Anda di halaman 1dari 20

Resume Profesi - Dokter 1

Pengertian berdasarkan peraturan perpajakan tidak ada namun dalam (


Kamus Besar Bahasa Indonesia), dokter adalah lulusan pendidikan kedokteran yang
ahli dalam hal penyakit dan pengobatannya. Sedangkan, dalam Wikipedia Bahasa
Indonesia Dokter (dari bahasa Latin yang berarti “guru”) adalah seseorang yang karena
keilmuannya berusaha menyembuhkan orang-orang yang sakit. Tidak semua orang
yang menyembuhkan penyakit bisa disebut dokter. Untuk menjadi dokter biasanya
diperlukan pendidikan dan pelatihan khusus dan mempunyai gelar dalam bidang
kedokteran.

• UU Nomor 6 TAHUN 1983 (mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 1984) stdtd
UU Nomor 28 TAHUN 2007 (mulai berlaku pada tanggal 25 Maret 2009) tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
• Pasal 4 ayat (1), (2), dan ayat (3) UU Nomor 36 TAHUN 2008 (berlaku sejak 1
Januari 2009) tentang perubahan keempat atas UU Nomor 7 TAHUN 1983 tentang
Pajak Penghasilan
• Pasal 21 ayat (1) dan 25 UU Nomor 36 TAHUN 2008 (berlaku sejak 1 Januari
2009) tentang perubahan keempat atas UU Nomor 7 TAHUN 1983 tentang Pajak
Penghasilan
• PP 94 TAHUN 2010 (berlaku sejak 30 Desember 2010) tentang penghitungan
penghasilan kena pajak dan pelunasan PPh dalam tahun berjalan
• PP 46 TAHUN 2013 (Berlaku sejak 1 Juli 2013) tentang PPh atas penghasilan dari
usaha yang diterima atau diperoleh WP yang memiliki peredaran bruto tertentu
• PP 23 TAHUN 2018 (Berlaku sejak 1 Juli 2018) tentang PPh atas penghasilan dari
usaha yang diterima atau diperoleh WP yang memiliki peredaran bruto tertentu
• PMK Nomor 9/PMK.03/2018 stdtd PMK Nomor 242/PMK.03/2014 tentang Tata
Cara Pembayaran dan Penyetoran Pajak
• PMK Nomor 9/PMK.03/2018 stdtd PMK Nomor 243/PMK.03/2014 tentang Surat
Pemberitahuan (SPT)
• PMK Nomor 208/PMK.03/2009 Tentang Perubahan PMK Nomor 255/PMK.03/2008
Tentang Penghitungan Besarnya Angsuran Pajak Penghasilan Dalam Tahun
Pajak Berjalan Yang Harus Dibayar Sendiri Oleh Wajib Pajak Baru, Bank, Sewa
Guna Usaha Dengan Hak Opsi, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik
Daerah, Wajib Pajak Masuk Bursa Dan Wajib Pajak Lainnya Yang Berdasarkan
Ketentuan Diharuskan Membuat Laporan Keuangan Berkala Termasuk Wajib
Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu
• KMK-164/KMK.03/2002 (yang berlaku sejak 19 April 2002) tentang Kredit Pajak
Luar Negeri
• PER-4/PJ/2009 (berlaku sejak 1 Januari 2009) tentang petunjuk pelaksanaan
pencatatan bagi WP OP

2 Resume Profesi - Dokter


• PER-17/PJ/2015 (berlaku sejak tahun pajak 2016) tentang Norma Penghitungan
Penghasilan Neto
• PER-16/PJ/2016 (berlaku sejak 29 September 2016) tentang pedoman teknis tata
cara pemotongan, penyetoran dan pelaporan PPh pasal 21 dan/atau PPh pasal 26
sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan orang pribadi
• SE-51/PJ/1995 tentang Pemotongan PPh Pasal 21 Atas Honorarium Dokter Yang
Praktek Di Rumah Sakit

Yang menjadi objek pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan
ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia
maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah
kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun.
Penghasilan Dokter dapat berupa :
1. Penghasilan sehubungan dengan pekerjaan bebas
i. Praktik dokter di rumah sakit atau klinik (atas penghasilan berupa jasa
dokter yang dibayar oleh pasien melalui rumah sakit atau klinik tersebut):
• Dokter Tetap
• Dokter Tamu
• Dokter yang menyewa ruangan di rumah sakit sebagai tempat
praktiknya
ii. Praktik dokter sendiri (membuka klinik pribadi) dengan biaya sendiri
iii. Pekerjaan bebas lainnya selain dari praktik dokter di rumah sakit/ klinik
seperti menjadi pembicara / narasumber seminar dan sejenisnya.
2. Penghasilan dari usaha, tidak termasuk penghasilan dari jasa sehubungan
dengan pekerjaan bebas dan di luar profesi sebagai dokter dengan peredaran
bruto tidak melebihi Rp4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta rupiah)
dalam 1 (satu) Tahun Pajak dikenai PPh yang bersifat final (Pasal 2 ayat (1) PP
46 TAHUN 2013) sejak 1Juli 2018 dikenai dikenai PPh yang bersifat final PP
23 TAHUN 2018 kecuali Wajib Pajak memilih untuk dikenai Pajak Penghasilan
berdasarkan tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a, Pasal 17 ayat (2a), atau Pasal 31E
Undang-Undang Pajak Penghasilan. Semisal penghasilan dari Usaha rumah
makan, Apotik dan lain lain
3. Penghasilan sehubungan dengan pekerjaan
Penghasilan yang diterima oleh dokter yang bekerja pada pemberi kerja sebagai
pegawai tetap berdasarkan perjanjian atau kesepakatan kerja baik secara tertulis
maupun tidak tertulis, untuk melaksanakan suatu pekerjaan dalam jabatan atau
kegiatan tertentu dengan memperoleh imbalan yang dibayarkan berdasarkan
periode tertentu, penyelesaian pekerjaan, atau ketentuan lain yang ditetapkan
pemberi kerja misalnya pegawai tetap di rumah sakit, universitas (dosen), atau
perusahaan.
Serta Dokter yang menerima atau memperoleh penghasilan dalam jumlah
tertentu secara teratur sebagai anggota dewan komisaris dan anggota dewan

Resume Profesi - Dokter 3


pengawas serta direksi yang secara teratur terus menerus ikut mengelola
kegiatan perusahaan secara langsung seperti menjadi pengurus, dewan direksi
atau pimpinan rumah sakit atau klinik.
4. Penghasilan dalam negeri lainnya yang bersifat tidak final
Dokter menerima penghasilan dalam negeri lainnya seperti : bunga, royalty, sewa
ataupun keuntungan dari penjualan dan/atau pengalihan harta lainnya (capital
gain), sewa harta selain tanah dan/atau bangunan, hadiah atau imbalan lain
yang diterima dari produsen obat-obatan dan alat kesehatan atas promosi yang
dilakukan dll.
5. Penghasilan dari luar negeri
Penghasilan yang diterima berasal dari luar negeri atas penghasilan dari usaha
dan/atau usaha lainnya atau deviden yang dibayarkan atau diperoleh dari luar
negeri, tidak termasuk kerugian yang diderita di luar negeri. Misalnya honor
sebagai dokter di luar negeri, ,deviden dari luar negeri, royalty, bunga dan lain
lain.
6. Penghasilan yang bukan merupakan objek pajak
Penghasilan yang diterima tidak termasuk objek pajak seperti hibah, bantuan,
sumbangan yang dikecualikan sebagai objek pajak), Bagian laba yang diterima
anggota persekutuan komanditer yang tidak terbagi atas saham merupakan
bukan objek pajak Penghasilan, dll
7. Penghasilan yang dikenakan PPh yang bersifat final
Penghasilan yang diterima telah dikenakan PPh yang bersifat final, semisal bunga
tabungan atau deposito, penjualan saham di bursa efek, dividen, sewa tanah dan/
atau bangunan, penghasilan yang diterima atas Pengalihan hak atas Tanah dan/
atau bangunan, PPh Final atas Hadiah Undian.

Dalam melakukan pemenuhan kewajiban perpajakannya Dokter juga mempunyai


hak-hak dibidang perpajakan seperti Wajib Pajak lainnya, diantaranya :
1. Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pengarahan dari Petugas Pajak
2. Hak untuk menyampaikan dan membetulkan Surat Pemberitahuan Tahunan
(SPT)
3. Hak untuk memperpanjang waktu penyampaian Surat Pemberitahuan
4. Hak pengurangan berupa Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
5. Hak dalam hal ketika dilakukan pemeriksaan pajak
6. Hak atas kelebihan pembayaran pajak
7. Hak untuk mengajukan Keberatan, Banding, dan Peninjauan Kembali
8. Hak kerahasiaan bagi Wajib Pajak
9. Hak Untuk Pengangsuran atau Penundaan Pembayaran
10. Hak menggunakan norma penghitungan penghasilan neto

4 Resume Profesi - Dokter


WP OP yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang peredaran
brutonya dalam 1 tahun kurang dari Rp. 4.800.000.000,00 (empat miliar delapan
ratus juta rupiah) boleh menghitung penghasilan neto dengan menggunakan
norma penghitungan Penghasilan Neto. Besaran persentase norma penghitungan
Penghasilan Neto untuk WP Dokter dapat dilihat di Lampiran I PER-17/PJ/2015
sebesar 50 %

1. Daftar NPWP
NPWP diberikan kepada Wajib Pajak Dokter yang telah memenuhi persyaralan
subjektif dan objektif sebagaimana telah diatur dalam peraturan perundang-
undangan perpajakan
2. Kewajiban menghitung, membayar memotong atau menyetor pajak
Kewajiban WP untuk menghitung pajak yang terutang berdasarkan pembukuan
atau pencatatan dan disesuaikan dengan ketentuan peraturan perpajakan yang
berlaku. Setelah itu, WP memiliki kewajiban membayar atau menyetor pajak
yang terutang dilakukan ke kas negara melalui kantor pos dan/atau bank Badan
Usaha Milik Negara atau bank Badan Milik Daerah atau tempat pembayaran
lain yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Dokter yang melakukan pekerjaan
bebas wajib melaporkan angsuran PPh Pasal25 setiap bulannya. Apabila Dokter
dalam melakukan pekerjaan bebas mempunyai karyawan, maka Wajib melakukan
pemotongan PPh pasal 21 atas karyawan tersebut dan menyetorkan serta
melaporkan PPh pasal 21 yang telah dipotong tersebut.
3. Kewajiban mengisi dan menyampaikan Surat Pemberitahuan
Setiap WP yang telah terdaftar wajib mengisi SPT dalam bahasa Indonesia
dengan menggunakan huruf latin, angka arab, satuan mata uang rupiah, dan
menandatangani serta menyampaikannya ke kantor pajak tempat WP terdaftar.
4. Kewajiban membuat pembukuan atau pencatatan
Bagi WP Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas
dan WP Badan di Indonesia diwajibkan membuat pembukuan, sesuai ketentuan
Pasal 28 ayat (1) UU KUP. Sementara itu, pencatatan dilakukan oleh WP Orang
Pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang diperbolehkan
menghitung penghasilan neto dan WP Orang Pribadi yang tidak melakukan
kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.

Resume Profesi - Dokter 5


1. Atas Penghasilan sehubungan dengan pekerjaan bebas yang diterima oleh
Dokter, dalam menghitung penghasilan neto adalah sebagai berikut :
i. Dokter yang menyelenggarakan pembukuan
Penghasilan Neto = Penghasilan Bruto – Biaya untuk mendapatkan,
menagih, dan memelihara penghasilan
Penghasilan Bruto: seluruh penghasilan yang diterima dokter
sehubungan dengan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas sebagai
dokter.
Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan (3M):
biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh, menagih dan
memelihara penghasilan yang merupakan objek pajak yang tidak dikenai
PPh Final, diantaranya adalah Biaya yang secara langsung atau tidak
langsung berkaitan dengan kegiatan usaha seperti biaya pembelian
bahan, biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa termasuk upah,
gaji, honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam
bentuk uang dst. Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta
yang dimiliki dan digunakan dalam kegiatan Usaha yang dimiliki untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan dapat diakui
sebagai Biaya yang mengurangi penghasilan Bruto. Atas Kerugian pada
suatu tahun pajak dapat dikompensasikan dengan penghasilan mulai
tahun pajak berikutnya berturut-turut sampai dengan 5 tahun.

ii. Dokter yang menggunakan Norma


Penghasilan Neto = Penghasilan Bruto x Norma
• Dokter yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang
peredaran brutonya dalam 1 tahun kurang dari Rp. 4.800.000.000,00
(empat miliar delapan ratus juta rupiah) boleh menghitung penghasilan
neto dengan menggunakan norma penghitungan Penghasilan Neto.
Besaran persentase norma penghitungan Penghasilan Neto untuk WP
Dokter dapat dilihat di Lampiran I PER-17/PJ/2015 sebesar 50 % untuk
10 Ibu kota Provinsi (Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang,
Surabaya, Denpasar, Manado, Makassar, dan Pontianak), Ibu kota
Propinsi lainnya dan Daerah Lainnya.
• memberitahukan kepada Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu 3
(tiga) bulan pertama dari tahun pajak yang bersangkutan (Pasal 14 ayat
(2) UU PPh)
• Pemberitahuan penggunaan Norma Penghitungan Penghasilan Neto
yang disampaikan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan pertama dari tahun
pajak yang bersangkutan dianggap disetujui kecuali berdasarkan hasil
pemeriksaan ternyata Wajib Pajak tidak memenuhi persyaratan untuk
menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto. (Pasal 2 ayat (2)
PER-17/PJ/2015)

6 Resume Profesi - Dokter


2. Atas Penghasilan dari usaha yang diterima oleh Dokter, Pajak Penghasilannya
dihitung sebagai berikut :
i. Sebelum 1 Juli 2018.
Atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh WP yang
memiliki peredaran bruto tertentu, dikenai PPh yang bersifat final. (Pasal
2 ayat (1) PP 46 TAHUN 2013) PPh terutang = 1% (satu persen) X jumlah
peredaran bruto setiap bulan, untuk setiap tempat kegiatan usaha atas
Penghasilan dari usaha yang diterima.
ii. Sejak 1 Juli 2018
Atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak
dalam negeri yang memiliki peredaran bruto tertentu, dikenai Pajak
Penghasilan yang bersifat final dalam jangka waktu tertentu (Pasal
2 ayat (1) PP 23 TAHUN 2018). Besarnya tarif PPh yang bersifat final
adalah 0,5% (nol koma lima persen) X Peredaran bruto setiap bulan,
yang dijadikan dasar pengenaan pajak atas penghasilan dari usaha yang
diterima.
iii. atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak
dalam negeri yang memiliki peredaran bruto tertentu pada Tahun Pajak
berjalan telah melebihi Rp4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta
rupiah) maka penghasilan yang diterima atau diperoleh pada Tahun Pajak -
Tahun Pajak berikutnya dikenai Pajak Penghasilan berdasarkan tarif Pasal
17 ayat (1) huruf a, Pasal 17 ayat (2a), atau Pasal 31E Undang-Undang Pajak
Penghasilan. (Pasal 7 ayat (2) PP 23 TAHUN 2018)

3. Penghasilan sehubungan dengan pekerjaan


i. Ditentukan berdasarkan penghasilan neto yang tertera dalam bukti
pemotongan PPh Pasal 21 yang diberikan oleh pemberi kerja atas
penghasilan dokter yang bersifat teratur maupun tidak teratur sebagai
pegawai tetap dan/atau penghasilan dalam jumlah tertentu yang diterima
oleh Dokter secara teratur maupun tidak teratur sebagai anggota dewan
komisaris dan anggota dewan pengawas serta direksi yang secara teratur
terus menerus ikut mengelola kegiatan perusahaan secara langsung
seperti menjadi pengurus, dewan direksi atau pimpinan rumah sakit atau
klinik.
ii. Dasar Pengenaan Pajak (DPP) atau Penghasilan Kena Pajak (PKP) yang
dilakukan oleh Pemberi Kerja dihitung sebagai berikut :
DPP = PKP = Penghasilan Neto – PTKP
Penghasilan Neto = Penghasilan Bruto – Biaya Jabatan – THT/JHT
Besarnya Biaya Jabatan adalah 5 % dari penghasilan Bruto; Maksimal
Rp. 6.000.000,- setahun.

4. Penghasilan dalam negeri lainnya yang bersifat tidak final


i. Dokter menerima penghasilan dalam negeri lainnya seperti : bunga, royalti,
sewa ataupun keuntungan dari penjualan dan/atau pengalihan harta lainnya
(capital gain), sewa harta selain tanah dan/atau bangunan, hadiah atau
imbalan lain yang diterima dari produsen obat-obatan dan alat kesehatan
atas promosi yang dilakukan dan lain-lain.
ii. Atas Penghasilan dalam negeri lainnya yang bersifat tidak final yang
diterima oleh Dokter tersebut digunakan sebagai penambah penghasilan

Resume Profesi - Dokter 7


dalam penghitungan PPh terutang sesuai tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a UU
Nomor 36 TAHUN 2008.

5. Penghasilan dari luar negeri


i. Atas penghasilan diterima oleh Dokter yang berasal dari luar negeri
atas penghasilan dari usaha dan/atau usaha lainnya atau deviden yang
dibayarkan atau diperoleh dari luar negeri, tidak termasuk kerugian yang
diderita di luar negeri misalnya honor sebagai dokter di luar negeri, deviden
dari luar negeri, royalty, bunga dan lain lain digunakan sebagai penambah
penghasilan dalam penghitungan PPh terutang sesuai tarif Pasal 17 ayat (1)
huruf a UU Nomor 36 TAHUN 2008.
ii. PPh yang dibayar atau terutang di luar negeri atas penghasilan tersebut
dapat dikreditkan terhadap PPh yang terutang di Indonesia. (Pasal 2 ayat (1)
KMK-164/KMK.03/2002)
iii. Jumlah kredit pajak paling tinggi sama dengan jumlah pajak yang dibayar
atau terutang di luar negeri, tetapi tidak boleh melebihi jumlah tertentu.
Besarnya PPh Pasal 24 yang dapat dikreditkan adalahyang lebih kecil
antara:
• PPh yang dipotong/dibayarkan diluar negeri ; atau
• Batas maksimum kredit pajak luar negeri (KPLN)
Batas maksimum KPLN = (Penghasilan di Luar Negeri : Penghasilan
Kena Pajak) x PPh Terutang

6. Penghasilan yang bukan merupakan objek pajak


Atas penghasilan yang diterima oleh dokter dan bukan merupakan objek pajak
tidak digunakan sebagai penambah penghasilan dalam penghitungan PPh
terutang sesuai tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a UU Nomor 36 TAHUN 2008.

7. Penghasilan yang dikenakan PPh yang bersifat final


Atas penghasilan yang diterima oleh Dokter dan telah dikenakan dan dipotong
PPh yang bersifat final, semisal bunga tabungan atau deposito, penjualan saham
di bursa efek, dividen, sewa tanah dan/atau bangunan, penghasilan yang diterima
atas Pengalihan hak atas Tanah dan/atau bangunan, PPh Final atas Hadiah
Undian tidak perlu lagi diperhitungkan dalam penghitungan PPh terutang dalam
perhitungan PPh yang harus dibayar dalam SPT.

8 Resume Profesi - Dokter


KASUS I
1 Nama Dokter Ginting SpOG
2 Alamat Jalan Kalibiru No. 50 Jakarta
3 Jabatan PNS Golongan III/d pada RSU Fatmawati
4 Status/Tanggung Kawin/2 Anak
5 NPWP 06.234.564.8-035.000
6 Masa Kerja Januari-Desember 2017

Penghasilan dr. Ginting (Rp)


Penghasilan neto (gaji, tunjangan, bonus) sebagai PNS pada RSU
1 Fatmawati setelah dikurangi biaya jabatan (Rp 6.000.000,00) (sesuai 174.000.000
formulir 1721-A2)
2 Penghasilan bruto dari praktik dokter di RSU Fatmawati 137.500.000
3 Penghasilan bruto dari praktik dokter di Klinik Pribadi 412.500.000
4 Penghasilan lainnya
a. Narasumber dalam kegiatan seminar di beberapa Puskemas 50.000.000

Informasi lainnya
• Menyetor angsuran PPh Pasal 25 bulan Januari sampai dengan Februari 2017 masing-
masing sebesar Rp 1.000.000,00 dan untuk bulan April sampai Desember 2017 masing-
masing sebesar Rp 2.000.000,00.
• Mendapatkan gaji dan tunjangan per bulan sebagai PNS Rumah Sakit Umum Fatmawati
sebesar Rp 15.000.000,00.
• Dokter Ginting memberikan jasa medis pada Poli Kandungan di RSU Fatmawati dengan
penghasilan bruto yang didapat berdasarkan bagian pembayaran jasa medis dari pasien
kepada Dokter sebagai berikut
Bulan Jasa Medis
Januari 11.500.000
Februari 10.500.000
Maret 12.500.000
April 10.000.000
Mei 11.500.000
Juni 11.000.000
Juli 12.500.000
Agustus 11.500.000
September 11.000.000
Oktober 10.000.000
November 12.500.000
Desember 13.000.000

Resume Profesi - Dokter 9


• Dokter Ginting juga membuka tempat praktik sendiri dengan membuka klinik
Kandungan dimana dia memberikan jasa medis (didalamnya termasuk pemberian
obat kepada Pasien yang tidak terpisah tagihannya) dengan pencatatan omset
setiap bulan sebagai berikut.
Bulan Praktik di Klinik
Januari 34.500.000
Februari 31.500.000
Maret 37.500.000
April 30.000.000
Mei 34.500.000
Juni 33.000.000
Juli 37.500.000
Agustus 34.500.000
September 33.000.000
Oktober 30.000.000
November 37.500.000
Desember 39.000.000

• Pada bulan Maret Dokter Ginting menerima honorarium atau imbalan sebagai
Narasumber dalam kegiatan seminar di beberapa Puskemas yang dana kegiatan
tersebut bersumber dari APBD sebesar Rp. 50.000.000,-
• Dokter Ginting telah menyampaikan pemberitahuan penggunaan norma
ke KPP tempat terdaftar pada tanggal 28 Maret 2017 dan berdasarkan
pencatatannya diketahui bahwa peredaran bruto selama tahun 2017 kurang dari
4.800.000.000,00, sehingga memenuhi syarat untuk menghitung penghasilan neto
atas pekerjaan bebasnya menggunakan norma (besarnya norma untuk profesi
dokter yang melakukan pekerjaan bebas di wilayah Jakarta berdasarkan PER-17/
PJ/2015 adalah 50%).
• Hotma, istri dari Dokter Ginting tidak bekerja.
• Pemotongan Pajak Penghasilan
PPh Pasal 21 dr. Ginting atas penghasilan sebagai
1 21.100.000
PNS RSU Fatmawati
PPh Pasal 21 dari penghasilan jasa medis di RSU
2 5.312.500
Fatmawati
PPh Pasal 21 atas Honorarium Sebagai Narasumber
3 2.500.000
dari dana APBD

10 Resume Profesi - Dokter


PENGHITUNGAN PAJAK KASUS I
PERHITUNGAN PPH TERUTANG TAHUN PAJAK 2017
Penghasilan Tidak Final

1. Penghasilan Neto dari:


i. kegiatan usaha dan pekerjaan bebas
• Praktek di RSU Fatmawati
50% * x 137.500.000 68.750.000
• Praktek di klinik pribadi
50% * x 412.500.000 206.250.000
Penghasilan neto dari usaha dan pekerjaan bebas 275.000.000
Norma Penghitungan Penghasilan Neto untuk pekerjaan bebas bidang
profesi dokter wilayah Jakarta (PER-17/PJ./2015)

ii. pekerjaan
• PNS pada RSU Fatmawati 174.000.000
iii. dalam negeri lainnya
Penghasilan neto dalam negeri lainnya -
Jumlah Penghasilan Neto 449.000.000
2. Zakat -
3. Kompensasi Kerugian -
4. Penghasilan Tidak Kena Pajak (K/2)
Wajib Pajak Sendiri 54.000.000
Tambahan untuk Wajib Pajak Kawin 4.500.000
Tambahan untuk 2 orang tanggungan 9.000.000
Jumlah PTKP (67.500.000)
5. Penghasilan Kena Pajak 381.500.000
6. PPh Terutang
a. 5% x 50.000.000 2.500.000
b. 15% x 200.000.000 30.000.000
c. 25% x 131.500.000 32.875.000
PPh yang terutang 65.375.000
7. Kredit Pajak
i. PPh yang dipotong/dipungut pihak lain:
• BukPot. 1721-A2 dari RSU Fatmawati 21.100.000
• BukPot. PPh dari praktik di RSU Fatmawati 5.312.500
Jumlah kredit pajak yang dipotong/dipungut pihak lain 26.412.500
ii. PPh yang dibayar sendiri
• Angsuran PPh Pasal 25 22.000.000
Jumlah kredit pajak (48.412.500)
8. PPh yang kurang dibayar/PPh PAsal 29 16.962.500

Resume Profesi - Dokter 11


ANGSURAN PPH PASAL 25 UNTUK TAHUN PAJAK 2018

1 Penghasilan Neto
Jumlah penghasilan neto 449.000.000
Penghasilan Neto tidak teratur:
Jumlah Penghasilan Neto tidak teratur
Penghasilan Neto teratur 449.000.000
2Zakat
3Kompensasi Kerugian
4Penghasilan Tidak Kena Pajak (K/2)
Wajib Pajak Sendiri = 54.000.000
Tambahan untuk Wajib Pajak Kawin = 4.500.000
Tambahan untuk 2 orang tanggungan = 9.000.000
Jumlah PTKP (67.500.000)
5Penghasilan Kena Pajak 381.500.000
6PPh Terutang
a. 5% x 50.000.000 = 2.500.000
b. 15% x 200.000.000 = 30.000.000
c. 25% x 131.500.000 = 32.875.000
PPh yang terutang 65.375.000
7Kredit Pajak
PPh yang dipotong/dipungut pihak lain:
1) BukPot. 1721-A2 dari RSU Fatmawati = 21.100.000
2) BukPot. PPh dari praktik di RSU Fat-
5.312.500
mawati =
Jumlah kredit pajak 26.412.500
8PPh yang kurang dibayar/PPh PAsal 29 38.962.500
9Angsuran PPh Pasal 25 Tahun Pajak 2018:
1/12 x 38.962.500 3.246.875

Penghasilan atas Honorarium Sebagai Narasumber dari dana APBD dikenakan final
telah dipotong PPh Final oleh Bendahara Pemerintah yang membayarkan Honorarium
dengan tarif 5% dari jumlah Bruto Honorarium bagi PNS Golongan III berdasarkan
Pasal 4(2) Peraturan Pemerintah nomor 80 tahun 2010.

12 Resume Profesi - Dokter


KASUS II
Nama Dokter Jonatan
Alamat Jalan Sawo No. 50 Jakarta
Jabatan Direktur Rumah Sakit Siloam
Status/Tanggung Kawin/1 Anak
NPWP 06.234.567.8-035.000
Masa Kerja Januari-Desember 2017

Penghasilan dr. Jonatan (Rp)


Penghasilan neto (gaji, tunjangan, bonus) sebagai Wakil Direktur (pegawai
1 tetap) RS Siloam setelah dikurangi biaya jabatan (Rp6.000.000,00) dan iuran 354.000.000
pensiun(Rp6.000.000,00) (sesuai formulir 1721-A1)
2 Penghasilan bruto dari praktik dokter di Rumah Sakit Siloam 300.000.000
3 Penghasilan bruto dari praktik dokter di Klinik Pribadi 305.000.000
4 Penghasilan dari penjualan obat di apotek klinik 1.360.000.000
5 Penghasilan lainnya
a. Narasumber Talkshow di salah satu stasiun TV 5.000.000
b. Narasumber pada “Seminar Kesehatan Ibu dan Bayi” yang diselenggarakan
20.000.000
Mother and Child Foundation Surabaya
c. Hadiah/ imbalan berupa Paket wisata ke Singapura dari PT Pharma
15.000.000
(produsen obat)
d. Hadiah/ imbalan berupa uang PT Kuat (produsen obat & alat kesehatan)
5.000.000
karena merekomendasikan merk obat PT tersebut
e. Keuntungan dari penjualan logam mulia 50.000.000
f. Royalti atas penerbitan buku karangan dr. Jonatan dari PT Oke 10.000.000
g. Persewaan ruko dengan PT. Asri 100.000.000
h. Bunga tabungan dari Bank Niaga Asri 1.000.000

Informasi lainnya
• Membayar zakat melalui Badan amil Zakat sebesar Bulan Praktik di klinik
Rp16.500.000,00.
Januari Rp. 23.000.000, -
• Menyetor angsuran PPh Pasal 25 bulan Januari Februari Rp. 21.000.000, -
sampai dengan Februari 2017 masing-masing
sebesar Rp2.000.000,00 dan untuk bulan April Maret Rp. 25.000.000, -
sampai Desember 2017 masing-masing sebesar April Rp. 20.000.000, -
Rp3.500.000,00. Mei Rp. 23.000.000, -
• Mendapatkan gaji per bulan sebagai Wakil Direktur Juni Rp. 22.000.000, -
Rumah Sakit sebesar Rp30.000.0000. Juli Rp. 25.000.000, -
• Dokter Jonatan memberikan jasa medis di RS Siloam Agustus Rp. 23.000.000, -
dengan penghasilan bruto sebagai berikut September Rp. 22.000.000, -
Oktober Rp. 20.000.000, -
November Rp. 25.000.000, -
Desember Rp. 26.000.000, -

Resume Profesi - Dokter 13


• Dr Jonatan juga membuka tempat praktik • Memiliki apotek di dalam klinik dengan
sendiri dengan membuka klinik dimana dia omset per bulan sebagai berikut
memberikan jasa medis dengan pencatatan
omset setiap bulan sebagai berikut. Bulan Omset Apotek
Januari Rp. 100.000.000, -
Penghasilan bruto
Bulan Februari Rp. 90.000.000, -
jasa medis
Maret Rp. 120.000.000, -
Januari Rp. 30.000.000, - April Rp. 100.000.000, -
Februari Rp. 35.000.000, - Mei Rp. 110.000.000, -
Maret Rp. 20.000.000, - Juni Rp. 120.000.000, -
April Rp. 15.000.000, - Juli Rp. 130.000.000, -
Mei Rp. 20.000.000, - Agustus Rp. 150.000.000, -
Juni Rp. 25.000.000, - September Rp. 90.000.000, -
Juli Rp. 30.000.000, - Oktober Rp. 100.000.000, -
Agustus Rp. 28.000.000, - November Rp. 120.000.000, -
September Rp. 20.000.000, - Desember Rp. 130.000.000, -
Oktober Rp. 24.000.000, -
November Rp. 28.000.000, -
Desember Rp. 30.000.000, -

• Istri dari Dokter Jonatan bekerja sebagai perawat di RS Ibunda dengan gaji per bulan sebesar
Rp8.000.000. Untuk kepentingan pemotongan PPh Pasal 21 oleh RS Ibunda, istri Dokter Jonatan
menggunakan NPWP suami.
• Pada bulan-bulan berikut, Dokter Jonatan menerima tawaran untuk mengajar dan mendapat
penghasilan sebagai berikut.
Bulan Penghasilan bruto
Januari 9.000.000
Februari 9.000.000
Maret 9.000.000
April 9.000.000
Mei 9.000.000
Juni 9.000.000
Juli 9.000.000
Agustus 9.000.000
September 9.000.000
Oktober 9.000.000
November 9.000.000
Desember 9.000.000

• Telah menyampaikan pemberitahuan penggunaan norma ke KPP tempat terdaftar pada


tanggal 27 Maret 2017 dan berdasarkan pencatatannya diketahui bahwa peredaran bruto
selama tahun 2017 kurang dari 4.800.000.000,00, sehingga memenuhi syarat untuk menghitung
penghasilan neto atas pekerjaan bebasnya menggunakan norma (besarnya norma untuk
profesi dokter yang melakukan pekerjaan bebas di wilayah Jakarta berdasarkan PER-17/PJ/2015
adalah 50%).

14 Resume Profesi - Dokter


• Pemotongan Pajak Penghasilan
PPh Pasal 21 dr. Jonatan atas penghasilan sebagai wakil direktur Rumah
1
Sakit Siloam 32.500.000
2 PPh Pasal 21 dari penghasilan jasa medis di RS Siloam 15.625.000
3 PPh Pasal 21 atas penghasilan dari dr. Jonatan sebagai dosen 900.000
4 PPh Pasal 21 atas penghasilan dari dr. Jonatan penjualan obat (PT Kuat) 250.000
5 PPh Pasal 21 sebagai narasumber Talkshow di Jakarta 125.000
6 PPh Pasal 21 sebagai narasumber seminar di Surabaya 600.000
7 PPh Pasal 23 atas royalti 1.500.000
8 Pajak penghasilan yang bersifat Final (Pasal 4 ayat 2)
a. bunga tabungan dr Jonatan dari Bank Abadi 200.000
b. persewaan Ruko dengan PT. Asri 10.000.000
c. hadiah undian Melisa 25.000.000
d. bunga deposito Melisa dari Bank Jaya 400.000

Detail perhitungan atas penghasilan nomor 1 sd 3


• PPh Pasal 21 dari penghasilan sebagai wakil direktur
1 Penghasilan neto atas penghasilan sebagai wakil direktur 354.000.000
2 Penghasilan Tidak Kena Pajak 104.000.000
3 Penghasilan Kena Pajak 250.000.000
Tarif yang dikenakan
50.000.000 x 5% = 2.500.000
200.000.000 x 15% = 30.000.000
PPh Pasal 21 = 32.500.000

• PPh Pasal 21 dari penghasilan jasa medis di RS Siloam
Penghasilan
Bulan DPP Lapisan PKP Tarif PPh 21
bruto
Januari 23.000.000 11.500.000 11.500.000 5% 575,000
Februari 21.000.000 10.500.000 22.000.000 5% 525,000
Maret 25.000.000 12.500.000 34.500.000 5% 625,000
April 20.000.000 10.000.000 44.500.000 5% 500,000
Mei 23.000.000 11.500.000 56.000.000 5% 1,175,000
Juni 22.000.000 11.000.000 67.000.000 5% 550,000
Juli 25.000.000 12.500.000 79.500.000 5% 625,000
Agustus 23.000.000 11.500.000 91.000.000 5% 575,000
September 22.000.000 11.000.000 102.000.000 5% 550,000
Oktober 20.000.000 10.000.000 112.000.000 5% 500,000
November 25.000.000 12.500.000 124.500.000 5% 625,000
Desember 26.000.000 13.000.000 137.500.000 5% 650,000
7.475.000

Resume Profesi - Dokter 15



• PPh Pasal 21 atas penghasilan dari dr. Jonatan sebagai dosen
Penghasilan
Bulan DPP Lapisan PKP Tarif PPh 21
bruto
Januari 9.000.000 4.500.000 4.500.000 5% 225,000
Februari 9.000.000 4.500.000 9.000.000 5% 225,000
Maret 9.000.000 4.500.000 13.500.000 5% 225,000
April 9.000.000 4.500.000 18.000.000 5% 225,000
900,000

• PPh Pasal 21 atas penghasilan dari dr. Jonatan penjualan obat
PPh Pasal 21 yang terutang atas hadiah peserta kegiatan
Rp5.000.000 x Tarif Pasal 17 = Rp5.000.000 x 5% = 250.000

16 Resume Profesi - Dokter


PENGHITUNGAN PAJAK KASUS II
PERHITUNGAN PPH TERUTANG TAHUN PAJAK 2017
Penghasilan Tidak Final
1 Penghasilan Neto dari:
a. kegiatan usaha dan pekerjaan bebas
1) Praktek di RS Siloam
50% x 275.000.000 137.500.000
2) Praktek di klinik pribadi
50% x 305.000.000 152.500.000
3) Penghasilan dari dosen*)
35%**) x 36.000.000 108.000.000
Penghasilan neto dari usaha dan pekerjaan bebas 398.000.000
*) Penghasilan sebagai dosen dikategorikan sebagai pekerjaan bebas (PER-16/PJ/2016)

**) Norma Penghitungan Penghasilan Neto untuk pekerjaan bebas bidang profesi lainn-
ya wilayah Jakarta (PER-17/PJ./2015)

b. pekerjaan
Wakil Direktur RS Siloam 354.000.000
c. dalam negeri lainnya
1) Hadiah/imbalan dari PT Pharma 15.000.000
2) Hadiah/imbalan dari PT Kuat 5.000.000
3) Keuntungan dari penjualan logam mulia 50.000.000
4) Royalti dari PT Oke 10.000.000
5) Narasumber Talkshow di Jakarta 5.000.000
6) Narasumber Seminar di Surabaya 20.000.000
Penghasilan neto dalam negeri lainnya 105.000.000

Jumlah Penghasilan Neto 857.000.000


2 Zakat (16.500.000)
3 Kompensasi Kerugian
4 Penghasilan Tidak Kena Pajak (K/1)
Wajib Pajak Sendiri 54.000.000
Tambahan untuk Wajib Pajak Kawin 4.500.000
Tambahan untuk 1 orang tanggungan 4.500.000
Jumlah PTKP (63.000.000)

5 Penghasilan Kena Pajak 777.500.000


6 PPh Terutang
a. 5% x 50.000.000 2.500.000
b. 15% x 200.000.000 30.000.000
c. 25% x 250.000.000 62.500.000
d. 30% x 247.750.000 83.250.000
PPh yang terutang 178.250.000

Resume Profesi - Dokter 17


7 Kredit Pajak
a. PPh yang dipotong/dipungut pihak lain:
1) BukPot. 1721-A1 dari RS Siloam 32.500.000
2) BukPot. PPh dari praktik di RS Siloam 15.625.000
3) BukPot. PPh Ps. 21 honor pembicara talkshow 125.000
4) BukPot. PPh Ps. 21 honor pembicara seminar 600.000
5) BukPot. PPh Ps. 23 royalti dari PT Oke 1.500.000
6) Buktpot PPh Ps. 21 dari PT Kuat 250.000
7) Buktpot PPh Ps. 21 sebagai dosen 3.275.000
Jumlah kredit pajakyang dipotong/dipungut pihak lain 53.875.000
b. PPh yang dibayar sendiri
Angsuran PPh Pasal 25 39.000.000
Jumlah kredit pajak (92.875.000)

8 PPh yang kurang dibayar/PPh PAsal 29 85.375.000

ANGSURAN PPH PASAL 25 UNTUK TAHUN PAJAK 2018

1 Penghasilan Neto
Jumlah penghasilan neto 857.000.000
Penghasilan Neto tidak teratur:
1) Hadiah/imbalan dari PT Pharma 15.000.000
2) Hadiah/imbalan dari PT Kuat 5.000.000
3) Keuntungan dari penjualan logam mulia 50.000.000
4) Narasumber Talkshow di Jakarta 5.000.000
5) Narasumber Seminar di Surabaya 20.000.000
Jumlah Penghasilan Neto tidak teratur (95.000.000)
Penghasilan Neto teratur 762.000.000
2 Zakat (16.500.000)
3 Kompensasi Kerugian
4 Penghasilan Tidak Kena Pajak (K/1)
Wajib Pajak Sendiri 54.000.000
Tambahan untuk Wajib Pajak Kawin 4.500.000
Tambahan untuk 1 orang tanggungan 4.500.000
Jumlah PTKP (63.000.000)
5 Penghasilan Kena Pajak 682.500.000
6 PPh Terutang
a. 5% x 50.000.000 2.500.000
b. 15% x 200.000.000 30.000.000
c. 25% x 250.000.000 62.500.000
d. 30% x 182.500.000 54.750.000
PPh yang terutang 149.750.000
7 Kredit Pajak

18 Resume Profesi - Dokter


a. PPh yang dipotong/dipungut pihak lain:
1) BukPot. 1721-A1 dari RS Siloam 32.500.000
2) BukPot. PPh dari praktik di RS Siloam 15.625.000
3) BukPot. PPh Ps. 21 honor pembicara talkshow 125.000
4) BukPot. PPh Ps. 21 honor pembicara seminar 600.000
5) BukPot. PPh Ps. 23 royalti dari PT Oke 1.500.000
6) Buktpot PPh Ps. 21 dari PT Kuat 250.000
7) Buktpot PPh Ps. 21 sebagai dosen 3.275.000
Jumlah kredit pajakyang dipotong/dipungut pihak
(53.875.000)
lain
8 PPh yang kurang dibayar/PPh Pasal 29 95.875.000
9 Angsuran PPh Pasal 25 Tahun Pajak 2018:
1/12 x Rp 95.875.000 7.989.583

Penghasilan Melisa tidak perlu digabung dengan penghasilan suaminya, dr. Jonatan,
karena penghasilan Melisa hanya dari satu pemberi kerja, dan atas penghasilan tersebut telah
dipotong PPh oleh pemberi kerja yang bersangkutan.

Penghasilan lain yang dikenakan final telah dipotong PPh Final oleh pemberi penghasilan
persewaan ruko dengan PT Asri bunga tabungan dari Bank Abadi hadiah undian dari Bank Jaya,
dan bunga deposito dari Bank Jaya, tidak diperhitungkan dalam menghitung PPh Terutang
Tahunan, namun wajib dilaporkan pada SPT Tahunan 1770 lampiran III.

Resume Profesi - Dokter 19


20 Resume Profesi - Dokter

Anda mungkin juga menyukai