Anda di halaman 1dari 16

BAB I

1.1. Definisi CaOCl2

CaOCl2 adalah senyawa kimia yang biasa disebut kaporit atau kalsium
hipoklorit. Kalsium hipoklorit berbentuk padatan putih, meskipun sediaan komersial
tampak kuning. Berbau klorin kuat, karena mengalami dekomposisi lambat dalam
udara lembab. Sangat sukar larut dalam air dan lebih banyak digunakan dalam air
dengan kesadahan rendah hingga sedang. Senyawa ini tersedia dalam dua bentuk,
anhidrat dan hidrat.

Senyawa ini luas digunakan untuk pengolahan air dan sebagai zat pemutih
(serbuk pemutih). Zat kimia ini dianggap relatif stabil dan mengandung klor
yang lebih banyak ketimbang natrium hipoklorit (cairan pemutih).

1.2. Sumber CaOCl2

Kaporit dan Klorin adalah istilah yang digunakan untuk menyebut zat yang
sama. Kaporit adalah bahasa awam dari Kalsium hipoklorit yaitu senyawa klorin (Cl 2)
yang banyak digunakan sebagai pemutih dan desinfektan. Klorin adalah unsur
halogen yang paling banyak terdapat dialam namun jarang ditemui dalam bentuk
bebas. Pada umumnya klorin di temukan dalam bentuk garam halida dan ion klorida.
Sumber utama klorin adalah air laut.
Klorin pada suhu kamar berbentuk gas. Pada suhu dibawah -34'C berbentuk
cair dan pada suhu dibawah -103'C berbentuk kristal berwarna kekuningan. Untuk
mendapatkan gas klorin dapat dilakukan dengan melakukan reaksi elektrolisis
garam dapur atau dengan cara menambahkan larutan asam klorida (HCl) pada
lempeng mangan oksida(MnO2). Dari beberapa hasil penelitian di ketahui bahwa
elektrolisa garam merupakan cara paling efektif dalam memperoleh gas klorin.
Berikut ini adalah contoh reaksi yang menghasilkan gas klorin
Klorin pertama kali di identifikasi oleh seorang ahli farmasi Swedia, Carl
Wilhem Scheele pada tahun 1774 namun baru pada tahun 1810 diberi nama chlorin
oleh Sir Humphrey Davy seorang ahli kimia Inggris. Istilah chlorin berasal dari
bahasa Yunani khloros yang berarti hijau hal yang diambil dari warna gas klorin yang
kuning kehijauan.

1.3. Karakteristik CaOCl2


Kalsium hipoklorit ialah zat padat-kekuningan yang mempunyai bau klor yang
kuat. Zat ini sangt tidak larut dalam air, dan lebih baik digunakan dalam air sadah
yang lunak sampai sedang. Senyawa kimia ini mempunyai dua bentuk: bentuk
kering dan terhidrat. Bentuk terhidrat itu lebih aman untuk ditangani.

Sifat

Rumus molekul Ca(ClO)2

Massa molar 142,98 g/mol

Penampilan serbuk putih/abu-abu


powder

Densitas 2,35 g/cm3 (20 °C)

Titik lebur 100 °C

Titik didih 175 °C

Kelarutan dalam 21 g/100 mL, bereaksi


air

Kelarutan bereaksi dalam alkohol


1.4. Kegunaan CaOCl2

A. Sanitasi

Kalsium hipoklorit umumnya digunakan untuk sanitasi kolam renang umum


dan disinfektan air minum. Umumnya, senyawa komersial dijual dengan
kemurnian 68% (dengan zat aditif dan kontaminan bervariasi bergantung pada
kebutuan penggunaannya). Sebagai contoh, sebagai bahan kimia kolam renang
seringkali dicampur dengan stabilisator asam sianurat dan zat anti kerak (untuk
mengulangi kehilangan klorin akibat radiasi ultraungu dan mencegah pengerasan
kalsium). Kalsium hipoklorit juga bahan sebagai serbuk pemutih, digunakan untuk
memutihkan kain katun dan linen. Ia juga digunakan sebagai pembersih kamar
mandi, disinfektan seprot rumah tangga, penghilang lumut dan alga, dan
pembasmi rumput. Kalsium hipoklorit juga digunakan di dapur sebagai disinfektan
permukaan dan peralatan dapur.
Penggunaan umum lainnya antara lain pembersihkamar mandi, semprotan
disinfektan rumah tangga, algasida, herbisida, dan deterjen binatu.

B. Kimia Organik

Kalsium hipoklorit adalah oksidator umum dan oleh karenanya banyak


digunakan dalam kimia organik. Misalnya, digunakan untuk membelah glikol,
asam α-hidroksi karboksilat dan asam keto untuk menghasilkan
fragmen aldehida atau asam karboksilat. Kalsium hipoklorit dapat juga
digunakan dalam reaksi haloform dalam produksi kloroform.

BAB II

2.1. Bahan Baku Sintesis CaOCl2


Dalam mensintesis senyawa CaOCl2 diperlukan

a. Cl2
b. Ca(OH)2
c. NaCl
d. MgO
e. H2SO4

2.2. Alat untuk Sintesis CaOCl2

a. Gelas Kimia
b. Erlenmeyer
c. Labu Destiliasi
d. Statif dan Klem
e. Spiritus
f. Penyangga Kaki Tiga

2.3. Mekanisme Sintesis CaOCl2

Menimbang 2,925 g NaCl dan 2 g MgO,


menggerus di dalam lumpang sampai halus,
kemudian memasukkan ke dalam labu destilasi
100 mL
2NaCl(s) + MgO(s) → Na2O(s) + MgCl2(s)

Memasukkan 200 mL akuades ke dalam


erlenmeyer 250 mL dan 500 mL akuades
dalam beaker glass 600 mL
Menimbang 3,7 g Ca(OH)2 kemudian
melarutkannya dengan 15 mL akuades

Merangkai alat – alat seperti gambar di bawah


ini

Meneteskan sedikit demi sedikit H2SO470 %


ke dalam labu destilasi 100 mL sampai semua
campuran NaCl dan MgO terendam,
memanaskannya dengan api kecil dan
mengatur agar gas yang timbul tidak terlalu
banyak

MgCl2 (s) + H2SO4(aq) → MgSO4 (aq) + 2HCl(g)

Mengusahakan agar suhu dalam beaker glass


berisi larutan Ca(OH)2 tidak lebih dari 300C.
Menghentikan percobaan jika gas klor sudah
habis.

Menyaring dan mencuci residu dengan 3 mL


air es.

Reaksi akhir

2Cl2 + 2Ca(OH)2 → Ca(OCl)2 + CaCl2+ 2H2O

2.4. Reaksi Sintesis CaOCl2

a. 2NaCl ( s ) + MgO ( s ) → Na2O ( s ) + MgCl2 ( s )


b. MgCl2 ( s ) + H2SO4 ( aq ) → MgSO4 ( aq ) + 2HCl ( g )
c. HCl ( g ) + Ca(OH)2 ( aq ) → CaOHCl ( s ) + H2O ( l )
d. Cl2 ( g ) + Ca(OH)2 ( aq ) → Ca(OCl) 2 ( s ) + H2O ( l )
Reaksi Lengkap
2Cl2 + 2Ca(OH)2  Ca(OCl)2 + CaCl2+
2H2O

2.5. Reaksi terhadap Senyawa lain


a. Kalsium hipoklorit bereaksi dengan karbon dioksida
membentuk kalsium karbonat dan melepaskan diklorin
monoksida:

2Ca(OCl)2 + CO2 → CaCl2 + CaCO3 + Cl2O

b. Kalsium hipoklorit bereaksi dengan asam hidroklorida


membentuk kalsium

klorida:

1
Ca(ClO)2 + 4 HCl → CaCl2 + 2 H2O + 2 Cl2

2.6. Identifikasi Kation

Kation Ca2+

Kalsium adalah logam putih perak, yang agak lunak.


Yangmelebur pada 845oC ia terserang oleh oksigen atmosfer
dan udara lembab, pada reaksi ini terbentuk kalsium oksida
dan kalsium hidroksida. Kalsium menguraikan air dengan
membentuk kalsiumhidroksida dan hidrogen.
Kalsium membentuk kation kalsium(II), Ca2+ dalam
larutan-larutan air. Garam-garamnya biasanya berupa bubuk
putih dan membentuk larutan yang tak berwarna, kecuali bila
anionnya berwarna. Kalsium klorida padat bersifat higroskopis
dan sering digunakan sebagai zat pengering. Kalsium klorida
dan kalsium nitrat larut dengan mudah dalam etanol atau
dalan campuran 1+1 dari etanol bebas air dandietil eter.
Reaksi-reaksi :
1) Larutan amonia: tak ada endapan, karena kalsium
hidroksida larut cukup banyak. Dengan zat pengendap
yang telah lama dibuat,mungkin timbul kekeruhan
karena terbentuknya kalsium karbonat
2) Larutan amonium karbonat : endapan amorf putih
kalsium karbonat
Ca2++ CO32-  CaCO3
Dengan mendidihkan, endapan menjadi berbentuk
kristal.Endapan larut dalam air yang mengandung asam
karbonat berlebihan(misalnya, air soda yang baru
dibuat), karena pembentukan kalsium hidrogen
karbonat yang larut :
CaCO3+ H2O + CO2 ↔ Ca2++ 2HCO-3

2
Dengan mendidihkan, endapan muncul lagi
karenakarbondioksida keluar selama proses itu
sehingga reaksi berlangsungkearah kiri. Ion-ion barium
dan sromtium bereaksi serupa. Endapan larut dalam
asam, bahkan dalam asam asetat :
CaCO3 + 2H+ → Ca2+ + H2O + CO2
CaCO3 + 2CH3COOH  Ca2+ + H2O + CO2 +
2CH3COO-
Kalsium karbonat larut sedikit dalam larutan garam-
gaaram amonium dari asam kuat.
3) Asam sulfat encer : endapan putih kalsium sulfat :
Ca2+ + SO42- → CaSO4
CaSO4 larut cukup berarti dalam air (0,61 gram Ca2+,
2,06gram CaSO4 atau 2,61 gram CaSO4.2H2O l-1, Ks =
2,3 x 10-6) yaitu larut lebih banyak dari pada barium
atau strontium sulfat. Dengan adanya etanol,
kelarutannya menjadi jauh lebih sedikit. Endapan
melarut dalam asam sulfat pekat, panas:
CaSO4 + H2SO4 ↔ 2H+ + [Ca(SO4)2]2-
Kompleks yang sama akan terbentuk jika endapan
dipanaskan dengan larutan ammonium sulfat 10%
CaSO4 + SO42- ↔ [Ca(SO4)2]2-
Meskipun pelarutan dalam ammonium sulfat mungkin
tak sempurna, ion-ion kalsium dapat dideteksi
dalam filtrat dengan oksalat, setelah dinetralkan dengan
amonia.
4) Larutan ammonium oksalat: endapan putih kalsium
oksalat, segera dari larutan-larutan pekat dan lambat
dari larutan-larutan encer:
Ca2+ + (COO)22- → Ca(COO)2

3
Pengendapan dipermudah dengan menjadikan larutan
bersifat basa dengan amonia. Endapan praktis tak
larut dalam air (6,53 mg Ca(COO)2 L-1, Ks = 2,6 x 10-
9), tak larut dalam asam asetat, tetapi larut dengan
mudah dalam asam-asam mineral

BAB III

3.1. Dampak Penggunaan CaOCl2

Kalsium hipoklorit adalah padatan putih yang siap


didekomposisi di dalam air untuk kemudian melepaskan oksigen dan
klorin. Kalsium hipoklorit memiliki aroma klorin yang kuat. Senyawa
ini tidak terdapat di lingkungan secara bebas.
Kalsium hipoklorit utamanya digunakan sebagai agen pemutih
atau disinfektan. Senyawa ini adalah komponen yang digunakan
dalam pemutih komersial, larutan pembersih, dan disinfektan untuk
air minum, sistem pemurnian air, dan kolam renang. Tanpa kita
sadari, kaporit yang terkandung dalam air yang kita gunakan untuk
mandi dua kali sehari ternyata merupakan penyebab utama masalah
kecantikan dan kesehatan kita.Calsium Hypochlorite (CaOCI2) atau
Kaporit umum ditambahkan ke dalam air kran dan kolam renang
sebagai disinfektan pembunuh bakteri patogen seperti E.coli,
pembasmi lumut serta jentik nyamuk.

2
Namun demikian, kadar kaporit dalam air kran perkotaan yang
cukup tinggi seringikali berdampak pada kesehatan dan kecantikan.
Menurut Badan Perlindungan Lingkungan di AS (US EPA -
Environmental Protection Agency), Klor (Cl) sehagai bahan baku
kaporit (CaOCl2) diklasifikasikan dalam kelompok pestisida (yang
penggunaannya ditujukan untuk membunuh organisme hidup).
Penambahan kaporit ke dalam air akan menghasilkan
senyawa kimia sampingan yang bernama Trihalometana (THM).
Senyawa ini banyak diklaim oleh para pakar air di luar negeri
sebagai penyebab produksi radikal bebas dalam tubuh
(mengakibatkan kerusakan sel dan bersifat karsinogenik). Penelitian
lain di Hartford, Connecticut, AS menemukan "Wanita dengan kanker
payudara mempunyai kadar organochlorines (zat sampingan
klorinasi) lebih tinggi hingga 50-60% lebih tinggi di dalam jaringan
payudaranya dibanding mereka yang tidak mempunyai kanker.
Fakta yang lebih mengejutkan adalah bahwa efek negatif kaporit
terhadap tubuh manusia sebanyak 70% bukan masuk melalui air
yang diminum, melainkan dari uap klor (kloroform) dalam kaporit
yang terhirup saat mandi, ditambah dengan penyerapan kaporit
melalui kulit. Hal ini terutama saat mandi dengan air hangat.
Selain meningkatkan jumlah kaporit yang menguap, air hangat
juga membuka pori-pori kulit. Dengan demikian kaporit terhirup dan
terserap kulit dan langsung masuk ke pembuluh darahPenelitian di
AS menunjukkan bahwa jumlah klor dalam kaporit yang masuk ke
dalam tubuh dalam satu kali mandi air hangat setara dengan jumlah
klor yang dapat masuk melalui air minum sebanyak 2 liter / harinya.
Kulit dan rambut sebagai organ pertama yang bersentuhan
dengan air kran akan menunjukkan reaksinya terlebih dahulu dengan
menunjukkan tanda-tanda "penuaan dini".

3
1. Kaporit merusak lapisan kolagen pada kulit, terjadi proses
penuaan melalui perusakan sel, menyebabkan kulit terlihat
kusam dan tampak tua sebelum waktunya.
2. Kaporit merusak lapisan pelindung kulit, menyebabkan kulit
terasa ketat dan kering. Pada bayi, anak-anak seringkali
terjadi iritasi kulit dan biang keringat, atau sering dikatakan
sebagai "alergi". Hal ini terjadi karena lapisan terluar pada
epidermis kulit yang berfungsi sebagai penahan debu dan
kotoran mengalami kerusakan dan tak mampu menjalankan
fungsinya lagi.
3. Kaporit merupakan salah satu pemicu terjadinya Keratinisasi
kulit,.yaitu penumpukan sel kulit mati pada epidermis kulit di
mana sel kulit mengeras, gepeng dan kehilangan inti selnya.
Akibatnya kulit wajah terasa tebal dan tak segar, membuat
bedak tak mau menempel sempurna. Jerawat dan komedo
mudah muncul karena minyak hasil produksi sebum tidak
dapat keluar ke permukaan kulit dan tersumbat.
4. Pada rambut, kaporit merusak batang rambut dan mengiritasi
kulit kepala dan memperburuk kondisi ketombe dan rambut
rontok. Rambut yang mengalami proses kimia seperti
pewarnaan, pengeritingan dan pelurusan (rebonding) akan
semakin kering dan mudah patah akibat kaporit. Rambut
menjadi susah diatur, tampak kusam dan kasar.
3.2. Penanganan dari Dampak CaOCl2

Di samping mata merah, kulit kering dan gatal, rambut


menjadi kering, berenang di kolam renang berkaporit ternyata
menimbulkan gejala-gejala lain yang lebih serius. Seperti dinyatakan
oleh Joseph Mercola : “ Dengan berenang di kolam renang
berkaporit, tubuh kita menyerap lebih banyak kaporit dan produk
disinfektan ( DBP, misalnya Chloramine ) daripada kita minum di
‘tap water’ seminggu sekali. Produk disinfektan bahkan lebih

2
berbahaya daripada kaporit. Produk disinfektan ini terbentuk ketika
kaporit bereaksi dengan material organik seperti kulit dan rambut ".
Walaupun bahan kimia yang dipergunakan di kolam renang
tidak menimbulkan kematian, namun beberpa gejala dapat terjadi
misalnya jerawat, PMS ( Pre Menstruation Syndrome ) dan gejala
jamur pada kulit.
3 masalah kesehatan yang berhubungan dengan bahan kimia di
kolam renang:
1. Gangguan Hormon – berenang setidaknya selama 30 menit
setiap 2 minggu dapat mengakibatkan perubahan tingkat
hormon pada anak laki-laki.

2. Asma dan Alergi – penelitian ini menunjukkan bahwa


berenang di kolam renang berkaporit meningkatkan
kemungkinan asma dan alergi pada anak-anak.
3. Ketidakseimbangan Flora Usus – Kaporit yang terlarut dalam
air minum atau air mandi dapat merusak bakteri yang berguna
dalam sistem pencernaan kita yang mengakibatkan
serangkaian gangguan dari perut hingga ketidakseimbangan
psikologis
Bagaimana Melindungi Diri Dari Zat Kimia di Kolam Renang ?
1. Berenanglah di Kolam Renang Terbuka

Berenanglah di kolam renang terbuka karena kebanyakan


pengaruh buruk kaporit lebih banyak terjadi di kolam renang tertutup
dimana tidak ada sirkulasi udara yang cukup yang menyebabkan
asap yang dihasilkan kaporit hanya melayang-layang di atas air.
Kolam renang tertutup dapat menyebabkan kesulitan pernafasan
dan pencernaan dibanding kolam renang terbuka. Akan lebih baik
lagi jika dapat menemukan kolam renang terbuka yang
menggunakan air asin, UV atau ionisasi – yang berarti lebih sedikit
kaporit dan bahan kimia yang digunakan.

3
CATATAN : Bromine yang digunakan untuk pemurnian air sama
berbahayanya dengan kaporit.
2. Membilas Tubuh Sebelum Berenang Dengan Air Bersih (

Tidak Berkaporit )

Membilas tubuh sebelum berenang dapat membantu mengurangi


penyerapan zat kimia yang ada dalam kolam oleh tubuh. Ada yang
mengatakan bahwa tubuh dan rambut kita seperti spon, jadi
‘melapisi’ tubuh dengan air yang bersih dapat mencegah penyerapan
kaporit oleh tubuh.

Sebuah bahan kimia berbahaya dinamakan chloramine terbentuk


ketika kaporit bereaksi dengan ammonia yang berasal dari keringat.
Membilas tubuh dengan air sebelum berenang dapat menghilangkan
kelebihan keringat yang dapat bereaksi dengan kaporit sehingga
mengurangi pembentukkan chloramine pada kulit.
Hal yang sama akan terjadi jika Anda buang air kecil di kolam,
yang mana zat beracun bernama chloramine akan terbentuk ketika
kaporit bereaksi dengan ammonia dari urine – maka dari itu
sebaiknya tidak buang air kecil di kolam.
3. Melapisi Tubuh Dan Rambut Dengan Minyak Kelapa atau
‘Body Butter’
Kulit yang sehat dilapisi oleh lapisan film tipis bersifat asam yang
sering disebut ‘mantel asam’. 'Mantel Asam' terbentuk dari sekresi
kelenjar sebaceous kulit. pH bakteri, virus dan bahan kimia pada
umumnya bersifat asam di alam terbuka, jadi ‘mantel asam’
bertindak sebagai pertahanan secara fisik dan kimia terhadap
bakteri, virus dan kontaminan lain yang akan memasuki kulit.
Ketika kita mandi dengan sabun atau berenang di air yang
berkaporit, ‘mantel asam’ akan hilang. Bahkan ketika kita memakai
lotion, kulit menjadi bersifat alkalis karena 'mantel asam' hilang –

2
yang menjadikan kulit dan tubuh rentan terhadap invasi bakteri dan
bahan kimia yang berbahaya.
Mengolesi tubuh dengan minyak kelapa atau lotion alami pada
tubuh dan rambut sebelum berenang, akan memberikan lapisan
perlindungan tambahan pada tubuh dan rambut. Seperti ‘mantel
asam’ minyak kelapa juga bersifat sedikit asam. Boleh juga
dipergunakan ‘body butter’ dimana di dalamnya terkandung lemak
kelapa, minyak kelapa dan minyak jojoba.

Kegunaan lain dari minyak kelapa adalah sebagai tabir surya


alami dan aman – memberikan perlindungan terhadap sinar matahari
yang pengaruhnya lebih besar ketika berada di dalam air.
4. Netralkan Kaporit Dengan Larutan Vitamin C.
Struktur kimia vitamin C dapat menetralkan kaporit dan
Chloramine. Setelah berenang, semprot rambut dan kulit dengan
larutan vitamin C, gosok perlahan, dan bilas dengan air bersih yang
tidak terkontaminasi kaporit, setelah itu oleskan sedikit minyak
kelapa untuk membantu menggantikan ‘mantel asam’ yang hilang.

3
BAB IV

PENUTUP

Kalsium hipoklorit atau klorit adalah senyawa kimia yang


memiliki rumus kimia Ca(ClO)2 yang sering digunakan sebagai zat
desinfektan air maupun desinfektan untuk kebutuhan rumah tangga.
Pembuatan kalsium hipoklorit digunakan bahan baku gas klor yang
direaksikan dengan Ca(OH)2 .

2Cl2 + 2Ca(OH)2 → Ca(OCl)2 + CaCl2 + 2H2O

Bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan kalsium hipoklorit


atau kaporit adalah terletak pada sifat korosif hipokloritnya.
Konsentrasi 3 % - 6 % terjadi iritasi, namun pada konsentrasi lebih
besar dari 10% mengakibatkan korosif. Kandungan uap klor yang
terkandung dalam kalsium hipoklorit dalam air hangat dapat
merusak kolagen yang ada di dalam kulit. Penanganan untuk
mengatasi bahaya yang terjadi yakni dilakukan dengan
meminimalisir penggunaan Ca(ClO)2 dengan bahan yang lebih
aman. Setelah berenang harus mandi dengan bersih agar kaporit
yang ada di tubuh kita hilang. Sebelum melakukan aktivitas
berenang terlebih dahulu memakai proteksi kulit terhadap paparan
kaporit dalam air.

Anda mungkin juga menyukai