesehatan dan kecantikan.
Menurut Badan Perlindungan Lingkungan di AS (US EPA -
Environmental Protection Agency), Klor (Cl) sehagai bahan baku
kaporit (CaOCl2) diklasifikasikan dalam kelompok pestisida (yang
penggunaannya ditujukan untuk membunuh organisme hidup).
Penambahan kaporit ke dalam air akan menghasilkan
senyawa kimia sampingan yang bernama Trihalometana (THM).
Senyawa ini banyak diklaim oleh para pakar air di luar negeri
sebagai penyebab produksi radikal bebas dalam tubuh
(mengakibatkan kerusakan sel dan bersifat karsinogenik). Penelitian
lain di Hartford, Connecticut, AS menemukan "Wanita dengan kanker
payudara mempunyai kadar organochlorines (zat sampingan
klorinasi) lebih tinggi hingga 50-60% lebih tinggi di dalam jaringan
payudaranya dibanding mereka yang tidak mempunyai kanker.
Fakta yang lebih mengejutkan adalah bahwa efek negatif kaporit
terhadap tubuh manusia sebanyak 70% bukan masuk melalui air
yang diminum, melainkan dari uap klor (kloroform) dalam kaporit
yang terhirup saat mandi, ditambah dengan penyerapan kaporit
melalui kulit. Hal ini terutama saat mandi dengan air hangat.
Selain meningkatkan jumlah kaporit yang menguap, air hangat
juga membuka pori-pori kulit. Dengan demikian kaporit terhirup dan
terserap kulit dan langsung masuk ke pembuluh darahPenelitian di
AS menunjukkan bahwa jumlah klor dalam kaporit yang masuk ke
dalam tubuh dalam satu kali mandi air hangat setara dengan jumlah
klor yang dapat masuk melalui air minum sebanyak 2 liter / harinya.
Kulit dan rambut sebagai organ pertama yang bersentuhan
dengan air kran akan menunjukkan reaksinya terlebih dahulu dengan
menunjukkan tanda-tanda "penuaan dini".
3
1. Kaporit merusak lapisan kolagen pada kulit, terjadi proses
penuaan melalui perusakan sel, menyebabkan kulit terlihat
kusam dan tampak tua sebelum waktunya.
2. Kaporit merusak lapisan pelindung kulit, menyebabkan kulit
terasa ketat dan kering. Pada bayi, anak-anak seringkali
terjadi iritasi kulit dan biang keringat, atau sering dikatakan
sebagai "alergi". Hal ini terjadi karena lapisan terluar pada
epidermis kulit yang berfungsi sebagai penahan debu dan
kotoran mengalami kerusakan dan tak mampu menjalankan
fungsinya lagi.
3. Kaporit merupakan salah satu pemicu terjadinya Keratinisasi
kulit,.yaitu penumpukan sel kulit mati pada epidermis kulit di
mana sel kulit mengeras, gepeng dan kehilangan inti selnya.
Akibatnya kulit wajah terasa tebal dan tak segar, membuat
bedak tak mau menempel sempurna. Jerawat dan komedo
mudah muncul karena minyak hasil produksi sebum tidak
dapat keluar ke permukaan kulit dan tersumbat.
4. Pada rambut, kaporit merusak batang rambut dan mengiritasi
kulit kepala dan memperburuk kondisi ketombe dan rambut
rontok. Rambut yang mengalami proses kimia seperti
pewarnaan, pengeritingan dan pelurusan (rebonding) akan
semakin kering dan mudah patah akibat kaporit. Rambut
menjadi susah diatur, tampak kusam dan kasar.
3.2. Penanganan dari Dampak CaOCl2
2
berbahaya daripada kaporit. Produk disinfektan ini terbentuk ketika
kaporit bereaksi dengan material organik seperti kulit dan rambut ".
Walaupun bahan kimia yang dipergunakan di kolam renang
tidak menimbulkan kematian, namun beberpa gejala dapat terjadi
misalnya jerawat, PMS ( Pre Menstruation Syndrome ) dan gejala
jamur pada kulit.
3 masalah kesehatan yang berhubungan dengan bahan kimia di
kolam renang:
1. Gangguan Hormon – berenang setidaknya selama 30 menit
setiap 2 minggu dapat mengakibatkan perubahan tingkat
hormon pada anak laki-laki.
3
CATATAN : Bromine yang digunakan untuk pemurnian air sama
berbahayanya dengan kaporit.
2. Membilas Tubuh Sebelum Berenang Dengan Air Bersih (
Tidak Berkaporit )
2
yang menjadikan kulit dan tubuh rentan terhadap invasi bakteri dan
bahan kimia yang berbahaya.
Mengolesi tubuh dengan minyak kelapa atau lotion alami pada
tubuh dan rambut sebelum berenang, akan memberikan lapisan
perlindungan tambahan pada tubuh dan rambut. Seperti ‘mantel
asam’ minyak kelapa juga bersifat sedikit asam. Boleh juga
dipergunakan ‘body butter’ dimana di dalamnya terkandung lemak
kelapa, minyak kelapa dan minyak jojoba.
3
BAB IV
PENUTUP