Dentistry Update
Kelompok E
Anggota Kelompok :
1. Ghafran Nailul Farchi (161610101041)
2. Sunana Ageng Hikmawati (161610101042)
3. Nafra Glenivio Agretdie (161610101043)
4. Khairunnisa Fadhilatul Arba (161610101044)
5. Firmansyah Adi Pradana (161610101045)
6. Liyathotun Fatimah (161610101046)
7. Hamy Rafika Pratiwi (161610101047)
8. Shintia Dwi Pramesty (161610101048)
9. Endang Nur Hidayati (161610101049)
10. Windy Nanda Eriyati (161610101050)
Kami panjatkan puji syukur kami ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan hidayahnya dan memberi kami kesempatan dalam
menyelesaikan laporan yang kami buat ini. Laporan ini disusun untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Dentistry Update.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan ini yaitu untuk mengetahui dan lebih
memahami tentang mahkota pediatrik yang dapat digunakan untuk restorasi
estetik pada gigi sulung.
1.3 Manfaat
1.3.1 Untuk mengetahui macam-macam mahkota pediatrik yang digunakan
untuk restorasi estetik gigi sulung.
1.3.2 Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari masing-masing jenis
mahkota pediatrik
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Lesi yang paling sering terjadi pada anak (gigi sulung) adalah rampan
karies. Lesi biasanya dimulai pada bagian labial pada gigi anterior lalu menyebar
ke permukaan lain dan pada gigi lainnya. Untuk menanggulanginya dokter gigi
bisa menggunakan mahkota polikarbonat sebagai protesis cekat sementara pada
gigi sulung yang pada akhirnya akan tanggal. Mahkota polikarbonat memiliki
impact strenght yang tinggi serta termoplastis resin dimana bahan ini dapat
dipanaskan dan dibentuk menjadi bentuk yang di inginkan. Distorsi poin dari
bahan ini adalah 270°F. Kelebihan mahkoa polikarbonat adalah memiliki dimensi
yang stabil , sedangkan kekurangannya adalah kurang tahan terhadap abrasi
(Mittal et al, 2016).
Kontraindikasi:
- Jarak antar gigi tidak mencukupi
- Gigi berdesakan anterior
- Terjadi deep impinging bite
- Bruxism berat
- Terjadinya abrasi pada gigi anterior
New Millennium Crown hampir mirip dengan pedo jacket crown dan strip
crown . Terbuat dari bahan resin komposit yang dibuat dengan laboratoty terbaru.
Diisi dengan bahan resin dan terikat dengan gigi. Keuntungannya yaitu nilai
estetika tinggi, dapat dibentuk kembali dengan bur, orang tua puas. Sedangkan
kerugiannya adalah bentuk mahkota sangat rapuh dan dapat retak atau patah jika
dipaksakan pada preparasi yang belum cukup, harganya mahal, isolasi dan
hemostasis sangat berperan penting untuk keberhasilan perawatan, oral hygine
yang baik sangat baik untuk perawatan tapi tidak selalu (Garg et al, 2016).
Kontraindikasi:
- Penghilangan karies yang menyebabkan luas permukaan gigi tidak
mencukupi untuk terjadinya pengikatan atau karies subgingiva yang
meluas
- Kontrol kelembapan sulit dilakukan
- Overbite yang dalam
- Adanya penyakit periodontal
Terbuat dari artglass yang merupakan gelas polimer yang digunakan untuk
restorasi gigi primer anterior Merupakan metakrilat multifungsional baru yang
memiliki kemampuan membentuk jaringan molekuler tiga dimensi dengan
struktur yang saling terkait Memiliki kaca mikro dan silika sebagai bahan pengisi
yang memberikan daya tahan dan estetika yang lebih besar daripada strip crown.
Hal ini dapat memberikan keuntungan ganda dimana dapat membentuk ikatan
pada komposit, tahan lama, dan meningkatkan estetika porselen (Garg, 2016).
PMCs untuk molar gigi sulung pertama kali dijelaskan oleh Engel pada
tahun 1950 dan diikuti oleh Dr. William. PMCs terbuat dari stainless steel dan
dirujuk oleh akronim SSC, Kedepannya logam yang digunakan diubah menjadi
nikel-kromium dan paling baik disebut sebagai preformed metal crown (PMC)
(Garg, 2016).
Indikasi PMCs untuk gigi sulung
Karies yang luas pada gigi sulung
Mengikuti prosedur terapi pulpa
Sebagai restorasi pencegahan
Restorasi pada molar sulung dipengaruhi oleh masalah
perkembangan lokal atau umum
Sebagai abutment untuk space maintainer atau denture
Pertimbangan yang kuat harus diberikan pada penggunaan
mahkota stainless steel pada anak-anak yang memerlukan anestesi
umum untuk perawatan gigi, Bruxism parah
Indikasi PMSc untuk gigi permanen
Sebagai restorasi sementara dari kerusakan atau gigi trauma sampai
konstruksi restorasi permanen dapat dilakukan atau status
ortodontik akhirnya ditetapkan.
Ketika pertimbangan keuangan menjadi perhatian, restorasi PMCs
permanen sangat ekonomis dan cocok pada kasus klinis
PMCs dapat digunakan pada gigi dengan cacat perkembangan.
Mahkota bermanfaat untuk restorasi oklusi dan mengurangi
sensitivitas disebabkan oleh enamel dan displasia dentin pada
pasien muda.
Restorasi gigi molar permanen yang membutuhkan full-coverage
Manfaat :
• PMCs dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama sama dengan
gigi primer aslinya
• PMCs menyediakan proteksi terhadap sisa gigi yang mungkin
telah melemah setelah pembersihan karies yang parah
• Tingkat sensitivitas atau resiko kesalahan saat pengaplikasian
rendah
• Efektivitas biaya jangka panjangnya bagus
• PMCs memiliki tingkat kegagalan rendah
Kerugian
• Metallic-appearance (estetik kurang bagus)
• Tidak dapat digunakan ketika gigi erupsi sebagian
Zirkonia saat ini adalah dental ceramic terkuat yang juga menyenangkan
secara estetika. Bahkan meskipun zirkonia banyak digunakan sebagai bahan
restorasi gigi permanen, kini sudah banyak digunakan untuk restorasi gigi-geligi
sulung. Zirconia dapat digunakan sebagai crown dan bridge. Karena Zicornia ini
termasuk dalam restorasi yang efektif. Zicornia ini juga dapat digunakan sebagai
mahkota untuk gigi sulung (Garg, 2016).
Zicornia yang biasa digunakan sebagai mahota gigi yaitu yttria stabilized
zicorcia (YSZ) Struktur kristal dari YSZ disebut dengan ceramic of Zicornium
dioxide yang dibuat stabil dalam suhu ruangan dan dicampur dengan Yttrium
oxide. Keuntungan dari YSZ : biokompatibel, translusen, kuat, resisten terhadap
kimia, tahan erosi, tahan dalam jangka waktu yang lama, autoklavabel (Shuman,
2016).
PEMBAHASAN
Giginya tidak goyang dan tidak terdapat tanda dan gejala lain. Dan pada
gambaran radiografi terdapat radiolusen di bagian koronal sampai bagian pulpa.
Premolar permanen sudah tampak di bagian apikal gigi molar pertama sulung.
Gigi tersebut tampak masih dapat di restorasi dan rencana perawatannya yaitu
pulpektomi dan Zirconia crown. Pasien diberikan clyndamicin dan
dikonsultasikan 3 hari kemudian. Gigi telah dianastesi menggunakan lidocain
1:100.000 x 1,8 cc dan rubber dam dipasangkan pada gigi. Kemudian diikuti
dengan memghilangkan karies, struktur mahkota di preparasi untuk restorasi full-
coverage. Dan di lakukan pulpektomi. Saluran akar di obturasi dan kamar pulpa
diisi dengan GI.
Zirconia crown dipilih untuk gigi yang masih bagus dan dicobakan pada
gigi yang ingin dipasang gigi dibersihkan menggunakan mikroetsa dgn 50
mikrometer alimunium oxide diberi saline coupling agent pada permukaan gigi
yg berikatan.
(Shuman, 2016)
3.2 Pertanyaan
3.2.1. Mengapa pemasangan open face ssc tingkat kesuksesannya lebih baik di
rahang atas?
- Bahan
Pemilihan bahan disesuaikan dengan kebutuhan akan estetik.
Setiap bahan memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga operator
harus memahami setiap karakteristik bahan-bahan tersebut (Thambas A,
2012).
- Kekuatan
Terutama kekuatan lentur yang berhubungan dengan kemampuan
restorasi untuk bertahan dalam gaya oklusal. Gaya oklusal diibaratkan
sebagai gaya maksimal yang diberikan pada bahan restorasi sampai
sebelum bahan patah (Gunawan dkk, 2017).
- Kekerasan
Kekerasan berhubungan dengan abrasifitas antara gigi lawan
dengan restorasi yang ada. Apabila kekerasan salah satunya terlampau
berbeda, maka gigi/restorasi yang lebih keras akan mengabrasi yang lebih
lunak (Gunawan dk, 2017).
- Warna (shade)
Pemilihan warna harus sesuai dengan gigi asli, agar memperoleh
warna yang lebih estetik. Karena pasien tentunya menginginkan senyum
yang indah. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan warna
antara lain, sumber cahaya, mata operator, lama waktu pengamatan, dan
latar belakang atau kondisi ruangan (Thambas A, 2012 dan Gunawan dkk,
2017).
- Bentuk
Dalam restorasi khususnya pembuatan crown, harus
mempertimbangkan bentuk gigi asli yang ada sebagai acuan. Tujuannya
untuk keselarasan dengan kondisi jaringan sekitarnya. Dimana pembuatan
bentuk gigi harus senatural mungkin, agar menghindari kesan palsu
(Thambas A, 2012).
- Posisi
Pertimbangkan posisi gigi asli yang akan digantikan maupun posisi
gigi sekitarnya untuk dipakai sebagai acuan. Posisi crown dan bridge
disusun sedemikian rupa sehingga memberikan keserasian dengan
lengkung gigi secara keseluruhan (Thambas A, 2012).
3.3.3. Apa yang dimaksud mengurangi tonjol gigi pada prosedur SSC?
a. Bentuk Gigi
b. Ukuran Gigi
c. Warna Gigi
d. Estetika Gingiva
e. Midline
f. Posisi Gigi
g. Visibilitas Gigi
h. Simetri
i. Lip Line
j. Posisi Senyum
(Zarb, 2002)
3.3.8. Makna peningkatan stabilitas fungsional pada open face ssc untuk
rampan karies?
Rampan karies yang sering terjadi pada gigi insisiv merupakan salah
satu indikasi dilakukannya restorasi estetik pada kedokteran gigi anak.
Menurut Roberts C et al, melaporkan bahwa pengunaan logam pada
restorasi dengan Open Face Stainless Steel Crown memiliki retensi yang
tinggi walaupun angka kegagalan rertorasinya cukup tinggi (Mittal, 2016).
Dari sifat retensi yang tinggi yang dimiliki tersebut diduga dapat
meningkatkan stabilitas fungsional.
3.3.10. Mengapa zirconia dikatakan memiliki nilai estetik yang bagus? Apakah
dapat dilakukan pemilihan warna sewarna gigi pada zirconia crown?
A. KESIMPULAN
B. SARAN