Anda di halaman 1dari 8

5.

Kiat-Kiat mengembangkan Kepribadian Entrepreneur


Menjadi seorang wirausahawan tidaklah mudah. Dibutuhkan banyak skill , modal,
dan manajemen yang baik. Tentunya kiat-kiat keberhasilan wirausaha dari para pakarnya
akan sangat membantu bagi mereka yang ingin memulai suatu usaha. Dimulai dengan
pengenalan hingga rahasia dibalik kesuksessan wirausahawan. Berikut adalah tips-tips
menjaddi menjadi wirausaha yang sukses :
a. Menurut Sudarmayanti (2007), pengembangan adalah setiap usaha memperbaiki
pelaksanaan pekerjaan yang sekarang atau yang akan datang dengan memberikan
informasi mempengaruhi sikap atau menambah kecakapan.
b. Dengan kata lain pengembangan adalah setiap kegiatan untuk merubah perilaku yang
terdiri dari pengetahuan, kecakapan, dan sikap.
c. Pengembangan diri merupakan suatu usaha yang perlu dilaksanakan dalam rangka
tercapainya peningkatan mutu. Seseorang perlu mengembangkan pengetahuan,
kecakapan dan keterampilan serta kepribadiannya sesuai dengan bidang tugas dan
kedudukannya, agar siap menghadapi beban kerja yang secara kuantitatif akan selalu
perkembangan. Dengan adanya pengembangan tersebut, maka diharapkan seseorang
mempunyai kemampuan kerja yang serbaguna, berhasilguna dan dapat bekerja sesuai
dengan kebutuhan serta tuntutan organisasi dimana ia bekerja. Pengembangan diri,
dalam realisasinya dapat dilakukan baik oleh dirinya sendiri maupun atas prakarsa
organisasi, yang salah satunya yaitu dengan cara mengikuti pendidikan dan latihan.
Tujuan pengembangan adalah : menambah pengetahuan, menambah keterampilan dan
merubah sikap.
d. Pengembangan merupakan proses perubahan ke arah yang lebih baik, maju atau lebih
dewasa secara fisik dan umur. Setiap individu hakekatnya memiliki potensi yang dapat
dikembangkan, baik secara individu maupun kelompok melalui pelatihan.
e. Potensi tersebut merupakan salah satu pembeda antara individu yang satu dengan
individu yang lain, dengan ciri antara lain :
1. Kemampuan dasar : seperti tingkat intelegensia, kemampuan abstraksi, logika dan
daya tangkap.
2. Sikap kerja : ketekunan, ketelitian, tempo kerja dan daya tahan terhadap stres.
3. Kepribadian : pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta kebiasaan
seseorang baik jasmaniah, mental, rohani, emosional maupun sosial, yang
semuanya ditata dalam cara khas dibawa pengaruh dari luar. Pola ini terwujud
dalam bentuk tingkah laku dalam usahanya menjadi manusia yang dikehendaki.
4. Upaya Meningkatkan Potensi Diri

Adapun kiat-kiat membangun kepribadian wirausaha sukses lainnya, yaitu :


1. Awali Dengan Impian dan Imajinasi
Sebelum manusia bisa mendarat di bulan, tak pernah ada yang berfikir bahwa
hal itu adalah sebuah kenyataan. Ide mendarat di bulan pada awalnya adalah
sebuah mimpi indah yang tak akan pernah terwujud. Namun impian dan imajinasi itu
akhirnya berubah menjadi kenyataan ketika seseorang telah membuktikannya dengan
pendaratan manusia pertama kali ke bulan. Yang perlu diingat adalah segala sesuatu
keberhasilan itu bermula dari impian dan keyakinan dengan didorong oleh kerja
keras untuk mewujudkannya. Untuk mencapai jenis kesuksesan yang Anda inginkan,
Anda harus mempunyai mimpi besar. Setiap kisah sukses dimulai dengan impian
besar. Anda perlu memiliki impian besar bagi diri Anda sendiri ( Saya ingin menjadi
orang kaya dan terkenal). Anda perlu memiliki visi yang jelas tentang apa yang ingin
Anda capai. Tetapi ini bukan hanya sebatas mimpi saja. Anda harus aktif
menggambarkan (visualisasi) sukses dalam pikiran Anda seakan-akan anda
merasakan sebuah kesuksesan, menyentuhnya atau berada dalam jangkauan Anda.
Putar gambaran ini kembali pada setiap kesempatan. Apa rasanya mempunyai
penghasilan tiga kali lipat pada saat ini? Bagaimana mengubah hidup Anda? Apa
yang terjadi bila bisnis anda telah mencapai angka miliaran rupiah?
Pengusaha sukses memiliki sikap keterbukaan dan keyakinan bahwa Anda dapat
memiliki apa yang Anda inginkan jika Anda hanya dapat membayangkannya sebagai
langkah pertama pada jalan tindakan untuk memperolehnya. Kekuatan visualisasi
akan memberikan kekuatan melihat diri anda dalam pikiran anda tentang pencapaian
impian anda. Jika Anda ingin menjadi artis sukses, membayangkan diri Anda selalu
dikerubuti orang-orang yang memuja dan mengelu-elukan nama Anda.
Bekerja keraslah untuk segera merubah mimpi itu menjadi kenyataan. Hanya
seorang pemimpi yang mampu menciptakan dan membuat sebuah terobosan dalam
produk, jasa ataupun ide yang bisa sukses. Mereka tidak mengenal kata tidak bisa atau
tidak mampu. Dengan bermimpi kita bisa memotivasi diri kita untuk melakukan
sesuatu guna mengejar mimpi kita tersebut.
2. Semangat dan Kegigihan
Antusiasme, semangat dan kegigihan adalah sebuah modal utama di dalam
memulai sebuah perjuangan baru untuk mencapai keberhasilan. Bila anda loyo, tidak
bersemangat dan bermalasan, yakinlah tidak lama lagi anda akan segera mengalami
kegagalan total. Carilah motivasi usaha anda itu dengan mempelajari perjuangan
pengusaha-pengusaha yang sukses pendahulu anda. Anda memulai bisnis untuk
merubah sebagian atau seluruh hidup Anda. Untuk mencapai perubahan ini, Anda
perlu mengembangkan atau menemukan suatu semangat, kepedulian untuk mengubah
cara dengan beberapa hal dan untuk menjalani hidup secara keseluruhan.
Sukses datang dengan mudah jika Anda mencintai apa yang Anda lakukan,
karena kita lebih giat dalam mengejar tujuan kita tentang hal-hal yang kita cintai. Jika
Anda membenci pekerjaan Anda sekarang, tentu anda sekarang menjadi seorang
pemalas, loyo, tidak punya tujuan, segala sesuatu dikerjakan karena terpaksa. Bila
situasi tetap berlangsung pada anda mungkin bulan depan atau berikutnya anda akan
dipecat. Anda akan mencapai performa puncak dan melakukan apa yang harus Anda
lakukan untuk berhasil hanya jika Anda melakukan sesuatu yang menarik minat Anda
atau sesuatu yang Anda peduli. Pengusaha yang sukses tidak keberatan dengan
kenyataan bahwa mereka menempatkan dalam 15 atau 18 jam sehari untuk bisnis
mereka karena mereka benar-benar mencintai apa yang mereka lakukan. Sukses
dalam bisnis adalah semua tentang kesabaran dan kerja keras, yang hanya dapat
dicapai jika Anda bergairah dan gila dengan tugas dan kegiatan.
3. Mempunyai Pengetahuan Dasar-dasar Bisnis
Tanpa adanya pengetahuan dasar-dasar bisnis hanya akan membuat usaha
anda seperti sebuah kelinci percobaan. Kemungkinan besar hanya akan banyak
mengalami kegagalan. Tidak akan ada sukses tanpa sebuah pengetahuan. Yang
terbaik adalah belajar sambil bekerja. Bekerja dengan orang lain dulu sebelum anda
menjadi pebisnis sangat membantu anda menyerap ilmu dan pengalaman dan siap
sukses. Anda tidak perlu gelar MBA, SE atau gelar kesarjanaan untuk sukses dalam
bisnis Anda sendiri. Pada kenyataannya, ada banyak pengusaha yang bahkan tidak
menyelesaikan pendidikan sekolah menengah. Beberapa penelitian menunjukan
bahwa para jutawan memiliki kecerdasan rata-rata.
Meskipun demikian, orang-orang ini telah mencapai puncak keberhasilan
mereka dalam keuangan dan tujuannya dalam bisnis karena mereka bersedia untuk
terus belajar dan belajar. Untuk sukses, Anda harus selalu membuat pertanyaan-
pertanyaan, tetap ingin tahu, tertarik dan membuka pada pengetahuan baru. Ini adalah
kemauan untuk belajar menjadi sangat penting mengingat perubahan yang cepat
dalam teknologi dan cara dan strategi dalam bisnis.

4. Berani Mengambil Risiko


Setiap sesuatu yang kita usahakan tentu akan ada resikonya. Semakin besar
hasil yang ingin dicapai, tentu kemungkinan resiko yang akan dialami apabila
mengalami kegagalan juga besar. Orang yang berani mengambil resiko adalah calon
orang yang sukses. Jangan takut akan kegagalan, tapi jadikanlah kegagalan itu sebagai
batu loncatan menuju kesuksesan.
5. Kerja Keras
Hanya dengan bekerja keraslah sebuah usaha akan mengalami kemajuan dan
kesuksesan. Bohong apabila ada yang mengatakan dia meraih keberhasilan yang
gemilang hanya dengan duduk beberapa saat di tempat kerja seperti yang sering
dikatakan pengiklan di internet. Sebenarnya awal mula mereka merintis usahanya itu
adalah dengan kerja keras tanpa mengenal putus asa dan banyak berkorban waktu dan
tenaga. Setiap pengusaha sukses selalu bekerja keras dan lebih keras lagi. Tidak ada
mencapai sukses hanya dengan duduk dan menatap dinding setiap hari. Biografi atau
kisah setiap pengusaha sukses bahwa mereka harus bekerja lebih dari 60 jam per
minggu di awal bisnis mereka. Bersiaplah untuk mengucapkan selamat tinggal pada
acara liburan, bersenang-senang untuk sementara. Jika Anda berada dalam
tahap memulai usaha atau bisnis, anda harus menahan untuk hal-hal tersebut sampai
anda benar-benar bisa mandiri. Bekerja keras akan lebih mudah jika Anda memiliki
visi, tujuan yang jelas, dan semangat dan gairah dengan apa yang Anda lakukan.
6. Tekun dan memiliki keyakinan
Tidak ada yang mengatakan bahwa jalan menuju sukses itu mudah. Meskipun
niat baik dan kerja keras, kadang-kadang Anda akan gagal. Beberapa pengusaha
sukses mengalami kemunduran dan Gatot (Gagal Total), bahkan kebangkrutan,
namun berhasil dengan cepat bangkit untuk menjadi besar di bidang mereka.
Keberanian Anda untuk bertahan dalam menghadapi kesulitan dan kemampuan untuk
bangkit kembali setelah kegagalan, akan menjamin kesuksesan Anda selanjutnya.
Anda harus belajar untuk bangkit lagi dan mulai dari awal lagi. Ketekunan Anda
adalah ukuran dari keyakinan dalam diri Anda. Ingat, jika Anda tekun, tidak ada yang
dapat menghentikan Anda.
7. Fokus
Mungkin karena sifat ingin buru-buru kaya, kita mengambil spsialisasi bisnis
terlalu banyak sehingga hasilnya pun tidak maksimal karena tidak bisa di jalani secara
focus. Akibatnya kosentrasi terpecah, msih mending jika usahanya sukses, tetapi
bagaimana jika keduanya gagal? Anda tidak bisa menjadi segalanya bagi semua
orang. Setiap diri kita memiliki kekuatan dan kelemahan kita sendiri. Agar efektif,
Anda harus mengenali kekuatan Anda dan berkonsentrasi untuk hal itu. Anda akan
menjadi lebih sukses jika Anda mampu menyalurkan usaha Anda ke bagian-bagian
dimana anda dapat melakukan yang terbaik. Dalam bisnis, misalnya, jika Anda tahu
Anda memiliki insting marketing yang baik, maka memanfaatkan kekuatan ini dan
fokus pada kekuatan marketing secara maksimal. Di sisi lain anda mungkin
mempunyai kelemahan, seperti akuntansi atau pembukuan. Pertimbangkanlah untuk
mempekerjakan orang yang ahli akuntansi atau belajar sendiri untuk menutupi
kelemahan anda.
8. Bersedia Menerima kritikan dan Nasehat Dari Orang Lain
Sebagian orang menganggap bahwa kritikan yang ditujukan kepadanya itu
adalah sebagai sebuah penghambat bagi kelangsungan usahanya. Akan tetapi bagi
orang yang berfikir normal akan menjadikan kritikan atau bahkan nasehat dari orang
lain itu sebagai gurunya yang membimbing dia ke arah sukses. Menerima kritikan
berarti menyadari bahwa kita mempunyai kekurangan. Dengan mengetahui
kekurangan yang ada pada kita maka kita bisa memperbaiki kekurangan itu.
Berterimakasihlah kepada orang yang mau menegur dan mengkritik kita.
9. Berani Menghadapi Kegagalan
Jangan dikira para pebisnis yang telah mapan dan maju tidak pernah
mengalami kegagalan. Bahkan mereka pun suatu waktu pernah mengalaminya. Hanya
saja mereka tidak pernah putus asa dan terus berusaha sampai sukses. Orang yang
takut gagal adalah orang yang pengecut yang tidak berani melakukan apapun dan
kerjanya hanya menghayal saja.
10. Kreatif dan inovatif
Menjadi seorang wirausaha, kita harus jeli melihat keinginan masyarakat.
Mulai dari hal unik dan sederhana, yang dapat menjadi ciri khas tersendiri produkmu
yang akan digemari oleh masyarakat. Menciptakan peluang bisnis baru yang tidak
biasa. Ketatnya persaingan pasar dan maraknya produk-produk inovatif di pasaran,
mendorong para pelaku usaha untuk lebih berani berkreasi dan berinovasi guna
memenangkan persaingan pasar. Bila perlu buatlah sebuah gebrakan baru yang belum
pernah ada sebelumnya, sehingga konsumen senang dan Anda pun bisa
memenangkan persaingan pasar. Dan Jika anda punya ide baru atau inovasi baru,
segera realisasikan. Jangan menunggu atau menunda karena akan ada banyak orang
yang akan mendahului anda. Jika anda bergerak dengan cepat, melangkah dengan
sigap maka produk anda akan dikenali sebagai yang pertama. Tetapi jika anda sebagai
follower (meniru ide yang sudah ada), anda juga tetap harus bergerak cepat agar anda
selalu tetap masuk dalam persaingan.
11. Selalu Melibatkan Tuhan Dalam Setiap Aktifitas
Dengan mengingat Tuhan, hati menjadi tenang. Dalam segala aktifitas kita
akan bernilai ibadah.
12. Berperilaku Baik
Inilah mata uang berlaku dimana saja. Dengan perilaku yang baik, masyarakat
akan menaruh kepercayaan kepada kita sehingga orang-orang akan percaya akan
kredibilitas kita. Kita pun bisa dengan mudah masuk dalam lingkungan masyarakat.

6. Motif Berprestasi Kewirausahaan


A. Teori Motivasi Berprestasi

Teori motivasi pertama kali dikemukakan oleh Maslow (1934). Ia mengemukakan


hierarki kebutuhan yang mendasari motivasi. Menurutnya, kebutuhan itu bertingkat sesuai
dengan tingkatan pemuasannya, yaitu kebutuhan fisik (physiological needs), kebutuhan akan
keamanan (security needs), kebutuhan sosial (social needs), kebutuhan harga diri (esteem
needs), dan kebutuhan akan aktualisasi diri (self-actualization needs).

Kebutuhan berprestasi wirausaha (n’Ach) terlihat dalam bentuk tindakan untuk


melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibanding sebelumnya. Wirausaha yang
memiliki motivasi berprestasi tinggi pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya.
2. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan.
3. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.
4. Berani menghadapi risiko dengan penuh perhitungan.
5. Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang (fifty-fifty). Jika tugas yang
diembannya sangat ringan, maka wirausaha merasa kurang tantangan, tetapi ia selalu
menghindari tantangan yang sulit yang memungkinkan pencapaian keberhasilan sangat
rendah.
Menurut Nasution (1982:26), Louis Allen (1986:70), ada tiga fungsi motif, yaitu:
1. Mendorong manusia untuk menjadi penggerak atau sebagai motor yang melepaskan
energi.
2. Menentukan arah perbuatan ke tujuan tertentu.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus
dijalankan untuk mencapai suatu tujuan dengan menghindari perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi pencapaian tujuan itu.
Berdasarkan teori motivasi di atas, timbul pertanyaan, mengapa orang berhasrat
menjadi wirausaha? Menurut Dan Steinhoff & John F. Burgess (1993:6) ada tujuh motif :
1. The desire for higher income.
2. The desire for more satisfying career.
3. The desire to be self-directed.
4. The desire for the prestige that comes to being a business owner.
5. The desire to run with a new idea or concept.
6. The desire to build long-term wealth.
7. The desire to make a contribution to humanity or to a specific cause.
B. Keterkaitan antara Motivasi Berprestasi dengan Kewirausahaan

Motivasi berkaitan dengan suatu tujuan, dengan kata lain motivasi berfungsi sebagai
pendorong usaha dalam pencapaian prestasi. Hal ini berarti motivasi berprestasi sangat
diperlukan oleh seorang wirausahawan untuk memajukan usahanya. Oleh sebab itu, dengan
memiliki motivasi berprestasi dalam menjalankan wirausaha seorang wirausahawan akan
mampu berpikir inovatif, dan kreatif serta memiliki semangat juang (motivasi berprestasi)
dalam mengembangkan usaha yang dirintisnya.
Pengembangan motivasi berprestasi dalam rangka mengembangkan mental
kewirausahaan akan menghasilkan manusia yang memiliki potensi, produktif, dan tangguh
dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan demikian keberadaan motivasi berprestasi
dapat memberikan dorongan untuk mencapai penghargaan dan kepuasan yang mengarah pada
usaha di masa datang.
Mc Clelland menggunakan istilah n-Ach (Need for Achievement) atau motivasi
berprestasi yaitu kebutuhan untuk meraih hasil atau prestasi; motif berprestasi ditemukan
pada suatu macam pikiran yang berhubungan dengan melakukan sesuatu yang baik atau
melakukan sesuatu dengan lebih baik daripada yang sebelumnya, lebih efisien dan lebih
cepat, kurang menggunakan tenaga dengan hasil baik dan sebagainya.
Sikap Motivasi Berprestasi dalam Kewirausahaan
Istilah entrepreneur atau kewiraswastaan atau kewirusahaan dapat diartikan sebagai
suatu kepribadian sikap kemampuan berwirausaha atau kemampuan yang unggul dalam
menciptakan suatu usaha. Darustam dkk (1994), menyatakan bahwa di Indonesia wiraswasta
adalah entrepreneur yang berdasarkan Pancasila. Oleh karena itu pembinaan kewiraswastaan
terletak pada :
1. Pembentukan sikap mental maju.
2. Membersihkan diri dari sikap mental negatif.
3. Membentuk sikap mental positif.
Seorang wirausahawan adalah seseorang yang memiliki kemampuan menempuh
usaha dengan segala resiko dan diambil atau dihadapi dalam memperjuangkan usahanya
mencapai keberhasilan atau dinyatakan berprestasi. Dalam hal ini kemampuan seorang
wirausahawan harus mampu berpikir kreatif dan inovatif serta memiliki semangat juang
(mitivasi berprestasi) yang tinggi, sehingga mampu menanggung resiko dalam setiap
pengambilan keputusan.

Dengan kata lain, seseorang haruslah memiliki :


1. Ketrampilan berpikir kreatif.
2. Ketrampilan dalam mengambil keputusan.
3. Ketrampilan dalam kepemimpinan.
4. Ketrampilan manajerial.
5. Ketrampilan dalam bergaul antar manusia (human relation).
Untuk dapat mengembangkan diri individu tersebut, (Darustam dkk, 1995) harus
berupaya melalui :
1. Pendidikan belajar sendiri.
2. Berlatih diri berwiraswasta / wirausaha.
3. Membentuk mental yang selalu ingin maju.
4. Percaya diri sendiri.
5. Melalui kebiasaan bersedia rajin berupaya.
Dalam kaitannya dengan pengembangan mental wirausaha maka diperlukan pula
pengembangan sumber daya manusia yang diharapkan sukses sebagai seorang wiraswastaan.
Mereka hendakmya memiliki sikap mental :
1. Penuh gagasan, ide.
2. Penuh inisiatif dan prakarsa.
3. Penuh daya cipta dan kreativitas.
4. Memiliki self motivation yang tinggi.
5. Dapat bekerja sama.
6. Tahu apa maunya hidup ini.
7. Tahu menghitung resiko.
8. Mampu mencegah hambatan mental.
9. Selalu meningkatkan ketrampilan dan salesmanship.
Atas dasar pendapat diatas dapat digambarkan hendaknya para wirausahawan di
samping memiliki kemampuan managerial skill juga harus memiliki kemampuan mental yang
tangguh, selalu ingin maju, sukses atau dengan istilah lain mempunyai motivasi berprestasi
yang tinggi dalam mengaktualisasikan kemampuannya dan harapannya.
Enam sifat individu yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi menurut
Heckhausen antara lain:
1. Lebih mempunyai kepercayaan dalam menjalankan tugas yang berhubungan dengan
prestasi.
2. Mempunyai sikap yang berorientasi ke masa depan dan lebih dapat menangguhkan
pemuasan untuk dapat menjalankan penghargaan.
3. Memilih tugas yang kesukarannya sedang.
4. Tidak suka membuang-buang waktu.
5. Dalam mencari pasangan lebih suka yang memiliki kemauan dari pada simpatik.
6. Lebih tangguh dalam suatu tugas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi antara lain:
1. Inteligensi
Inteligensi adalah kemauan mental yang kompleks yang ada pada diri seseorang. Makin
tinggi inteligensi seseorang maka akan semakin cepat dan cermat dalam membaca,
memahami dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dan semakin tinggi pula
tingkat kreativitas yang dilakukan untuk berprestasi.
2. Kebutuhan dan Pendidikan
Tingkat pendidikan serta variasi, macam keilmuan yang dikuasai akan melatarbelakangi
sikap hidup, konsep diri dan perilaku seseorang dalam menghadapi macam dan tingkat
kebutuhan baik yang berasal dari dalam diri maupun dari luar individu dalam kehidupan
sehari-hari. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang makin luas cakupan pengetahuan
yang dikuasai atau diperolehnya baik secara teoritis maupun praktis.
Cara Menumbuhkan Motivasi Berprestasi dalam Berwirausaha
Motivasi berprestasi sangat dibutuhkan dalam berwirausaha. Karena dengan memiliki
motivasi berprestasi akan menumbuhkan inovatif, kreatif, serta semangat untuk memajukan
usaha yang dikelola.
Berikut adalah alur yang menunjukkan keterkaitan antara motivasi dengan
kewirausahaan. Beberapa cara menumbuhkan motivasi berprestasi dalam berwirausaha antara
lain:
1. Dengan paksaan (by force) atau melalui perintah atau instruksi bersifat memaksa. Pada
awalnya subyek akan melakukan tugas didasarkan pada rasa takut apabila menolak tugas
tersebut. Metode ini sangat tepat dilaksanakan oleh mentor/coach kepada orang yang ingin
maju tetapi tidak menyadari potensi raksasa di dalam dirinya
2. Dengan persuasif (persuasion) melalui cerita-cerita yang menarik, sehingga subyek
terpikat dan atas kemauan sendiri meniru gambaran tentang keberhasilan orang lain.
Metode ini tepat untuk menumbuhkan motivasi wirausahawan yang belum banyak
memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang kewirausahaan.
3. Dengan stimulasi (stimulation) melalui gambaran dan petunjuk, sehingga subyek tertarik
dan timbul inisiatif sendiri untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan minat dan
kemampuannya. Metode stimulasi ini akan lebih baik, bila diterapkan pada subyek yang
sudah memahami permasalahan kewirausahaan.
4. Belajar dari konsep 3M
a. Mulai dari yang kecil
b. Mulai dari diri sendiri
c. Mulai saat ini juga

DAFTAR PUSTAKA
Alma, B. 2009. Kewirausahaan. Alfabeta: Jakarta

Suharyadi., Nugroho. A., Purwanto., & Maman. F. Kewirausahaan Membangun Usaha


Sukses Sejak usia Muda. Salemba Empat: Jakarta

Suryana. 2001. Kewirausahaan. Salemba Empat: Jakarta

Shane, S. 2003. A General Theory of Entrepreneurship.the Individual-opportunity Nexus.


USA:
Edward Elgar

McClelland, C. David. 1953. The Achievement Motive. New York: Appleton Century Crolts,
Inc.

Anda mungkin juga menyukai